kab/kota: Surabaya

  • Ditemukan Jarum Suntik di Lokasi Pasangan Kekasih Meninggal di Kos Surabaya

    Ditemukan Jarum Suntik di Lokasi Pasangan Kekasih Meninggal di Kos Surabaya

    Surabaya (beritajatim.com) – Penemuan pasangan kekasih yang meninggal dunia dalam kamar kos di Jalan Sidosermo Indah, Surabaya, Kamis (10/4/2025), masih menyisakan tanda tanya. Kamar yang terkunci dari dalam itu menjadi saksi bisu tewasnya NA (29), seorang perawat, dan H (27), mahasiswa S2 di salah satu universitas ternama di Surabaya.

    Kerabat korban, April, menjadi saksi pertama yang menemukan NA dan H tak bernyawa di dalam kamar sekitar pukul 11.30 WIB. Ia menyebut ada sejumlah barang mencurigakan yang ditemukan di dekat jasad kedua korban.

    “Yang saya tahu cuma ada suntik di sampingnya, tergeletak gitu. Ada beberapa ampul satu atau dua ampul, tapi saya nggak tahu itu obatnya apa,” ungkap April.

    April mengatakan, saat ditemukan, posisi tubuh H dalam keadaan telentang, sedangkan NA dalam posisi tertelungkup, dan keduanya masih mengenakan pakaian lengkap.

    “Yang cowok (meninggal) telentang, kalau yang cewek (NA) telungkup. Masih pakai pakaian semua,” ujarnya.

    April menambahkan bahwa sejauh ini tidak ada tanda-tanda masalah dalam hubungan mereka. Bahkan, pasangan itu disebut sudah menjalin hubungan selama satu tahun dan berencana menikah usai H menyelesaikan pendidikan S2-nya.

    “Enggak ada masalah. Mereka adem ayem saja. Ada rencana jenjang pernikahan katanya setelah cowoknya (H) lulus S2 mau nikah,” tambahnya.

    Sementara itu, Kapolsek Wonocolo AKP Haryoko Widhi membenarkan bahwa pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait penyebab kematian keduanya. Jenazah NA dan H telah dibawa ke RS Bhayangkara untuk proses autopsi.

    “Kamar kondisinya terkunci dari dalam. Dan saat ini jenazah sudah kami kirim ke RS. Bhayangkara untuk proses autopsi, ini kami masih penyelidikan lebih lanjut,” jelas AKP Haryoko. [ram/beq]

  • Sepasang Kekasih Meninggal di Kamar Kos Surabaya, Perawat dan Mahasiswa

    Sepasang Kekasih Meninggal di Kamar Kos Surabaya, Perawat dan Mahasiswa

    Surabaya (beritajatim.com) – Sepasang kekasih ditemukan meninggal dunia di sebuah kamar kos kawasan Jalan Sidosermo Indah, Surabaya, Kamis (10/4/2025). Keduanya diketahui merupakan pasangan muda, yakni NA (29), seorang perawat, dan H (27), mahasiswa S2 jurusan hukum dari salah satu kampus di Surabaya.

    Keduanya ditemukan dalam kondisi tak bernyawa oleh April, kerabat dari NA. Saat itu, kamar kos dalam keadaan terkunci dari dalam. April datang ke kos setelah NA tak bisa dihubungi dan tak hadir dalam jadwal tugas operasi di tempatnya bekerja.

    “Yang cowok (meninggal) telentang, kalau yang cewek (NA) telungkup. Masih pakai pakaian semua,” ujar April di lokasi kejadian.

    April menjelaskan, ia mendatangi kos setelah mendapat permintaan dari kakak NA yang khawatir karena adiknya tidak bisa dihubungi, padahal ada jadwal kerja penting.

    “Hari ini saya disuruh ke sini sama kakaknya (NA) karena harusnya ada jadwal operasi. Ada jadwal operasi tapi tidak datang. Dihubungi sama pihak RS,” ucapnya.

    April juga menyampaikan bahwa hubungan NA dan H selama ini terbilang harmonis. Keduanya telah menjalin hubungan sejak 2024, dan tidak pernah menunjukkan tanda-tanda pertengkaran serius.

