kab/kota: Surabaya

  • Anak yang Ditelantarkan di Pasar Kebayoran Lama Jalani Operasi Tulang
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        16 Juni 2025

    Anak yang Ditelantarkan di Pasar Kebayoran Lama Jalani Operasi Tulang Megapolitan 16 Juni 2025

    Anak yang Ditelantarkan di Pasar Kebayoran Lama Jalani Operasi Tulang
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
     MK (7), anak perempuan yang diterlantarkan di Pasar Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, telah selesai menjalani operasi tulang.
    Direktur TPPA-PPO Bareskrim Polri Brigjen Nurul Azizah mengatakan, operasi tersebut berjalan lancar pada beberapa hari lalu.
    “Anak korban telah mendapatkan tindakan medis berupa bedah ortopedi pada tanggal 14 Juni 2025 di RS Bhayangkara Polri,” kata Nurul kepada wartawan, Senin (16/6/2025).
    Nurul menjelaskan, tindakan pembedahan dilakukan untuk mengobati luka pada tulang korban, salah satunya di bagian bahu, di mana tulangnya tampak mencuat keluar dari kulit.
    Dua hari setelah operasi, kondisi korban mulai membaik, tetapi membutuhkan waktu untuk pemulihan.
    “(Korban) membutuhkan pemulihan intensif, termasuk dukungan psikososial,” tambahnya.
    Sementara itu, pencarian terhadap ayah yang menelantarkan MK di Pasar Kebayoran Lama masih berlanjut.
    Polisi sedang memverifikasi nama-nama yang sempat disebut korban saat ditanya oleh petugas Satpol PP Kebayoran Lama yang menemukannya.
    Saat itu, ia mengatakan bahwa ayahnya bernama Yusuf Arjuna, sedangkan ibunya bernama Siti.
    “Penyelidikan sedang berlangsung, disertai upaya verifikasi terhadap identitas anak yang menyebutkan sejumlah nama anggota keluarganya,” jelas Nurul.
    Selain itu, upaya lain juga tengah dilakukan oleh pihak kepolisian. Upaya itu meliputi pelacakan administratif, investigasi lapangan, analisis data dan digital forensik, hingga pendekatan psikologis dan komunikatif yang didampingi ahli.
    Selain itu, kolaborasi antara kementerian dan lembaga terkait juga dilakukan dalam upaya mencari ayah korban.
    Nurul menyebutkan bahwa pencarian ayah korban juga membutuhkan partisipasi masyarakat untuk kooperatif jika menemukan keberadaannya.
    “Keterlibatan aktif masyarakat sangat diperlukan untuk memastikan bahwa setiap langkah yang diambil benar-benar menjamin keselamatan, pemulihan, dan masa depan anak secara utuh dan berkelanjutan,” tuturnya.
    Namun perlindungan korban yang masih di bawah umur itu disebut menjadi prioritas utama saat ini.
    Diberitakan sebelumnya, MK pertama kali ditemukan dalam kondisi memprihatinkan. Ia ditemukan tertidur di lorong Pasar Kebayoran Lama dengan alas kardus.
    Wajahnya tampak dipenuhi luka bakar dan memar di bawah mata. Petugas Satpol PP kemudian membawa korban ke Puskesmas Cipulir 2 untuk mendapatkan penanganan awal.
    Di puskesmas, anak tersebut mengaku lapar kepada petugas bernama Eko, tetapi kesulitan makan karena wajahnya kerap dipukul oleh ayahnya.
    Hasil pemeriksaan medis menunjukkan banyak luka di tubuh korban. Salah satunya adalah patah tulang di bahu, dengan kondisi tulang mencuat keluar dari kulit.
    “Ternyata setelah dibuka ini tulangnya nongol keluar. Jadi bekas dipelintir. Itu mungkin sudah lama. Jadi sudah hitam,” jelas Eko saat ditemui di lokasi penemuan, Rabu.
    Setelah kasus ditangani oleh pihak kepolisian, terungkap bahwa korban dan ayahnya baru tiba di Jakarta dari Surabaya.
    Mereka berangkat menggunakan kereta api dari Stasiun Pasar Turi pada Senin (9/6/2025) dan tiba di Jakarta pada Selasa (10/6/2025).
    Berdasarkan informasi tersebut, polisi menduga penganiayaan terjadi saat keduanya masih berada di Surabaya.
    Oleh karena itu, penanganan kasus kini dilimpahkan ke Bareskrim Polri.
    “Penanganan akan diambil alih Bareskrim, karena TKP penganiayaan di Surabaya,” jelas Kasi Humas Polres Jakarta Selatan Komisaris Murodih, saat dikonfirmasi, Rabu.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kisah Haru Keluarga Jemaah Haji Ponorogo yang Wafat di Makkah

