kab/kota: Surabaya

  • Cuaca Tak Menentu, Tembakau Lumajang Terancam Tak Dibeli Pabrik
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        7 Agustus 2025

    Cuaca Tak Menentu, Tembakau Lumajang Terancam Tak Dibeli Pabrik Surabaya 7 Agustus 2025

    Cuaca Tak Menentu, Tembakau Lumajang Terancam Tak Dibeli Pabrik
    Tim Redaksi
    LUMAJANG, KOMPAS.com
    – Para petani tembakau di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, sedang mengalami dilema besar jelang musim panen.
    Sebab, tembakau yang ditanam para petani terancam tak bisa dibeli oleh pabrik jika kandungan
    Tobacco Specific Nitrosamines
    (TSNA) tinggi.
    TSNA adalah sekelompok senyawa kimia yang sangat berbahaya dan bersifat karsinogenik yang dapat menyebabkan kanker.
    Senyawa ini terbentuk secara alami dalam daun tembakau selama proses penanaman, pengeringan, fermentasi, dan pengolahannya.
    Secara sederhana, TSNA dipicu oleh tingginya tingkat kelembapan pada tembakau kering.
    Manager Agronomi PT Aliance One Indonesia Sumitro mengatakan, TSNA akan muncul pada tembakau yang sudah kering.
    Biasanya, munculnya TSNA dipicu oleh sirkulasi udara yang kurang maksimal pada saat proses pengeringan di gudang tembakau.
    Akibatnya, tembakau yang sudah kering menjadi lembek atau tidak renyah lagi karena lembab.
    “Kalau di gudang sirkulasinya tidak baik, akan menimbulkan TSNA yang akhirnya tembakau ini ayem kalau bahasa petaninya,” kata Sumitro di Lumajang, Kamis (7/8/2025).
    Jika kondisi ini dibiarkan, para petani terancam rugi karena tembakaunya tidak akan dibeli oleh pabrik.
    “Risikonya kalau petani mengirim tembakau dengan TSNA tinggi ya nanti di-
    reject
    atau ditolak sama pabrik, dan ini berarti tahun depan kami sebagai mitra tidak bisa lagi bermitra dengan petani,” ungkapnya.
    Salah satu upaya yang dilakukan untuk mencegah TSNA adalah mengganti desain gudang pengeringan tembakau dari yang awalnya bersilangan dengan arah angin, kini dijadikan searah dengan arah angin supaya tembakau bisa kering maksimal.
    Selain itu, petani juga diberi pemahaman tentang bagaimana cara menyimpan tembakau yang aman dan terhindar dari munculnya TSNA.
    “Upayanya kita ubah desai gudang pengeringan agar sirkulasinya baik, disamping itu setelah kering tembakaunya akan kita beri penanganan dengan penyimpanan yang baik,” jelasnya.
    Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Kabupaten Lumajang Dwi Wahyono mengatakan, saat ini 20 persen dari 1.220 hektar tanaman tembakau di Lumajang pertumbuhannya tidak normal.
    Salah satu faktornya adalah cuaca tidak menentu yang terjadi di Kabupaten Lumajang.
    Akibatnya, bisa memicu tingginya TSNA pada tembakau yang berujung tanamannya tak bisa dibeli pabrik melalui mitra petani.
    “Saat ini kondisi di lapangan 80 persen tumbuhannya normal, tapi ada 20 persen yang tidak normal, faktornya salah satunya cuaca,” kata Dwi.
    Dwi menambahkan, jumlah gudang pengeringan tembakau di Lumajang yang representatif untuk menanggulangi munculnya TSNA masih kurang.
    Menurutnya, satu gudang ukuran 8×6 meter hanya mampu menampung panen dari sawah seluas 7.500 meter persegi atau 0,75 hektare.
    Sedangkan, jumlah luasan tanaman tembakau di Lumajang saat ini lebih dari 1.220 hektare. Artinya, setidaknya dibutuhkan 1.626 gudang pengeringan tembakau.
    “Kalau jumlah gudang kurang banyak, sehingga kami harapkan pemerintah bisa hadir memenuhi kebutuhan gudang, di samping juga petani mengajukan kredit ke mitra untuk membangun gudang,” pungkasnya.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dugaan Pungli PKKMB UTM, LO Dilarang Akomodasi Kebutuhan Mahasiswa Baru
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        7 Agustus 2025

