kab/kota: Surabaya

  • Protes UMP 2026, Buruh Mau Demo Istana Negara dan DPR 22 November 2025

    Protes UMP 2026, Buruh Mau Demo Istana Negara dan DPR 22 November 2025

    Liputan6.com, Jakarta – Kelompok buruh akan menggelar aksi demonstrasi mulai 22 November 2025. Aksi berskala besar ini dilakukan untuk memprotes hitungan kenaikan upah minimum provinsi (UMP) 2026 yang dinilai tidak pas.

    Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal menegaskan, aksi demo itu akan dilakukan serentak di berbagai kota di Indonesia. Untuk DKI Jakarta, ada opsi aksi digelar di depan Istana Negara dan Gedung DPR/MPR.

    “Aksi pertama tanggal 22 November 2025 ratusan ribu buruh di seluruh Indonesia, kota-kota industri turun ke jalan pada tanggal 22 November,” kata Said Iqbal dalam konferensi pers virtual, Selasa (18/11/2025).

    Dia membuka kemungkinan aksi akan dilakukan selama dua hari hingga 23 November 2025. Meski begitu, KSPI dan Partai Buruh belum menentukan lokasi aksi, apakah di Gedung DPR atau di Istana Negara.

    “Tanggal 22 November, ratusan ribu buruh akan turun ke jalan, lumpuh itu kota-kota industri karena buruh akan turun ke jalan menolak pengumuman kenaikan upah minum tanggal 21 November,” katanya.

    Beberapa kota yang jadi fokus selain Jakarta, yakni Bandung, Semarang, Serang, Surabaya, Batam, Banjarmasin, Samarinda, Aceh, Medan, Bengkulu, Pekanbaru, Makassar, Morowali, Manado, Kupang, Mataram atau Lombok, Ternate, Ambon, Mimika, hingga Merauke.

    Mogok Nasional

    Tak cuma aksi protes turun ke jalan, Iqbal menyiapkan massa untuk melakukan mogok nasional di berbagai sektor industri. Mogok nasional ini akan dilakukan pada Desember 2025.

    “Pertengahan Desember sedang dicari harinya,” ujarnya.

    Rencananya, 5 juta orang akan meramaikan aksi demonstrasi termasuk mogok nasional tersebut. “Berapa pabrik yang akan ikut? Lebih dari 5.000 pabrik. Jadi 5 juta buruh, lebih dari 5.000 pabrik, stop produksi,” ucapnya.

     

  • Perjalanan Pindah Ibu Kota Dalam 4 Dekade

    Perjalanan Pindah Ibu Kota Dalam 4 Dekade

    Bisnis.com, JAKARTA — Wacana memindahkan ibu kota negara (IKN) sesungguhnya bukan cerita baru. Rencana itu sudah mengalir jauh, melewati tujuh presiden, dan menyisakan jejak panjang yang kerap muncul–tenggelam mengikuti arah zaman.

    Semua bermula pada 1957, ketika Soekarno menginjakkan kaki untuk pertama kalinya di Palangkaraya. Kota yang baru lahir itu langsung memantik gagasannya, Jakarta kelak akan terlalu berat menanggung beban sebagai pusat pemerintahan dan ekonomi.

    Perlu “saudara” yang bisa ikut memikul tanggung jawab itu. Palangkaraya pun menjadi nama yang berulang kali disebut sebagai calon masa depan ibu kota.

    Mengutip laman resmi Kota Palangkaraya, Soekarno pertama kali menginjakkan kakinya di kota itu pada 17 Juli 1957, ketika meresmikan pembangunan Kota Palangka Raya. Kunjungan Soekarno itu satu-satunya dan terakhir ke Palangkaraya.

    Ketua Badan Anggaran, Said Abdullah dalam tulisannya menyebutkan rencana Soekarno itu pada dasarnya tidak menggantikan Jakarta sebagai IKN. Namun perannya hanya berbagi beban terhadap kebutuhan daya tampung Jakarta. Bung Karno berpandangan tidak ada tempat, selain Jakarta di Indonesia ini yang memiliki jejak sejarah dan saksi bisu perjuangan merebut kemerdekaan.

    Pandangan ini tentu tidak dimaksudkan untuk mengerdilkan jejak sejarah kota-kota lain seperti Bandung, Surabaya, dan kota-kota lainnya dalam perannya sebagai saksi sejarah perjuangan kemerdekaan.

