kab/kota: Surabaya

  • Bekupon di TPU Rangkah Dibongkar, DPRD Surabaya: Jangan Cuma Sekali, Awasi Terus!

    Bekupon di TPU Rangkah Dibongkar, DPRD Surabaya: Jangan Cuma Sekali, Awasi Terus!

    Surabaya (beritajatim.com) – Penertiban bekupon di kawasan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Rangkah oleh Satpol PP bersama TNI-Polri menuai respons positif dari legislatif.

    Anggota Komisi A DPRD Kota Surabaya, Mohammad Saifuddin, menyatakan bahwa langkah tersebut perlu diapresiasi karena menyentuh persoalan yang sudah lama dikeluhkan masyarakat.

    Menurutnya, kegiatan di balik keberadaan bekupon yakni indikasi praktik judi merpati telah mencoreng ketertiban sosial, terlebih ketika berlokasi di lahan pemakaman umum yang seharusnya dijaga kesakralannya.

    “Penertiban ini merupakan langkah konkret dan perlu didorong terus secara berkala. DPRD sangat mendukung jika ini dilakukan bukan hanya karena tekanan publik sesaat, tapi menjadi komitmen jangka panjang dalam menjaga marwah kota Surabaya,” ujar Mohammad Saifuddin, Kamis (29/5/2025).

    Politisi Demokrat tersebut menilai bahwa lokasi TPU bukan hanya tempat pemakaman, tapi juga ruang publik yang mesti bersih dari kegiatan yang berpotensi mengganggu ketertiban dan merusak moralitas lingkungan sekitar. Dia mengingatkan bahwa indikasi perjudian dalam bentuk apapun tidak boleh ditoleransi.

    “Kami mendorong aparat gabungan dan pemkot untuk melakukan evaluasi dan pemantauan rutin. Jangan sampai setelah ditertibkan, muncul lagi secara diam-diam. Pengawasan harus berkelanjutan,” tegasnya.

    Dia juga meminta agar pemerintah kota tidak hanya bertindak represif, tapi juga memberikan solusi bagi masyarakat yang terdampak penertiban, terutama jika ada warga yang menggantungkan ekonomi pada aktivitas nonformal di area tersebut.

    “Sosialisasi dan pendekatan humanis penting, tapi tetap tidak boleh ada kompromi terhadap aktivitas ilegal. Ini bagian dari menjaga wibawa hukum di tingkat lokal,” tambah Saifuddin.

    DPRD Surabaya juga mendukung adanya patroli rutin lintas institusi, sebagaimana rencana lanjutan dari Satpol PP, TNI, dan Polri untuk memastikan lokasi tersebut benar-benar steril dari aktivitas melanggar hukum.

    “Kami juga mengingatkan kepada camat dan lurah setempat untuk tidak menutup mata. Ini tanggung jawab moral yang harus diemban bersama, termasuk dalam pelibatan RT/RW dan tokoh masyarakat,” tutupnya. [asg/kun]

  • Diikuti 66 Stan, PAKASI 2025 Hadirkan Inovasi Desa dan Perkuat Ketahanan Pangan

    Diikuti 66 Stan, PAKASI 2025 Hadirkan Inovasi Desa dan Perkuat Ketahanan Pangan

    Surabaya (beritajatim.com) – Pameran Kampung Kreasi (PAKASI) 2025 resmi dibuka di Royal Plaza Surabaya dan akan berlangsung hingga 1 Juni 2025. Mengusung tema ‘Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan dalam Rangka Penguatan Ketahanan Pangan’, kegiatan ini memasuki tahun ke-6 penyelenggaraan dan terus menjadi wadah strategis bagi desa-desa di Jawa Timur untuk menampilkan potensi terbaiknya.

    PAKASI 2025 menghadirkan 66 stan dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) kabupaten/kota se-Jawa Timur, serta partisipasi khusus dari Dinas PMD Kalimantan Selatan. Penyelenggara juga menggandeng perguruan tinggi sebagai mitra dalam program pendampingan dan pengembangan kapasitas desa.

    Kepala Dinas PMD Jawa Timur, Budi Sarwoto menyampaikan, bahwa PAKASI telah menjadi simbol kemandirian desa yang semakin kokoh dan terarah. “Tahun ke-6 ini menegaskan konsistensi kami dalam mendorong desa tumbuh lewat inovasi dan kolaborasi multipihak. Desa-desa di Jawa Timur kini lebih siap bersaing, bukan hanya di pasar lokal, tapi juga nasional bahkan global,” ujarnya.

