kab/kota: Surabaya

  • Jalankan Sekolah Rakyat di Jatim, Unesa Siap Tampung 150 Siswa SMA

    Jalankan Sekolah Rakyat di Jatim, Unesa Siap Tampung 150 Siswa SMA

    Surabaya, Beritasatu.com – Universitas Negeri Surabaya (Unesa) ditunjuk oleh pemerintah sebagai pelaksana program Sekolah Rakyat di Jawa Timur (Jatim).

    Rektor Unesa Nurhasan menyatakan kesiapan kampusnya untuk mengimplementasikan program tersebut. Menurutnya, Sekolah Rakyat Unesa akan difokuskan pada jenjang pendidikan menengah atas (SMA) dengan sejumlah keunggulan seperti ramah disabilitas, unggulan dalam seni-budaya, serta olahraga.

    “Kami siap menampung 150 siswa SMA pada Juli 2025,” kata Nurhasan di Kampus Unesa, Surabaya, Sabtu (19/4/2025).

    Wakil Rektor I Bidang Pendidikan, Kemahasiswaan, dan Alumni Unesa Martadi menambahkan, sistem pembelajaran yang diterapkan akan berbasis nilai, karakter, dan kompetensi. Sekolah Rakyat ini juga memberikan peluang beasiswa bagi siswa berprestasi untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi, khususnya di Unesa.

    “Sistem Sekolah Rakyat di Unesa yaitu terintegrasi, holistik, dan berkelanjutan hingga ke perguruan tinggi atau industri,,” ujar Martadi.

    Untuk tahun pertama, kegiatan Sekolah Rakyat akan difokuskan di Kampus Unesa Lidah Wetan, kemudian akan diperluas ke Kampus Gedangan.

  • Kemana 31 Ijazah Mantan Karyawan Sentoso Seal Surabaya? Armuji: Alasane Mbulet

    Kemana 31 Ijazah Mantan Karyawan Sentoso Seal Surabaya? Armuji: Alasane Mbulet

    Surabaya (beritajatim.com) – Sebanyak 31 mantan karyawan Sentosa Seal Surabaya telah melaporkan penahanan ijazah yang dilakukan oleh perusahaan milik Jan Hwa Diana ke Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Kamis (17/04/2025) kemarin.

    Selain itu, polemik penahanan ijazah ini sampai membuat Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer datang ke UD Sentoso Seal Surabaya di Jalan Margomulyo II, Asemrowo untuk meminta keterangan para karyawan dan Diana secara langsung.

    Namun, hingga saat ini tidak diketahui secara pasti di mana letak ijazah yang diakui oleh 31 karyawan sempat diserahkan kepada salah satu pegawai Sentosa Seal berisinial VR.

    Dari informasi yang dihimpun Beritajatim.com, Saat inspeksi mendadak (sidak) oleh Wamenaker Immanuel Ebenezer, Diana sempat diminta untuk mengembalikan ijazah 31 karyawan yang sempat ditahan.

    Diana justru berkelit dan tidak bisa menunjukkan keberadaan ijazah. Bahkan, Wamenaker Immanuel Ebenezer sempat memanggil salah satu pegawai Sentoso Seal berinisial VR yang disebut oleh karyawan menerima ijazah saat proses wawancara.

    VR mengakui mengenal karyawan yang menyebutnya menerima ijazah. Namun, VR hanya berkata bahwa pertanyaan terkait ijazah itu bukan wewenangnya untuk menjawab.

    “Alasane mbulet. Wong mbulet iku (Diana),” kata Wakil Walikota Surabaya Armuji saat ditanya terkait keberadaan ijazah para karyawan.

    Senada dengan Armuji, Anggota DPRD Jatim Fraksi Gerindra Cahyo Harjo Prakoso juga mengatakan saat ditanya terkait dengan keberadaan ijazah 31 mantan karyawan itu, pihaknya mendapatkan jawaban yang berubah-ubah dari Jan Hwa Diana. Pemilik Sentosa Seal Surabaya itu dianggap menutup-nutupi fakta yang sebenarnya.

    “Tidak ditunjukkan (Ijazahnya). Apakah hilang ? nah itu kami mendapatkan keterangan yang berbeda-beda. Ini yang menjadi catatan kami,” kata Cahyo saat diwawancarai Beritajatim.com.

