kab/kota: Surabaya

  • PKS Jatim Serahkan Hewan Kurban ke NU, Muhammadiyah, dan MUI: Sinergi Umat di Hari Raya

    PKS Jatim Serahkan Hewan Kurban ke NU, Muhammadiyah, dan MUI: Sinergi Umat di Hari Raya

    Surabaya (beritajatim.com) – Dalam semangat menyambut Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah, DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jawa Timur menyerahkan hewan kurban berupa sapi kepada tiga organisasi keagamaan di Jawa Timur.

    Yakni, Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU), Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur, Kamis (5/6/2025).

    Penyerahan hewan kurban ini dilakukan sebagai wujud kepedulian, rasa syukur, serta upaya mempererat silaturrahmi dan menguatkan sinergi antara partai politik dan elemen umat Islam di Jawa Timur.

    Ketua Panitia Kurban DPW PKS Jatim, Puguh Wiji Pamungkas menyampaikan, bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kontribusi dan komitmen PKS untuk terus merawat kebersamaan dengan para ulama dan tokoh-tokoh umat.

    “Alhamdulillah, ini adalah salah satu wujud dari komitmen kami untuk terus menjaga tali silaturahim dan kerjasama dengan seluruh Indonesia elemen bangsa, khususnya para ulama, dalam membangun Jawa Timur yang lebih baik,” ujar Puguh, pria yang juga Sekretaris Fraksi PKS di DPRD Jatim itu.

    Ia menambahkan, bahwa pihaknya merasa bersyukur karena kehadiran rombongan PKS diterima dengan baik oleh jajaran pengurus PWNU, PWM, dan MUI Jawa Timur.

    Sementara itu, Ketua DPW PKS Jatim, Irwan Setiawan menegaskan, bahwa ibadah kurban merupakan momentum untuk memperkuat ukhuwah Islamiyah dan nilai kepedulian sosial.

    “Kurban ini adalah bentuk rasa syukur, kepedulian sosial, dan semangat kebersamaan. Ia menjadi sarana menyatukan hati dan meneladani keikhlasan Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS,” kata Irwan.

    Irwan menyebut bahwa penyerahan kurban ke PWNU dan PWM sudah menjadi agenda rutin setiap tahun, dan untuk pertama kalinya tahun ini diperluas ke MUI Jawa Timur.

    “Bahagianya berkurban adalah ketika kita bisa berbagi, menjalin silaturahmi, dan memperkuat sinergi antara PKS dan seluruh elemen umat Islam di Jawa Timur,” tambahnya.

    Ia juga menegaskan, bahwa semangat berkurban harus menjadi bagian dari karakter PKS dalam melayani rakyat, dengan ketulusan dan semangat berbagi yang nyata.

    Perwakilan dari masing-masing lembaga menyambut baik langkah PKS Jatim ini. Mereka mengapresiasi perhatian dan kepedulian yang ditunjukkan, serta berharap sinergi antara ormas Islam dan partai politik dapat terus ditingkatkan untuk kemaslahatan umat.

    Adapun hewan kurban di PWNU Jatim diterima oleh Edi Yakub (Wakil Sekretaris) dan Taufiq Mukti (Kepala Rumah Tangga). Di MUI Jatim, diterima oleh Sekretaris MUI Jatim Dr. Hasan Ubaidillah, Ketua MUI Jatim Dr. KH Sudjak, dan Bendahara Umum Rosyidi. Sementara di PWM Jatim diterima oleh Wakil Ketua PWM Jatim, Tahmid Masyhudi.

    Selain menyerahkan kurban ke lembaga-lembaga keagamaan tingkat wilayah, PKS Jawa Timur juga menyelenggarakan penyembelihan dan pendistribusian hewan kurban melalui seluruh DPD kabupaten/kota se-Jawa Timur.