    Jakarta begitu memorable bagi tokoh-tokoh pergerakan bangsa. Pertimbangan inilah yang agaknya menjadi faktor batalnya rencana pemindahan IKN pada masa Bung Karno. Apalagi beban Jakarta pada masa itu tidak seberat Jakarta saat ini, apalagi Jakarta ke depan.

    Gagasannya tak pernah benar-benar padam, meski akhirnya terkubur oleh dinamika politik pada akhir masa jabatannya.

    Waktu berlalu, pada era Soeharto, rencana itu kembali muncul ke permukaan. Kali ini bukan Palangkaraya, melainkan Jonggol—sebuah wilayah yang dianggap strategis untuk mengimbangi tekanan urbanisasi Jakarta. Keputusan Presiden No. 1 Tahun 1997 diterbitkan, memandatkan Jonggol sebagai kota mandiri lengkap dengan rencana fasilitas modern.

    Pemerintah orde baru menimbang peningkatan kegiatan ekonomi dan perkembangan penduduk yang tinggi di wilayah Jakarta-Bogor-Tangerang-Bekasi (Jabotabek) perlu diimbangi dengan pengembangan pusat-pusat permukiman baru yang dilengkapi dengan sistem prasarana dan sarana serta fasilitas pendukung yang mandiri di wilayah Jabotabek.

    Di samping itu, dalam rangka pengembangan pusat-pusat permukiman baru di wilayah Jabotabek tersebut, dipandang perlu mengembangkan kawasan Jonggol sebagai kota mandiri. Pertimbangan lainnya adalah pengembangan kawasan Jonggol sebagai kota mandiri merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari peningkatan kualitas ruang wilayah Jabotabek dalam upaya menciptakan perkembangan wilayah yang lebih seimbang.

    Pengembangan kawasan Jonggol sebagai kota mandiri dimaksudkan untuk mengurangi kepadatan penduduk dan kegiatan masyarakat di kota besar yang sudah padat, meningkatkan pengelolaan sumber daya air, meningkatkan kesejahteraan rakyat, menterpadukan pemanfaatan ruang di sekitarnya, dan meningkatkan fungsi ruang yang lebih seimbang.

    Namun, hanya setahun kemudian, badai Reformasi mengakhiri rencana itu bahkan sebelum sempat benar-benar dimulai.

    Setelah terdiam 11 tahun, Susilo Bambang Yudhoyono kembali meniupkan angin segar wacana perpindahan ibu kota pada 2009. Dari Palangkaraya—kota yang pernah menjadi impian Soekarno—SBY menyampaikan kekhawatirannya atas beban Jakarta yang semakin berat.

    Mengutip kajian Asisten professor dan koordinator program studi perencanaan dan studi perkotaan di Savannah State University, Deden Rukmana, menjelaskan Presiden SBY mulai membicarakan wacana pemindahan ibukota negara dari Jakarta ketika menghadiri Rapat Kerja Nasional Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) di Palangkaraya pada awal Desember 2009.

    Menurut SBY, beban fungsi pelayanan dan kelayakan Jakarta sebagai ibukota negara makin berat.

    Pembahasan pemindahan ibukota negara harus dikaji dari berbagai aspek dan tidak hanya melihat faktor kemacetan di Jakarta sebagai alasan pemindahan ibukota negara, tetapi juga dilihat sebagai upaya strategis untuk mendistribusikan pembangunan secara merata.

    Presiden SBY mengemukakan pembentukan tim kecil yang ditugaskan untuk mengkaji ide pemindahan ibukota negara.

    Kemudian muncul tiga skenario dalam pemindahan ibu kota negara, yakni tetap mempertahankan Jakarta sebagai ibu kota negara dan dilakukan pembenahan terhadap semua permasalahan, memindahkan pusat pemerintahan dari Jakarta ke lokasi baru yang tetap berada di pulau Jawa, memindahkan ibukota negara dan pusat pemerintahan ke lokasi baru di luar pulau Jawa.

    Namun hingga dua periode pemerintahannya berakhir, rencana itu tetap hanya sampai di meja diskusi.

    Baru pada 2019, di era Presiden Joko Widodo, gagasan lama itu menemukan momentum terbesarnya. Di hadapan sidang DPR–DPD, Jokowi menyatakan bahwa ibu kota negara akan pindah ke Kalimantan.

