kab/kota: Surabaya

  • Kejagung Masih Usut Kasus Suap Vonis Bebas Ronald Tannur: Diam Bukan Berarti Perkara Berhenti – Halaman all

    Kejagung Masih Usut Kasus Suap Vonis Bebas Ronald Tannur: Diam Bukan Berarti Perkara Berhenti – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kejaksaan Agung (Kejagung) menyatakan masih terus mengembangkan kasus suap vonis bebas Gregorius Ronald Tannur yang menjerat tiga majelis hakim.

    Meski kasus tersebut kini telah bergulir di persidangan dan ketiga terdakwa yakni Erintuah Damanik, Mangapul dan Heru Hanindyo bakal segera dijatuhi tuntutan, Kejagung sebut masih terus telusuri perkara tersebut.

    Diketahui, Ronald Tannur adalah anak dari anggota DPR RI Fraksi PKB periode 2019-2024. Ia tersangdung kasus pembunuhan kekasihnya, dan divonis bebas Pengadilan Negeri Surabaya pada tanggal 

    Direktur Penyidikan pada Jampidsus Kejagung RI, Abdul Qohar mengatakan, meski saat ini pihaknya terkesan senyap dalam perkara itu, namun ia memastikan penyidik masih mendalami potensi pidana lainnya di kasus tersebut.

    “Perkara Surabaya sampai saat ini masih terus kami kembangkan. Ketika kami diam tidak berarti perkara itu berhenti,” jelas Qohar dalam konferensi pers, Selasa (15/4/2025) malam.

    Qohar menjelaskan, senyapnya pergerakan penyidik itu lantaran pengembangan kasus itu masih dalam tahap penyelidikan.

    Sehingga pihaknya belum bisa membeberkan secara gamblang apa yang saat ini tengah dilakukan dalam penanganan perkara suap tersebut.

    “Sudah barang tentu kalau penyelidikan tidak mungkin, saya ulang, tidak mungkin di publish. Justru penyelidikan itu kita namanya aja penyelidikan ya kita pasti lakukan secara diam, diam bukan berarti berhenti,” katanya.

    “Ini tolong dipahami, karena belum pro justicia, kalau penyelidikan itu diungkap yang mau diselidiki pasti lari, barang bukti dihilangkan,” ucapnya.

    Kronologi Kasus Suap Vonis bebas Anak Anggota DPR

    SIDANG TUNTUTAN – Sidang pembacaan tuntutan kasus suap vonis bebas Gregorius Ronald Tannur terhadap tiga terdakwa Hakim non aktif PN Surabaya ditunda, Selasa (22/4/2025) pekan depan. Ditundanya sidang tersebut karena Jaksa Penuntut Umum belum siap dengan berkas tunutannya. (Tribunnews.com/ Fahmi Ramadhan)

    Gregorius Ronald Tannur adalah anak dari Edward Tannur, seorang anggota DPR RI dari Fraksi PKB periode 2019–2024. 

    Pada 24 Juli 2024, Pengadilan Negeri Surabaya memvonis bebas Ronald Tannur atas dakwaan penganiayaan kekasihnya, Dini Sera Afriyanti, yang menyebabkan kematian korban.

    Namun, pada 22 Oktober 2024, Mahkamah Agung membatalkan vonis bebas tersebut dan menjatuhkan hukuman 5 tahun penjara kepada Ronald Tannur atas pelanggaran Pasal 351 ayat (3) KUHP. ​

    Bersamaan itu, Kejagung melakukan pengungkapan kasus dugaan praktik suap di balik vonis bebas Ronald Tannur oleh majelis hakim PN Surabaya.

    Dalam pengungkapan kasus yang disertai operasi tangkap tangan (OTT), Kejagung akhirnya menetapkan 7 orang sebagai tersangka kasus dugaan suap vonis bebas Robald Tannur.

    Tiga orang adalah majelis hakim PN Surabaya yang memberikan vonis bebas dan berperan sebagai penerima suap yakni Erintuah Damanik, Mangapul dan Heru Hanindyo.

    Lalu Ketua PN Surabaya Rudi Suparmono selaku penerima suap dan memilih majelis hakim.

    Kemudian pengacara Ronald Tannur, Lisa Rachmat dan ibunda Ronald Tannur Meirizka Widjaja, selaku pemberi suap.