    Namun, Cahyo enggan menjelaskan keterangan Diana yang berubah-ubah terkait dengan keberadaan ijazah 31 mantan karyawannya. Cahyo mengatakan biar nanti persidangan dan hasil penyidikan polisi yang mengungkap di mana letak keberadaan ijazah yang diduga ditahan oleh Diana.

    “Nanti biar hasil penyelidikan polisi dan fakta persidangan yang akan membuka di mana itu (posisi ijazahnya),” tutur Cahyo.

    Diketahui, Polemik dugaan penahanan ijazah oleh Sentosa Seal berawal dari laporan salah satu karyawan ke Wawali Armuji. Setelah mendapatkan laporan, Wawali Armuji sempat melakukan sidak ke lokasi.

    Namun, Armuji tidak dibukakan pintu oleh Diana yang saat itu mengaku sedang berada di Jakarta. Ia pun sempat menghardik Armuji dengan sebutan penipu. Selain itu, Diana juga sempat melaporkan Wawali Armuji ke Polda Jatim atas dugaan tindak pidana UU ITE sebelum akhirnya dicabut sendiri oleh Diana. (ang/ian)

  • PREDIKSI Liga 1: 2 Nama Tercoret dari Persija Lawan Persik, Tapi Pena Dapat Tambahan Kekuatan Baru

    PREDIKSI Liga 1: 2 Nama Tercoret dari Persija Lawan Persik, Tapi Pena Dapat Tambahan Kekuatan Baru

    TRIBUNJAKARTA.COM – Persija Jakarta bakal menjalani pertandingan tandang menghadapi Persik Kediri di Liga 1 pekan 29.

    Pertarungan Persik Kediri melawan Persija Jakarta berlangsung di Stadion Soepriadi, Blitar, Sabtu (19/4/2025), pukul 19.00 WIB.

    Laga ini menjadi pembuktian bagi pelatih Carlos Pena untuk membawa timnya bangkit dan meraih kemenangan.

    Sebab, dalam tiga pertandingan terakhir Persija Jakarta belum pernah meraih kemenangan.

    Persija Jakarta terakhir kali meraih kemenangan saat berhadapan dengan PSIS Semarang, pada 5 Maret 2025.

    Saat itu laga dimainkan di indomilk Arena, Tangerang, dan skor akhir berkesudahan 2-0.

    Kini, Carlos Pena menargetkan timnya bisa mendapatkan hasil maksimal saat berhadapan dengan Persik Kediri.

    Di atas kertas, catatan laga Persik menjadi modal penting untuk Macan Kemayoran.

    Nasib beruntung jukir liar yang patok tarif Rp60 ribu ke pengunjung Pasar Tanah Abang tak ditahan polisi. Ada hal yang bikin pelaku tidak bisa ditahan polisi, kini sudah dilepas dan diberikan ke Dinas Sosial.

    Sebab, sang lawan tidak pernah menang dalam 10 laga terakhir. 

    Serupa memang dengan Persija, tapi tim besutan Carlos Pena masih lebih baik.

    “Kami siap untuk laga nanti dan sekarang bagi seluruh tim semua pertandingan penting,” kata Carlos Pena dalam jumpa pers, Jumat (19/4/2025).

    “Kami semua termotivasi untuk mendapatkan tiga poin. Pertandingan yang sangat penting. Kami harus fokus dalam diri sendiri,” tuturnya.

    PENA FOKUS – Pelatih Persija Jakarta, Carlos Pena, dalam sesi jumpa pers (Media Persija/Khairul Imam)

    Di sisi lain, Persija Jakarta kini sedang genting karena mencoret dua nama pemain dari tim yang dipersiapkan tampil melawan Persik Kediri.

    Dua pemain berikut ini mempunyai masalah sehingga diputuskan untuk tidak dibawa di pertandingan melawan Persik Kediri.

    Dua nama itu adalah Witan Sulaeman dan Ilham Rio Fahmi.

    Keduanya mengalami cedera sehingga membuat pelatih Carlos Pena memutuskan untuk tidak membawa keduanya melawan Persik Kediri.

    “Kami kehilangan Witan (Sulaeman) dan Rio (Fahmi) karena mengalami cedera di pertandingan sebelumnya, vs Persebaya, setelah terkena dua telel yang buruk,” kata Carlos Pena.

    Di sisi lain, Persija Jakarta mendapatkan tambahan amunisi dari Ramon Bueno yang telah kembali ke tim.

    Tambahan kekuatan ini bisa menguntungkan Persija Jakarta.