    “Tahun ini, DPW PKS Jatim kembali mensukseskan program syiar kurban dengan tema bahagianya berkurban. Seluruh pengurus, anggota, dan anggota DPRD se-Jatim turut berpartisipasi mensukseskan program. Syiar kurban ini yang secara nasional ditargetkan 2,3 juta paket kurban. Semoga kebahagiaan kurban ini menjadi milik semua, baik yang memberi, yang menerima, maupun yang menyaksikan. Mari jadikan Idul adha sebagai momen memperkuat solidaritas dan kepedulian sosial,” pungkas Kang Irwan. (tok/kun)

  • Ribuan Warga Surabaya Tumpah! Takbiran Sekaligus Nobar Timnas di Masjid Al Akbar

    Ribuan Warga Surabaya Tumpah! Takbiran Sekaligus Nobar Timnas di Masjid Al Akbar

    Surabaya (beritajatim.com) – Ribuan jamaah memadati halaman Masjid Nasional Al Akbar, Surabaya pada Kamis (5/6) malam untuk menggemakan takbir Idul Adha sembari mendukung dan menyaksikan pertandingan Timnas Indonesia melawan China secara langsung melalui layar tancap. Suasana malam itu menjadi sangat berbeda, karena tak hanya penuh semangat religius, tetapi juga dipenuhi antusiasme pecinta sepak bola Tanah Air.

    Massa mulai berdatangan sejak pukul 19.00 WIB, tepat setelah salat Isya berjamaah. Sebuah layar besar terpasang di serambi masjid, menarik perhatian masyarakat dari berbagai penjuru kota hingga luar kota seperti Sidoarjo. Mereka duduk rapi, sebagian membawa keluarga, sambil mengumandangkan takbir dan meneriakkan dukungan untuk tim nasional Indonesia.

    “Baru kali ini merasakan takbiran sekaligus nonton Timnas (tim nasional) bermain. Katanya teman-teman sekalian saja ke Masjid Al Akbar,” kata Muhamad Recoba (26 tahun), warga Gedangan, Sidoarjo.

    Recoba mengaku menikmati atmosfer malam Idul Adha yang sangat berbeda ini dan berharap Timnas Indonesia bisa menang serta melaju ke Piala Dunia.

    “Senang, jadi meskipun sedikit jauh dari rumah saya di Sidoarjo ya tetap ke sini. Ya semoga Timnas menang lah, berapa pun hasilnya pokoknya Indonesia menang,” ujarnya.

    Hal serupa juga dirasakan Rofiq Hidayat (29 tahun), warga Jalan Kutisari, Tenggilis Mejoyo, Surabaya, yang menyebut suasana takbiran sambil nobar sebagai momen unik dan menyenangkan.

    “Agak sedikit aneh awalnya nobar di masjid, biasanya kan di jalan, balai kota atau mall begitu. Tapi ternyata ya nyaman-nyaman saja di sini ada yang jual makanan juga,” ucap Rofiq.

    Pihak pengurus Masjid Al Akbar Surabaya yang diwakili humas-nya, Helmy M Noor, menyebut acara ini merupakan inisiatif baru yang langsung mendapat sambutan hangat dari masyarakat. Layar besar dan sistem audio disiapkan secara khusus untuk mendukung kenyamanan para pengunjung.

    “Ini yang datang kalau dihitung-hitung ada seribuan warga. Tadi sudah datang sejak pukul 19.00 WIB, tapi mereka keliling-keliling dulu lihat sapi dan membeli makanan,” ujar Helmy.

    Menurut Helmy, ini adalah kali pertama Masjid Al Akbar menggelar nonton bareng di malam takbiran dan pihaknya tidak menyangka sambutan warga begitu luar biasa. Suasana malam Idul Adha di Masjid Al Akbar tahun ini menjadi kombinasi sempurna antara nilai keagamaan dan semangat nasionalisme. [ram/ian]

  • Pemkot Surabaya Akan Terapkan Parkir Berlangganan di Jalan Tunjungan, Seperti Apa Sistemnya?

    Pemkot Surabaya Akan Terapkan Parkir Berlangganan di Jalan Tunjungan, Seperti Apa Sistemnya?

    Surabaya (beritajatim.com) – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berencana menerapkan sistem parkir berlangganan di sejumlah titik keramaian dan tepi jalan raya mulai Juli mendatang. Kebijakan ini akan diberlakukan secara bertahap di ruas-ruas jalan utama yang kerap mengalami kemacetan akibat parkir liar, seperti Jalan Tunjungan dan Jalan Manyar.

