kab/kota: Surabaya

  • Empat Jemaah Haji Tulungagung Tertunda Pulang, Terkendala Sakit dan Administrasi

    Empat Jemaah Haji Tulungagung Tertunda Pulang, Terkendala Sakit dan Administrasi

    Tulungagung (beritajatim.com) – Sebanyak empat jemaah haji asal Kabupaten Tulungagung yang tergabung dalam Kelompok Terbang (Kloter) 2 belum dapat kembali ke tanah air bersama rombongan lainnya. Keempat jemaah tersebut harus menunda kepulangan karena mengalami kendala kesehatan dan administrasi di Arab Saudi.

    Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kabag Kesra) Pemkab Tulungagung, Makrus Manan, mengatakan bahwa dari total 376 jemaah yang tergabung dalam kloter 2, sebagian besar telah kembali dan tiba dengan selamat di Tulungagung.

    Namun empat orang jemaah terpaksa belum bisa ikut pulang bersama rombongan. “Masih ada 4 jemaah haji yang tertunda kepulangannya, saat ini mereka masih berada di Arab Saudi,” ujar Makrus, Jumat (13/6/2025).

    Ia menjelaskan bahwa dari empat jemaah tersebut, satu orang sedang dalam kondisi sakit dan saat ini masih menjalani perawatan di Arab Saudi. Istri dari jemaah yang sakit tersebut memilih untuk tetap tinggal dan tidak ikut pulang bersama rombongan kloter 2, demi menemani suaminya yang sedang dalam proses pemulihan.

    “Jadi ada 1 jemaah masih sakit, istrinya memutuskan menunggu hingga kondisinya sembuh, terus ada 2 jemaah yang terkendala administrasi,” tuturnya.

    Dua jemaah lainnya, menurut Makrus, mengalami kendala administrasi sehingga tidak memungkinkan untuk pulang bersama kloter 2. Keempat jemaah tersebut direncanakan akan kembali ke Indonesia bersama kloter lain setelah seluruh urusan mereka selesai.

    Secara keseluruhan, jemaah haji asal Tulungagung tergabung dalam kloter 1, 2, dan 3 debarkasi Surabaya. Saat ini sebagian besar dari mereka telah kembali ke tanah air dan langsung dijemput oleh keluarga masing-masing di Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) yang menaungi.

    Makrus juga menyampaikan bahwa pada musim haji tahun ini, terdapat satu jemaah asal Tulungagung yang meninggal dunia. Namun ia tidak merinci lebih lanjut mengenai identitas dan penyebab wafatnya jemaah tersebut.

    Situasi ini menyoroti dinamika yang kerap terjadi dalam proses pemulangan jemaah haji, terutama saat menghadapi kendala non-teknis seperti kesehatan dan dokumen. Pihak pemerintah daerah bersama panitia haji terus melakukan koordinasi untuk memastikan kepulangan seluruh jemaah berjalan lancar. [nm/suf]

  • 1 Jemaah Haji Lansia Asal Trenggalek Tertinggal di Arab Saudi

    1 Jemaah Haji Lansia Asal Trenggalek Tertinggal di Arab Saudi

    Surabaya, Beritasatu.com – Seorang jemaah haji kloter empat asal Trenggalek, Jawa Timur belum diizinkan kembali ke Tanah Air karena masih menjalani perawatan di rumah sakit di Arab Saudi. 

    Sedangkan 379 jemaah jemaah lain dari kloter itu beserta petugas pendamping sudah tiba di Debarkasi Surabaya, Jumat (13/6/2025) pagi. 

    “Dari kloter ini ada satu orang jemaah yang masih sakit di Arab Saudi. Jemaah tersebut berasal dari Trenggalek. Kalau sudah sembuh dan layak terbang, nanti dicarikan kloter yang kursinya kosong untuk dipulangkan ke Tanah Air,” kata Plt Sekretaris PPIH Debarkasi Surabaya Sugiyo.

    Menurutnya, jemaah haji yang belum diizinkan pulang dari Arab Saudi itu sudah berusia lanjut dan mengalami sesak napas. Petugas medis Saudi menyatakan jemaah itu belum layak terbang.

    Sebanyak 379 jemaah haji beserta petugas pendampingnya dari kloter empat Debarkasi Surabaya sudah dipulangkan dari Tanah Suci Makkah setelah selesai menyempurnakan seluruh proses ibadah haji. Mereka segera pulang ke kampung halamannya masing-masing. 

    Sementara itu, pada Jumat (13/6/2025) malam nanti dijadwalkan ada dua kloter jemaah haji lagi yang akan tiba di Asrama Haji Surabaya. 

