KAI Commuter Salurkan Hewan Kurban di 18 Titik Jalur Rel untuk Cegah Vandalisme
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Dalam rangka perayaan
Idul Adha 2025
yang jatuh pada Kamis (5/6/2025),
KAI Commuter
menyalurkan hewan kurban di 18 lokasi yang tersebar di seluruh wilayah operasional perusahaan, mulai dari Jabodetabek hingga Surabaya.
Kegiatan ini tidak hanya ditujukan untuk membantu masyarakat yang tinggal di sekitar jalur rel, tetapi juga sebagai bagian dari upaya menekan potensi aksi vandalisme seperti pelemparan kereta dan perusakan fasilitas perkeretaapian.
Langkah tersebut merupakan bagian dari strategi berkelanjutan KAI Commuter dalam menjaga keselamatan perjalanan serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya keberadaan jalur rel kereta api.
“Di sisi lain juga berharap bisa mencegah tindakan vandalisme terhadap sarana dan prasarana kereta api, termasuk aksi pelemparan kereta,” ujar Manager Public Relations KAI Commuter, Leza Arlan, Jumat (6/6/2025).
Leza menjelaskan,
penyaluran hewan kurban
dilakukan secara langsung oleh jajaran direksi di lokasi-lokasi yang telah ditentukan. Sasaran utamanya adalah masyarakat yang tinggal di sekitar jalur rel.
“Pada Hari Raya Idul Adha tahun ini, KAI Commuter menyalurkan hewan kurban di 18 lokasi yang tersebar di sekitar jalur rel di seluruh wilayah operasional kami,” jelasnya.
Ia menambahkan, inisiatif ini tidak hanya sebagai bentuk kepedulian pada hari besar umat Islam, tetapi juga mencerminkan komitmen perusahaan dalam membangun hubungan yang harmonis dengan masyarakat sekitar.
“Program TJSL KAI Commuter tidak hanya merupakan bagian dari tanggung jawab korporasi, tetapi juga merupakan strategi berkelanjutan untuk mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya dalam aspek sosial dan ekonomi,” tambah Leza.
Adapun distribusi hewan kurban dilakukan di lima titik di wilayah Jabodetabek, lima titik di Surabaya, lima titik di Bandung, dan dua titik di Yogyakarta.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Surabaya
-

PT Pos Indonesia Ikut Ajang UPU Innovation Challenge 2025
Surabaya (beritajatim.com) – PT Pos Indonesia (Persero) kembali menegaskan kiprahnya di kancah internasional dengan berpartisipasi dalam ajang bergengsi UPU Innovation Challenge 2025 yang mengusung tema ‘Unlocking The Power of Hyper-Collaboration’.
Forum ini menitikberatkan pada inovasi reverse logistics dalam mendukung circular economy, khususnya pengelolaan limbah elektronik (e-waste management).
Dua perwakilan PT Pos Indonesia (Persero), Def Afuww Wildan Everest (Assistant Manager of Freight Forwarding – Logistic Operation) dan Verayanti Corellina Simanullang (Jr. Analyst 3 Solution & Partnership – Enterprise Business), mendapat kehormatan terpilih langsung oleh Universal Postal Union (UPU) untuk tidak hanya hadir sebagai peserta, tetapi juga menjadi bagian dari working group internasional.
Kelompok kerja ini beranggotakan operator pos dari berbagai negara yang berkolaborasi menyusun langkah konkret pemanfaatan infrastruktur jaringan pos untuk mengelola e-waste secara berkelanjutan.
Keikutsertaan PT Pos Indonesia (Persero) merupakan langkah strategis dalam mengembangkan sistem reverse logistics yang mampu mendukung pengumpulan dan penanganan limbah elektronik di Indonesia.
Menurut laporan The Global Waste Monitor 2024 yang dirilis United Nations Institute for Training and Research (UNITAR), total e-waste global pada 2022 mencapai 62 juta ton. Di kawasan ASEAN, e-waste mencapai 4,4 juta ton pada tahun yang sama, dengan Indonesia sebagai penyumbang terbesar sebesar 1,9 juta ton.
Besarnya angka ini menjadikan Indonesia sebagai pasar sekaligus aktor penting dalam solusi e-waste management global. UPU memandang potensi besar Indonesia untuk mengambil peran sentral, dan mendorong PT Pos Indonesia (Persero) sebagai pelopor dalam integrasi jaringan logistik nasional untuk sistem pengelolaan limbah yang lebih ramah lingkungan.
“Dengan kepercayaan yang diberikan oleh UPU dan semangat kolaborasi lintas negara, PT Pos Indonesia (Persero) siap mengambil peran strategis dalam mendukung circular economy. Kami yakin, sinergi antara jaringan logistik, teknologi, pemerintah, serta berbagai pemangku kepentingan adalah kunci menciptakan dampak nyata bagi lingkungan dan masyarakat,” ujar Def Afuww Wildan Everest selaku assistant Manager of Freight Forwarding – Logistic Operation.