    “Lihat parkir di Jalan Tunjungan, lalu di jalan-jalan utama lainnya, Manyar itu tidak karu-karuan kalau malam minggu macet. Jadi saya akan gunakan di titik-titik tertentu, kita menggunakan parkir berlangganan memakai karcis,” ungkap Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi setelah melakukan inspeksi beberapa waktu lalu.

    Menurut Eri, sistem ini akan menggunakan karcis langganan fisik, bukan pembayaran digital seperti QRIS. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa banyak masyarakat Surabaya yang belum siap menerapkan sistem pembayaran nontunai dalam konteks parkir.

    “Kalau sudah saya tentukan titik itu menggunakan parkir berlangganan, maka orang Surabaya harus bayar pakai karcis berlangganan. Jika bayar dengan duit alasannya gurung beli karcis berlangganan. Mbulet ae nanti, saling salah-salahan,” tegas Eri.

    Eri menilai, penggunaan karcis lebih mudah dipahami oleh masyarakat dan minim potensi kesalahpahaman dibandingkan QRIS yang sebelumnya sempat diterapkan namun dinilai belum efektif.

    “Kalau pakai QRIS dulu, warganya yang menggunakan tidak siap pakai QRIS. Ngomongnya cashless. Sekarang sudah saya turunkan tidak pakai QRIS pakai karcis berlangganan,” jelas Eri.

    Ia juga menekankan pentingnya kepatuhan warga terhadap kebijakan baru ini. Jika ada pengguna kendaraan yang tetap tidak mematuhi aturan dan tidak memiliki karcis langganan di lokasi yang telah ditetapkan, maka sanksi tegas akan diberikan.

    “Pokoknya warga Surabaya kalau ada tempat yang sudah saya tentukan, bayarnya tidak pakai karcis berlangganan yang saya sanksi warganya,” imbuhnya.

    Saat ini, Pemkot Surabaya sedang merampungkan regulasi teknis terkait sistem parkir berlangganan tersebut. Rencananya, kebijakan ini akan mulai dijalankan pada bulan Juli 2025 dan akan diuji coba di sejumlah titik padat kendaraan.

    “Harus berani beli karcis parkir berlangganan di titik-titik tertentu yang nanti saya tentukan dan ini saya jalankan di bulan depan,” tutup Eri. [ram/ian]

  • Sowan Dasco ke Megawati, Gus Ubaid: Ini Budaya Adiluhung yang Harus Dijaga!

    Sowan Dasco ke Megawati, Gus Ubaid: Ini Budaya Adiluhung yang Harus Dijaga!

    Surabaya (beritajatim.com) – Tokoh muda NU Ubaidillah Amin (Gus Ubaid) menilai kunjungan Ketua Harian Partai Gerindra yang juga Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco ke kediaman Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri beberapa hari yang lalu adalah sebuah langkah yang sangat baik dan patut diacungi jempol.

    “Sudah menjadi rahasia umum Pak Dasco sebagai orang terdekat dan kepercayaan Presiden Prabowo Subianto, yang sowan atau kunjungan kepada sesepuh, kepada mantan presiden. Tentu kunjungan beliau meminta wejangan kepada yang lebih sepuh terkait kondisi bangsa dan negara,” katanya.

    Menurut Gus Ubaid yang juga Ketua Dewan Pembina Relawan Gibran BerKopyah (GBK) ini, hal-hal semacam ini perlu terus dijaga. “Ini sebagai budaya sebagai bangsa yang menganut adat ketimuran dan menghormati kepada orang yang lebih tua. Jika kita mau melihat negara-negara maju seperti Jepang dan China yang terus menjaga nilai-nilai budaya leluhur, meskipun hari ini negaranya maju berkembang pesat dari negara-negara barat,” pungkasnya. (tok/kun)

  • Mencicipi Racikan Kopi "Ramu 1966" ala Eks Napiter Umar Patek
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        5 Juni 2025