    Dugaan Pungli PKKMB UTM, LO Dilarang Akomodasi Kebutuhan Mahasiswa Baru Surabaya 7 Agustus 2025

    Dugaan Pungli PKKMB UTM, LO Dilarang Akomodasi Kebutuhan Mahasiswa Baru
    Tim Redaksi
    BANGKALAN, KOMPAS.com
    – Kasus pungli yang diduga dilakukan
    Liaison Officer
    (LO) dalam Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) di Universitas Trunojoyo Madura (UTM) berujung ricuh antara maba dan panitia. Saat ini masih dilakukan penyelidikan internal terkait hal tersebut.
    Wakil Rektor lll Bidang Kemahasiswaan UTM, Surokim kini telah melarang LO terlibat dalam pengadaan perlengkapan hingga makan siang mahasiswa baru, setelah sebelumnya terdapat LO yang mengumpulkan uang dari mahasiswa baru untuk dibelikan perlengkapan.
    “Saya sudah larang LO untuk terlibat hal yang begitu-begitu. Fokus saja dengan membimbing adik-adiknya. Biarkan maba membeli sendiri di luar,” ujarnya, Kamis (7/8/2025).
    Ia juga melakukan klarifikasi terhadap LO yang menjual kertas seharga Rp 27.000 pada mahasiswa.
    “Ternyata itu harga untuk 6 lembar kertas warna warni. Itu juga ada yang sebagian maba yang merasa keberatan,” ungkapnya.
    Surokim mengatakan, saat ini pengawas masih melakukan penyelidikan terhadap 115 orang LO yang ada di kepanitian PKKMB.
    “Saat ini kami mintai klarifikasi dan catat. Karena versinya satu dengan yang lain berbeda, baik itu dari maba ataupun LO. Kami harus melihat dari dua sisi, setelah itu kami evaluasi,” imbuhnya.
    Pihaknya juga mendalami adanya LO yang diduga melakukan
    mark-up
    harga untuk kebutuhan perlengkapan maba.
    “Untuk yang
    mark-up
    harga juga kami telusuri. Kalau nanti di situ terbukti ada pungli, akan kami sanksi,” tuturnya.
    Sementara itu, Presiden Mahasiswa UTM, Fauzi mengatakan, pihaknya juga telah melarang LO menyediakan perlengkapan untuk maba agar menghindari tudingan pungli.
    “Saya sudah panggil LO-nya dan saat ini sudah tidak mengkoordinir kebutuhan maba,” pungkasnya.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Hari ini BMKG prakirakan mayoritas wilayah berawan-hujan ringan

    Hari ini BMKG prakirakan mayoritas wilayah berawan-hujan ringan

    logo BMKG

    Hari ini BMKG prakirakan mayoritas wilayah berawan-hujan ringan
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Kamis, 07 Agustus 2025 – 07:19 WIB

    Elshinta.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini berupa potensi hujan ringan, sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat dan angin kencang di berbagai kota besar di Indonesia, Kamis. Dikutip dari laman resmi BMKG di Jakarta, Kamis, prakirawan BMKG, Zhenny Husna menerangkan secara umum daerah konvergensi memanjang di Samudra Hindia barat daya Sumatera, utara Kalimantan Barat, Laut Sulawesi, dan perairan utara Aceh.