    Bek kiri Persija Jakarta, Firza Andika beraksi di kompetisi Liga 1. (Media Persija)

    “Persiapan kami bagus. Ramon telah kembali ke tim, berbeda dengan pekan lalu,” ujarnya.

    Sementara itu, bek Persija, Firza Andika memastikan rekan setimnya sudah gerah dengan rentetan hasil kurang memuaskan dalam beberapa pekan terakhir.

    Ia menyebut laga melawan Persik kediri akan menjadi momentum yang baik untuk bangkit.

    “Kami siap melawan Persik. Dalam minggu ini kami sudah mempersiapkan diri bagaimana meghadapi Persik,” ucap Firza Andika.

    “Seperti diketahui, kami di beberpaa match sebelumnya kurang hasil positif. Kami akan memaksimalkan laga besok untuk mendapatkan hasil terbaik,” ujarnya.

    Sementara itu, Firza tak menaruh perhatian berlebih untuk Persik.

    Sebab, fokus ke cara main tim sendiri yang lebih penting.

    “Saya pribadi sangat fokus pertandingan nanti. Terkait Persik saya tidak terlalu memfokuskan,” katanya.

    “Pemain mereka tak terlalu beda dengan musim lalu dan mereka blm ada kemenangan di beberapa match. Mereka akan bermain menekan, tapi kami sudah siap mengantisipasi,” ujarnya melanjutkan.

    Head to Head Persik Kediri vs Persija Jakarta

    01/12/2024 Persija 2-0 Persik

    16/03/2024 Persija 2-0 Persik

    17/09/2023 Persik 1-2 Persija

    12/03/2023 Persik 2-0 Persija

    10/12/2022 Persija 1-1 Persik

    5 laga terakhir Persik Kediri

    11/04/2025 PSIS Semarang 0-0 Persik

    11/03/2025 Persik 2-2 PSM Makassar

    05/03/2025 Persib Bandung 4-1 Persik

    01/03/2025 Persik 1-2 Dewa United

    21/02/2025 PSBS Biak 1-1 Persik

    5 laga terakhir Persija Jakarta

    12/04/2025 Persija 1-1 Persebaya Surabaya

    06/04/2025 Madura United 1-0 Persija

    09/03/2025 Persija 1-3 Arema FC

    05/03/2025 Persija 2-0 PSIS Semarang

    23/02/2025 PSM Makassar 1-0 Persija

    Prediksi Susunan Pemain Persik Kediri vs Persija Jakarta

    Persik Kediri (4-3-3):

    Husna Al Malik; Kiko Carneiro, Brendon Lucas, Hamra Hehanussa, Yusuf Meilana; Rohit Chand, Ze Valente, Ousmane Fane; Hugo Samir, Ramiro Fergonzi, Majed Osman.

    Pelatih: Divaldo Alves

    Persija Jakarta (3-4-3):

    Carlos Eduardo; Hansamu Yama, Ondrej Kudela, Rizky Ridho; Firza Andika, Maciej Gajos, Hanif Sjahbandi, Pablo Andrade; Rayhan Hannan, Ryo Matsumura; Marko Simic.

    Pelatih: Carlos Pena

    Klasemen Liga 1

     

    Klub

    D

    M

    S

    K

    GM

    GK

    -/+

    P

    1

    Persib

    29

    17

    10

    2

    51

    27

    24

    61

    2

    Dewa United

    29

    15

    8

    6

    55

    29

    26

    53

    3

    Persebaya

    28

    14

    7

    7

    33

    29

    4

    49

    4

    Malut United

    29

    12

    11

    6

    38

    28

    10

    47

    5

    PSM Makasar

    29

    10

    14

    5

    38

    27

    11

    44

    6

    Persija Jakarta

    28

    12

    8

    8

    42

    33

    9

    44

    7

    Borneo

    29

    12

    7

    10

    38

    32

    6

    43

    8

    Arema

    27

    12

    6

    9

    47

    39

    8

    42

    9

    PSBS Biak

    29

    11

    8

    10

    38

    38

    0

    41

    10

    Bali United

    29

    11

    8

    9

    42

    35

    7

    41

    11

    Persita

    28

    11

    6

    11

    27

    32

    -5

    39

    12

    Persik

    28

    9

    9

    10

    31

    33

    -2

    36

    13

    Barito Putera

    28

    7

    8

    13

    36

    47

    -11

    29

    14

    Madura United

    27

    7

    6

    14

    28

    48

    -20

    27

    15

    Persis

    28

    6

    8

    14

    27

    41

    -14

    26

    16

    Psis Semarang

    29

    6

    7

    16

    24

    39

    -15

    25

    17

    Semen Padang

    29

    6

    7

    16

    30

    57

    -27

    25

    18

    Pss Sleman

    29

    7

    4

    18

    33

    44

    -11

    25

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

    (TribunJakarta)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Nelayan Pamekasan Pingsan Setelah Diserang Ikan Marlin, Moncong Masih Tertancap di Telinga Korban – Halaman all

