Pria Obesitas di Surabaya Dievakuasi, Alami Hernia dan Sesak Napas serta Jantung Bengkak
Tim Redaksi
SURABAYA, KOMPAS.com
– M Sarif (23), seorang pria obesitas yang tinggal di Jalan Brawijaya Kedurus 1, Kecamatan Wonokromo, Surabaya, dilarikan ke rumah sakit setelah mengalami berbagai masalah kesehatan.
Ibu pasien, Turiyah (57), menjelaskan bahwa putranya mulai mengeluh demam sejak bulan Juni 2025, yang membuatnya berhenti berjualan tisu di dekat tempat kosnya.
“Sudah 2 bulan enggak jualan, anaknya itu panas, saya kasihan. Dia bilang ‘aku sakit ma’, ya sudah enggak apa-apa nanti makan seadanya saja,” kata Turiyah saat ditemui di kosnya pada Kamis (7/8/2025).
Seiring waktu, Turiyah menyadari bahwa berat badan anaknya semakin bertambah selama tidak bekerja.
Selain itu, Sarif juga mengeluhkan nyeri di bagian testis saat berkemih.
“Pokoknya bengkak (badannya) barusan sekitar satu mingguan, dua mingguan ini. Telurnya itu besar, langsung bengkaknya itu merambat semuanya ya di tangan, semuanya,” ujarnya.
Turiyah menambahkan bahwa putranya juga mengalami sesak napas.
Akhirnya, dengan bantuan salah satu tetangganya, Sarif dibawa ke Rumah Sakit Soewandhie.
“Ya tadi anaknya sudah ditangani sama dokter, kok, jantungnya bengkak. Tapi mudah-mudahan berkat pertolongannya dokter sama Tuhan yang Maha Esa bisa diharapkan sembuh,” ujarnya.
Saat ini, Turiyah mengungkapkan bahwa kondisi pernapasan anaknya sudah sedikit membaik setelah mendapatkan bantuan oksigen.
Namun, dokter belum memberinya makanan dengan tujuan untuk menurunkan berat badannya.
Sebelumnya, Kepala Bidang Pemadam Kebakaran DPKP Kota Surabaya, Wasis Sutikno, mengonfirmasi bahwa pihaknya menerima laporan mengenai evakuasi pasien obesitas tersebut.
“Kondisi pasiennya, sadar namun sesak napas karena obesitas dan menderita hernia,” kata Wasis melalui pesan yang diterima pada Kamis (7/8/2025).
Wasis menjelaskan bahwa pihaknya mengalami kesulitan dalam proses evakuasi karena akses menuju kos pasien yang sangat sempit.
“Untuk pasien obesitas berada di dalam kos dengan lantai 1, lebar jalan di gangnya kurang lebih 80 centimeter dengan berat pasien kurang lebih 400 kilogram,” jelasnya.
Akhirnya, anggota tim penyelamat membantu Sarif berjalan keluar dari kosnya menggunakan kayu bambu.
Setelah satu jam, petugas berhasil menaikkan pasien ke ambulans dan merujuknya ke Rumah Sakit Soewandhie Surabaya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Surabaya
-
/data/photo/2025/08/07/6894b11e8da14.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Pria Obesitas di Surabaya Dievakuasi, Alami Hernia dan Sesak Napas serta Jantung Bengkak Surabaya 8 Agustus 2025
-
/data/photo/2025/08/07/6894bc149dace.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Seorang Warga Dibunuh OTK di Yahukimo Surabaya 7 Agustus 2025
Seorang Warga Dibunuh OTK di Yahukimo
Tim Redaksi
JAYAPURA, KOMPAS.com
– Personel Satgas Operasi Damai Cartenz sektor Yahukimo merespons kejadian pembunuhan terhadap Yohanes Entamoi (39).
Sosok warga sipil tersebut ditemukan meninggal dunia dengan luka berat akibat kekerasan senjata tajam di area Kali Merah, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Rabu (6/8/2025).
Setibanya di lokasi kejadian, tim melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengevakuasi jenazah korban ke RSUD Dekai untuk mendapatkan penanganan medis.
Hasil pemeriksaan awal menunjukkan bahwa korban mengalami sejumlah luka senjata tajam pada leher, wajah, lengan kanan, serta luka sobek di jari telunjuk kiri.
Yohanes diketahui beralamat di Permukiman Jalur 3 dan bekerja sebagai buruh swasta.
Dua orang saksi telah memberikan keterangan awal.