    Kisah Haru Keluarga Jemaah Haji Ponorogo yang Wafat di Makkah

    Ponorogo (beritajatim.com) – Satu jemaah haji asal Kabupaten Ponorogo meninggal dunia di Tanah Suci. Jemaah yang meninggal itu ialah Haji Setyo Budi bin Mangun Dimun. Pria 64 tahun asal Desa Kedungbanteng, Kecamatan Sukorejo itu, wafat setelah sempat dirawat di rumah sakit. Dia berangkat sendiri menunaikan ibadah yang sudah lama dinantikannya.

    Suasana suang di rumah duka di Ponorogo mendadak hening. Jony Eko Ristianto, anak menantu almarhum, menerima telepon dari Arab Saudi. Sekitar pukul 07.00 WIB, panggilan dari Makkah itu membawa kabar tak terduga. Yakni sang mertua telah berpulang.

    “Tadi pagi kami dikabari kalau bapak wafat. Semalam masih sempat dapat foto beliau, kelihatan sehat, duduk biasa,” ungkap Jony, saat ditemui di rumah duka, Senin (16/6/2025).

    Johy bercerita bahwa komunikasi terakhir terjadi Jumat (13/6/2025) malam. Saat itu almarhum masih di hotel. Meski terlihat kelelahan, Dia tak mengeluh. Hanya batuk ringan, dan mengaku kecapekan. Namun kondisi fisiknya menurun cepat. Tim kesehatan haji memutuskan membawanya ke Rumah Sakit King Abdullah.

    Menurut Jony, dokter mendapati nadi sang ayah lemah. Ia langsung dirawat dan diberi infus. Hasil laboratorium sebenarnya cukup baik. Malam harinya, keluarga menerima foto almarhum dalam keadaan duduk. Seakan memberi harapan ia bisa pulih.

    “Masih sempat kirim kabar dari Makkah. Tapi tadi pagi mendadak diberi kabar beliau wafat, katanya karena dehidrasi,” kata Jony.

    Setyo Budi bukan orang yang dikenal sering sakit. Selama di rumah, ia aktif seperti biasa. Setiap hari pergi ke sawah. Ia adalah pensiunan guru yang dikenal bersahaja. Sejak pensiun tahun 2020, hidupnya diisi dengan bertani dan mengurus rumah.

    “Kalau dari rumah nggak ada sakit serius. Justru sehat, tiap hari masih ke sawah,” kenangnya.

    Almarhum mendaftar haji bersama istrinya pada 2012. Namun takdir berkata lain. Pada 2015, sang istri meninggal dunia. Sejak itu, niat ke tanah suci dijalani sendiri. Tahun ini, panggilan itu datang. Almarhum berangkat sebagai bagian Kloter 53 Embarkasi Surabaya. Jenazah dimakamkan di Pemakaman Surayya, Makkah, seperti ketentuan otoritas Saudi.

    Diberitakan sebelumnya, kabar duka datang dari Tanah Suci. Seorang jemaah haji asal Ponorogo wafat di Makkah. Almarhum bernama Haji Setyo Budi bin Mangun Dimun. Yang bersangkutan merupakan warga Desa Kedungbanteng, Kecamatan Sukorejo. Jemaah berusia 64 tahun itu meninggal dunia pada pukul 02.30 waktu Arab Saudi. Haji Setyo Budi sempat menjalani perawatan medis.