    H diketahui sedang menempuh pendidikan S2 Hukum di Universitas Surabaya (Ubaya) serta memiliki usaha.

    “Hubungan keduanya ini sudah setahunan sekitar 2024. Pekerjaan cowoknya, lagi ambil S2 Hukum Ubaya dan pengusaha juga, tapi saya kurang tahu dia usaha apa,” jelas April.

    Kapolsek Wonocolo, AKP Haryoko Widhi, membenarkan peristiwa tersebut dan menyampaikan bahwa kedua jenazah telah dievakuasi ke RS Bhayangkara untuk proses autopsi.

    “Kamar kondisinya terkunci dari dalam. Dan saat ini jenazah sudah kami kirim ke RS. Bhayangkara untuk proses autopsi, ini kami masih penyelidikan lebih lanjut,” ungkapnya di lokasi kejadian. [ram/beq]

  • 5
                    
                        Aksi Heroik Perempuan Asal Jerman Selamatkan 2 Santri Terseret Ombak di Pantai Balekambang
                        Surabaya

    5 Aksi Heroik Perempuan Asal Jerman Selamatkan 2 Santri Terseret Ombak di Pantai Balekambang Surabaya

    Aksi Heroik Perempuan Asal Jerman Selamatkan 2 Santri Terseret Ombak di Pantai Balekambang
    Tim Redaksi
    MALANG, KOMPAS.com
    – Aksi heroik dilakukan seorang perempuan warga negara asing (WNA) asal Jerman,
    Helena Lindner
    . Ia terlibat dalam penyelamatan santri yang terseret ombak.
    Peristiwa ini terjadi saat ia tengah berwisata di
    Pantai Balekambang
    , Desa Srigonco, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang, Rabu (9/4/2025).
    Helena bersama Rio Candra Hidayat, warga asal Kabupaten Probolinggo selaku pemandu wisata, memberikan pertolongan kepada 5 orang santri Pondok Pesantren Amanatul Ummah, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto yang terseret ombak.
    Saat melihat kelima orang itu terseret ombak, Helena spontan berenang untuk menolong mereka.
    Alhasil, usaha Helena membuahkan hasil karena 2 dari 5 orang korban berhasil diselamatkan. Kedua korban itu, yakni Andi Khoirul Raffi (16) dan Kayy Yugo (15).
    Sementara 3 korban lainnya, Lutfi Munawar (15), Yasir Arafat Inninawa (15), dan Fahmi Sirilah (15) dinyatakan hilang dan masih dalam proses pencarian hingga saat ini.
    Kapolsek Bantur, AKP Totok Suprapto membenarkan peristiwa itu. Ia mengatakan korban yang terseret ombak tersebut awalnya ada 5 orang.
    Namun dua korban berhasil diselamatkan dua orang wisatawan, satu di antaranya merupakan warga negara asing asal Jerman yakni Helena Lindner.
    “Alhamdulillah, dua korban selamat dan dua orang yang menolong dalam kondisi baik. Saat ini masih dalam perawatan medis di Puskesmas Bantur,” ungkapnya melalui pesan singkat, Rabu (9/5/2025).
    Totok menceritakan, peristiwa itu terjadi ketika 6 dari 7 orang rombongan santri itu berenang di Pantai Balekambang pada Rabu siang.
    Satu di antara santri itu lebih dulu menepi karena hendak shalat.
    “Tidak lama kemudian, 5 orang terseret ombak, tapi akhirnya dua di antaranya berhasil diselamatkan oleh Helena dan Rio,” bebernya.
    Ketujuh santri itu datang ke Balekambang menggunakan mobil Toyota Sigra bernomor polisi N 1855 AAM.
    “Sebelum bertolak ke Balekambang, rombongan ini lebih dulu berwisata ke Kota Batu,” pungkasnya.
    Sementara itu, Helena menolak menceritakan pengalamannya menolong kedua korban tersebut. Ia mengaku ingin melupakan peristiwa itu.