    Selain itu, di perairan barat Sumatera Barat hingga Riau, Lampung hingga Kalimantan Barat, Sulawesi Tenggara hingga Sulawesi Barat, Nusa Tenggara Timur bagian timur, Laut Banda, Laut Arafuru, Maluku, dan Papua Selatan. Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang daerah yang dilewati konvergensi atau konfluensi.

    Oleh karena itu, pihaknya memprakirakan beberapa kota besar akan berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat dengan disertai petir dan angin kencang, di antaranya ialah wilayah Bengkulu, Jambi, Bandung, Serang, dan Tanjung Selor.

    Sementara itu, beberapa kota besar lainnya akan mengalami hujan ringan hingga sedang, yaitu wilayah Medan, Pekanbaru, Padang, Tanjung Pinang, Palembang, Bandar Lampung, Semarang, Pontianak, Samarinda, Mamuju, Palu, Manado, Ternate, Ambon, Sorong, Manokwari, Jayapura, Jayawijaya, Merauke, serta Nabire.

    Adapun beberapa kota besar yang lain diprakirakan hanya akan mengalami kondisi berawan pada hari ini ialah wilayah Banda Aceh, Pangkal Pinang, Surabaya, Jakarta, Mataram, Denpasar, Kupang, Palangka Raya, Banjarmasin, Makassar, Kendari, dan Gorontalo. Untuk tinggi gelombang air laut di wilayah Indonesia, BMKG memprakirakan umumnya berada di kisaran 0.5 hingga 2.5 m, sementara gelombang tinggi lebih dari 2.5 m hingga 4 m berpotensi terjadi di Selat Malaka bagian utara, Samudra Hindia barat Aceh hingga Bengkulu, Samudra Hindia selatan Nusa Tenggara Barat hingga Nusa Tenggara Timur.

    Pihaknya mengimbau agar masyarakat mewaspadai potensi banjir rob di pesisir Kepulauan Riau, Kepulauan Bangka Belitung, Jambi, Banten, Jakarta, Nusa Tenggara Barat dan pesisir Kalimantan Barat.

    Sumber : Antara

  • 12 WN Bangladesh di NTT Diamankan, Masuk RI Lewat Jalur Ilegal

    12 WN Bangladesh di NTT Diamankan, Masuk RI Lewat Jalur Ilegal

    Jakarta

    Sebanyak 12 orang warga negara (WN) Bangladesh diamankan oleh Direktorat Intelkam Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) di Hotel Sylvya, Kota Kupang, NTT. Mereka merupakan korban people smuggling atau penyelundupan manusia.

    “Ya ada 12 WN Bangladesh yang diamankan oleh anggota Direktorat Intelkam Polda NTT. Mereka ada paspor tapi cara masuk ke Indonesia yang tidak melalui jalur resmi,” ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda NTT, Kombes Patar Silalahi, dilansir detikBali, di kantornya, Rabu (6/8/2025) malam.

    Patar menjelaskan belasan orang itu awalnya datang diselundupkan dari Malaysia ke Pulau Sumatera melalui laut tanpa dilengkapi dokumen resmi. Mereka kemudian berangkat ke Surabaya melalui jalur darat dan menetap di sana selama lima bulan. Selanjutnya datang ke Kupang sekitar 3-4 hari lalu.

    “Jadi mereka masuk ke Indonesia secara ilegal. Saat ini mereka masih diperiksa oleh unit Peopple Smuggling Polda NTT agar bisa mengetahui tujuan mereka ke negara mana,” jelas Patar.

    Patar mengaku pelaku penyelundupannya masih dalam penyelidikan di Surabaya. Menurutnya, Subdit IV Unit Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) sedang berada di Surabaya bersama Bareskrim Polri untuk melakukan penyelidikan.

    “Ini masih kolaborasi di Surabaya. Apa pun hasilnya kami akan koordinasi dengan Rumah Deteksi Imigrasi (Rudenim) Kupang untuk ditampung di sana,” jelasnya.

