Cerita Bocah Kelas 5 SD Sempat Koma 3 Hari Akibat Diabetes, Keluarga: Kebiasaan Jajan Makanan Instan
Tim Redaksi
KEDIRI, KOMPAS.com
– Karena penyakit gulanya itu, RFZ (12), bocah asal Kediri, Jawa Timur, mengalami koma selama 3 hari.
Sehingga saat ini RFZ menjalani perawatan di rumah sakit di Malang, Jawa Timur.
Pihak rumah sakit maupun keluarga, terus mengupayakan tindakan terbaik baginya.
Seiring berjalannya waktu, kondisinya berangsur membaik dan mulai tersadar dari komanya.
Selama perawatannya itu, pihak rumah sakit mulai melakukan
tracking
asal usul penyebab gulanya.
Namun dari keluarga yakni kedua orang tuanya, Supriyanto (59) dan Tianah (54), tidak mempengaruhi riwayat genetis gula.
“Bapak dan ibu gak ada yang punya penyakit gula,” ujar Desi Purnamasari, kakak kandung RFZ, Selasa (24/6/2025).
Penelusuran, Purnamasari menambahkan, terus dilakukan dan lebih meluas hingga menemukan hasil.
Penyakit gula yang menimpa adiknya itu diakibatkan oleh faktor gaya hidup.
“Adik saya kena diabetes bukan karena genetis, tapi karena faktor gaya hidup. Yaitu diabetes tipe 1,” Purnamasari menambahkan.
Hal itu, masih kata Purnamasari, selaras dengan temuan penelusuran kebiasaan hidup yang juga dilakukan oleh pihak keluarganya.
Terutama saat RFZ tidak di rumah, yakni kebiasaan hidup saat di lingkungan sekolah.
Bahwa di sekolah, kebiasaan adiknya adalah mengkonsumsi jajanan maupun minuman instan.
Yaitu minuman sachet rasa manis dengan aneka pilihan rasa-rasa.
“Ternyata kata teman-temannya di sekolah, hampir setiap hari adik saya minum minuman instan itu. Padahal kalau di rumah, tidak begitu dan ke sekolah juga dibekali minum air putih,” lanjut dia.
Asal usul penyebab gulanya sudah ditemukan dan kini rumah sakit fokus pada mengembalikan kesehatan RFZ.
Setelah beberapa pekan menjalani perawatan, RFZ sudah kembali mendapatkan staminanya.
Dia pun diperbolehkan pulang dari RS.
Namun sepulang dari rumah sakit itu RFZ harus mulai beradaptasi dengan kebiasaan barunya.
Yaitu mengkonsumsi insulin, sehari 4 kali, untuk mengatasi tingginya kadar gula.
“Menurut dokter insulin itu lebih disarankan untuk anak-anak daripada obat jenis lainnya. Apalagi untuk jangka panjang seterusnya,” kata Purnamasari.
Akibat kondisi itu, kehidupan RFZ berubah total.
Banyak penyesuaian yang dilakukannya.
Termasuk pembatasan pola makan dan aktivitas hariannya.
Begitu juga kehidupannya di lingkungan sekolah yakni SDN Kencong 2 di Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
Semua civitas mendorong dan menyemangatinya.
Wali Kelas 5 SDN Kencong II, Diaz Alwi Nala Praya mengatakan, dia juga berupaya terus mendampingi RFZ.
Bahkan sejak saat masih dalam perawatan rumah sakit.
“Pas sakitnya ananda, itu saya pas diangkat jadi wali kelas. Saat itu juga saya turut ke Malang untuk menjenguknya,” ujar Diaz, panggilan akrabnya.
Baik keluarga, lingkungan, maupun pihak sekolah bekerja sama untuk memberikan penyemangat bagi Regina.
Sebelumnya diberitakan, RFZ, seorang bocah asal lereng Gunung Kelud di Desa Kencong, Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, menjadi penyintas diabetes.