    Nama “IKN Nusantara” pun diperkenalkan sebagai simbol identitas baru bangsa—sebuah kota yang digadang-gadang lebih hijau, lebih modern, dan berada di tengah Indonesia agar pembangunan lebih merata.

    Sejumlah infrastruktur mulai dibangun. Jalan, gedung pemerintahan, hingga kawasan inti peradaban dirancang sebagai wujud awal dari masa depan yang diimpikan. Namun perjalanan itu tetap panjang dan berliku.

    Hingga akhir masa jabatan Jokowi, Nusantara belum benar-benar menyandang status sebagai ibu kota baru Indonesia.

    Dari Palangkaraya ke Jonggol, dari wacana ke wacana, perjalanan IKN menunjukkan satu hal: gagasan memindahkan ibu kota selalu hidup—kadang redup, kadang kembali bersinar—menunggu waktu yang tepat untuk benar-benar terwujud.

  • Polres Pamekasan Tangkap Pelaku Kekerasan pada Perempuan Asal Sampang

    Polres Pamekasan Tangkap Pelaku Kekerasan pada Perempuan Asal Sampang

    Pamekasan (beritajatim.com) – Tindak kekerasan yang dialami perempuan berinisial R (26), warga Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang, mengakibatkan inisial MYAP (27) warga Jl Gatot Koco, Kelurahan Kolpajung, Pamekasan, harus menginap dibalik ruang jeruji besi Polres Pamekasan.

    Tindak kekerasan yang dialami R sebagai korban juga sempat viral di berbagai platform media sosial (medsos), terlebih peristiwa tersebut terjadi jauh dari rumah korban, yakni di Desa Lesong Dhaja, Kecamatan Batumarmar, Pamekasan.

    Dalam video berdurasi pendek tersebut, seorang warga merekam gambar korban yang kebingungan usai mengalami tindak kekerasan dari pelaku yang dikabarkan sebagai suami siri, bahkan korban juga dikabarkan sempat hendak dibuang ke jurang di desa setempat.

    “Dengan adanya video viral dan informasi dari masyarakat, petugas mendatangi lokasi kejadian untuk memastikan kebenaran dari informasi yang beredar. Setelah dilakukan pengecekan ternyata benar,” kata Kapolres Pamekasan, AKBP Hendra Eko Triyulianto, melalui Kasi Humas AKP Jupriadi, Selasa (18/11/2025).

    Peristiwa tersebut terjadi saat korban hendak berangkat menaiki Bus AKAS menuju Surabaya, sekitar pukul 17:00 WIB pada Sabtu (15/11/2025). Ketika tiba di Pasar Camplong, pelaku menghentikan bus dan memaksa korban turun.

    “Saat korban sudah turun dari bus, pelaku langsung membawa korban menggunakan motor menuju daerah perbukitan di Desa Lesong Dhaja. Selanjutnya korban diturunkan dari motor, dan pelaku langsung merampas tas korban,” ungkapnya.

    Pada saat itu, korban sempat berontak dan menolak melepas tas miliknya. Namun pelaku justru memukul dan menendang korban berulang kali hingga akhirnya pelaku berhasil menguasai tas korban. “Selain tas, pelaku juga sempat mengambil kalung yang dipakai korban, tapi tidak berhasil,” jelasnya.

    “Tidak hanya itu, pelaku juga sempat mendorong korban dan hampir jatuh ke jurang. Beruntung korban berteriak minta tolong dan akhirnya ada warga sekitar yang membantu korban, namun korban mengalami luka lebam pada bagian pinggang sebelah kanan, lengah atas sisi kanan, serta bagian kaki kanan dan bagian paha kiri,” imbuhnya.

    Pasca peristiwa tersebut, korban melaporkan ke Polres Pamekasan, dengan nomor laporan polisi LP/B/424/I/XI/2025/SPKT/POLRES PAMEKASAN/POLDA JATIM, Minggu (16/11/2025). “Dari laporan tersebut, tim langsung bergerak cepat dan kurang dari 24 jam berhasil mengamankan pelaku di Jl Stadion, Lawangan Dhaja, Pamekasan,” tegasnya.

