Dua Petani di Banyuwangi Tewas Tersambar Petir
Tim Redaksi
BANYUWANGI, KOMPAS.com
– Dua petani di
Banyuwangi
, Jawa Timur, tewas tersambar petir pada Kamis (17/4/2025) di dua lokasi yang berbeda, yaitu di
Kecamatan Wongsorejo
dan
Kecamatan Purwoharjo
.
Di Kecamatan Wongsorejo, tepatnya di Desa Alasbuluh, seorang petani bernama PA (40) tewas tersambar petir saat memanen jagung bersama dua orang rekannya.
“Sekitar pukul 11.30 WIB pada saat itu memang cuaca mendung, saat para korban bekerja memanen jagung, tiba-tiba ada petir menyambar dan tepat mengenai saudara Pujo,” terang Kapolsek Wongsorejo, AKP Eko Darmawan, Jumat (18/4/2025).
Warga lain yang berada di sekitar tempat kejadian segera menghampiri korban.
Dua orang yang selamat langsung dibawa ke UGD Puskesmas Wongsorejo untuk mendapatkan perawatan, sementara korban meninggal langsung dibawa ke rumah duka untuk dimakamkan.
Sementara itu, di Kecamatan Purwoharjo, seorang pencari rumput berinisial BS (55) meninggal dunia tersambar petir di area kebun jeruk milik warga setempat dan ditemukan tergeletak oleh warga pada Kamis (17/4/2025) pukul 19.30 WIB.
“Saat ditemukan, BS telah dalam keadaan tidak bernyawa,” kata Kapolsek Purwoharjo, AKP Heru Slamet Hariyanto, Jumat (18/4/2025).
Dari pemeriksaan yang dilakukan petugas kesehatan dari Puskesmas Purwoharjo, tidak ditemukan tanda kekerasan pada tubuh BS dan dipastikan meninggal murni akibat tersambar petir.
Hal itu terlihat dari ciri-ciri yang ada di tubuh korban, yaitu luka bakar di bagian leher, pada paha kanan dan kiri, serta kaki kiri bagian bawah.
“Pihak keluarga menolak otopsi dan ikhlas menerima kepergian korban dikarenakan takdir,” tandas Heru.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Surabaya
-
/data/photo/2023/02/24/63f8dad060b0f.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Dua Petani di Banyuwangi Tewas Tersambar Petir Surabaya 18 April 2025
-
/data/photo/2025/04/18/680257d2cf480.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Ramai Pria Berseragam Satgas Curi Ponsel di Warung, Pemkot Surabaya Sebut Bukan Pegawainya Surabaya 18 April 2025
Ramai Pria Berseragam Satgas Curi Ponsel di Warung, Pemkot Surabaya Sebut Bukan Pegawainya
Tim Redaksi
SURABAYA, KOMPAS.com
– Ramai di media sosial, seorang pria berseragam Satgas Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang (
DPRKPCKTR
), mencuri di sebuah warung.
Berdasarkan video yang beredar, tampak pria mengenakan kaus berwarna merah bermotif oranye, tengah mengendap-endap untuk mengambil sebuah ponsel dan sejumlah uang.
Pelaku awalnya memantau hingga mengambil ponsel dan sejumlah uang.
Menanggapi hal itu, Plt. Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo)
Surabaya
, M. Fikser, mengatakan bahwa seragam yang dikenakan pelaku dalam video tersebut merupakan seragam lama DPRKPP.
“DPRKPCKTR merupakan nama lama dari SKPD DPRKPP, di mana satgas tersebut telah tersebar ke DPRKPP, Dinkes, dan Dispendik,” kata Fikser, saat dikonfirmasi, Jumat (18/4/2025).
Fikser menduga, seragam lama tersebut sudah tidak dipakai atau dibuang oleh pemiliknya.
Akan tetapi, pelaku pencurian itu menyalahgunakannya untuk melakukan tindak kriminalitas.