  • 1 Jemaah Haji Lansia Asal Trenggalek Tertinggal di Arab Saudi

    1 Jemaah Haji Lansia Asal Trenggalek Tertinggal di Arab Saudi

    Surabaya, Beritasatu.com – Seorang jemaah haji kloter empat asal Trenggalek, Jawa Timur belum diizinkan kembali ke Tanah Air karena masih menjalani perawatan di rumah sakit di Arab Saudi. 

    Sedangkan 379 jemaah jemaah lain dari kloter itu beserta petugas pendamping sudah tiba di Debarkasi Surabaya, Jumat (13/6/2025) pagi. 

    “Dari kloter ini ada satu orang jemaah yang masih sakit di Arab Saudi. Jemaah tersebut berasal dari Trenggalek. Kalau sudah sembuh dan layak terbang, nanti dicarikan kloter yang kursinya kosong untuk dipulangkan ke Tanah Air,” kata Plt Sekretaris PPIH Debarkasi Surabaya Sugiyo.

    Menurutnya, jemaah haji yang belum diizinkan pulang dari Arab Saudi itu sudah berusia lanjut dan mengalami sesak napas. Petugas medis Saudi menyatakan jemaah itu belum layak terbang.

    Sebanyak 379 jemaah haji beserta petugas pendampingnya dari kloter empat Debarkasi Surabaya sudah dipulangkan dari Tanah Suci Makkah setelah selesai menyempurnakan seluruh proses ibadah haji. Mereka segera pulang ke kampung halamannya masing-masing. 

    Sementara itu, pada Jumat (13/6/2025) malam nanti dijadwalkan ada dua kloter jemaah haji lagi yang akan tiba di Asrama Haji Surabaya. 

  • 10 kereta api jarak jauh berhenti di Jatinegara pada 15 Juni 2025

    10 kereta api jarak jauh berhenti di Jatinegara pada 15 Juni 2025

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    10 kereta api jarak jauh berhenti di Jatinegara pada 15 Juni 2025
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 13 Juni 2025 – 14:51 WIB

    Elshinta.com – Sebanyak 10 perjalanan kereta api jarak jauh (KAJJ) keberangkatan Stasiun Gambir akan berhenti di Stasiun Jatinegara pada 15 Juni 2025, yang bertepatan dengan pelaksanaan LPS Monas Half Marathon 2025.

    Manager Humas PT KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko di Jakarta, Jumat mengatakan ke-10 kereta itu pada hari-hari biasa tidak berhenti di Stasiun Jatinegara.

    “Perubahan pola operasi tersebut untuk memberikan pilihan kepada penumpang KA yang akan berangkat dari Stasiun Gambir agar tidak terjebak macet akibat penutupan jalan menuju Stasiun Gambir,” kata dia.

    Ke-10 kereta itu, yakni KA 6 Argo Semeru (Gambir-Surbaya Gubeng), KA 132 Parahyangan (Gambir-Bandung),KA 46 Taksaka (Gambir-Yogyakarta, KA 2 Argo Bromo Anggrek (Gambir-Surabaya Pasar Turi).

    Lalu, KA 16 Argo Dwipangga (Gambir-Solo), KA 118 Gunung Jati (Gambir-Semarang Tawang), PLB 7006 Batavia (Gambir-Solo), KA 40 Sembrani (Gambir-Surabaya Pasar Turi), KA 62 Manahan (Gambir-Solo), dan KA 122 Cakrabuana (Gambir-Cirebon).

    PT KAI Daop 1 Jakarta mengimbau seluruh pelanggan yang memiliki tiket keberangkatan dari Stasiun Gambir pada 15 Juni 2025 untuk datang lebih awal ke stasiun, atau langsung menuju Stasiun Jatinegara, sesuai jadwal keberangkatan yang tertera pada tiket.

    Hal itu untuk menghindari risiko keterlambatan akibat kemacetan atau pengalihan arus lalu lintas selama kegiatan berlangsung.

    Adapun LPS (Lembaga Penjamin Simpanan) Monas Half Marathon 2025 itu didukung oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan diikuti 6.000 pelari.

    Lomba akan dilaksanakan pada Minggu (15/6) mulai pukul 03.00 hingga 12.00 WIB, dengan titik mulai di kawasan Tugu Monas dan titik akhir di Stadion Gelora Bung Karno.

    Sejumlah ruas jalan di sekitar kawasan Monas, termasuk akses menuju Stasiun Gambir akan mengalami rekayasa lalu lintas selama kegiatan berlangsung.