Melalui partisipasi aktif dalam UPU Innovation Challenge 2025, PT Pos Indonesia (Persero) meneguhkan komitmennya terhadap agenda keberlanjutan global, sejalan dengan transformasi digital dan visi layanan masa depan perusahaan yang inklusif, inovatif, dan berdampak. [tok/aje]
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3280891/original/050832600_1603879301-20201028-Bandara-Soetta-1.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Libur Panjang Idul Adha, 37 Bandara InJourney Diramal Dipadati 2,7 Juta Penumpang – Page 3
Liputan6.com, Jakarta – Libur panjang Idul Adha 2025 diproyeksikan mendorong peningkatan jumlah penumpang pesawat di 37 Bandara yang dikelola oleh PT Angkasa Pura Indonesia, atau InJourney Airports.
Adapun InJourney Airports saat ini mengelola 37 bandara di Indonesia. Termasuk 5 bandara tersibuk, yakni Soekarno-Hatta Tangerang, I Gusti Ngurah Rai Bali, Juanda Surabaya, Sultan Hasanuddin Makassar dan Kualanamu Deli Serdang.
InJourney Airports memperkirakan, pada periode pemantauan libur panjang Iduladha pada 5-10 Juni 2025, jumlah penumpang pesawat di 37 bandara secara kumulatif dapat mencapai 2,71 juta penumpang. Meningkat sekitar 8 persen dibandingkan dengan periode libur Iduladha tahun lalu sebanyak 2,52 juta penumpang.
Jumlah penumpang pesawat tertinggi diprediksi pada 5 Juni 2025 mencapai sekitar 500 ribu penumpang. Sedangkan puncak setelah Iduladha diperkirakan pada 9 Juni dengan sekitar 450 ribu penumpang.
Sementara itu, untuk pergerakan pesawat diprediksi mencapai sekitar 20 ribu penerbangan atau naik 5,25 persen.
“Peningkatan jumlah penumpang pesawat antara lain didorong hari libur Iduladha yang berdekatan dengan akhir pekan kemudian berlanjut adanya cuti bersama,” ujar Wakil Direktur Utama InJourney Airports Achmad Syahir, Jumat (6/6/2025).
-

BHS Lakukan Kurban, Dibagikan Buat Siapa Saja?
Sidoarjo (beritajatim.com) – Anggota Komisi VII DPR RI Bambang Haryo Soekartono (BHS) bagikan ribuan paket daging kurban yang sudah dikemas dibagikan kepada warga yang berhak, mulai sopir angkot, petani, nelayan, tukang becak hingga driver ojek online (ojol), relawan dan Korcam BHS Peduli se Sidoarjo.
Perayaan Idul Adha 1446 H dinilainya kurang lengkap tanpa adanya penyembelihan hewan kurban, semoga dengan pembagian daging hewan kurban ini dapat bermanfaat bagi yang berhak menerima.
Pembagian ribuan paket daging kurban itu berasal dari 30 ekor sapi kurban yang disembelih di wilayah Surabaya dan Sidoarjo tempat daerah pemilihan (dapil) yang mengantarkannya terpilih sebagai wakil rakyat di pusat.
Untuk sapi yang disembelih di wilayah Surabaya ada sebanyak 21 ekor sapi. Untuk penyembelihan sapi di Sidoarjo, ada 9 ekor. Bobot sapi yang ada rata-rata kisaran 1 ton.
“Pendistribusian tentu untuk mereka yang membutuhkan, terutama petani, nelayan, pengemudi becak, bemo dan masyarakat yang membutuhkan lainnya,” ucapnya saat di kantor Media Center BHS Peduli di Jalan Diponegoro Sidoarjo Jumat (6/7/2025).
BHS menjelaskan pembagian daging kurban di momen Idul Adha ini merupakan kegiatan rutin tahunan yang dilakukannya. Dengan adanya kurban ini dirinya bisa berbagi sedikit keberkahan untuk warga Surabaya dan Sidoarjo.
“Tentu harapannya kegiatan BHS Peduli ini bermanfaat untuk masyarakat secara luas,” imbuh Penasihat Utama PT Dharma Lautan Utama itu.
Sebelum penyembelihan dan pembagian daging kurban, politisi Partai Gerindra itu menyempatkan berdialog dengan perwakilan sopir angkot, nelayan, petani, tukang becak, hingga ojol.
Melalui kegiatan ini, BHS menegaskan komitmennya untuk terus hadir di tengah masyarakat dan memberikan kontribusi nyata, tidak hanya di bidang legislasi, tetapi juga aksi sosial yang langsung dirasakan warga. [isa/aje]
-

Kenapa Susah BAB Sehabis Makan Daging? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Jakarta –
Pada saat hari raya Idul Adha, seseorang akan lebih banyak mengkonsumsi daging merah, baik daging kambing maupun daging sapi. Akibatnya, keluhan pada kesehatan yang sering muncul adalah konstipasi atau sembelit.
Sembelit merupakan kondisi saat seseorang kesulitan dalam buang air besar (BAB), feses menjadi keras, dan mengejan berlebihan saat proses BAB.