    Baca selengkapnya di sini.

    (azh/azh)

  • Aktivis lingkungan mendesak Australia untuk menghentikan ekspor limbah plastik ke Indonesia

    Aktivis lingkungan mendesak Australia untuk menghentikan ekspor limbah plastik ke Indonesia

    Rabu, 6 Agustus 2025 17:16 WIB

    Seorang aktivis lingkungan dari Ecoton membentangkan poster saat aksi di depan Konsulat Jenderal Australia, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (6/8/2025). Aksi itu menyerukan sejumlah aspirasi, salah satunya mendesak Australia untuk menghentikan ekspor limbah plastik ke Indonesia karena membahayakan bagi kesehatan makhluk hidup di Indonesia. ANTARA FOTO/Didik Suhartono/YU

    Pengguna jalan mengamati instalasi manekin dan replika bayi saat aksi aktivis lingkungan dari Ecoton di depan Konsulat Jenderal Australia, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (6/8/2025). Aksi itu menyerukan sejumlah aspirasi, salah satunya mendesak Australia untuk menghentikan ekspor limbah plastik ke Indonesia karena membahayakan bagi kesehatan makhluk hidup di Indonesia. ANTARA FOTO/Didik Suhartono/YU

    Sejumlah aktivis lingkungan dari Ecoton membentangkan poster saat aksi di depan Konsulat Jenderal Australia, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (6/8/2025). Aksi itu menyerukan sejumlah aspirasi, salah satunya mendesak Australia untuk menghentikan ekspor limbah plastik ke Indonesia karena membahayakan bagi kesehatan makhluk hidup di Indonesia. ANTARA FOTO/Didik Suhartono/YU

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Biografi WR Supratman: Pencipta Indonesia Raya yang Menggetarkan Bangsa

    Biografi WR Supratman: Pencipta Indonesia Raya yang Menggetarkan Bangsa

    Bisnis.com, JAKARTA – WR Supratman lahir pada 9 Maret 1903 di Batavia (sekarang Jakarta), dan sejak kecil sudah menunjukkan semangat kecintaannya terhadap bangsa dan Tanah Air. Meskipun hidup di masa kolonial yang penuh tekanan, dia tidak gentar untuk berbuat sesuatu yang besar bagi Indonesia.

    Pada 17 Agustus 1938, Supratman meninggal di Surabaya, tetapi warisannya sebagai pencipta lagu kebangsaan Indonesia tetap hidup dan menginspirasi dari generasi ke generasi.

    Lagu Indonesia Raya yang diciptakan Supratman pertama kali diperdengarkan pada Kongres Pemuda II tahun 1928, dan langsung menyentuh hati seluruh rakyat Indonesia. Lagu ini bukan sekadar musik dan lirik, melainkan sebuah simbol persatuan, keberanian, dan semangat nasionalisme yang membakar jiwa setiap warga negara.

    Dalam masa-masa sulit, Supratman menciptakan lagu ini di tengah tekanan kolonialisme yang tidak memihak, menunjukkan keberanian dan semangat perjuangannya yang luar biasa.

    Walaupun bukan seorang tentara atau pejabat negara, keberanian Supratman dalam menyuarakan identitas bangsa melalui musik sangat luar biasa. Dia memilih jalan seni sebagai cara memperjuangkan hak dan rasa memiliki tanah airnya.

    Lagu Indonesia Raya ciptaan WR Supratman dibangun dari cinta dan keberanian itu akhirnya menjadi lagu kebangsaan yang menyatukan seluruh rakyat Indonesia dalam semangat perjuangan merebut kemerdekaan.

    Hingga hari ini, legasi WR Supratman tetap kokoh dan tak tergantikan. Nama dan karya-karyanya menjadi pengingat bahwa keberanian untuk memperjuangkan bangsa bisa dilakukan dengan cara apa saja, bahkan melalui lagu.