Sejak setahun ini, dia mengelola dan hidup dengan diabetes tipe 1 yang diidapnya.
Setiap hari dia suntik insulin sebanyak 4 kali.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Surabaya
-
/data/photo/2024/09/13/66e431f8e55e8.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
1 Cerita Bocah Kelas 5 SD Sempat Koma 3 Hari Akibat Diabetes, Keluarga: Kebiasaan Jajan Makanan Instan Surabaya
-

Wapres pastikan pemerintah dukung petani capai swasembada gula
Sumber foto: Antara/elshinta.com.
Wapres pastikan pemerintah dukung petani capai swasembada gula
Dalam Negeri
Editor: Sigit Kurniawan
Selasa, 24 Juni 2025 – 23:35 WIBElshinta.com – Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka memastikan pemerintah akan mendukung para petani tebu dalam mencapai target produksi gula demi mewujudkan swasembada gula nasional.
“Pemerintah pasti komit untuk membantu para petani,” katanya dalam keterangan di Surabaya, Selasa.
Wapres menuturkan pemerintah sendiri menargetkan pada tahun depan ekosistem gula akan sebaik beras baik dari sisi produksi hingga harga mengingat swasembada pangan dan gula menjadi fokus utama saat ini.
Salah satu upaya dukungan Wapres Gibran ke para petani diwujudkan dengan memantau secara langsung kondisi petani tebu di Saung Manis Kebun Jolondoro PT Sinergi Gula Nusantara (SGN), Banyuwangi, Jawa Timur.
Ia ingin mengetahui kondisi serta mendapat masukan langsung dari petani sehingga dapat diusulkan saat rapat terbatas bersama Presiden Prabowo Subianto.
“Kita usahakan yang terbaik untuk Bapak dan Ibu semua. Di setiap Ratas pasti selalu disampaikan ke Presiden dan masukan-masukannya akan segera kami tindak lanjuti,” ujar Wapres.
Sementara itu, Direktur Utama PT SGN Mahmudi menyebutkan luas Kebun Banyuwangi Raya di bawah naungan SGN mencapai 11.000 hektare dan 1.367 hektare milik petani sehingga totalnya 12.367 hektare.
“Saat ini kita sedang berada berada di salah satu titik yang produktivitasnya 130 ton per hektare atau dua kali lipat dari rata-rata produktivitas nasional,” katanya.
Ia menjelaskan untuk 2027 dibutuhkan produktivitas sekitar 80 ton per hektare sehingga diyakini akan tercapai apabila melihat kondisi saat ini.
“Karena posisi kita saat ini di 11.000 hektare saja sudah tercapai 83 ton jadi pada 2027 tercapai Pak Wapres untuk swasembada gula konsumsinya,” kata Mahmudi.
Kebun Jolondoro mencatat lonjakan produktivitas tebu mulai dari 2023 yaitu dari 69 ton per hektare menjadi 97 ton per hektar pada 2024 sedangkan target capaian pada 2025 sejumlah 114 ton per hektare.
Adapun lahan produksi tebu PT SGN di Banyuwangi mencapai 2.265 hektar dengan Kebun Jolondoro menyumbang 35,5 persen dari total.
Dukungan bahan baku tebu (BBT) untuk PG Glenmore Banyuwangi juga berasal dari kebun di Jember seluas sekitar 3.000 hektare.
“Tentu harapannya adalah kita bekerja sama dan berkolaborasi. Perwujudan kita untuk Swasembada Gula Kristal Putih dan Industri Gula Nasional bisa jauh lebih cepat,” ujar Dirut PTPN III (Persero) Denaldy Mulino Mauna.
Sumber : Antara
-

Jemaah Haji yang Tertunda Kepulangannya Segera Terbang ke Tanah Air, Ini Jadwalnya
Bisnis.com, JEDDAH — Setelah mengalami penundaan penerbangan akibat alasan keamanan jalur udara, dua kelompok terbang (kloter) jemaah haji Indonesia asal Embarkasi Surabaya yakni SUB-43 dan SUB-44, kini mendapatkan jadwal kepulangan baru ke Tanah Air.