Saksi pertama berinisial G, mengungkapkan bahwa ia dan korban sedang membangun kios di lokasi kejadian ketika tiba-tiba dua orang tak dikenal menyerang mereka.
“Korban sempat melarikan diri ke belakang rumah, sementara saya berhasil menendang salah satu pelaku sebelum melarikan diri dan meminta pertolongan ke Polres Yahukimo,” ujarnya.
Saksi kedua, berinisial N, menjelaskan bahwa saat kejadian ia berada di dalam rumah yang berdekatan dengan lokasi pembangunan kios.
Ia mendengar teriakan minta tolong dan melihat dua orang tak dikenal mengejar tukang ke arah belakang rumah.
“Salah satu pelaku sempat mengancam saya dengan kapak, namun kemudian kembali mengejar korban. Karena situasi yang mengancam, saya langsung meninggalkan rumah dan melaporkan kejadian ke pihak kepolisian,” jelasnya.
Dalam proses olah TKP, tim juga mengamankan sejumlah barang bukti berupa pakaian korban, kacamata, ikat pinggang, topi, dan masker.
Kepala Operasi Damai Cartenz 2025, Brigjen Pol Dr Faizal Ramadhani, menegaskan bahwa Polri melalui Satgas Damai Cartenz dan Polres Yahukimo akan mengusut tuntas kasus ini dan tidak mentolerir tindakan kriminal yang mengancam keselamatan masyarakat sipil.
“Kami sangat prihatin atas kejadian ini. Tim telah diterjunkan untuk mengusut tuntas kasus tersebut dan memastikan pelaku segera ditangkap serta diproses hukum sesuai ketentuan yang berlaku,” tegasnya dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Kamis (7/8/2025).
Sementara itu, Kepala Satuan Tugas Humas Operasi Damai Cartenz, Kombes Pol Yusuf Sutejo, menambahkan bahwa dalam dua hari terakhir telah terjadi dua aksi kekerasan terhadap masyarakat pendatang di Kota Dekai, Yahukimo, Papua Pegunungan.
“Pada hari ini, 6 Agustus 2025, seorang warga bernama Yohanes Entamoi, usia 39 tahun, tukang kayu asal Ambon, telah menjadi korban pembacokan di leher yang berujung kematian,” jelasnya.
Lebih lanjut, Yusuf menyatakan bahwa satu saksi selamat, Gabrielis Lifarius Ratu, berhasil melarikan diri setelah sempat diserang pelaku yang membawa parang dan panah.
Saksi menyebut ada dua orang tak dikenal (OTK) yang melakukan aksi tersebut dengan posisi siaga dan niat menyerang.
“Personel satgas operasi damai cartenz, segera merespon ke TKP, mengevakuasi korban ke Rumah Sakit Umum Dekai dan melaksanakan patrol taktis di sekitar Lokasi kejadian.”
“Penyelidikan lebih lanjut telah dilakukan untuk mengungkap identitas pelaku dan motif di balik serangan ini,” tutupnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/08/07/68949d261e9bc.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Polisi Tegaskan Tidak Ada Izin Sound Horeg tapi Ada Karnaval Menggunakan Sound Sistem Surabaya 7 Agustus 2025
Polisi Tegaskan Tidak Ada Izin Sound Horeg tapi Ada Karnaval Menggunakan Sound Sistem
Tim Redaksi
LUMAJANG, KOMPAS.com
– Kepolisian Resor (Polres) Lumajang menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah menerbitkan izin untuk kegiatan sound horeg di wilayah hukumnya.
Hal ini disampaikan menyusul adanya penggunaan sound horeg oleh warga dalam acara karnaval desa, termasuk insiden tragis yang terjadi ketika seorang ibu rumah tangga meninggal dunia saat menonton pertunjukan tersebut di Desa Selok Awar-awar, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, akhir pekan lalu.
Saat ini, acara serupa sedang berlangsung selama tiga hari, dimulai dari Kamis (7/8/2025) malam, di Desa Karanglo, Kecamatan Kunir, Kabupaten Lumajang.
Dalam flyer acara tersebut, disebutkan akan ada empat sound yang tampil dengan total 48 subwoofer.
Kasi Humas Polres Lumajang Ipda Untoro Abimanyu menegaskan bahwa selama ini tidak ada permohonan izin untuk kegiatan sound horeg yang diajukan kepada pihaknya.
