kab/kota: Surabaya

  • BMKG perkirakan mayoritas kota besar di RI hujan ringan pada Kamis

    BMKG perkirakan mayoritas kota besar di RI hujan ringan pada Kamis

    logo BMKG

    BMKG perkirakan mayoritas kota besar di RI hujan ringan pada Kamis
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Kamis, 10 April 2025 – 08:21 WIB

    Elshinta.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, sebagian besar kota besar di Indonesia diperkirakan hujan ringan pada Kamis, seperti Jayapura, Surabaya, dan Jakarta.

    Dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Kamis, prakirawan cuaca BMKG Zhenny Husna menyebutkan sejumlah cuaca signifikan untuk beberapa kota besar seperti di Medan yang berpotensi hujan petir, Jakarta berpotensi hujan ringan, Bandung berpotensi hujan sedang, Surabaya berpotensi hujan ringan, Makassar berpotensi udara kabur, dan Jayapura berpotensi hujan ringan.

    Untuk kota-kota besar lainnya, kata Zhenny, di Pulau Sumatra, diperkirakan berawan di Banda Aceh, hujan ringan di Padang, Pekanbaru, dan Tanjung Pinang, serta terdapat potensi hujan disertai petir di Kota Medan.

    “Diperkirakan secara umum hujan ringan di Kota Bengkulu, Jambi, Palembang, dan Bandar Lampung, serta waspadai hujan disertai petir di Kota Pangkal Pinang,” katanya.

    Untuk Pulau Jawa, dia menuturkan, diperkirakan hujan ringan di Kota Jakarta, Semarang, dan Surabaya, hujan sedang di Kota Serang dan Bandung, serta hujan disertai petir di Kota Yogyakarta.

    “Untuk Pulau Bali dan Nusa Tenggara, diperkirakan hujan ringan di Kota Denpasar dan Kupang, serta hujan sedang di Kota Mataram,” dia menambahkan.

    Adapun di Pulau Kalimantan, dia memperkirakan hujan ringan di Kota Pontianak dan Samarinda, serta mengingatkan untuk waspada akan potensi hujan disertai petir di Kota Tanjung Selor, Palangkaraya, dan Banjarmasin.

    “Kemudian untuk Pulau Sulawesi, secara umum esok hari udara kabur di Kota Makassar, serta hujan ringan di Kota Mamuju, Palu, Gorontalo, Manado, dan Kendari,” katanya.

    Untuk wilayah Indonesia bagian timur, Zhenny menyebut bahwa ada potensi hujan ringan di Kota Ambon, Ternate, Sorong, Manokwari, Jayapura, dan Jayawijaya.

    “Perlu waspadai hujan disertai petir di Kota Nabire dan Merauke,” dia mengingatkan.

    Sumber : Antara

  • Kecelakaan Maut Pantura Gresik, Ini Penjelasan Dirlantas Polda Jatim

    Kecelakaan Maut Pantura Gresik, Ini Penjelasan Dirlantas Polda Jatim

    Gresik (beritajatim.com) – Kecelakaan maut yang menewaskan tujuh orang di Jalan Raya Pantura, Duduksampeyan, Gresik, mendapat perhatian langsung dari Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Jawa Timur, Kombes Pol Komarudin. Ia bersama Kapolres Gresik AKBP Rovan Richard Mahenu dan jajaran Dirlantas Polda Jatim menjenguk korban di kamar jenazah RSUD Ibnu Sina Gresik.

    Komarudin mengungkapkan, salah satu korban dalam kecelakaan itu hendak berangkat umroh. Mereka berangkat dari Tuban menuju Bandara Juanda Surabaya dengan menumpangi mobil Isuzu Panther bernomor polisi DK 1157 FCL yang dikemudikan oleh Akhmad Basuki (49).

    Saat melintas di Jalan Raya Pantura Duduksampeyan, mobil mengalami selip dan oleng ke kanan hingga melewati marka jalan. Pada saat yang sama, datang sebuah bus PO Rajawali Indah dari arah berlawanan dan tabrakan pun tak terhindarkan.

    “Mobil Isuzu Panther mengangkut tujuh orang, termasuk sopir dan seorang balita. Semua penumpangnya meninggal dunia di lokasi kejadian,” kata Komarudin, Kamis (10/4/2025).

    Berdasarkan keterangan awal dari salah satu penumpang bus, mobil Panther secara tiba-tiba oleng ke jalur kanan dan menabrak bus yang datang dari arah timur menuju barat.

    “Hasil olah TKP menunjukkan adanya gesekan dan pecahan dari mobil Panther yang oleng ke kanan dan menabrak bus. Ini diperkuat juga dengan rekaman CCTV yang menunjukkan bus berada di jalur kiri dan mobil Panther masuk ke jalur kanan,” jelas Komarudin.

    Ia menambahkan bahwa saat ini tim Traffic Accident Analysis (TAA) dari Dirlantas Polda Jatim masih melakukan pendalaman kasus. Namun, prioritas utama adalah penanganan korban dan koordinasi dengan pihak keluarga yang berasal dari Tuban.

    “Informasi awal, satu orang dalam mobil hendak berangkat umroh, sementara sisanya adalah keluarga yang mengantarnya,” tambahnya.