“Hasil penelusuran DPRKPP, Dinkes, Dispendik hingga Inspektorat tidak menemukan keberadaan personel dengan ciri seperti orang pada video dalam daftar pegawai PD Pemkot
Surabaya
,” ujarnya.
Dengan demikian, kata Fikser, pihaknya telah menyerahkan perkara pencurian itu kepada aparat kepolisian.
Namun, dia tetap menekankan, pelaku bukan personel DPRKPP, yang sudah berganti menjadi DPRKPCKTR.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/04/18/68024f35371d8.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Gus Ipul Berharap Banyuwangi Bisa Jadi Pelopor Sekolah Rakyat Surabaya 18 April 2025
Gus Ipul Berharap Banyuwangi Bisa Jadi Pelopor Sekolah Rakyat
Tim Redaksi
BANYUWANGI, KOMPAS.com
– Kabupaten
Banyuwangi
, Jawa Timur, diharapkan dapat menjadi pelopor beroperasinya program
sekolah rakyat
yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.
Hal tersebut diungkapkan Menteri Sosial
Saifullah Yusuf
saat kunjungan kerja di
Banyuwangi
untuk mensosialisasikan sekolah rakyat yang rencananya akan mulai dioperasikan pada tahun ajaran 2025.
“Diharapkan Banyuwangi bisa menjadi pelopor (beroperasinya sekolah rakyat) dan kami berharap ini bisa signifikan dalam mendorong penurunan
kemiskinan
,” kata pria yang akrab disapa Gus Ipul itu di Pendopo Sabha Swasta Blambangan, Jumat (18/4/2025).
Bukan tanpa alasan, Kabupaten Banyuwangi disebutnya memiliki rekam jejak yang baik dalam penurunan angka kemiskinan, yang diharapkan dapat terus ditekan dengan beroperasinya sekolah rakyat.
Gus Ipul menjelaskan, Banyuwangi menjadi satu dari 200 kabupaten/kota di Indonesia yang menjadi target pengalokasian sekolah rakyat, dan saat ini telah memasuki tahap verifikasi.
Pemerintah daerah mendapatkan bagian untuk menyediakan tanah yang akan menjadi tempat berdirinya sekolah rakyat.
Dari syarat minimum tanah 6 hektar, Banyuwangi telah mengusulkan lahan seluas lebih dari 7 hektar.
“Ini berarti Banyuwangi sudah mencukupi (syarat), nantinya di sana ada tiga jenjang yaitu SD, SMP, SMA, termasuk perumahan guru, fasilitas lengkap. Sekarang sudah diverifikasi tim dari berbagai kementerian,” tambahnya.
Selain tanah, rekrutmen guru nantinya juga akan dilakukan pemerintah daerah bersama Kemensos.
Spesifikasinya adalah ASN, PPPK penuh. Apabila tidak ada, akan merekrut PPPK paruh waktu, dan jika seluruhnya tidak ada, maka jalan terakhir adalah mempertimbangkan rekrutmen PPG.
Sementara untuk kriteria murid adalah siswa yang masuk desil 1, atau kelompok rumah tangga dengan tingkat kesejahteraan paling rendah, yaitu rumah tangga yang masuk dalam kelompok 1-10 persen terendah secara nasional.
Kelompok ini biasanya dianggap sebagai rumah tangga miskin.
“Desil 1 ada 9 juta KPM (keluarga penerima manfaat) di seluruh Indonesia,” tuturnya.
Apabila memenuhi syarat secara keseluruhan, Banyuwangi dapat memulai pembelajaran pada tahun 2025 ini dengan kuota yang menyesuaikan.
Untuk mengawali, dapat dimulai dengan dua rombongan belajar (rombel), masing-masing rombel terdiri dari 25 siswa.
Dan apabila fasilitas memenuhi, bisa mencapai empat rombel atau 100 siswa.
“Yang jelas alokasi 1.000 siswa untuk SD, SMP, SMA,” tambahnya.
Nantinya, seluruh biaya sekolah, makan minum, hingga alat belajar, seluruhnya akan ditanggung pemerintah.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Ipul Fiestiandani mengatakan bahwa pihaknya telah mengusulkan dua lokasi beroperasinya sekolah rakyat.
Yaitu di rusunawa Klatak, Kalipuro, dan balai diklat di Kecamatan Licin, dan dia menyerahkan sepenuhnya pilihan yang tepat menurut Kemensos.
“Saat ini masih tahap awal, perlu diverifikasi layak tidaknya. Semoga tempat menjadi tempat yang layak,” tandasnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/04/18/68024cb734091.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Luapan Sungai Kalibendo Genangi Belasan Rumah Warga di Malang Surabaya 18 April 2025
Luapan Sungai Kalibendo Genangi Belasan Rumah Warga di Malang
Tim Redaksi
MALANG, KOMPAS.com
– Belasan rumah warga Kelurahan Lawang, Kecamatan Lawang, Kabupaten
Malang
, Jawa Timur, tergenang air hingga ketinggian 60 sentimeter pada Jumat (18/4/2025).
Genangan itu berasal dari luapan sungai
Kalibendo
yang dipicu hujan lebat yang terjadi mulai pukul 11.00 WIB.
Kepala Bidang Kedaruratan
dan Logistik BPBD Kabupaten Malang, Sadono Irawan, menyebutkan bahwa setidaknya ada 12 rumah warga yang tergenang akibat
banjir luapan
tersebut.
“Jumlah warga yang terdampak sebanyak 37 jiwa,” ungkapnya melalui pesan singkat, Rabu.
Meski tergenang banjir luapan, puluhan warga itu tidak mengungsi.
Sebab, seiring menurunnya intensitas hujan beberapa waktu kemudian, banjir luapan pun berangsur surut.
“Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Hanya kerugian material diperkirakan mencapai Rp 7 juta,” jelasnya.
Tim gabungan dari BPBD Kabupaten Malang, PMI Kabupaten Malang, dan Muspika setempat turut membantu mengevakuasi barang-barang warga serta membersihkan rumah warga pasca banjir luapan surut.
“Sekitar pukul 16.00 WIB, banjir luapan sudah surut kembali,” pungkasnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/04/18/68023d60c5be6.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Oci Tartanti Dapatkan Kembali Ijazahnya yang Ditahan Setelah DM Eri Cahyadi Surabaya 18 April 2025
Oci Tartanti Dapatkan Kembali Ijazahnya yang Ditahan Setelah DM Eri Cahyadi
Tim Redaksi
SURABAYA, KOMPAS.com
– Korban penahanan ijazah,
Oci Tartanti
(22), warga Nganjuk, akhirnya mendapatkan kembali tanda kelulusan sekolahnya tanpa membayar denda, setelah menghubungi Wali Kota
Surabaya
,
Eri Cahyadi
.
Oci mengaku sempat diminta Rp 20 juta untuk menebus ijazahnya yang ditahan pemilik salon kecantikan di Surabaya.
Oci mengatakan, ia sempat bekerja di salon yang berlokasi di Surabaya pada 2022.
Namun, ia memutuskan untuk keluar demi merawat anaknya yang baru saja lahir pada 2023.
Akan tetapi, Oci diminta oleh bekas tempat bekerjanya untuk membayar denda sekitar Rp 20 juta agar dapat mendapatkan kembali ijazah sekolahnya.
“Lapor ke Pak Wali (Kota Surabaya Eri Cahyadi) hari Senin (14/4/2025) lewat DM (direct message) Instagram, ke Cak Ji (Armuji) juga,” kata Oci saat ditemui di Surabaya, Jumat (18/4/2025).
Kemudian, Oci mendapatkan informasi bahwa Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Surabaya telah mendatangi tempat kerjanya dulu untuk melakukan mediasi.
“Disnaker langsung ke salon, saya juga langsung disuruh ke sana sambil bawa seragam. Ijazahnya langsung dikasih, enggak bayar denda penalti (denda) sama sekali,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Disperinaker Surabaya, Achmad Zaini, membenarkan mengenai perkara perusahaan salon yang meminta denda sebesar Rp 20 juta kepada mantan karyawannya.
“Mbak Oci (korban) melapor ke Pak Wali (Kota Surabaya), direspons sama Pak Wali telepon Mbak Oci. Minta saya selesaikan
silent
(senyap), sejauh tidak gaduh,” ucap Zaini.
Selanjutnya, Zaini menghubungi pihak perusahaan untuk menyelesaikan perkara tersebut.
Dia menyebut pemilik salon tempat korban bekerja bersikap kooperatif saat proses mediasi.
“(Korban) Ada tunggakan utang Rp 1,3 juta, sudah dibayar Rp 450.000 ke perusahaan, sudah lunas. Perusahaan memberikan ijazah, (alasan perusahaan) bukan menahan, tapi imbalan,” ujarnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2023/11/22/655df83141b60.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Angka Kriminalitas Meningkat, Legislator Soroti Kondisi Penerangan Jalan di Surabaya yang Minim Surabaya 18 April 2025
Angka Kriminalitas Meningkat, Legislator Soroti Kondisi Penerangan Jalan di Surabaya yang Minim
Editor
SURABAYA, KOMPAS.com
– Anggota Komisi C DPRD Surabaya Achmad Nurdjayanto menyoroti minimnya perawatan dan pemerataan penerangan jalan umum (PJU) di sejumlah titik di Surabaya.
Achmad menilai, saat ini Surabaya tengah menghadapi kenaikan angka kriminalitas.
Namun langkah konkret dari Pemerintah Kota justru belum menyentuh aspek fundamental seperti perbaikan dan optimalisasi PJU.
“Yang dilakukan saat ini hanya sebatas pembangunan portal di wilayah perkampungan. Tapi di sisi lain, banyak PJU yang sudah butuh perawatan ulang atau kurang berfungsi dengan baik dibiarkan begitu saja,” kata Achmad, Jumat (18/4/2025).
Ia menekankan, keberadaan penerangan jalan yang baik sangat penting.
Bukan hanya untuk kenyamanan warga saat beraktivitas malam hari, tetapi juga untuk menekan angka kejahatan di jalanan dan di pemukiman.
“Tanpa penerangan yang cukup, CCTV juga tidak bisa bekerja maksimal. Pelaku kejahatan pun cenderung memilih lokasi-lokasi gelap sebagai sasaran karena minim pengawasan,” katanya.
Achmad menyebutkan, pencahayaan yang memadai bisa menjadi salah satu penghambat bagi pelaku kejahatan.
Selain itu, PJU juga memiliki fungsi krusial dalam menekan angka kecelakaan lalu lintas, khususnya pada malam hingga dini hari.
“Pada dini hari, jarak pandang pengendara sering terganggu karena mengantuk atau faktor kabut. Di sinilah pentingnya penerangan jalan yang terang dan merata,” ujar dia.
Ia mendorong Dinas perhubungan untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap keberadaan PJU.
Termasuk daerah-daerah rawan yang hingga kini belum mendapatkan perhatian serius.
Pasalnya, dirinya kerap mendapat aduan dari masyarakat yang mengeluhkan kondisi PJU yang redup yang belum mendapat tanggapan dari dinas terkait.
“Surabaya ini kota besar. Tidak bisa hanya mengandalkan pembangunan fisik saja tanpa memikirkan aspek keamanan dan keselamatan. Saya harap PJU segera masuk prioritas utama dalam perencanaan APBD Perubahan maupun APBD 2026 nanti,” ujar dia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2023/08/23/64e550395296c.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kebakaran Garasi di Sidosermo Surabaya Hanguskan 7 Mobil Mewah Surabaya 18 April 2025
Kebakaran Garasi di Sidosermo Surabaya Hanguskan 7 Mobil Mewah
Editor
SURABAYA, KOMPAS.com
– Kebakaran sebuah garasi rumah di Jalan Sidosermo Indah II, Kecamatan Wonocolo, Kota Surabaya,umat (18/4/2025) sore, menjadi perhatian masyarakat sekitar.
Dalam kejadian itu, setidaknya ada 7
mobil mewah
di dalam garasi yang terbakar.
Informasinya, kendaraan yang terbakar itu meliputi mobil Toyota Alphard, sedan BMW, Toyota Innova, mobil jenis SUV yang dimodifikasi sebagai ambulans.
Ada juga mobil Toyota Land Cruiser termasuk beberapa kendaraan SUV dan sedan lainnya.
Berdasarkan pantauan di lokasi sekitar pukul 17.00 WIB, belasan truk pemadam kebakaran sudah datang ke lokasi untuk membantu proses pemadaman.
Tetapi sekitar pukul 17.30 WIB, kobaran api sudah tidak lagi tampak, hanya saja menyisahkan bangkai beberapa mobil yang hangus.
Kendati demikian beberapa petugas pemadam kebakaran masih melakukan penyemprotan sebagai proses pembasahan, sekaligus melakukan penyisiran di bekas area terbakar.
Wakil Ketua RT 02, Sidosermo, Deny Wijianto mengatakan, terpantau ada 7 mobil milik salah seorang warganya terbakar habis di dalam garasi itu.
Area yang terbakar itu, merupakan garasi mobil pribadi milik warganya. Semua mobil tersebut masih beroperasi, dan bukan sedang dalam perbaikan.
Insiden kebakaran tersebut terjadi sekitar pukul 15.30 WIB. Kebakaran berhasil ditangani petugas pemadam, dan dipastikan tidak ada korban jiwa.
“Ada beberapa mobil 7 unit. Ada alphard 1 unit. Bukan rusak, tetapi memang diparkir. Kejadiannya sekitar pukul 15.30 WIB,” kata Deny saat ditemui di lokasi.
Menurut Kepala Rayon Surabaya 3 Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Surabaya, Khusairi, kendaraan berjumlah 7 unit tersebut sedang diparkir.
Tidak diketahui awalnya, kemudian terjadi kebakaran sekitar pukul 15.00 WIB. Sehingga pihaknya harus mengerahkan sekitar 10 unit truk pemadam berbagai jenis ke lokasi kejadian.
Mengenai penyebab kebakaran bakal diselidiki oleh pihak kepolisian.
Namun ia memastikan tidak ada korban jiwa dan luka dari pihak warga sekitar, pemilik bangunan, pemilik kendaraan terbakar, atau pihak petugas pemadam.
“Kami kerahkan 10 unit. Enggak ada kendala, api membakar 7 mobil. Ada ambulans, Alphard, Landcruiser, BMW. Ini garasi pribadi. Saat kejadian tidak ada korban karena tidak ada aktivitas. Hanya ada mobil diparkir,” ujar Khusairi.
Pantauan sekitar pukul 17.30 WIB, beberapa petugas Tim Inafis Polrestabes Surabaya mengendarai mobil dinas khusus berwarna oranye tiba di lokasi.
Kemudian, mereka bersiap mengeluarkan sejumlah perkakas perlengkapan barang untuk melakukan olah TKP di area bekas kebakaran.
Termasuk menggunakan beberapa alat pelindung diri, seperti sepatu bot, sarung tangan plastik, masker dan senter.
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul
BREAKING NEWS 7 Mobil Mewah Terbakar Dalam Garasi di Sidosermo Surabaya, 10 Damkar Dikerahkan
.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5191143/original/053310600_1744938391-WhatsApp_Image_2025-04-17_at_15.34.59_4fb4af66.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
KAI Daop 6 Yogyakarta Kecam Tindakan Vandalisme Terhadap KA Jayakarta
Liputan6.com, Yogyakarta – PT KAI Daerah Operasi (Daop) 6 Yogyakarta mengecam keras tindakan vandalisme berupa pelemparan batu terhadap Kereta Api (KA) Jayakarta (KA 251) relasi Surabaya Gubeng–Pasar Senen yang terjadi pada Kamis (17/4/2025) sekitar pukul 16.58 WIB. Peristiwa tersebut terjadi di kilometer 220+1/2, pada petak jalur antara Stasiun Walikukun dan Kedungbanteng.
Meskipun tidak menimbulkan korban jiwa, insiden pelemparan ini mengakibatkan goresan pada kaca kereta. PT KAI menyatakan bahwa KA Jayakarta tetap dapat melanjutkan perjalanan sesuai jadwal setelah insiden pelemparan. “PT KAI Daop 6 Yogyakarta sangat menyayangkan dan mengecam tindakan pelemparan batu terhadap KA Jayakarta sore ini karena dapat membahayakan keselamatan perjalanan KA, penumpang, maupun petugas,” ujar Manajer Humas KAI Daop 6 Yogyakarta, Feni Novida Saragih.
Menindaklanjuti insiden tersebut, petugas lapangan langsung melakukan penelusuran untuk mencari pelaku. Selain itu, sosialisasi kepada warga sekitar lokasi kejadian juga dilakukan guna meningkatkan kesadaran akan bahaya vandalisme terhadap perjalanan kereta api.
PT KAI menegaskan bahwa tindakan vandalisme terhadap kereta api merupakan tindak pidana. Sesuai Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) Bab VII tentang Kejahatan yang Membahayakan Keamanan Umum, Pasal 194 Ayat 1. “Barang siapa dengan sengaja menimbulkan bahaya bagi lalu lintas umum yang digerakkan oleh tenaga uap atau mesin lainnya di jalan kereta api atau trem, diancam dengan pidana penjara paling lama 15 tahun.”
Selain itu, UU Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian juga melarang tindakan yang menyebabkan kerusakan pada prasarana dan sarana perkeretaapian, sebagaimana tercantum dalam Pasal 180. KAI juga mengingatkan masyarakat agar tidak melakukan aktivitas di sekitar jalur kereta api. Dalam Pasal 181 Ayat (1) UU No. 23/2007 disebutkan bahwa setiap orang dilarang berada di ruang manfaat jalur kereta api atau menggunakannya untuk keperluan lain selain angkutan KA.
KAI Daop 6 Yogyakarta terus menggencarkan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat sebagai bagian dari upaya pencegahan. Sosialisasi dilakukan tidak hanya kepada warga di sekitar jalur dan perlintasan kereta, tetapi juga kepada pelajar di sekolah yang berdekatan dengan jalur rel. “Kami juga menjalin kerja sama dengan pemerintah daerah dan komunitas pencinta kereta (Railfans) dalam rangka mewujudkan keselamatan bersama di wilayah Daop 6,” kata Feni.
-

Revitalisasi Alun-Alun Kota Probolinggo Bakal Telan Dana Rp10 Miliar
Probolinggo (beritajatim.com) – Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPR PKP) Kota Probolinggo bakal merevitalisasi alun-alun dengan dana sebesar 10 Milyar.
Anggaran revitalisasi alun- alun Kota Probolinggo ini, menggunakan dana APBD tahun 2025, pos Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPR-PKP) Kota Probolinggo.
Kepala Dinas PUPR-PKP Kota Probolinggo Setyorini Sayekti mengatakan ada beberapa titik yang bakal diperbaiki. Titik-titik itu di antaranya seperti trotoar di seluruh sisi alun-alun, penataan drainase, kemudian kabel listrik dan jaringan lainnya akan dimasukkan ke dalam box culvert.
“Di atas pendestarian itu akan kami beri kursi taman. Ada lampu, sarana untuk disabilitas, Pohon-pohon akan kami tata yang di sisi selatan, serta pentaan parkir,” terangnya, Jumat (18/4/2025).
Seluruh titik itu perlu direvitalisasi sebab, tidak masuk dalam Detail Engineering Desain (DED) revitalisasi sebelumnya. Sementara untuk Pusat Jajanan Serba Ada (Pujasera) tidak akan dirubah.