    Nelayan Pamekasan Pingsan Setelah Diserang Ikan Marlin, Moncong Masih Tertancap di Telinga Korban – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang nelayan berusia 47 tahun, Misnaton, pingsan setelah mengalami insiden serius saat menyelam di perairan Desa Batulenger, Kecamatan Sokobanah, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur.

    Peristiwa ini terjadi pada Minggu malam, 13 April 2025, dan menjadi viral di sejumlah grup WhatsApp warga Pamekasan.

    Menurut keterangan Kasi Humas Polres Pamekasan, AKP Sri Sugiarto, Misnaton sedang mencari ikan dengan cara menyelam dan menembak ikan ketika tiba-tiba ia ditabrak oleh ikan marlin berukuran besar.

    “Saat itu korban mencari ikan, dia menyelam dan tiba-tiba ditabrak ikan marlin dengan ukuran cukup besar, tepat di telinganya, telinga kiri,” ungkap AKP Sri Sugiarto pada Selasa, 15 April 2025.

    Setelah insiden tersebut, nelayan lain segera memberikan pertolongan pertama dan membawa Misnaton ke Puskesmas Batumarmar.

    Namun, petugas medis di puskesmas menyatakan bahwa mereka tidak mampu menangani cedera kompleks yang dialami Misnaton.

    “Tapi di sana petugas puskesmas tidak sanggup untuk melakukan pertolongan,” tambah AKP Sri Sugiarto.

    Karena kondisi yang tidak memungkinkan, Misnaton dirujuk ke RSUD Slamet Martodirdjo Pamekasan.

    Sayangnya, rumah sakit tersebut juga tidak dapat melakukan operasi untuk mengeluarkan ujung moncong ikan marlin dari telinga korban.

    Akhirnya, Misnaton dibawa ke salah satu rumah sakit di Surabaya untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

    Informasi terakhir menyebutkan bahwa moncong ikan marlin berhasil dilepaskan dari telinga Misnaton.

    “Alhamdulillah, moncong dari ikan marlin berhasil dilepaskan dari kuping korban,” terang AKP Sri Sugiarto.

    (Tribunnews.com/Isti Prasetya)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Pakar Universitas Muhammadiyah Surabaya: Minimnya Lapangan Kerja Dorong WNI Jadi Korban Eksploitasi di Luar Negeri

    Pakar Universitas Muhammadiyah Surabaya: Minimnya Lapangan Kerja Dorong WNI Jadi Korban Eksploitasi di Luar Negeri

    “Ironisnya, kita membiarkan anak-anak bangsa menjadi korban kejahatan transnasional karena tidak ada ruang kerja yang tersedia di Tanah Air,” ujarnya.

    Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya langkah strategis jangka panjang. Menurutnya, pemerintah harus berhenti bersikap reaktif dan mulai melakukan investasi serius pada pengembangan ekonomi lokal, pelatihan vokasi, dan pembangunan sektor industri berbasis kerakyatan agar masyarakat tidak terpaksa bekerja ke luar negeri secara ilegal.

    “Kalau tidak ada perubahan fundamental, cerita PMI menjadi korban eksploitasi akan terus berulang,” tegasnya.

    Sementara itu, laporan dari LSM Migrant Watch Asia mengungkap bahwa banyak pekerja migran direkrut oleh agen tidak resmi dengan janji pekerjaan di sektor jasa atau teknologi.

    Namun kenyataannya, mereka justru dipaksa bekerja di perusahaan yang menjalankan aktivitas ilegal, seperti judi online, penipuan daring, bahkan perdagangan manusia. Beberapa di antaranya disekap, disiksa, dan tidak dibayar sesuai janji.

