Gunung Semeru Kembali Meletus Pagi Ini, Warga di Sepanjang Besuk Kobokan Diminta Waspadai Awan Panas dan Banjir Lahar
Tim Redaksi
LUMAJANG, KOMPAS.com
–
Gunung Semeru
di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, kembali mengalami erupsi, Jumat (2/5/2025) pagi.
Pos pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru di Gunung Sawur melaporkan, Gunung Semeru mengalami erupsi pukul 06.44 WIB.
Erupsi yang terjadi berupa letusan kolom abu berintensitas tebal setinggi 700 meter yang mengarah ke barat daya.
Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimal 22 milimete dan berdurasi 180 detik.
“Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Jumat, 2 Mei 2025 pukul 06.44 WIB dengan tinggi kolom abu teramati 700 meter diatas puncak,” tulis petugas PPGA Semeru Mukdas Sofiab dalam keterangan tertulis, Jumat (2/5/2025).
Sebelumnya, PPGA Semeru juga melaporkan bahwa erupsi terjadi pukul 01.30 WIB dini hari.
Tinggi letusan erupsi ini teramati 500 meter di atas puncak kawah.
Sebagai informasi, dalam 24 jam terakhir atau pada Kamis (1/5/2025) mulai pukul 00.00-24.00 WIB, Pos Pemantauan Gunung Api (PPGA) Semeru melaporkan erupsi berupa letusan sebanyak 60 kali.
Namun, beberapa erupsi yang terjadi tidak dapat teramati secara visual karena Gunung Semeru tertutup kabut.
Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang Yudhi Cahyono mengatakan, saat ini status aktivitas Gunung Semeru berada di level II atau waspada.
Meski begitu, ia mengimbau warga untuk tidak melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara di sepanjang
Besuk Kobokan
, sejauh 8 kilometer dari puncak.
Di luar jarak tersebut, masyarakat juga dilarang melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan.
Karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.
Terlebih, saat ini sekitar Gunung Semeru kerap diguyur hujan lebat yang beresiko menimbulkan banjir lahar.
“Waspada terhadap potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru,” imbaunya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Surabaya
-
/data/photo/2025/01/08/677e5a5b722bd.png?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Gunung Semeru Kembali Meletus Pagi Ini, Warga di Sepanjang Besuk Kobokan Diminta Waspadai Awan Panas dan Banjir Lahar Surabaya 2 Mei 2025
-
/data/photo/2025/05/01/68135a8eceb48.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Pelaku Begal Bangkalan Mengaku Kasihan dengan Bu Guru tapi Berdalih Uang Habis Bayar Utang dan Beli Narkoba Surabaya 2 Mei 2025
Pelaku Begal Bangkalan Mengaku Kasihan dengan Bu Guru tapi Berdalih Uang Habis Bayar Utang dan Beli Narkoba
Editor
BANGKALAN, KOMPAS.com
– Dukungan moril kepada korban begal motor, Maidatul (34), tergambar dalam momen pinjam pakai barang bukti sepeda motor di lapangan uji praktek SIM
Polres Bangkalan
, Kamis (1/5/2025) sore.
MH merupakan guru kelas V SDN Lerpak 2, Kecamatan Geger yang menjadi korban pembegalan sepeda motor yang berkendara pada 21 April 2025 lalu.
Korban MH didampingi sejumlah rekan guru, pengurus PGRI hingga Kepala Dinas Pendidikan Bangkalan, Moh Yakub saat menerima motor Honda Vario 125 yang dirampas begal saat pulang mengajar di Jalan Desa/Kecamatan Geger pada 21 April 2025.
Saat pembegalan, korban MH juga membawa serta anaknya yang masih bocah berikut suaminya.
Maidatul berjalan menuju area konferensi pers, bergabung bersama Kapolres Bangkalan, AKBP Hendro Sukmono serta Kasat Reskrim AKP Hafid Dian Maulidi.
“Saya ucapkan terima kasih kepada Bapak Kapolres dan jajarannya, Alhamdulilah motor saya sudah bisa ditemukan. Doa saya, ke depan supaya tidak ada rasa ketakutan untuk teman guru yang lain saat melaksanakan tugasnya di Kecamatan Geger,” kata Maidatul.
