3 Hari Tenggelam di Sungai Bengawan Madiun, Remaja Asal Ngawi Ditemukan Tewas Dekat Bendungan Bojonegoro
Tim Redaksi
NGAWI, KOMPAS.com
– Seorang remaja asal Kecamatan Kwadungan, Kabupaten Ngawi yang tenggelam di
Sungai Bengawan Madiun
tiga hari lalu akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Jenazah Rangga Dwi Saputra (14), siswa salah satu SMPN di Kecamatan Kwadungan, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur itu ditemukan tak bernyawa di dekat Bendungan Karangnongko, Kecamatan Margomulyo, Kabupaten Bojonegoro, Senin (14/4/2025).
Petugas Basarnas Unit Siaga Bojonegoro, Novix Heryadi yang dikonfirmasi Senin (14/4/2025) membenarkan penemuan jenazah Rangga di dekat Bendungan Karangnongko itu.
“Kami mendapatkan informasi dari pekerja proyek bendungan melihat sosok jenazah mengapung. Setibanya di lokasi kami langsung mengevakuasi jasad korban tadi sore,” kata Novix.
Setelah evakuasi, kata Novix, petugas langsung berkoordinasi dengan keluarga korban.
Keluarga korban pun datang dan dipastikan bahwa jenazah yang ditemukan adalah remaja yang tenggelam di Sungai Bengawan Madiun, Sabtu (12/4/2025) lalu.
“Keluarga memastikan jenazah itu adalah Rangga Dwi Saputra (14), remaja yang dilaporkan tenggelam di Sungai Bengawan Madiun, Desa Purwosari, Kecamatan Kwadungan tiga hari yang lalu. Keluarga mengetahui dari ciri fisik korban dan dari celana pendek bermotif yang dikenakan korban,” ujar Novix.
Usai divisum luar, jenazah Rangga diserahkan ke RSUD dr Soeroto Ngawi untuk kepentingan pemeriksaan lanjut.
Novix menyampaikan, saat pencarian jenazah korban, tim gabungan banyak mengalami persoalan. Sebab, saat proses evakuasi petugas harus berhadapan dengan medan yang curam.
Selain itu, kata Novix, titik penemuan mayat berada di pusaran air Bendungan Karangnongko.
Tak hanya itu, tiga hari selama proses pencarian petugas, arus
sungai Bengawan Madiun
deras serta cuaca yang tidak menentu.
“Posisi medan yang curam serta berdekatan dengan pusaran air menjadi jenazah korban cukup sulit dievakuasi,” ucap Novix.
Diberitakan sebelumnya, seorang remaja bernama Rangga Dwi Saputra (14) asal Kecamatan Kwadungan dilaporkan hilang tenggelam di Sungai Bengawan Madiun yang tak jauh dari rumahnya, Sabtu (12/4/2025) siang.
Korban dilaporkan tenggelam saat mandi bersama tiga temannya di anakan sungai Bengawan Solo tersebut.
Diduga, korban tidak bisa berenang sehingga hanyut terseret arus sungai saat mandi di Sungai Bengawan Madiun.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Surabaya
-
/data/photo/2025/04/14/67fd1139d0936.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
3 Hari Tenggelam di Sungai Bengawan Madiun, Remaja Asal Ngawi Ditemukan Tewas Dekat Bendungan Bojonegoro Surabaya 15 April 2025
-
/data/photo/2025/04/11/67f874b746536.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Pemkab Trenggalek Pastikan Anak Korban Pembunuhan di Hotel Trenggalek Didampingi Psikolog Surabaya 15 April 2025
Pemkab Trenggalek Pastikan Anak Korban Pembunuhan di Hotel Trenggalek Didampingi Psikolog
Editor
SURABAYA, KOMPAS.com
– Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kabupaten Trenggalek memastikan
anak korban pembunuhan
di Hotel Kelurahan Tamanan, Kecamatan/Kabupaten Trenggalek, AMN (10) mendapat pendampingan psikolog.
Plt Kepala Dinsos P3A Kabupaten Trenggalek, Christina Ambarwati menuturkan pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Dinas Sosial Kabupaten Ponorogo serta Dinsos Provinsi Jawa Timur untuk memberikan pendampingan tersebut.
“Konteksnya ini adalah pidana murni, karena (pelaku dan korban) pacaran bukan KDRT (kekerasan dalam rumah tangga), tetapi ketika ada anak yang menjadi korban maka fokus dinsos adalah mendampingi korban,” kata Christina, Selasa (15/4/2025).
Penanganan dari Dinsos Trenggalek, Ponorogo dan Dinsos Provinsi Jawa Timur diperlukan mengingat AMN merupakan warga Desa Pangkal, Kecamatan Sawoo, Kabupaten Ponorogo.
Sedangkan AMN banyak beraktivitas di Trenggalek begitu juga sekolahnya juga di Desa Dermosari, Kecamatan Tugu, Kabupaten Trenggalek.
“Karena lintas kabupaten, insya Allah kita akan koordinasi dengan Ponorogo dan UPTD provinsi untuk memberikan pendampingan psikologi klinis terhadap korban. Insya Allah besok Rabu (16/4/2025) kita ke rumah korban di Desa Pangkal, karena korban juga sudah pulang dari rumah sakit,” lanjutnya.