    Mencicipi Racikan Kopi "Ramu 1966" ala Eks Napiter Umar Patek Surabaya 5 Juni 2025

    Mencicipi Racikan Kopi “Ramu 1966” ala Eks Napiter Umar Patek
    Tim Redaksi
    BANYUWANGI, KOMPAS.com
    – Kopi telah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat. Lebih dari sekedar minuman, kopi menjadi ruang sosial yang penting di tengah kesibukan.
    Di
    Banyuwangi
    , Jawa Timur, di sebuah kafe bernama Hedon Estate, terdapat sebuah racikan kopi yang digemari para pecinta kopi. Bukan racikan biasa, racikan “Ramu 1966″ itu adalah racikan mantan narapidana terorisme
    Umar Patek
    .
    Menjalani kehidupan baru, Umar membawa pesan damai yang menadi titik tolak dalam perjalanan hidupnya.
    “Dulu aku dikenal karena hal yang menyakitkan dunia, tapi kini aku memilih jalan lain. Meramu rasa, menyeduh damai,” kata Umar Patek.
    Dikenalkan mulai 10 Mei 2025, kopi “Ramu 1966” ala Umar Patek banyak dicari penikmat kopi yang datang ke kafe di Jalan Gajah Mada Kelurahan Mojopanggung, Kecamatan Giri.
    “Setelah kita kenalkan, ternyata
    customer
    kita cocok dan berkali-kali
    repeat order
    ,” kata Riadi Kurniawan, Manager Operasional Hedon Estate Banyuwangi, Kamis (5/6/2025).
    Pria yang akrab disapa Ardi itu mengatakan,
    kopi Ramu 1966
    memiliki tiga varian, yaitu robusta, arabica dan kopi blend robusta dan arabica. Racikan kopi itu memiliki rasa yang khas.
    Harganya pun cukup terjangkau jika dibandingkan dengan
    coffee shop
    yang ada di Banyuwangi. Dengan harga mulai dari Rp 20.000, kopi itu sudah dapat dinikmati.
    “Yang membuat berbeda,
    taste
    -nya lebih terasa, lebih tebal,” tutur Ardi.
    Kopi yang disajikan pun dipadukan dengan standar dan pangsa pasar yang dimiliki kafe tersebut, sehingga penikmat kopi pun dijamin mendapatkan kenikmatan kopi sesuai ekspektasi.
    Tak heran, daftar pesanan kopi ramu di kafe tersebut cukup panjang, terutama saat-saat tertentu seperti momen nonton bareng laga Timnas Indonesia versus China di kualifikasi Piala Dunia yang digelar malam ini.
    “Kami menyediakan 80 kursi untuk nobar, sebagian besar sudah pesan kopi, sisanya
    on the spot
    biasanya mayoritas pesan kopi,” terang Ardi.
    Melihat antusiasme masyarakat terhadap kopi Ramu 1966, Ardi mengaku bersyukur dan berharap momen tersebut dapat membangkitkan kecintaan masyarakat terhadap kopi lokal yang tak kalah berkualitas jika dibandingkan dengan produk lain.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Visa Haji Furoda Tidak Terbit, Pihak Travel: Risiko yang Kami Pahami
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        5 Juni 2025

    Visa Haji Furoda Tidak Terbit, Pihak Travel: Risiko yang Kami Pahami Surabaya 5 Juni 2025