Polres Bangkalan dalam momen itu juga menghadirkan tersangka berinisial SR (40), asal Desa Kranggan Barat, Kecamatan Tanah Merah, Kabupaten Bangkalan.
Pelaku SR dihadirkan dengan bantuan kursi roda.
Kedua kakinya ditembak timah panas polisi saat penangkapan di sebuah rumah kos di Kampung Malang, Kecamatan Wonorejo Surabaya pada 28 April 2025.
Tindakan tegas dan terukur itu sebagai ‘hadiah’ atas tindakannya membegal bu guru yang saat itu membonceng anaknya yang masih berusia bocah.
“Kamu melihat ibu guru itu bersama anaknya, apa tidak kasihan,” tanya Kapolres Bangkalan, AKBP Hendro Sukmono kepada tersangka SR.
“Kasihan, pak. Tetapi teman-teman yang mengajak. Uang habis untuk membayar utang dan membeli narkoba,” sesal SR.
Saat ini Satreskrim Polres Bangkalan terus memburu kedua rekan SR yang terekam CCTV saat beraksi.
“Dua DPO masih kami kejar, nama sudah ada, DPO sudah kami terbitkan. Insya Allah, kami berjanji akan terus memberikan kenyamanan bagi masyarakat Bangkalan. Bagi siapa pun, baik guru atau masyarakat lain dalam beraktifitas,” tegas Hendro.
Ia menegaskan, sudah menjadi tugas kepolisian untuk memastikan bahwa Bangkalan aman, Bangkalan bersih dari curanmor.
Karena itu, pihaknya akan terus melaksanakan tugas dengan optimal dengan harapan mampu membasmi tindak pidana curanmor di Bangkalan.
“Kebetulan juga besok (hari ini) adalah Hari Pendidikan Nasional, sehingga apa yang disampaikan Pak Yakub (Kadisdik Bangkalan), ini sebagai hadiah dan kado untuk beliau (korban), untuk ibu-ibu guru,” kata dia.
“Dan tentu bagi kami yang juga merasa senang bisa menemukan kembali motor korban,” pungkas Hendro.
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul
Polres Bangkalan Kembalikan Motor Bu Guru, Pembegal Mengaku Kasihan Tetapi Berdalih Dikejar Utang
.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/05/01/68137a0353f4b.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Hari Buruh, Khofifah Bagi-bagi Mawar dan Janjikan Pelatihan Pekerja dan Beasiswa Pelajar Surabaya 2 Mei 2025
Hari Buruh, Khofifah Bagi-bagi Mawar dan Janjikan Pelatihan Pekerja dan Beasiswa Pelajar
Tim Redaksi
SURABAYA, KOMPAS.com
– Gubernur Jatim
Khofifah Indar Parawansa
menyebar ratusan bunga mawar kepada para buruh yang menggelar aksi memperingati
Hari Buruh
di depan Kantor Gubernur Jatim Jalan Pahlawan Surabaya, Kamis (1/5/2025).
Bunga mawar tersebut dibagikan usai Khofifah menemui dan memberikan statmen di hadapan ribuan buruh.
Di atas panggung mimbar, Khofifah berjanji akan memfasilitasi semua tuntutan buruh.
Khofifah bahkan menjanjikan 10.000 pelatihan bagi buruh yang terkena PHK.
“Kami siapkan 10.000 kegiatan pelatihan dan sertifikasi bagi para pekerja yang terkena PHK,” ujar Khofifah.
Selain itu, Khofifah juga menjanjikan beasiswa kepada 30.000 siswa SMA dan SMK yang nanti akan diumumkan Dinas Pendidikan Jawa Timur.
“Kebijakan ini sekaligus kita memberikan kado pada Hari Pendidikan Nasional besok, 2 Mei,” tambahnya.
Para buruh memadati jalan depan kantor Gubernur Jatim sejak Kamis siang.
Mereka berasal dari berbagai elemen buruh seperti FSPMI, SPSI, Sarbumusi, dan FSKEP dari berbagai daerah di Jatim.
Ketua DPW FSPMI Provinsi Jawa Timur Jazuli mengatakan, hasil pertemuan tertutup dengan Gubernur Jatim ada 17 rekomendasi buruh yang disetujui oleh Khofifah.
“Baik yang sifatnya diteruskan ke pemerintah pusat maupun rekomendasi yang berpihak untuk peningkatan kesejahteraan para buruh,” jelasnya.