    Supratman adalah pahlawan nasional yang mengajarkan bahwa keberanian dan cinta tanah air tak harus selalu dalam bentuk perang, tetapi juga melalui karya yang mampu menyatukan hati seluruh bangsa Indonesia.

    Profil Singkat WR Supratman

    Nama lengkap: Wage Rudolf Supratman
    Lahir: 9 Maret 1903, Jatinegara, Batavia
    Wafat: 17 Agustus 1938, Surabaya DBpedia Association
    Gelar: Pahlawan Nasional (1971) dan penerima Bintang Mahaputra Utama III
    Profesi: Guru, wartawan, violinis, komponis lagu kebangsaan

    Latar Belakang Keluarga dan Pendidikan

    Supratman adalah putra bungsu dari sembilan bersaudara. Ayahnya, Djoemeno Senen Sastrosoehardjo, adalah pria KNIL, dan ibunya Siti Senen seorang ibu rumah tangga.

    Mendiang ibunya wafat saat ia masih kecil, dan ia diasuh oleh kakaknya ke Makassar. Di mana, dia masuk ELS berkat penambahan nama “Rudolf” untuk diterima di sekolah Belanda. Pendidikan formal ini membentuk dasar kecerdasan musik dan nasionalismenya.

    Perjalanan Karier dan Kiprah dalam Musik Nasional

    Awal Menekuni Musik

    Supratman mulai akrab dengan musik sejak remaja. Ia belajar biola secara otodidak dan menerima hadiah biola dari gurunya, Willem van Eldik, pada usia 17 tahun.

    Ia juga sempat bergabung dalam grup Black & White Jazz Band, mengeksplor gaya musik klasik dan jazz lokal. Kecintaannya pada musik Eropa dan jazz memengaruhi harmoni Indonesia Raya.

    Inspirasi Menciptakan Indonesia Raya

    Motivasi besar muncul saat Kongres Pemuda II 1928. Supratman tergerak oleh retorika pemimpin seperti Tabrani dan memutuskan menciptakan lagu pemersatu bangsa. Dia menyusunnya pertama kali pada 1924–1928, merapikan lirik dan melodi hingga selesai tepat saat kongres.

    Tantangan saat Kongres Pemuda II

    Pada 28 Oktober 1928, Supratman tampil memainkan biola dengan lagu Indonesia Raya di hadapan ribuan pemuda. Dirinya tak melantunkan lirik karena takut ditangkap, tetapi pesan moral dan nasionalisme terpancar melalui melodi kuat lagu itu.

    Perjuangan dan Tekanan dari Pemerintah Kolonial

    Larangan terhadap Indonesia Raya

    Tahun 1930, pemerintah kolonial Belanda melarang lagu Indonesia Raya. Rekaman resmi pertama oleh Tio Tek Hong disita dan Supratman diawasi ketat karena liriknya dianggap provokatif.

    Ancaman terhadap WR Supratman

    Meski bukan tentara, Supratman menghadapi tekanan berat. Ia diburu, diremehkan, namun tak mundur. Ia terus menyisipkan pesan perlawanan lewat ragam media dan tulisan semangat kebangsaan.

    Peran dalam Pergerakan Nasional

    Di dunia jurnalistik, Supratman aktif menulis di media seperti Kaoem Moeda dan Sin Po, menyebarkan semangat nasionalisme dan memperkuat pondasi ide bagaimana Indonesia bukan hanya sekali nyanyikan lagu, tetapi sebuah kesatuan makna kemerdekaan.

    Akhir Hayat dan Warisan Abadi

    Wafatnya pada Usia Muda

    Supratman meninggal pada 17 Agustus 1938 tanpa melihat Indonesia merdeka. Ia wafat dalam kondisi tidak sejahtera di Surabaya, jenazahnya dikebumikan di Makam Kapas, Surabaya.