    Meningkatnya tren keberangkatan nonprosedural ke Kamboja selama dua tahun terakhir pun dinilai selaras dengan tingginya angka pengangguran dalam negeri, khususnya di kalangan usia produktif. Situasi ini membuat banyak warga Indonesia tergoda oleh iming-iming pekerjaan di luar negeri yang ternyata penuh risiko.
    (Wahyuni/Fajar)

  • 5
                    
                        Bawa Pulang Bayi yang Dibuang di Sawah ke Cilacap, Sang Nenek: Saya Kaget, padahal Jujur Saja…
                        Surabaya

    5 Bawa Pulang Bayi yang Dibuang di Sawah ke Cilacap, Sang Nenek: Saya Kaget, padahal Jujur Saja… Surabaya

    Bawa Pulang Bayi yang Dibuang di Sawah ke Cilacap, Sang Nenek: Saya Kaget, padahal Jujur Saja…
    Editor
    MADIUN, KOMPAS.com
    – Orangtua dari satu tersangka pembuang bayi berinsial EEN (18) mendatangi Ruang Ponek, RSUD Caruban, Sabtu (19/4/2025) pukul 08.30 WIB.
    Mereka ingin membawa cucunya pulang ke rumah, Dusun/Desa Sarwadi, Kecamatan Kawunganten, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
    Didampingi Dinas Sosial Kabupaten Cilacap dan Kabupaten Madiun, sang bayi langsung dibawa keluar dari kamar perawatan, untuk ditunjukkan kepada orang tua dan keluarga tersangka.
    Rasa senang dan bahagia terpancar, ketika menggendong dan menatap bayi selama beberapa menit.
    Dengan berat 4 kilogram dan berusia hampir 1 bulan, bayi jenis kelamin laki laki itu dalam kondisi sehat.
    Ibu Kandung EEN, Supinah, mengetahui kabar penelantaran bayi di Madiun dari media massa. Ia mengaku kaget, lantaran pelakunya adalah putrinya sendiri.
    “Saat itu saya kaget, waktu pulang anak saya (EEN) minta maaf, sambil menangis. Terus pada malam hari, rumah saya didatangi polisi,” ujar Supinah.
    Supinah sendiri hanya bisa pasrah, ketika anaknya dibawa sejumlah petugas, untuk keperluan pemeriksaan lebih lanjut.
    “Saya bilang kepada anak saya, tidak apa apa (bayinya) dibawa pulang. Saya bilang jujur saja. Padahal kalau jujur tidak ada masalah apa apa,” ucapnya.
    “Kami datang kesini untuk merawat bayi secara mandiri. Anak saya 4, 2 laki laki 2 perempuan. Mau kami bawa langsung ke Cilacap. Saya kesibukannya sebagai petani,” imbuhnya.
    Soal kehidupan EEN, Supinah mengungkapkan, anaknya merantau di Kabupaten Madiun baru pertama kali. Sebelumya EEN bekerja di Solo.
    “Sebelumnya kerja di koperasi, pindah lagi kerja di toko lampu, tinggal di rumah kontrakan selama merantau. Sudah tidak pulang setahun,” pungkasnya.
    Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul
    Orangtua Pembuang Bayi di Sawah Madiun Datangi RSUD Caruban, Bawa Cucunya Pulang ke Cilacap
    .
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Rem Blong, Truk Fuso Tabrak 5 Kendaraan di Simpang Empat Tunggorono Jombang, 4 Orang Terluka

    Rem Blong, Truk Fuso Tabrak 5 Kendaraan di Simpang Empat Tunggorono Jombang, 4 Orang Terluka

    Jombang (beritajatim.com) – Kecelakaan beruntun melibatkan enam kendaraan terjadi di perempatan traffic light Tunggorono, Kecamatan Jombang, pada Sabtu (19/4/2025) sekitar pukul 07.50 WIB. Kecelakaan ini dipicu oleh sebuah truk Fuso bernomor polisi N 9558 ED yang mengalami rem blong, hingga menyebabkan tabrakan beruntun yang mengakibatkan empat orang luka-luka.

    Menurut Kepala Unit Gakkum Satlantas Polres Jombang Ipda Siswanto, peristiwa itu bermula ketika truk Fuso yang dikemudikan Sudirman (57), warga Dampit, Kabupaten Malang, melaju dari arah selatan menuju utara.

    Sesampainya di perempatan lampu merah Tunggorono, truk diduga mengalami kegagalan sistem pengereman, dan tidak mampu berhenti saat lampu lalu lintas menyala merah.

    “Truk tersebut menabrak bagian belakang mobil Daihatsu pikap S 8692 WL yang tengah berhenti di traffic light, lalu pikap tersebut terdorong ke depan dan menabrak empat sepeda motor yang juga sedang berhenti,” terang Ipda Siswanto.

