kab/kota: Surabaya

  • Azhar Kahfi: Surabaya Butuh Pengawasan Siber untuk Atasi Prostitusi Online

    Azhar Kahfi: Surabaya Butuh Pengawasan Siber untuk Atasi Prostitusi Online

    Surabaya (beritajatim.com) – Anggota Komisi A DPRD Surabaya, Azhar Kahfi menilai Surabaya sudah memasuki tahap di mana penegakan ketertiban tidak bisa lagi bertumpu pada pola lama. Dia mengatakan dinamika prostitusi terselubung yang kini banyak bergerak melalui aplikasi digital menuntut model pengawasan baru yang lebih modern.

    “Surabaya ini sudah smart city, maka keamanannya juga harus mengimbangi dengan pendekatan yang lebih cerdas,” kata Kahfi di DPRD Surabaya, Rabu (25/11/2025).

    Dia menjelaskan praktik prostitusi online melalui aplikasi seperti MiChat, Telegram, dan platform serupa membuat pola razia manual tidak lagi efektif jika tanpa basis data. Aktivitas itu, kata dia, sering kali tidak terlihat secara fisik, tetapi sangat hidup di dunia digital sehingga perlu dipantau dengan kemampuan siber.

    “Banyak aktivitas yang tidak terlihat di permukaan, tapi sangat aktif di dunia digital. Satpol PP perlu punya tim yang bisa membaca pola itu,” ujar legislator Gerindra ini.

    Kahfi menyebut Satpol PP memiliki ruang untuk membentuk unit pemantauan siber tanpa menabrak kewenangan kepolisian. Dia mengatakan fungsi unit ini tetap berada pada koridor penegakan Perda, termasuk mengumpulkan bukti awal dan memetakan titik rawan agar operasi lebih terarah.

    “Tim ini tidak melakukan penyidikan, tapi mengumpulkan bukti awal dan mendukung operasi lapangan sehingga penindakan bisa lebih presisi,” tutur Kahfi.

    Dia juga menegaskan maraknya kos-kosan atau apartemen yang berubah fungsi menjadi tempat short-time dan memfasilitasi transaksi dari aplikasi online perlu ditindak lebih tegas. Menurutnya, pemilik yang membiarkan praktik semacam itu harus diberikan sanksi administratif.

    “Kos-kosan berubah jadi hotel short-time? Pemiliknya harus tanggung jawab. Terbukti membiarkan, cabut izin usahanya,” tegas Kahfi.

    Kahfi mengatakan penegakan tidak bisa lagi bersifat reaktif atau menunggu laporan masyarakat. Dia meminta Pemkot bergerak proaktif dengan memanfaatkan teknologi yang sudah tersedia agar pengawasan berjalan lebih efektif.

    “Tidak lagi nunggu laporan atau nunggu viral. Kalau sudah terdata dan terlihat pola pelanggarannya, ya langsung tindak,” kata mantan aktivis ini.

    Dia melihat Surabaya sudah memiliki infrastruktur digital yang lengkap, mulai dari Command Center 112, CCTV analytic, hingga integrasi data perizinan hotel dan kos. Hal ini menurutnya menjadi modal kuat untuk memperkuat pengawasan prostitusi terselubung di ruang publik maupun ruang privat berbayar. “Kita sudah punya modal teknologi, tinggal bagaimana itu dioptimalkan untuk menjaga kota dari praktik seperti ini,” kata dia.

    Menurut Kahfi, kota besar seperti Surabaya harus terus memperbarui sistem penegakan agar tidak tertinggal dari pola pelanggaran yang berkembang cepat. Dia berharap pembentukan unit pemantauan siber di Satpol PP dapat menjadi bagian dari penguatan smart city di sektor keamanan. “Kalau pola pelanggarannya berkembang, maka penegakannya juga harus ikut berkembang. Ini soal menjaga kota tetap aman dan tertib,” pungkas Kahfi. [asg/kun]

  • KemenPAN-RB Raih Predikat Unggul IKK Award 2025

    KemenPAN-RB Raih Predikat Unggul IKK Award 2025

    Jakarta

    Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) meraih penghargaan Indeks Kualitas Kebijakan (IKK) Award Tahun 2025 dengan kualifikasi Unggul. Penghargaan diserahkan oleh Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Muhammad Taufiq kepada Staf Khusus Menteri PANRB Bidang Pengendalian Mutu Prinsip Meritokrasi Tasdik Kinanto di Surabaya, Selasa (25/11).