Dari pertemuan tersebut akan ditentukan langkah-langkah pendampingan korban dalam pemulihan psikologi pasca insiden berdarah yang merenggut nyawa ibu AMN, yaitu YN (34).
Dinsos P3A Kabupaten Trenggalek akan memastikan korban mendapatkan pendampingan saat menjadi saksi dalam proses penyidikan tindak pidana pembunuhan berencana tersebut.
“Karena kasus hukumnya di sini kita memastikan korban terdampingi dengan baik,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, AMN menjadi saksi pembunuhan berencana yang dilakukan oleh Slamet Effendy (41) kepada ibu AMN, YN di Hotel Kelurahan Tamanan, Kecamatan/Kabupaten Trenggalek, Rabu (9/4/2025).
Tak hanya itu AMN juga turut menjadi korban Slamet Effendy yang menganiaya dirinya menggunakan palu.
Dalam insiden tersebut, YN meninggal dunia di lokasi sedangkan AMN masih selamat dan mendapatkan perawatan di RSUD dr Soedomo Trenggalek.
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul
Anak Korban Pembunuhan di Hotel Trenggalek Pulang dari RS, Dinsos Dampingi Pemulihan Psikologi
.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/04/15/67fe0c2ad5811.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
4 Dokter Ungkap Kebiasaan Anak di Jember yang Perutnya Dipenuhi Cacing Ascariasis hingga Tak Bisa BAB Surabaya
Dokter Ungkap Kebiasaan Anak di Jember yang Perutnya Dipenuhi Cacing Ascariasis hingga Tak Bisa BAB
Tim Redaksi
JEMBER, KOMPAS.com
– Anak berusia tiga tahun yang perutnya dipenuhi
cacing ascariasis
memiliki kebiasaan hidup yang kurang bersih.
Diketahui anak tersebut sering bermain tidak mengunakan sandal, sering bermain di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) serta sering tidak mencuci tangan ketika makan.
Kepala Staf Medik Fungsiona (SMF) Bedah Anak RSD Dr. Soebandi Jember Dr. Bela Mayvani, S.pba menjelaskan kebiasaan anak tersebut memang sering bermain di lingkungan yang kurang bersih.
“
History
dari pasien ini, dia memang kesehariannya untuk kebersihan memang kurang baik,” kata dia saat ditemui di RSD dr Soebandi Selasa (15/4/2025).
Bela mencontohkan anak tersebut jika bermain tidak menggunakan sandal, sering bermain di TPA dan juga memiliki kebiasaan tidak suka mencuci tangan saat makan.
“Juga mengkonsumsi air yang tidak direbus, mungkin bisa menjadi faktor resiko penyebab adanya cacing dalam hal ini,” ucap dia.
Menurut dia, cacing ascariasis berasal dari daerah endemis seperti Jember dan Bali.
Cacing itu, kata dia, ada di dalam tanah. Jika tertelan masuk ke lambaung dan usus, bisa berkembang biak di dalamnya.
Dia menjelaskan anak tersebut datang ke RSD dr Soebandi dengan keluhan sumbatan pada usus.
Saat dilakukan operasi, tim dokter menemukan penyebab sumbatan usus itu karena gumpalan cacing ascariasis
“Kami bisa berhasil evakuasi seluruh cacing, lalu kami jahit tutup ususnya,” ujar dia.
Dokter yang melakukan operasi berhasil mengevakuasi cacing sampai tiga toples.
Menurut dia, kondisi anak tersebut sudah kembali pulih setelah empat dokter berhasil melakukan operasi.
“Anak ini sudah sembuh, sudah beraktifitas kembali seperti semula,” imbuh dia.
Dia menghimbau agar masyarakat menjaga kebersihan, seperti rajin mencuci tangan sebelum makan. Selain itu, juga memberikan anak obat cacing pada anak-anak.
Sebelumnya diberitakan Perut seorang anak laki-laki berusia 3 tahun di Kabupaten Jember, Jawa Timur membesar hingga tak bisa buang air besar (BAB) selama seminggu.
Bahkan, anak tersebut juga mengalami sakit perut, kesulitan bernafas dan muntah. Akhirnya, ia dibawa ke RSD dr Soebandi Jember.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Sopir BR-V yang Tewas dalam Kecelakaan di Tol Pekalongan Ternyata Konsumsi Obat Penenang – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM – Kecelakaan maut terjadi di KM 332 B Pemalang-Batang Tol Road pada Sabtu (12/4/2025) sekira pukul 05.40 WIB.
Kecelakaan ini melibatkan mobil Honda BR-V dengan nomor polisi F 1859 MO dan bus PO Fransindo Trans W 7842 UO.
Akibat insiden ini, satu orang meninggal dunia di lokasi kejadian dan satu lainnya mengalami luka berat.
Kasat Lantas Polres Pekalongan, AKP Ronny Hidayat, mengungkapkan hasil laboratorium RSU Aro Kota Pekalongan menunjukkan pengemudi mobil Honda BR-V, Fauzi Ramdani (29), dinyatakan positif mengonsumsi obat penenang jenis benzodiazepine.
