kab/kota: Surabaya

  • Wali Kota Surabaya Dampingi 30 Korban Penahanan Ijazah Lapor Polisi

    Wali Kota Surabaya Dampingi 30 Korban Penahanan Ijazah Lapor Polisi

    Surabaya (beritajatim.com) – Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi meminta aparat kepolisian secepatnya mengusut tuntas perkara penahanan ijazah mantan karyawan UD. Sentoso Seal, Kamis (17/4).

    Hal itu dikatakan Eri Cahyadi saat mendampingi 30 korban yang melapor ke Mapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya hari ini, pukul 09.35 WIB. Wali Kota datang bersama Kepala Perindustrian dan Ketenagakerjaan [Disperinaker] Surabaya, Ahmad Zaini.

    “Tadi saya minta tolong kepada Pak Waka Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, ada Pak Kasat Reskrim, Pak Kasat Intel. Saya meminta ini menjadi atensi khusus. Agar ini segera terungkap cepat,” terang Wali Kota Eri Cahyadi, Kamis (17/4) hari ini.

    Dari kasus ini, Eri mengatakan bahwa pemerintah berupaya melindungi hak-hak pekerja yang merasa dirugikan. Serta menjaga agar iklim dunia usaha Kota Surabaya tetap sehat serta berwawasan hukum.

    “Siapa yang salah, siapa yang benar, pihak siapa pun itu ya harus seleh (bertanggung jawab mengakui kesalahan). Dengan begitu, harapan ke depannya kasus seperti ini tidak terulang lagi dan kita saling menjaga suasana Kota Surabaya,” kata Eri.

    Untuk diketahui, laporan kasus penahanan ijazah 31 mantan karyawan UD. Sentoso Seal, milik Jan Hwa Diana ini diproses oleh pihak kepolisian dari Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Korban yang melapor tersebut didampingi oleh Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi), dan juga Aliansi Advokat Surabaya Raya (AASR). [ram/but]

     

  • Rukun Raharja Kembali Gelar Bimbel Intensif Masuk PTN di 8 Kota

    Rukun Raharja Kembali Gelar Bimbel Intensif Masuk PTN di 8 Kota

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Rukun Raharja Tbk. (RAJA) kembali menggelar bimbingan belajar intensif masuk perguruan tinggi negeri atau PTN melalui program PINTAR RAHARJA.

    Program bimbingan ini diselenggarakan di delapan kota, yaitu Jakarta, Bogor, Bandung, Serang, Surabaya, Semarang, Jambi, dan Pekanbaru selama satu bulan, dengan masing-masing 50 peserta di setiap kota.

    “Alhamdulillah, program ini sudah berhasil mewujudkan mimpi banyak adik-adik yang sebelumnya bercita-cita masuk PTN tetapi minim dukungan dan informasi,” kata Direktur Rukun Raharja Sumantri Suwarno yang didampingi corporate secretary perusahaan saat menyambut peserta yang melakukan kunjungan ke kampus Universitas Indonesia, Kamis (17/4/2025).

    Direktur Rukun Raharja Sumantri Suwarno memberikan sambutan saat kunjungan peserta program PINTAR RAHARJA di Universitas Indonesia, Kamis (17/4/2025). /Bisnis

    Sumantri yang mewakili Direktur Utama Rukun Raharja menyambut peserta bimbingan intensif masuk perguruan tinggi negeri yang melakukan kunjungan ke kampus Universitas Indonesia. Dia menjelaskan, program PINTAR RAHARJA ini berupa pemberian bimbingan belajar gratis untuk 50 pelajar setiap kota selama sebulan penuh, termasuk untuk konsumsi.

    Program ini bekerja sama dengan Bimbel Tea Universitas Indonesia dan diharapkan bisa membantu sebagian anak bangsa untuk bisa meraih masa depan yang lebih cerah melalui akses pendidikan di PTN.

    “Saya berulang-ulang menyampaikan ke mereka bahwa tidak ada ‘tiket’ sebaik pendidikan yang bisa mengantar manusia ke titik terjauh dan impian terbesar yang mereka miliki,” ungkap alumnus Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia yang aktif di PMII ini.