    Sumber : Antara

  • 10 kereta api jarak jauh berhenti di Jatinegara pada 15 Juni 2025

    10 kereta api jarak jauh berhenti di Jatinegara pada 15 Juni 2025

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    10 kereta api jarak jauh berhenti di Jatinegara pada 15 Juni 2025
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 13 Juni 2025 – 14:51 WIB

    Elshinta.com – Sebanyak 10 perjalanan kereta api jarak jauh (KAJJ) keberangkatan Stasiun Gambir akan berhenti di Stasiun Jatinegara pada 15 Juni 2025, yang bertepatan dengan pelaksanaan LPS Monas Half Marathon 2025.

    Manager Humas PT KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko di Jakarta, Jumat mengatakan ke-10 kereta itu pada hari-hari biasa tidak berhenti di Stasiun Jatinegara.

    “Perubahan pola operasi tersebut untuk memberikan pilihan kepada penumpang KA yang akan berangkat dari Stasiun Gambir agar tidak terjebak macet akibat penutupan jalan menuju Stasiun Gambir,” kata dia.

    Ke-10 kereta itu, yakni KA 6 Argo Semeru (Gambir-Surbaya Gubeng), KA 132 Parahyangan (Gambir-Bandung),KA 46 Taksaka (Gambir-Yogyakarta, KA 2 Argo Bromo Anggrek (Gambir-Surabaya Pasar Turi).

    Lalu, KA 16 Argo Dwipangga (Gambir-Solo), KA 118 Gunung Jati (Gambir-Semarang Tawang), PLB 7006 Batavia (Gambir-Solo), KA 40 Sembrani (Gambir-Surabaya Pasar Turi), KA 62 Manahan (Gambir-Solo), dan KA 122 Cakrabuana (Gambir-Cirebon).

    PT KAI Daop 1 Jakarta mengimbau seluruh pelanggan yang memiliki tiket keberangkatan dari Stasiun Gambir pada 15 Juni 2025 untuk datang lebih awal ke stasiun, atau langsung menuju Stasiun Jatinegara, sesuai jadwal keberangkatan yang tertera pada tiket.

    Hal itu untuk menghindari risiko keterlambatan akibat kemacetan atau pengalihan arus lalu lintas selama kegiatan berlangsung.

    Adapun LPS (Lembaga Penjamin Simpanan) Monas Half Marathon 2025 itu didukung oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan diikuti 6.000 pelari.

    Lomba akan dilaksanakan pada Minggu (15/6) mulai pukul 03.00 hingga 12.00 WIB, dengan titik mulai di kawasan Tugu Monas dan titik akhir di Stadion Gelora Bung Karno.

    Sejumlah ruas jalan di sekitar kawasan Monas, termasuk akses menuju Stasiun Gambir akan mengalami rekayasa lalu lintas selama kegiatan berlangsung.

    Sumber : Antara

  • Surabaya Tertibkan Izin Parkir Toko Swalayan, Wali Kota Eri: Untuk Lindungi Konsumen dan Pengusaha

    Surabaya Tertibkan Izin Parkir Toko Swalayan, Wali Kota Eri: Untuk Lindungi Konsumen dan Pengusaha

    Surabaya (beritajatim.com) – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menegaskankomitmennya dalam menindaklanjuti keluhan masyarakat terkait izin pengelolaan parkir di sejumlah toko swalayan danminimarket di Kota Pahlawan.

    Penyelenggaraan perparkirandi Kota Surabaya sendiri telah diatur melalui Peraturan Daerah (Perda) Nomor 3 Tahun 2018.

    Sebagai respons atas berbagai keluhan tersebut, PemkotSurabaya bersama TNI dan Polri melakukan penertiban terhadap penyelenggaraan parkir di toko swalayan. Bahkan, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi turun langsung memimpin operasi penertiban pada 3 dan 10 Juni 2025 di sejumlahkawasan strategis Kota Pahlawan.

    Sebelum melakukan operasi penertiban, Wali Kota Eri Cahyadi memimpin apel gabungan di halaman Balai Kota Surabaya, Selasa (10/6/2025). Apel gabungan diikuti jajarandari Polrestabes Surabaya, Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Kodim 0830/Surabaya, Lantamal V Surabaya, serta sejumlah Organisasi Masyarakat (Ormas) di Kota Pahlawan.

    “Pemerintah kota menindaklanjuti terkait dengan keluhan-keluhan yang ada di parkirnya toko swalayan. Kenapa tokoswalayan itu harus menyediakan parkir? Ada Perda Nomor 3 Tahun 2018. Di sana disebutkan bahwa semua tempat usahaharus memiliki tempat parkir,” ujar Wali Kota Eri.

