Stasiun Klakah Resmi Berubah Nama Jadi Stasiun Lumajang
Tim Redaksi
LUMAJANG, KOMPAS.com –
Stasiun Klakah di Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, resmi berganti nama menjadi Stasiun Lumajang.
Kepala Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kelas I Surabaya, Denny Michels Adlan, mengatakan bahwa persetujuan pergantian nama Stasiun Klakah menjadi Stasiun Lumajang telah diberikan.
Saat ini, proses finalisasi sedang dilakukan di Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan.
“Usulan (pergantian nama stasiun) sudah mendapatkan respons yang sangat mendukung, nama stasiun adalah simbol daerah dan Lumajang pantas mendapatkan nama itu,” kata Denny dalam keterangan tertulis, Minggu (10/8/2025).
Bupati Lumajang, Indah Amperawati, mengatakan bahwa pergantian nama Stasiun Klakah menjadi Stasiun Lumajang sangat penting untuk membangun citra Lumajang.
Menurutnya, selama ini wisatawan luar kota maupun mancanegara yang datang ke Lumajang melalui Stasiun Klakah tidak benar-benar tahu bahwa mereka telah sampai di Lumajang.
“Kami menyambut baik pergantian nama ini, dengan begini nama Lumajang bisa semakin dikenal oleh masyarakat secara luas, jadi tidak ada lagi orang mau ke Lumajang bilang turun di Stasiun Klakah, sekarang pesan tiketnya Stasiun Lumajang,” kata Indah di Lumajang, Minggu (10/8/2025).
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Lumajang, Rasmin, mengatakan bahwa pihaknya siap melakukan penyesuaian teknis untuk mendukung pergantian nama Stasiun Klakah menjadi Stasiun Lumajang.
Termasuk penataan ulang kawasan di sekitar stasiun agar lebih representatif, seperti menyediakan angkutan penghubung dari stasiun menuju ke obyek-obyek vital yang ada di Lumajang.
“Segala persiapan terkait pergantian nama ini sudah kami siapkan, kami ingin membangun ulang wajah Lumajang melalui gerbang transportasinya,” ungkap Rasmin.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Surabaya
-
/data/photo/2025/08/10/68986b8f779d1.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Stasiun Klakah Resmi Berubah Nama Jadi Stasiun Lumajang Regional 10 Agustus 2025
-

Cinta Bola, Cinta OPPO! Meriahkan Laga BRI Super League 2025
Jakarta –
Musim baru BRI Super League (BSL) 2025 berlangsung lebih meriah dengan hadirnya OPPO sebagai Official Smartphone Partner hingga 2027. Brand smartphone ini tak hanya tampil di pinggir lapangan, tapi juga membawa sederet aktivitas seru untuk pencinta bola lewat OPPO Fan Zone di setiap laga.
Pada pertandingan pembuka, Borneo FC Samarinda menang tipis 1-0 atas Bhayangkara Presisi Lampung FC. PSIM Yogyakarta menaklukkan PERSEBAYA Surabaya 1-0, sementara PSM Makassar bermain imbang 1-1 melawan PERSIJAP Jepara. Di luar lapangan, OPPO Fan Zone jadi titik kumpul fans untuk berfoto, bermain, dan berbagi euforia lewat fitur ‘Foto Bola dengan OPPO Zoom’.
Di acara tersebut, OPPO hadir dengan membawa antusiasme dari para fans di laga pembuka. Vice President OPPO Indonesia Patrick Owen mengatakan dengan Reno14 Series dan teknologi Zoom, setiap momen di stadion bisa ditangkap dengan sempurna.
“Antusiasme luar biasa dari para fans di laga pembuka menunjukkan bahwa sepak bola dan OPPO adalah kombinasi yang saling melengkapi. Kami percaya, pecinta bola pasti cinta OPPO. Dengan Reno14 Series dan teknologi Zoom, setiap momen di stadion bisa ditangkap dengan sempurna dan dibagikan sebagai #LagaPenuhMomen yang tak terlupakan,” ujar Patrick dalam keterangannya, Minggu (10/8/2025)
Bukan hanya fans yang dimanjain. Pemain terbaik di masing-masing pertandingan juga dapat apresiasi langsung dari OPPO. Kei Hirose dari Borneo FC, Victor Luiz dari PSM Makassar, dan Yusaku Yamadera dari PERSEBAYA dinobatkan sebagai Player of the Match, mereka langsung bawa pulang OPPO Reno14 Series. Sebuah bentuk penghargaan yang bikin makin keliatan kalau OPPO benar-benar paham semangat sepak bola Indonesia.