    Dalam acara pembukaan program ini, Yuni Pattinasarani selaku Corporate Secretary Rukun Raharja juga menyampaikan bahwa tahun ini merupakan tahun keempat pelaksanaan PINTAR RAHARJA, dan hingga saat ini program tersebut telah berhasil membantu lebih dari 1.000 siswa untuk lolos dan diterima di perguruan tinggi negeri di seluruh Indonesia.

    Program PINTAR RAHARJA merupakan bagian dari komitmen tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) di bidang pendidikan. Melalui program ini, Rukun Raharja ingin membuka akses seluas-luasnya bagi generasi muda dari berbagai daerah, khususnya mereka yang berasal dari keluarga prasejahtera, untuk mendapatkan kesempatan pendidikan tinggi yang layak.

    Hal itu sejalan dengan visi perusahaan untuk tumbuh dan berkembang bersama masyarakat melalui pemberdayaan di bidang pendidikan, sebagai fondasi utama pembangunan bangsa.

    Ke depan, Rukun Raharja berharap program PINTAR RAHARJA dapat menjangkau lebih banyak kota di Indonesia, sehingga semakin banyak pelajar dari berbagai daerah dapat merasakan manfaat dan dukungan nyata dari program ini.

  • Warga Semampir Surabaya Kepergok Curi Kotak Amal di Gresik

    Warga Semampir Surabaya Kepergok Curi Kotak Amal di Gresik

    Gresik (beritajatim.com) — Seorang pria bernama Yanto (27), warga Kelurahan Wonokusumo, Kecamatan Semampir, Surabaya, harus berurusan dengan hukum setelah kepergok mencuri kotak amal di Masjid Roudhotul Jannah, Desa Pandanan, Kecamatan Duduksampeyan, Gresik.

    Aksi pencurian ini terbongkar berkat kejelian Arkan, marbot masjid, yang mencurigai gerak-gerik Yanto saat keluar dari area masjid. Ketika didekati, Yanto sudah membawa dua buah kotak amal dengan kondisi kunci rusak. Sadar telah terjadi pencurian, Arkan segera mengejar pelaku sambil berteriak meminta bantuan warga.

    Teriakan tersebut mengundang perhatian warga sekitar, yang langsung ikut membantu mengejar Yanto. Mereka juga segera menghubungi Polsek Duduksampeyan untuk melaporkan kejadian tersebut.

    Setelah pencarian dilakukan, Yanto ditemukan bersembunyi di sekitar perlintasan kereta api yang terletak di seberang Jalan Raya Duduksampeyan. Polisi bersama warga kemudian berhasil menangkap pelaku tanpa perlawanan.

    Dalam interogasi awal, Yanto mengakui telah mengambil uang tunai sebesar Rp 35 ribu dari salah satu kotak amal di ruang jamaah perempuan. Sedangkan kotak amal di ruang jamaah laki-laki belum sempat dibongkar karena terdapat kotak tambahan di dalamnya yang masih terkunci.

    Kapolsek Duduksampeyan, AKP Hendrawan, menyampaikan apresiasinya kepada masyarakat atas keterlibatan aktif dalam membantu pengungkapan kasus ini.

    “Kerja sama antara masyarakat dan kepolisian menjadi kunci utama dalam menjaga keamanan lingkungan,” ujar AKP Hendrawan, Kamis (17/4/2025).

    Dari tangan pelaku, polisi mengamankan sejumlah barang bukti, yakni satu obeng, dua kotak amal, dan uang tunai sebesar Rp 2,6 juta.

    Kini, Yanto beserta barang bukti telah diamankan di Polsek Duduksampeyan untuk menjalani proses penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut. Atas perbuatannya, ia dijerat dengan Pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan, dengan ancaman hukuman maksimal tujuh tahun penjara. [dny/but]

  • Sopir Meninggal Saat Mengemudi, Bus Nyungsep ke Halaman Rumah di Lumajang

    Sopir Meninggal Saat Mengemudi, Bus Nyungsep ke Halaman Rumah di Lumajang

    Lumajang (beritajatim.com) – Kecelakaan tunggal menimpa sebuah bus Ladju jurusan Banyuwangi–Surabaya di jalan nasional wilayah Desa Kedungjajang, Kecamatan Kedungjajang, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Kamis (17/4/2025). Bus bernopol N 7611 UW tersebut oleng dan menghantam pohon hingga terperosok ke halaman rumah warga. Diduga, insiden terjadi akibat sopir yang meninggal dunia saat mengemudi.