    Ia menjelaskan bahwa pada Pasal 14 Perda Nomor 3 Tahun2018, ditegaskan bahwa penyelenggara tempat parkir di luar ruang milik jalan wajib menyediakan lahan parkir sesuaidengan standar teknis yang ditentukan. Selain itu, pengelolajuga diwajibkan mempekerjakan petugas parkir yang memadai, berseragam, dan mengenakan tanda pengenal.

    “Di ayat 14 (Perda 3/2018) berbunyi, disediakan petugasparkir resmi dan menggunakan identitas dari perusahaan itu. Sehingga apa? Semua tempat usaha harus memiliki itu,” tegasnya.

    Kewajiban penyediaan lahan parkir dan petugas parkir resmidi toko swalayan juga tertuang dalam Perda Nomor 1 Tahun2023 tentang Perdagangan dan Perindustrian. “Di situ disebutkan toko swalayan harus menyediakan tempat parkir. Berarti harus mengacu kepada Perda Nomor 3 Tahun 2018, maka menyediakan petugas parkir juga yang menggunakanidentitas,” jelasnya.

    Selain itu, Peraturan Wali Kota (Perwali) Surabaya Nomor 116 Tahun 2023 yang merupakan turunan dari Perda tersebutmengatur bahwa lahan parkir juga dapat dimanfaatkan untukkegiatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), namun dengan syarat tidak dipungut biaya sewa.

    “Jadi tempat parkir boleh digunakan untuk UMKM dan dihitung lagi perhitungan parkirnya dengan biaya UMKM gratis,” katanya.

    Wali Kota Eri pun menyampaikan apresiasinya kepada toko swalayan yang telah mematuhi aturan tersebut. Meski ia mengakui masih terdapat toko-toko yang belum sepenuhnya mengikuti ketentuan.

    “Di Perda parkir disebutkan bahwa ketika toko swalayan itu buka, maka harus menyediakan(tempat) parkir dan petugas parkir. Tapi ternyata, tidak semuatoko swalayan, hanya sebagian kecil yang mengurus izin penyelenggaraan parkir,” katanya.

    Menurutnya, pelanggaran terhadap ketentuan ini berarti melanggar Perda dan syarat perizinan yang berlaku. “Di situ disyaratkan juga bahwa mereka harus menyediakan petugasparkir yang dia diberikan identitas dari tempat usahanya,” ujarnya.

    Ia menegaskan bahwa Pemkot Surabaya dapat menjatuhkan sanksi berupa pencabutan izin usaha bagi toko swalayan yang tidak menyediakan petugas parkir resmi.

    “Sanksinya ketika dia melanggar perizinan termasuk IMB (Izin Mendirikan Bangunan), maka dicabut perizinannya. Tapi saya tidak (cabutizin usaha), saya berikan kesempatan dulu, yang saya silang(segel) adalah tempat parkirnya,” terangnya.

    Salah satu tindakan penyegelan dilakukan terhadap area parkir sebuah toko swalayan di Jalan Dharmahusada pada Selasa(10/6/2025), karena tidak menyediakan petugas parkir resmi. Lebih jauh lagi, lahan parkir di lokasi tersebut justru disewakan kepada pelaku UMKM dengan tarif sewa ratusanribu rupiah.

    “Ada (toko swalayan) yang saya tutup di Jalan Dharmahusada. Karena apa? Parkirnya disewakan untuk tenant UMKM, (sewanya) satu bulan sekitar Rp800 ribu. Padahal izinnya parkir, lah kok malah disewa-sewakan. Inimenyalahi aturan,” ungkapnya.

    Wali Kota Eri mengingatkan bahwa pemanfaatan lahan parkiroleh UMKM harus bersifat gratis. Hal ini sebagaimanatercantum dalam Pasal 5 Perwali Nomor 116 Tahun 2023. “Makanya, kalau ada orang ndak ngerti, kok yang ditutup tempat usahanya (toko swalayan)? Ya karena ini (lahan parkir) harusnya dibuat gratis (UMKM), malah (UMKM) diminta bayar tenant-nya. (Yang sewa) orang Surabaya lagi, yang diaitu warga yang ada di sekitar toko swalayan,” tuturnya.

    Ia menegaskan bahwa kebijakan penertiban parkir ini tidak dimaksudkan untuk mengancam pelaku usaha, melainkan sebagai langkah perlindungan bagi konsumen dan pelaku usaha itu sendiri.

    “Banyak yang bilang kalau langkah ini mengancam pengusaha minimarket. Itu salah besar, justru kita melindungi pengusaha minimarket itu sendiri,” tegasnya.