Ragam Aktivitas Seru yang Bikin Betah di OPPO Fan Zone
Foto: Dok. OPPO
Fan Zone sendiri bener-bener jadi pusat perhatian. Fans yang hadir bisa mencoba langsung kecanggihan kamera OPPO Reno dan Find Series, ikut main Score with OPPO, berpose bareng standee pemain favorit, dan tentu saja bawa pulang merchandise keren. Bahkan sebelum kick-off, antrian udah panjang. Seru banget kan!
Salah satu spot yang paling heboh adalah OPPO Chant Chamber. Di sini, fans bisa teriak dukungan sepuasnya, sekerasnya, dan serunya lagi, semua terekam oleh kamera OPPO untuk jadi konten yang bisa langsung dibagikan ke sosial media. Rasanya kayak tribun mini yang interaktif dan personal banget.
Kemudian ada juga Score with OPPO, tempat fans unjuk kemampuan cetak gol ke gawang mini. Hadiahnya eksklusif, tapi lebih dari itu, vibes kompetitif dan fun-nya dapet banget. Belum lagi spot foto bareng standee pemain, yang jadi konten wajib buat di share ke sosmed pakai hashtag #LagaPenuhMomen.
Lewat keseruan ini, OPPO sukses membuktikan kalau sepak bola dan teknologi bisa jalan bareng dengan cara yang asyik dan relevan. ‘Foto Bola dengan OPPO Zoom’ bukan sekadar gimmick, tapi cara baru buat para pecinta sepak bola Indonesia menangkap momen dari tribun dengan kualitas foto yang bikin bangga. Teknologi Zoom di Find X8 Series dan AI Imaging di Reno14 Series bener-bener jadi game-changer.
Foto: Dok. OPPO
Kalau kamu pengen bawa pulang partner nobar yang bisa diajak ke mana aja, OPPO Reno14 Series udah bisa didapetin di OPPO Store, OPPO Gallery, OPPO Experience Store, OPPO Online Store, e-commerce, dan mitra resmi. Ada Reno14 Pro 5G (Rp10.999.000), Reno14 5G (mulai Rp7.499.000), dan Reno14 F 5G (mulai Rp5.599.000). Ditambah lagi promo sampai Rp3 juta, termasuk cashback Rp750.000, Google AI Pro 3 bulan, hingga 2TB cloud storage. Info lengkap yuk langsung cek di situs resmi OPPO Indonesia: www.oppo.co.id
(akn/ega)
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5311011/original/073696900_1754811651-1001053180.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Lagu Daerah Tampil Berkelas dalam Aransemen Jazz di Jazz Gunung Ijen Banyuwangi – Page 3
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, yang hadir menyaksikan Jazz Gunung Ijen, memberikan apresiasi terhadap ajang musik yang konsisten digelar sejak 2013. Ia menilai, keberadaan acara ini mampu memperkaya segmentasi pariwisata di Bumi Blambangan.
“Ini merupakan bagian dari Banyuwangi Festival yang rutin diselenggarakan. Kami menghadirkan perhelatan seni, dari yang bersifat etnik hingga modern. Dari yang kolosal hingga yang segmented,” ungkap Ipuk.
Ipuk juga memuji gelaran Jazz yang menggandeng musisi lokal. “Kami juga mengapresiasi penyelenggara Jazz Gunung, yang menggandeng musisi lokal Banyuwangi, dan bisa membuktikan musik daerah bisa dipadu apik dengan balutan jazz,” tambah Ipuk.