    Sopir bus bernama Sholihin (56), warga Kecamatan Rambipuji, Kabupaten Jember, sempat mengeluhkan kondisi tubuhnya sebelum memutuskan untuk memutar balik bus ke terminal. Salah satu penumpang, Beni, mengungkapkan bahwa bus semula berangkat dari Terminal Minak Koncar Lumajang dengan tujuan Surabaya namun tiba-tiba masuk ke SPBU dan kemudian berputar arah.

    “Ini busnya dari terminal mau ke Surabaya, terus kok masuk ke pom bensin, ini saya kira mau isi solar tapi ternyata putar balik. Habis itu oleng jalannya, dan akhirnya nabrak,” terang Beni di lokasi kejadian.

    Kenek bus, Hariyanto, menjelaskan bahwa sopir merasa tidak enak badan setelah keluar dari terminal dan berniat membawa bus kembali agar penumpang dipindah ke kendaraan lain. Bus saat itu mengangkut 12 penumpang.

    “Jadi rencananya itu sopir ini mau putar balik karena nggak enak, penumpangnya mau dipindah bus lain. Tadi kalau bisa sampai ya semuanya selamat nggak sampai ada tabrakan,” jelas Hariyanto.

    Sayangnya, sebelum berhasil kembali ke terminal, Sholihin meninggal dunia di balik kemudi, membuat kendaraan kehilangan kendali dan menabrak pohon di pinggir jalan.

    Kanit Laka Satlantas Polres Lumajang, Ipda Dendy Cucu, membenarkan korban memiliki riwayat penyakit jantung. “Nah, ini sopir busnya meninggal dunia saat mengemudi, memang yang bersangkutan ini memiliki riwayat penyakit jantung,” ungkapnya.

    Tidak ada korban jiwa dari penumpang dalam insiden tersebut, namun para penumpang mengalami kepanikan akibat kecelakaan yang terjadi secara tiba-tiba. [has/beq]

  • 6
                    
                        Wamenaker Noel Sebut Perusahaan Milik Diana Biadab
                        Surabaya

    6 Wamenaker Noel Sebut Perusahaan Milik Diana Biadab Surabaya

    Wamenaker Noel Sebut Perusahaan Milik Diana Biadab
    Tim Redaksi
    SURABAYA, KOMPAS.com
    – Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Imannuel Ebenezer menyebut perusahaan
    UD Sentosa Seal
    milik Jan Hwa Diana biadab.
    Wamenaker Noel
    bersama Wakil Walikota
    Surabaya
    Armuji melakukan sidak di gudang UD Sentosa Seal di Margomulyo Permai pada Kamis (16/4/2025).
    Noel menemukan banyak kejanggalan saat meminta klarifikasi kepada Diana dan stafnya.
    Dia menuding bahwa Diana banyak menutup-nutupi masalah
    penahanan ijazah
    .
    Selain penahanan ijazah, diduga perusahaan Diana juga membatasi waktu shalat Jumat hanya 20 menit dan pembayaran gaji di bawah UMK.
    Merespons hal tersebut, Noel menyebut bahwa tindakan itu biadab.
    “Itu yang paling tepat, biadab,” kata Noel dengan lantang usai melakukan sidak, Kamis (16/5/2025).
    Menurutnya, aturan-aturan tersebut tidak masuk akal. Sebab, menjalankan ibadah merupakan bagian dari hak asasi manusia.
    “Ini Republik yang diajarkan semua dilindungi, termasuk agama. Dia mau ke masjid, mau ke pura, itu dilindungi undang-undang. Kalau melarang, itu ada konsekuensi,” terangnya.
    Setelah melakukan sidak yang dinilai banyak kejanggalan, Kementerian Ketenagakerjaan akan melakukan audit kepada UD Sentosa Seal.
    “Pasti kami periksa, kita akan audit, enggak mungkin enggak,” ujarnya.
    Sementara itu, terkait dugaan bahwa UD Sentosa Seal tidak memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB), Noel mengatakan bahwa hal tersebut menjadi wewenang Kementerian Perindustrian.
    “Izin usaha itu di industri. Kita cuma di penahanan ijazah saja. Biarkan polisi yang menyelidiki, polisi jago-jago kok,” pungkasnya.
    Sebelumnya, perusahaan UD Sentosa Seal milik Diana ramai diperbincangkan publik usai video Armuji saat sidak di gudang viral di media sosial TikTok dan Instagram.
    Sidak tersebut dilakukan Armuji usai menerima laporan dari warganya yang merupakan mantan karyawan Diana, yang mengaku ijazahnya ditahan meski sudah resign.
    Diana lantas melaporkan Armuji ke Polda Jatim atas dugaan pencemaran nama baik dan UU ITE.
    Kabarnya, laporan tersebut dicabut.
    Kendati demikian, kasus penahanan ijazah ini kian bergulir setelah 31 mantan karyawannya ikut bersuara.
    Sehingga, menjadi perhatian Dinas Ketenagakerjaan Kota Surabaya dan Provinsi.
    Bahkan, Kementerian Ketenagakerjaan juga ikut mengawal kasus tersebut.
    Sementara itu, Diana membantah menahan ijazah karyawannya saat
    hearing
    bersama DPRD Kota Surabaya.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Diksarmil Satdik XB Kolat X Cetak 504 Pemudi Tangguh untuk Indonesia Emas 2045