    Wali Kota Eri juga menyoroti pentingnya keberadaan petugas parkir resmi untuk mencegah kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor). Menurutnya, kehadiran petugas parkir resmi memberikan rasa aman dan nyaman bagi konsumen.

    “Karena selama ini banyak kasus curanmor di halaman minimarket yang tak ada penjaganya,” tuturnya.

    Pemkot Surabaya pun terus mendorong penataan izin usaha penyelenggaraan tempat parkir, terutama di minimarket yang belum memiliki petugas parkir resmi. Apalagi, sejak awal para pengusaha toko modern telah menyatakan bahwa parkir di lokasi usahanya digratiskan.

    “Mereka sejak awal menyatakan menggratiskan parkir di lokasi usahanya. Hal tersebut tetap tidak bisa menggugurkan ketentuan bagi toko modern untuk menyediakan petugas parkir. Maka jika ada jukir resmi, jukir-jukir liar tidak akan bisa masuk ke sana lagi,” tegasnya.

    Lebih dari itu, penataan izin usaha parkir juga bertujuan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan tata kelola perparkiran yang lebih baik. Dengan sistem izin resmi, akan ada standarisasi dalam aspek keamanan dan pelayanan, termasuk pembinaan petugas parkir oleh Dinas Perhubungan (Dishub).

    “Intinya kita sama-sama punya misi yang sama, melindungi konsumen, melindungi masyarakat. Maka minimarket juga mendapat manfaat karena konsumen bisa nyaman berbelanja,” ujar Wali Kota Eri.

    Sebelumnya, pada 3 Juni 2025, Pemkot Surabaya telah menyosialisasikan aturan penyelenggaraan parkir melalui Surat Edaran kepada seluruh pelaku usaha. Kemudian pada 10 Juni 2025, dilakukan pengecekan terhadap sekitar 800 tempat usaha untuk memastikan kepatuhan terhadap ketentuan tersebut.

    “Saya berharap semua tempat usaha dapat mengelola tempat parkirnya dengan tertib, sehingga menciptakan rasa aman dan nyaman bagi warga Kota Surabaya,” harapnya.

    Sementara itu, Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Surabaya, Rachmad Basari, menyampaikan bahwa pihaknya akan mengimplementasikan sistem pembayaran parkir elektronik (e-parking) untuk meningkatkan PAD. Sistem ini ditargetkan mencakup sekitar 2.400 titik parkir dan5.000 tempat usaha seperti hotel, restoran, dan kafe.

    “Kami menyiapkan solusi dan akan berkolaborasi dengan pemilik usaha untuk memastikan pembayaran pajak parkirmasuk ke kas daerah secara akuntabel. Sebelum tanggal 17 Agustus 2025, kurang lebih di 2.400 titik pajak parkir bisaberjalan semua,” kata Basari.

    Ia menambahkan bahwa penerapan sistem e-parking diharapkan dapat mencegah praktik kecurangan sekaligus meningkatkan kepercayaan publik terhadap tata kelola pajakdaerah.

    “Kami juga akan pantau terus realisasi penerimaan pajak parkir sehingga dapat dievaluasi dan ditingkatkan dari waktu ke waktu,” pungkasnya. (ADV)

  • Awal Mula Protes Guru Besar FK UI hingga Sebut Tak Lagi Percaya Menkes

    Awal Mula Protes Guru Besar FK UI hingga Sebut Tak Lagi Percaya Menkes

    Jakarta

    Sekitar 100 Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI) terang-terangan menyatakan hilangnya kepercayaan pada Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Dekan FKUI, Prof Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, merinci sejumlah kekecewaan dan alasan di balik kepercayaan kepada Menkes memudar.

    Suara mereka sebagai Guru Besar disebut tak lagi diindahkan. Tidak seperti masa-masa RUU Kesehatan Omnibus Law.

    “Kami tidak lagi diberi ruang berdialog secara konstruktif. Banyak kebijakan besar dikeluarkan tanpa melibatkan institusi akademik dan profesi kedokteran. Padahal kami sudah menyampaikan masukan sejak awal,” ujar Prof Ari saat ditemui di FK UI Salemba, Kamis (12/6/2025).

    Dulu Diundang, Kini Dikesampingkan

    Prof Ari mengungkapkan, di awal pembahasan RUU Kesehatan, para dekan fakultas kedokteran sempat diundang langsung oleh Menkes.

    “Awal-awal sebelum RUU itu, para dekan dua kali diundang langsung ke rumah beliau. Kami juga beberapa kali undang beliau di kegiatan asosiasi pendidikan kedokteran, baik online di Jakarta maupun langsung ke Surabaya,” tuturnya.