Kloter SUB-44 yang berjumlah 380 jemaah dijadwalkan terbang Selasa (24/6/2025) pukul 21.00 Waktu Arab Saudi (WAS) dengan maskapai Saudia Airlines nomor penerbangan SV-5440.
Kepala Daerah Kerja Bandara, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Abdul Basir mengatakan saat berita ini diturunkan, jemaah SUB-44 tengah bersiap-siap meninggalkan hotel menuju Bandara Internasional King Abdulaziz, Jeddah.
“Kami sudah menerima konfirmasi resmi dari maskapai. Jemaah SUB 44 akan diberangkatkan malam ini dan saat ini sudah dalam proses naik bus ke bandara. SUB 43 menyusul besok dini hari,” ujar Basir di Jeddah, Selasa (24/6/2025).
Sementara itu, kloter SUB-43 yang juga terdiri dari 380 jemaah akan diberangkatkan pada Rabu (25/6/2025), pukul 00.01 WAS dengan penerbangan Saudia SV-5302.
Sebelumnya, kedua kloter sempat tertunda kepulangannya karena pertimbangan keamanan jalur udara akibat eskalasi konflik Iran–Israel yang berdampak pada operasional maskapai. Selama masa tunggu, jemaah ditempatkan di sejumlah hotel di Jeddah.
Jemaah SUB-43 diinapkan di Hotel Wow dan White Diamond, sementara SUB-44 ditempatkan di Casablanca Royal, Ambassador, Casadiora, dan Casadiora Raudhah.
“Seluruh kebutuhan jemaah kami pastikan terpenuhi. Petugas mendampingi penuh selama masa penundaan hingga proses pemberangkatan kembali,” kata Abdul Basir.
Dia meminta keluarga di Tanah Air agar tetap tenang dan terus mendoakan kelancaran proses pemulangan jemaah.
“Ini semua semata-mata demi keselamatan dan kenyamanan jemaah. Kami pastikan semua dalam kondisi aman dan tertangani dengan baik,” ujarnya.
-
/data/photo/2025/06/24/685a54ef94f73.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Tertundanya Kepulangan 2 Kloter Jemaah Haji Banyuwangi Terkait Penutupan Bandara di Oman Surabaya 24 Juni 2025
Tertundanya Kepulangan 2 Kloter Jemaah Haji Banyuwangi Terkait Penutupan Bandara di Oman
Tim Redaksi
SURABAYA, KOMPAS.com
– Sebanyak dua kelompok terbang (kloter) jemaah haji asal Banyuwangi, Jawa Timur (Jatim) ditunda kepulangannya ke Tanah Air karena bandara di negara Oman sempat ditutup.
Ratusan jemaah haji yang mengalami
penundaan penerbangan
itu tergabung di kloter 43 dan 44.
Mereka seharusnya berangkat dari Bandara Jeddah, Senin (24/6/2025) dini hari.
“Hanya memang kemarin itu bandara di Oman itu ditutup sementara begitu,” kata Sekretaris PPIH Debarkasi Surabaya, Sugiyo, ketika berada di Asrama Haji Surabaya, Selasa (24/6/2025).
Selain itu, kata Sugiyo, pihaknya hanya mendapatkan informasi alasan penundaan keberangkatan karena masalah keamanan.
Namun, dia belum mendapatkan informasi secara detail.
“Informasi yang kami terima demi keamanan begitu ya, jadi memang seperti itu, keamanan. (Terkait) detail (masalah) keamanannya kami belum mendapatkan konfirmasi, seperti apa,” katanya.
Sugiyo mengatakan, ratusan jemaah haji tersebut sekarang sudah diberi kamar untuk menginap di salah satu hotel Jeddah.