    Diksarmil Satdik XB Kolat X Cetak 504 Pemudi Tangguh untuk Indonesia Emas 2045

    Surabaya (beritajatim.com) – Pendidikan Dasar Militer (Diksarmil) di Satuan Pendidikan (Satdik) XB Kolat X resmi dibuka pada 14 April 2025 dan diikuti oleh 504 peserta wanita dari berbagai disiplin ilmu. Mereka tergabung dalam program Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) Batch 3 yang digelar di Akademi Angkatan Laut (AAL), sebagai bagian dari strategi pemerintah dalam membentuk generasi muda yang tangguh dan siap bersaing di kancah global.

    Komandan Satdik XB Kolat X, Kolonel Marinir Kakung Priyambodo, S.T., M.Han., menegaskan bahwa Diksarmil merupakan fondasi strategis untuk mencetak generasi unggul dengan jiwa kepemimpinan dan semangat bela negara.

    “Diksarmil bukan hanya tentang kedisiplinan dan fisik semata, namun juga proses pembentukan mental, integritas, dan nasionalisme. Kita ingin mencetak pemimpin muda yang siap menghadapi tantangan dan memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan bangsa,” tegas Kolonel Kakung.

    Lebih dari sekadar pelatihan fisik, program ini mengintegrasikan pembekalan strategis, pelatihan manajerial, dan penguatan karakter kebangsaan. Kolonel Kakung menekankan pentingnya kesiapan mental dan moral peserta, yang kelak menjadi agen perubahan di tengah masyarakat.

    “Ini bukan hanya soal siap secara fisik, tetapi juga siap secara mental dan moral. Mereka adalah calon-calon pemimpin masa depan dengan jiwa nasionalisme kuat yang akan membawa perubahan positif di tengah masyarakat,” tambahnya.

    Menteri Pertahanan RI, Letjen TNI (Purn.) Dr. Sjafrie Sjamsoeddin, juga menyoroti pentingnya SPPI sebagai program pembentuk karakter sekaligus penguat kapasitas pemuda dalam menghadapi tantangan zaman seperti ketahanan pangan, pembangunan inklusif, dan penguatan nilai-nilai demokrasi.

    Program SPPI mengusung pendekatan dari desa ke pusat, di mana peserta tidak hanya dibekali materi akademik, tetapi juga diterjunkan langsung ke lapangan untuk memahami realitas sosial, menyusun program pembangunan, dan mengelola sumber daya secara berkelanjutan.