    “Awalnya dibawa ke Rumah Sakit King Abdullah Makkah,” jelas Kepala Kantor Kemenag Ponorogo, M. Nurul Huda.

    Setelah membaik dan dinyatakan sehat, almarhum dipulangkan dari rumah sakit menuju hotel. Namun takdir berkata lain. Dalam perjalanan kembali ke hotel, almarhum berpulang. Saat itu, rombongan tengah menuju tempat menginap. Proses pemulangan dari rumah sakit masih dalam pengawasan tim kloter.

    “Beliau wafat dalam perjalanan ke hotel, kami turut berduka cita mendalam,” kata Huda. (end/but)

  • Jadwal Pemulangan Jemaah Haji Pamekasan Dimulai 19 Juni, Tiba Bertahap Sesuai Kloter

    Jadwal Pemulangan Jemaah Haji Pamekasan Dimulai 19 Juni, Tiba Bertahap Sesuai Kloter

    Pamekasan (beritajatim.com) – Rombongan jemaah haji asal Kabupaten Pamekasan dijadwalkan tiba kembali ke tanah air dalam beberapa hari ke depan, terhitung mulai Kamis (19/6/2025) hingga Jumat (11/7/2025). Kepulangan mereka akan dilakukan secara bertahap sesuai dengan jadwal lima kelompok terbang (kloter), yaitu kloter 27, 28, 29, 95, dan 97.

    Informasi tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Pamekasan, Mawardi, pada Senin (16/6/2025). Ia menjelaskan secara rinci waktu kedatangan masing-masing kloter.

    “Kloter 27 dijadwalkan tiba di Pamekasan sekitar pukul 23:30 WIB tanggal 19 Juni 2025, disusul Kloter 28 pada pukul 6:30 WIB dan Kloter 29 pada pukul 12:20 pada 20 Juni 2025. Sementara Kloter 95 dijadwalkan tiba pukul 10:50 WIB, serta Kloter 97 pukul 21:20 WIB pada 11 Juli 2025 mendatang,” kata Mawardi.

    Sebelum tiba di Pamekasan, seluruh rombongan jemaah haji terlebih dahulu akan transit di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, untuk menjalani proses administrasi kepulangan.

    “Kloter 27 tiba di Surabaya pukul 17:45 WIB dan Kloter 28 pukul 23:30 WIB pada 19 Juni 2025, Kloter 29 pukul 5:20 WIB pada 20 Juni 2025, dan pada 11 Juli 2025, Kloter 95 pukul 3:50 WIB, serta Kloter 97 pukul 14:20 WIB,” ungkapnya.

    Setibanya di Asrama Haji Sukolilo, para jemaah akan menjalani sejumlah pemeriksaan dokumen sebelum diberangkatkan ke daerah masing-masing.

    “Artinya sebelum tiba di Kabupaten Pamekasan, jemaah haji terlebih dahulu harus masuk ke Asrama Haji untuk melakukan pemeriksaan paspor, visa, dan administrasi lainnya. Kemudian perjalanan dari Surabaya menuju Pamekasan sekitar 3 jam,” jelasnya.

    Mawardi juga mengimbau para jemaah agar tetap menjaga kondisi kesehatan hingga kembali ke daerah asal.

    “Selalu jaga kesehatan dan laksanakan ibadah sesuai kemampuan masing-masing, mengingat sudah mendekati jadwal kepulangan,” imbaunya.

    “Tidak kalah penting, kami juga sangat berharap para jemaah haji tiba di tanah air dengan selamat, serta ibadah para jemaah sekalian mendapat predikat mabrur,” pungkasnya. [pin/beq]

  • DPRD Surabaya Siap Cangkrukan Bareng Remaja Nakal

    DPRD Surabaya Siap Cangkrukan Bareng Remaja Nakal

    Surabaya (beritajatim.com) – Penertiban puluhan remaja nakal oleh Satpol PP Surabaya dalam operasi malam bertajuk Asuhan Rembulan mendapat perhatian khusus dari DPRD Surabaya. Anggota Komisi A DPRD Surabaya, Azhar Kahfi, menegaskan bahwa tindakan tegas perlu dibarengi pendekatan sosial yang menyentuh akar persoalan.