    Penyidikan mengungkap aliran uang senilai Rp 1 miliar dan SGD 308 ribu (setara Rp 3,67 miliar) dari Lisa kepada para hakim. Rincian penerimaan masing-masing hakim Erintuah sebesar Rp 97,5 juta, SGD 32 ribu, dan  RM 35.992.

    Sementara, uang yang diterima Mangapul sebesar Rp 21,4 juta, USD 2 ribu, dan SGD6 ribu. Heru Hanindyo sebesar Rp 104,5 juta, USD 18.400, SGD19.100 , ¥ 100 ribu, € 6 ribu, dan SR 21.715.

    Sedangkan satu tersangka lain yakni mantan pejabat Mahkamah Agung Zarof Ricar ditetapkan sebagai tersangka kasus pemufakatan jahat berupa suap.

    SIDANG PERDANA – Eks Petinggi Mahkamah Agung (MA) Zarof Ricar, ibu pelaku pembunuhan Gregorius Ronald Tannur, Meirizka Widjaja, dan pengacara Ronald Tannur, Lisa Rachmat akan menjalani sidang perdana kasus suap di Pengadilan Tipikor Jakarta, pada Senin (10/2/2025) sekitar pukul 09.00 WIB. (Kolase Tribunnews)

    Zarof disebut berperan mengondisikan agar Ronald Tannur divonis bebas dalam tahap kasasi atas permintaan dari Lisa Rachmat.

    Ketujuh orang yang kini sudah berstatus sebagai terdakwa dan menjalani proses persidangan di Pengadilan Tipikor Jakarta.

    Khusus tiga Hakim PN Surabaya, tahapan sidang ketiganya bahkan bakal memasuki agenda pembacaan tuntutan pada Selasa (22/4/2025) mendatang setelah sempat tertunda pada Selasa (15/4/2025) kemarin.
     

  • Wali Kota Denpasar-Bali tekankan pentingnya sinergi APEKSI

    Wali Kota Denpasar-Bali tekankan pentingnya sinergi APEKSI

    Dengan semangat kolaborasi, kami dapat merumuskan solusi atas persoalan perkotaan

    Denpasar (ANTARA) –

    Wali Kota Denpasar, Bali, I Gusti Ngurah Jaya Negara menekankan pentingnya sinergi dalam wadah Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) untuk mengatasi tantangan pembangunan yang semakin kompleks.

    “Dengan semangat kolaborasi, kami dapat merumuskan solusi atas persoalan perkotaan,” kata Jaya Negara di Denpasar, Bali, Rabu.

    Selain wadah mencari solusi, kata dia, sinergi dalam asosiasi itu juga dapat meningkatkan kualitas pelayanan publik yang inovatif dan berkelanjutan untuk masyarakat perkotaan.

    Untuk itu, pihaknya terus berperan aktif dalam mendukung program-program strategis di asosiasi tersebut untuk pembangunan nasional.

    Di sisi lain, lanjut dia, agenda Musyawarah Nasional (Munas) ke-VII APEKSI pada 6-10 Mei 2025 di Surabaya diharapkan menjadi ruang perumusan arah organisasi ke depan, memperkuat jejaring antarkota, serta menjadi ruang dialog yang berdampak pada pemerintahan kota.

    “APEKSI merupakan wadah strategis dalam memperkuat posisi pemerintah kota dalam pengambilan kebijakan nasional,” imbuh Jaya Negara yang juga Wakil Ketua Bidang Informasi, Advokasi, dan Hukum APEKSI.

    Sementara itu, Ketua Dewan Pengurus APEKSI sekaligus Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menjelaskan Munas akan menjadi arena membahas isu strategis perkotaan, memperkuat tata kelola pemerintahan, serta merancang kebijakan yang berdampak langsung pada masyarakat.

    Ia menambahkan munas akan dirangkaikan dengan berbagai agenda seperti diskusi strategis, Indonesia City Expo, hingga kunjungan lapangan yang bertujuan memperkuat kolaborasi antarkota.

    “Ini akan menjadi ruang kolaborasi dan inovasi,” ujar Eri di sela Rapat Koordinasi Dewan Pengurus dan Ketua Komisariat Wilayah I–VI APEKSI di Bandung, Selasa (15/4).

    Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
    Editor: Edy M Yakub
    Copyright © ANTARA 2025

  • Usai Cacing Ascariasis Dikeluarkan, Dokter Sebut Anak 3 Tahun dari Jember Sudah Bisa BAB Lagi
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        16 April 2025

    Usai Cacing Ascariasis Dikeluarkan, Dokter Sebut Anak 3 Tahun dari Jember Sudah Bisa BAB Lagi Surabaya 16 April 2025

    Usai Cacing Ascariasis Dikeluarkan, Dokter Sebut Anak 3 Tahun dari Jember Sudah Bisa BAB Lagi
    Tim Redaksi
    JEMBER, KOMPAS.com
    – Anak usia tiga tahun asal Kabupaten Jember, Jawa Timur yang perutnya dipenuhi dengan
    cacing ascariasis
    lumbricoides sudah berhasil dioperasi.
    Dokter berhasil mengeluarkan tumpukan cacing sebanyak tiga mangkok kecil.
    Dokter spesialis anak RSD dr Soebandi, dr Ali Sadikin yang merawat pasien tersebut menjelaskan setelah berhasil dioperasi, anak tersebut masih menjalani perawatan selama semingu di rumah sakit.
    “Setelah dioperasi, ditutup ususnya, terus diberi obat anti cacing untuk membasmi sisa yang belum keluar, misal masih ada yang bentuk telur dan larva,” kata Ali pada
    Kompas.com
    Rabu (16/4/2025).
    Menurut dia, pasien tersebut menjalani perawatan di rumah sakit selama satu pekan.
    Ia harus menjalani perawatan hingga sembuh total.
    “Luka operasi sudah bagus, bisa makan, bisa BAB, terus kontrol seminggu lagi,” ucap dia.
    Menurut dia, anak tersebut berasal dari kalangan ekonomi menengah ke bawah. Selama ini, ia diajak neneknya tinggal di Bali.
    “Terus ketika tidak sehat dibawa ke RSD dr Soebandi untuk menjalani perawatan,” ucap dia.
    Selain itu, kata dia, anak tersebut juga sering bermain di dekat tempat pembuangan sampah untuk mencari barang tertentu.
    Kemudian, pola hidup kurang bersih, seperti tidak mencuci tangan saat hendak makan.
    “Sering diajak main di dekat tempat pembuangan sampah. Cari barang yang ada di sekitar tempat sampah,” ucap dia.
    Sebelumnya diberitakan perut seorang anak laki-laki berusia 3 tahun di Kabupaten Jember, Jawa Timur membesar hingga tak bisa buang air besar (BAB) selama seminggu.
    Bahkan, anak tersebut juga mengalami sakit perut, kesulitan bernafas dan muntah. Akhirnya, ia dibawa ke RSD dr Soebandi Jember.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Banyaknya Cacing Dalam Perut Anak di Jember sampai 3 Mangkuk, Diperkirakan Ada Sejak Usia Setahun
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        16 April 2025

    Banyaknya Cacing Dalam Perut Anak di Jember sampai 3 Mangkuk, Diperkirakan Ada Sejak Usia Setahun Surabaya 16 April 2025