    Rektor Universitas Pertahanan (Unhan) RI, Letjen TNI (Purn.) Jonni Mahroza, S.I.P., M.A., M.Sc., Ph.D., menilai SPPI sebagai wujud nyata dari visi strategis negara dalam membangun generasi muda yang memiliki karakter kuat dan daya saing tinggi. “Melalui SPPI, kita membentuk pemuda sebagai agen perubahan menuju Indonesia Emas 2045. Mereka akan menjadi pilar penting dalam menghadapi era global yang dinamis dan kompleks,” ujarnya.

    Pelaksanaan Diksarmil Satdik XB Kolat X di bawah kepemimpinan Kolonel Marinir Kakung Priyambodo dan Komandan Kolat X Brigjen TNI Marinir Rachmat Djunaidy menjadi bukti komitmen Pemerintah Republik Indonesia di bawah Presiden Prabowo Subiyanto dalam mencetak sumber daya manusia unggul yang mandiri, berdaulat, dan siap bersaing di tingkat global. [ram/beq]

  • Nasib Mahasiswa UIN Maliki Malang yang Diduga Rudapaksa Mahasiswi, Sudah Dikeluarkan dari Kampus – Halaman all

    Nasib Mahasiswa UIN Maliki Malang yang Diduga Rudapaksa Mahasiswi, Sudah Dikeluarkan dari Kampus – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim (Maliki) di Kota Malang, Jawa Timur, berinisial IPF menjadi terduga pelaku rudapaksa.

    IPF diduga merudapaksa seorang mahasiswi perguruan tinggi negeri (PTN) di Kota Malang yang berinisial NB.

    Kini IPF telah dikeluarkan dari UIN Maliki Malang melalui SK Nomor 684 Tahun 2025 yang ditetapkan pada 14 April 2025 oleh Rektor UIN Malang, Zainuddin.

    Keputusan mengeluarkan NB tersebut karena IPF telah melanggar kode etik mahasiswa.

    “Sesuai SK Rektor Nomor Nomor 923 Tahun 2024 tentang Kode Etik dan Tata Tertib Mahasiswa, yang bersangkutan telah melakukan pelanggaran berat,” ujarnya.

    Bahkan, IPF diberhentikan tidak hormat sebagai mahasiswa dan tidak diberikan surat pindah maupun transkrip nilai.

    “Dengan keputusan ini, maka mahasiswa tersebut sudah tidak berstatus sebagai mahasiswa Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang,” ujar Rektor UIN Malang, dikutip dari SuryaMalang.com.

    Pihak kampus juga mengecam tindakan IPF yang melanggar tindak pidana ini.

    “Kami sangat kecewa dan prihatin atas kejadian yang dilakukan IPF tersebut,”

    “Dan kami senantiasa menegakkan aturan yang ada, dengan memberikan sanksi pemberhentian dengan tidak hormat sebagai mahasiswa kepada yang bersangkutan,” tandasnya.

    Diketahui, aksi rudapaksa yang dilakukan oleh terduga pelaku ini ramai dibicarakan di media sosial.

    Dalam video yang beredar, terlihat IPF mengakui bahwa telah melakukan tindak asusila.

    Sementara itu, pendamping hukum korban, Tri Eva Oktaviani dari YLBHI-LBH Surabaya Pos Malang, mengatakan bahwa NB kini mengalami trauma psikologis.

    “Untuk kondisi korban, yang jelas mengalami tekanan psikologis. Dan kami telah berkoordinasi dengan pihak kampus korban serta Dinsos Kota Malang terkait dukungan pendampingan psikologis korban,” ujar Tri Eva Oktaviani kepada SuryaMalang.com.

    Tri Eva menceritakan bahwa aksi rudapaksa tersebut terjadi pada Rabu (9/4/2025).

    Ia menceritakan aksi tersebut bermula ketika korban diajak teman perempuannya untuk ke rumah kontrakan yang ditempati IPF dengan maksud mengonsumsi alkohol.

    “Korban datang ke lokasi bersama teman perempuannya. Saat dalam kondisi mabuk itu, korban dan temannya masuk ke salah satu kamar dan terduga pelaku juga ikut masuk,”

    “Kemudian, terduga pelaku melakukan hal itu (persetubuhan) ke korban. Padahal saat itu, kondisi korban sedang menstruasi,” bebernya.

    Ia menuturkan, antara pelaku dan korban ternyata tak saling kenal.

    Pertemuan itu merupakan pertemuan pertama kali antara korban dan IPF.