    Visa Haji Furoda Tidak Terbit, Pihak Travel: Risiko yang Kami Pahami
    Tim Redaksi
    SURABAYA, KOMPAS.com
    – Calon jemaah
    haji
    furoda 2025 gagal berangkat ke Tanah Suci akibat otoritas Arab Saudi tidak menerbitkan visa. Hal ini menuai kekecewaan dari para calon jemaah dan pemilik travel haji dan umrah.
    Direktur Massa Makmor World, Aida Setyawan mengatakan, selain sejumlah kerugian materi yang dialami, ada juga beban moral yang harus ditanggungnya.
    Meskipun begitu, ia mengatakan bahwa kejadian ini menjadi risiko yang harus dihadapi apabila haji melalui jalur furoda.
    “Gagal visa itu sudah risiko yang kami pahami selama jemaah paham dan mengerti InsyaAllah aman, beban moral selalu ada, tapi ini risiko yang memang harus dipahami jika kita sudah yakin mau melalui jalur furoda,” kata Aida saat dihubungi
    Kompas.com
    , Rabu (4/6/2025).
    Saat pertama kali mendengar kabar tersebut, dirinya tidak sulit dalam mengomunikasikan kepada jemaah karena sejak awal sudah dia jelaskan terkait untung dan rugi yang akan didapat.
    “Sehingga saat pertama kali mendengar kabar tersebut, saya rasa jemaah cenderung pasrah dan ikhlas karena mau bagaimana lagi,” ucapnya.
    Menurutnya, memang sudah menjadi hal yang lumrah jika terjadi perubahan aturan atau regulasi secara mendadak dari Pemerintah Arab Saudi pada musim keberangkatan haji seperti sekarang ini.
    “Saudi tidak pernah memberikan alasan terkait tidak dikeluarkannya furoda,” tuturnya.
    Kejadian ini menjadi pertama kalinya yang harus dihadapi oleh jemaah haji Indonesia.
    “Biasanya itu hanya kuota yang diperkecil atau perubahan regulasi yang dampaknya enggak masif,” ujarnya.
    Aida juga mengaku cukup beruntung karena dirinya belum sampai melakukan pemesanan hotel sehingga kerugian materi yang ditanggung tidak sebesar travel lain.
    “Bahkan, ada beberapa travel yang jemaahnya sudah diinapkan di hotel di Jakarta maka sudah keluar biaya lagi untuk akomodasi dan konsumsi,” terangnya.
    Sampai saat ini, solusi yang bisa dilakukan yakni dengan melakukan
    refund
    atau pemebalian uang kepada calon jemaah.
    “Ya kita hanya bisa bilang ke jemaah dan dilakukan
    refund
    seperti yang sudah tertera di MoU,” jelasnya.
    Ia berharap agar pemerintah Indonesia lebih memperkuat
    bargaining position
    sehingga jemaah haji Indonesia dapat selalu diprioritaskan.
    “Semoga sih kejadian seperti ini tidak terulang dan pemerintah Indonesia dapat lebih memperkuat
    bargaining position
    dengan pemerintah Arab Saudi,” tutupnya.
    Untuk diketahui,
    haji furoda
    adalah program haji yang diselenggarakan langsung oleh Pemerintah Arab Saudi melalui undangan khusus atau visa mujamalah.
    Program ini tidak menggunakan kuota haji reguler maupun kuota haji plus nasional.
    Berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2019, warga negara Indonesia (WNI) yang mendapatkan undangan visa haji furoda dari Kerajaan Arab Saudi wajib berangkat melalui Penyelenggara Ibadah
    Haji
    Khusus (PIHK), yaitu lembaga berbadan hukum yang telah mendapat izin dari Menteri Agama untuk menyelenggarakan haji khusus.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ketika Arumi Ikut Berjibaku Bersihkan Sampah di Pantai Gemah Tulungagung

    Ketika Arumi Ikut Berjibaku Bersihkan Sampah di Pantai Gemah Tulungagung

    Surabaya (beritajatim.com) – Ketua Tim Penggerak PKK Jatim, Arumi Bachsin yang merupakan istri Plt Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak turun langsung ikut berjibaku membersihkan sampah di Pantai Gemah Tulungagung, Kamis (5/6/2025).

    Arumi bersama 750 orang relawan lingkungan, kelompok sadar wisata (pokdarwis) dan juga masyarakat Tulungagung menggencarkan gerakan menghentikan sampah plastik dalam peringatan Hari Lingkungan Hidup Indonesia 2025. Pantauan beritajatim.com, Arumi tampak memungut sampah demi sampah di kawasan Pantai Gemah.

    Pantai Gemah Tulungagung

    Kondisi Pantai Gemah Tulungagung memang tampak banyak terdapat sampah. Tak hanya sampah plastik, namun juga banyak potongan-potongan kayu.