    Banyaknya Cacing Dalam Perut Anak di Jember sampai 3 Mangkuk, Diperkirakan Ada sejak Usia Setahun
    Tim Redaksi
    JEMBER, KOMPAS.com
    – Cacing
    Ascariasis lumbricoides
    yang ada dalam perut anak usia tiga tahun asal
    Kabupaten Jember
    , Jawa Timur, diperkirakan sudah ada sejak sang anak usia setahun.
    Hal itu diprediksi oleh dokter spesialis anak
    RSD dr Soebandi
    , dr Ali Sadikin, yang merawat anak tersebut di rumah sakit.
    Hal ini mengacu pada jumlah cacing yang cukup banyak di dalam perut pasien, yakni hingga mencapai tiga mangkuk kecil.
    “Kalau berapa lama cacing itu masuk kita belum bisa memastikan. Tapi anaknya kan umur tiga tahun, kira-kira kalau sudah bisa jalan dan mulai main tanah, kira-kira sudah umur setahun, jadi cacing mungkin sudah ada sejak usia setahun,” kata dia kepada
    Kompas.com
    pada Rabu (16/4/2025).
    Menurut dia, cacing tersebut awalnya masuk melalui telur yang terdapat dalam makanan atau minuman yang tercemar telur cacing.
    “Atau dari tanah, anak-anak main tanah, ada telurnya bisa masuk,” kata dia. 
    Telur cacing itu, kata dia, menetas di saluran pencernaan dan menjadi larva cacing, sehingga berkembang menjadi cacing yang dewasa.
    “Tempatnya cacing itu di ususnya, semakin banyak cacing akan menyebabkan kompetisi, makanan anak itu akan diserap cacing,” tutur dia.
    Setelah semakin banyak, cacing tersebut akhirnya menumpuk dan menjadi sumbatan di usus anak tersebut. “Sampai penuh sehingga terjadi sumbatan,” ujar dia.
    Dr Ali menilai, proses telur cacing hingga menjadi dewasa dan menumpuk seperti yang dialami pasien tersebut cukup lama.
    “Itu kan lama dari proses menetas hingga menjadi larva dan menjadi cacing dewasa,” ucap dia.
    Dia menyampaikan, anak tersebut datang dengan keluhan perut membesar, tidak bisa makan, dan BAB.
    “Saya merawat anaknya, yang nerima. Saya konsultasikan ke dokter bedah anak. Ternyata harus dioperasi untuk mengeluarkan cacingnya,” ucap dia.
    Sebelumnya diberitakan, perut seorang anak laki-laki berusia tiga tahun di Kabupaten Jember, Jawa Timur, membesar hingga tak bisa buang air besar (BAB) selama seminggu.
    Bahkan, anak tersebut juga mengalami sakit perut, kesulitan bernapas, dan muntah.
    Akhirnya, ia dibawa ke RSD dr Soebandi Jember.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Cegah Infeksi Cacingan, Ibu: Anak Saya Biasa Minum Obat Cacing 2 Kali dalam Setahun
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        16 April 2025

    Cegah Infeksi Cacingan, Ibu: Anak Saya Biasa Minum Obat Cacing 2 Kali dalam Setahun Surabaya 16 April 2025