Di antaranya, Khofifah setuju untuk meneruskan aspirasi buruh agar pemerintah pusat melakukan kajian terkait tentang Peraturan Menteri Keuangan Nomor 101/PMK.010/2016 tentang penyesuaian besaran penghasilan tidak kena pajak.
Selain itu, soal tuntutan buruh agar Pemprov Jatim menyediakan sarana transportasi murah di 38 kabupaten dan kota di Jatim.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/04/26/680cdab682e43.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Ayah di Lumajang Diduga Perkosa Anak Kandungnya Selama 2 Tahun, Selalu Dilakukan Malam Hari Saat Ibu Tertidur Surabaya 2 Mei 2025
Ayah di Lumajang Diduga Perkosa Anak Kandungnya Selama 2 Tahun, Selalu Dilakukan Malam Hari Saat Ibu Tertidur
Tim Redaksi
LUMAJANG, KOMPAS.com
– Seorang ayah berinisial TR (34), warga Kecamatan Randuagung, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, diduga telah menyetubuhi putrinya sendiri berinisial AR (13).
Kepala Bidang Perlindungan Anak dan Pelayanan Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kabupaten Lumajang, Darno mengatakan, terduga pelaku diketahui adalah ayah kandung korban.
Aksi tak senonoh itu bahkan sudah dilakukan hingga 10 kali oleh terduga pelaku sejak korban masih duduk di bangku sekolah dasar.
Hal ini diketahui setelah ayah korban dilaporkan kepada polisi pada 14 April 2025.
“Awalnya, korban cerita ke temannya, sampai akhirnya pihak desa melaporkan terduga pelaku ke polisi,” kata Darno di Lumajang, Senin (2/5/2025).
“Menurut pengakuan korban sudah 10 kali, mulai kelas 5 atau kelas 6, pokoknya masih SD, sekarang korban sudah SMP kelas 1,” lanjutnya.
Nahasnya, kelakuan bejat ayah terhadap anak kandungnya ini dilakukan di rumahnya sendiri.
Aksi rudapaksa ini selalu dilakukan terduga pelaku pada malam hari, meskipun saat itu di rumah juga ada ibu korban.
“Jadi ini pasti dilakukannya malam sekitar jam 1, ibunya ada di rumah, tapi sudah tidur,” jelasnya.
Kasi Humas Polres Lumajang Ipda Untoro Abimanyu membenarkan bahwa terdapat laporan dugaan asusila oleh ayah kandung terhadap anaknya sendiri.
Namun, sampai saat ini polisi belum melakukan penahanan terhadap terduga pelaku.
“Laporan masuk tanggal 14 April, kami masih menjadwalkan untuk pemeriksaan pelapor dan korban, sementara terduga pelaku nanti menyusul setelahnya, saat ini statusnya masih saksi,” jelas Untoro.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Mayday, Buruh se-Jatim Minta 17 Tuntutan, Khofifah: Saya Perjuangkan Maksimal!
Surabaya (beritajatim.com) – Ribuan massa buruh se-Jatim melakukan aksi unjuk rasa di Kantor Gubernur Jatim saat Peringatan Hari Buruh Internasional (Mayday) pada Kamis (1/5/2025) sore.
Massa buruh puas usai ditemui Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa. Massa buruh mulai membubarkan diri pada pukul 17.30 WIB. Sekitar pukul 18.00 WIB, aparat kepolisian mulai membersihkan kawat berduri di lokasi dan menggelar apel untuk pembubaran.
Ketua SPSI Jatim, Achmad Fauzi menyebut para buruh berterima kasih kepada Gubernur Khofifah yang berkenan memperjuangkan aspirasi para buruh.
Ketua FSPMI Jatim, Jazuli menambahkan, Gubernur Khofifah telah menandatangani tuntutan para buruh di May Day 2025 ini.
“Terima kasih Bu Khofifah dan Pak Emil telah menandatangani 17 poin tuntutan para buruh untuk diperjuangkan di pemerintah pusat dan daerah,” kata Jazuli.
“Hidup Bu Khofifah, Gubernure buruh (gubernurnya buruh),” teriak buruh.
Jazuli membeberkan sejumlah tuntutan dari para buruh yang telah ditandatangani oleh Khofifah. Di antaranya pembentukan klaster tenaga kerja.