Situasinya kini dalam kondisi aman.
“Dikumpulkan juga untuk berdoa dan pemantapan, bahwa situasinya aman-aman saja, tidak perlu khawatir. Pemerintah selalu melaksanakan tindakan yang menjaga keamanan para jemaah,” ucapnya.
Sugiyo menyebut, PPIH belum mengetahui kapan jemaah kloter 43 dan 44 akan diberangkatkan kembali.
Namun, kelompok setelahnya sudah bisa terbang sesuai jadwal.
“Kalau jalurnya (penerbangannya) saya kurang belum paham. Tapi informasi yang saya terima untuk kloter 45 dan seterusnya tetap transit di
bandara Oman
sebagaimana sebelumnya,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, ratusan jemaah haji dari dua kloter 43 dan 44 asal Banyuwangi batal pulang ke Tanah Air karena adanya pembatalan jadwal penerbangan.
Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Banyuwangi, Chaironi Hidayat membenarkan dan mengatakan bahwa ada 760 jemaah haji yang tertahan di Mekkah.
“Mereka harusnya terbang dari bandara di Jeddah pada Selasa dini hari,” kata Chaironi, Selasa (24/6/2025).
Merujuk dari surat resmi yang dikeluarkan
Hajj Operation Command Centre
, penerbangan untuk dua kloter tersebut telah dibatalkan karena pertimbangan alasan keselamatan operasional yang tidak dapat ditunda.
Penundaan itu belum ditentukan sampai kapan.
Namun, dari informasi yang beredar dan belum diketahui sumber resminya, akan ada penjadwalan ulang.
“Penerbangan dijadwalkan ulang ada tanggal 26 (Juni),” kata Chaironi.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/06/24/685abe4906b30.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Fasilitas Wisata Toron Samalem di Pamekasan Ludes Terbakar, Apa Penyebabnya? Surabaya 24 Juni 2025
Fasilitas Wisata Toron Samalem di Pamekasan Ludes Terbakar, Apa Penyebabnya?
Tim Redaksi
PAMEKASAN, KOMPAS.com
– Fasilitas Wisata Kampung Toron Samalem di Desa Blumbungan, Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, terbakar pada Selasa malam (24/6/2025) pukul 18. 40 WIB.
Gazebo melingkar dan kamar mandi di tempat wisata tersebut ludes terbakar.
Anggota Tim Pemadam Kebakaran (Damkar) Regu 03, Syaiful Arif menyampaikan, kebakaran berlangsung cepat. Sebab, gazebo terbuat dari bahan yang mudah terbakar.
“Gazebonya sangat cepat terbakar. Tapi kami tetap berusaha memadamkan api sampai melakukan pendinginan di lokasi,” katanya.
Petugas Damkar sempat kesulitan memadamkan api karena gazebo berada di ketinggian 50 meter.
Mobil damkar tidak bisa menjangkau lokasi. Sehingga, digunakan dua selang air ke atas untuk memadamkan api.
“Akses ke lokasi sangat sulit. Tapi kita naik menarik selang dan dibantu warga di lokasi,” tuturnya.
Menurutnya, selain akses sulit, di lokasi tersebut terjadi pemadaman listrik karena kabel ikut terbakar.
Dugaan sementara kebakaran diakibatkan terjadinya korsleting listrik. Sebab di lokasi ada kabel besar yang terbakar.
Mosleh (47), warga setempat, mengatakan, pihaknya langsung melapor ke petugas damkar saat mendengar tempat wisata Toron Samalem terbakar.
“Sepertinya memang akibat listrik, yang terbakar gazebo dan kamar mandi,” katanya.
Menurutnya, lokasi wisata tersebut sempat ditutup dan tidak terawat satu tahun. Namun dibuka lagi tapi tidak ada pengunjung.
“Yang biasa merawat sudah tidak ada. Sudah lama tidak dikelola karena sepi pengunjung,” katanya.