    Selain memamerkan produk unggulan desa, PAKASI 2025 juga menyuguhkan sejumlah kegiatan seperti talkshow, workshop kreatif, pelatihan UMKM, serta layanan perizinan usaha gratis. Salah satu program unggulan yang menarik perhatian pengunjung adalah Borong Berkah di Panggung, yang digelar setiap sore dan menyediakan sembako murah untuk masyarakat umum. Program ini bertujuan membantu memenuhi kebutuhan pokok warga dengan harga terjangkau di tengah fluktuasi pasar.

    Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, turut hadir dan menyampaikan komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam memperkuat desa sebagai pusat ekonomi dan ketahanan pangan. Ia menyebutkan bahwa Jawa Timur kini memiliki lebih dari 4.000 desa mandiri, tertinggi secara nasional.

    Di sektor pangan, Jawa Timur mencatatkan sejumlah keunggulan signifikan, antara lain surplus 500 ribu ekor sapi potong, 526 ribu ekor kambing, dan 1.717 ekor kerbau. Selain itu, produktivitas tebu di Bondowoso mencapai 20 ton per hektare, jauh melampaui rata-rata nasional yang hanya 5 ton. Padi pun tetap menjadi komoditas unggulan dengan produktivitas tertinggi secara nasional.

    Pada misi dagang yang dilaksanakan di Balikpapan, Kalimantan Timur, 8 Mei lalu, produk desa dari Jawa Timur mencatat nilai transaksi mencapai Rp 1,04 triliun. Hal ini membuktikan potensi besar yang dimiliki desa untuk menembus pasar yang lebih luas apabila didukung oleh inovasi dan peningkatan kualitas produk.

    PAKASI 2025 kembali menegaskan perannya sebagai panggung inovasi, kolaborasi, dan pertumbuhan desa. Pemerintah Provinsi Jawa Timur berharap acara ini menjadi pendorong semangat bagi seluruh pelaku desa untuk terus meningkatkan kapasitas, kreativitas, dan kontribusi nyata terhadap pembangunan berkelanjutan. (tok/ian)

  • Siskamling Aktif Lagi, DPRD Surabaya: Harus Ada Aturan Jelas, Bukan Sekadar Seremoni

    Siskamling Aktif Lagi, DPRD Surabaya: Harus Ada Aturan Jelas, Bukan Sekadar Seremoni

    Surabaya (beritajatim.com) — Pemerintah Kota Surabaya kembali menggiatkan Sistem Keamanan Lingkungan (Siskamling) sebagai respons atas meningkatnya kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor). Namun, langkah ini dinilai belum cukup jika tidak disertai penguatan regulasi, pengawasan, dan evaluasi menyeluruh oleh Pemkot.

    Anggota Komisi A DPRD Surabaya, Azhar Kahfi, menyambut baik reaktivasi Siskamling di 500 RW sebagai pilot project. Namun, dia mengingatkan bahwa Pemkot Surabaya tak bisa hanya mengandalkan semangat partisipasi warga tanpa strategi keamanan yang sistematis dan berbasis data.

    “Penanganan curanmor tidak cukup hanya dengan menghidupkan kembali siskamling. Harus ada peta kerawanan wilayah, SOP yang jelas, dan sinergi kuat antara warga, perangkat RT/RW, dan aparat,” kata Kahfi saat dimintai tanggapan, Kamis (29/5/2025).

    Menurutnya, komitmen warga untuk ikut menjaga keamanan lingkungan adalah aset penting. Namun, pemerintah tidak boleh lepas tangan dan sekadar menyerahkan tanggung jawab itu ke masyarakat.

    “Jangan sampai seolah-olah warga yang disuruh jaga malam terus, sementara sistem pengamanan kota tidak diperkuat dari sisi teknologi dan regulasi,” tegas politisi Gerindra itu.

    Kahfi juga mendorong Pemkot untuk mengeluarkan peraturan wali kota (Perwali) yang mengatur teknis pelaksanaan siskamling, mulai dari manajemen keamanan, pelibatan stakeholder, hingga evaluasi kinerja RW dalam mengelola keamanan lingkungan.

    “Saya minta Pemkot tidak berhenti di seremoni. Harus ada Perwali sebagai payung hukum yang jelas. Jangan sampai pelaksanaan di lapangan tidak seragam dan hanya bergantung pada inisiatif camat atau lurah,” ujarnya.

    Dia pun menyinggung pentingnya dukungan fasilitas, seperti CCTV, pencahayaan jalan, dan sistem pelaporan cepat. Menurutnya, teknologi harus menjadi pelengkap yang memperkuat kerja komunitas dalam pencegahan kriminalitas.

    “Kita sering dengar kampung dipasangi CCTV, tapi tidak ada yang memantau. Itu mubazir. Teknologi tanpa manajemen yang benar hanya jadi pajangan,” ucap Kahfi.