    “Saat kejadian (persetubuhan) itu terjadi, teman korban juga dalam kondisi mabuk. Sehingga, tidak ada yang menyadari atau menolong korban,” katanya.

    Tentang video klarifikasi dan pengakuan IPF, Tri Eva menuturkan bahwa belum mengetahuinya secara detail.

    “Kalau dari isi videonya, setidaknya terduga pelaku ini telah mengakui perbuatannya,”

    “Namun dari sisi korban, yaitu inginnya tetap minta keadilan dan terduga pelaku diberi sanksi tegas, baik dari lingkungan kampusnya maupun secara hukum,” tandasnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di SuryaMalang.com dengan judul UIN Maliki Malang Bersikap Tegas Keluarkan Mahasiswa Terduga Pelaku Tindak Asusila : Kami Kecewa

    (Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(Suryamalang.com, Kukuh Kurniawan)

  • Pengakuan Pilu Mantan Karyawan UD. Sentoso Seal: Gaji Dipotong Tiap Sholat Jumat

    Pengakuan Pilu Mantan Karyawan UD. Sentoso Seal: Gaji Dipotong Tiap Sholat Jumat

    Surabaya (beritajatim.com) – Pengakuan mengejutkan datang dari mantan karyawan UD. Sentoso Seal di Surabaya. Mereka melapor ke polisi karena mengaku mengalami pemotongan gaji setiap kali menunaikan salat Jumat, serta penahanan ijazah oleh perusahaan tempat mereka pernah bekerja.

    Ananda Sasmita Putri Ageng (25), mantan admin perusahaan, menyebut penahanan ijazah sudah berlangsung sejak hari kedua para karyawan mulai bekerja. “Ijazah ditahan sejak dia karyawan baru pertama masuk interview. Terus setelah itu hari kedua dia wajib menitipkan ijazah mereka atau menyerahkan uang jaminan pengganti ijazah Rp2 juta,” terang Putri di Mapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya kepada awak media, pada Kamis (17/4/2025).

    Menurut Putri, sebanyak 30 orang telah melapor hari ini, namun jumlah korban diyakini jauh lebih banyak. “(Korban) lebih banyak (dari yang sudah melapor hari ini). Kira-kira lebih lah dari laporan sementara kan 31. Bisa jadi lebih 50 orang, 100-an gitu,” jelasnya.

    Petter Avril, mantan karyawan lainnya, mengungkapkan bahwa sistem kerja di UD. Sentosa Seal sangat memberatkan. Tak hanya tidak diberikan upah lembur, para karyawan juga harus menerima kenyataan gaji mereka dipotong saat melaksanakan salat Jumat.

    “Benar (gaji karyawan dipotong saat mereka sholat Jumat). Karena saya non–Islam saya kurang tahu (pasti). Cuma setahu saya ada pemotongan waktu sholat Jumat sebesar Rp10 ribu,” ujar Petter.

    Lebih lanjut, Petter mengatakan bahwa karyawan yang mengambil izin libur juga dikenakan potongan gaji selama dua hari kerja, terlepas dari durasi izin yang sebenarnya.

    Putri, Petter, dan 29 korban lainnya berharap pihak berwenang segera menindaklanjuti laporan ini. Mereka meminta keadilan atas praktik yang dinilai tidak manusiawi serta pengembalian ijazah yang ditahan oleh perusahaan. [ram/beq]

  • Pendiri OCI Bantah Pemain Sirkus Tidak Diurus: Semua Sehat, Ulang Tahun Dirayakan – Halaman all

    Pendiri OCI Bantah Pemain Sirkus Tidak Diurus: Semua Sehat, Ulang Tahun Dirayakan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pendiri Oriental Circus Indonesia (OCI), Tony Sumampau menjawab tudingan soal mantan pemain OCI yang disebut tidak menerima gaji. 

    Tony menegaskan, sejak awal para pemain direkrut OCI sudah dianggap layaknya keluarga besar.

    “Ya kalau sudah di OCI kan sudah kayak keluarga besar. Kalau sakit pasti berobat, gak pernah bilang tidak ada uang. Semua itu sudah terjamin. Pakaian, terus uang saku,” ujar Tony saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Kamis (17/4/2025).