“Ada tuntutan terkait kebijakan pusat, yakni membuat UU Ketenagakerjaan Baru dengan mengeluarkan klaster tenaga kerja. Bu Gubernur berjanji memperjuangkan buruh perempuan yang sebagai tulang punggung keluarga agar bisa dibebaskan dari pajak penghasilan. Ibu Gubernur juga paham dan prihatin kondisi buruh, beliau akan memperjuangkan perumahan rakyat untuk bisa diakses para buruh. Nanti dikaji berapa iuran dibayar buruh, mudah dijangkau dan layak untuk buruh,” tuturnya.
“Alhamdulillah, Bu Gubernur juga menyanggupi agar bus Trans Jatim bisa beroperasi di wilayah industri dan merata di 38 kabupaten/kota Jatim. Dan, sejak tahun 2019 bu Khofifah satu-satunya gubernur di Imdonesia yang memiliki perhatian khusus ke anak buruh. Yakni, memberi kuota 5 persen ke anak buruh untuk masuk langsung ke SMA/SMK negeri. Beliau akan mengkaji dan tambahan kuota, serta Bu Khofifah mau menerima usulan para buruh agar Gus Dur kita usulkan jadi pahlawan nasional,” tambah Jazuli.
Sementara itu, Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa menerima dan menandatangani 17 tuntutan para buruh yang menggelar aksi di Kantor Gubernur Jatim. Khofifah memastikan akan berjuang bersama buruh.
“Kami akan menyiapkan pelatihan dan sertifikasi bagi korban PHK sebanyak 10.000 pelatihan dan sertifikasi. Kami imgin bahwa saudara-saudara semua bisa mengakses pekerjaan dengan hasil yang layak dan bisa memenuhi kebutuhan saudara-saudara,” kata Khofifah.
Khofifah memastikan pelatihan dan sertifikasi itu sudah tersedia anggarannya di Pemprov Jatim. Khofifah akan mengawal program tersebut.
“Insya Allah anggarannya ada, programnya ada sehingga melalui komandan Gasper Pak Fauzi, Pak Jazuli dan teman-teman semua kita berharap peningkatan keterampilan bisa mengakses pekerjaan lebih tinggi dan membawa kesejahteraan,” jelasnya.
Selain itu, Khofifah juga memberikan perhatian khusus kepada anak buruh yang ingin melanjutkan ke jenjang pendidikan menengah atas.
“Begitu pula soal berapa persen putra-putri buruh bisa mengakses SMA dan SMK negeri, saya ingin sampaikan bahwa di SMA/SMK swasta kita akan menyiapkan 10 orang siswa untuk bisa mendapat beasiswa di sejumlah SMA/SMK swasta. Nanti jumlah totalnya semua ada 30 ribu siswa yang bisa diterima SMA/SMK swasta,” bebernya.
“Kebijakan ini sekaligus kita memberi kado pada hari pendidikan nasional yang jatuh pada 2 Mei besok. Oleh karena itu saudara-saudara sekalian yang punya putra putri tingkat SMP/MTS yang mau selesai, selain di SMA/SMK negeri ada SMA/SMK swasta yang nanti akan diumumkan oleh Dinas Pendidikan Jatim,” tambahnya. (tok/kun)
-

FSPMI Sampaikan Tiga Tuntutan ke Bupati Tuban Saat Perayaan May Day 2025
Tuban (beritajatim.com) – Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Cabang Tuban menyampaikan tiga tuntutan penting dalam peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) 2025 yang berlangsung di GOR Rangga Jaya Anoraga, Kamis (1/5/2025). Tidak melalui demonstrasi, aspirasi disampaikan secara persuasif langsung kepada Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky.
Ketua FSPMI Tuban, Duraji, menyatakan bahwa tahun ini peringatan May Day dilaksanakan dengan pendekatan dialog, tanpa aksi turun ke jalan. “Tuntutan para pekerja telah disampaikan kepada Bupati Tuban dengan pendekatan secara persuasif,” ujar Duraji.
Adapun tiga tuntutan utama yang disampaikan yakni:
Revisi UU Ketenagakerjaan
FSPMI meminta agar Pemkab Tuban mendorong pembahasan Undang-Undang Ketenagakerjaan baru yang dikeluarkan dari Undang-Undang Cipta Kerja. Menurut mereka, UU Cipta Kerja saat ini belum sepenuhnya berpihak pada pekerja.