Dokter spesialis penyakit dalam dari Mayapada Hospital Jakarta Selatan, dr Ray Rattu, SpPD, juga membenarkan hal tersebut. Menurutnya, daging memang bukan makanan yang ideal bagi pengidap sembelit lantaran sulit dicerna dengan baik.
“Yang kita minta adalah mengkonsumsi serat yang banyak atau makanan yang gampang untuk dicerna, tidak perlu sampai dicerna di usus bagian bawah,” imbuhnya saat berbincang dengan detikcom, Selasa (28/5/2025).
Daging memang kaya protein. Namun jika dikonsumsi berlebihan tanpa disertai asupan sayur atau buah, kerja usus menjadi lebih berat dan melambat. Akibatnya, sisa makanan sulit terdorong keluar dan dapat menyebabkan sembelit.
Karenanya, dr Ray menyarankan agar konsumsi daging diimbangi dengan makanan tinggi serat seperti sayuran dan buah-buahan, serta cukup minum air putih.
“Jadi memang daging itu tidak disarankan untuk pasien-pasien yang mengalami gangguan pasase dari saluran cerna,” imbuh dr Ray.
“Ya, harus diikuti dengan makan serat dan minum air yang cukup untuk melancarkan passage atau perjalanan makanan yang dicerna di saluran cerna,” sambungnya lagi.
Senada, Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) UM Surabaya Ira Purnamasari, mengatakan daging merah mengandung tinggi lemak yang membuat sistem pencernaan membutuhkan waktu yang lebih lama dalam proses mencerna makanan.
Selain itu, daging merah juga mengandung serat protein yang keras dan zat besi yang tinggi sehingga mengakibatkan feses menjadi lebih keras dan menggumpal.
“Kondisi tersebut mengakibatkan usus harus bekerja lebih ekstra dalam mengeluarkan feses,”ujar Ira, dikutip dari laman resmi UM Surabaya.
NEXT: Tips mengatasinya
Oleh karena itu, asupan daging dalam jumlah banyak pada dasarnya tidak disarankan bagi pengidap gangguan saluran cerna. Kalaupun mau tetap ikut menikmati, penting untuk diimbangi dengan asupan buah dan sayuran.
“Ya, harus diikuti dengan makan serat dan minum air yang cukup untuk melancarkan passage atau perjalanan makanan yang dicerna di saluran cerna,” saran dr Ray.
Salah satu buah yang disarankan untuk mengatasi susah BAB alias sembelit adalah pepaya. Selain itu, sayuran hijau dan makanan tinggi probiotik seperti tempe juga disarankan untuk membantu melancarkan BAB.
Simak Video “Video: Jangan Panaskan Masakan Daging Berulang-ulang! Bisa Picu Risiko Kesehatan”
[Gambas:Video 20detik] -

Cacing Hati Ancam Kualitas Daging Kurban, Ini Kata Dokter Hewan
Surabaya, Beritasatu.com – Di tengah semarak perayaan Iduladha, penyakit cacing hati atau distomatosis mengintai menjadi ancaman kesehatan karena dapat menurunkan kualitas daging kurban dan berisiko bagi kesehatan jika daging terkontaminasi tersebut dikonsumsi oleh manusia.
Distomatosis merupakan infeksi parasit yang menyerang organ hati hewan ternak seperti sapi dan kambing. Penyakit ini disebabkan oleh cacing trematoda, salah satunya fasciola hepatica, yang dapat merusak hati dan mengganggu fungsi pencernaan.
Dokter hewan, drh Aditya Yudhana, menyebutkan distomatosis berdampak besar pada kualitas produksi ternak, terutama sapi karena infeksi cacing ini menyebabkan penyerapan nutrisi dari tubuh inang berkurang secara signifikan.
“Cacing hati merupakan endoparasit yang menyerap nutrisi dari dalam tubuh inang. Semakin banyak jumlah cacingnya, semakin besar pula nutrisi yang hilang hingga menyebabkan malnutrisi,” jelas drh Aditya di Surabaya, Jumat (6/6/2025).
Berkurangnya nutrisi pada hewan sapi, dikatakan drh Aditya, menyebabkan penurunan produksi susu. Sementara pada sapi potong, bobot daging yang dihasilkan akan menurun drastis, sehingga mempengaruhi nilai ekonomi hewan tersebut.
Lebih lanjut drh Aditya Yudhana mengatakan, masyarakat tidak perlu khawatir. Daging sapi yang berasal dari hewan terinfeksi cacing fasciola tetap aman dikonsumsi karena parasit tersebut tidak hidup di jaringan otot atau daging.
Penularan hanya terjadi jika manusia mengonsumsi tumbuhan atau sayuran yang terkontaminasi larva cacing (metacercaria) dan tidak diolah dengan benar.
Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk mengolah makanan dengan benar sehingga higienis untuk dikonsumsi.
“Cacing ini menempel di saluran empedu di dalam hati, bukan di daging. Bahkan jika cacing dewasa tidak sengaja termakan, tidak akan menyebabkan infeksi pada manusia,” ujarnya.
/data/photo/2023/05/23/646cb8b5b51cf.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/06/06/6842811908c37.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)