    Tony menjelaskan, kebutuhan dasar seperti pakaian dan uang saku selalu diberikan secara rutin kepada para anggota sirkus termasuk anak-anak. 

    Kendati tidak menerima upah secara seperti pekerja pada umumnya, Tony mengklaim jika anak-anak itu mendapatkan uang saku setiap minggu.

    “Tiap minggu juga dikasih. Memang itu tidak diberi gaji, ya. Kami kan dulu juga tidak terima gaji, sama. Masih anak-anak masa terima gaji gitu ya. Tapi uang saku untuk belanja, untuk segala macam, itu selalu ada. Gak mungkin gak ada,” ucapnya.

    Dalam kesempatan ini juga, Tony menepis anggapan bahwa anak-anak di bawah asuhan OCI hidup tidak layak.

    Padahal, menurutnya kondisi fisik anak-anak tersebut menunjukkan bahwa mereka sehat dan terawat.

    “Kalau lihat wajahnya aja bisa keliatan kok, gitu ya. Jadi gak kurus-kurus, ceking, gitu kan nggak. Semua sehat-sehat,” tambah Tony.

    Lebih lanjut, Tony pun menyampaikan bahwa perhatian terhadap anak-anak tak hanya terbatas pada kebutuhan sehari-hari. 

    Ada masanya anak-anak tersebut, lanjut Tony, diajak bertamasya bahkan ada perayaan ketika berulang tahun.

    Grup sirkus asal Taiwan, Formosa Circus Art (FOCA), yang mendapat julukan “Cirque du Soleil Taiwan” dari media asing tampil atraktif di dalam pertunjukan pertamanya di Surabaya bertajuk ‘The Heart of Asia’, di Ciputra Hall, Minggu (30/6/2019). Dalam pertunjukan yang digelar Taipei Economy and Trade Office (TETO) Surabaya, penampilan FOCA memadukan seni tari, drama dan akrobat Taiwan. SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ (SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ)

    “Jadi uang belanja ada, pakaian lengkap, kalau hari raya pasti dapet hadiah, dapet apa. Biasa lah kita. Ulang tahun dirayain ramai-rami. Itu biasa. Itu kehidupan keluarga besar,” pungkasnya.

    Untuk diketahui, sejumlah mantan pemain OCI belum lama ini buka suara dan membagikan pengalamannya selama bekerja di panggung hiburan tersebut.

    Satu di antara mantan pekerja OCI, Ida, mengaku mulai masuk ke dunia sirkus sejak usia 5-6 tahun tidak mengetahui siapa orangtua aslinya.

    Para pekerja lainnya pun mengaku pernah mengalami kekerasan fisik, sampai tidak  mendapatkan gaji.

     

     

  • 2
                    
                        Eks Karyawan Diana Ungkap Gaji Dipotong Rp 10.000 jika Shalat Jumat, padahal Upah Per Hari Rp 80.000
                        Surabaya