    Cegah Infeksi Cacingan, Ibu: Anak Saya Biasa Minum Obat Cacing 2 Kali dalam Setahun
    Tim Redaksi
    GRESIK, KOMPAS.com
    – Wabah infeksi
    cacing
    kembali menghantui banyak daerah di Indonesia. Rasa ngeri menyelimuti orang tua saat melihat berita anak-anak yang perutnya dipenuhi cacing, hingga harus dioperasi.
    Di tengah kekhawatiran itu, Wahyu Andinia Srika, seorang ibu dari Desa Slempit, Kedamean, Gresik mempunyai cara sendiri untuk menghadapi situasi. Ia tidak panik, justru memilih bersikap tenang dan bijak demi melindungi sang buah hati.
    Sebagai ibu yang setiap hari menemani tumbuh kembang anak, ia tentu tidak bisa menutup mata. Namun, ia memilih untuk tidak larut dalam kecemasan berlebihan.
    “Ya pasti, namanya orang tua pasti khawatir, apalagi banyak yang sudah kena,” tutur Wahyu kepada
    Kompas.com
    , Selasa (16/4/2025).
    Beruntung, tempat tinggalnya memiliki layanan Posyandu yang rutin hadir setiap bulan. Di sana, tidak hanya dilakukan pemantauan tumbuh kembang, tetapi juga pemeriksaan kesehatan dan pemberian obat secara berkala.
    “Kalau periksa khusus tidak, karena untungnya setiap bulan ada Posyandu sekaligus
    screening
    kesehatan. Dan bulan ini dapat
    obat cacing
    dari Posyandu,” ujar Wahyu.
    Bahkan, dalam setahun, program pemberian obat cacing dilaksanakan dua kali sebagai langkah pencegahan yang serius.
    Namun, baginya perlindungan anak bukan hanya soal obat. Ia percaya pada pentingnya komunikasi.
    Melalui obrolan sehari-hari, ia menyisipkan pesan-pesan penting soal kebersihan dan cara menjaga diri kepada anaknya yang berusia 4 tahun 5 bulan.
    “Pasti ngobrol dengan pelan-pelan, dari kehidupan sehari-hari. Misalnya lagi main dikasih tahu jangan yang ‘jembrot-jembrotan’. Lalu habis dari luar masuk rumah jangan lupa cuci kaki-tangan. Alhamdulillahnya anak
    ngerti
    ,” tuturnya sambil tersenyum.
    Sebagai orang tua yang juga selektif soal makanan, ia melihat respons positif dari anaknya yang mulai mengerti pentingnya menjaga kesehatan.
    Saat kasus cacingan kembali mencuat, Wahyu Andinia memilih jalan yang menenangkan—mencari informasi dan memahami situasi dari sumber yang bisa dipercaya.
    “Khawatir itu pasti, tapi tidak heboh dan panik sendiri. Karena insya Allah tahulah cara menanganinya
    kayak
    gimana. Cukup tenang juga karena waktu Posyandu ada penjelasan dan dikasih obat. Meski khawatir tapi tetap kalem,” tuturnya.
    Rutinitas menjaga kebersihan kini menjadi perhatian lebih di rumahnya. Ia rajin mengingatkan anak untuk membersihkan diri setiap kali selesai bermain.
    “Kalau itu sudah sehari-hari, terutama setelah dari luar rumah cuci kaki cuci tangan. Sekarang jadi lebih sering untuk mengingatkan,” kata ibu berusia 30 tahun itu.
    Untuk itu ia berharap pemerintah bisa lebih aktif dalam memberikan edukasi kesehatan kepada masyarakat, tidak hanya saat Posyandu berlangsung.
    “Dari dinas kesehatan, misal puskesmas itu lebih sering adanya penyuluhan. Tidak hanya pas Posyandu aja, mungkin ada sesi khusus untuk masyarakat melalui puskesmas-puskesmas sekitar,” harapnya.
    Sementara, dr. Nyoman, salah satu dokter yang menangani kasus
    infeksi cacing
    menyebutkan, kebiasaan hidup bersih menjadi kunci utama pencegahan.
    “Ini pasti masuknya (cacing) lewat tangan, sehingga perilaku hidup sehat masih menjadi masalah,” terang dr. Nyoman.
    Kisah terkait infeksi cacing ini ramai terjadi di Jember, Jawa Timur beberapa waktu terakhir. Dimana seorang anak laki-laki berusia 3 tahun harus menjalani operasi darurat karena perutnya dipenuhi cacing.
    Gejala yang dialami cukup berat, perut membesar, tidak bisa buang air besar (BAB) selama seminggu, hingga muntah dan sesak napas.
    Kasus itu ditangani secara serius oleh tim dokter di RSD dr. Soebandi, Jember, Jawa Timur.
    Empat spesialis yaitu bedah anak, parasitologi klinik, anak, dan anestesi, berembuk sebelum mengambil tindakan.
    Saat dilakukan operasi, ditemukan tiga titik sumbatan di usus bocah tersebut.
    Langkah darurat ini menjadi pengingat nyata betapa pentingnya pencegahan sejak dini.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Top 3 Tekno: Penyebab Sinyal Indosat Hilang hingga Harga dan Spesifikasi Poco F7 Series – Page 3

    Top 3 Tekno: Penyebab Sinyal Indosat Hilang hingga Harga dan Spesifikasi Poco F7 Series – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Penyebab sinyal Indosat sempat hilang menuai perhatian para pembaca di kanal Tekno Liputan6.com, Selasa (15/4/2025) kemarin.

    Informasi lain yang juga populer yaitu mengenai informasi harga dan spesifikasi Poco F7 Ultra dan Poco F7 Pro di Indonesia.

    Lebih lengkapnya, simak tiga berita terpopuler di kanal Tekno Liputan6.com berikut ini.

    1. Sinyal Indosat Sempat Hilang, Ternyata Ini Penyebabnya

    Sejumlah pengguna layanan Indosat mengeluhkan kalau sinyal internet di smartphone dan perangkat mereka hilang melalui media sosial.

    Hal ini turut didukung dengan laporan di laman pendeteksi layanan digital yang mengalami gangguan, Down Detector, yang memperlihatkan kalau sinyal Indosat hilang begitu juga dengan sinyal Indosat HiFi yang juga hilang.

    Berdasarkan Down Detector, laporan kejadian sinyal Indosat hilang berlangsung sejak pukul 07.30 WIB pagi ini dengan puncaknya terjadi pukul 09.09 WIB dan masih berlanjut hingga pukul 10.00 WIB.

    Laman Down Detector menyebutkan, keluhan terbanyak yang dialami pelanggan Indosat adalah masalah tidak adanya sinyal dan internet mobile yang juga tidak berfungsi dengan baik.

    Masih dari situs yang sama, lokasi-lokasi yang dikeluhkan hilang sinyal IM3 oleh pelanggan Indosat antara lain di Jakarta, Yogkarta, Surakarta, Surabaya, Kediri, Bekasi, Semarang, Malang, hingga Manado.