    Sementara itu, Kepala Kanwil Jasa Raharja Jawa Timur, Tamrin Silalahi, menyatakan bahwa ketujuh korban yang berasal dari Tuban telah mendapatkan perhatian. Pihak Jasa Raharja sudah mendatangi keluarga korban.

    “Korban meninggal dunia mendapat santunan sebesar Rp 50 juta. Bagi yang masih menjalani perawatan medis diberikan santunan Rp 20 juta. Bila tidak ada ahli waris, akan diberikan biaya penguburan sebesar Rp 4 juta,” pungkasnya. [dny/but]

  • Tabrakan Adu Banteng Bus Vs Mobil Pengantar Jemaah Umrah di Gresik, 7 Orang Tewas

    Tabrakan Adu Banteng Bus Vs Mobil Pengantar Jemaah Umrah di Gresik, 7 Orang Tewas

    Liputan6.com, Surabaya – Tabrakan adu banteng antara mobil Isuzu Panther dengan bus di Jalan Raya Pantura, Kecamatan Duduksampeyan, Gresik, Jawa Timur, terjadi Kamis pagi (10/4/2025). Akibat peristiwa itu, sebanyak tujuh orang dilaporkan meninggal dunia.

    Kasatlantas Polres Gresik, AKP Rizki Julianda mengatakan, kecelakaan maut itu terjadi bermula saat mobil Isuzu Panther bernopol DK 1157 FCL melaju dari arah Tuban ke Surabaya. Mobil itu dinaiki oleh satu keluarga asal Tuban yang akan berangkat umrah.

    “Kronologinya mobil dari arah lamongan ke arah Gresik atu Surabaya. Saat di Duduksampeyan mobil mengambil bahu jalan di sebelah kiri,” ujarnya, Kamis (10/4/2025).

    Rizki menyebut, saat kembali ke jalan, mobil itu ternyata mengalami selip dan pengemudi tak dapat mengendalikannya.

    Mobil Isuzu Panther itu mengalami oleng hingga ke jalur sebaliknya. Di sana ternyata ada bus PO Rajawali Indah bernopol S 7707 UA.

    Bus pun tidak sempat menghindar karena jarak yang terlalu dekat, hingga terjadilah tabrakan adu banteng yang sangat kerasBa, hingga menyebabkan bagian depan kedua kendaraan rusak parah.

    “Lalu saat akan naik kembali ke jalan mobil mengalami selip dan tidak dapat dikendalikan oleh pengemudi Panther sehingga keluar marka di tengah masuk ke lajur sebaliknya. Di lajur sebaliknya ada bus yang melaju kemudian terjadi kecelakaan,” katanya.

    Akibat kejadian itu, kata Rizki, tujuh orang penumpang Isuzu Panther meninggal dunia. Sementara sopir dan kernet bus mengalami luka ringan. Saat ini para korban sudah dievakuasi ke RSUD Ibnu Sina Gresik.

    “Ada tujuh korban meninggal dunia untuk penumpang Panther. Dua luka ringan untuk sopir dan kernet bus,” ujarnya.

     

  • Barang Berharga Abdillah Ramdan Hilang, Sosok Asisten Masinis Tewas Saat KA Jenggala Hantam Truk

    Barang Berharga Abdillah Ramdan Hilang, Sosok Asisten Masinis Tewas Saat KA Jenggala Hantam Truk

    TRIBUNJAKARTA.COM – Barang berharga Abdillah Ramdan hilang diduga dicuri. Abdillah Ramdan merupakan asisten masinis yang tewas saat Kereta Api Commuter Line Jenggala kecelakaan dengan truk kayu di Gresik, Jawa Timur, pada Selasa (8/4/2025) sekira pukul 18.35 WIB.

    PT KAI Daop 8 Surabaya mengungkapkan sosok Abdillah Ramdan. 

    Tak hanya itu, PT KAI juga melanjutkan kasus tersebut ke ranah hukum dan menuntut ganti rugi kepada pemilik maupun pengemudi truk. 

    Kecelakaan KA Commuter Line Jenggala No. 470 relasi Indro – Sidoarjo mengalami kecelakaan dengan truk bermuatan kayu di perlintasan sebidang JPL No.11, KM 7+600/700 petak jalan lintas antara Stasiun Indro – Kandangan, Gresik Jawa Timur.

    “Kami kehilangan salah satu Awak Sarana Perkeretaapian (ASP) terbaik. Almarhum Abdillah Ramdan bukan hanya seorang asisten masinis yang berdedikasi, tetapi juga sosok yang mewakili semangat pengabdian dalam melayani masyarakat. Kepergiannya saat menjalankan tugas menjadi duka yang mendalam bagi seluruh keluarga besar KAI,” kata Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif dalam keterangan tertulis.

    Barang Berharga Hilang

    Selain itu, barang berharga milik Abdillah Ramdan hilang diduga dicuri. Barang berharga itu yakni ponsel milik Abdillah Ramdan.

    Pihak keluarga melaporkan kehilangan handphone milik mendiang.