Lokasi wisata tersebut cukup jauh dari permukiman warga. Sehingga, kebakaran tidak diketahui dengan cepat oleh warga sekitar.
Lokasi wisata tersebut dibuka pada 2018 dengan tarif Rp 15.000 per orang.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2024/10/02/66fc86c5816b4.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Diduga Diperas Oknum Polisi Surabaya dan Preman, 2 Mahasiswa Dimintai Rp 10 Juta Surabaya 24 Juni 2025
Diduga Diperas Oknum Polisi Surabaya dan Preman, 2 Mahasiswa Dimintai Rp 10 Juta
Tim Redaksi
SURABAYA, KOMPAS.com
– Dua
mahasiswa
diduga diperas oleh anggota
Polsek TandesSurabaya
dan preman.
Dua mahasiswa itu, yakni KV (23) dan RA (23) mengalami kejadian tersebut setelah pulang dari kondangan di kawasan Krian, Sidoarjo,
Jawa Timur
pada Kamis (19/6/2025) sekitar pukul 22.00 WIB.
Ayah KV, Djumadi menceritakan bahwa putrinya saat itu bersama teman pulang dari kondangan menggunakan mobil.
“Mereka mengendarai mobil keluar dari exit Tol Tambak Sumur Pondok Candra, Sidoarjo ada sedikit persenggolan dengan roda dua tapi enggak masalah,” kata Djumadi saat dihubungi
Kompas.com
, Selasa (24/6/2025).
Setelah menyelesaikan masalah yang bersinggungan dengan pengendara roda dua, KV dan RA melanjutkan perjalanannya dan berhenti di tempat yang lebih aman untuk mengecek kondisi mobil, tak jauh dari Pondok Candra.
Namun, tak lama setelah berhenti, dua orang berboncengan roda dua tiba-tiba berhenti di depan mobilnya. Dua orang itu salah satunya berseragam
polisi
, sedangkan satu lagi berbaju bebas.
“Baru berhenti, tiba-tiba datang sepeda motor yang dikendarai oleh satu orang berseragam polisi dan satu orang preman. Langsung motong depan mobil,” ujarnya.
Djumadi menyampaikan bahwa orang berseragam polisi tersebut menggebrak pintu mobil bagian kanan. Sementara itu, preman menggebrak pintu mobil sebelah kiri.
“Digebrak-gebrak, maksa buka pintu buka pintu, buka kaca, mana KTP,” ucap Djumadi menirukan perkataan oknum polisi.
RA yang kebingungan pun lantas menanyakan maksud dari kedatangan dua orang tersebut. Saat itu, keduanya berdalih bahwa ada operasi gabungan dari TNI dan Polri.
“Waktu di cek KTP karena berbeda, kan cuma teman kuliah, mereka dituduh berbuat macam-macam. Anak saya posisi pakai kain batik panjang karena habis terima tamu,” ujarnya.
Tak lama setelahnya, oknum polisi tersebut mengambil alih setir mobil dan memaksa menuju Mapolda Jawa Timur, Jalan A Yani Surabaya.
Sementara itu, sang preman pergi meninggalkan mereka bertiga.
Setelah sampai di Jalan A Yani, oknum polisi tidak ingin masuk ke gerbang Mapolda. Dia berhenti di pinggir jalan dengan alasan banyak anak buah dan wartawan.
“Akhirnya dibawa muter-muter Jalan A Yani sampai empat kali. Hingga akhirnya bilang ‘Sudah begini saja, saya mau bantu kamu. Kamu ada duit 10 juta enggak?’,” katanya.
KV dan RA pun menolak karena tidak membawa 10 juta. Oknum polisi itu, katanya, bersikeras meminta tujuh juta.
KV yang ketakutan akhirnya menelpon Djumadi. Djumadi mengaku mendengar anaknya dibentak dan menanyakan profil dirinya.