    Dari hasil pengaman tersebut, polisi juga mengamankan beberapa barang bukti alias BB, di antaranya 1 unit handphone OPPO A5i merah, 1 unit motor PCX putih bernopol M 3891 CI, 1 unit tas slempang cream berisi uang tunai sebesar Rp 200 ribu, KTP korban, 1 unit sarung motif kotak biru putih yang terdapat darah, serta sebuah kalung emas dengan berat sekitar 2,980 gram.

    “Untuk status korban dengan pelaku sebagai istri siri, dan pelaku terancam Pasal 365 KUHP dengan ancaman hukuman pidana hukuman penjara maksimal 9 tahun,” pungkasnya. [pin]

  • Perbaikan Pipa Bocor PDAM di Surabaya: 23 Kelurahan akan Terdampak Hari Ini

    Perbaikan Pipa Bocor PDAM di Surabaya: 23 Kelurahan akan Terdampak Hari Ini

    Surabaya (beritajatim.com) – Warga di sejumlah wilayah di Surabaya diminta bersiap menghadapi gangguan pasokan air bersih yang terjadi Selasa (18/11/2025). Melalui akun resmi Instagramnya, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada mengumumkan bahwa akan ada perbaikan pipa bocor diameter 500mm di Margomulyo pertigaan dekat pos Polisi, Greges.

    Dalam keterangan resmi tersebut, PDAM Surya Sembada menjelaskan bahwa gangguan aliran air akan berlangsung mulai pukul 21.00 WIB hingga sekitar delapan jam ke depan. Selama masa perbaikan, pelanggan di beberapa wilayah akan mengalami penurunan tekanan air bahkan hingga tidak mengalir sama sekali.

    “Terkait perbaikan pipa bocor diameter 500mm di Margomulyo pertigaan dekat pos Polisi, Greges. Pelayanan distribusi air ke pelanggan berpotensi mengalami kendala selama proses pekerjaan tersebut, air mengecil s.d. tidak keluar,” tulis pihak PDAM dalam pengumumannya.

    Adapun beberapa wilayah yang diperkirakan akan terdampak gangguan air bersih malam ini meliputi:

    1. Kelurahan Morokrembangan
    2. Kelurahan Dukuh Kupang
    3. Kelurahan Dukuh Pakis
    4. Kelurahan Jajar Tunggal
    5. Kelurahan Babatan
    6. Kelurahan Genting Kalianak
    7. Kelurahan Pradah Kali Kendal
    8. Kelurahan Putat Jaya
    9. Kelurahan Wiyung
    10. Kelurahan Simomulyo
    11. Kelurahan Simomulyo Baru
    12.Kelurahan Sonokwijenan
    13. Kelurahan Sukomanunggal
    14. Kelurahan Tandes
    15. Kelurahan Tambak Sarioso
    16. Kelurahan Asem Rowo
    17. Kelurahan Balongsari
    18. Kelurahan Banjar Sugihan
    19. Kelurahan Karangpoh
    20. Kelurahan Manukan Kulon
    21. Kelurahan Manukan Wetan
    22. Kelurahan Putat Gede
    23. Kelurahan Tanjungsari

    Warga di kawasan tersebut diimbau untuk menampung air lebih awal sebelum pekerjaan perbaikan dimulai. Pihak PDAM menegaskan bahwa langkah ini merupakan bentuk antisipasi agar kebutuhan air rumah tangga tetap terpenuhi selama proses perbaikan berlangsung.

    Namun, PDAM Surya Sembada juga menyediakan layanan air tangki gratis bagi masyarakat yang terdampak. Setiap satu tangki air akan diperuntukkan bagi 5 hingga 7 kepala keluarga (KK).

    “Warga terdampak yang membutuhkan air tangki gratis dapat menghubungi Call Center PDAM Surya Sembada di nomor 0-800-192-6666 (bebas pulsa, 24 jam) atau melalui WhatsApp Center di nomor 08123316666 (chat only). Permintaan ini akan dikoordinir oleh Ketua RT/RW setempat,” jelas PDAM dalam keterangannya.