    Namun menurutnya, sejumlah masukan yang sudah disampaikan kala itu tidak pernah direspons secara serius. Salah satu contohnya adalah soal narasi bullying yang menurutnya terlalu dibesar-besarkan oleh Menkes.

    “Kita sudah kerja keras atasi bullying, dan kenyataannya tidak se-horor itu. Tapi framing beliau tetap begitu. Kami sudah ingatkan, tapi tetap dijadikan narasi,” tegasnya.

    Prof Ari juga menyesalkan pernyataan Menkes yang menyebut hanya orang kaya yang bisa sekolah kedokteran, dan spesialis hanya bisa ditempuh dengan ‘izin’ Menteri.

    “Itu tidak benar. Saya punya bukti. Ada anak petani di Bengkulu, namanya Iqbal, bisa masuk FKUI. Anak-anak Papua juga ada, 28 orang dikirim belajar spesialis di FKUI, 5 di antaranya sudah lulus. Mereka bukan anak pejabat,” ungkapnya.

    Kekecewaan Lain: Soal Kolegium dan Rumah Sakit Pendidikan

    Dekan FKUI juga menyinggung kebijakan Kemenkes yang menurutnya inkonsisten dalam implementasi. Salah satunya menyangkut keberadaan kolegium dan penunjukan Rumah Sakit Pendidikan sebagai Penyelenggara Utama (RSPPU) atau hospital based.

    “Katanya akan disebar, nyatanya tetap ditentukan Menkes. Bahkan satu kolegium bisa diisi 78 orang. RSPPU juga katanya tidak akan di tempat yang punya university based, tapi kenyataannya seperti RS Jantung Harapan Kita dan Cijendo tetap dipilih. Ini inkonsistensi,” beber Prof. Ari.

    Lebih lanjut, ia juga menyoroti narasi-narasi publik yang disampaikan Menkes, termasuk soal ukuran celana yang dianggap menyudutkan pasien dengan obesitas.

    “Pernyataan soal ‘celana ukuran 30’ itu bikin stres pasien saya. Kalau yang bilang netizen mungkin bisa dimaklumi, tapi ini Menteri Kesehatan. Narasi-narasi seperti itu kontraproduktif,” ucapnya.

    NEXT: Puncak kekecewaan Guru Besar kepada Menkes

    Puncak kekecewaan juga datang saat Kementerian Kesehatan tetap menutup akses pendidikan spesialis anestesi di RS Hasan Sadikin, Bandung.

    “Kami sudah bilang sejak dua bulan lalu, tolong buka akses itu. Tapi sampai sekarang tetap tidak berubah. Ini yang bikin kami makin kecewa,” tutup Prof. Ari.

    Menkes Budi Gunadi Sadikin belum berkomentar lebih lanjut hingga berita ini diturunkan. Namun dalam sejumlah forum sebelumnya, Menkes menegaskan bahwa reformasi sistem kesehatan, termasuk pendidikan kedokteran, dilakukan untuk meningkatkan akses dan pemerataan layanan di seluruh Indonesia.

    Sementara juru bicara Kemenkes RI drg Widyawati menyebut pihaknya terbuka bila para guru besar menginginkan diskusi atau forum terbuka yang dibuat secara transparan.

    “Perlu kami sampaikan bahwa Kemenkes telah mengundang forum tersebut untuk berdialog secara langsung, namun undangan tersebut tidak direspons secara positif,” ucapnya saat dihubungi detikcom, Kamis (12/6).

    “Apabila forum guru besar berinisiatif mengundang, kami menyatakan kesiapan untuk hadir dan berdialog secara terbuka demi kepentingan bersama,” lanjutnya.

  • Produksi Gula RI Diprediksi Tembus 2,9 Juta Ton

    Produksi Gula RI Diprediksi Tembus 2,9 Juta Ton

    Jakarta

    Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memprediksi produksi gula nasional mencapai 2,9 juta ton tahun ini. Ia menyebut, jika target itu tercapai maka akan menjadi yang tertinggi dalam beberapa tahun terakhir.

    Hal ini disampaikannya dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pengembangan Tebu yang digelar di Surabaya, Jawa Timur, wilayah penghasil tebu terbesar di Indonesia, Rabu (11/6/2025) lalu.

    “Diperkirakan produksi (gula) tahun ini 2,9 juta ton, dan itu tertinggi. Kita optimis swasembada gula segera tercapai. White sugar kita sudah hampir mencukupi kebutuhan dalam negeri. Artinya, kita sedang menuju swasembada, kita mau bukan hanya gula untuk konsumsi, tapi juga industri,” kata Amran dalam keterangannya, Jumat (13/6/2025).