    Penetapan sebagai Pahlawan Nasional

    Pemerintah Indonesia menetapkan Supratman sebagai Pahlawan Nasional pada tahun 1971 dan menganugerahi Bintang Mahaputra Utama kelas III.

    Warisan Lagu Kebangsaan

    Indonesia Raya menjadi lagu kebangsaan resmi sejak 1945, digunakan setiap upacara kenegaraan. Melodi dan maknanya tetap relevan sebagai simbol persatuan dan nasionalisme modern.

    Fakta Menarik tentang WR Supratman

    Makna inisial “WR”: Nama lengkapnya adalah Wage Rudolf, di mana “Rudolf” ditambahkan demi akses sekolah Belanda.
    Alat musiknya: terkenal dengan biola, hadiah dari mentor musiknya.
    Jurnalisme kritis: menulis kritik kolonial dan artikel nasionalis di Kaoem Moeda, Sin Po, menginspirasi pergerakan kaum muda.
    Indonesia Raya di era digital: meski dilarang masa kolonial, kini lagu tersebut menjadi ciri khas nasional resmi dan sering dicantumkan dalam kurikulum pendidikan untuk menanamkan semangat kebangsaan.
    Nilai generasi: keputusannya menggunakan seni sebagai alat perjuangan mengajarkan metode damai yang tajam dalam konstelasi politik dan pendidikan masa kini.

    WR Supratman mewakili kekuatan budaya sebagai alat perjuangan. Dia membuktikan, dengan biola dan kata, kita bisa menaklukkan penjajahan dan membentuk identitas bangsa.

    Keberaniannya menciptakan Indonesia Raya menjadi pengingat bahwa tidak semua pahlawan berasal dari medan perang. Beberapa membela negeri melalui nada dan narasi. Warisannya mengajari generasi muda nilai keberanian, seni, dan cinta tanah air.

    Disclaimer: Artikel ini dihasilkan dengan bantuan kecerdasan buatan (AI) dan telah melalui proses penyuntingan oleh tim redaksi Bisnis.com untuk memastikan akurasi dan keterbacaan informasi.

  • Polisi sebut motif pencuri kalung berlian di Jakut karena gaya hidup

    Polisi sebut motif pencuri kalung berlian di Jakut karena gaya hidup

    Jakarta (ANTARA) – Pihak kepolisian menyebutkan motif wanita berinisial AM (49) yang mencuri kalung emas dengan liontin berlian di Toko Diamond Jewellery Mall Artha Gading (MAG) di Jalan Boulevard Artha Gading Selatan, Jakarta Utara, pada Jumat (26/7) karena tuntutan gaya hidup.

    “Pelaku ini sudah beberapa kali tertangkap melakukan aksi pidana yang sama di beberapa tempat,” kata Kepala Unit Reserse (Kanit Reskrim) Polsek Kelapa Gading Polres Metro Jakarta Utara AKP Kiki Tanlim ​​​​​​ di Jakarta, Rabu.

    Ia mengatakan pelaku AM ini sebelumnya pernah tertangkap melakukan pencurian perhiasan di kawasan Bogor.

    “Kejadian ini sudah enam bulan yang lalu,” kata Kiki.

    Selain itu, wanita yang menggunakan tas mereka Hermes ini juga pernah tertangkap mencuri perhiasan di Surabaya.

    “Jadi aksi ini sudah berulang dan kali ini terjadi di Kelapa Gading,” ujarnya.

    Selain itu, pelaku juga telah memberikan barang bukti berupa kalung emas beserta liontin emas 18 karat seberat 4,09 gram dan berlian solitair 0,17 crt.

    “Barang bukti ini memang disimpan di apartemen pelaku dan pelaku mengaku serta menyerahkan barang bukti itu kepada kami,” katanya.

    Polsek Kelapa Gading masih melakukan penyelidikan dan penyidikan terkait kasus ini untuk mendalami apa ada pelaku lain.