    Dalam Komunitas Marah Marah di media sosial X (Twitter), akun @MarshaIrish1 yang menyebut dirinya sebagai adik mendiang mencuitkan pengumuman bahwa handphone milik Abdillah Ramdan hilang. Diduga, HP tersebut dicuri.

    Cuitan ini dikirim pada Rabu (9/4/2025) pagi. Dalam pengumumannya, akun @MarshaIrish1 menyebut, ada dua handphone merek Xiaomi dan Redmi yang belum bisa dilacak keberadaannya.

    Kemungkinan, menurut akun tersebut, kartu SIM dalam HP tersebut sudah dicabut.

    Mewakili keluarga, pemilik akun @MarshaIrish1 meminta untuk siapa pun yang mengambil atau mengetahui HP tersebut untuk mengembalikan kartu memorinya saja untuk kenang-kenangan.

    Sebab, dalam kartu tersebut banyak foto mendiang Abdillah Ramdan bersama anak istrinya. Cuitan akun @MarshaIrish1 di Komunitas Marah Marah Twitter 

    INFO KEHILANGAN BARANG

    saya dari adik dari alm asisten masinis abdillah ramdan ka. jenggala. meminta tolong untuk mengembalikan 2 hp xiaomi dan redmi kk saya, karna saat ini blm bisa dilacak keberadaannya, dan sepertinya kartunya telah dicabut, kami hanya butuh datanya saja.

    minta tolong untuk yg melihat/ berada dilokasi kecelakaan gresik, jika melihat barang tsb. karna kami hanya butuh memori cardnya saja, ada kenang2an foto kakak saya dan anaknya berumur 3 tahun, kami mohon hanya itu satu2nya kenangan yg ada

    Tuntutan Hukum

    Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif  menegaskan pihaknya akan melanjutkan kasus tersebut ke ranah hukum dan menuntut ganti rugi kepada pemilik maupun pengemudi truk. 

    Sebab peristiwa ini sangat merugikan dari berbagai aspek, termasuk gangguan operasional, kerusakan sarana dan prasarana, serta yang paling utama adalah risiko terhadap keselamatan petugas dan penumpang.

    KAI Daop 8 Surabaya kembali mengingatkan masyarakat untuk disiplin dan menaati aturan keselamatan saat melintasi perlintasan sebidang. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan secara tegas mengatur bahwa pengguna jalan wajib mendahulukan perjalanan kereta api.

    Secara khusus, Pasal 114 menyatakan bahwa setiap pengguna jalan yang akan melewati perlintasan sebidang wajib berhenti, melihat dan mendengar, serta hanya melintas jika kondisi telah aman. 

    Sementara itu, Pasal 296 mengatur sanksi pidana kurungan maksimal tiga bulan atau denda maksimal Rp750.000,- bagi pelanggar yang tetap melintas meski sinyal berbunyi atau palang pintu sudah mulai turun.

    Selain itu, Pasal 124 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian juga menegaskan bahwa setiap pengguna jalan wajib mendahulukan kereta api di titik perpotongan sebidang antara jalur KA dan jalan raya.

    Sesuai Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ). KAI akan menempuh jalur hukum dan terus berkoordinasi dengan pihak penyidik dari Kepolisian.

    “KAI Daop 8 Surabaya juga menyesalkan masih adanya kecelakaan lalu lintas di perlintasan sebidang yang disebabkan karena kelalaian pengguna jalan. Ini menjadi pengingat bahwa keselamatan adalah tanggung jawab bersama,” tambah Luqman.

    Ia juga mengajak masyarakat untuk tidak terburu-buru saat melintas di rel kereta api.

    KAI Daop 8 Surabaya secara aktif terus melakukan edukasi kepada masyarakat melalui berbagai platform, termasuk sosialisasi langsung di perlintasan, kampanye keselamatan, serta kerja sama dengan pihak kepolisian dan dinas perhubungan untuk meningkatkan keselamatan di perlintasan sebidang.

    KAI Daop 8 Surabaya juga terus mendorong pemerintah daerah dan pihak terkait untuk menutup perlintasan sebidang tidak dijaga atau membangun flyover/underpass guna mencegah potensi kecelakaan serupa di masa depan. 

    PT KAI sangat menyayangkan terjadinya tabrakan antara Commuter Line Jenggala dan truk di JPL 11 antara Stasiun Indro Gresik – Stasiun Kandangan Surabaya.

    Diungkapkan Luqman, berdasarkan laporan dari kondektur KA 470, insiden terjadi ketika truk muatan kayu melewati perlintasan sebidang tanpa memperhatikan keberadaan kereta api yang sedang melintas. 

    Akibatnya, bagian depan kereta tertemper truk, yang menyebabkan asisten masinis yang bertugas dalam perjalanan tersebut, Abdillah Ramdan, meninggal dunia. 

    Sedang masinis sampai sekarang mendapat penanganan medis.

    KAI Daop 8 Surabaya mengucapkan turut berbela sungkawa atas meninggalnya asisten masinis yang gugur saat mengemban tugasnya. Para petugas ASP telah berusaha semaksimal mungkin mengendalikan KA, dan tidak meninggalkan kabin masinis saat peristiwa temperan terjadi.