    Selain itu, dia juga mendorong Pemkot untuk mengembangkan indikator keberhasilan program, agar kinerja siskamling bisa diukur secara objektif. Dia menyebut bahwa pelaporan angka kriminalitas harus transparan agar publik bisa ikut mengevaluasi.

    “Kalau memang ingin menjadikan Surabaya kota aman, harus ada transparansi data. Kami di DPRD juga perlu tahu sejauh mana efektivitas program ini,” pungkasnya.[asg/kun]

  • Libur Panjang Kenaikan Isa Almasih, Pengguna Kereta Api di Stasiun Lamongan Meningkat

    Libur Panjang Kenaikan Isa Almasih, Pengguna Kereta Api di Stasiun Lamongan Meningkat

    Lamongan (beritajatim.com) – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi (Daop) 8 Surabaya mencatat adanya peningkatan jumlah penumpang di Stasiun Lamongan, selama masa libur panjang Kenaikan Isa Almasih 2025.

    Berdasarkan data hingga Rabu (28/5/2025), tercatat sebanyak 501 pemesanan tiket di Stasiun Lamongan, dengan 190 penumpang naik dan 311 penumpang turun. Data ini bersifat sementara dan diperkirakan masih akan bertambah seiring keberangkatan kereta api jarak jauh pada malam hari.

    Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif, menyampaikan bahwa peningkatan tersebut mencerminkan tingginya kepercayaan masyarakat terhadap moda transportasi kereta api.

    “Untuk mengakomodasi lonjakan penumpang selama periode ini, KAI Daop 8 Surabaya mengoperasikan 20 perjalanan KA jarak jauh yang berhenti di Stasiun Lamongan. Layanan tersebut terdiri dari 19 KA reguler dan 1 KA tambahan, dengan total kapasitas mencapai 9.944 tempat duduk per hari,” kata Luqman, Kamis (29/5/2025).

    Luqman mengungkapkan, kereta api yang berangkat dari Stasiun Lamongan melayani sejumlah rute favorit, seperti Semarang, Jakarta, Surabaya dan Banyuwangi.

    “Selama libur panjang Kenaikan Isa Almasih tahun ini, antusiasme masyarakat Lamongan untuk menggunakan kereta api sangat tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa layanan KAI tetap menjadi pilihan utama berkat kemudahan, keamanan, dan ketepatan waktunya,” ujar Luqman.

    Periode libur panjang berlangsung dari 28 Mei hingga 1 Juni 2025. Selama periode tersebut, KAI Daop 8 Surabaya mencatat total pelayanan di Stasiun Lamongan mencapai 2.033 penumpang, terdiri dari 926 penumpang naik dan 1.107 penumpang turun.

    “Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan kepada pelanggan, termasuk dengan menambah perjalanan dan mengoptimalkan operasional selama masa liburan. Ini merupakan bentuk kesiapan KAI dalam menghadapi lonjakan mobilitas masyarakat,” tutup Luqman.

    Untuk informasi lebih lanjut mengenai jadwal perjalanan, tarif, dan pemesanan tiket, pelanggan dapat menghubungi Contact Center KAI di 121, WhatsApp 08111-2111-121, mengakses laman resmi kai.id, atau mengikuti akun media sosial resmi @kai121_. (fak/ian)

  • Tangkal Penyelundupan dan Izin Tinggal Ilegal, Imigrasi Surabaya Gandeng Kecamatan Ngoro Bentuk TIMPORA

    Tangkal Penyelundupan dan Izin Tinggal Ilegal, Imigrasi Surabaya Gandeng Kecamatan Ngoro Bentuk TIMPORA

    Mojokerto (beritajatim.com) – Kantor Imigrasi Kelas I Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Surabaya menggandeng Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto bersinergi pengawasan orang asing di tingkat kecamatan. Salah satunya melalui pembentukan Tim Pengawasan Orang Asing (TIMPORA) di Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto.

    “TIMPORA ini merupakan hasil diskusi bersama pak Camat dan lintas sektor, untuk menjawab isu strategis. Seperti penyalahgunaan izin tinggal, perdagangan orang, dan penyelundupan manusia yang melibatkan perangkat kecamatan, desa, TNI, Polri, serta unsur kewilayahan lainnya,” ungkap Kepala Bidang Intelijen dan Penindakan Keimigrasian (Inteldakim), Dodi Gunawan Ciptadi, Kamis (29/5/2025).

    Program tersebut juga menjadi bagian dari upaya edukasi dan pencegahan terhadap praktik penipuan terhadap Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI). Imigrasi berkomitmen membangun desa binaan sebagai basis penyadaran masyarakat mengenai prosedur legal bekerja ke luar negeri.