    “Kita apresiasi langkah Satpol PP dalam menjaga ketertiban malam hari, tapi jangan sampai hanya mengamankan mereka tanpa memberi pendekatan rehabilitatif serta edukasi kepada pemuda,” ujar Azhar Kahfi, Senin (16/6/2025).

    Sebanyak 35 pemuda diamankan dari pesta miras dan 9 lainnya dari aksi vandalisme yang tersebar di kawasan Taman Bambu Runcing, Simpang Dukuh, hingga Jalan Pemuda. Barang bukti yang diamankan antara lain botol miras, gitar, dan cat pilox.

    Meski hasil tes urine seluruh pemuda menunjukkan negatif narkoba, mereka tetap dikirim ke Lembaga Pondok Sosial (Liponsos) Keputih untuk pembinaan dan sanksi sosial. Namun menurut Kahfi, langkah ini belum cukup untuk menghentikan perilaku menyimpang secara berkelanjutan.

    “Saya minta Pemkot, Satpol PP, Dinas Pendidikan dan Kesehatan kirim tim terpadu mulai dari psikolog, guru, orang tua, tokoh masyarakat, untuk beri pemahaman pada pemuda soal bahaya miras dan vandalisme supaya efek jera bukan sekadar di kantor sosial,” tegas politisi Gerindra ini.

    Kahfi mengungkapkan bahwa saat ini belum ada program berkelanjutan yang mendampingi pemuda pasca pembinaan di Liponsos. Dia menyarankan agar pemerintah menyusun agenda edukatif seperti pelatihan keterampilan hingga terapi psikologis.

    “Patroli Asuhan Rembulan harus disertai program kelanjutan, misalnya workshop keterampilan hingga pendampingan psikologis. Sayangnya, catatan kami, kegiatan pasca penertiban itu minim,” ungkapnya.

    Sebagai solusi konkret, Kahfi menyatakan kesiapan DPRD Surabaya untuk cangkrukan atau dialog terbuka bersama pemuda yang terjaring razia. Dia menyebut, pendekatan persuasif bisa membuka ruang empati dan transformasi.

    “Saya siap berkolaborasi bersama dinas terkait untuk rembug dengar keluh kesah cangkrukan dengan para pemuda yang pasca terjaring razia tersebut,” ujarnya.

    Lebih lanjut, Kahfi mengingatkan agar masyarakat dan aparat tidak gegabah memberi cap negatif terhadap anak muda yang tersangkut razia. Menurutnya, justru perhatian dan contoh baik adalah kunci perubahan.

    “Jangan vonis mereka remaja nakal tanpa tahu akar masalah anak-anak tersebut. Dekati dari hati ke hati. Berikan perhatian dan berikan contoh yang baik, saya yakin belum terlambat untuk berbenah,” pungkas Kahfi. [asg/but]

  • Pelajar SD Diajak Sinau Bareng Bung Karno Arek Suroboyo

    Pelajar SD Diajak Sinau Bareng Bung Karno Arek Suroboyo

    Surabaya (beritajatim.com) — Puluhan pelajar sekolah dasar di Kota Surabaya mengikuti kegiatan “Sinau Bareng Bung Karno Arek Suroboyo” dengan mengunjungi sejumlah lokasi bersejarah pada Senin pagi (16/6/2025). Rangkaian kunjungan itu meliputi Rumah Kelahiran Bung Karno di Pandean, Rumah HOS Tjokroaminoto, dan Museum Dr. Soetomo.

    Kegiatan tersebut diinisiasi oleh Komunitas Sinau Bareng Kebangsaan yang digerakkan oleh sejumlah pemuda Kota Surabaya. Tujuan utamanya adalah mengenalkan sejarah kota sebagai tempat kelahiran Bung Karno dan dapur nasionalisme Indonesia kepada generasi penerus.