“Sampai saat ini itu belum ada yang mengajukan permohonan izin kegiatan sound horeg tetapi untuk hari ini ada 3 hari di Desa Karanglo, Kecamatan Kunir, ada kegiatan rangkaian karnaval yang hari ini jadwalnya pentas seni dan bantengan,” ujar Untoro di Mapolres Lumajang, Kamis (7/8/2025).
Untoro juga membantah bahwa kegiatan yang berlangsung adalah pertunjukan sound horeg.
Ia menegaskan bahwa izin yang dikeluarkan oleh Polres Lumajang adalah untuk kegiatan karnaval.
Meskipun begitu, ia mengakui adanya penggunaan sound sistem dalam acara tersebut.
“Kami juga tidak bisa melarang kegiatan (karnaval) di situ sound sistem,” tambahnya.
Lebih lanjut, Untoro menjelaskan bahwa pihaknya telah menandatangani kesepakatan dengan panitia penyelenggara karnaval untuk mematuhi batasan yang telah ditetapkan.
Di antara ketentuan tersebut adalah batas maksimal kebisingan yang diizinkan yaitu 85 desibel dan acara harus berakhir pada pukul 23.00 WIB.
“Apabila nanti kegiatan itu melebihi ketentuan yang sudah disepakati bersama kepolisian, kami akan menindak tegas apabila ada pelanggaran yang dimaksud,” pungkasnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/08/07/6894c3a6ecc31.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Fraksi PKB Kecam Wabup Jember 11 Kali Absen Paripurna, Djoko: Ngomong Pakai Hatilah Surabaya 7 Agustus 2025
Fraksi PKB Kecam Wabup Jember 11 Kali Absen Paripurna, Djoko: Ngomong Pakai Hatilah
Tim Redaksi
JEMBER, KOMPAS.com
– Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPRD Jember mengecam absennya Wakil Bupati Jember, Djoko Susanto, yang tidak hadir dalam 11 kali rapat paripurna.
Juru bicara Fraksi PKB, Nurhuda Candra Hidayat, menyampaikan bahwa dari total 13 kali paripurna, Wabup Jember hanya hadir dua kali.
“Ketidakhadiran tersebut merupakan bentuk penghinaan terhadap lembaga DPRD Jember.”
“Terkesan menyepelekan pembahasan hajat hidup rakyat Jember,” tegas Nurhuda saat menyampaikan pandangan akhir fraksi atas Raperda PAPBD 2025 dalam paripurna yang digelar pada Kamis (7/8/2025).
Ia menilai bahwa absennya Djoko Susanto berkali-kali merupakan pengabaian terhadap amanah konstitusi.
Fraksi PKB juga mempertanyakan keseriusan Wabup dalam menjalankan tugas dan mengawal aspirasi rakyat, serta meminta agar birokrasi dapat lebih dewasa dan mengakhiri dinamika yang kurang produktif.
“Kami menuntut penjelasan resmi atas ketidakhadiran ini dan komitmen nyata untuk hadir secara konsisten ke depan,” tambah sekretaris Fraksi PKB tersebut.
Di sisi lain, Wakil Bupati Jember, Djoko Susanto, menjelaskan bahwa ia tidak mendapatkan undangan dari DPRD, bahkan setelah memastikan kepada ajudannya.
Ia menyarankan agar Fraksi PKB terlebih dahulu menanyakan kepada dewan sebelum mengeluarkan pernyataan kecaman.
“Saya mengimbau kalau ngomong pakai hatilah,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Jember, Muhammad Fawait, enggan memberikan komentar terkait kritik terhadap wakilnya yang tidak hadir dalam 11 kali paripurna.
“Karena ini tuan rumahnya DPRD, saya tidak bisa komentar ya, karena saya juga tamu di sini. Biar nanti ketua DPRD saja ya sebagai tuan rumah,” ungkapnya setelah paripurna.
Berdasarkan penelusuran Kompas.com, Djoko terakhir kali menghadiri paripurna pada 24 Maret 2025 dalam agenda penyampaian nota pengantar Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Jember Akhir Tahun Anggaran 2024.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/08/07/6894c7777130f.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Bupati Kediri Tak Akan Sweeping Bendera One Piece, asal.. Surabaya 7 Agustus 2025
Bupati Kediri Tak Akan Sweeping Bendera One Piece, asal..
Tim Redaksi
KEDIRI, KOMPAS.com
– Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, mengungkapkan sikapnya terkait fenomena pengibaran bendera One Piece yang tengah menjadi sorotan.
Dalam pandangannya, pengibaran bendera bergambar tengkorak yang dikenal dengan nama Jolly Roger dalam anime One Piece tidak menjadi masalah di wilayahnya.