    “Selama ini, banyak CPMI menjadi korban iming-iming kerja di luar negeri tanpa tahu detail gaji, jenis pekerjaan, hingga legalitas dokumen. Kami ingin memberikan edukasi langsung melalui forum desa, agar masyarakat tidak menjadi korban,” tambahnya.

    Dodi juga mengungkapkan bahwa sistem pelaporan orang asing berbasis digital tengah dikembangkan. Pihaknya sedang siapkan Sistem Pelaporan Orang Asing (APOA), dimana pemilik tempat tinggal, perangkat desa, hingga kecamatan bisa melaporkan keberadaan WNA. Hal tersebut sesuai amanah Pasal 72 Undang-undang Keimigrasian.

    “Dalam periode Januari hingga Mei 2025, Kantor Imigrasi Surabaya telah menangani 64 kasus pelanggaran keimigrasian, termasuk penyelundupan manusia yang telah memasuki tahap P21 di Kejaksaan Negeri Surabaya. Pelanggaran terbanyak berupa penyalahgunaan izin tinggal oleh WNA yang beraktivitas tidak sesuai izin, termasuk oknum yang mengaku sebagai investor,” jelasnya.

    Sekedar diketahui wilayah kerja Kantor Imigrasi Kelas I TPI Surabaya mencakup beberapa kabupaten/kota di Jawa Timur yang berada dalam pengawasan administratif dan operasional keimigrasian. Yaitu Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Mojokerto dan Kota Mojokerto.

    Keempat wilayah ini menjadi cakupan utama bagi pelaksanaan tugas Kantor Imigrasi Kelas I TPI Surabaya, baik dalam hal pelayanan keimigrasian (paspor, izin tinggal WNA, visa, dsb.) maupun pengawasan terhadap orang asing, termasuk operasi TIMPORA dan penegakan hukum keimigrasian seperti deportasi dan tindakan administratif.

    Di Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto terdapat kawasan industri yakni Ngoro Industrial Park (NIP) yang terletak di kaki Gunung Penanggungan. Kawasan ini dikembangkan dengan total area 480 hektar yang pembangunan tahap pertama dimulai pada Januari 1991 dan tahap kedua dimulai pada Agustus 2010. [tin/ian]

  • Kisah Pilu Ayah dan Bayi 11 Bulan Tinggal di Kolong Jembatan Sidoarjo, Warganet: Nyesek Banget

    Kisah Pilu Ayah dan Bayi 11 Bulan Tinggal di Kolong Jembatan Sidoarjo, Warganet: Nyesek Banget

    Surabaya (beritajatim.com) — Sebuah kisah menyentuh hati baru-baru ini menghebohkan media sosial. Seorang pria bernama Yusuf bersama bayi perempuannya yang baru berusia 11 bulan, diketahui tinggal di bawah kolong jembatan di wilayah Sidoarjo, Jawa Timur. Kisah ini menjadi viral setelah diunggah oleh seorang konten kreator bernama Najib, yang dikenal di Instagram dengan akun @najib_spbu.

    Dalam video yang dibagikan Najib, terlihat kondisi memprihatinkan tempat tinggal Yusuf dan buah hatinya, Zafa. Ruang sempit dan minim pencahayaan menjadi tempat mereka bernaung setiap hari. Tak ada kasur, hanya alas seadanya yang menjadi tempat tidur mereka. Di tengah bisingnya suara kereta api yang melintas di atas, justru suara itu menjadi hiburan satu-satunya bagi Yusuf dan Zafa.

    Kepada Najib, Yusuf mengaku sudah tidak memiliki siapa pun di dunia ini. Sejak kecil ia sudah yatim piatu, dan beberapa waktu lalu istrinya—ibu dari Zafa—meninggal dunia. Kini, Yusuf pun berjuang seorang diri membesarkan Zafa, tanpa pekerjaan tetap dan tanpa tempat tinggal yang layak.

    “Kadang saya dua hari gak makan. Yang penting bisa beli susu buat anak saya, karena itu belum pernah saya rasakan saat saya masih kecil,” ungkap Yusuf pada Najib.

    Najib pun menuturkan bahwa awalnya ia mendapat informasi dari temannya tentang keberadaan ayah dan bayi tersebut. Saat datang ke lokasi, ia sempat tidak percaya ada orang yang benar-benar tinggal di tempat sesempit itu.

    “Awalnya saya mikir gak mungkin disini, karena sempit banget, tapi setelah saya
    intip ternya beneran ada penghuninya. Seperti ini kondisinya ya Allah. bayangkan jika siang hari gimana panasnya, ketika malam hari gimana pencahayaannya?” ujar Najib.

    “Part paling bikin mewek ketika saya baru masuk, dek Zafa langsung minta di gendong padahal belum pernah ketemu sebelumnya,” lanjutnya.