    Sementara itu untuk seluruh penumpang KA Commuter Line Jenggala yang berjumlah 130 orang dinyatakan selamat, tidak terdapat korban jiwa. Seluruh penumpang telah dievakuasi menggunakan kereta pengganti menuju Stasiun Surabaya Pasar Turi dan Stasiun Sidoarjo.

    KAI Daop 8 Surabaya memastikan bahwa peristiwa ini tidak mengganggu perjalanan kereta api jarak jauh lintas utara Jawa karena lokasi kejadian berada di jalur cabang antara Stasiun Kandangan dan Indro yang tidak dilalui KA antarkota. (TribunMedan/TribunJakarta.com/TribunJatimTimur)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • 2 Alasan Kuat Megawati Hangestri Tak Perpanjang Kontrak dengan Red Sparks

    2 Alasan Kuat Megawati Hangestri Tak Perpanjang Kontrak dengan Red Sparks

    2 Alasan Kuat Megawati Hangestri Tak Perpanjang Kontrak dengan Red Sparks

    TRIBUNJATENG.COm – Inilah 2 alasan kuat Megawati Hangestri memutuskan untuk cabut dari Red Sparks.

    Megawati Hangestri Pertiwi resmi tidak memperpanjang kontraknya dengan Daejeon JungKwanJang Red Sparks untuk musim depan.

    Keputusan ini tentu mengundang pertanyaan besar, mengingat performanya bersama Red Sparks begitu gemilang selama dua musim terakhir di Liga Voli Korea.

    Namun, di balik keputusan tersebut, terdapat dua alasan kuat yang mendasari langkah Megatron.

    Inilah 2 alasan kuat Megawati tak perpanjang kontrak dengan Red Sparks:

    1. Cedera Otot

    Selama babak final Liga Voli Korea 2024/2025, Megawati bermain dalam kondisi tidak ideal.

    Cedera otot kaki yang dialaminya sejak final leg pertama tidak membuatnya menyerah.

    Ia tetap turun ke lapangan, membela Red Sparks hingga leg kelima, demi membawa timnya bertarung habis-habisan sampai detik terakhir.

    Puncaknya terjadi di set kelima laga final leg 5.

    Saat skor ketat dan tensi pertandingan menanjak, Megawati yang sudah tak kuat menahan sakit akhirnya harus ditarik keluar.

    Pelatih Koo Hee-jin akhirnya memutuskan mengganti Mega dengan Jeong Su-ji.

    Keputusan yang berat, tapi terpaksa diambil demi keselamatan pemain andalannya.

    Kini, Megawati akan menjalani proses pemulihan dan terapi intensif untuk cedera otot kaki dan bahunya.

    Ia dijadwalkan menjalani perawatan di Surabaya dalam waktu dekat.

    2. Ingin Merawat Sang Ibu di Jember

    Selain alasan medis, keputusan Megawati juga dilatarbelakangi oleh panggilan hati sebagai seorang anak.

    Sang ibu, yang saat ini berada di Jember, tengah membutuhkan pendampingan dan perawatan secara langsung.

    Hal ini disampaikan oleh agen Megawati, yang menegaskan bahwa keputusan pulang ke Indonesia bukan karena Megawati tidak bahagia di Red Sparks.

    “Megawati sangat ingin memperpanjang kontrak karena dua tahun bersama JungKwanJang sangat membahagiakan baginya,” ujar sang agen.

    “Namun karena kondisi kesehatan ibunya, ia memutuskan untuk tinggal bersama dan merawat beliau. Itu alasan utama mengapa ia tidak melanjutkan di V-League,” sambungnya.

    Keputusan Megawati memang bukan akhir dari segalanya.

    Meski tak memperpanjang kontrak, pelatih Ko Hee-jin sendiri berharap masih bisa bekerja sama di masa depan.

    Apalagi jika KOVO akan memberlakukan perubahan besar pada sistem perekrutan pemain asing musim depan.

    Kini, Megawati tengah dalam perjalanan pulang ke Tanah Air, didampingi sang kekasih, Dio Novandra.

    Ia dijadwalkan kembali ke Jember usai transit di Jakarta dan Surabaya

    Megawati dikenang sebagai pevoli yang meninggalkan jejak mendalam di Liga Voli Korea.

    Saat mengantar Megawati ke Bandara Incheon untuk kembali ke Indonesia, pelatih Red Sparks, Ko Hee-jin, tak kuasa menahan air mata.

    Ia menangis haru melepas salah satu pemain terbaik yang pernah dimilikinya.

    “Sepertinya saya tidak akan pernah mendapatkan pemain seperti Mega lagi. Berkat dia juga Red Sparks bisa sampai ke final,” ucap Ko Hee-jin

    Ia bahkan menyampaikan harapan untuk bisa kembali bekerja sama, terutama jika peraturan KOVO berubah ke arah yang lebih fleksibel.