Karena tidak kunjung mendapatkan uang, oknum polisi lantas memaksa KV dan RA menuju minimarket yang tak jauh dari Mapolda Jatim untuk menarik uang dari mesin ATM.
“Ada berapa uang di ATM-mu? katanya. Anak saya dan temannya bohong jawab tinggal Rp 500.000 dan Rp 150.000. Dan si oknum memaksa untuk ambil dan mengancam,” tuturnya.
ATM milik KV dan RA pun diambil oleh oknum polisi. Mereka diminta membayar Rp 7 juta kurangnya pada esok hari pukul 05.00 WIB.
Saat perjalanan menuju minimarket, KV sempat memotret wajah oknum polisi dan mengirimkan foto itu kepada ayahnya melalui pesan.
Foto tersebut dijadikan barang bukti dan Djumadi menanyakan identitas oknum polisi itu kepada sejumlah koleganya di jajaran Polresta Sidoarjo dan Polrestabes Surabaya
“Akhirnya jam 6 ada yang telepon menyebutkan identitasnya mengacu kepada salah satu oknum anggota Polsek Tandes, Bripka H,” katanya.
Djumadi mengatakan bahwa Bripka H kini telah diamankan oleh jajaran Polrestabes Surabaya. KV dan RA pun telah menjalani pemeriksaan.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/06/24/685a9faa0c371.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Motor Kredit Dibawa Kabur Karyawan, Pemilik Koperasi di Lumajang Divonis 6 Bulan Penjara Surabaya 24 Juni 2025
Motor Kredit Dibawa Kabur Karyawan, Pemilik Koperasi di Lumajang Divonis 6 Bulan Penjara
Tim Redaksi
LUMAJANG, KOMPAS.com
– Reno Hermansyah, pemilik koperasi di Kabupaten
Lumajang
, Jawa Timur, divonis 6 bulan penjara gara-gara motor yang dibelinya secara kredit dibawa kabur karyawannya sendiri.
Juru Bicara Pengadilan Negeri Lumajang, I Gede Adhi Gandha Wijaya menjelaskan, terdakwa Reno secara menyakinkan mengalihkan jaminan yang menjadi objek fidusia.
Terdakwa divonis beradasarkan Pasal 36 jo Pasal 23 Undang-undang Nomor 42 Tahun 1999 tentang jaminan fidusia.
Pada kasus ini, Reno dinyatakan terbukti menggelapkan sepeda motor kreditan sebanyak 5 unit yang menjadi obyek fidusia.
Tindakan tersebut membuat pihak kreditur, yakni FIF Cabang Lumajang merugi hingga Rp 151 juta.
“Pidana penjara 6 bulan dan denda Rp 5 juta subsider 3 bulan kurungan penjara,” kata Gandha di Pengadilan Negeri Lumajang, Selasa (24/6/2025).
Gandha menjelaskan, perkara berawal saat Reno yang merupakan seorang pengurus sebuah koperasi di Lumajang mengambil kredit 5 unit sepeda motor untuk digunakan sebagai kendaraan operasional karyawan.
Namun di tengah jalan, koperasi yang dijalankan Reno mengalami kebangkrutan. Sengkarut manajemen koperasi yang didalilkan Reno membuat 5 unit sepeda motor dibawa kabur oleh para staf koperasinya.
“Pada saat persidangan terdawak menerangkan dalil yang disampaikan bahwa terdakwa ini sebagai pengurus koperasi mengalami kebangkrutan. Lalu motor tersebut dibawa lari stafnya. Sejauh ini kami menerima informasi ada dua orang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO),” ujar Gandha.
Sementara itu, putusan yang dijatuhkan majelis hakim lebih rendah dari tuntutan jaksa penuntut umum yang meminta terdakwa dihukum 10 bulan penjara.
Menurut Gandha, ada sejumlah pertimbangan yang membuat majelis hakim menjatuhi vonis 6 bulan penjara.