    Pihak PDAM juga menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi, serta berharap pelanggan dapat memaklumi situasi ini demi menjaga keberlangsungan layanan air bersih di Kota Surabaya. Setelah pekerjaan selesai, aliran air akan kembali normal secara bertahap. (fyi)

  • Pendapatan Daerah Naik 4 Persen, Pansus BUMD Disiapkan untuk Benahi Kinerja Usaha Pemprov

    Pendapatan Daerah Naik 4 Persen, Pansus BUMD Disiapkan untuk Benahi Kinerja Usaha Pemprov

    Surabaya (beritajatim.com) – Wakil Ketua DPRD Jawa Timur, Blegur Prijanggono, menilai kinerja pendapatan Pemerintah Provinsi Jawa Timur tahun 2025 ini menunjukkan perkembangan positif. Dia menyebut pendapatan daerah tercatat meningkat sekitar empat persen, meski pemerintah pusat melakukan pemotongan Transfer ke Daerah (TKD) yang berlaku untuk seluruh provinsi di Indonesia.

    Menurut politisi Golkar itu, kondisi tersebut menuntut Pemprov Jatim lebih cermat menentukan sektor prioritas. Ia menekankan pentingnya menjaga Indikator Kinerja Utama (IKU) tetap stabil di tengah penyesuaian anggaran.

    “Pendapatan kita sebenarnya sudah bagus, tinggal bagaimana Pemprov bijak mengatur prioritas mana yang harus didahulukan,” ujar Blegur, Senin (17/11/2025).

    Terkait pembentukan Panitia Khusus (Pansus) Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), Blegur yang juga Koordinator Komisi C menjelaskan bahwa tujuan utama pansus adalah membantu pemerintah provinsi menilai performa seluruh BUMD secara lebih terarah.

    Ia menegaskan bahwa BUMD memiliki peran strategis sebagai penambah pendapatan asli daerah untuk kemudian dikembalikan kepada masyarakat melalui berbagai program pembangunan. Blegur menyampaikan bahwa tidak semua BUMD memiliki performa seragam. Ada yang memberikan dividen cukup baik, ada yang masih lemah, dan sebagian lainnya dinilai tidak berjalan optimal.

    Pansus BUMD diharapkan mampu menyusun rekomendasi konkret sehingga Gubernur Jawa Timur dapat mengambil langkah yang paling tepat untuk memperbaiki pengelolaan usaha daerah. “Semangat dari pansus ini bukan menyudutkan, tapi memastikan peran BUMD bisa maksimal. Kalau ada yang sudah baik, kita dorong. Kalau ada yang kurang, kita perbaiki. Tujuannya jelas untuk masyarakat Jawa Timur,” tegasnya. [asg/kun]

  • Waspada Hujan Siang! Ini Prakiraan Cuaca Ngawi, Magetan, dan Ponorogo 18 November 2025

    Waspada Hujan Siang! Ini Prakiraan Cuaca Ngawi, Magetan, dan Ponorogo 18 November 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – Prakiraan cuaca untuk Selasa, 18 November 2025, menunjukkan adanya peluang hujan di sejumlah wilayah Mataraman. Informasi ini disampaikan oleh Oky Sukma Hakim, S.Tr., prakirawan BMKG Juanda, yang menjelaskan bahwa wilayah Ngawi, Magetan, dan Ponorogo diperkirakan mengalami cuaca yang cukup berubah-ubah.

    “Pola atmosfer hari ini cenderung labil, sehingga potensi hujan muncul di beberapa titik saat memasuki siang,” ujarnya. Ia juga menghimbau agar masyarakat sebaiknya tetap membawa perlindungan diri seperti payung, meski pagi harinya terlihat cerah.

    Di Ngawi, cuaca diprediksi berubah cukup cepat. Pagi hari dimulai dengan kondisi berawan pada pukul 06.00 WIB dan beranjak cerah total antara pukul 07.00–10.00 WIB. Namun, pada pukul 13.00 WIB, hujan ringan diperkirakan turun dan berlangsung singkat sebelum kembali berawan pada pukul 16.00–19.00 WIB. Menjelang malam, cuaca kembali cerah.

    Suhu harian wilayah ini berada di kisaran 22–30°C, dengan angin bertiup dari barat sekitar 12,7 km/jam, serta kelembapan mencapai 72–96 persen. “Ngawi mengalami pola hujan siang yang cukup konsisten beberapa hari terakhir,” kata Oky.

    Di Magetan, cuaca cerah berawan diperkirakan hadir pada pukul 06.00 WIB dan menjadi cerah total pukul 07.00 WIB. Namun kondisi itu berubah pada pukul 10.00 WIB ketika hujan intensitas sedang diprediksi mengguyur wilayah tersebut.