    Setelah melihat sendiri kondisi Yusuf dan Zafa, Najib pun mengaku tak kuasa menahan air mata saat mengedit videonya.

    Video tersebut pun tak ayal menuai ribuan komentar dan dibagikan luas di berbagai platform media sosial. Banyak netizen yang mengaku menangis melihat perjuangan Yusuf. Tak sedikit pula yang menyuarakan keprihatinan dan mengajak masyarakat untuk memberikan bantuan, baik dalam bentuk materi maupun moril.

    “Dari kemaren belum berani komen karna gak tau mesti ngomong apa, nyesek banget Yaa Allah.. aku pun sama punya balita, ga kebayang,” ujar (et) lina***, dengan emoji menangis.

    Seorang warganet pun mengungkapkan bahwa Yusuf dan Zafa ini sudah cukup lama tinggal di kolong jembatan tersebut.

    “Bawah jembatan frontage setelah flyover Aloha, sudah lama mereka tinggal di sana, 0m,” terang (et) sagita***. (fyi/ian)

  • HLUN 2025, Khofifah Potong Tumpeng Bareng Lansia di Panti Werda

    HLUN 2025, Khofifah Potong Tumpeng Bareng Lansia di Panti Werda

    Surabaya (beritajatim.com) – Dalam rangka memperingati Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) ke-29, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa berbaur dengan para lansia dalam suasana penuh kekeluargaan di Panti Werda Usia Anugerah Surabaya, Kamis (29/5/2025).

    Khofifah memotong tumpeng dan memberikan kepada lansia sebagai simbol rasa syukur dan kebersamaan. Tak lupa pula ia menyapa satu per satu lansia yang hadir sembari berswafoto bersama.

    Kemudian, Khofifah juga menyalurkan berbagai bantuan seperti bantuan sosial permakanan lansia dalam panti sebesar Rp155.125.000 untuk Panti Werda Usia Anugerah Surabaya, bantuan bedah kamar BUMD Jatim untuk 32 kamar sebesar masing-masing Rp2 juta, dan zakat produktif untuk 60 lansia produktif masing-masing Rp500 ribu.

    Dalam kesempatan tersebut, Khofifah mengajak semua pihak untuk peduli terhadap kelompok rentan, dan ikut serta menciptakan ruang nyaman bagi lanjut usia (Lansia) di Jawa Timur.

    “Tanggal 29 Mei itu hari lansia. Tema hari ini adalah bahagiakan lansia, Indonesia sejahtera. Intinya, ayo lindungi dan bahagiakan lansia,” kata Khofifah.

    “Ada banyak lansia yang bisa tenang di masa tuanya, tetapi ada pula yang mengalami kesulitan karena kekurangan atau hidup sendiri. Untuk itulah, Pemprov Jatim hadir untuk menyentuh, merangkul dan menyapa melalui program PKH Plus bagi lansia yang merupakan kelompok rentan. Sekaligus menciptakan ruang nyaman untuk Lansia di Jatim,” imbuhnya.

    Selain bantuan panti, Khofifah juga membagikan bantuan bedah kamar dari BUMD Provinsi Jawa Timur kepada lansia lanjut usia senilai Rp2 juta per kamar, dengan total bantuan untuk 32 kamar.

    Fokus utama bantuan ini adalah memperbaiki kamar mandi, khususnya lantai yang rawan licin dan membahayakan keselamatan lansia.

    “Kamar mandi adalah area paling berisiko bagi lansia. Lantai licin bisa menyebabkan jatuh dan berujung cedera serius. Karena itu, perbaikan kamar mandi menjadi prioritas agar para lansia merasa lebih aman dan nyaman di panti,” ujar Khofifah.

    Penyerahan Bantuan Modal Usaha dari BAZNAS Provinsi Jawa Timur kepada lansia produktif senilai Rp500 ribu per orang juga dibagikan dengan total bantuan untuk 60 orang.

    Bantuan kepada para lansia di hari lansia sebelumya telah dilakukan oleh Pemprov Jatim. Melalui Dinas Sosial (Dinsos) menyiapkan berbagai rangkaian program kado lansia, yang digelar mulai 26-29 Mei 2025.

    Rangkaian kegiatan itu mulai dari sambang lansia, bedah kamar lansia, bantuan sosial, screening katarak, pijat refleksi, berbagi ratusan souvenir, bantuan modal usaha bagi pedagang lansia, hingga tiket gratis wisata pemandian air panas.

    “Untuk bedah kamar Lansia, kita siapkan 33 kamar di 14 kabupaten/kota, juga ada berbagi paket sembako. Jadi semuanya dirancang agar para lansia merasa dihargai, diperhatikan, dan tetap menjadi bagian penting dalam masyarakat,” kata Khofifah.