    Menanggapi hal ini, Tekno Liputan6.com mengonfirmasi ke pihak Indosat Ooredoo Hutchison atau IOH.

    Melalui SVP Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo Hutchison, Steve Saerang, Indosat memohon maaf atas ketidaknyamanan yang dirasakan sebagian pelanggan.

    Baca selengkapnya di sini 

     

  • Hari ini mayoritas kota besar diperkirakan hujan ringan-berpetir

    Hari ini mayoritas kota besar diperkirakan hujan ringan-berpetir

    logo BMKG

    Hari ini mayoritas kota besar diperkirakan hujan ringan-berpetir
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Rabu, 16 April 2025 – 10:55 WIB

    Elshinta.com – Hujan ringan hingga hujan disertai petir diprakirakan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) akan mengguyur mayoritas kota besar di Indonesia pada hari ini, Rabu, sehingga semua pihak diminta mewaspadai potensi yang menyertainya. Prakirawan BMKG Raeni Cindi dalam siaran daring yang diikuti di Jakarta, Rabu, menjabarkan potensi hujan berintensitas ringan atau dengan curah hujan kurang dari 2,5 mm per jam diprakirakan mengguyur Kota Banda Aceh, Padang, Pekanbaru dan Tanjung Pinang.

    Lalu, di Bandar Lampung, Bengkulu, Bandung, Pontianak, Palangka Raya, Samarinda, Mamuju, Gorontalo, Palu, Kendari, Makasar, Ambon, Ternate, Manokwari, Jayapura, Hujan berintensitas sedang di Kota Palembang, Serang, Nabire, Jayawijaya, Merauke. Untuk Kota Medan diperkirakan diguyur hujan deras lebih dari 5,0 mm per jam.

    Sementara Kota Tanjung Pinang, Jambi, Semarang, Kupang, Banjarmasin, Tanjung Selor, Manado, dan Sorong diperkirakan diguyur hujan yang disertai dengan petir. Kemudian untuk Kota Surabaya, Yogyakarta, Jakarta, Mataram, Denpasar, diprakirakan berawan danatau berkabut sepanjang hari dengan suhu berkisar 25-30 derajat Celcius.

    Prakirawati BMKG memaparkan bahwa potensi hujan yang hampir merata itu dipengaruhi oleh sejumlah dinamika atmosfer. BMKG mendeteksi keberadaan Bibit Siklon Tropis 96S di Samudera Hindia selatan Pulau Sumba Nusa Tenggara Timur dan Bibit Siklon Tropis 97S di Laut Arafuru selatan Maluku Selatan.

    Selanjutnya sirkulasi siklonik di Samudera Hindia Aceh-Sumatera Selatan, perlambatan kecepatan angin dari Aceh – Laut Sulawesi dan daerah pertemuan angin di laut Andaman, Perairan Barat Sumatera, laut Sulawesi, Laut Cina Selatan, Perairan utara Papua – Halmahera Selatan.

    Kondisi dinamika atmosfer tersebut dinilai mampu meningkatkan pertumbuhan awan penghujan dan gelombang laut tinggi 2,5 meter atau lebih di sepanjang wilayah itu.*

    Sumber : Antara

  • Sidang Tiga Hakim yang Vonis Bebas Ronald Tannur Ditunda hingga 22 Mei 2025 – Page 3

    Sidang Tiga Hakim yang Vonis Bebas Ronald Tannur Ditunda hingga 22 Mei 2025 – Page 3

    Hakim nonaktif Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Erintuah Damanik menceritakan rekannya, Heru Hanindyo sempat mengajak untuk melakukan perlawanan ketika mereka ditangkap penyidik Kejaksaan Agung (Kejagung) terkait suap vonis bebas Ronald Tannur. Percakapan antarkeduanya saat berada di ruang tahanan yang sama.

    Hal itu diungkapkan Erintuah yang hadir sebagai saksi mahkota untuk terdakwa Heru Hanindyo pada sidang lanjutan perkara suap vonis bebas Ronald Tannur oleh tiga hakim PN Surabaya di PN Jakarta Pusat, Rabu (26/3/2025).

    “Apa pembicaraan pada waktu itu terhadap penangkapan ini? Apakah mau mengakui terus terang atau bagaimana?” tanya Jaksa Kejagung.