    Alfan Thoriqi, salah satu penggerak kegiatan ini, menjelaskan bahwa para pelajar diperkenalkan dengan berbagai peristiwa kebangsaan yang berakar di Surabaya. Mulai dari titik balik kekalahan tentara Mongol di Ujung Galuh, era pergerakan nasional, hingga perjuangan pasca-kemerdekaan RI.

    “Semangat rela berkorban, gotong-royong, menjunjung tinggi nasionalisme harus digelorakan kepada generasi penerus sejak dini, sehingga tongkat estafet perjalanan bangsa dilanjutkan oleh generasi yang berkepribadian dalam budaya,” kata Alfan Thoriqi.

    Selain mengunjungi tempat bersejarah, para pelajar juga diajak berdoa di pusara Dr. Soetomo, salah satu tokoh pendiri Bangsa yang dimakamkan di kompleks Gedung Nasional Indonesia, Bubutan. Doa bersama ini menjadi penutup kegiatan yang sarat makna kebangsaan.

    “Kita berkirim doa kepada Allah SWT untuk Bung Karno, HOS Tjokroaminoto, Dr. Soetomo, dan segenap pahlawan bangsa Indonesia. Semoga diberikan tempat yang mulia di sisi-Nya serta kita para generasi penerus diberikan keberkahan, kekuatan, hingga kebijaksanaan,” ujar Andre Saputra Budiono, tokoh penggerak pemuda.

    Pembina Komunitas Sinau Bareng Kebangsaan, Achmad Hidayat, memberikan apresiasi atas antusiasme para siswa SD yang mengikuti kegiatan ini dengan penuh semangat. Dia menegaskan bahwa pembelajaran sejarah adalah kunci pembentukan karakter anak bangsa.

    “Jangan salah ya, Bung Karno merupakan putra dari guru sekolah dasar, Bapak Soekemi. Jadi kalau adik-adik belajar tekun, nanti akan menjadi orang sukses di kemudian hari,” ungkap Achmad.

    Achmad juga mengusulkan agar kegiatan napak tilas sejarah kebangsaan dijadikan agenda resmi pada masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) atau kegiatan tengah semester. Menurutnya, Surabaya memiliki banyak destinasi sejarah yang relevan untuk penguatan karakter pelajar.

    “Kalau ke luar kota itu berat biayanya bagi wali murid. Kota Surabaya memiliki destinasi wisata sejarah dan kebudayaan yang sungguh beragam untuk membentuk karakter adik-adik sekolah dasar,” pungkasnya. [asg/but]

  • Jemaah Haji Asal Ponorogo Wafat di Makkah, Dimakamkan di Surayya

    Jemaah Haji Asal Ponorogo Wafat di Makkah, Dimakamkan di Surayya

    Ponorogo (beritajatim.com) – Kabar duka datang dari Tanah Suci. Seorang jemaah haji asal Ponorogo wafat di Makkah. Almarhum bernama Haji Setyo Budi bin Mangun Dimun. Yang bersangkutan merupakan warga Desa Kedungbanteng, Kecamatan Sukorejo.

    Jemaah berusia 64 tahun itu meninggal dunia pada pukul 02.30 waktu Arab Saudi. Haji Setyo Budi sempat menjalani perawatan medis. Diduga jemaah ini memiliki riwayat penyakit jantungnya menjadi salah satu faktor. Sebelumnya, almarhum mengalami kejang, diare, serta dehidrasi, sehingga dibawa ke Sakit King Abdullah Makkah.

    “Awalnya dibawa ke Rumah Sakit King Abdullah Makkah,” jelas Kepala Kantor Kemenag Ponorogo, M. Nurul Huda, saat dikonfirmasi di rumah duka, Senin (16/6/2025).

    Setelah membaik dan dinyatakan sehat, almarhum dipulangkan dari rumah sakit menuju hotel. Namun takdir berkata lain. Dalam perjalanan kembali ke hotel, almarhum berpulang. Saat itu, rombongan tengah menuju tempat menginap. Proses pemulangan dari rumah sakit masih dalam pengawasan tim kloter.

    “Beliau wafat dalam perjalanan ke hotel, kami turut berduka cita mendalam,” kata Huda.