    Bahkan, dua alat berat eskavator dan 10 truk sampah didatangkan langsung ke Pantai Gemah untuk memaksimalkan pembersihan pantai. Terutama sampah kayu yang merupakan sampah bawaan akibat hujan deras di Pantai Gemah.

    “Jadi, lokasi Pantai Gemah ini sengaja dipilih untuk peringatan Hari Lingkungan Hidup 2025. Ini karena kondisi pantai di sini memang butuh pembersihan, apalagi semalam juga ditambah dengan hujan deras dan membawa sampah kayu,” kata Arumi kepada wartawan.

    Tidak hanya itu, lokasi Pantai Gemah ini juga sempat viral beberapa waktu lantaran Pokdarwis setempat meminta bantuan untuk pembersihan pantai agar bisa menarik wisatawan datang ke Pantai Gemah.

    “Jadi, ini waktunya pas. Besok kan sudah mulai libur maka hari ini kita bersama-sama membersihkan Pantai Gemah. Sekaligus kita lihat kondisi riilnya di sini memang ada sampah plastik, ada baju juga, tapi yang paling banyak adalah puing kayu yang memang kiriman dari sungai dan hujan deras,” jelasnya.

    Kegiatan di Pantai Gemah Tulungagung

    Sementara itu, Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Timur, Nurkholis menambahkan, dua hari yang lalu memang viral terkait kondisi Pantai Gemah yang kondisinya banyak terdapat sampah.

    “Oleh ibu Gubernur Jawa Timur, ini menjadi perhatian khusus. Beliau meminta kami dari DLH, Diskanla dan juga Disbudpar untuk mencari solusi,” tegasnya.

    “Maka kita paskan dengan Hari Lingkungan Hidup dan pas juga besok liburan, maka kita menggandeng banyak komunitas untuk ikut bersih-bersih pantai hari ini,” imbuhnya.

    Dia menjelaskan, banyaknya sampah kayu di Pantai Gemah dikarenakan faktor geografis pantai yang berada di teluk, sehingga saat musim hujan seperti ini, di bulan Juni dan Juli, sampah banyak yang mengarah ke laut dan bertumpuk di Pantai Gemah.

    “Solusinya adalah harusnya ada alat berat yang standby di sini. Ini kita datangkan untuk pembersihan hari ini. Dan, kita standby-kan 10 truk untuk mengangkut sampah-sampah plastik dan yang tidak bisa terurai untuk diangkut dibuang ke TPA,” tegasnya.

    Kegiatan di Pantai Gemah Tulungagung

    Di sisi lain, dalam kegiatan ini juga dilakukan penanaman pohon cemara udang. Total ada sebanyak 180 bibit tanaman cemara udang yang disumbangkan dan ditanam bersama. Selain itu, juga disumbangkan sebanyak 15 dropbox atau kotak sampah yang diberikan pada Pokdarwis Pantai Gemah. (tok/but)

  • Pengakuan TKI Jadi Kurir Sabu 7 Kg dari Malaysia, Dijanjikan Imbalan Rp 175 Juta
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        5 Juni 2025

    Pengakuan TKI Jadi Kurir Sabu 7 Kg dari Malaysia, Dijanjikan Imbalan Rp 175 Juta Surabaya 5 Juni 2025