Penambahan Iuran PBID untuk BPJS KIS
Buruh mendesak agar iuran tambahan Penerima Bantuan Iuran Daerah (PBID) BPJS Kartu Indonesia Sehat (KIS) ditingkatkan. Pasalnya, masih banyak keluhan dari masyarakat yang tak bisa mengakses layanan kesehatan karena KIS tidak aktif. “Ini menyebabkan pelayanan akses kesehatan mereka terbatas,” kata Duraji.
Pembangunan Rumah Singgah di Surabaya
FSPMI juga mengusulkan adanya rumah singgah di Surabaya bagi masyarakat Tuban yang berobat ke kota tersebut, mencontoh langkah Pemkab Bojonegoro. “Kami dari serikat buruh juga peduli dengan masyarakat luas, khususnya yang selama ini mengalami keterbatasan tempat singgah saat berobat di Surabaya,” jelasnya.Duraji juga menyoroti pentingnya kesiapan Pemkab Tuban dalam menghadapi masuknya investasi besar. Ia menyambut baik rencana Pemkab yang memproyeksikan penyerapan hingga 20.000 tenaga kerja pada tahun 2026.
“Artinya, ada ruang cukup lebar untuk teman-teman pekerja di Tuban. Kami akan terus mengawal realisasi penyerapan 20 ribu tenaga kerja itu,” pungkasnya. [ayu/beq]
-

DPRD Desak Evaluasi Internal Sekolah Usai Temuan Iuran Wisuda di Surabaya
Surabaya (beritajatim.com) – Anggota Komisi D DPRD Surabaya, Ais Shafiyah Asfar mendesak evaluasi serius terhadap manajemen internal sekolah negeri usai mencuatnya kasus pungutan iuran wisuda di salah satu SMP Negeri di kota pahlawan.
Dia menilai kejadian ini menunjukkan bahwa masih ada kepala sekolah atau komite sekolah yang belum memahami bahwa acara kelulusan bukanlah beban, tetapi momen sederhana untuk merayakan capaian siswa.
“Saya sangat menyayangkan kejadian seperti ini. Saya tegaskan bahwa tidak boleh ada pungutan dalam bentuk apapun, termasuk iuran wisuda atau acara kelulusan di tingkat SD atau SMP, baik negeri maupun swasta di Surabaya,” kata Ais Shafiyah Asfar, Kamis (1/5/2025).
Politisi muda PKB inu juga menilai perlunya kebijakan yang lebih konkret dari Pemkot Surabaya dalam melarang segala bentuk pungutan tidak wajib di sekolah. Menurutnya, pengawasan dan pembinaan harus diikuti dengan sanksi yang tegas jika ditemukan pelanggaran.
“Jika masih ditemukan pelanggaran berupa iuran kelulusan, maka kepala sekolah terkait harus ditindak tegas sesuai aturan yang berlaku,” ujarnya.
Ais juga mendorong agar setiap kegiatan akhir tahun dilakukan dalam koridor yang menjunjung prinsip kesetaraan dan kepedulian sosial. Dia menegaskan bahwa tidak semua keluarga siswa berada dalam kondisi ekonomi yang sama.
“Sekolah harus memastikan seluruh proses kelulusan bersifat inklusif dan tidak membebani orang tua murid secara ekonomi,” tegas Ning Ais.
Dia pun mendukung penuh kebijakan Dinas Pendidikan Kota Surabaya yang menganjurkan agar pelepasan siswa dilakukan secara sederhana namun bermakna.
“Saya juga mendukung penuh langkah Dispendik bahwa acara pelepasan siswa harus dilakukan secara sederhana,” katanya.
Ais mengingatkan kembali bahwa pendidikan di Surabaya harus bebas dari tekanan finansial tersembunyi, dan sekolah wajib membangun budaya kebersamaan, bukan kesenjangan.
“Karena esensi dari acara kelulusan adalah merayakan pencapaian belajar, bukan soal kemewahan atau acara seremonial yang membebani orang tua siswa. Sekolah di Surabaya harus bisa fokus pada nilai kebersamaan, bukan pada iuran atau gengsi acara,” pungkasnya.[ADV]