    Haji Setyo Budi tergabung dalam Kloter 53 embarkasi Surabaya. Dia berangkat sendiri tanpa pendamping keluarga. Pemakaman dilaksanakan di kompleks Surayya, Arab Saudi. Hal ini mengikuti aturan internasional tentang jemaah haji yang wafat di Tanah Suci.

    “Seluruh jemaah haji yang meninggal dunia di Makkah atau Madinah, langsung dimakamkan di sana,” kata Huda.

    Kemenag Ponorogo memastikan hanya satu jemaah yang meninggal hingga saat ini. Mereka berharap tidak ada tambahan kasus serupa. Pemerintah juga terus memantau kesehatan jemaah asal Ponorogo.

    “Semoga ini yang terakhir. Mohon doa semuanya,” pungkas Huda. (end/but)

  • Pemkab Bojonegoro dan Perhutani Teken MoU Pengoptimalan Pengelolaan Hutan

    Pemkab Bojonegoro dan Perhutani Teken MoU Pengoptimalan Pengelolaan Hutan

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro resmi menjalin kerja sama strategis dengan Perum Perhutani melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) terkait pengoptimalan pengelolaan kawasan hutan. Penandatanganan dilakukan di Kantor Perhutani Divisi Regional (Divre) Jawa Timur, Surabaya, Senin (27/5/2025).

    Kesepakatan ini mencakup sejumlah aspek penting, antara lain perlindungan dan pemanfaatan kawasan hutan, penanganan bencana alam, pengembangan industri berbasis kehutanan, serta pemberdayaan masyarakat di sekitar kawasan hutan. MoU ini diharapkan mampu memperkuat arah pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Bojonegoro.

    Bupati Bojonegoro Setyo Wahono menegaskan bahwa pengelolaan hutan yang optimal sangat penting untuk mengatasi berbagai tantangan lingkungan yang kian kompleks. Ia mencontohkan banjir bandang yang terjadi dalam tiga tahun terakhir sebagai bukti perlunya intervensi nyata dalam pengelolaan kawasan hutan.

    “Tidak hanya soal pertanian dan peternakan, kawasan hutan juga bisa dimanfaatkan untuk pengembangan industri yang memberi nilai ekonomi bagi warga,” ujar Setyo Wahono.

    Ia juga mengusulkan perlunya evaluasi terhadap kebijakan sewa lahan hutan agar manfaat ekonominya lebih dirasakan oleh masyarakat secara langsung.

    Kepala Divre Perhutani Jawa Timur, Wawan Triwibowo, menyambut baik inisiatif kerja sama ini. Ia menekankan pentingnya hutan Bojonegoro sebagai kawasan strategis, mengingat kontribusinya terhadap produksi kayu jati di Jawa Timur sangat signifikan.

    “Hutan Bojonegoro sangat penting bagi kami. Dalam sejarah, kayu jati dari Bojonegoro menyumbang 25 persen dari total produksi kayu jati di Jawa Timur,” jelasnya.

    Direktur Operasional Perhutani, Natalas Anis Harjanto, menyatakan komitmen perusahaan untuk mendukung langkah Pemkab Bojonegoro dalam menciptakan model pengelolaan hutan yang bertanggung jawab dan bermanfaat secara sosial maupun ekologis.

    “Hutan Bojonegoro menyimpan banyak potensi. Mari kita optimalkan pemanfaatannya agar tetap lestari dan bermanfaat bagi masyarakat,” ungkapnya.

    Diketahui, luas kawasan hutan di Kabupaten Bojonegoro mencapai sekitar 94 ribu hektare. Sebagian kawasan tersebut mengalami kerusakan akibat faktor alam maupun aktivitas manusia. Kerja sama ini diharapkan dapat menjadi solusi konkret untuk meningkatkan kualitas pengelolaan hutan sekaligus mendorong kesejahteraan warga sekitar.