    Sorry, I’ve asked her and she’s not interested in because she wants to move on first with the happened yesterday. Hope you understand
    ,” ungkap teman Helena, Marchellino, saat dihubungi Kamis (10/4/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Terima Uang Rp5 Juta dari Pengacara Ronald Tannur, Juru Sita PN Surabaya: Untuk Jajan dan Bagi-bagi

    Terima Uang Rp5 Juta dari Pengacara Ronald Tannur, Juru Sita PN Surabaya: Untuk Jajan dan Bagi-bagi

    loading…

    Juru sita pengganti Pengadilan Negeri (PN) Surabaya Rini Asmin Septerina mengaku menerima uang Rp5 juta dari Lisa Rahmat yang merupakan pengacara Gregorius Ronald Tannur. Foto/SindoNews

    JAKARTA – Juru sita pengganti Pengadilan Negeri (PN) Surabaya Rini Asmin Septerina mengaku menerima uang Rp5 juta dari Lisa Rahmat yang merupakan pengacara Gregorius Ronald Tannur . Uang itu diberikan untuk jajan atau dibagikan kepada pegawai lain.

    Hal itu diungkapkan saksi Rini saat dihadirkan dalam sidang kasus dugaan suap vonis bebas Ronnald Tannur dengan terdakwa tiga hakim Pengadilan Negeri Surabaya, yakni Erintuah Damanik, Mangapul, dan Heru Hanindyo.

    Rini mengaku dihubungi Lisa melalui percakapan WhatsApp untuk menanyakan berkas kasus perkara Ronald Tannur. “Kalau seingat saya ‘Mbak saya pengacara Ronald, ada perkara Ronald apa sudah masuk?” kata Rini dalam persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat, Kamis (10/4/2025).

    Selanjutnya, dia diminta menginfokan ke Lisa bilamana perkara Ronald Tannur telah dilimpahkan ke PN Surabaya.

    “Saya awalnya enggak tahu niatnya (Lisa), dia cuma ngontak. ‘Mbak kalau ada perkara Ronald Tannur masuk, tolong infokan ke saya’,” katanya.

    “Terus saksi menyanggupi itu?” tanya Jaksa.

    “Iya saya bilang ‘Belum masuk Bu saat ini,” jawaban Rini.

    Selanjutnya, setelah perkara itu telah dilimpahkan ke PN Surabaya, Rini pun melaporkan ke Lisa. Dari laporan itulah dia diberikan uang dari Lisa.

  • 9
                    
                        Ini Nasib Sopir Truk Pemicu Tabrakan dengan KA Jenggala
                        Surabaya

    9 Ini Nasib Sopir Truk Pemicu Tabrakan dengan KA Jenggala Surabaya

    Ini Nasib Sopir Truk Pemicu Tabrakan dengan KA Jenggala
    Editor
    GRESIK, KOMPAS.com
    – Begini nasib sopir truk pemicu tabrakan dengan KA Commuter Line Jenggala No. 470 di gresik hingga mengakibatkan asisten masinis, Abdillah Ramdan meninggal dunia pada Selasa (8/4/2025).
    Sopir truk nomor polisi W 8700 US itu adalah Majuri, warga Kecamatan Pucuk, Kabupaten Lamongan.
    Tabrakan bermula saat truk bermuatan kayu gelondongan yang dikemudikan Majuri menyeberang di pelintasan kereta, Jalan Darmo Sugondo, Kelurahan Tenggulunan, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik.
    Lalu, commuterline Jenggala tengah melintas di Jalan Pelintasan Langsung (JPL) 11 itu, sekitar pukul 18.35 WIB.
    Saat itu, Masinis Purwo Pranoto sudah membunyikan klakson untuk memperingatkan pengemudi truk.
    Namun, truk belum sepenuhnya keluar dari rel dan hendak masuk ke Jalan Kapten Darmo Sugondo, sehingga kondisi ini menghalangi jalur (kereta).
    Karena truk tidak kunjung bergerak dari posisinya, sehingga tabrakan dengan KA Jenggolo tak bisa dihindarkan.
    Kereta menabrak bagian belakang trailer. Masinis, Purwo Pranoto, dan asisten masinis, Abdillah Ramdan, mengalami luka berat. Abdillah meninggal dunia saat perawatan di RS Semen Gresik.
    Terkait hal ini, Polres Gresik langsung turun tangan mengusut kecelakaan tersebut.
    Sopir truk, Majuri akan diperiksa untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
    “Proses hukum (kecelakaan commuterline dengan truk) akan segera kami gelar,” kata Kasatlantas Polres Gresik, AKP Rizki Julianda, ketika dikonfirmasi, Rabu (9/4/2025).
    Di bagian lain, PT KAI Daop 8 Surabaya akan memproses hukum pengusaha maupun pengemudi truk atas kelalaiannya yang mengakibatkan terjadinya kejadian temperan tersebut.
    PT KAI sangat menyayangkan terjadinya temperan antara Commuter Line Jenggala dan truk di JPL 11 antara Stasiun Indro-Stasiun Kandangan Surabaya.
    Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul
    Nasib Majuri Sopir Truk Pemicu Tabrakan KA Jenggala di Gresik yang Tewaskan Asisten Masinis Abdillah
    .
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mayat Pasangan Kekasih Ditemukan Terkunci di Kamar Kos Sidosermo Surabaya

