Soal Sengketa 13 Pulau, Pemprov Jatim Minta Semua Pihak Hormati Keputusan Kemendagri
Tim Redaksi
SURABAYA, KOMPAS.com
– Sekreraris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Jawa Timur Adhy Karyono meminta semua pihak menghormati keputusan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) terkait sengketa 13 pulau antara Pemkab Tulungagung dan Pemkab Trenggalek.
Kemendagri memutuskan belasan pulau obyek sengketa masuk dalam wilayah administratif Provinsi Jawa Timur.
“Saya berharap semua pihak baik kepala daerah, termasuk masyarakat bersama-sama menghormati keputusan pemerintah pusat sehingga tercipta suasana yang kondusif,” katanya saat dikonfirmasi, Rabu (25/6/2025) sore.
Secara prinsip, Pemprov
Jatim
mendukung keputusan hasil rapat tim pusat yang dipimpin Kemendagri tentang sengketa pulau tersebut.
“Sambil menunggu rapat musyawarah lanjutan dengan seluruh pihak untuk diputuskan kembali masuk dalam batas wilayah kabupaten,” jelasnya.
Seperti diketahui, Pemkab Trenggalek dan Pemkab Tulungagung bersengketa soal kepemilikan 13 pulau.
Pulau-pulau yang sedang diperebutkan itu di antaranya Pulau Anak Tamengan, Pulau Anakan, Pulau Boyolangu, Pulau Jewuwur, dan Pulau Karangpegat.
Ada juga Pulau Solimo, Pulau Solimo Kulon, Pulau Solimo Lor, Pulau Solimo Tengah, Pulau Solimo Wetan, Pulau Sruwi, Pulau Sruwicil, dan Pulau Tamengan.
Secara administrasi, 13 pulau masuk di wilayah Kecamatan Watulimo, Trenggalek. Namun, Menteri Dalam Negeri pada 2022 memutuskan 13 pulau itu masuk di wilayah Tulungagung berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri 100.1.1-6117 Tahun 2022.
Sedangkan berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Trenggalek dan RTRW Provinsi Jawa Timur, 13 pulau tersebut masuk ke wilayah administrasi Kabupaten Trenggalek.
Pemkab Trenggalek dan Pemkab Tulungagung sudah beberapa kali duduk bersama, termasuk pertemuan yang difasilitasi Pemprov Jatim.
Namun, hal tersebut masih menemui jalan buntu, baik Trenggalek maupun Tulungagung masih sama-sama bersikeras 13 pulau tersebut miliknya.
Kabupaten Tulungagung memasukkan 13 pulau tersebut ke dalam Perda Nomor 4 Tahun 2023 tentang rencana tata ruang wilayah (RTRW) tahun 2023-2043.
Sedangkan berdasarkan Perda Provinsi Jatim Nomor 10 Tahun 2023 tentang RTRW Provinsi Jatim Tahun 2023-2043, dan Perda Kabupaten Trenggalek Nomor 15 Tahun 2012, tentang RTRW Kabupaten Trenggalek Tahun 2012-2032, menyebutkan bahwa 13 pulau tersebut masuk ke dalam wilayah administrasi Kabupaten Trenggalek.
Dalam duplikasi pulau ini, Kabupaten Tulungagung berpegangan pada Kepmendagri, sedangkan Kabupaten Trenggalek merujuk pada RTRW Provinsi Jawa Timur dan RTRW Kabupaten Trenggalek.
Selasa kemarin, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendagri Komjen (Purn) Tomsi Tohir mengatakan, untuk sementara belasan pulau Trenggalek yang bersengketa dengan Tulungagung masuk ke dalam wilayah administratif Provinsi Jawa Timur.
“Jadi tidak masuk Trenggalek, tidak juga masuk Tulungagung. Masuk wilayah administrasi Provinsi Jawa Timur,” katanya.
Dia juga menyebut, jumlah pulau yang disengketakan sebanyak 16 pulau, bukan 13 pulau seperti yang diberitakan.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Surabaya
-
/data/photo/2025/06/24/685abcb5ad162.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Soal Sengketa 13 Pulau, Pemprov Jatim Minta Semua Pihak Hormati Keputusan Kemendagri Surabaya 25 Juni 2025
-
/data/photo/2025/06/25/685beb8902f1e.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Dispendik Surabaya Minta Sekolah Tak Menggelar Kegiatan di Atas Jam Malam Anak Surabaya 25 Juni 2025
Dispendik Surabaya Minta Sekolah Tak Menggelar Kegiatan di Atas Jam Malam Anak
Tim Redaksi
SURABAYA, KOMPAS.com
– Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya meminta sekolah tidak menggelar kegiatan di atas jam malam anak. Nantinya, akan ada evaluasi dari penerapan jam malam itu.