Mas Bup Dhito, sapaan akrab bupati berusia 33 tahun tersebut, memberikan kebebasan kepada masyarakat mengibarkan bendera apapun sebagai bentuk ekspresi kreativitas yang positif.
“Mau pasang One Piece, mau pasang Naruto silakan. Tidak ada masalah. Karena itu adalah kartun, simbol kreativitas,” ujar Mas Bup Dhito dalam video singkat yang beredar, Kamis (7/8/2025).
Namun, bupati yang sedang menjalani periode kedua masa pemerintahannya ini menetapkan batasan.
Dia menegaskan pentingnya menjunjung tinggi bendera Merah Putih sebagai simbol negara yang utama.
“Selama bendera itu dipasang tidak lebih tinggi dari bendera Merah Putih, silakan, tidak ada masalah,” lanjutnya.
Bupati Kediri juga memastikan bahwa tidak akan ada tindakan sweeping atau penertiban terhadap pengibaran bendera One Piece, selama tidak melanggar ketentuan yang ada.
“Gak ada sweeping. Bendera apapun, kecuali bendera (terafiliasi kelompok) radikal, silakan. Asal tidak lebih tinggi dari bendera Merah Putih,” pungkasnya.
Fenomena pengibaran bendera One Piece ini muncul menjelang peringatan HUT ke-80 RI.
Menurut Pakar Hukum Universitas Trisakti, Abdul Fickar Hadjar, secara hukum tidak ada aturan yang melarang pengibaran bendera tersebut.
“Ya, benar tidak ada aturan, baik undang-undang, peraturan pemerintah (PP), maupun putusan pengadilan yang melarang bendera tersebut,” kata Abdul, Sabtu (2/8/2025).
Abdul menjelaskan bahwa tindakan tersebut merupakan bentuk kebebasan berekspresi yang dijamin oleh Pasal 28E ayat (3) UUD 1945.
Selain itu, UU Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (HAM) juga mendukung kebebasan mengemukakan pendapat, selama tidak melanggar nilai agama, kesusilaan, dan keutuhan bangsa.
UU Nomor 24 Tahun 2009 mengatur tata letak dan perlakuan terhadap bendera negara.
Jika bendera lain dikibarkan berdampingan, bendera Merah Putih harus memiliki posisi tertinggi dan ukuran terbesar.
Pasal 21 UU tersebut menekankan bahwa bendera negara tidak boleh dikalahkan secara visual oleh simbol, panji, atau bendera lainnya.
Abdul juga menambahkan bahwa meskipun mengibarkan bendera One Piece tidak melanggar hukum, masyarakat harus tetap bijak dalam mengekspresikan kecintaan terhadap budaya pop.
“Jadi pada dasarnya boleh memasang bendera apa saja sepanjang tidak melanggar hukum,” ujarnya.
“Orang yang nyinyir melarang, itu bukti ketidakmengertiannya akan aturan,” imbuhnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/08/07/6894d253a1996.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Bendera One Piece Berkirbar di Ponorogo, Polisi Imbau Warga Kibarkan Merah Putih Surabaya 7 Agustus 2025
Bendera One Piece Berkirbar di Ponorogo, Polisi Imbau Warga Kibarkan Merah Putih
Tim Redaksi
PONOROGO, KOMPAS.com
– Sebuah bendera bergambar bajak laut dari anime One Piece sempat berkibar di sebuah konter handphone di Desa Bulu Kidul, Kecamatan Balong, Ponorogo.
Kejadian ini menarik perhatian petugas dari polisi dan TNI yang langsung turun tangan untuk menertibkannya.
Alia Alma Septiana, penjaga konter handphone tersebut, mengaku terkejut saat petugas datang dan meminta bendera itu diturunkan.
“Saya tidak paham siapa yang memasang bendera di situ. Sudah terpasang tiga hari ini,” ujarnya pada Kamis (7/8/2025).
Wakapolsek Balong, Ipda Prasetiyanto, menjelaskan bahwa penanganan kasus ini hanya sebatas imbauan.
Ia mengingatkan masyarakat untuk lebih baik mengibarkan bendera merah putih, mengingat saat ini merupakan momen peringatan kemerdekaan Bangsa Indonesia.
“Kami imbau masyarakat untuk mengibarkan bendera merah putih. Momen 17 Agustus adalah momen kemerdekaan Indonesia. Alangkah baiknya mengibarkan bendera Merah Putih,” katanya.