    Mayat Pasangan Kekasih Ditemukan Terkunci di Kamar Kos Sidosermo Surabaya

    Surabaya (beritajatim.com) – Sepasang kekasih berinisial NA (29) dan H (27) ditemukan meninggal dunia dalam sebuah kamar kos di Jalan Sidosermo Indah, Surabaya, Kamis (10/4/2025). Jenazah keduanya ditemukan dalam kondisi mengganjal pintu kamar yang terkunci dari dalam.

    Peristiwa ini pertama kali diketahui sekitar pukul 11.30 WIB oleh kerabat korban, April, yang datang menjenguk setelah NA tak bisa dihubungi sejak beberapa waktu sebelumnya.

    “Saya dateng ke kamar kos karena (NA) dihubungi tidak bisa. Kos terkunci dari dalam. Setelah panggil tukang kunci dan pintu dibuka, ternyata keduanya ditemukan sudah meninggal, bersebelahan dan mengganjal pintu,” ujar April kepada wartawan.

    Kepolisian Sektor Wonocolo yang menerima laporan langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) bersama tim Inafis Polrestabes Surabaya. Jenazah kedua korban dievakuasi ke RS Bhayangkara, Polda Jawa Timur, untuk proses autopsi.

    “Kamar terkunci dari dalam. Kami menerima laporan pukul 11.30 WIB dari masyarakat bahwa ada dua orang meninggal dalam kos. Saat ini kami masih melakukan penyelidikan, termasuk menunggu hasil autopsi,” terang Kapolsek Wonocolo, AKP Haryoko Widhi.

    Belum ada informasi resmi mengenai penyebab kematian. Namun dari kondisi kamar yang terkunci rapat dan tidak adanya tanda kekerasan yang mencolok, polisi menduga kuat bahwa kejadian ini bukan tindak kriminal kekerasan, melainkan faktor lain yang masih diselidiki.

    Diketahui, NA merupakan seorang perawat, sementara H adalah mahasiswa program magister hukum. Keduanya telah menjalin hubungan asmara sejak 2024. [ram/beq]

  • Kecelakaan Mobil Rombongan Umrah di Gresik, Ini Tips Hindari Ban Selip
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        10 April 2025

    Kecelakaan Mobil Rombongan Umrah di Gresik, Ini Tips Hindari Ban Selip Surabaya 10 April 2025