    IKK Award merupakan ajang penghargaan yang diselenggarakan oleh LAN untuk seluruh instansi pemerintah, baik pada tingkat pusat maupun daerah. Program ini menjadi salah satu kegiatan prioritas nasional sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2025-2029. Melalui penghargaan tersebut, LAN mendorong peningkatan mutu perumusan dan implementasi kebijakan di lingkungan birokrasi.

    Tasdik mengatakan bahwa pemberian penghargaan merupakan salah satu bentuk apresiasi kinerja.

    “Untuk mendapatkan penghargaan ini menurutnya juga sudah melalui proses tahapan penilaian yang dilakukan oleh LAN secara rinci dalam menjaga kualitas kebijakan pemerintah,” kata Tasdik dalam keterangan tertulis, Rabu (26/11/2025).

    Lebih lanjut, Tasdik menegaskan pentingnya pengukuran IKK sebagai bagian dari upaya reformasi birokrasi nasional. Menurutnya, peningkatan kualitas kebijakan merupakan langkah strategis untuk mendorong pelayanan publik yang lebih baik.

    “Jadi ini searah dan sejalan dengan tujuan organisasi melakukan reformasi birokrasi kedepannya,” ungkapnya.

    Sementara itu, Muhammad Taufiq mengungkapkan pada tahun 2025, sebanyak 548 instansi pemerintah mengikuti pengukuran IKK dari total 646 instansi yang ada di Indonesia.

    (akn/ega)

  • Saksi Hidup Konsumen BMW yang Viral Terjun 5 Meter dari Atas Tol

    Saksi Hidup Konsumen BMW yang Viral Terjun 5 Meter dari Atas Tol

    Jakarta

    Safety atau keamanan kendaraan jadi kunci paling penting dalam memberikan rasa aman saat berkendara. Penyataan ini langsung disampaikan konsumen BMW yang mendapatkan pengalaman yang tidak bisa dilupakan seumur hidup. Pemilik mobil BMW itu mengalami kecelakaan terjun dari ketinggian 5 meter di jalan tol.

    Pengalaman ini dirasakan Moch Rudie Heru Komandono (62), warga Benowo Surabaya selaku pengendara BMW dan Endang Sri Wahyuni (48) sang istri warga Babatan Mukti Wiyung Surabaya yang berada di kursi depan samping sopir. Mereka menceritakan semua berawal dari keluar pintu tol dan mengikuti Google Maps. Saat mereka melintas, jalur tol belum terhubung hingga membuat mobilnya terjun dari atas tol.

    “Waktu itu kita salah jalan. Di pertengahan jalan tolnya terbuka, kami pikir itu tol utama. Saya langsung tancap gas 100-120 km per jam,” cerita Rudie di GJAW 2025.

    Rudie dan Endang kembali menceritakan pengalaman yang cukup mengerikan kala itu, bahkan Rudie mengucapkan kata perpisahan kepada Endang sebelum meneriakkan takbir.

    “Saat mobil terbang, saya mengatakan kepada istri saya, ‘Sayang waktu kita habis (hidup di dunia), saya takbir dan mengucapkan 2 kalimat syahadat lalu baru menabrak,” cerita Rudie.

    Rudie dan Endang tidak pernah menyangka bahwa mereka bisa hidup hingga saat ini. Namun selain bersyukur kepada Allah SWT, Rudie menceritakan dirinya sangat mensyukuri memilih BMW Seri 7 untuk pergi ke rumah orang tua mereka saat itu. Karena BMW benar-benar menawarkan keamanan ekstra dan memberikan perlindungan lebih untuk mereka berdua.

    Detik-detik BMW terjun dari ujung tol Krian-Gresik belum jadi menghantam aspal di tengah kerumunan kendaraan. Foto: tangkapan layar)

    “Saya mengatakan kepada Mas Rudie, untuk menggunakan mobil BMW saja, tidak menggunakan mobil yang lain yang ada di garasi. Dan benar saja saat kecelakaan kami sangat aman,” kata Endang.

    “Kaca tidak pecah, mesin tidak masuk ke kabin. Airbag berfungsi semua. Pas kami buka pintu tidak ada trouble sama sekali, saya pikir pintu bakal keras terbuka ternyata pintu terbuka sempurna layaknya tidak mengalami kecelakaan. Hanya bannya saja yang pecah. Bodi kanan-kiri bersih tidak lecet sekali,” Rudie menambahkan.

    Setelah keluar mobil, Rudie pun mengamankan barang-barang dan langsung menghubungi anak laki-lakinya.