    Produksi gula pada 2024 diketahui mencapai 2,46 juta ton. Produksi 2024 juga naik 8,57% dibandingkan pada 2023 yang sebesar 2,27 juta ton.

    Saat ini, Kementan fokus untuk percepatan swasembada gula dengan target gula konsumsi selambatnya dapat dicapai pada tahun 2028, sedangkan gula industri pada tahun 2030.

    Amran pun mendorong seluruh pemangku kepentingan (stakeholder) di sektor perkebunan khususnya tebu untuk bergerak secara eksponensial dalam meningkatkan produksi gula nasional.

    “Kita harus bergerak eksponensial. Seperti yang sudah terjadi pada sektor pangan, stok beras dan jagung kita saat ini tertinggi sepanjang sejarah kemerdekaan, sekarang giliran tebu yang kita benahi,” ujar Amran.

    Dia menjelaskan bahwa pengembangan tebu nasional akan difokuskan pada dua strategi utama yakni intensifikasi dan ekstensifikasi. Intensifikasi mencakup perbaikan irigasi, penggunaan benih unggul, pengolahan tanah yang efisien, dan penanganan serius terhadap kondisi ratoon.

    “Bayangkan, 86% ratoon kita sudah 3 ke atas, berarti sudah rusak kan. Nah, kita harus selesaikan ini dalam waktu singkat. Paling lambat 3 tahun kita harus bongkar ratoon, seluruhnya harus dibongkar, tidak ada pilihan,” tegas Amran.

    Untuk mendukung intensifikasi, pemerintah akan memberikan bantuan dalam bentuk pupuk bersubsidi, perbaikan infrastruktur pertanian, hingga dukungan benih yang berkualitas melalui sinergi dengan BUMN seperti PTPN.

    Sementara untuk ekstensifikasi, pemerintah menargetkan untuk perluasan lahan tebu baru hingga 200.000 hektare (ha) melalui kolaborasi dengan PTPN, sebagai bagian dari total 500.000 ha lahan tebu yang sedang diupayakan.

    “Ini bukan target maksimal (lahan), ini target minimal. Bisa mulai disiapkan tahun ini dan diselesaikan paling lambat tiga tahun. Anggaran untuk gula kalau untuk PTPN ya, diperkirakan Rp 10 hingga Rp 40 triliun,”ucap Amran.

    Amran juga ingin ada penyederhanaan regulasi. Salah satunya adalah sistem akumulasi pada Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dinilai justru menyulitkan petani untuk kembali mengakses pembiayaan.

    “Kredit KUR itu harus disesuaikan. Kalau petani bayar lancar tiap tahun, kenapa tidak bisa ambil lagi? Harusnya tiap tahun bisa diakses tanpa akumulasi yang menghambat, karena saat ini setelah Rp 500 juta, enggak bisa ngambil lagi,akumulasi. Nah ini kan menghambat,” tutup Amran.

    (acd/acd)

  • Iduladha Bikin UMKM Kerupuk Kulit Gunungkidul Panen 5 Ton

    Iduladha Bikin UMKM Kerupuk Kulit Gunungkidul Panen 5 Ton

    Gunungkidul, Beritasatu.com – Iduladha 1446 H/2025 M membawa berkah besar bagi para pelaku UMKM kerupuk kulit sapi di Kelurahan Sodo, Kapanewon Paliyan, Gunungkidul, Yogyakarta. Pasokan kulit sapi dari hewan kurban melimpah, membuat produksi kerupuk rambak melonjak hingga 5 ton dalam sepekan terakhir atau naik dua kali lipat dari hari biasa.

    “Ini benar-benar berkah tahunan. Kulit sapi banyak masuk, dan harganya lebih murah,” kata Susilo (35), perajin kerupuk kulit dari Padukuhan Sidorejo kepada Beritasatu.com, Jumat (13/6/2025).

    Harga kulit sapi basah yang biasanya Rp 30.000 per kilogram turun drastis menjadi Rp 8.000 – Rp 10.000. Penurunan ini bukan karena kualitas buruk, melainkan karena pasokan yang sangat tinggi setelah Iduladha.

    Namun, perajin harus bekerja ekstra cepat karena kulit sapi tidak bisa disimpan lama. Jika tak segera diolah, kulit akan membusuk.

    Pembuatan kerupuk kulit cukup panjang, mulai dari pembersihan, perebusan, penjemuran, pengirisan, penggorengan, hingga pengemasan. Dalam kondisi ideal, semua tahapan bisa selesai dalam beberapa hari, tetapi tergantung juga pada cuaca.