    Kecelakaan Mobil Rombongan Umrah di Gresik, Ini Tips Hindari Ban Selip
    Editor
    GRESIK, KOMPAS.com
    – Terungkap penyebab kecelakaan antara mobil rombongan umrah dengan bus Rajawali Indah di jalan raya Duduksampeyan, Kecamatan Duduksampeyan, Kabupaten Gresik, Kamis (10/4/2025) pagi.
    Diduga, penyebabnya adalah mobil pembawa rombongan umroh tersebut selip ban kiri hingga oleng ke kanan melebihi markah jalan.
    Saat itulah Bus Rajawali Indah S-7707-UA yang datang dari arah berlawanan menghantamnya.
    Gangguan pada kendaraan ketika berada di jalan cukup beragam, salah satunya yaitu
    ban selip
    (skid).
    Kondisi tersebut terjadi karena ban kekurangan cengkeraman pada permukaan jalan, sehingga kontrol atas kendaraan menjadi hilang.
    “Banyak situasi yang mungkin terjadi di jalan, maka dari itu kita harus mewaspadainya. Karena kondisi-kondisi tersebut akan mengancam keselamatan,” ujar Bintarto Agung, Presiden Director Indonesia Defensive Driving Center (IDDC), Minggu (20/9/2015), melansir dari
    Kompas.com
    .
    Bintarto melanjutkan, setidaknya ada tiga kondisi ban selip pada kendaran ketika di jalan.
    Jika sudah mengenali ketiganya, maka pengemudi kendaraan bisa dengan baik mengantisipasi hal tersebut agar tidak terjadi dan bisa mengatasi jika mengalaminya.
    Braking Skid, terjadi karena pengereman yang terlalu kuat, sehingga roda terkunci dan berhenti berputar.
    Kondisi ini, kata Bintarto, bisa disebut sebagai rem panik, rem salah atau bahkan asal injak rem.
    “Ini karena pengemudi kaget dan panik setelah mengetahui bahaya yang muncul tiba-tiba sehingga lansung injak rem kuat-kuat”.
    “Padahal jika misalnya bahaya tersebut adalah sebuah objek yang ada di depan, dengan cara mengerem seperti itu, objek akan sulit dihindari dan akhirnya terjadi kecelakaan, karena ban kehilangan traksi dan kemudi tidak bisa dikendalikan”.
    “Seharusnya rem ditekan dan dilepas (pompa) pada saat melakukan pengereman mendadak. Ini berlaku untuk sistem rem yang belum ABS,” ujar Bintarto.
    Power Skid
    , ini terjadi karena pedal gas yang ditekan penuh dengan seketika (mendadak), atau ketika berada pada kondisi jalan berpasir atau tanah basah.
    Jika mengalami kondisi ini, kata Bintarto, kurangi tekanan pada pedal gas sehingga ban mendapatkan traksi kembali.
    Cornering Skid
    , yaitu hilangnya traksi ban pada jalan ketika kendraan melalui tikungan.
    Ada dua macam
    cornering skid
    , di antaranya
    understeer
    dan
    oversteer
    .
    “Mobil sulit dibelokkan karena biasanya kecepatan mobil terlalu tinggi, sehingga traksi roda depan lebih kecil dibanding belakang, itu berarti understeer.
    Sementara
    oversteer
    adalah kebalikannya, yaitu kendaraan berbelok berlebihan,” ujar Bintarto.
    Bintarto menambahkan, untuk itu, dalam berkendara kita tidak hanya sekedar bisa tapi juga memahami bagaimana mengatasi situati yang akan terjadi.
    Kemudian berkendaralah dengan baik dan bijak, sehingga kemungkinan gangguan pada saat di jalan bisa dikurangi.
    Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul
    Penyebab Kecelakaan Mobil Rombongan Umroh Vs Bus Rajawali Indah di Gresik. Ini Cara Atasi Ban Selip
    .
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Asisten Masinis KA Jenggala Tewas, Sopir Sempat Kabur

    Asisten Masinis KA Jenggala Tewas, Sopir Sempat Kabur

    PIKIRAN RAKYAT – Kecelakaan tragis terjadi di jalur kereta api antara Stasiun Indro dan Kandangan, Gresik, Jawa Timur, pada Selasa 8 April 2025 pukul 18.35 WIB. Sebuah truk bermuatan kayu diduga menerobos perlintasan sebidang tanpa penjagaan (register), menyebabkan tabrakan hebat dengan Kereta Api (KA) Commuter Line Jenggala (CL 470).

    Akibatnya, asisten masinis Abdillah Ramdan meninggal dunia, sementara masinis Purwo Pranoto mengalami luka serius dan kini dirawat intensif di RS Semen Gresik.