    Bahkan, bantuan bedah kamar lansia juga mendapat dukungan dari Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jatim senilai Rp32.000.000. Anggaran tersebut nantinya bakal diberikan kepada 16 lansia, masing-masing mendapat Rp2.000.000 untuk program bedah kamar lansia.

    “Kita ingin menyampaikan pesan kepada kita semua, bahwa menciptakan ruang nyaman untuk lansia tidak selalu memerlukan renovasi seluruh rumah dengan biaya besar. Cukup dengan memperbaiki kamar tidurnya, kita bisa memberikan ruang untuk mendukung pola hidup yang layak bagi lansia,” ungkap Khofifah.

    Perhatian Pemprov Jatim kepada Lansia juga dapat terlihat dari berbagai variasi Program Peduli Lansia di Jawa Timur. Salah satunya adalah Program Keluarga Harapan (PKH) Plus, yang ditujukan bagi 50 ribu lansia tersebar di seluruh Jatim.

    Selain itu, terdapat pula program permakanan bagi lansia yang tinggal di Lembaga Kesejahteraan Sosial Lanjut Usia (LKSLU), serta bantuan alat bantu mobilitas untuk mendukung aktivitas harian para lansia.

    Secara rinci, untuk tahun 2025, total anggaran yang dialokasikan untuk menjamin perlindungan sosial bagi para lansia di Jatim mencapai Rp128.798.025.664. Jumlah itu dibagi menjadi tiga, Rp100.000.000.000 untuk program PKH Plus, Rp27.940.275.664 untuk tujuh UPT PSTW dan Rp857.750.000 untuk LKSLU.

    “Jawa Timur tercatat sebagai provinsi dengan jumlah UPT lansia terbanyak di Indonesia. Ada tujuh UPT yang aktif memberikan perlindungan dan jaminan sosial bagi hampir 1.000 lansia terlantar,” beber Khofifah.

    Tidak hanya dengan Dinsos Jatim, Khofifah juga menggandeng elemen lainnya untuk memberikan pelayanan khusus kepada lansia. Salah satunya dengan Dinas Perhubungan (Dishub) Jatim. Para lansia akan mendapatkan tarif gratis berlaku untuk semua trayek Bus Trans Jatim pada Kamis (29/5/2025) melalui kegiatan Trans Jatim untuk Lansia Unggul dan Sejahtera (Tulus).

    “Selain Dinsos, kita juga ada program bersama Dishub Jatim, RSMM, BUMD Jatim, Baznas Jatim hingga stakeholder lainnya. Kita ingin mengajak seluruh pihak untuk bersama peduli dan menyayangi lansia-lansia kita,” jelasnya.

    “Bukan hanya yang bersifat CSR, kita bahkan bisa memberikan bantuan pemberdayaan bagi lansia yang ternyata masih berdaya dan semangat berkarya,” lanjutnya.

    Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Jatim, Restu Novi Widiani mengatakan, bahwa semua kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian tulus dan komitmen untuk terus melibatkan lansia dalam pembangunan sosial.

    “Ini bukan sekadar peringatan, tapi pengingat bahwa para lansia tetap memiliki tempat terhormat dan peran penting dalam masyarakat kita,” katanya.

    Menambah kemeriahan, Jawa Timur tahun ini juga dipercaya sebagai tuan rumah HLUN 2025 tingkat nasional oleh Kementerian Sosial (Kemensos) RI. Puncak acara nasional digelar di Kabupaten Jember pada Sabtu (31/5/2025), dengan berbagai kegiatan seru dan bermanfaat.

    “Hari Lansia bukan soal usia, tapi soal penghargaan. Jawa Timur telah membuktikan bahwa menjadi tua bukan berarti dilupakan, justru semakin dihargai,” pungkasnya. [tok/beq]

  • Banyak Olahraga Tradisional Terancam Punah, Pemkot Surabaya Dukung Pelestarian Lewat Surabaya Pesta Pora 2025
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        29 Mei 2025

    Banyak Olahraga Tradisional Terancam Punah, Pemkot Surabaya Dukung Pelestarian Lewat Surabaya Pesta Pora 2025 Surabaya 29 Mei 2025