    2 Eks Karyawan Diana Ungkap Gaji Dipotong Rp 10.000 jika Shalat Jumat, padahal Upah Per Hari Rp 80.000 Surabaya

    Eks Karyawan Diana Ungkap Gaji Dipotong Rp 10.000 jika Shalat Jumat, padahal Upah Per Hari Rp 80.000
    Tim Redaksi
    SURABAYA, KOMPAS.com
    – Salah satu
    karyawan UD Sentoso Seal
    milik Jan Hwa Diana, Peter Evril Sitorus mengaku banyak temannya yang gajinya dipotong karena izin untuk menunaikan shalat Jumat.
    Peter mengatakan, ia mulai bekerja di UD Sentoso Seal yang berada di Pergudangan Margomulyo, Kecamatan Asemrowo, Surabaya, sekitar akhir Desember 2024.
    “(Mulai jadi karyawan) akhir Desember 2024, keluarnya (setelah bekerja) 2 sampai 3 minggu,” kata Peter ketika di Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Kamis (17/4/2025).
    Ketika itu, Peter mengetahui bahwa beberapa temannya yang beragama Islam mengalami
    pemotongan gaji
    karena shalat Jumat.
    Meski demikian, para karyawan tetap memutuskan untuk beribadah.
    “Karena saya non-Islam, saya kurang tahu detailnya, cuma saya tahu kalau ada pemotongan waktu shalat Jumat sebesar Rp 10.000. Per Jumat, kalau mau shalat Jumat, dipotong (gajinya),” ujar dia. 
    Peter mengungkapkan bahwa pendapatan yang diterimanya dari perusahaan tersebut sebesar Rp 80.000 per hari.
    Menurutnya, angka itu masih kurang jika dibandingkan dengan tugas yang dikerjakannya.
    “Semoga kasus ini cepat kelar, masalahnya selesai teratasi, dan ijazah saya dikembalikan. (Harapan setelah melapor) berjalan sesuai prosedur hukumnya saja,” ujarnya.
    Testimoni serupa disampaikan mantan karyawan Diana lainnya dalam akun Instagram resmi Wakil
    Wali Kota Surabaya
    , Armuji, @cakj1. 
    Seorang karyawan yang mengaku Muslim menyampaikan kepada Armuji bahwa gajinya dipotong saat shalat Jumat.
    Ia mengungkapkan bahwa pemotongan upah Rp 10.000 itu dilakukan jika shalat Jumat lebih dari 20 menit, waktu yang diberikan perusahaan untuk istirahat. 
    “Kalau kita Jumatan kan lebih dari itu Pak (waktunya), nah uang Rp 10.000 itu dianggap untuk mengganti waktu yang lebih,” ujarnya. 
    A post shared by Ir. H. Armuji, M.H. (@cakj1)
    Hal senada disampaikan Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Imannuel Ebenezer saat melakukan sidak ke gudang perusahaan Diana, Kamis (16/4/2025).
    Ia bahkan menyebut perusahaan UD Sentosa Seal milik Jan Hwa Diana biadab.
    Noel menemukan banyak kejanggalan saat meminta klarifikasi kepada Diana dan stafnya.
    Dia menuding bahwa Diana banyak menutup-nutupi masalah penahanan ijazah.
    Menurut dia, selain penahanan ijazah, diduga perusahaan Diana membatasi waktu shalat Jumat hanya 20 menit dan pembayaran gaji di bawah UMK.
    “Itu yang paling tepat, biadab,” kata Noel dengan lantang usai melakukan sidak, Kamis (16/5/2025).
    Menurutnya, aturan-aturan tersebut tidak masuk akal. Sebab, menjalankan ibadah merupakan bagian dari hak asasi manusia.
    “Ini Republik yang diajarkan semua dilindungi, termasuk agama. Dia mau ke masjid, mau ke pura, itu dilindungi undang-undang. Kalau melarang, itu ada konsekuensi,” katanya. 
    Setelah melakukan sidak yang dinilai banyak kejanggalan, Kementerian Ketenagakerjaan akan melakukan audit kepada UD Sentosa Seal.
    Diberitakan sebelumnya, Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, mendampingi sebanyak 30 mantan karyawan UD Sentoso Seal, milik Jan Hwa Diana, ke Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Kamis (17/4/2025).
    Eri tiba bersama Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker), Achmad Zaini, pengacara Krisnu Wahyuono, serta puluhan korban di Gedung SPKT, sekitar pukul 09.35 WIB.
    “(Laporan) terkait hak mereka diambil, salah satunya ijazah. Mereka melaporkan terkait ijazah yang ditahan atau hal lainnya,” kata Eri di Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Kamis (17/4/2025).
    Eri mengatakan, kehadirannya tersebut merupakan upaya untuk menjaga suasana kondusif bagi pekerja.
    Selain itu, pihak perusahaan harus bertanggung jawab atas tindakannya.
    “Ayo kita menata Surabaya dengan hati yang jernih, pikiran yang bersih. Akhirnya kita bisa menentukan, Surabaya ini tetap kondusif, baik buat pekerja dan pengusaha, sehingga nama Surabaya tetap terjaga,” ujarnya.
    “Tapi
    sopo seng ngelanggar
    (siapa yang melanggar) aturan,
    sopo seng
    (siapa yang) enggak menjalankan kewajiban, maka mereka tidak boleh berusaha di Kota Surabaya,” kata dia. 
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.