    Vice President Public Relations PT Kereta Api Indonesia (Persero), Anne Purba mengonfirmasi bahwa truk yang melintas secara ilegal menjadi penyebab insiden tersebut.

    “Berdasarkan laporan dari kondektur KA 470, insiden terjadi ketika truk muatan kayu menerobos perlintasan sebidang tanpa memperhatikan keberadaan kereta api yang sedang melintas,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu 9 April 2025.

    Duka dan Dampak Operasional

    Benturan keras menyebabkan bagian depan KA rusak parah. Meski para penumpang—berjumlah 130 orang—berhasil dievakuasi dengan selamat ke KA pengganti, insiden ini meninggalkan luka mendalam bagi keluarga besar KAI. Abdillah Ramdan, asisten masinis yang terluka parah, akhirnya meninggal dunia setelah mendapat penanganan medis.

    “Kami kehilangan salah satu awak sarana perkeretaapian terbaik. Almarhum Abdillah Ramdan bukan hanya seorang Asisten Masinis yang berdedikasi, tetapi juga sosok yang mewakili semangat pengabdian dalam melayani masyarakat,” kata Anne.

    KAI segera mengevakuasi kereta yang terdampak dan menggantinya dengan rangkaian K330801-04 dari Stasiun Surabaya Pasarturi. Layanan penumpang tetap berjalan dengan pengalihan ke rangkaian pengganti pada pukul 18.58 WIB. Insiden ini tidak mengganggu perjalanan KA antarkota, karena jalur yang terdampak merupakan jalur cabang.

    Langkah Hukum dan Peringatan Tegas

    KAI dengan tegas menyatakan akan menempuh jalur hukum terhadap pengemudi truk yang melanggar peraturan lalu lintas dan menyebabkan kecelakaan fatal ini. Dugaan pelanggaran hukum mengacu pada beberapa regulasi, antara lain:

    UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Pasal 114 dan Pasal 296 yang mengatur kewajiban berhenti, melihat, mendengar, dan mendahulukan perjalanan kereta api di perlintasan sebidang. Pasal 310 ayat (4), yang menyebut pelaku kecelakaan akibat kelalaian yang menyebabkan kematian bisa dipidana penjara hingga 6 tahun atau denda hingga Rp12 juta. UU No. 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian, Pasal 124, yang menegaskan prioritas kereta api di semua perpotongan jalur sebidang.

    “Kami membawa ke ranah hukum dengan berkoordinasi dengan pihak kepolisian. Sebab, ini bukan hanya kerugian operasional, tapi juga menyangkut nyawa petugas kami yang meninggal dunia,” tutur Manajer Humas KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif.

    Sopir Truk Sempat Kabur

    Informasi di lapangan menyebutkan bahwa pengemudi truk sempat melarikan diri usai kejadian. Pihak kepolisian masih menyelidiki keberadaan sopir dan kronologi pasti insiden. Truk tersebut diketahui milik PT Garuda Trans.

    Dugaan kuat menunjukkan adanya unsur kelalaian berat karena menerobos perlintasan sebidang yang tidak dijaga tanpa memperhatikan keberadaan kereta yang melintas.

    Edukasi dan Seruan Keselamatan

    KAI tidak hanya menempuh jalur hukum, tetapi juga terus menggalakkan kampanye keselamatan melalui berbagai media dan platform. Sosialisasi langsung di titik perlintasan rawan, kerja sama dengan kepolisian dan Dinas Perhubungan, hingga kampanye digital terus digencarkan.

    “KAI menyesalkan masih adanya kecelakaan lalu lintas di perlintasan sebidang yang disebabkan karena kelalaian pengguna jalan. Ini menjadi pengingat bahwa keselamatan adalah tanggung jawab bersama,” kata Anne.

    Dia juga mengimbau masyarakat untuk tidak terburu-buru ketika melintas di perlintasan sebidang.

    “Berhentilah sejenak, tengok kanan dan kiri, pastikan tidak ada kereta api yang melintas. Jangan abaikan nyawa Anda dan orang lain hanya karena ingin cepat sampai,” ucap Anne.