    “Saat itu, saya dibantu oleh anak punk (anak jalanan), dia menanyakan kondisi saya, dan memastikan barang-barang dia tetap aman, saat saya membereskan tas istri saya. Setelah itu, saya menghubungi anak laki-laki saya, setelah 30 menit baru banyak berdatangan, datang teman anak-anak saya yang berada di dekat lokasi, karena anak saya menghubungi teman-temannya,” kata Rudie sambil mengenang kejadian waktu itu.

    Berkat kejadian ini, Rudie memastikan bahwa dirinya akan tetap menggunakan BMW, karena memiliki fitur keselamatan maksimal dan lengkap.

    “Untuk itu saya kembali membeli BMW Seri 7 terbaru, karena mobil ini benar-benar aman!” kata Rudie.

    Dalam pemberitaan detikOto dan detikJatim sebelumnya, waktu itu Kasat Lantas Polres Gresik AKP Rizki Julianda, mengatakan ada dugaan bahwa pengemudi mobil itu mengikuti petunjuk dari Google Maps yang mengarahkannya masuk ke dalam tol tersebut.

    “Meski ada barrier, pengemudi menerobos karena ada celah yang cukup dimuat satu mobil,” kata Rizki saat dikonfirmasi detikJatim beberapa waktu setelah kejadian.

    Berdasarkan pantauan detikJatim di lokasi waktu itu, celah itu memang ada. Jika melaju dari arah Krian mengarah ke Gerbang Keluar Tol Bunder, akan terlihat barrier beton terpasang menghalangi kendaraan masuk ke tol yang belum tersambung.

    Barrier beton itu terpasang sekitar 1 km sebelum Gate Bunder. Namun di ujung barrier itu ada celah atau rongga yang cukup untuk satu mobil melintas. Hanya saja, untuk masuk melalui celah itu tidak mudah, mobil harus menikung 90 derajat. Diduga BMW itu menerobos sela barrier itu hingga terjun bebas.

    Selain itu, berdasarkan penelusuran detikJatim melalui Google Maps, jalur tol Cerme arah Manyar yang belum tersambung itu sebenarnya tidak disarankan. Saat hendak ke Manyar, Google Maps mengarahkan keluar Tol Bunder lebih dulu, bukan melintasi tol yang belum nyambung itu.

    Meski ada sejumlah keanehan dalam kronologi yang ada, polisi tetap menyampaikan bahwa penyebab terjunnya mobil BMW itu karena pengemudi terlalu fokus melihat Google Map.

    “Itu memang karena terlalu fokus melihat google map. Pengemudi masuk melalui sela barrier yang memang tidak tertutup semua di ujung arah pintu keluar gerbang tol,” ujar Kanit Gakkum Polres Gresik Ipda Aswoko, Senin (7/4).

    Wah untung selamat ya! Nah detikers, detikOto menyarankan untuk terus selalu berhati-hati dalam berkendara dan terus mematuhi rambu lalu lintas ya.

    (lth/rgr)

  • Simak Profil KH Miftachul Akhyar yang Minta Ketum PBNU Mundur

    Simak Profil KH Miftachul Akhyar yang Minta Ketum PBNU Mundur

    Jakarta: Risalah Syuriah PBNU ramai beredar dan menjadi perbincangan warganet di media sosial. Risalah tersebut berisi keputusan Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar yang meminta Yahya Cholil Staquf mengundurkan diri dari jabatan Ketua Umum PBNU.

    Rapat Harian Syuriah tersebut digelar di Jakarta, Kamis, 20 November 2025, yang diikuti 37 dari 53 orang pengurus harian syuriah PBNU. 

    Adapun isi risalah dari Musyawarah antara Rais Aam dan dua Wakil Rais Aam memutuskan:

    a. KH. Yahya Cholil Staquf harus mengundurkan diri dari jabatan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama dalam waktu 3 (tiga) hari terhitung sejak diterimanya keputusan Rapat Harian Syuriyah PBNU.

    b. Jika dalam waktu 3 (tiga) hari tidak mengundurkan diri, Rapat Harian Syuriyah PBNU memutuskan memberhentikan KH. Yahya Cholil Staquf sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama.
     

    Lantas, siapakah KH Miftachul Akhyar yang merupakan Rais Aam PBNU yang menandatangani risalah tersebut? 
     
    Profil KH Miftachul Akhyar

    KH Miftachul Akhyar bin Abdul Ghani terpilih menjadi Rais ‘Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) masa khidmah 2021-2026. Keputusan itu dihasilkan dalam musyawarah 9 kiai sepuh NU yang tergabung dalam Ahlul Halli wal Aqdi (AHWA) dan ditetapkan pada sidang Pleno IV Muktamar ke-34 NU. 