    “Jadi waktu itu Heru menyatakan fight bang ya, fight, fight, dia bilang. Pokoknya jangan mengaku atau nanti kita ngajukan praperadilan karena penangkapan ini tidak sah, karena ini bukan OTT, gitu,” cerita Erintuah.

    “Terus terhadap penerimaan uang? terdakwa Heru ada menyampaikan?” cecar Jaksa.

    “Ya itu, namanya fight pak, fight, jangan mengaku,” kata Erintuah.

    Setelahnya Hakim Mangapul juga ikut ditangkap dan berbincang dengan Erintuah. Keduanya membahas soal nasib setelah harus berurusan dengan aparat penegak hukum karena terlibat kasus rasuah.

    Hanya saja Erintuah mengaku sudah pasrah dan bakal mengakui perbuatannya kepada penyidik Jaksa Kejagung.

    “Saya bilang, kebetulan kalau saya sama dia pak, kebetulan dia marga ibu saya, saya bilang, ‘le, terserah kalau kau mau ngaku apa tidak silakan, tapi aku akan mengaku karena itu hasil kontemplasi saya dan ini ayat ayat yang saya’. Saya tujukan pak ayat ayat waktu itu, ini ayat ayat nya hasil kontemplasi saya dan saya harus mengaku, saya bilang. Baru kemudian dia ngaku, baru kemudian Mangapul ngaku,” pungkas dia.

  • Terungkap! Ini Alasan KPK Geledah Rumah La Nyalla Mattalitti di Surabaya

    Terungkap! Ini Alasan KPK Geledah Rumah La Nyalla Mattalitti di Surabaya

    PIKIRAN RAKYAT – Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan penggeledahan di rumah milik mantan Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, La Nyalla Mahmud Mattalitti yang berada di Surabaya, Jawa Timur, pada Senin, 14 April 2025.

    Penggeledahan ini dilakukan dalam rangka penyidikan dugaan kasus suap pengurusan dana hibah untuk kelompok masyarakat (pokmas) yang bersumber dari APBD Provinsi Jawa Timur (Jatim) tahun anggaran 2021–2022.

    Penggeledahan ini ternyata berkaitan dengan jabatan La Nyalla yang pernah menjabat Wakil Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur periode 2010–2019. Wakil Ketua KPK, Fitroh Rohcahyanto pun membenarkan bahwa proses penyidikan yang tengah dilakukan lembaganya memiliki kaitan dengan jabatan La Nyalla di KONI Jatim.

    “Terkait dengan penyidikan perkara dana hibah, pada saat yang bersangkutan sebagai ketua KONI,” kata Fitroh kepada wartawan, Rabu, 16 April 2025.

    KPK Geledah Kantor KONI Jawa Timur

    Setelah menggeledah rumah La Nyalla, penyidik KPK kembali melakukan penggeledahan di Kota Surabaya. Juru Bicara KPK, Tessa Mahardhika, membenarkan adanya kegiatan penggeledahan tersebut, namun ia belum menyebut lokasinya. Namun, berdasarkan informasi yang dihimpun, penyidik menggeledah Kantor Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Jatim.

    “Benar. Penyidik sedang melakukan kegiatan penggeledahan di Kota Surabaya, terkait penyidikan perkara dana hibah Pokmas Jatim,” kata Tessa kepada wartawan, Selasa, 15 April 2025.

    Tessa juga belum membeberkan secara terperinci mengenai temuan barang bukti di lokasi penggeledahan. Ia menyatakan, informasi lebih lanjut akan disampaikan setelah seluruh proses penggeledahan rampung.

    “Untuk detil penjelasan lebih lanjut akan disampaikan setelah seluruh rangkaian kegiatan penggeledahan selesai dilaksanakan,” ucap Tessa.

    Sita Aset Legislator Gerindra Anwar Sadad Senilai Rp8,1 Miliar

    Dalam proses penyidikan kasus ini, KPK menyita tiga bidang tanah dan bangunan yang berlokasi di Surabaya serta satu unit apartemen di Malang senilai Rp8,1 miliar, pada 8 Januari 2025.

    Menurut Direktur Penyidikan KPK Asep Guntur Rahayu, aset-aset bernilai miliaran rupiah itu disita penyidik dari tangan Wakil Ketua DPRD Jawa Timur periode 2019-2024 Anwar Sadad (AS).