    “Kalau peraturan KOVO berubah, mari kita bekerja sama lagi di Red Sparks,” katanya, tulus. (*)

  • Niat Berangkat Umrah Berubah Jadi Duka, Kecelakaan Tragis di Gresik 7 Penumpang Tewas dalam Mobil

    Niat Berangkat Umrah Berubah Jadi Duka, Kecelakaan Tragis di Gresik 7 Penumpang Tewas dalam Mobil

    TRIBUNJAKARTA.COM – Bermula dari niat berangkat umrah, seorang pria bernama Muhammad Aqib warga Desa Tuwiri Wetan, Tuban, meregang nyawa dalam insiden kecelakaan di Gresik, Jawa Timur.

    Kecelakaan maut ini terjadi di Jalan Raya Duduksampeyan, Kabupaten Gresik, Kamis (10/4/2025) pagi pukul 05:42 WIB.

    Muhammad Aqib bersama keluarga pengantar umrah tewas di dalam mobil Panther bernomor polisi DK 1157 FCL.

    Mobil tersebut menghantam bus Rajawali Indah S-7707-UA yang dikendarai Suwarno, asal Tuban.

    Mobil rombongan pengantar umrah itu memuat 7 penumpang, termasuk pengemudinya.

    Sementara bus terdapat sekitar 15 penumpang.

    Seluruh penumpang mobil dinyatakan meninggal dunia akibat kecelakaan itu.

    Rencana pergi ke tanah suci berakhir duka.

    lihat foto
    Operasional taman yang bakal buka 24 jam di Jakarta baru akan diterapkan di HUT Jakarta, pada 22 Juni 2025. Ada enam taman yang beroperasi selama 24 jam. Kondisi ini bisa membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat.

    Kanit Gakkum Satlantas Polres Gresik Ipda Andri Aswoko mengungkapkan, kronologi kecelakaan maut itu bermula dari ban mobil yang selip.

    “Kronologi kejadian bermula saat mobil Panther DK-1157-FCL yang memuat rombongan umrah dari Tuban melaju dari arah barat menuju timur (Lamongan ke Gresik) kemudian ban sebelah kiri selip,” ujar Aswoko dikutip dari TribunJatim, Kamis (10/4/2025).

    Mobil Panther dikemudikan Akhmad Basuki, 49 tahun, asal Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak, Tuban tersebut dalam perjalanan ke Surabaya.

    Mobil tersebut sedang mengantarkan Muhammad Aqib untuk berangkat menjalankan ibadah umrah.

    Mobil tersebut mengejar keberangkatan pesawat ke tanah suci.

    Nahas, setibanya di Jalan Raya Duduksampeyan, kejadian tak terduga merenggutnya nyawa rombongan yang berisi tujuh orang tersebut.

    “Saat di TKP Jalan Raya Duduksampeyan, pengemudi mobil Panther hendak mendahului truk dari sisi kiri. Hingga ban mobil sebelah kiri keluar ke bahu jalan,” tambah Aswoko.

    Saat hendak naik lagi ke badan jalan ban mobil tersebut selip.

    Mobil berwarna biru tua itu akhirnya oleng kekanan hingga melewati markah jalan.

    “Saat bersamaan dari arah berlawanan (timur ke barat) melaju bus dengan nomor polisi S-7704-UA yang dikemudikan Suwarno, 46 tahun, asal Tuban. Sehingga terjadi kecelakaan,” tandasnya.

    Akibat benturan keras yang terjadi, mobil Panther dan bus sama-sama mengalami ringsek parah.

    Tujuh penumpang mobil meninggal dunia, sementara sopir dan kenek bus mengalami patah tulang.

    “Empat orang meninggal dunia di TKP, tiga korban sempat kritis dinyatakan meninggal dunia juga,” katanya.

    “Jadi seluruh penumpang mobil Panther sebanyak tujuh orang meninggal dunia, kami temukan passport,” ungkapnya.

    Sementara, Eko Perkoso, Kondektur Bus Rajawali Indah, memberikan kesaksian terjadinya peristiwa kecelakaan maut tersebut.

    Menurutnya, sebelum kejadian kecelakaan terjadi, penumpang sempat berteriak histeris.

    Teriakan penumpang itu menjadi saksi kecelakaan maut bikin tujuh penumpang tewas.

    “Posisi saya tadi berada di tengah habis narik (uang) ke penumpang, tiba-tiba penumpang teriak lalu bruak terjadi tabrakan,” kata Eko Perkoso

    Daftar Korban Meninggal Dunia Penumpang Mobil Panther :

    1. Muhammad Aqib, 27 tahun, Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak, Tuban. (Yang berangkat umrah)

    2. Besar, 65 tahun, Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak, Tuban

    3. Lislikah, 53 tahun, Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak, Tuban

    4. Wiwik Sunarti, 43 tahun, Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak, Tuban

    5. Akhmad Basuki, 49 tahun, Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak, Tuban (pengemudi)

    6. M. Al Fatih, 3 tahun, Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak, Tuban

    7. Hafiz Gandawiharja, 17 tahun, Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak, Tuban

    Daftar Korban Luka :

    1. Khoirul Anam, 22 tahun, asal Bojonegoro, kenek bus

    2. Suwarno, 46 tahun, asal Tuban, sopir bus (patah tulang).

    (TribunJakarta/TribunJatim)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • 32 ribu lebih pemudik kembali ke Jakarta melalui Terminal Pulo Gebang

    32 ribu lebih pemudik kembali ke Jakarta melalui Terminal Pulo Gebang

    Penumpang turun dari bus di Terminal Terpadu Pulo Gebang, Jakarta Timur, Sabtu (5/4/2025). ANTARA FOTO/Jasmine Nadhya Thanaya.