    KH Miftachul Akhyar lahir pada tanggal 30 Juni 1953. Ia merupakan putra KH Abdul Ghoni, pengasuh Pondok Pesantren Akhlaq Rangkah, Surabaya. KH Miftachul Akhyar merupakan putra ke-8 dari 13 bersaudara pengasuh pondok pesantren Tahsinul Akhlaq Rangkah, Surabaya. 

    Melansir dari NU Online, Kiai Miftach, sapaan akrabnya tercatat pernah belajar di berbagai pesantren NU seperti di Pondok Pesantren  Tambakberas, Pesantren Tebuireng, Pesantren Sidogiri, Pesantren Mranggen Demak, hingga Pondok Lasem Rembang, Jawa Tengah. 

    Setelah berada di Pondok Pesantren Tambakberas selama 3 tahun, ia melanjutkan mondoknya di Sidogiri pada tahun 1967-1969 dan berlanjut di Lasem pada tahun 1971.

    Kiai Miftach juga pernah menjadi wakil rais syuriyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Surabaya (1978, 1980, 1985). Selang 5 tahun menjadi wakil rais syuriyah PCNU Surabaya, beliau menjadi wakil rais syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur pada tahun 1990-an. Kemudian, Kiai Miftach menjadi rais syuriyah PWNU Jawa Timur pada tahun 2007-2013 dan 2013-2015. 

    Tidak berhenti di PWNU Jawa Timur, beliau melanjutkan ke Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan menjadi wakil rais ‘aam (2015-2018). Ia juga menjabat sebagai pejabat sementara rais ‘aam PBNU (2018-2021) menggantikan KH Ma’ruf Amin. Tidak hanya itu, Kiai Miftach juga merupakan ketua umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) periode 2020-2025. 

    Beliau juga merupakan pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Miftachus Sunnah, Surabaya. KH Miftachul Akhyar, menjadi 500 Muslim berpengaruh di Dunia versi The Royal Islamic Strategic Studies Center Amman, Yordania kategori Administration of religious Affairs. 

    Jakarta: Risalah Syuriah PBNU ramai beredar dan menjadi perbincangan warganet di media sosial. Risalah tersebut berisi keputusan Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar yang meminta Yahya Cholil Staquf mengundurkan diri dari jabatan Ketua Umum PBNU.
     
    Rapat Harian Syuriah tersebut digelar di Jakarta, Kamis, 20 November 2025, yang diikuti 37 dari 53 orang pengurus harian syuriah PBNU. 
     
    Adapun isi risalah dari Musyawarah antara Rais Aam dan dua Wakil Rais Aam memutuskan:

    a. KH. Yahya Cholil Staquf harus mengundurkan diri dari jabatan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama dalam waktu 3 (tiga) hari terhitung sejak diterimanya keputusan Rapat Harian Syuriyah PBNU.
     
    b. Jika dalam waktu 3 (tiga) hari tidak mengundurkan diri, Rapat Harian Syuriyah PBNU memutuskan memberhentikan KH. Yahya Cholil Staquf sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama.
     

     
    Lantas, siapakah KH Miftachul Akhyar yang merupakan Rais Aam PBNU yang menandatangani risalah tersebut? 
     

    Profil KH Miftachul Akhyar

    KH Miftachul Akhyar bin Abdul Ghani terpilih menjadi Rais ‘Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) masa khidmah 2021-2026. Keputusan itu dihasilkan dalam musyawarah 9 kiai sepuh NU yang tergabung dalam Ahlul Halli wal Aqdi (AHWA) dan ditetapkan pada sidang Pleno IV Muktamar ke-34 NU. 
     
    KH Miftachul Akhyar lahir pada tanggal 30 Juni 1953. Ia merupakan putra KH Abdul Ghoni, pengasuh Pondok Pesantren Akhlaq Rangkah, Surabaya. KH Miftachul Akhyar merupakan putra ke-8 dari 13 bersaudara pengasuh pondok pesantren Tahsinul Akhlaq Rangkah, Surabaya. 
     
    Melansir dari NU Online, Kiai Miftach, sapaan akrabnya tercatat pernah belajar di berbagai pesantren NU seperti di Pondok Pesantren  Tambakberas, Pesantren Tebuireng, Pesantren Sidogiri, Pesantren Mranggen Demak, hingga Pondok Lasem Rembang, Jawa Tengah. 
     
    Setelah berada di Pondok Pesantren Tambakberas selama 3 tahun, ia melanjutkan mondoknya di Sidogiri pada tahun 1967-1969 dan berlanjut di Lasem pada tahun 1971.
     
    Kiai Miftach juga pernah menjadi wakil rais syuriyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Surabaya (1978, 1980, 1985). Selang 5 tahun menjadi wakil rais syuriyah PCNU Surabaya, beliau menjadi wakil rais syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur pada tahun 1990-an. Kemudian, Kiai Miftach menjadi rais syuriyah PWNU Jawa Timur pada tahun 2007-2013 dan 2013-2015. 
     
    Tidak berhenti di PWNU Jawa Timur, beliau melanjutkan ke Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan menjadi wakil rais ‘aam (2015-2018). Ia juga menjabat sebagai pejabat sementara rais ‘aam PBNU (2018-2021) menggantikan KH Ma’ruf Amin. Tidak hanya itu, Kiai Miftach juga merupakan ketua umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) periode 2020-2025. 
     
    Beliau juga merupakan pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Miftachus Sunnah, Surabaya. KH Miftachul Akhyar, menjadi 500 Muslim berpengaruh di Dunia versi The Royal Islamic Strategic Studies Center Amman, Yordania kategori Administration of religious Affairs. 
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News


    Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id

    (PRI)

  • Dolly Diduga Marak Prostitusi Terselubung, Warga: Dibawa Mantan Germo

    Dolly Diduga Marak Prostitusi Terselubung, Warga: Dibawa Mantan Germo

    Surabaya (beritajatim.com) – Warga Jalan Kupang Gunung Timur, Kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan, Surabaya mengaku resah dengan aktivitas rumah-rumah kos yang disinyalir menjadi sarang protitusi terselubung sejak tahun 2018.

    Aktivitas itu diungkap oleh Ketua RT 005/RW012 setempat, M. Ridwan Tanro, yang mengatakan bahwa prostitusi berkedok baru itu menyebar di sebanyak 25-30 rumah kos dan dibawa oleh mayoritas mantan germo yang dulunya berasal dari Lokalisasi Dolly.

    “2014 itu sudah hilang (lokalisasi ditutup), mulai ada (prostitusi lagi) perkiraan 2018-2019 an. Ya sebenarnya dia (germo) ini agak ancek-ancek eri (menapak di duri). Jadi dia memang sudah pakai HP,” terang Ridwan ditemui, Selasa (25/11/2025).

    Ridwan mengaku, sejak tahun 2018 sebelum dirinya menjabat RT yang kedua kalinya di 2021, ia sering melihat pasangan muda-mudi yang keluar masuk kos sampai saat ini. Dan sudah sering memberikan peringatan, karena khawatir akan memberikan pengaruh buruk bagi anak-anak di lingkungannya.

    “Warga terganggu, memang terganggu. Terganggunya itu kayak dampaknya ke anak-anak itu tadi,” jelas Ridwan, yang sudah menjabat RT dua kali, di 2014 dan kembali menjabat tahun 2021 itu.

    Dari situ, Ridwan berharap Pemerintah Kota (pemkot) Surabaya dapat menindak tegas dugaan prostitusi terselubung di kampungnya tersebut. Ia bilang kalau Dolly hidup lagi dengan prostitusi ini, maka perjuangannya dulu saat turut membantu Dolly tutup hingga dirinya dipukuli orang akan terasa sia-sia.

    “Dioperasi Yustisi ta yok opo (atau bagaimana) entah itu seminggu atau sebulan sekali. Yang utama ya gerak seminggu sekali. Karena kalau dibebaskan seperti ini jadinya mereka merasa aman. Soalnya itu rumah-rumah asetnya mereka,” tutupnya. (rma/ian)

  • Terbukti Melakukan KDRT Terhadap Suami, Dokter Meiti Dihukum Percobaan

    Terbukti Melakukan KDRT Terhadap Suami, Dokter Meiti Dihukum Percobaan

    Surabaya (beritajatim.com) – Dokter Meiti Muljanti dihukum enam bulan penjara dengan masa percobaan satu tahun. Putusan dijatuhkan hakim yang diketuai Ratna Daining. Terdakwa dinyatakan bersalah melakukan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) terhadap suaminya dokter Benjamin Kristianto.

    Dalam amar putusannya majelis hakim yang dibacakan pada Selasa (25/11/2025) disebutkan bahwa dokter Meiti terbukti melakukan kekerasan dalam rumah tangga sebagaimana Pasal 44 ayat (4) UU Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga.

    “Terdakwa Meiti divonis hukuman 6 bulan penjara, namun tidak perlu dijalani dengan ketentuan masa percobaan selama 1 tahun,” ujar Jaksa Penuntut Umum (JPU) Galih Inara Putra Intaran usai sidang.

    Vonis ini lebih ringan dari tuntutan JPU Galih, yang sebelumnya meminta agar terdakwa Meiti dipidana 6 bulan penjara tanpa percobaan. JPU menilai perbuatan Meiti seharusnya masuk Pasal 44 ayat (1) UU Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga.

    Menurut JPU Galih, majelis hakim mengambil pertimbangan berbeda berdasarkan hasil visum korban, dr. Benjamin Kristianto. “Pasal 44 ayat 2 mengatur kondisi ketika korban tidak bisa beraktivitas. Namun hasil visum dr. Benjamin berbeda. Itu menjadi pertimbangan hakim,” jelasnya.

    Atas putusan majelis hakim, baik JPU Galih maupun terdakwa Meiti menyatakan akan mengajukan upaya hukum banding. “Kami ajukan banding,” kata JPU Galih.

    Perkara ini bermula dari keributan saat Meiti datang menjenguk anak mereka yang sedang sakit. Ketika menyiapkan bekal sekolah, terjadi adu mulut dengan Benjamin.

    Pertengkaran memuncak hingga Meiti menyiram minyak panas dan memukul suaminya menggunakan alat penjepit masak. Pukulan itu mengenai tangan dan lengan korban. Dalam nota pembelaannya, Meiti menyatakan perbuatannya merupakan reaksi spontan untuk membela diri. [uci/ian]

  • Terbukti Melakukan KDRT Terhadap Suami, Dokter Meiti Dihukum Percobaan

    Terbukti Melakukan KDRT Terhadap Suami, Dokter Meiti Dihukum Percobaan

    Surabaya (beritajatim.com) – Dokter Meiti Muljanti dihukum enam bulan penjara dengan masa percobaan satu tahun. Putusan dijatuhkan hakim yang diketuai Ratna Daining. Terdakwa dinyatakan bersalah melakukan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) terhadap suaminya dokter Benjamin Kristianto.

    Dalam amar putusannya majelis hakim yang dibacakan pada Selasa (25/11/2025) disebutkan bahwa dokter Meiti terbukti melakukan kekerasan dalam rumah tangga sebagaimana Pasal 44 ayat (4) UU Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga.

    “Terdakwa Meiti divonis hukuman 6 bulan penjara, namun tidak perlu dijalani dengan ketentuan masa percobaan selama 1 tahun,” ujar Jaksa Penuntut Umum (JPU) Galih Inara Putra Intaran usai sidang.

    Vonis ini lebih ringan dari tuntutan JPU Galih, yang sebelumnya meminta agar terdakwa Meiti dipidana 6 bulan penjara tanpa percobaan. JPU menilai perbuatan Meiti seharusnya masuk Pasal 44 ayat (1) UU Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga.

    Menurut JPU Galih, majelis hakim mengambil pertimbangan berbeda berdasarkan hasil visum korban, dr. Benjamin Kristianto. “Pasal 44 ayat 2 mengatur kondisi ketika korban tidak bisa beraktivitas. Namun hasil visum dr. Benjamin berbeda. Itu menjadi pertimbangan hakim,” jelasnya.

    Atas putusan majelis hakim, baik JPU Galih maupun terdakwa Meiti menyatakan akan mengajukan upaya hukum banding. “Kami ajukan banding,” kata JPU Galih.

    Perkara ini bermula dari keributan saat Meiti datang menjenguk anak mereka yang sedang sakit. Ketika menyiapkan bekal sekolah, terjadi adu mulut dengan Benjamin.

    Pertengkaran memuncak hingga Meiti menyiram minyak panas dan memukul suaminya menggunakan alat penjepit masak. Pukulan itu mengenai tangan dan lengan korban. Dalam nota pembelaannya, Meiti menyatakan perbuatannya merupakan reaksi spontan untuk membela diri. [uci/ian]

  • Aniaya Istri Berulang hingga Trauma, Alvirdo Terancam Hukuman 15 Tahun Penjara

    Aniaya Istri Berulang hingga Trauma, Alvirdo Terancam Hukuman 15 Tahun Penjara

    Surabaya (beritajatim.com) – Sidang dugaan tindak pidana Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang dialami korban Irene Gloria Ferdian membawa sang suami Alvirdo Alim Siswanto ke persidangan di PN Surabaya dan terancam hukuman 15 tahun penjara.

    Dalam dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Galih Riana Putra Intarandari Kejaksaan Negeri Surabaya disebutkan, rangkaian kekerasan fisik itu terjadi berulang sejak Desember 2023 hingga April 2025,saat keduanya tinggal satu rumah di kawasan Lebo Agung, Surabaya.

    Pada peristiwa pertama, 15 Desember 2023 sekitar pukul 23.00 wib, pertengkaran terjadi saat korban sedang menidurkan anak mereka. Tanpa disadari korban, suaminya melihat anak menangis, lalu menuduh korban tidak mengurus anak dengan baik. Terdakwa memarahi korban dan memukulnya, termasuk menarik rambut serta menjambak kepala korban.

    Aksi kekerasan kembali terulang Maret 2024. Saat itu, terdakwa disebut naik pitam dan memukul wajah serta pipi istrinya hingga berdarah. Terdakwa juga menampar dan memukul lengan korban.

    Puncak kekerasan kembali terjadi 28 Januari 2025 ketika keduanya berada di dalam kamar. Terdakwa memaksa membuka ponsel korban dan mencekik leher korban hingga terjadi cekcok hebat. Korban kembali mengalami kekerasan fisik dan mengalami memar di sejumlah bagian tubuh.

    Insiden terakhir sebagaimana dakwaan JPU terjadi 28 April 2025 sekitar pukul 14.00 wib, Terdakwa memaksa korban dan anak-anak masuk ke dalam mobil, membawa mereka ke rumah keluarga terdakwa. Dalam perjalanan, pertengkaran kembali terjadi. Terdakwa disebut mengambil paksa handphone korban dan memukulnya di bagian punggung kiri. Korban kemudian dipaksa turun dari mobil sebelum akhirnya terdakwa kembali merampas ponsel korban di rumah keluarganya.

    Dalam visum yang dibuat dr. Made Bayu Angga Paramarta dari RS PHC Surabaya, ditemukan bekas luka memar kekuningan di lengan, serta bekas cakaran pada lengan bawah tangan kiri korban. Luka-luka tersebut dinyatakan sebagai akibat kekerasan tumpul.

    Selain luka fisik, dampak psikologis juga dialami korban. Pemeriksaan psikologi forensik yang dilakukan Psikolog Cita Juwita dari RS Bhayangkara menyimpulkan bahwa korban mengalami:
    Anxiety atau kecemasan yang sangat parah, Depresi berat,
    Gangguan campuran kecemasan dan depresi akibat persoalan rumah tangga dan kekerasan berulang dari suami.

    Atas tindakan-tindakan tersebut, JPU Galih Riana Putra Intaran menyatakan terdakwa memenuhi unsur Pasal 44 Ayat (1) jo 44 Ayat (4) Jo Pasal 45 Ayat (2) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga. [uci/ian]

  • Di Tengah Keterbatasan Sarana, Damkar Pamekasan Tetap Sigap Atasi Setiap Kesulitan Masyarakat
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        25 November 2025

    Di Tengah Keterbatasan Sarana, Damkar Pamekasan Tetap Sigap Atasi Setiap Kesulitan Masyarakat Surabaya 25 November 2025

    Di Tengah Keterbatasan Sarana, Damkar Pamekasan Tetap Sigap Atasi Setiap Kesulitan Masyarakat
    Tim Redaksi
    PAMEKASAN, KOMPAS.com
    – petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Pamekasan tetap menunjukkan komitmen tinggi untuk membantu masyarakat meskipun menghadapi keterbatasan fasilitas.
    Hal ini terlihat pada Selasa (25/11/2025), ketika mereka tetap sigap merespons setiap laporan yang diterima melalui telepon darurat.
    Petugas Damkar tidak hanya hadir untuk memadamkan api, tetapi juga menangani berbagai masalah lainnya, seperti membuka cincin yang terlepas, mobil terkunci dan penangkapan hewan liar.
    Bahkan, mereka pernah berhasil mengevakuasi seorang perempuan yang berusaha bunuh diri.
    Herwanto, Penanggung Jawab Pengendali Lapangan (Padal) Regu 01 Tim Pemadam Kebakaran (Damkar) Satpol PP dan
    Damkar Pamekasan
    , mengakui masih banyak fasilitas yang kurang memadai.
    “Salah satunya mobil pemadam kebakaran yang masih minim. Dua unit kendaraan damkar dinilai masih kurang untuk mengatasi kejadian di 13 kecamatan,” ujarnya.
    Kendati demikian, keterbatasan tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi petugas Damkar.
    Mereka berusaha semaksimal mungkin untuk tiba dengan cepat saat menerima laporan, terutama di wilayah Pantura.
    “Kami harus cepat meski jaraknya jauh menuju Pantura. Kami biasanya lebih cepat setengah jam lebih dari waktu normal,” kata Herwanto.
    Ia berharap pemerintah dapat memberikan tambahan mobil damkar untuk ditempatkan di wilayah Pantura, sehingga respons terhadap kebakaran dapat lebih cepat.
    Supardi, Padal Regu 03 Tim Pemadam Kebakaran (Damkar) Satpol PP dan Damkar Pamekasan, juga menyampaikan bahwa minimnya alat pelindung diri (APD) menjadi masalah saat membasmi tawon vespa.
    “Damkar Pamekasan hanya punya satu APD yang bisa digunakan saat evakuasi sarang tawon vespa. Satu orang yang hanya pakai APD, kami lainnya menggunakan pakaian biasa. Padahal berbahaya ketika disengat,” ungkapnya.
    Meskipun banyak fasilitas yang masih kurang, petugas Damkar tetap berkomitmen untuk menyelesaikan setiap masalah yang dihadapi.
    “Kami selalu siap menerima laporan masyarakat kapan saja dan di mana saja,” tegas Supardi.
    Ia menambahkan, keterbatasan alat bukanlah halangan untuk tidak mengatasi masalah.
    “Justru petugas damkar terlatih kreatif dalam bertugas sehari-hari. Kami sudah dilatih untuk menolong dan selalu berusaha maksimal membantu masyarakat,” imbuhnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Hannan Abdullah, Guru Disabilitas Netra yang Punya Semangat Tinggi Mengajar 
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        25 November 2025

    Hannan Abdullah, Guru Disabilitas Netra yang Punya Semangat Tinggi Mengajar Surabaya 25 November 2025

    Hannan Abdullah, Guru Disabilitas Netra yang Punya Semangat Tinggi Mengajar
    Tim Redaksi
    SURABAYA, KOMPAS.com
    – Hannan Abdullah (28), merupakan seorang guru yang menyandang disabilitas tuna netra di SMALB-A Yayasan Pendidikan Anak Buta (YPAB) Gebang Putih, Surabaya.
    Hannan mengawali pendidikannya, kuliah D3 jurusan Bahasa Inggris di Universitas Airlangga (Unair) Surabaya. Lalu, dia melanjutkan hingga mendapatkan S1 di Universitas Terbuka (UT).
    Kemudian, Hannan yang juga pernah bersekolah di YPAB tersebut dipanggil pihak yayasan. Dia diminta mengajar anak yang memiliki keterbatasan sama dengan dirinya.
    “Mulai mengajar Bahasa Inggris di SMALB-A YPAB tahun 2021, angkatan pandemi, masih lima tahun,” kata Hannan, saat ditemui di Gedung Wanita Candra Kencana, Surabaya, Selasa (25/11/2025).
    Hannan mengungkapkan, keterbatasan visual tersebut tidak membuat semangat mengajarnya memudar. Dia memilih memanfaatkan teknologi untuk mengatasi kekurangannya.
    “Kalau tuna netra itu biasanya menggunakan huruf braille, tapi sekarang anak-anak rata-rata sudah bisa pakai ponsel atau laptop. Mereka biasanya pakai aplikasi pembaca layar,” jelasnya.
    Tak hanya itu, Hannan sempat menemui kendala ketika anak didiknya hanya penasaran dengan hal tertentu. Akhirnya, dia harus berpikir kreatif untuk menyelesaikan masalah itu.
    “Fenomena anak sekarang itu enggak penasaran sama banyak hal, jadi lebih spesifik sama bidang mereka. Rasa penasaran yang kurang itu jadi tantangan dan PR aku sendiri,” ucapnya.
    “Jadi kalau mengajar aku share link tertentu ke grup WhatsApp pembelajaran, kaya yang sering audio listening. Nanti mereka yang baca sendiri, pelajari sama aku minta praktekan,” tambahnya.
    Guru bahasa Inggris menyebut, kerap meminta muridnya berani berbicara dengan orang lain. Hal tersebut untuk memupuk rasa kepercayaan diri mereka ketika berada di masyarakat.
    “Sulitnya ketika lulusan tuna netra ini ingin bekerja, kadang perusahaan-perusahaan rata-rata belum ngerti, tuna netra ini bekerja seperti sebagai apa. Tapi beberapa ada yang terbuka,” ujarnya.
    “Aku berharapnya perusahaan ini mencari tahu, kan sudah eranya digital, tuna netra itu belajarnya lebih cepat. Sama bisa menyediakan bidang yang lebih luas saja,” tutupnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.