Kepala
Dispendik Surabaya
, Yusuf Masruh mengatakan, pihaknya akan melakukan pengawasan secara ketat terhadap para siswa yang melanggar kebijakan jam malam anak.
“Dispendik memberi instruksi ke SD dan SMP, untuk sosialisi SE jam malam bagi anak ke siswa dan orangtua. Memastikan informasinya sampai,” kata Yusuf saat dikonfirmasi, Rabu (25/6/2025).
Selain itu, Dispendik Surabaya juga akan mengatur dan terus mengawasi setiap kegiatan sekolah. Hal tersebut untuk memastikan agar tidak melanggar batas waktu jam malam.
“Kegiatan sekolah seharusnya tidak melanggar jam malam, kecuali untuk kegiatan yang bersifat pembentukan karakter seperti Pramuka atau Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS),” ucapnya.
Yusuf mengatakan, anak diwajibkan meminta izin orangtua saat mengikuti kegiatan sekolah pada malam hari. Contohnya seperti les, pramuka dan persiapan lomba.
“Agar anak dapat terpantau dan diperkuat surat pernyataan yang diketahui bersama. Ini komitmen untuk mendukung kegiatan positif siswa di luar jam pelajaran, namun dengan pengawasan,” jelasnya.
Lebih lanjut, kata dia, guru Bimbingan Konseling (BK) memiliki peran krusial dalam mendeteksi siswa berisiko melanggar aturan. Nantinya, sekolah diwajibkan melaporkan anak yang sudah terbukti melanggar.
“Setiap permasalahan siswa sudah terdata melalui catatan setiap guru BK dan profil sekolah, yang kemudian akan menjadi data pembinaan bagi anak yang bersangkutan,” ujarnya.
Kemudian, Dispendik Surabaya juga berencana melakukan evaluasi, mengenai pengaruh dari kebijakan SE jam malam bagi anak terhadap prestasi dan kedisiplinan belajar siswa.
“Harapan kami pelajar Surabaya dapat tumbuh kembang secara sehat, baik jasmani maupun rohani, dan dapat berprestasi baik tingkat regional, nasional hingga internasional,” tutupnya.
Diberitakan sebelumnya, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menerapkan kebijakan jam malam bagi anak.
Aturan jam malam ini berlaku mulai pukul 22.00 WIB sampai 04.00 WIB.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Jelang Kongres VI PDIP, Muncul Gerakan dari Kader Akar Rumput
FAJAR.CO.ID, SURABAYA — Kongres VI Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) hingga saat ini memang belum ditentukan jadwal pasti pelaksanaannya. Kendati begitu, mulai ada gerakan dari arus bawah.
Misalnya saja kader PDI Perjuangan Surabaya, Achmad Hidayat dan sejumlah kader lainnya. Dia memberikan sumbangan dana untuk mendukung pelaksanaan Kongres VI PDI Perjuangan.
Sumbangan dana itu disetorkan Achmad melalui teller di salah satu bank di kawasan Pacar Keling Surabaya, Rabu (25/6).
Tak sendiri, Achmad didampingi kader senior Jagad Hari Seno yang juga menyetorkan bantun untuk DPP.
Achmad menjelaskan sumbangan ini bukanlah tentang nominal rupiah yang diberikan, tetapi simbol kesetiaan dan kekuatan nurani kader terhadap kepemimpinan Megawati.
“Gerakan gotong royong ini merupakan inisiatif kader-kader PDI Perjuangan di akar rumput. Kami ingin menunjukkan bahwa Ibu Megawati bukan hanya mendapat dukungan moral, tetapi juga dukungan dari hati dan semangat para kader yang merelakan sedikit dari materi mereka untuk membuktikan bahwa beliau adalah pemimpin dari rakyat,” ungkap Achmad.
Dia menyampaikan gerakan ini berpotensi menjadi pemantik bagi daerah-daerah lain di Indonesia. “Tambaksari dan Sawahan ini adalah wilayah strategis yang selalu menjadi lumbung suara PDI Perjuangan. Maka kami mulai dari sini, semoga bisa ditiru dan digelorakan oleh kader lain di seluruh Indonesia,” kata dia.
Melalui aksi ini, para kader Surabaya berharap kader-kader di daerah lain turut tergerak melakukan hal serupa menjelang Kongres VI. Mereka juga menilai bahwa momentum kongres adalah ajang konsolidasi semangat dan loyalitas terhadap partai dan kepemimpinan nasional.
-

Polisi imbau pesilat jaga kondusivitas saat Suroan dan Suran Agung
“Kami minta seluruh perguruan pencak silat di Jatim mematuhi komitmen maklumat aman Suro yang telah disepakati bersama,”
Surabaya (ANTARA) – Kepolisian Daerah Jawa Timur mengimbau seluruh perguruan pencak silat di wilayah setempat untuk menjaga kondusivitas selama peringatan Malam 1 Suro (Suroan) dan Suran Agung yang akan berlangsung akhir Juni hingga awal Juli 2025.
“Kami minta seluruh perguruan pencak silat di Jatim mematuhi komitmen maklumat aman Suro yang telah disepakati bersama,” ujar Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Jules Abraham Abast di Surabaya, Rabu.
Dia menjelaskan Polda Jatim telah menyiagakan sekitar 21.501 personel gabungan untuk mendukung pengamanan kegiatan tahunan tersebut, termasuk dalam Operasi Aman Suro 2025 yang akan berlangsung pada 26 Juni hingga 7 Juli 2025.
Personel tersebut terdiri dari unsur TNI-Polri, aparat pemerintah daerah, serta pengamanan swakarsa termasuk anggota perguruan pencak silat dalam Satgas Sentot Prawirodirdjo.
Abast menegaskan operasi tersebut bertujuan untuk mengamankan seluruh rangkaian kegiatan selama Bulan Suro, termasuk kegiatan “sahsahan” atau pengesahan kenaikan tingkat para pesilat.
“Operasi Aman Suro ini untuk menjamin keamanan dan kenyamanan masyarakat, khususnya selama kegiatan Suroan dan Suran Agung berlangsung,” katanya.
Polda Jatim, lanjut dia, akan mengambil langkah tegas apabila terdapat pelanggaran yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat, baik yang melibatkan antar-perguruan maupun dengan masyarakat umum.
“Polda Jatim bersama TNI dan seluruh pemangku kepentingan akan memperketat pengamanan dan melakukan penindakan hukum terhadap pelanggaran yang terjadi,” ujarnya.
Untuk mengantisipasi potensi kericuhan, sejumlah pos pengamanan juga akan didirikan di titik-titik rawan.
“Jika ada pelanggaran hukum di jalan, seperti menyakiti masyarakat atau main hakim sendiri, kepolisian akan menindak tegas sesuai hukum yang berlaku,” tegas Kombes Abast.
Pewarta: Willi Irawan
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-
1 Identitas Jasad Perempuan Muda di Tuban Akhirnya Terungkap Surabaya
1
Identitas Jasad Perempuan Muda di Tuban Akhirnya Terungkap
Surabaya -

Waspadai Nyeri Lutut Saat Olahraga! Bisa Jadi Pertanda Kerusakan Sendi
Jakarta –
Nyeri lutut bukan cuma dialami oleh atlet atau orang tua. Nyatanya, pekerja kantoran yang lebih sering duduk terlalu lama, maupun mereka yang aktif bergerak di lapangan, juga bisa mengalaminya.
Sendi lutut berfungsi menopang berat badan dan mendukung berbagai aktivitas fisik. Saat ada beban berlebih, postur tubuh yang kurang tepat, atau minim peregangan, lutut bisa mengalami gangguan yang memicu rasa sakit dan menurunkan produktivitas harian.
Kondisi ini juga kerap muncul saat seseorang aktif berolahraga seperti jogging, futsal, atau mendaki gunung. Karena sering digunakan, lutut rentan cedera dan mengalami nyeri, baik saat berjalan, menekuk, maupun saat istirahat. Jika nyeri berlangsung terus-menerus, bisa jadi itu merupakan sinyal bahwa lutut memerlukan pemeriksaan medis.
Dokter Spesialis Ortopedi di Mayapada Hospital Surabaya, dr. Reyner Valiant Tumbelaka, M.Ked.Klin., Sp.OT menjelaskan nyeri lutut yang tidak normal bisa muncul akibat berbagai kondisi.
“Nyeri lutut bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti cedera ligamen seperti robekan pada ligament anterior cruciatum (ACL) yang menyebabkan lutut jadi tidak stabil dan nyeri tajam, bursitis atau peradangan pada bantalan sendi, hingga masalah pada tulang rawan,” ujar dr. Reyner dalam keterangan tertulis, Rabu (25/6/2025).
Ia mengungkapkan nyeri lutut yang menetap dalam jangka waktu lama patut diwaspadai, terutama jika disertai pembengkakan, muncul bunyi ‘kletak’ saat digerakkan, atau sulit diluruskan maupun ditekuk. Kondisi ini bisa menjadi tanda adanya gangguan serius pada sendi yang memerlukan penanganan medis.