    Dorongan Penutupan Perlintasan Liar

    KAI Daop 8 juga mendesak pemerintah daerah agar menutup perlintasan liar yang tidak dijaga dan menggantinya dengan pembangunan infrastruktur keselamatan seperti flyover atau underpass. Hal ini untuk mencegah potensi kecelakaan serupa di masa mendatang.

    “KAI mendorong kepada pemerintah terkait untuk melakukan penutupan perlintasan liar dan pembangunan flyover atau underpass guna meningkatkan keselamatan perjalanan kereta api,” ujar Luqman Arif.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Kecelakaan Gresik, Niat Aqib Ibadah Umrah Berujung Tragis untuk Keluarganya
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        10 April 2025

    Kecelakaan Gresik, Niat Aqib Ibadah Umrah Berujung Tragis untuk Keluarganya Surabaya 10 April 2025

    Kecelakaan Gresik, Niat Keluarga Antar Aqib Ibadah Umrah yang Berujung Tragis
    Editor
    GRESIK, KOMPAS.com
    – Niat mulia Muhammad Aqib (27) untuk menjalankan ibadah umrah ke tanah suci, harus berakhir tragis.
    Muhammad Aqib meninggal dunia dalam kecelakaan di Jalan Raya Duduksampeyan, Gresik, pada Selasa (10/4/2025).
    Mobil yang ditumpangi Aqib bertabrakan dengan bus Rajawali Indah yang membawa 15 penumpang dari arah berlawanan.
    Tragisnya, enam orang keluarga yang mengantar Aqib juga tewas dalam kecelakaan tersebut.
    Mereka berasal dari Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak, Tuban.
    Dua diantaranya adalah kakek dan cucunya yang berusia tiga tahun, M Al Fatih.
    Dalam video amatir yang diambil beberapa saat setelah kecelakaan, tampak M Al Fatih tak bernyawa duduk di pangkuan kakeknya, Besar, 65 tahun.
    Mereka berdua duduk di kursi depan sebelah kiri.
    Kepala Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban, Wiji Santoso, mengungkapkan, keberangkatan Aqib ke tanah suci, karena ia mendapatkan bonus dari bosnya.
    “Aqib ini mendapatkan bonus dari bosnya. Selama ini ia bekerja di Bali,” kata Wiji.
    Mereka berangkat habis subuh menggunakan sebuah mobil Isuzu Panther dengan nomor polisi DK 1157 FCL.
    “Mereka berangkat habis subuh,” imbuhnya.
    Seluruh penumpang mobil dinyatakan meninggal dunia.
    Empat diantaranya meninggal di lokasi, tiga lainnya meninggal saat dirawat di RS Ibnu Sina, Gresik, akibat luka parah yang dideritanya.
     
    Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul
    Sosok Aqib Korban Kecelakaan Rombongan Umroh Vs Bus di Gresik: Diumrohkan Bos, Tewas Bareng Keluarga
    .
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kecelakaan Mobil Rombongan Umrah di Gresik, Cucu Tewas di Pangkuan Kakeknya
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        10 April 2025

    Kecelakaan Mobil Rombongan Umrah di Gresik, Cucu Tewas di Pangkuan Kakeknya Surabaya 10 April 2025