    Banyak Olahraga Tradisional Terancam Punah, Pemkot Surabaya Dukung Pelestarian Lewat Surabaya Pesta Pora 2025
    Tim Redaksi
    SURABAYA, KOMPAS.com
    – Olahraga seperti sepak bola atau bulu tangkis memang menjadi cabang olahraga yang paling diminati di Indonesia.
    Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa pasti pernah melakukan permainan tersebut baik sebagai ajang perlombaan resmi ataupun hanya untuk bersenang-senang
    Di sisi lain, adanya kehadiran banyak cabang olahraga moderen, tak bisa dipungkiri semakin menggeser keberadaan
    olahraga tradisional
    .
    Ditambah lagi, banyak generasi muda yang lebih dulu mengenal teknologi digital ketimbang tradisi olahraga tradisional.
    Berdasarkan BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) Ada ribuan olahraga tradisional di Indonesia yang berpotensi punah, dengan perkiraan antara 5.140 hingga 7.710 jenis.
    Pada dasarnya permainan rakyat atau tradisional terbagi atas dua jenis, yaitu permainan tanpa peralatan dan permainan dengan peralatan.
    Bahkan, masih ada ratusan olahraga tradisional lain yang namanya semakin jarang didengar masyarakat.
    Komisi
    Olahraga Tradisional
    Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (KORMI) Kota Surabaya, Slamet ungkap masih banyak macam olahraga tradisional yang berisiko punah karena tergantikan dengan teknologi digital.
    “Ada banyak banget misalnya Gedebung itu dari Yogyakarta, Sumpitan dari suku Dayak, kalau Surabaya ada namanya Ongsrotan,” ujar Slamet, Kamis (29/5/2025).
    Olah karenanya, untuk melestarikan tradisi olahraga tradisional tersebut, Pemerintah Kota Surabaya mengadakan lomba permainan tradisional dalam event Surabaya Pesta Pora di THP Kenjeran Surabaya.
    “Ini permainan tradisional yang sebetulnya seluruh penduduk Indonesia tahu dan memang perlu dilestarikan. Bagaimanapun ini dikenalkan kepada anak-anak biar budaya ini tidak hilang,” ujar dia.
    Selain itu, perlombaan ini juga berupaya untuk mengurangi anak-anak bermain gadget.
    “Anak-anak harus tetap sehat, bergerak. Nah, dengan olahraga tradisional pun mereka bisa berprestasi,” ujarnya.
    Ada dua jenis olahraga yang diadakan yakni hadang yang diikuti 11 tim dan tarik tambang yang diikuti 8 tim dengan peserta SD dan SMP se-Surabaya.
    Dia berharap melalui kegiatan ini agar budaya lomba tradisional tidak hilang, serta Pemkot Surabaya dapat mendorong para atlet terbaik untuk mengikuti perlombaan di tingkat nasional.
    “Kita ini setiap dua tahun sekali ada kejuaraan namanya Fornas (Formularium Nasional), nanti dari setiap kabupaten kota diberangkatkan atlet terbaik akan diberangkatkan ke Fornas,” ucapnya.
    Surabaya Pesta Pora 2025 berlangsung mulai dari 29 Mei sampai 1 Juni 2025.
    Kegiatan tersebut diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-732.
    Berbagai kegiatan mulai dari kompetisi e-sport, fun climbing, mukbang party, hingga pesta gelembung akan berlangsung pada Kamis ini di THP Kenjeran Surabaya.
    Pengunjung dapat menikmati landscape dan semilir angin laut Pantai Kenjeran sembari menyantap aneka makanan dan minuman dari yang disediakan tenant UMKM.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bupati Sidoarjo Lepas Kloter Terakhir Jemaah Haji 2025

    Bupati Sidoarjo Lepas Kloter Terakhir Jemaah Haji 2025

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Bupati Sidoarjo, H. Subandi secara resmi melepas keberangkatan jemaah haji Kabupaten Sidoarjo kloter 93 di Pendopo Sidoarjo. Kloter ini menjadi kloter terakhir dari total 97 kloter yang diberangkatkan menuju Asrama Haji Sukolilo Surabaya untuk musim haji tahun 2025.

    Sebanyak 308 jemaah tergabung dalam kloter 93, terdiri dari 132 laki-laki dan 176 perempuan. Jemaah termuda adalah Zaidah Maimunah berusia 19 tahun, sementara jemaah tertua adalah Qurani berusia 89 tahun.

    Dalam sambutannya, Bupati Subandi mendoakan agar seluruh jemaah diberikan kesehatan dan kelancaran selama menjalankan ibadah haji di Tanah Suci. Ia berharap mereka bisa kembali ke tanah air dengan membawa keberkahan bagi keluarga dan masyarakat.

    “Semoga para jemaah haji diberikan berkah kesehatan selama melaksanakan ibadah haji dan sehat kembali di Kabupaten Sidoarjo,” ujarnya.

    H. Subandi juga menekankan pentingnya menjaga stamina dan pola makan selama menjalankan ibadah, mengingat suhu panas di Mekah membutuhkan kondisi fisik yang prima.