“Pengemudi mobil Honda BR-V yang terlibat dalam insiden tersebut, dinyatakan meninggal dunia pada Sabtu (12/4/2025) pukul 18.20 WIB di RSU Aro, Kota Pekalongan.”
“Kemudian, hasil laboratorium menunjukkan pengemudi terbukti positif benzodiazepine, sejenis obat penenang yang hanya boleh digunakan dengan resep dokter,” kata AKP Ronny kepada Tribunjateng.com, Senin (14/4/2025).
Penggunaan benzodiazepine secara tidak terkontrol dapat menyebabkan kantuk, penurunan fungsi otak, dan ketergantungan, yang diduga kuat menjadi salah satu faktor penyebab kecelakaan tersebut.
Terkait kendaraan melawan arah (kontra flow), pihak kepolisian belum dapat memberikan kesimpulan, karena baik pengemudi maupun penumpang telah meninggal dunia.
“Kami belum bisa menyampaikan hal tersebut secara pasti, karena pelaku utama dan saksi kunci telah tiada.”
“Di tambah hasil laboratorium, dijadikan acuan bahwa pengemudi dalam pengaruh obat penenang,” tambahnya.
Pihaknya menambahkan, berdasarkan aturan hukum lalu lintas, apabila pelaku atau korban dalam kecelakaan telah meninggal dunia, maka perkara tersebut dinyatakan gugur demi hukum.
Menurut informasi dari Manajer Teknik dan Operasi PT Pemalang Batang Tol Road, Yulian Fundra Kurnianto, mobil Honda BR-V melaju melawan arah dari KM 319 B hingga KM 332 B dengan kecepatan sekitar 60 km/jam.
Saat bertabrakan dengan bus yang melaju dari Surabaya menuju Jakarta dengan kecepatan sekitar 90 km/jam, mobil BR-V terpental ke bahu jalan tol dan menabrak guardrail.
Kecelakaan ini mengakibatkan penumpang mobil BR-V, Muhamad Hatdiansyah (29), meninggal dunia akibat luka berat di bagian dada dan patah pada kedua kaki.
Sementara itu, pengemudi bus, Daniel Setiya Pribadi (33), dilaporkan selamat dan tidak mengalami luka serius.
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).
-
/data/photo/2025/04/15/67fdf8621a643.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
2 Megawati Mengaku Sedih Mamanya Disebut Sakit-sakitan Padahal Sehat-Sehat Saja Surabaya
Megawati Mengaku Sedih Mamanya Disebut Sakit-sakitan Padahal Sehat-Sehat Saja
Tim Redaksi
JEMBER, KOMPAS.com
– Atlet voli
Megawati
Hangestri Pertiwi pulang ke tanah kelahirannya di Kabupaten Jember, Jawa Timur pada Selasa (15/4/2025).
Perempuan yang akrab disapa Mega itu disambut oleh Bupati Jember Muhammad Fawait di pendopo wahyuwibawagraha.
Mega sendiri sudah memutuskan kontrak dengan klub asal Korea Selatan Daejeon Jung Kwang Jang Red Spark.
“Memutuskan dengan Red Spark itu secara professional, saya juga punya hak untuk memutus kontrak itu juga, saya
nggak
ada pikiran untuk itu,” kata Mega di pendopo.
Menurut dia, cidera kaki yang dialaminya sudah membaik, proses penyembuhan hanya membutuhkan waktu hingga dua bulan.
Mega mengaku ingin lebih dekat dengan keluarga, terutama ibunya karena sudah dua tahun berpisah.
Mega menyesalkan pemberitaan yang menyebut ibunya sering sakit-sakitan.
“Saya sedih kenapa orang-orang tulis mama saya sakit, padahal mama saya sehat-sehat saja,” ucap dia.
Dia menambahkan saat berhenti dari cluk Red Spark, ia mengaku punya kehidupan lain yang tidak hanya di klub tersebut.
“Aku juga punya kehidupan lain, tidak stagnan di situ, mungkin coba di negara lain,” jelas dia.
Mega menilai perjalanan karir bisa dikejar kapan pun. Namun baginya, keluarga tetap menjadi normor satu.
“Saya pikir, karir bisa dikejar kapanpun, tapi keluarga tetap nomor satu. Sehebat-hebatnya aku pasti ada doa mama,” ucap dia.
“Rezeki tidak akan tertukar, kalau sudah jadi rezeki, pasti datang,” tambah Mega.
Sementara itu, Bupati Jember Muhammad Fawait menambahkan dia bangga dengan Mega yang sudah membanggakan Indonesia di level internsional.
“Ke depan kami ingin Mega bisa menularkan ilmu dan pengalaman kepada adik-adiknya di Kabupaten Jember,” kata dia.
Ia berharap Mega menularkan ilmu pada generasi muda di Kabupaten Jember, sehingga muncul atlet voli seperti Mega yang berkiprah di level internasional.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
/data/photo/2025/04/15/67fddd72dd9ea.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4964178/original/059110700_1728456519-Indosat_HiFi_1.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)