    Kecelakaan Mobil Rombongan Umrah di Gresik, Cucu Tewas di Pangkuan Kakeknya
    Editor
    GRESIK, KOMPAS.com
    – Kecelakaan maut yang terjadi di jalan raya Duduksampeyan, Gresik merenggut nyawa tujuh orang, Kamis (10/4/2025).
    Dari ketujuh korban itu ada cucu dan kakeknya yang tewas saat duduk di kursi depan.
    Dari tujuh orang tewas, enam diantaranya mengantar umroh, satu penumpang atas nama Muhammad Aqib (27) yang hendak berangkat umrah juga meninggal dunia.
    Dalam video amatir, MAF (3), warga Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak, Tuban duduk di pangkuan kakeknya, Besar, 65 tahun, Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak, Tuban.
    Mereka berdua duduk di kursi depan sebelah kiri.
    Diketahui mobil Panther tersebut memuat 7 penumpang, termasuk pengemudinya. Sementara bus terdapat sekitar 15 penumpang.
    Seluruh penumpang mobil dinyatakan meninggal dunia. Rencana pergi ke tanah suci berakhir duka.
    Salah satu saksi mata Tiyaya menceritakan betapa ngerinya kecelakaan maut tersebut.
    Mobil Panther DK 1157 FCL oleng menghantam bus Rajawali Indah S-7707-UA yang dikendarai Suwarno, asal Tuban.
    Bus berangkat dari arah berlawanan. Ada tujuh orang di dalam mobil, diantaranya, anak kecil.
    Kecelakaan maut membuat mobil ringsek bagian depan. Bagian sebelah kanan atau kursi pengemudi. Ringsek parah tidak berbentuk.
    “Semuanya meninggal di dalam mobil itu tadi, tumpuk jadi satu, sudah dibawa ke kamar jenazah RSUD Ibnu Sina Gresik,” ujarnya.
    Kanit Gakkum Satlantas Polres Gresik Ipda Andri Aswoko saat ditemui di lokasi kejadian mengungkapkan, kronologi ngerinya kecelakaan maut tersebut. Semuanya bermula dari ban mobil yang selip.
    “Kronologi kejadian bermula saat mobil Panther DK-1157-FCL yang memuat rombongan umrah dari Tuban melaju dari arah barat menuju timur (Lamongan ke Gresik) kemudian ban sebelah kiri selip,” ujar dia.
    Mobil Panther dikemudikan Akhmad Basuki, 49 tahun, asal Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak, Tuban tersebut dalam perjalanan ke Surabaya mengantarkan salah satu penumpangnya untuk berangkat menjalankan ibadah umrah.
    Meereka mengejar keberangkatan pesawat menuju tanah suci.
    Naas, setibanya di Jalan Raya Duduksampeyan, kejadian tak terduga merenggutnya nyawa rombongan yang berisi tujuh orang tersebut.
    “Saat di TKP Jalan Raya Duduksampeyan, pengemudi mobil Panther hendak mendahului truk dari sisi kiri. Hingga ban mobil sebelah kiri keluar ke bahu jalan,” tambah Aswoko.
    Nahas, saat hendak naik lagi ke badan jalan ban mobil tersebut selip. Mobil berwarna biru tua itu akhirnya oleng kekanan hingga melewati marka jalan.
    “Saat bersamaan dari arah berlawanan (timur ke barat) melaju bus dengan nomor polisi S-7704-UA yang dikemudikan Suwarno, 46 tahun, asal Tuban. Sehingga terjadi kecelakaan,” ujar dia.
    Akibat benturan keras yang terjadi, mobil Panther dan bus sama-sama mengalami ringsek parah.
    Tujuh penumpang mobil meninggal dunia, sementara sopir dan kenek bus mengalami patah tulang.
    “Empat orang meninggal dunia di TKP, tiga korban sempat kritis dinyatakan meninggal dunia juga. Jadi seluruh penumpang mobil Panther sebanyak tujuh orang meninggal dunia,” ungkapnya.
    Berikut ini daftar korban meninggal dunia penumpang mobil Panther :
    1. Muhammad Aqib, 27 tahun, Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak, Tuban. (Yang berangkat umrah)
    2. Besar, 65 tahun, Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak, Tuban
    3. Lislikah, 53 tahun, Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak, Tuban
    4. Wiwik Sunarti, 43 tahun, Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak, Tuban
    5. Akhmad Basuki, 49 tahun, Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak, Tuban (pengemudi)
    6. M. Al Fatih, 3 tahun, Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak, Tuban
    7. Hafiz Gandawiharja, 17 tahun, Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak, Tuban
    Daftar Korban Luka :
    1. Khoirul Anam, 22 tahun, asal Bojonegoro, kenek bus
    2. Suwarno, 46 tahun, asal Tuban, sopir bus (patah tulang).
     
    Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul
    Laka Mobil Rombongan Umroh di Jalan Raya Duduksampeyan Gresik, Cucu Tewas di Pangkuan Sang Kakek
    .
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.