    Empat sepeda motor yang turut menjadi korban dalam insiden ini adalah: Honda Scoopy S 4118 OBR, dikendarai Firda Dian Pranata (23), warga Kepuh Pajang, Perak. Lalu, Honda Vario S 3529 YJ, dikendarai Hadi Ismanto (35), warga Surabaya.

    Kemudian Honda Grand tanpa TNKB, dikendarai Suwarno, warga Mojowarno, serta Honda Revo tanpa TNKB (Tanda Nomor Kendaraan Bermotor), dikendarai Suwarnu (41), warga Brangkal, Bandarkedungmulyo. Keempat pengendara motor mengalami luka ringan dan saat ini menjalani perawatan jalan di RSUD Kabupaten Jombang.

    Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Pengemudi pikap, Samsul Dafid Septian (31), warga Temuwulan, serta pengemudi truk Fuso dinyatakan tidak mengalami luka.

    Dua saksi mata di lokasi kejadian, Sudirman (50) dan Yusnan (54)—warga setempat—membenarkan bahwa insiden terjadi sesaat setelah lampu merah menyala dan seluruh kendaraan sedang berhenti.

    Kerugian materi akibat tabrakan beruntun ini diperkirakan mencapai Rp 20 juta. “Kami masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap pengemudi truk serta kendaraan yang terlibat, dan mendalami penyebab pasti rem blong tersebut,” pungkas Ipda Siswanto. [suf]

  • Djoko Setijowarno Ungkap Penyebab Sebenarnya Macet Parah di Tanjung Priok – Halaman all

    Djoko Setijowarno Ungkap Penyebab Sebenarnya Macet Parah di Tanjung Priok – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Pengamat transportasi Djoko Setijowarno menyoroti kebijakan pemerintah soal pembatasan operasional logistik selama 16 hari pada libur Lebaran jadi penyebab kemacetan di Tanjung Priok, Jakarta Utara.

    “Pada angkutan Lebaran, pemerintah terlalu lama membatasi (aktivitas) operasional logistik, bahkan sampai 16 hari. Pembatasan operasional angkutan logistik semestinya tidak boleh lebih dari lima hari,” ujar Djoko saat dihubungi Sabtu (19/4/2025).

    Saat itu, pemerintah melarang mobilitas angkutan barang yang berlaku pada 24 Maret-8 April 2025. Kondisi itu menyebabkan bongkar muat di pelabuhan menumpuk, bahkan tersendat.

    “Kondisi ini dikhawatirkan menghambat pertumbuhan ekonomi mengingat kelancaran distribusi logistik menjadi salah satu indikator perputaran ekonomi,” terang Djoko.

    Di sisi lain, menurut Djoko, kemacetan parah yang terjadi juga jadi pembelajaran bagi semua pihak untuk lebih mengedepankan angkutan barang berbasis rel dibanding jalan raya.

    Dia mencontohkan, di zaman Belanda, jalur rel sudah terhubung dengan dermaga. Tujuannya, agar alur angkutan barang bisa lebih lancar. Namun, kini hampir semua jalur itu diputus. Tersisa hanya di Pelabuhan Tanjung Intan (Cilacap).

    “Sejumlah akses pelabuhan di zaman Belanda sudah lengkapi dengan jalan rel dan area penyangga,” ujar Djoko.

    Misalnya, di Pelabuhan Belawan (Medan), Pelabuhan Teluk Bayur (Padang), Pelabuhan Panjang (Lampung), Pelabuhan Tanjung Priok (Jakarta), Pelabuhan Tanjung Emas (Semarang), Pelabuhan Juwana (Pati), Pelabuhan Tanjung Perak (Surabaya).

    “Sekarang area penyangga itu telah berubah fungsi menjadi pemukiman dan perumahan,” sambungnya.

    Oleh karena itu, Djoko melihat pemerintah harus mengevaluasi kebijakan itu agar tidak terulang. Jangan sampai ada pihak yang dirugikan lagi akibat kesalahan kebijakan.

    “Pada akhirnya juga negara merugi, karena pertumbuhan ekonominya tidak tercapai,” kata Djoko.