    Melalui MoU ini, Pemkab Bojonegoro dan Perum Perhutani sepakat membangun kolaborasi jangka panjang untuk menjaga kelestarian hutan serta mengintegrasikan potensi kehutanan dengan pengembangan ekonomi lokal yang berkelanjutan. [lus/beq]

  • 44 Remaja Nakal Surabaya Dihukum Rawat Pengemis dan Gelandangan

    44 Remaja Nakal Surabaya Dihukum Rawat Pengemis dan Gelandangan

    Surabaya (beritajatim.com) – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Surabaya menghukum 44 remaja yang terlibat kenakalan dengan mengirim ke Lingkungan Pondok Sosial (Liponsos) Keputih, Senin (16/6/2025). Para remaja dihukum untuk mengasuh Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), seperti pengemis, gelandangan, dan orang dalam gangguan jiwa (ODGJ).

    Remaja yang berjumlah 44 orang ini diamankan oleh Satpol PP Surabaya saat Patroli Asuhan Rembulan pada Minggu (15/6) dini hari. Mereka kedapatan sedang mengadakan pesta minuman keras dan melakukan perusakan fasilitas umum (vandal).

    Kepala Satpol PP Surabaya, Achmad Zaini mengatakan bahwa remaja sedang pesta mimunam keras ditemukan di beberapa lokasi berbeda.

    “Di Taman Bambu Runcing lokasi pertama, ada 27 orang, untuk lokasi lainnya di Jalan Simpang Dukuh kami temukan 8 orang. Sehingga total kami menemukan 35 pemuda yang sedang pesta miras,” kata Zaini, Senin (16/6).

    Selain pesta minuman keras, petugas patroli juga menjangkau sembilan remaja yang melakukan vandalisme dan mengamankan dua kaleng pilox sebagai barang bukti.

    “Barang bukti yang kami amankan ada sembilan botol miras serta dua gitar. Untuk aksi vandalisme kami ada dua botol pilox,” rinci Zaini.

    Zaini menegaskan, 44 remaja yang diamankan ini dibina dan dihukum merawat penghuni Liponsos Keputih Surabaya,memberinya makan, serta membersihkan lingkungan tinggalnya.

    “Kami berikan sanksi sosial ke Liponsos, sehingga mereka mendapatkan pembinaan disana,” tagas Zaini.

    Menurut Zaini, patroli dan sanksi sosial diterapkan kepada kelompok remaja yang terlibat kenakalan di Surabaya demi menjaga ketertiban umum dan menekan aktivitas negatif.

    “Upaya-upaya ini kami lakukan agar menciptakan Kota Surabaya yang aman dan nyaman. Terlebih saat malam hari, patroli kami lakukan 24 jam guna menekan aktivitas negatif yang dapat merugikan warga Surabaya,” pungkas Zaini. [ama/but]

     

  • Rumah Subsidi 18 Meter Persegi Bukan Kewenangan Kemenko PMK

    Rumah Subsidi 18 Meter Persegi Bukan Kewenangan Kemenko PMK

    Jakarta, Beritasatu.com – Pemerintah tengah menggodok perubahan aturan soal rumah subsidi, termasuk rencana pemangkasan batas minimal luas bangunan dari semula 21 meter persegi menjadi 18 meter persegi. Namun, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, menegaskan isu ini bukan dalam koordinasi kementeriannya.

    “Mohon maaf ya, bukan dalam koordinasi kami, jadi kami tidak paham mengenai isu itu,” ujar Pratikno kepada wartawan di gedung Kemenko PMK, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (16/6/2025).

    Pratikno menekankan, polemik mengenai perubahan standar rumah subsidi berada di luar kewenangannya. Ia menyebut bahwa program rumah subsidi merupakan ranah dari Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP).

    Kementerian PKP saat ini sedang menindaklanjuti rencana penyesuaian batas minimal ukuran rumah subsidi, baik dari sisi luas tanah maupun luas bangunan. Langkah ini diklaim bertujuan membuka peluang penyediaan lebih banyak tempat tinggal, khususnya di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Bandung.