    Sebelumnya, kepolisian telah menangkap seorang perempuan berinisial AM (49) yang diduga mencuri sebuah kalung emas dengan mata berlian di Toko Diamond Jewelrey Mall Artha Gading (MAG) di Jalan Boulevard Artha Gading Selatan pada Jumat (26/7).

    “Kami menangkap pelaku AM di Apartemen Altiz Bintaro Pondok Aren Tangerang Selatan pada Jumat (1/2) dengan sejumlah barang bukti setelah melakukan serangkaian penyelidikan,” kata Kapolsek Kelapa Gading Kompol Seto Handoko Putra di Jakarta, Sabtu (2/8).

    Petugas Kepolisian mengamankan sejumlah barang bukti berupa baju, celana dan tas yang digunakan pelaku saat melakukan pencurian. Kemudian satu unit tas, dua unit telepon seluler dan rekaman video pemantau yang ada di toko tersebut sebagai barang bukti.

    Penangkapan ini dilakukan setelah adanya laporan kepolisian dari korban berinisial HER yang melaporkan kejadian pencurian ini kepada SPKT Polsek Kelapa Gading pada Sabtu (27/7). Korban mengalami kerugian sekitar Rp50 juta akibat aksi pidana itu.

    Korban mengatakan dirinya bekerja di Toko Diamond Jewellery dan pelaku datang seolah-olah ingin membeli. Pelaku meminta dirinya mengambil tiga barang berupa kalung dan cincin.

    Setelah itu pelaku melihat-lihat barang tersebut dan tanpa disadari pelaku ini mengambil satu kalung emas dengan liontin berlian.
    Saat korban merapikan barang, pelaku ini mencuri kalung dengan melilitkan kalung di tangan dan menutupinya dengan baju lengan panjang. Atas kejadian tersebut korban melapor ke Polsek Kelapa Gading.

    Barang bukti kalung emas dengan liontin berlian yang dicuri pelaku AM dari toko emas di Toko Diamond Jewellery Mall Artha Gading, Selasa (5/8/2027). ANTARA/Mario Sofia Nasution

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Bambang Haryo: ANTARA ujung tombak pemerintah sebar informasi

    Bambang Haryo: ANTARA ujung tombak pemerintah sebar informasi

    “ANTARA sebagai ujung tombak pemberitaan harus benar-benar dimanfaatkan oleh pemerintah,”

    Surabaya (ANTARA) – Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Bambang Haryo Soekartono, menyebut Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA sebagai ujung tombak pemerintah dalam menyebarkan informasi kepada publik.

    Saat melakukan kunjungan reses ke Kantor Biro LKBN ANTARA Biro Jawa Timur, di Surabaya, Rabu, Bambang menyatakan bahwa keberadaan ANTARA harus dimanfaatkan secara optimal, baik oleh pemerintah pusat maupun daerah.

    “ANTARA sebagai ujung tombak pemberitaan harus benar-benar dimanfaatkan oleh pemerintah,” ujar Bambang Haryo.

    Dalam kunjungan tersebut, Bambang yang juga merupakan Ketua Kelompok Fraksi (Kapoksi) Komisi VII DPR RI itu menyampaikan bahwa ANTARA perlu dilibatkan secara aktif dalam seluruh kegiatan dan publikasi pemerintahan.

    Menurutnya, capaian-capaian penting pemerintah, seperti ketahanan pangan, ekspor komoditas ke luar negeri, kemajuan pendidikan dan sektor kesehatan, harus diberitakan secara luas melalui ANTARA.

    “Jika media swasta satu kali memberitakan, ANTARA bisa tiga hingga empat kali. ANTARA harus menjadi tolok ukur pemberitaan nasional, seperti pada masa lalu,” katanya.

    Politisi dari Partai Gerindra itu juga menyampaikan bahwa dalam era maraknya informasi media sosial, peran ANTARA menjadi semakin penting untuk menjadi penyeimbang, khususnya dalam menyaring informasi yang baik dan membangun tentang pemerintah.