  • Pakar Hukum Nilai Kasus Hukum La Nyalla Terkesan Dipaksakan

    Pakar Hukum Nilai Kasus Hukum La Nyalla Terkesan Dipaksakan

    loading…

    Penyidikan perkara yang menjerat Ketua DPD RI ke-5 AA La Nyalla Mahmud Mattalittioleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkesan dipaksakan. Foto/SindoNews

    JAKARTA – Penyidikan perkara yang menjerat Ketua DPD RI ke-5 AA La Nyalla Mahmud Mattalittioleh Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK ) terkesan dipaksakan.Sebab, La Nyalla dianggap terlibat dan bertanggung jawab dalam kasus yang menjerat pimpinan dan anggota DPRD Provinsi Jawa Timur periode 2019-2024.

    Pakar Hukum Universitas Indonesia (UI) Chudry Sitompul menilai, hal itu didasarkan kepada upaya dan narasi yang dibangun KPK. Di mana seolah La Nyalla adalah pihak yang patut diduga terlibat dan bertanggung jawab dalam perkara penerimaan dana hibah yang dalam penggunaanya menyimpang.

    “Dasar hukum pengusutan perkara tindak pidana korupsi ini adalah pengurusan dana hibah untuk kelompok masyarakat (pokmas) dari APBD Provinsi Jatim 2019-2022, yang berasal dari rekomendasi anggota DPRD Jatim, yang kemudian ternyata ditemukan adanya penyimpangan dalam prosesnya. Yaitu pemotongan dan cash back kepada pimpinan dan anggota DPRD Jatim,” tandas Chudry di Jakarta, Sabtu (19/4/2025).

    Chudry mengatakan, perkara tersebut diawali dengan operasi tangkap tangan Wakil Ketua DPRD Jatim Sahat Tua Simanjuntak pada pertengahan Desember 2022 lalu. Lalu dikembangkan dengan menyisir pokmas penerima hibah atas rekomendasi anggota dewan Provinsi Jatim. KPK kemudian menetapkan pimpinan DPRD Jatim dan anggota lainnya sebagai tersangka. Termasuk Ketua DPRD Jatim saat itu, Kusnadi.

    “Yang kedua, yang juga penting untuk menjadi catatan, penggeledahan ke kediaman La Nyalla di Surabaya didasarkan atas Surat Perintah Penyidikan, yaitu Sprindik nomor 96/DIK/00/01/07/2024 tanggal 5 Juli 2024, yang merupakan Sprindik untuk tersangka saudara Kusnadi. Artinya, KPK menduga hasil tindak pidana korupsi saudara Kusnadi disimpan atau terdapat di kediaman La Nyalla. Atau La Nyalla adalah salah satu pokmas penerima hibah atas rekomendasi saudara Kusnadi,” urainya.

    Hal itu, menjadi pertanyaan karena La Nyalla tidak ada hubungan apa pun dengan Kusnadi. La Nyalla juga bukan pokmas yang menerima hibah atas rekomendasi Kusnadi atau anggota DPRD Jatim lainnya. Sehingga wajar jika kemudian penyidik KPK tidak menemukan apa pun yang dibawa dari kediaman LaNyalla.

    “Lalu, yang terbaru, KPK mengatakan rumah La Nyalla digeledah karena pernah menjadi Wakil Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur periode 2010-2019. Ini menurut saya menjadi pertanyaan juga. Karena perkara ini payung besarnya, dilihat dari Laporan Kejadian Tindak Pidana (LKTP) dan Sprindik perkara ini adalah penggunaan APBD dalam pengurusan dana hibah untuk pokmas 2019-2022, terutama dengan tersangka saudara Kusnadi,” bebernya.

    Ucok, panggilan akrab Chudry juga menjelaskan penerima hibah APBD selalu menandatangani Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) di mana organisasi seperti KONI daerah, KPUD, Panwaslu dan lainnya di daerah, selalu di tandatangani oleh Ketua bukan Wakil Ketua.

    “Jadi kalaupun KONI Jatim itu juga menerima hibah daerah dari Pemerintah Provinsi melalui Dispora, yang mempertanggung jawabkan itu ketua. Bukan wakil ketua. Karena yang tanda tangan NPHD itu ketua. Ini due process of law. Yang harus ditegakkan secara adil, sehingga menghindari kesewenang-wenangan institusi penegak hukum terhadap masyarakat,” tukas ahli hukum pidana itu.

    Dalam KUHAP salah satunya due process, adalah setiap orang harus terjamin hak terhadap dirinya, kediaman, serta terhindar dari surat-surat pemeriksaan dan penyitaan yang tidak beralasan, dan juga hak mendapat perlindungan dan pemeriksaan yang sama dalam hukum.