    Kerupuk kulit asal Kalurahan Sodo tak hanya laris di Yogyakarta, tetapi juga telah merambah kota-kota besar, seperti Jakarta, Bandung, Surabaya. Bahkan juga luar Pulau Jawa, seperti Lampung, Palembang, Pontianak, dan Makassar. Tekstur renyah dan rasa gurih jadi daya tarik utamanya.

    “Permintaan dari luar Jawa justru meningkat dalam beberapa tahun terakhir,” ujar Susilo.

    Beberapa perajin telah bermitra dengan reseller dan toko oleh-oleh, serta mulai memanfaatkan media sosial dan e-commerce. Namun, masih banyak pelaku UMKM yang belum optimal dalam promosi digital.

    Meskipun potensi pasarnya besar, para pelaku usaha masih menghadapi kendala seperti keterbatasan tenaga kerja, peralatan produksi, serta cuaca yang tak menentu. Alat pengering modern, seperti oven atau dehydrator skala besar sangat dibutuhkan untuk mempercepat proses produksi.

    “Kalau ada pelatihan online marketing atau bantuan kemasan modern, kami yakin rambak dari Sodo bisa bersaing,” tambah Susilo.

    Para perajin berharap adanya dukungan dari pemerintah berupa pelatihan, bantuan alat produksi, hingga strategi pemasaran, agar UMKM kerupuk kulit di Gunungkidul bisa tumbuh lebih kuat dan menjadi penopang ekonomi lokal jangka panjang.

  • Rudi Suparmono 3 Kali Bilang ‘Jangan Lupakan Aku’ di Vonis Tannur

    Rudi Suparmono 3 Kali Bilang ‘Jangan Lupakan Aku’ di Vonis Tannur

    Jakarta

    Mantan hakim ketua pembebas Ronald Tannur, Erintuah Damanik, mengungkap pesan eks Ketua Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Rudi Suparmono, terkait vonis bebas Ronald. Erintuah mengatakan Rudi berpesan ‘jangan lupakan aku’ sebanyak 3 kali kepadanya.

    Hal itu disampaikan Erintuah Damanik saat dihadirkan sebagai saksi kasus dugaan suap vonis bebas Ronald terkait kematian Dini Sera, dengan terdakwa Rudi Suparmono. Persidangan digelar di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jumat (13/6/2025).

    “Pada tanggal 10, saya ketemu lagi dengan hakim anggota, saya bagikan uangnya. Saya serahkan uangnya. Saya bagi semuanya di situ, saya, Mangapul dan Heru. Pada saat pembagian saya bilang, Pak Ketua ada tiga kali ngomong, ‘Jangan lupakan saya, tolong disisihkan’,” kata Erintuah Damanik.

    Erintuah mengatakan pihaknya lalu menyisihkan SGD 20 ribu sebagai tindak lanjut pesan Rudi tersebut. Namun, uang itu belum sempat diserahkan ke Rudi.

    “Akhirnya kita sisihkan lah uang di situ, SGD 20 ribu untuk Pak Ketua, SGD 10 ribu untuk PT (panitera pengganti). Tapi, setelah putusan, perkara ini booming Pak. Jadi uang itu masih saya pegang, sampai pada saat itu,” ujar Erintuah.

    Erintuah mengatakan uang yang menjadi bagian Rudi itu akhirnya diserahkan ke penyidik. Dia menegaskan pesan ‘Jangan lupakan aku’ terkait vonis bebas Ronald disampaikan Rudi sebanyak 3 kali.

    “Jadi ada 4 kali ada bilang?” tanya ketua majelis hakim Iwan Irawan.

    “Tiga kali,” jawab Erintuah.

    “Sebagai Ketua Pengadilan Negeri Surabaya menerima hadiah atau janji yaitu menerima uang tunai sebesar
    SGD 43.000 dari Lisa Rachmat selaku advokat atau penasihat hukum dari Gregorius Ronald Tannur,” kata jaksa saat membacakan surat dakwaan di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat, Senin (19/5).

    Jaksa mengatakan uang itu diberikan Lisa agar Rudi menunjuk majelis hakim perkara Ronald sesuai keinginannya. Mereka ialah Erintuah Damanik, Mangapul dan Heru Hanindyo.

    “Padahal diketahui atau patut diduga bahwa hadiah atau janji tersebut diberikan untuk menggerakkan agar melakukan atau tidak melakukan sesuatu dalam jabatannya yaitu supaya Terdakwa Rudi Suparmono selaku Ketua Pengadilan Negeri Surabaya menunjuk Majelis Hakim dalam perkara pidana Gregorius Ronald Tannur yang sesuai dengan keinginan dari Lisa Rachmat,” ujar jaksa.

    (mib/rfs)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini