Khofifah Sidak Gedung SR, Bupati Ponorogo Pastikan Akhir Bulan Sudah Finishing
Tim Redaksi
PONOROGO, KOMPAS.com
– Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten
Ponorogo
untuk meninjau
renovasi Gedung Sentra Industri
(GSI) yang akan difungsikan sebagai Gedung Kelurahan
Sekolah Rakyat
.
Lokasi gedung ini terletak di Jalan Trunojoyo, Kelurahan Tambakbayan, Kecamatan Ponorogo.
Dalam kunjungannya, Khofifah mengungkapkan bahwa Sekolah Rakyat di Kabupaten Ponorogo termasuk dalam kategori 1B. Rencana pembelajaran dimulai pada 1 Agustus 2025.
“Sekolah Rakyat Ponorogo ini masuk kategori 1B. 1A sudah mulai pembelajaran 14 Juli yang lalu di mana ada 12 titik. Yang B ini ada 7 titik, Ponorogo jauh di luar bayangan saya yang sudah keliling di berbagai Sekolah Rakyat,” ujarnya.
Khofifah didampingi Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, serta jajaran forkopimda, melakukan peninjauan langsung ke berbagai fasilitas di gedung tersebut, termasuk ruang asrama, ruang kelas, laboratorium IPA, toilet, hingga dapur.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga membagikan perlengkapan sekolah secara simbolis kepada siswa program Sekolah Rakyat.
“Ponorogo ini di luar dari bayangan saya yang sudah keliling di berbagai SR. Di Ponorogo ini ada gedung yang luar biasa, bahkan di sini pendidikannya langsung terintegrasi ada SD, SMP, SMA. Tidak semua SR di Jatim seperti Ponorogo ini,” imbuhnya.
Sekolah Rakyat di Ponorogo akan menampung 125 siswa dari jenjang SD, SMP, dan SMA yang terbagi menjadi 5 rombongan belajar (rombel).
Rombongan belajar untuk jenjang SD terdiri dari 1 rombel dengan 25 siswa, sementara SMP dan SMA masing-masing memiliki 2 rombel yang berisi 50 siswa per rombel.
Sarana asrama juga disediakan, terbagi menjadi asrama laki-laki dan perempuan.
Menurut Khofifah, Sekolah Rakyat di Ponorogo bisa menjadi referensi bagi daerah lain.
“Di Ponorogo ini keren sekali, dan ini sangat-sangat bagus, halamannya luar biasa luas.”
“Ada lapangan basket, voli, dikasih jogging track, rasanya ini bisa menjadi referensi bagi SR yang lain dan ide besar pak Presiden Prabowo bisa diterjemahkan oleh pak Bupati Ponorogo,” tuturnya.
Sugiri Sancoko menyampaikan bahwa renovasi Sekolah Rakyat sudah mencapai deviasi 40 persen dan dipastikan akan selesai sesuai dengan rencana pada akhir bulan Juli.
Pemerintah daerah juga telah menyiapkan lahan seluas 6,2 hektar di Kelurahan Setono untuk mendukung rintisan Sekolah Rakyat.
“31 Juli sudah selesai, tinggal finishing. Untuk Sekolah Rakyat di Ponorogo ini kami menyiapkan lahan 6,2 hektar, yang berlokasi di Kelurahan Setono.”
“Nantinya akan menjadi tempat permanen dan berbagai fasilitas pendukung, seperti asrama, ruang belajar, dapur, hingga sarana olahraga,” katanya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Surabaya
-
/data/photo/2025/07/26/6884d4d1674e3.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Khofifah Sidak Gedung SR, Bupati Ponorogo Pastikan Akhir Bulan Sudah Finishing Surabaya 26 Juli 2025
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5295954/original/024027200_1753510391-5c75a483-885e-4d62-bb10-69307ff0652c.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Bangun Semangat Maritim, Pramuka Poltekkes Surabaya Latihan di Jung Kwatu – Page 3
Kolonel Marinir Kakung Priyambodo, menyatakan bahwa latihan ini akan berlanjut dan dikembangkan lebih luas.
Ia berkomitmen untuk membuka akses pelatihan bagi Pramuka Penegak dan Pandega se-Jawa Timur, dengan peningkatan materi, kedalaman nilai kebaharian, serta perluasan jumlah peserta dari berbagai kwartir cabang.
“Ini adalah gerakan pembinaan karakter bahari yang berkelanjutan. Ke depan, kita akan terus berkoordinasi dengan harapan dapat membina lebih banyak Pramuka dari seluruh Jawa Timur, menjadikan mereka pelopor kejayaan maritim bangsa,” ungkapnya.
Koloner Marinir Kakung Priyambodo pun meyakini, latihan tersebut memiliki dampak strategis jangka panjang dalam membentuk karakter generasi muda, khususnya anggota Pramuka, agar memiliki jiwa bahari, nasionalisme tinggi, serta semangat membangun Indonesia dari laut.
“Laut adalah harapan dan masa depan. Justru di laut kita jaya. Maka, Pramuka harus menjadi generasi yang bangga menjadi bangsa maritim,” pungkasnya.
Adapun, Jung Kwatu merupakan pusat pelatihan dayung yang legal dan aktif di Mojokerto, membina atlet muda, Pramuka, dan pelajar dalam semangat bahari. Terletak di Long Storage Desa Kwatu, tempat ini tidak hanya digunakan sebagai sarana latihan, tetapi juga menjadi pusat ekowisata, konservasi sungai, serta pemberdayaan UMKM masyarakat.
-

Kemendikdasmen kirim 4 siswa ke Olimpiade Informatika Internasional
Jakarta (ANTARA) – Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mengirimkan sebanyak empat siswa terbaik untuk berkompetisi di ajang Olimpiade Informatika Internasional atau International Olympiad in Informatics (IOI).
Kepala Puspresnas Kemendikdasmen Maria Veronica Irene Herdjiono dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu, menjelaskan, ajang itu diselenggarakan mulai pada 27 Juli sampai 3 Agustus 2025 di Sucre, Bolivia dan diikuti lebih dari 650 peserta dari 98 negara.
“Semua siswa yang terpilih di IOI ini sudah melalui proses yang sangat panjang mulai dari Olimpiade Sains Nasional (OSN) tingkat kabupaten/kota, provinsi, nasional, hingga tahap pembinaan. Kami yakin adik-adik dapat meraih prestasi yang membanggakan,” ucap Irene.
Ia menambahkan keempat siswa tersebut juga merupakan hasil pembinaan Puspresnas Kemendikdasmen.
Para siswa yang mewakili Indonesia pada ajang IOI 2025, yaitu Aufan Ahmad Mumtaza dari SMAS Al-Irsyad Satya, Kelven Nathanael dari SMA Katolik St. Louis 1 Surabaya, Hanif Achdan Pietoyo dari SMA Kesatuan Bangsa Yogyakarta, dan Nathan Allan dari SMA Kanisius Jakarta.
Sementara itu, Staf Ahli Menteri Bidang Manajemen Talenta, Mariman Darto, mengapresiasi setinggi-tingginya para siswa yang berhasil mewakili Indonesia pada ajang IOI tahun ini.
“Selamat kepada adik-adik yang telah terpilih menjadi delegasi Indonesia. Proses sampai bisa mewakili Indonesia di ajang Internasional ini tentu tidak mudah. Selamat berjuang dan raih hasil yang terbaik,” katanya.
Mereka juga akan didampingi oleh tim pembina Ammar Fathin Sabili dari Universitas Indonesia sebagai Team Leader dan Joel Gunawan dari Tim Olimpiade Komputer Indonesia (TOKI) sebagai Deputy Leader.
“Kami optimistis punya peluang, semoga semua siswa mendapat semua medali. Besar harapannya mereka juga mendapat medali emas,” kata Ammar.
IOI sendiri merupakan perlombaan yang terdiri dari pemrograman/coding komputer dan penyelesaian masalah terkait algoritmik.
Pewarta: Ilham Kausar
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-
/data/photo/2025/07/22/687f51a5771ea.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Berita Pekan Ini: Banyak Koperasi Merah Putih di Daerah Belum Beroperasi Usai Diresmikan, Masalah Modal Jadi Faktor Utama Regional 26 Juli 2025
Berita Pekan Ini: Banyak Koperasi Merah Putih di Daerah Belum Beroperasi Usai Diresmikan, Masalah Modal Jadi Faktor Utama
Editor
SURABAYA, KOMPAS.com
– Presiden Prabowo Subianto meluncurkan secara resmi sebanyak 80.000
Koperasi Merah Putih
pada Senin (21/7/2025).
Sejumlah pejabat tinggi menghadiri acara ini, sebut saja Menko Bidang Pangan Zulhifli Hasan, Menteri Desa Yandri Susanto, Menteri Koperasi Budi Arie, dan Mendagri Tito Karnavian.
Usai diresmikan, ternyata banyak Koperasi Merah Putih yang belum beroperasi.
Umumnya, masalah utama yang menjadi kendala Koperasi Merah Putih berasal dari ketiadaan modal.
Misalnya, di Sikka, Nusa Tenggara Timur, sebanyak 194
Koperasi Desa Merah Putih
belum beroperasi karena masih menunggu modal.
194 Koperasi Desa Merah Putih di Sikka Belum Beroperasi, Pemkab: Masih Tunggu Modal
Juga ada sebanyak 281 Koperasi Merah Putih di Bangkalan, Jawa Timur belum berjalan karena sejumlah kendala.
Selain legalitas yang belum siap untuk meminjam modal ke bank, serta pendamping dari kementerian yang belum datang juga menjadi kendala.
281 Koperasi Merah Putih di Bangkalan Belum Berjalan, Diskop Ungkap Sejumlah Kendala
Masih di Jawa Timur, pendanaan Koperasi Merah Putih di Sumenep juga belum ada.
Karena anggarannya masih tertahan di Anggaran Pendapatan dan Belanda Daerah (APBD) Perubahan 2025 Pemkab Sumenep.
Pendanaan Koperasi Merah Putih di Sumenep Tertahan di APBD Perubahan
Cerita lucu juga datang dari Ketua Koperasi Merah Putih di Sumenep.
Mereka belum memiliki modal, namun sudah ada yang berencana mengajukan pinjaman sebesar Rp 100 juta ke mereka.
Cerita Ketua Koperasi Merah Putih di Sumenep: Belum Ada Modal, Sudah Ada yang Minta Pinjam Rp 100 Juta
Di Jawa Tengah, Koperasi Merah Putih di Purworejo juga tidak bisa beroperasi karena masalah modal yang belum ada.
Koperasi Merah Putih di Purworejo Mandek, Ketua Kopdes: Bagaimana Mau Jalan Kalau Modal Belum Ada?
Selain modal, masalah legalitas yang belum siap juga menjadi kendala dalam pengoperasian Koperasi Merah Putih.
Di Lhokseumawe, Aceh, belum ada Koperasi Merah Putih yang beroperasi.
Karena koperasi tersebut masih melengkapi dokumen-dokumen usahanya.
Dua Hari Diresmikan Presiden, Belum Ada Koperasi Merah Putih di Lhokseumawe Aceh yang Beroperasi
Sebanyak 205 Koperasi Merah Putih di Lumajang, Jawa Timur juga belum mulai beroperasi karena masih dalam proses pengurusan legalitas.
205 Koperasi Merah Putih di Lumajang Belum Beroperasi (masih pengurusan legalitas
Masalah legalitas ini juga, yang kemudian membuat sejumlah pengurus di Koperasi Merah Putih di Bondowoso, Jawa Timur mengundurkan diri.
Mereka yang mengundurkan diri karena takut berurusan dengan proses hukum karena ketidakjelasan legalitas koperasi tersebut.
Baru Diresmikan, Sejumlah Pengurus Koperasi Merah Putih di Bondowoso Justru Mendadak Mundur
Selain itu, keberadaan pendampingan, baik dari Pemerintah Provinsi maupun pusat juga sangat penting dalam keberlanjutan pengoperasian Koperasi Merah Putih, seperti di Kalimantan Tengah.
Baru Diluncurkan, Koperasi Merah Putih di Kalteng Butuh Pendampingan Pemprov
Masalah modal, manajemen dan pendampingan ini, telah dilakukan pihak swasta seperti PT Perekonomian Pondok Pesantren Sunan Drajat.
Seperti yang dilakukan terhadap Koperasi Desa Merah Putih Pucangan, Tuban, Jawa Timur.
Namun, karena koperasi tersebut meniadakan kontribusi mereka, Ponpes Sunan Drajat sempat kecewa dan menarik seluruh barang dari koperasi ini pada Selasa (22/7/2025).
Koperasi Merah Putih di Tuban Ditutup 1 Hari Usai Diresmikan, Perusahaan Mitra Tarik Semua Barang
Meski kemudian, Koperasi Desa Merah Putih Pucangan ini kembali buka karena sudah meminta maaf dan Ponpes Sunan Drajat memaafkan dan membuka kembali kontrak kerja sama.
Kepala Desa Pucangan Menyesal: Pihak Pondok Pesantren Sunan Drajat Berperan Besar untuk Koperasi Desa Merah Putih
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/07/25/68839970848f6.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Jari Bengkak dan Luka gara-gara Cincin Tak Bisa Dilepas, Warga Nganjuk Minta Bantuan ke Damkar Surabaya 25 Juli 2025
Jari Bengkak dan Luka gara-gara Cincin Tak Bisa Dilepas, Warga Nganjuk Minta Bantuan ke Damkar
Tim Redaksi
NGANJUK, KOMPAS.com
– Jari manis tangan kiri Anggoro (39), warga Desa Sonopatik, Kecamatan Bagor, Kabupaten
Nganjuk
, Jawa Timur, membengkak dan mulai luka.
Gara-garanya,
cincin
yang terpasang di jari manis tersebut tak bisa dilepas.
Karena bingung, Anggoro lantas mendatangi Kantor Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) Kabupaten Nganjuk pada Jumat (25/7/2025) sore untuk meminta pertolongan.
Kepala Disdamkarmat Kabupaten Nganjuk, Sujito, menjelaskan bahwa saat datang ke Kantor Disdamkarmat, jari manis tangan kiri Anggoro kondisinya sudah bengkak.
Awalnya, kata Sujito, Anggoro sempat berupaya melepaskan cincinnya secara mandiri, namun tidak membuahkan hasil.
“Awal mula cincin tersebut sudah berusaha dilepas, dan sudah dipotong, namun karena terlanjur bengkak terpaksa dihentikan upaya pemotongan cincin tersebut,” tutur Sujito.
Setelah beberapa hari, lanjut Sujito, pembengkakan pada jari manis tangan kiri Anggoro tidak kunjung mengecil.
Bahkan, timbul luka dan rasa sakit yang membuat Anggoro akhirnya berinisiatif mencari bantuan ke Kantor Disdamkarmat Kabupaten Nganjuk.
“Ia kemudian berinisiatif untuk melakukan pelepasan cincin ke kantor Disdamkarmat Kabupaten Nganjuk,” jelas Sujito.
Proses evakuasi cincin yang terpasang di jari manis tangan kiri Anggoro dimulai pukul 15.15 WIB, dan melibatkan personel Siaga 1 Mako Disdamkarmat Kabupaten Nganjuk.
Dengan peralatan khusus, tim Disdamkarmat Kabupaten Nganjuk berhasil melepaskan cincin tersebut dengan aman, tanpa menambah luka pada jari Anggoro.
Disdamkarmat Kabupaten Nganjuk mengimbau masyarakat untuk tidak ragu meminta bantuan jika mengalami kejadian serupa atau insiden lain yang memerlukan pertolongan darurat.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/07/25/6883a3029868c.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Salahi Aturan, 18 Truk Sound Horeg Batal "Check Sound" di Tulungagung Surabaya 25 Juli 2025
Salahi Aturan, 18 Truk Sound Horeg Batal “Check Sound” di Tulungagung
Editor
TULUNGAGUNG, KOMPAS.com
– Sebanyak 18 truk
sound horeg
batal
check sound
di
Tulungagung
, Jawa Timur, pada Jumat (25/7/2025). Sebab, sound horeg itu menyalahi aturan dimensi kendaraan.
Sedianya, 18 truk sound horeg itu akan
check sound
di Kawasan Wisata Kuliner Mbalong Kawuk di Desa Sumberejo Kulon, Kecamatan Ngunut, Kabupaten Tulungagung.
Keesokan harinya, pada Sabtu (26/7/2025), 18 sound horeg itu akan keliling mengikuti pawai di desa.
Berdasarkan aturan, kendaraan tidak boleh over dimensi atau muatan tidak boleh melebihi dimensi kendaraan. Dengan begitu, perangkat sound horeg tidak boleh melebihi ukuran kendaraan, baik tinggi maupun lebar.
Akibatnya, seluruh piranti sound system harus masuk ke dalam bak kendaraan.
Para pemilik sound horeg pun harus membongkar muatannya, mengatur ulang posisi perangkat pengeras suara supaya tidak melebihi dimensi kendaraan.
“Malam ini rencananya hanya
check sound
, tidak mobile (keliling). Jadi yang berlaku 125 desibel,” kata Kapolres Tulungagung AKBP Muhammad Taat Resdi, seperti dikutip
Surya.co.id
.
Taat Resdi turun langsung ke lokasi untuk mengawasi pergelaran sound horeg tersebut.
Taat Resdi mengaku akan memastikan pergelaran sound horeg itu berjalan sesuai Surat Edaran (SE) Bupati Tulungagung yang mengatur penggunaan sound system berdasarkan hasil rapat koordinasi pada Kamis (24/7/2025).
SE itu mengatur, pengeras suara statis maksimal 125 desibel dan daya listrik maksimal 80.000 watt.
Sementara saat sound horeg itu berkeliling, suara maksimal 80 desibel. Subwoofer delapan dan penggunaan listrik maksimal 10.000 watt.
“Aturan untuk mobile memang lebih ketat” kata Kapolres.
Pihaknya akan mengawasi dengan ketat pergelaran sound horeg itu.
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul 18 Sound Horeg Gagal Cek Sound di Mbalong Kawok Tulungagung, Disebut Menyalahi Aturan
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
/data/photo/2025/07/26/6884b6be48e5d.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)