    (cip)

  • Pangeran Thailand Jadi Tukang Kebun di Bandung, Terusir dari Istana

    Pangeran Thailand Jadi Tukang Kebun di Bandung, Terusir dari Istana

    Jakarta, CNBC Indonesia – Nasib seseorang tidak ada yang tahu. Siapa sangka, Pangeran Thailand yang dulu kaya raya dan tersohor, kemudian harus terbuang dari negaranya.

    Sosoknya tak lain adalah Pangeran Paribatra Sukhumbandhu, salah satu tokoh penting dalam sejarah monarki Thailand. Ia sempat menghabiskan masa pengasingannya di Kota Kembang Bandung dan bekerja sebagai tukang kebun.

    Awalnya, sebagai anak Raja Chulalongkron atau Rama V, Paribatra hidup bergelimang harta di istana. Saat sudah dewasa dia diberi posisi khusus di pemerintahan. Dalam Thailand: A Short History (2004) diketahui, dia sempat menjadi Panglima Angkatan Laut, Menteri Dalam Negeri, dan penasehat raja. Akan tetapi, semua posisi dan keistimewaan itu berakhir pada 24 Juni 1932.

    Kudeta di kerajaan sukses menggulingkan kekuasaan Rama V. Paribatra yang jadi bagian kerajaan, baik secara politik atau biologis, praktis terdampak kudeta. Dia harus angkat kaki dari istana. Alias terusir dari rumah yang 50 tahun ditempati.

    Ketika tragedi terjadi, dia bingung hendak tinggal di mana. Awalnya memilih pergi ke Eropa, tapi sejarah kemudian mencatatnya berbeda. Anak ke-33 Raja Rama V itu kemudian memutuskan tinggal di Hindia Belanda pada Agustus 1932. Surat kabar de Indische Courant (6 Agustus 1932) melaporkan, dia tiba di Batavia sebelum akhirnya memilih menetap di kawasan Cipaganti, Bandung. Dia datang bersama istri, 5 anak, dan beberapa orang lain.

    Keputusan tinggal di Paris van Java dipilih karena suasana kota itu sesuai dengan dirinya sebagai pensiunan. Dingin, sepi, dan banyak pemandangan alam indah.

    Meski dianggap pesakitan di Thailand, Paribatra begitu dihormati di Hindia Belanda. Para pejabat tinggi masih menganggapnya sebagai sosok hebat dan berjasa. Tak heran, dia diberi kebebasan di Bandung.

    Harian de Indische Courant (22 Agustus 1933) menuliskan, pejabat Hindia Belanda memberikan tiga rumah besar di Bandung sebagai hunian Paribatra. Kelak, hunian tersebut dimanfaatkan sang pangeran untuk menyalurkan kegiatan terpendamnya: jadi tukang kebun.

    Peneliti sejarah Bandung Haryoto Kunto dalam Semerbak Bunga di Bandung Raya (1986) menceritakan, di rumah barunya Paribatra menjadi ahli tanaman anggrek.

    Sehari-hari dia menjadi tukang kebun hingga sukses membangun taman indah berbunga di depan rumah. Dari kebun itu pula, Paribatra memperkenalkan bibit anggrek yang kelak disebarluaskan di kawasan Bandung. Mengutip majalah Mooi Indie (1937), dia rela menjadi tukang kebun karena merasa Bandung masih miskin bunga-bunga.

    Selain berkebun, Paribatra juga hobi berwisata ke Jawa, Sumatera dan Bali. Setiap kali berlibur, jejak langkah Paribatra selalu jadi sorotan banyak media.

    Sepanjang 1933-1938, tercatat dia mengunjungi Malang, Surabaya, Jogja, Bali, Kediri Bogor, Medan, dan sebagainya. Biasanya, Paribatra datang bersama rombongan dan menginap di hotel selama berhari-hari.

    Saat mengunjungi Malang, misalnya, koran Soerabaijasch handelsblad (15 Juni 1937) melaporkan, dia dan 12 orang lain diberi fasilitas hotel oleh pejabat lokal. Kemudian, mereka diajak jalan-jalan ke tempat wisata. Bahkan terkadang juga dia melakukan napak tilas ke beberapa wilayah yang pernah dikunjungi Rama V di Hindia Belanda.

    Hidup Paribatra Sukhumbandhu berakhir pada 18 Januari 1944. Dia wafat di usia 62 tahun dan dimakamkan di Bandung. Namun, pada 1948, jenazah Paribatra dipulangkan ke tanah kelahiran untuk dikremasi di Istana Raja, Bangkok.

    (lih/fab)