    Pengakuan TKI Jadi Kurir Sabu 7 Kg dari Malaysia, Dijanjikan Imbalan Rp 175 Juta
    Tim Redaksi
    PAMEKASAN, KOMPAS.com
    – Salah satu tersangka peredaran narkotika yang berhasil diungkap Badan Narkotika Nasional (
    BNN
    ) Jawa Timur adalah Rusdi bin Jimat, warga Desa Waru Barat, Kecamatan Waru,
    Pamekasan
    ,
    Madura
    .
    Ia mengaku nekat menanggung risiko untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Selain untuk kebutuhan sehari-hari, ibunya yang sudah lama sakit diabetes juga butuh uang untuk pengobatan.
    “Saya terpaksa melakukan ini. Meskipun saya mengetahui risikonya, karena selalu butuh uang,” katanya saat diinterogasi BNN Jatim usai pemusnahan barang bukti sabu di Kabupaten Pamekasan, Rabu (4/6/2025).
    Rusdi mengatakan, pengobatan terhadap ibunya harus rutin. Sehingga, setiap minggu ia harus mempersiapkan biaya Rp 500.000 hingga Rp 1 juta.
    Rusdi mengatakan, narkoba yang dibawanya berasal dari Malaysia. Bandar di Malaysia menjanjikan imbalan Rp 175 juta jika narkoba itu sampai ke tangan penerima.
    “Saya kenal bandar yang nyuruh saya karena sudah lama di Malaysia. Tapi saya berani pertama kali sudah ditangkap,” katanya.
    Risiko itu dia pilih karena bayarannya lebih tinggi dari bekerja sebagai kuli bangunan di Malaysia.
    “Barang itu disuruh antarkan ke orang Sampang. Teman saya ada yang berhasil lolos dan sekarang kembali ke Malaysia,” katanya.
    Rusdi sempat lolos masuk ke Indonesia membawa sabu. Sesampainya di wilayah Jatim, keberadaannya terdeteksi dan ditangkap pada 10 Mei 2025.
    Pria yang menjadi TKI ilegal itu berusaha mengelabui petugas dengan menaruh sabu di bungkus air mineral.
    Total, Rusdi membawa sabu seberat 6.869,095 gram atau hampir 7 kilogram.
    Barang itu sudah diamankan BNN dan sudah dibakar sebelum jatuh ke tangan Syamsuri alias Syarif, warga Sampang.
    Kepala BNN RI, Marthinus Hukom mengatakan, kasus tersebut akan terus dikembangkan, termasuk jaringan Malaysia yang menjadi bandar.
    “Tim dari BNNP akan terus melakukan pemeriksaan. Kami akan awasi semua wilayah yang potensi jadi pintu masuk,” ucapnya usai pemusnahan sabu di Pamekasan.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Hari Keempat, Bocah Tenggelam di Sungai Bengawan Solo Gresik Belum Ditemukan

    Hari Keempat, Bocah Tenggelam di Sungai Bengawan Solo Gresik Belum Ditemukan

    Gresik (beritajatim.com) – Memasuki hari keempat pencarian terhadap Ahmada Ainun Haq (9), bocah asal Desa Dukunanyar, Kecamatan Dukun, Gresik, yang dilaporkan tenggelam di Sungai Bengawan Solo, tim gabungan masih belum menemukan titik terang.

    Kepala Kantor SAR Kelas A Surabaya, Nanang Sigit, menjelaskan bahwa pencarian dilakukan secara intensif oleh lima Search and Rescue Unit (SRU) air yang menyisir sepanjang aliran Bengawan Solo, Kamis (5/6/2025).

    “SRU pertama dan kedua menyisir sisi kanan dan kiri sungai menggunakan perahu karet sejauh 2,06 kilometer hingga Bendungan Gerak Sembayat (BGS),” ujar Nanang.

    Dari titik BGS, SRU ketiga melanjutkan penyisiran hingga Jembatan Sembayat sejauh 11,8 kilometer, lalu dilanjutkan oleh SRU keempat ke wilayah Randuboto dengan jarak 8,5 kilometer. Terakhir, SRU kelima menyisir dari Randuboto hingga muara sungai, menempuh jarak 19,5 kilometer.

    Nanang menambahkan, pada lokasi-lokasi tertentu yang dicurigai menjadi tempat korban tersangkut, perahu melakukan manuver khusus untuk menciptakan gelombang air dengan harapan bisa mengangkat benda dari dasar sungai.

    “Selain SRU air, kami juga mengerahkan SRU darat untuk memantau daerah sekitar lokasi kejadian dan wilayah BGS,” jelasnya.

    Tim SAR juga aktif menyebarluaskan informasi tenggelamnya korban kepada warga sekitar, agar masyarakat turut membantu dengan melaporkan bila menemukan tanda-tanda keberadaan korban.