Kepala Desa Bulu Kidul, Sayuk Prawirohusodo, juga menegaskan pentingnya mengibarkan bendera merah putih.
Ia menyebutkan bahwa pemerintah desa telah mengimbau masyarakat untuk mengibarkan bendera merah putih dalam rangka memperingati HUT ke-80 RI.
“Kami sudah melakukan imbauan dan sosialisasi kepada masyarakat, ketua RT, dan lingkungan setempat agar mengibarkan Bendera Merah Putih saja dan melarang mengibarkan bendera selain bendera Merah Putih,” katanya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Video: LPS Financial Festival 2025 Sukses Digelar di Surabaya
Video
Video: LPS Financial Festival 2025 Sukses Digelar di Surabaya
News
3 jam yang lalu
-

‘CT Way’, 10 Rumus Sukses Bangun Bisnis Ala CT
Jakarta –
Founder and Chairman CT Corp Chairul Tanjung mempunyai 10 rumus membangun usaha yang dikenal sebagai CT Way. Rumusan ini diterapkannya benar-benar dari nol.
Pria yang karib disapa CT mengatakan rumusan pertama dalam berusaha itu, yakni memulai usaha dengan niat baik. Menurut dia, niat baik ini yang akan menjadi bekal untuk mendapatkan kebaikan-kebaikan lainnya dalam merintis bisnis usaha.
“Kedua, baca dan tangkap peluang. Tadi, kalau mau jadi pengusaha harus bisa membaca peluang dan menangkapnya. Tadi pertanyaannya, kalau nggak ada gimana Pak? Tangkap peluangnya,” kata CT dalam acara LPS Financial Festival 2025, di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (7/8/2025).
Ketiga, uang bukan modal utama. Hal ini berdasarkan apa yang dialaminya. Pada saat memulai bisnis, dia menyebut tidak mempunyai uang. Dia mengawalinya dengan bisnis percetakan bersama dengan sang teman pada saat memasuki bangku kuliah.
Menurut dia, uang bukanlah modal utama. Paling penting, lanjut CT, berorganisasi serta membangun relasi.
“Jadi, uang bukan modal utama. Jadi, apa intinya tadi? Berorganisasi, networking, teman yang banyak. Karena itu adalah modal. Selain daripada uang. Kalau punya uang, alhamdulillah, tapi nggak semua orang punya uang. Tapi itu tidak jadi hambatan,” imbuh dia.
Keempat, belilah masa depan dengan harga sekarang. CT menilai memulai usaha harus memahami perkembangan zaman.
Kelima, menjadikan kegagalan sebagai sahabat baik. Sebanyak apapun kegagalan yang terjadi, CT menyebut harus terus bangkit hingga kegagalan bosan datang.
Keenam, kerja keras, pantang menyerah, tidak kompromi terhadap hasil akhir, disiplin dan perfeksionis.“Ini yang orang Indonesia rada susah nih. Kerja keras. Aduh, orang kita itu susah. Padahal saya selalu bilang, Tuhan itu maha adil. Dia tidak akan kasih rezeki kepada orang yang lebih tidak bekerja keras dibandingkan yang bekerja keras. Pantang menyerah, udah pasti. Detail. Saya tanya itu ada pada detailnya, kata orang pintar itu. The devil is in the detail. Tidak kompromi terhadap hasil akhir. Harus perfect,” jelasnya.
Ketujuh, intuisi. Menurut dia, intuisi merupakan sesuatu yang rasional yang harus dimiliki pengusaha. Kedelapan, CT menyebut ambil keputusan, cari solusi, bukan masalah. Kesembilan, pragmatisme dan idealisme bukan minyak dan air.
“Nah ini seringkali orang itu mana lebih penting? Pragmatis apa idealis? Jangan pernah mendikotomikan antara idealisme dan pragmatisme. Pragmatisme dan idealisme bukan minyak dan air, tetapi dia seperti yin dan yang dalam filosofi Chinese dan dia seperti koin dengan dua mata sisi. Jadi pragmatisme untuk diri kita, keuntungan dan lain sebagainya. Idealisme untuk sustainability. Tanpa idealisme kita gak bisa sustainability, kita gak bisa berkesinambungan,” terang CT.
“Dan nomor 10 itu, semua yang kita lakukan tujuannya satu. Jadi bukan tujuannya uang, bukan tujuan apa, tujuannya adalah semua yang kita lakukan di dunia ini tidak lain dan tidak bukan adalah untuk mencari keberkahan,” tambahnya.
(fdl/fdl)