    Rencana perubahan tersebut tertuang dalam draf Keputusan Menteri PKP Nomor/KPTS/M/2025 tentang Batasan Luas Tanah, Luas Lantai, dan Batasan Harga Jual Rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

    Dalam draf tersebut, batas minimal luas tanah rumah subsidi disesuaikan dari 60 meter persegi menjadi 25 meter persegi. Sementara itu, luas bangunan dikurangi dari 21 meter persegi menjadi 18 meter persegi. Adapun batas maksimal luas tanah tetap 200 meter persegi dan bangunan maksimal 36 meter persegi.
     

  • Pengusaha Travel Buka Suara soal Kabar Badai PHK di Sektor Pariwisata

    Pengusaha Travel Buka Suara soal Kabar Badai PHK di Sektor Pariwisata

    Jakarta

    Association of the Indonesian Tours & Travel Agencies (ASITA) buka-bukaan soal kondisi industri pariwisata. Hal ini menyusul adanya kabar pemutusan hubungan kerja (PHK) di sektor tersebut di Bali.

    Ketua Umum DPP ASITA Rusmiati menjelaskan PHK di sektor pariwisata terjadi imbas efisiensi anggaran dan pembatasan kegiatan Meetings, Incentives, Conferences, and Exhibitions (MICE) yang biasanya dilakukan pemerintah. Namun, ia menyebut kondisi ini tidak terjadi merata di seluruh ekosistem industri pariwisata.

    Rusmiati menyebut, subsektor perhotelan dan restoran yang terimbas paling parah akibat pembatasan kegiatan MICE pemerintah. Ia mengatakan PHK ini utamanya terjadi di sejumlah kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Bandung.

    “Sejak awal 2025, beberapa pemerintah daerah dan instansi pusat menerapkan kebijakan efisiensi anggaran, termasuk pembatasan kegiatan MICE di hotel. Hal ini menyebabkan penurunan okupansi hotel hingga 20-30%, memaksa banyak pengelola hotel untuk merumahkan sebagian karyawan, terutama di level operasional,” terang Rusmiati kepada detikcom, Senin (16/6/2025).

    Terkait Bali, terang Rusmiati, PHK yang terjadi di subsektor pariwisata juga disumbang oleh menjamurnya penginapan pribadi dan akomodasi tidak resmi yang dipasarkan lewat platform online. Hal ini yang menimbulkan anomali di tengah stabilnya kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) di Bali yang rata-rata 18.000 orang per hari di kuartal I 2025.

    “Wisatawan ramai, tapi hotel resmi sepi. Ini berdampak langsung pada pendapatan hotel legal dan pengurangan tenaga kerja secara bertahap, meski tidak diumumkan secara besar-besaran,” jelasnya.

    Rusmiati menjelaskan, jumlah PHK secara nasional juga menyebabkan terjadinya penurunan perjalanan wisata ke sejumlah destinasi. Pasalnya dalam kondisi ini, daya beli masyarakat melemah dan mempengaruhi pembelian tiket perjalanan.

    Namun begitu, dampaknya tidak sampai membuat perusahaan perjalanan wisata melakukan PHK karyawan. Rusmiati menjelaskan, sektor perjalanan wisata sendiri umumnya memiliki struktur kerja yang fleksibel dengan tenaga kontrak lepas seperti pemandu wisata freelance.

    “Dalam kondisi menurun, mereka lebih cenderung mengurangi jam kerja atau menunda proyek, bukan langsung memutus hubungan kerja secara besar-besaran,” jelasnya.

    Lebih lanjut, Rusmiati menyebut permintaan di industri pariwisata dan tren perjalanan masih tetap tumbuh hingga saat ini. Berdasarkan data yang ia berikan, tercatat sebanyak 410,99 juta perjalanan wisatawan nusantara (wisnus) sampai April 2025 atau naik 15,7% yoy. Sementara kunjungan (wisman) di kuartal I2025 tercatat 2,74juta yoy.

    Adapun provinsi tujuan terbanyak hingga April 2025 yakni Pulau Jawa sebesar 84,07 juta perjalanan atau sekitar 65,38% dari total perjalanan nasional, yang meliputi Jawa Timur, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.

    “Secara agregat, kami melihat demand tetap tumbuh,” imbuhnya.

    (acd/acd)