Untuk mengetahui penyebab pasti, pemeriksaan lanjutan seperti rontgen, MRI, atau CT scan biasanya dibutuhkan. Pemeriksaan ini akan membantu dokter melihat kondisi anatomi lutut secara detail dan menentukan langkah penanganan yang tepat.
“Penanganan nyeri lutut umumnya dimulai dengan terapi non-operatif seperti pemberian obat anti-inflamasi, obat anti-radang (kortikosteroid) yang disuntikkan ke bagian sendi yang sakit, hingga fisioterapi. Jika kondisi tidak membaik dengan pengobatan awal, Tindakan operatif seperti Arthroscopy untuk melihat dan menangani masalah sendi, atau dapat pula dilakukan tindakan Total Knee Replacement (TKR) yang mengganti sendi lutut dengan implan khusus dari logam atau plastik,” jelasnya.
Untuk hasil yang lebih presisi dan aman, Mayapada Hospital Surabaya kini menghadirkan teknologi robotik VELYS™ Robotic-Assisted Solution dalam tindakan bedah lutut. Teknologi ini memungkinkan visualisasi anatomi dan pergerakan lutut secara real-time dalam format 3D selama prosedur berlangsung, sehingga pemasangan implan dapat dilakukan secara presisi dan seimbang.
Teknologi ini hadir di layanan Orthopedic Center Mayapada Hospital Surabaya, yang didukung tim dokter ortopedi berpengalaman. Prosedur dengan bantuan robotik ini memberikan banyak manfaat bagi pasien, mulai dari risiko komplikasi yang lebih rendah, pemulihan yang lebih cepat, hingga kenyamanan bergerak setelah operasi.
“Teknologi robotik membantu dokter mengambil tindakan yang lebih tepat, sesuai kondisi tiap pasien. Bagi pasien sendiri, dapat merasakan manfaatnya langsung, dengan risiko komplikasi lebih rendah, pemulihan jadi lebih cepat, dan gerak pascaoperasi pun terasa lebih nyaman, dan pasien dapat lebih cepat kembali beraktivitas,” lanjutnya.
Dr. Reyner mengatakan pasien juga mendapatkan pendampingan selama masa pemulihan melalui program rehabilitasi yang dipandu oleh tim fisioterapis profesional.
Orthopedic Center Mayapada Hospital Surabaya menawarkan layanan komprehensif bagi pasien dengan keluhan nyeri lutut, mulai dari deteksi dini, diagnosis, tindakan medis, hingga perawatan pasca operasi. Bagi masyarakat di Surabaya dan sekitarnya, konsultasi bisa dilakukan langsung dengan dokter-dokter ortopedi di fasilitas ini, dengan pilihan terapi yang modern dan terintegrasi.
Pelayanan kesehatan di Mayapada Hospital Surabaya berfokus pada prinsip patient-centered care. Didukung oleh tim multidisiplin serta Orthopedic Board dari Mayapada Healthcare, setiap pasien akan mendapatkan pendekatan yang terstandar, berbasis inovasi, dan sesuai dengan kebutuhan individual.
“Kami mengutamakan pelayanan kesehatan yang berpusat pada pasien (patient-centered care) melalui tim dokter multidisiplin berpengalaman di Orthopedic Center Mayapada Hospital Surabaya. Layanan ini didukung oleh Orthopedic Board yang terdiri dari dokter spesialis dan subspesialis ortopedi Mayapada Healthcare, yang berkolaborasi dalam inovasi layanan, pengembangan tenaga medis, dan standarisasi pelayanan Orthopedic Center di seluruh unit. Kehadiran teknologi medis mutakhir, juga akan meningkatkan kenyamanan pasien (patient experience) dan keamanan pasien (patient safety),” pungkasnya.
Untuk memperoleh penanganan yang tepat, pasien kini dapat dengan mudah menjadwalkan konsultasi dokter melalui aplikasi MyCare. Aplikasi ini memungkinkan pengguna melihat jadwal praktek dokter serta lokasi unit Mayapada Hospital terdekat. Selain itu, MyCare juga dilengkapi fitur Personal Health yang membantu memantau kebugaran tubuh, mulai dari penghitungan langkah harian, kalori terbakar, detak jantung, hingga Body Mass Index (BMI).
Beragam edukasi kesehatan dan informasi promo layanan kesehatan Mayapada Hospital juga tersedia dalam fitur Health Articles & Tips di aplikasi ini. Aplikasi MyCare bisa diunduh secara gratis melalui Google Play Store dan App Store. Pengguna baru berkesempatan mendapatkan reward point yang dapat ditukarkan dengan potongan harga untuk berbagai pemeriksaan di seluruh jaringan Mayapada Hospital.
(akn/ega)
/data/photo/2025/06/25/685bcfe6695ce.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)