    Dalam kasus ini, Anwar Sadad yang kini menjabat anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra sudah berstatus tersangka tapi belum diumumkan secara resmi oleh KPK.

    “Info dari satgas itu dari pak AS,” kata Asep Guntur Rahayu melalui keterangan tertulis, dikutip Selasa, 14 Januari 2025.

    Sementara itu, Tessa menjelaskan, penyitaan dilakukan karena aset-aset tersebut diduga diperoleh dari hasil tindak pidana dugaan suap pengurusan dana hibah. Menurutnya, lembaga antirasuah akan terus mengembangkan pengusutan perkara tersebut.

    “KPK akan terus berupaya semaksimal mungkin mengembangkan perkara yang sedang disidik dan meminta pertanggungjawaban pidana terhadap para pihak yang patut untuk dimintakan pertanggungjawabannya,” tutur Tessa.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Khofifah sambut baik dukungan Lantamal V untuk kedaulatan pangan Jatim

    Khofifah sambut baik dukungan Lantamal V untuk kedaulatan pangan Jatim

    “Dalam pertemuan tadi disebutkan bahwa Lantamal V menyiapkan lahan seluas 70 hektare untuk mendukung program kedaulatan pangan. Ini merupakan bentuk nyata sinergi yang tidak sekadar wacana, tetapi langsung kepada aksi di lapangan,”

    Surabaya (ANTARA) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyambut baik dukungan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) V terhadap program ketahanan pangan nasional melalui penyediaan lahan seluas 70 hektare di Surabaya.

    Hal tersebut disampaikan Khofifah usai menerima audiensi dan silaturahmi Komandan Lantamal V Laksamana Pertama TNI Arya Delano di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Selasa (15/4).

    “Dalam pertemuan tadi disebutkan bahwa Lantamal V menyiapkan lahan seluas 70 hektare untuk mendukung program kedaulatan pangan. Ini merupakan bentuk nyata sinergi yang tidak sekadar wacana, tetapi langsung kepada aksi di lapangan,” ujar Khofifah dalam keterangan diterima di Surabaya, Rabu.

    Gubernur menyebutkan, saat ini Jawa Timur tengah fokus pada penguatan kedaulatan pangan, khususnya dalam meningkatkan produksi padi. Berdasarkan data tahun 2024, produksi padi di Jatim mencapai 9,27 juta ton atau setara dengan 5,35 juta ton beras.

    “Tahun 2025, kami diberi target untuk meningkatkan produksi padi menjadi 12,6 juta ton. Kontribusi ini setara dengan 17,56 persen kebutuhan nasional, yang semakin mengukuhkan posisi Jatim sebagai lumbung pangan nasional,” tuturnya.

    Khofifah juga mengapresiasi peran aktif Lantamal V yang tidak hanya berfokus pada sektor pertahanan laut, tetapi juga turut berkontribusi dalam berbagai sektor lain seperti ekonomi, pariwisata, dan penyediaan rumah layak huni.

    “Lantamal V telah menjadi bagian dari pembangunan yang kehadirannya benar-benar dirasakan oleh masyarakat. Ke depan, sinergi dan kolaborasi ini harus terus diperkuat,” katanya.

    Dalam suasana Lebaran, Khofifah menilai momentum audiensi tersebut juga menjadi ajang silaturahmi sekaligus mempererat solidaritas antar-instansi dalam memberikan layanan terbaik bagi masyarakat.

    Selain itu, ia juga meminta dukungan Lantamal V untuk memperbarui data kepemilikan wilayah pesisir dan laut yang dinamis.

    “Kami berharap bantuan dari Lantamal V untuk melakukan pembaruan data di lapangan, mengingat wilayah pesisir sering mengalami perubahan,” ujarnya.

    Sementara itu, Komandan Lantamal V Laksamana Pertama TNI Arya Delano menyampaikan komitmennya untuk terus mendukung program Pemprov Jatim di berbagai sektor.

    “Saya asli Surabaya dan sekarang mendapat tugas di sini. Ini menjadi bentuk pengabdian saya dan jajaran Lantamal V kepada masyarakat,” katanya.

    Ia menambahkan, pihaknya akan terus meningkatkan kontribusi agar dampaknya bisa langsung dirasakan oleh masyarakat.

    “Kami datang untuk melaporkan apa saja yang sudah kami kerjakan, dan ke depan akan terus kami tingkatkan,” katanya.

    Pewarta: Willi Irawan
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025