    Hujan kemudian menurun menjadi intensitas ringan pada pukul 13.00 WIB. Sore dan petang hari, cuaca kembali berawan sebelum akhirnya cerah total pada pukul 22.00 WIB. Suhu berada di rentang 22–27°C, dengan angin selatan berkecepatan 15,7 km/jam dan kelembapan 78–93 persen.

    Sementara di Ponorogo, kondisi cerah berawan diprediksi hadir sejak pukul 06.00 WIB. Hujan ringan kemudian berpotensi turun pada pukul 10.00–13.00 WIB. Pada sore hingga petang, cuaca kembali berawan hingga pukul 19.00 WIB, sebelum berganti menjadi cerah berawan pada malam hari.

    Suhu udara berkisar 23–30°C, dengan angin tenggara sekitar 15 km/jam, serta kelembapan 69–95 persen. “Warga Ponorogo perlu mengantisipasi hujan siang yang durasinya cukup singkat namun merata,” ujar Oky.

    Melihat kondisi cuaca yang cukup bervariasi, masyarakat di tiga wilayah Mataraman diimbau lebih waspada terhadap perubahan cuaca mendadak.(mnd/kun)

  • Cuaca Selasa, 18 November 2025: Madiun–Pacitan Diprediksi Hujan Ringan pada Siang Hari

    Cuaca Selasa, 18 November 2025: Madiun–Pacitan Diprediksi Hujan Ringan pada Siang Hari

    Surabaya (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda merilis prakiraan cuaca terbaru untuk Selasa, 18 November 2025. Tiga wilayah Mataraman, yakni Kota Madiun, Kabupaten Madiun, dan Pacitan, diperkirakan mengalami kondisi cuaca yang berubah-ubah sepanjang hari.

    Prakirawan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, S.Tr., mengatakan bahwa pola cuaca pada hari tersebut akan dipengaruhi oleh peningkatan kelembapan udara sejak pagi hingga sore. “Pagi hari cenderung cerah, namun memasuki siang potensi hujan ringan mulai muncul di beberapa wilayah,” ujarnya.

    Pada Kota Madiun, cuaca diprediksi cerah total pada pukul 06.00 WIB. Namun menjelang siang, tepatnya pukul 10.00 WIB, hujan ringan diperkirakan mulai turun. “Perubahan cuaca di Kota Madiun cukup cepat, jadi masyarakat sebaiknya tetap antisipatif,” tambah Oky.

    Kemudian pada pukul 13.00 hingga 19.00 WIB, langit Kota Madiun akan didominasi kondisi berawan sebelum kembali cerah berawan pada pukul 22.00 WIB. Suhu di wilayah ini berada pada kisaran 23–31°C, dengan angin bertiup dari Tenggara sekitar 17,2 km/jam serta kelembapan mencapai 68–96 persen.

    Wilayah Kabupaten Madiun turut mengalami tren cuaca serupa. Pagi hari, yakni mulai pukul 06.00 hingga 10.00 WIB, akan cerah. Memasuki pukul 13.00 WIB, hujan ringan mulai berpotensi turun dan berubah menjadi berawan pada pukul 16.00–19.00 WIB. Menjelang malam atau pukul 22.00 WIB, cuaca kembali membaik dengan cerah berawan.

    Menurut Oky Kabupaten Madiun memiliki pola cuaca yang hampir sama dengan kota, namun perbedaan utamanya terletak pada fluktuasi suhu yang sedikit lebih rendah. Suhu udara di Kabupaten Madiun bergerak pada kisaran 22–29°C, dengan angin dari Timur Laut sekitar 17,4 km/jam dan kelembapan 71–96 persen.

    Pacitan juga tidak luput dari potensi hujan ringan. Pada pukul 06.00 WIB, cuaca di wilayah ini diperkirakan cerah berawan. Hujan ringan kemudian akan turun antara pukul 10.00 hingga 13.00 WIB. Memasuki sore hari pada pukul 16.00–19.00 WIB, Pacitan akan berada dalam kondisi berawan sebelum kembali cerah berawan pada malam hari.