    Operasi pencarian ini melibatkan puluhan personel dari berbagai instansi, seperti Kantor SAR Kelas A Surabaya, BPBD Gresik, BPBD Provinsi Jatim, SAR MTA, SAR Pangkah, Satpolairud Gresik, Polsek dan Koramil Dukun, Jasa Tirta, MDMC Gresik, serta SAR Surabaya.
    Kronologi Kejadian:

    Diketahui, korban Ahmada Ainun Haq meninggalkan rumah setelah sarapan pada Sabtu (31/5) pukul 06.00 WIB. Namun hingga sore hari, ia belum kembali. Pihak keluarga yang khawatir kemudian dibantu warga melakukan pencarian di sekitar DAS Bengawan Solo.

    Pada keesokan harinya, Minggu (1/6), pencarian menemukan jejak kaki dan sepasang sandal yang diduga milik korban di tepi sungai. Berdasarkan temuan tersebut, diduga kuat korban terpeleset dan jatuh ke sungai.

    Hingga berita ini ditulis, pencarian masih terus dilakukan. [dny/but]

  • Fraksi PDIP Desak Transparansi Rincian Belanja Pendidikan dan Kesehatan di Laporan APBD Jatim 2024

    Fraksi PDIP Desak Transparansi Rincian Belanja Pendidikan dan Kesehatan di Laporan APBD Jatim 2024

    Surabaya (beritajatim.com) – Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) DPRD Jawa Timur mendesak adanya transparansi lebih besar dalam belanja sektor pendidikan dan kesehatan, menyusul evaluasi terhadap laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2024. Catatan ini disampaikan dalam pendapat akhir fraksi yang dibacakan Kamis (5/6/2025).

    “Tidak tersedia laporan rinci realisasi belanja pendidikan dan kesehatan dalam dokumen keuangan daerah. Akibatnya, kita tidak bisa memverifikasi apakah alokasi minimal 20 persen untuk pendidikan dan 10 persen untuk kesehatan benar-benar terealisasi,” ujar juru bicara Fraksi PDIP DPRD Jatim, Dewanti Rumpoko.

    Dewanti menilai, keterbukaan data realisasi belanja sektoral wajib menjadi perhatian serius sebelum pengesahan APBD 2025. Menurutnya, transparansi ini bukan hanya soal akuntabilitas, tetapi juga hak publik untuk mengetahui bagaimana anggaran digunakan.

    “Ini harus dan wajib disampaikan sebelum pengesahan APBD 2025 mendatang. Agar alokasi yang diberikan pada belanja sektoral transparan dan bisa dipahami,” tegasnya.

    Selain menyoroti masalah transparansi anggaran, Fraksi PDIP juga mengkritisi stagnasi angka kemiskinan dan pengangguran. Berdasarkan data Maret 2024, angka kemiskinan masih berada di angka 10,13 persen, sedangkan tingkat pengangguran terbuka tercatat sebesar 5,13 persen.

    “Kami mendorong penataan ulang program penanggulangan kemiskinan berbasis data spasial yang lebih akurat per desa dan kelurahan,” kata Dewanti.

    Ia menjelaskan, penggunaan peta kemiskinan akan membantu pemerintah merancang intervensi yang lebih tepat sasaran. Upaya tersebut diyakini akan lebih efektif dalam mengurangi ketimpangan pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

    Sebagai bagian dari solusi, Fraksi PDIP juga mengusulkan tambahan alokasi anggaran sebesar Rp250 miliar. Dana tersebut diusulkan untuk memperkuat program padat karya produktif, pelatihan vokasi, hingga pemberdayaan UMKM di berbagai wilayah Jawa Timur.

    “Langkah ini strategis untuk menurunkan kemiskinan dan pengangguran dalam dua tahun ke depan,” tegasnya.

    Pada bagian akhir pernyataannya, Fraksi PDIP menyampaikan apresiasi atas kerja keras seluruh komisi DPRD Jatim yang telah menyusun laporan pertanggungjawaban secara komprehensif.

    “Laporan tersebut memberikan gambaran nyata tentang kondisi dan tantangan yang dihadapi pemerintah provinsi dalam menjalankan tugasnya dan menjadi landasan bagi sikap fraksi, khususnya sikap Fraksi PDIP,” pungkas Dewanti. [asg/beq]