    “Tidak semua berita negatif itu disukai publik. Saya sendiri merasakan, konten positif di media sosial pribadi justru lebih banyak mendapatkan respons baik. Ini menunjukkan masyarakat tetap ingin mendapatkan informasi yang sehat dan membangun,” ujar Legislator dari Dapil Jatim I, Surabaya-Sidoarjo ini.

    Kepala LKBN ANTARA biro Jawa Timur, Rachmat Hidayat mengapresiasi kehadiran Anggota Komisi VII DPR RI Bambang Haryo dalam rangka reses.

    “Kami berharap pemerintah bisa meng-endorse ANTARA pada publik, sehingga masyarakat bisa mengenal ANTARA sebagai kantor berita negara,” ujarnya.

    Lanjutnya, selama ini ANTARA menjadi lembaga pemerintah yang selalu menyajikan berita positif dan berimbang atas sejumlah capaian kinerja pemerintah.

    “Tak hanya itu, ANTARA memiliki segmentasi yang jelas sehingga informasi yang disampaikan ANTARA sudah tersampaikan pada pemangku kebijakan dan pembaca yang tepat,” ujarnya.

    Pewarta: Willi Irawan/Faizal Falakki
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Video: Investasi Ala Wagub Emil Dardak Biar Sukses Sejak Muda

    Video: Investasi Ala Wagub Emil Dardak Biar Sukses Sejak Muda

    Jakarta, CNBC Indonesia- Transmedia bersama Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menggelar Financial Festival pada 6-7 Agustus 2025 di Dyandra Convention Center Surabaya. Acara ini menjadi bagian dari edukasi untuk meningkatkan literasi keuangan yang diharapkan mendorong kesadaran masyarakat termasuk generasi muda untuk bijak dalam pengelolaan keuangan.

    Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak dalam Busnisess Talks menyampaikan pentingnya anak muda untuk memiliki tujuan dalam merencakan masa depan termasuk keuangan. Ada 2 hal yang penting yang harus dimiliki anak muda agar sukses yakni keberanian dan memanfaatkan kesempatan yang ada

    Selengkapnya simak dialog Safrina Nasution dengan Founder & Chairman CT Corp, Chairul Tanjung serta Chief Economist LPS, Muhammad Rifqi dan Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak dalam LPS Financial Festival di CNBC Indonesia (Rabu, 06/08/2025)

  • Video: Simak! Pesan Chairul Tanjung ke Anak Muda Yang Mau Cepet Kaya

    Video: Simak! Pesan Chairul Tanjung ke Anak Muda Yang Mau Cepet Kaya

    Jakarta, CNBC Indonesia- Transmedia bersama Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menggelar Financial Festival pada 6-7 Agustus 2025 di Dyandra Convention Center Surabaya. Acara ini menjadi bagian dari edukasi untuk meningkatkan literasi keuangan yang diharapkan mendorong kesadaran masyarakat termasuk generasi muda untuk bijak dalam pengelolaan keuangan.

    Founder & Chairman CT Corp, Chairul Tanjung dalam Business Talks memberi pesan penting bagi generasi muda dalam meraih kesuksesan secara cepat. CT mengatakan tidak ada hal instan untuk mewujudkan keberhasilan dan keuntungan finansial, karena harus diraih secara bertahap.

    Anak muda harus belajar yang baik dan mengikuti ragam organisasi sebagai langkah awal meraih kesuksesan untuk belajar bagaimana membangun kepimpinan, networking dan manajemen belajar mulai mencari uang.

    Selengkapnya simak dialog Safrina Nasution dengan Founder & Chairman CT Corp, Chairul Tanjung serta Chief Economist LPS, Muhammad Rifqi dan Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak dalam LPS Financial Festival di CNBC Indonesia (Rabu, 06/08/2025)