“Khusus pujasera, kami memang sudah melalukakan analisasi. Namun tidak termasuk ya. Karena yang tahun ini Bina Marga, kalau Pujasera itu masuk proyek Cipta Karya,” tuturnya.
Tahapan revitlisasi, lanjut Rini sudah ada di tahap review dengan ahli dari kampus ITS Surabaya.
“Ada HSPK baru dari Kementerian PU. Saat ini, sedang review dengan Kampus ITS. Lalu, menyusun Dokumen dengan Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ). agar akhir April dilimpah ke PBJ,” imbuhnya.
Rini menargetka, proses tender bisa dimulai pada Bulan Mei. Sehingga Bulan Juni bisa tanda tangan kontrak dengan pemenang proyek.
“Masa pengerjaan kurang lebih 6 bulan. P1 atau penyerahan di Bulan Desember,” tandasnya. [ada/aje]
-

Melihat Kisah Jalan Salib Berbudaya Jawa di Gereja Katolik Surabaya Saat Perayaan Paskah
Surabaya (beritajatim.com) – Gereja Katolik Santo Vincentius a Paulo Surabaya memadukan adat dan budaya Jawa dalam rangkaian Ibadah Paskah 2025, Jumat (18/4) hari ini.
Pihak Gereja secara kreatif memvisualisasi kisah Jalan Salib menggunakan wayang orang dan iring – iringan musik gamelan. Untuk mengenang peristiwa penderitaan, kematian, dan kebangkitan Yesus.
Ratusan umat Katolik Surabaya yang hadir hanyut dalam visualisasi 14 pemberhentian Yesus, mulai dari penyaliban hingga kebangkitan. Mereka merapal doa dan meneteskan air mata menangis.
Ketua Panita Ibadah Paskah Gereja Katolik Santo Vincentius a Paulo Kota Surabaya, Ni Ketut Santhi Wilyawati menyampaikan, visualisasi kisah Jalan Salib ini menceritakan tentang penderitaan Yesus Kristus, demi menebus dosa – dosa para umatnya di dunia.
“Ibadah jalan salib ini menunjukkan bahwa Tuhan Yesus itu melakukan penebusan dosa. Jadi mulai awal dia disiksa itu gunanya untuk menebus dosa umat manusia,” kata Santhi di Gereja Katolik Santo Vincentius a Paulo, hari Jumat (18/4/2025) pagi.
Santhi turut menjelaskan bahwa, visualisasi kisah Jalan Salib ini juga memiliki sebuah tujuan supaya umat Katolik di dunia mampu memahami pengorbanan Yesus Kristus. Sehingga para umat Katolik senantiasa mendekatkan diri serta ibadah kepada Tuhan-nya.
“Ini tadi ibadah Jalan Salib. Nanti sore itu Ibadah Penghormatan Salib, tujuannya sama, yaitu untuk mengenang pengorbanan Yesus untuk penebusan dosa umat manusia, mulai jam 15.00 WIB sampai 18.00 WIB,” ujar Ketua Panitia Santhi.
Tentang konsep adat budaya Jawa yang diusung dalam ibadah visualisasi Jalan Salib tadi, Santhi menjelaskan alasannya, katanya hal ini bertujuan agar kita tidak melupakan budaya sendiri sekaligus mengenalkan budaya ini kepada Gen-Z (generasi muda).
“Tujuannya ini untuk menunjukkan kearifan lokal, mengenalkan budaya Jawa ke generasi semuanya, terutama Generasi Z mungkin ya, yang mereka ini belum tentu mengenalnya,” tandasnya.
Diketahui, tema besar umat Katolik dalam Ibadah Paskah 2025 ini adalah “Mewujudkan Tri Tugas Kristus Dalam Hidup Berparoki”. Tema ini memaknai tugas dan peran umat Katolik sebagai murid-murid Kristus untuk menjalani kehidupan yang mencerminkan Tri Tugas Kristus, yakni sebagai Imam, sebagai Nabi, dan sebagai Raja. [ram/aje]