    “Pacitan memiliki kelembapan yang cukup tinggi, sehingga potensi hujan pada siang hari cenderung lebih besar dibandingkan wilayah lainnya,” jelas Oky. Suhu di Pacitan berada pada rentang 22–26°C, dengan angin dari Timur Laut berkecepatan 9,7 km/jam serta kelembapan mencapai 75–98 persen.

    Prakiraan cuaca ini diharapkan dapat membantu masyarakat mempersiapkan aktivitas sehari-hari, terutama pada jam-jam dengan potensi hujan ringan.(mnd/kun)

  • Peran Djarum & Tzu Chi Makin Dominan di Industri Properti Lewat BSPS

    Peran Djarum & Tzu Chi Makin Dominan di Industri Properti Lewat BSPS

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menyampaikan bahwa keterlibatan sektor swasta dalam program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) terus meningkat dan memberikan dampak signifikan terhadap percepatan peningkatan kualitas rumah masyarakat. 

    Berdasarkan data terbaru, PT Djarum menjadi penyumbang terbesar dengan 2.550 unit, disusul oleh Yayasan Buddha Tzu Chi yang merupakan gabungan kontribusi banyak perusahaan dengan 5.020 unit.

    Sementara itu dari total 29.625 komitmen, realisasi BSPS saat ini telah mencapai 8.200 unit di seluruh Indonesia, mencakup pembangunan dan renovasi. 

    “Artinya keterlibatan swasta makin kuat. Kami apresiasi teman-teman swasta yang terpanggil membantu,” ujar Maruarar kepada wartawan, Senin (17/11/2025). 

    Dia menegaskan bahwa intervensi negara melalui BSPS sangat penting untuk mengatasi backlog rumah tidak layak huni yang mencapai 26,9 juta unit, sementara backlog kepemilikan rumah berada di angka 9,9 juta. 

    Lalu, pemerintah pun menggenjot kapasitas program dari 45 ribu unit tahun ini menjadi 400 ribu unit pada 2025. Percepatan juga terlihat pada penyerapan rumah subsidi. 

    Sementara hingga 17 November 2025, realisasinya telah mencapai 221.000 unit, melampaui capaian setahun penuh 2024 yang sebanyak 200.300 unit. 

    Menurut Maruarar, hal ini menunjukkan tingginya kebutuhan masyarakat dan kuatnya ekosistem industri perumahan. 

    “Satu rumah subsidi itu bisa melibatkan empat pekerja sampai dengan lima pekerja, dan di dalamnya ada sekitar 180 industri penopang,” ujarnya.

    Pemerintah juga menyiapkan skema FLPP untuk perumahan vertikal di lima kota yaitu Jakarta, Makassar, Medan, Surabaya, dan Manado guna menjawab kebutuhan hunian di perkotaan yang kian padat dan mahalnya harga tanah. 

  • Hujan Guyur Kota Banyuwangi, 3 Sungai Meluap
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        17 November 2025