    “Jemaah haji saat ini adalah jemaah haji yang fisik. Sehingga menjaga kesehatan adalah faktor utama dalam menjalankan ibadah di tanah suci Mekah mengingat kondisi cuaca di Mekah saat ini panas. Konsumsi vitamin dan pola makan harus dijaga selama menjalankan ibadah,” terangnya.

    Ia pun menitipkan pesan moral kepada para jemaah untuk menjaga nama baik Kabupaten Sidoarjo dan Indonesia selama di Tanah Suci, serta memanjatkan doa bagi kemajuan dan keberkahan daerah.

    “Saya nitip kepada penjenengan untuk menjaga nama baik Sidoarjo maupun Indonesia. Dan saya juga nitip doa kepada panjenengan untuk Kabupaten Sidoarjo Thoyibatun Warobun Ghofur,” imbuhnya. [isa/beq]

  • Curhat Eks Karyawan Perusahaan Tandon Air di Sidoarjo, Ijazahnya Ditahan Sejak 2012
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        29 Mei 2025

    Curhat Eks Karyawan Perusahaan Tandon Air di Sidoarjo, Ijazahnya Ditahan Sejak 2012 Surabaya 29 Mei 2025

    Curhat Eks Karyawan Perusahaan Tandon Air di Sidoarjo, Ijazahnya Ditahan Sejak 2012
    Tim Redaksi
    SIDOARJO, KOMPAS.com
    – Salah satu eks karyawan PT
    Tedmonindo Pratama Semesta
    di Sidoarjo, Surasa mengaku ijazahnya ditahan sejak tahun 2012
    Hingga 13 tahun, ijazahnya belum dikembalikan perusahaan tersebut meski telah dipecat.
    PT Tedmonindo Pratama Semesta merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang produksi dan penjualan tandon air berlokasi di Kecamatan Candi, Sidoarjo.
    Surasa mengaku pernah bekerja di PT Tedmonindo Pratama Semesta sejak tahun 2012 sebagai sekuriti.
    “Jadi persyaratan utama waktu itu untuk bisa kerja harus menaruh ijazah asli. Kemudian pernah saya
    resign
    , ijazahnya dikembalikan. Lalu dipanggil lagi, dan diminta menyerahkan ijazah lagi,” tutur Surasa saat dikonfirmasi
    Kompas.com
    , Kamis (29/5/2025).
    Surasa menjelaskan, dia diminta untuk menyerahkan ijazah kepada perusahaan sebagai persyaratan utama dengan tujuan sebagai jaminan.
    Dia juga mengaku perusahaan tidak meminta uang jaminan bila ingin ijazah kembali.
    “Tidak (bayar jaminan). Saya dikasih surat bukti kalau menaruh ijazah. Berupa surat pernyataan (menyerahkan) ijazah saja,” ujar dia.
    Pada 4 April 2025 lalu, Surasa dan tim sekuriti lainnya mengaku diberhentikan secara paksa.
    Alasannya, mereka dituding menghilangkan salah satu barang milik perusahaan.
    “Padahal s iekuriti tu kan tidak ada yang maling. Justru kami sebagai sekuriti ini betul-betul menjaga aset perusahaan. Nah, kemudian, ijazah sampai sekarang ini saya minta tidak boleh,” jelasnya.
    Setelah dipecat, Surasa meminta ijazahnya yang pernah ditahan untuk dikembalikan kembali.
    Namun, pihak perusahaan memintanya menunggu hingga barang tersebut ditemukan.
    “Saya diminta tunggu sebentar pasti dikasihkan. Ternyata sampai dua bulan belum dikembalikan. Alasannya kalau pencurinya ketemu dikembalikan, tapi tidak dengan tertulis,” terangnya.
    Surasa juga menuturkan, apabila ingin ijazah dan BPJS kembali, dia dan sekuriti lain diminta untuk membuat surat resign.
    Bukan dipecat, sebagaimana yang ia terima.
    “Kemudian saya disuruh membuat surat
    resign
    biar ijazah saya bisa keluar. Dan seperti BPJS bisa diambil seperti teman-teman,” ucapnya.
    Selain ijazah, PT Tedmonindo Pratama Semesta juga diduga menahan dokumen karyawan lain seperti SKCK.
    “Kalau KTP dan SIM gitu tidak,” imbuhnya.
    Karena ijazahnya yang masih tertahan di perusahaan, Surasa dan sejumlah eks karyawan lainnya mengadukan PT Tedmonindo Pratama Semesta ke Dinas Ketenagakerjaan Provinsi dan Kabupaten serta Polres Sidoarjo.
    “Sampai sekarang belum dapat pekerjaan baru. Kita kan juga rugi. Setelah di-off kan sekarang saya (hidup) bergantung dengan anak,” pungkasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.