Di antaranya, majelis hakim tidak menemukan niat murni dari terdakwa untuk menghilangkan motor tersebut.
“Tidak ditemukan niat murni dari terdakwa untuk membawa kabur motor. Motor dibawa oleh pelaku lain yang merupakan pegawai koperasi dan ini masih buron,” jelas Gandha.
Sementara, Remedial Head FIF Cabang Lumajang, Satria Andhika Dharma menilai vonis yang dijatuhkan Pengadilan Negeri Lumajang terlampau ringan.
“Karena perusahaan ini sudah merugi ratusan juta rupiah. Dengan vonis tersebut dirasa tidak sepadan,” Katanya.
Satria menambahkan, duduk perkara ini bermula ketika Reno mengajukan kredit pembelian 5 unit sepeda motor ke FIF kisaran tahun 2023. Tenor yang dipilih untuk mengangsur ansuran yakni 3 tahun.
Kata Satria, pembelian kredit motor ditujukan untuk operasional karyawan.
“Kenapa milih motor jenis tersebut karena katanya pegawainya badannya besar-besar. Biasanya kalau koperasi itu mengajukan kredit ya motor bebek,” Jelasnya.
Menurut Satria, terdakwa awalnya rutin membayar angsuran hingga berjalan pembayaran 10 kali angsuran. Namun di tengah jalan tidak ada pembayaran angsuran dan kelima motor yang dikredit dikabarkan digelapkan. Alhasil, pihak FIF melayangkan laporan polisi pada 23 Desember 2024.
“Terkait vonis ini pihak perusahaan masih berkoordinasi lebih lanjut terkait langkah selanjutnya,” tandasnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/06/24/685aa01ede9c3.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Mobil Pegawai Pengadilan Agama Situbondo Kemasukan Biawak, Damkar Sempat Frustasi Saat Evakuasi Surabaya 24 Juni 2025
Mobil Pegawai Pengadilan Agama Situbondo Kemasukan Biawak, Damkar Sempat Frustasi Saat Evakuasi
Tim Redaksi
SITUBONDO, KOMPAS.com
– Pemadam Kebakaran Kabupaten
Situbondo
, Jawa Timur mengevakuasi seekor
biawak
air (
Veranus salvador
) di Pengadilan Agama Situbondo pada Selasa (24/6/2025).
Kasubag Umum
Damkar
Situbondo, Dayat menyatakan, biawak itu masuk ke mesin mobil Xpander yang diparkir di Kantor Pengadilan Agama Situbondo.
Dayat bersama tiga anggota datang ke lokasi.
“Jadi kami datang ke lokasi pukul 15.50 WIB dan selesainya sekitar setengah jam,” kata Dayat Selasa (24/6/2025).
Dia menyatakan, baru sekarang ada laporan evakuasi biawak masuk mesin mobil. Adapun mesin mobil Xpander yang dimasuki biawak itu sangat rapi komposisinya sehingga sensitif.
“Jadi kami tadi lama evakuasinya sekitar lebih setengah jam karena takut sensor dari mesin mobil tersebut rusak,” katanya.
Informasi dari pemilik mobil, yakni Muhammad Rofiki, pegawai Pengadilan Agama Situbondo, hewan tersebut tiba-tiba muncul dari selokan dan masuk ke mesin mobil yang diparkir.
“Biawaknya cukup besar dan masuk ke kap-kap mesin, jadi itu yang bikin kami kesulitan,” katanya.
Evakuasi biawak yang memerlukan waktu lama itu sempat membuat petugas frustasi.
“Lama sekali tadi evakuasinya, sempat frustasi mau dibawa ke bengkel, namun saya ingat kalau biawak itu memiliki kekuatan sekaligus kelemahan yakni di kaki belakangnya yang kuat mencengkram,” katanya.