    Hujan Guyur Kota Banyuwangi, 3 Sungai Meluap Surabaya 17 November 2025

    Hujan Guyur Kota Banyuwangi, 3 Sungai Meluap
    Tim Redaksi
    BANYUWANGI, KOMPAS.com
    – Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur Banyuwangi, Senin (17/11/2025) siang, menyebabkan sejumlah sungai di wilayah perkotaan Banyuwangi meluap hingga ke jalan.
    Air akibat luapan sungai tersebut ada yang masuk ke permukiman warga.
    Luapan terjadi pada aliran Sungai Kalilo, Sungai Sobo, dan Kali Bagong.
    Sebagai upaya penanganan, beberapa pintu air langsung ditutup sesuai prosedur standar untuk meminimalkan luapan.
    “Mesin pompa air portable kapasitas 140 meter kubik per jam juga kami kerahkan untuk mempercepat penyedotan genangan yang memasuki area permukiman warga,” kata Plt Kadis Pekerjaan Umum Pengairan
    Banyuwangi
    , Riza AL Fahrobi.
    Di Kali Bagong, ketinggian air sempat mencapai 180 cm, sedangkan debit airnya mencapai 23.147 liter per detik.
    Luapan sungai disebabkan oleh peningkatan debit imbas curah hujan tinggi di hulu.
    Akibatnya, sejumlah rumah warga yang terdampak luapan
    banjir
    seperti di Kawasan Lingkungan Sutri dan Kelurahan Sobo karena ada tumpukan bambu yang tersangkut di Dam Untung.
    Kepala BPBD
    Banyuwangi
    , Danang Hartanto mengatakan, petugas dari BPBD, Tagana, BMKG, dan Damkar disebar di sejumlah titik untuk membantu penanganan, terutama pada warga terdampak.
    “Teman-teman keliling dan dibagi untuk penanganan, terutama membantu rumah-rumah warga terdampak,” kata Danang.
    BPBD Banyuwangi menyedot air yang masuk ke permukiman, di antaranya di Lingkungan Lebak, Perumahan Puring, dan kawasan Sobo.
    Petugas juga membantu membersihkan rumah warga terdampak genangan.
    “Kami juga mengevakuasi satu keluarga di Lingkungan Gareng ke tempat yang lebih aman,” kata Danang.
    Selain luapan air, terdapat pohon tumbang di perempatan PKM Kertosari, dan langsung ditangani.
    Beberapa petugas juga membantu mengatur lalu lintas karena terjadi kepadatan kendaraan.
    Air berangsur surut saat petang. Meski demikian, penanganan terus dilakukan hingga malam.
    “Penanganan dan pemantauan tetap dilakukan hingga malam ini,” kata dia. 
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
    Fitur Apresiasi Spesial dari pembaca untuk berkontribusi langsung untuk Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
    melalui donasi.
    Pesan apresiasi dari kamu akan dipublikasikan di dalam kolom komentar bersama jumlah donasi atas nama
    akun kamu.

  • Damkar Magetan Evakuasi Ular Piton 4 Meter yang Mangsa Ayam Warga dari Pohon Bambu 
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        17 November 2025

    Damkar Magetan Evakuasi Ular Piton 4 Meter yang Mangsa Ayam Warga dari Pohon Bambu Surabaya 17 November 2025

    Damkar Magetan Evakuasi Ular Piton 4 Meter yang Mangsa Ayam Warga dari Pohon Bambu
    Tim Redaksi
    MAGETAN, KOMPAS.com
    – Anggota Pemadam Kebakaran Kabupaten Magetan, Jawa Timur mengevakuasi ular piton sepanjang 4 meter yang nangkring di atas pohon bambu di aliran Sungai Tinil, Desa Panekan, Kecamatan Panekan.
    Personel Damkar, Dovi Saputra mengatakan, laporan dari warga masuk sekitar pukul 15.00 WIB setelah mereka melihat seekor ular besar di pucuk bambu.
    “Warga melapor ada
    ular piton
    besar di atas pohon bambu. Kami langsung bergerak ke lokasi. Dari laporan warga, ular tersebut habis memangsa ayam milik warga,” ujarnya melalui sambungan telepon, Senin (17/11/2025).
    Dovi mengatakan, proses evakuasi berjalan cukup cepat tanpa kendala berarti.
    Ular sempat jatuh ke aliran sungai setelah petugas menggoyang batang bambu menggunakan galah.
    “Ular sempat jatuh ke sungai dan berenang mencoba kabur. Tapi tiga personel akhirnya bisa menangkap dan mengamankannya,” ucap dia. 
    Setelah ditangkap, petugas membawa ular tersebut ke pos Damkar Panekan.
    Tak lama kemudian, seorang warga mengajukan permintaan untuk memeliharanya.
    Dovi menegaskan pihaknya memperbolehkan dengan catatan tertentu.
    “Kami hanya mengingatkan agar ular dipelihara dengan benar dan tidak dilepas kembali di sungai yang dekat permukiman,” kata dia. 
    Dovi menyebut, permintaan
    evakuasi hewan
    liar di Magetan yang masuk ke kantor Pemadam Kebakaran terus meningkat sepanjang 2025.
    Hingga November, Damkar menerima lebih dari 300 laporan evakuasi hewan, termasuk sarang tawon vespa dan ular.
    “Untuk ular saja ada sekitar 120 laporan, kebanyakan dari pemukiman yang dekat dengan peternakan ayam,” ucap dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
    Fitur Apresiasi Spesial dari pembaca untuk berkontribusi langsung untuk Jurnalisme Jernih KOMPAS.com
    melalui donasi.
    Pesan apresiasi dari kamu akan dipublikasikan di dalam kolom komentar bersama jumlah donasi atas nama
    akun kamu.