    32 ribu lebih pemudik kembali ke Jakarta melalui Terminal Pulo Gebang
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Kamis, 10 April 2025 – 09:23 WIB

    Elshinta.com – Sebanyak 32 ribu lebih pemudik telah kembali ke Jakarta melalui Terminal Terpadu Pulo Gebang, Jakarta Timur selama periode angkutan Lebaran 2025 atau Idul Fitri 1446 Hijriah.

    “Ada 32.754 penumpang yang tiba di Terminal Terpadu Pulo Gebang dengan 6.136 bus antarkota antarprovinsi (AKAP) selama periode angkutan Lebaran 2025,” kata Pengawas Operasional Terminal Terpadu Pulo Gebang Mujib Tambrin saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Kamis.

    Mujib menyebut, jumlah 32.754 itu dimulai sejak sepuluh hari sebelum Lebaran yakni 21 Maret 2025 hingga 8 April 2025. Angka itu mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu sebanyak 34.722 orang.

    Pemudik yang kembali ke Jakarta mulai terjadi sejak tiga hari setelah Lebaran pada Kamis (3/4) sebanyak 1.556 penumpang, lalu Jumat (4/4/) 2.739 penumpang, Sabtu (5/4) 3.920 penumpang, Minggu (6/4) 4.699 penumpang, Senin (7/4) 5.705 penumpang dan Selasa (8/4) 4.559 penumpang.

    “Jadi, dari H-10 Lebaran sampai dengan H+8 itu sudah ada pemudik yang balik ke Jakarta lewat Terminal Terpadu Pulo Gebang. Mulai ramai saat H+3 Lebaran. Per harinya lebih dari 400 pemudik,” ujar Mujib.

    Penumpang yang paling banyak tiba di Terminal Pulo Gebang berasal dari Jawa Tengah (Solo, Semarang, Yogyakarta), Jawa Timur (Surabaya, Malang, Madura) dan Sumatera (Padang, Bengkulu, Lampung, dan Palembang). Lebih lanjut, Mujib mengatakan, angkutan mudik 2025 di Terminal Terpadu Pulo Gebang secara keseluruhan berjalan dengan baik dan lancar.

    “Ketersediaan armada bus AKAP memadai dan pelayanan, alhamdulilah tidak ada kendala, namun demikian kita sebagai pengelola akan terus mengevaluasi di setiap momen untuk lebih baik dan maksimal dalam pelaksanaan pelayanan terhadap masyarakat,’ ucap Mujib.

    Terminal Terpadu Pulogebang masih menyediakan angkutan malam hari yang dapat dimanfaatkan oleh pemudik yang tiba di terminal terbesar di Asia Tenggara itu.

    “Kami menyediakan bus angkutan malam hari, bus Transjakarta. Jadi, jam 12 (tengah malam) sampai dengan jam lima pagi. Kami tetap menyediakan angkutan Amari, angkutan malam hari. Kerja sama dengan Transjakarta,” ujar Komandan Regu Terminal Terpadu Pulo Gebang Anwar saat ditemui di terminal Pulo Gebang, Jakarta Timur, Sabtu (5/4).

    Fasilitas tersebut juga merupakan antisipasi kedatangan warga yang tiba di Jakarta dari kampung halaman pada dini hari hingga pagi hari. Fasilitas lain yang juga tersedia, yakni penginapan khusus untuk penumpang bus yang turun di terminal ini. Dengan membayar Rp15.000, penumpang bus dapat memanfaatkan layanan ini untuk istirahat sejenak, sebelum melanjutkan perjalanan selanjutnya.

    Sumber : Antara

  • Tangis Ko Hee-jin Pelatih Red Sparks Lepas Megawati Hangestri: Bisa Sampai Final karena Ada Mega

    Tangis Ko Hee-jin Pelatih Red Sparks Lepas Megawati Hangestri: Bisa Sampai Final karena Ada Mega

    Tangis Ko Hee-jin Pelatih Red Sparks Lepas Megawati Hangestri: Bisa Sampai Final karena Ada Mega

    TRIBUNJATENG.COM – Ko Hee-jin pelatih Red Sparks menangis melepas Megawati Hangestri.

    Suasana haru menyelimuti Bandara Incheon, Korea Selatan, saat pelatih Red Sparks mengantarkan kepergian Megawati Hangestri Pertiwi ke Indonesia.

    Air mata tak terbendung dari wajah pelatih yang selama dua musim terakhir menjadi saksi perkembangan luar biasa pevoli asal Jember tersebut.

    Megawati, yang akrab disapa Megatron, akan kembali ke tanah air melalui rute Incheon-Jakarta-Surabaya.

    Ia dijadwalkan menjalani terapi cedera otot kaki dan bahu di sebuah fasilitas pengobatan di Surabaya.

    Tak banyak yang tahu, selama final liga voli Korea, Megawati sejatinya sedang menahan sakit yang luar biasa.

    Cedera otot kaki yang dialaminya sejak final leg pertama tidak membuatnya menyerah.

    Ia tetap turun ke lapangan, membela Red Sparks hingga leg kelima, demi membawa timnya bertarung habis-habisan sampai detik terakhir.

    Puncaknya terjadi di set kelima laga final leg 5.

    Saat skor ketat dan tensi pertandingan menanjak, Megawati yang sudah tak kuat menahan sakit akhirnya harus ditarik keluar.

    Pelatih Koo Hee-jin akhirnya memutuskan mengganti Mega dengan Jeong Su-ji.

    Keputusan yang berat, tapi terpaksa diambil demi keselamatan pemain andalannya.

    Tak sendiri, Megawati pulang ditemani sang kekasih, Dio Novandra.

    Dio Novandra diketahui telah berada di Korea Selatan dan menonton final Pink Spiders vs Red Sparks.

    Sebelum benar-benar meninggalkan Korea, Megawati terlihat duduk di kursi roda.

    Ko Hee-jin lagi-lagi menangis sambil memeluk Mega sebagai salah perpisahan.

    Ia juga terlihat memeluk Dio Novandra.

    Meski baru saja menuntaskan musim dengan hasil runner-up bersama Red Sparks, Megawati memilih tidak memperpanjang kontraknya.

    Alasannya pun menyentuh, ia ingin kembali ke Indonesia demi merawat ibunya yang sedang sakit.

    “Mega sangat ingin bertahan.”

    “Tapi dia memutuskan untuk pulang karena ingin lebih dekat dengan ibunya.”

    “Itu keputusan yang tidak mudah,” ujar sang agen dilansir Tribunjateng.com dari Yonhap News.

    Momen perpisahan di bandara menjadi saksi betapa besar arti Megawati bagi Red Sparks.

    Bukan hanya sebagai pemain, tetapi juga sebagai figur yang membawa semangat dan perubahan besar dalam tim.

    Ko Hee-Jin, yang berdiri di samping Megawati saat sesi wawancara dengan media Korea, tidak bisa menyembunyikan emosinya.

    Matanya berkaca-kaca, dan suaranya bergetar saat menyampaikan pesan terakhirnya untuk sang Megatron.

    “Kalau peraturan KOVO berubah, mari kita bekerjasama lagi di Red Sparks,” kata Ko Hee-jin.

    “Sepertinya saya tidak akan pernah mendapatkan pemain seperti Mega lagi.”

    “Dia luar biasa, bukan cuma secara teknik, tapi juga dalam membawa semangat untuk tim.”

    “Red Sparks bisa sampai final juga karena ada Mega,” lanjut dia.

    Red Sparks pun harus rela melepas salah satu pevoli terbaik yang pernah mereka miliki.

    Meski tidak membawa gelar juara musim ini, Megawati telah mencetak sejarah, lebih dari 1000 poin dalam semusim.

    Tidak hanya itu, final perdana Red Sparks setelah bertahun-tahun juga menjadi prestasi bagi Megawati.

    Megawati juga menyatukan ribuan penggemar Indonesia dan Korea dalam satu semangat. (*)

  • Tolong Kembalikan, Itu Satu-satunya Kenangan yang Ada

    Tolong Kembalikan, Itu Satu-satunya Kenangan yang Ada

    PIKIRAN RAKYAT – Kecelakaan tragis yang melibatkan Kereta Api Commuter Line (CL) Jenggala relasi Indro–Sidoarjo dengan sebuah truk bermuatan kayu pada Selasa 8 April 2025 tidak hanya menelan korban jiwa dari awak kereta, tetapi juga menyisakan duka yang lebih dalam bagi keluarga korban.

    Salah satunya adalah kehilangan dua unit ponsel milik almarhum asisten masinis Abdillah Ramdan, yang hingga kini belum ditemukan dan diduga dicuri.

    Lewat akun X (Twitter) @MarshaIrish1, seorang yang diduga sebagai adik korban menyampaikan permohonan menyentuh.

    “Saya adik dari alm asisten masinis Abdillah Ramdan KA Jenggala. Meminta tolong untuk mengembalikan 2 HP Xiaomi dan Redmi kakak saya, karena saat ini belum bisa dilacak keberadaannya, dan sepertinya kartunya telah dicabut. Kami hanya butuh datanya saja,” tuturnya.

    “Kami hanya butuh memori card-nya saja, ada kenang-kenangan foto kakak saya dan anaknya yang berumur 3 tahun. Kami mohon, hanya itu satu-satunya kenangan yang ada,” kata @MarshaIrish1 menambahkan.

    Permintaan tersebut menambah lapisan kesedihan dari musibah yang seharusnya bisa dicegah.

    Kronologi Kecelakaan

    PT Kereta Api Indonesia (KAI) melalui Vice President Public Relations, Anne Purba, menjelaskan bahwa kecelakaan terjadi pada pukul 18.35 WIB di Jalan Perlintasan Langsung (JPL) 11 km 7+600/700 antara Stasiun Indro dan Kandangan, Gresik, Jawa Timur. Lokasi ini adalah perlintasan sebidang yang tidak dijaga.

    “Berdasarkan laporan dari kondektur KA 470, insiden terjadi ketika truk muatan kayu menerobos perlintasan tanpa memperhatikan keberadaan kereta yang sedang melintas. Akibatnya, bagian depan kereta tertemper truk,” ujar Anne.

    Akibat benturan tersebut, masinis dan asisten masinis mengalami luka serius dan segera dilarikan ke RS Semen Gresik. Namun, nyawa asisten masinis Abdillah Ramdan tidak tertolong.

    “Kami kehilangan salah satu awak sarana perkeretaapian (ASP) terbaik. Almarhum Abdillah Ramdan bukan hanya seorang asisten masinis yang berdedikasi, tetapi juga sosok yang mewakili semangat pengabdian dalam melayani masyarakat,” ucap Anne.

    Proses Evakuasi dan Dampak Operasional

    KAI dengan sigap mengirimkan rangkaian pengganti dari Stasiun Surabaya Pasarturi untuk menggantikan KA 470 yang mengalami kerusakan. Sebanyak 130 penumpang dialihkan ke rangkaian tersebut agar dapat melanjutkan perjalanan dengan selamat.

    Anne memastikan bahwa kecelakaan ini tidak mengganggu perjalanan KA jarak jauh lintas utara Jawa karena lokasi kejadian berada di jalur cabang.

    Seruan Keselamatan dan Jalur Hukum

    Insiden ini memicu keprihatinan mendalam dari KAI yang kembali menyerukan pentingnya kedisiplinan pengguna jalan saat melintasi perlintasan sebidang. Anne mengutip Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, serta UU Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian, yang mewajibkan pengguna jalan untuk berhenti dan memastikan aman sebelum melintas.

    “Berhentilah sejenak, tengok kanan dan kiri, pastikan tidak ada kereta api yang melintas. Jangan abaikan nyawa Anda dan orang lain hanya karena ingin cepat sampai,” ucap Anne.

    Dalam kasus ini, pengemudi truk diduga melanggar hukum karena kelalaiannya mengakibatkan kecelakaan fatal. KAI telah menyatakan akan menempuh jalur hukum dan berkoordinasi dengan pihak kepolisian.

    “Kami membawa ke ranah hukum karena ini bukan hanya menyangkut kerugian operasional, tapi juga nyawa petugas kami yang meninggal dunia,” kata Luqman Arif, Manajer Humas KAI Daop 8 Surabaya.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Pemberdayaan BRI Bantu Pelaku UMKM Sidoarjo Ini Sukses Ekspor Produk dan Cetak Omset Ratusan Juta – Page 3

    Pemberdayaan BRI Bantu Pelaku UMKM Sidoarjo Ini Sukses Ekspor Produk dan Cetak Omset Ratusan Juta – Page 3

    Liputan6.com, Sidoarjo Perjalanan UMKM menembus pasar global memang tidak mudah dan penuh tantangan. Namun, dukungan yang tepat membuat hal tersebut bukanlah sesuatu yang mustahil. Misalnya, PT Andara Cantika Indonesia, produsen parfum asal Sidoarjo Jawa Timur menjadi contoh nyata bisnis wewangian lokal dapat menembus panggung internasional berkat dukungan pemberdayaan yang diberikan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI).

    Melalui partisipasinya dalam BRI UMKM EXPO(RT) 2025, produsen parfum Andara Cantika Indonesia berhasil memperluas jangkauan produknya hingga ke Korea Selatan dan Amerika Serikat, kini tengah bersiap merambah pasar Nigeria.

    Seperti diketahui, gelaran BRI UMKM EXPO(RT) 2025 menjadi salah satu wujud komitmen BRI dalam mendorong lebih banyak UMKM binaan BRI untuk go international. Acara yang berlangsung pada 30 Januari hingga 2 Februari 2025 di ICE BSD City tersebut, sukses dihadiri oleh lebih dari 69 ribu pengunjung, mencatatkan transaksi lebih dari Rp40 miliar dan berhasil merealisasikan kontrak ekspor mencapai USD 90,6 juta atau sekitar Rp1,5 triliun.

    Sosok di Balik Lahirnya Andara Cantika Indonesia

    Fanny Lia Sutanto adalah sosok di balik lahirnya PT Andara Cantika Indonesia, sebuah UMKM yang bergerak di bidang industri parfum dan kecantikan. Kecintaannya terhadap dunia wewangian membawanya melanjutkan studi di Grasse Institute of Perfumery, Prancis—pusat industri parfum dunia. Ilmu yang diperolehnya kemudian dituangkan dalam tesis magister di Universitas Ciputra, Surabaya, yang menjadi cikal bakal berdirinya Andara Cantika Indonesia.

    Selain itu, Fanny juga memiliki latar belakang pendidikan di bidang estetika dan kosmetik dari Comité International d’Esthétique et de Cosmétologie (CIDESCO) di Swiss. Berbekal pengetahuan dan pengalaman tersebut, ia mendirikan PT Andara Cantika Indonesia pada tahun 2022 dengan visi menghadirkan produk berkualitas tinggi berbasis bahan alami.