Akhirnya, dibantu dengan anggota
damkar
lainnya, Dayat menarik dengan sekuat tenaga kaki belakang biawak tersebut. Akhirnya, setelah perjuangan hampir satu jam reptil tersebut dievakuasi.
“Proses evakuasi dari pukul 15.50 WIB sampai 16.45 WIB, ini pengalaman pertama saya evakuasi biawak di mesin mobil Xpander,” katanya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Penerbangan Dua Kloter Jemaah Haji Ditunda Akibat Konflik Israel-Iran, Ini Detailnya
Bisnis.com, MAKKAH — Saudia Airlines membatalkan penerbangan dua kelompok terbang (kloter) jemaah haji Indonesia, yakni kloter 43 dan 44 Embarkasi Surabaya (SUB-43 dan SUB-44), imbas eskalasi konflik Israel-Iran.
Dirjen Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah Kementerian Agama Hilman Latief mengatakan seluruh jemaah dari dua kloter tersebut telah ditempatkan di hotel di Jeddah, Arab Saudi, untuk menunggu informasi keberangkatan selanjutnya.
Sebanyak 379 jemaah SUB-43 dan 380 jemaah SUB-44 sedianya akan terbang dari Bandara King Abdulaziz, Jeddah Arab Saudi, Selasa (24/6/2025) pukul 03:50 Waktu Arab Saudi (WAS) dan 05:10 WAS, masing-masing dengan nomor penerbangan SV-5302 dan SV-5440.
“Jemaahnya sekarang sudah ditempatkan di hotel-hotel di Jeddah untuk mendapatkan kabar selanjutnya. Sampai saat ini informasi sementara kami dapatkan dari berbagai pihak bahwa untuk penerbangan selanjutnya insya Allah masih bisa berlanjut karena maskapai yang kita gunakan banyak yang menggunakan jalur melalui Oman, dan itu masih aman,” kata Hilman ditemui di Makkah, Selasa (24/5/2025).
Hilman melanjutkan pihaknya masih menunggu kabar dari pihak maskapai mengenai pemberangkatan kembali jemaah SUB-43 dan SUB-44. Akan tetapi, dia memastikan bahwa jadwal penerbangan lainnya akan tetap berlanjut karena maskapai memilih jalur yang lebih aman dari eskalasi konflik.
“Mereka [maskapai penerbangan] belum memberikan jadwal terbaru karena tetap sesuai dengan rotasi pesawatnya, ya, tetapi mudah-mudahan secepatnya,” katanya.
Dia melanjutkan, perkembangan politik di Timur Tengah yang berdampak pada jadwal pemulangan jemaah haji berada di luar kewenangan Kementerian Agama untuk melakukan antisipasi.
Meski demikian, pihaknya terus berkoordinasi dengan sejumlah pihak, antara lain Konsulat Jenderal RI di Jeddah, Kedutaan Besar RI Arab Saudi, syarikah penyedia layanan haji, hingga Kementerian Haji dan Umrah Saudi.
“Bagaimanapun situasi yang ada ini harus disikapi tidak hanya oleh Misi Haji Indonesia tetapi perusahaan-perusahaan layanan yang ada di Makkah untuk mulai tanggal 26 [Juni 2025] di Madinah kami siap-siap memberangkatkan jemaah pulang ke Tanah Air,” jelasnya.
Sementara itu, fase pemulangan jemaah haji Indonesia gelombang I yang diberangkatkan melalui Bandara Jeddah, akan segera berakhir. Pemulangan jemaah haji gelombang II dari Bandara Madinah akan dimulai pada 26 Juni 2025.
Menurut Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementerian Agama, hingga Selasa (24/6/2025) pukul 15:30 WAS, sudah sebanyak 231 kloter yang terdiri atas 89.991 jemaah haji tiba di Tanah Air. Sementara itu, 44.574 jemaah pemulangan gelombang II telah berada di Madinah untuk tinggal selama 8 hingga 9 hari, sebelum bertolak ke Tanah Air.