Jazz Gunung Series 3 Ijen 2025 mengangkat konsep “jazz n beyond” mengusung konsep pemberdayaan ekonomi. Gerai-gerai UMKM lokal menjadi sajian utama di lokasi acara.
Para pengunjung dapat berbelanja dari warung-warung yang dikurasi dari sekitar Taman Gandrung Terakota. “Festival tak sekadar festival. Tapi, harus mengusung upaya pemberdayaan ekonomi lokal,” tambah Ipuk.
Selain Suliyana, konser Jazz Gunung Ijen juga menghadirkan grup musik lokal, Jazz Patrol Kawitan, Temenggungan. Berbagi panggung dengan para musisi jazz kenamaan lainnya. Seperti The Aartsen ft. Adam Zagorski, Irsa Destiwi Trio, Dua Empat, Kevin Yosua Trio ft. Fabien Mary, hingga Surabaya Pahlawan Jazz.
Tak hanya itu, pada event jazz gunung tahun ini juga menggandeng ISI Yogyakarta yang menampilkan pameran seni visual bertajuk “Flora Fauna”, dan pameran batik bertemakan “Beta Jamur”.
(*)
-

Dear Warga Medan, Yuk Nyanyi Bareng Judika di LPS Financial Festival
Jakarta, CNBC Indonesia – Kesuksesan gelaran LPS Financial Festival 2025 di Surabaya, Jawa Timur, Transmedia Group akan melanjutkannya di Medan, Sumatera Utara pada 20-21 Agustus. Penyanyi Judika Nalom Abadi Sihotang, atau yang dikenal dengan Judika pun dijadwalkan memeriahkan acara tersebut.
Pelantun lagu Aku yang Tesakiti dan Jikalau Kau Cinta kelahiran Sidikalang 46 tahun lalu dikenal dengan suaranya yang khas. Selain merdu, pemilik suara tenor ini memiliki jangkauan yang luas sehingga membuatnya mahir membawakan berbagai jenis lagu.
Bagi warga Kota Medan yang ingin nyanyi bareng Judika bisa langsung menyambangi acara LPS Financial Festival 2025 di Regale International Convention Center, Medan. Selain Judika, akan hadir juga RAN, Wali dan Setia Band memeriahkan rangkaian acara tersebut.
Grup Stand Up Comedy dari Agak Laen juga akan memeriahkan acara tersebut melalui aksi komedi mereka. Tak tanggung-tanggung, ada juga Raline Shah, artis kelahiran Medan sekaligus Staf Khusus Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) bakal mengisi sesi educational class di LPS Financial Festival Medan.
Beberapa tokoh penting di sektor keuangan juga akan hadir di LPS Financial Festival Medan. Di antaranya adalah Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa; Pendiri CT Corp Chairul Tanjung; dan Ketua Komisi XI DPR Muhammad Misbakhun.
LPS Financial Festival hadir untuk meningkatkan literasi keuangan, memperluas wawasan generasi muda, serta mendorong terciptanya ekosistem keuangan yang inklusif dan berkelanjutan. Melalui sejumlah rangkaian kegiatan edukatif dan interaktif, festival ini bertujuan memberdayakan generasi muda melalui pengetahuan keuangan.
Lewat LPS Financial Festival Medan, para peserta berkesempatan memperoleh ilmu berharga dari berbagai tokoh penting di industri keuangan, mulai dari LPS hingga praktisi keuangan. Para peserta juga akan mendapat hiburan dari beberapa artis atau musisi yang tampil di ajang tersebut.
Oleh karena itu, jangan sampai ketinggalan untuk menghadiri LPS Financial Festival di Medan. Tunggu apalagi? Segera daftarkan diri Anda segera di sini.
(bul/bul)
[Gambas:Video CNBC]
-
/data/photo/2025/08/09/68974bdbd9f9b.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Marak Tren Pendaki Fomo, Usaha Sewa Alat Camping Banjir Pesanan, Ingin Rasakan Sensasi 17an di Gunung Surabaya 9 Agustus 2025
Marak Tren Pendaki Fomo, Usaha Sewa Alat Camping Banjir Pesanan, Ingin Rasakan Sensasi 17an di Gunung
Editor
MAGETAN, KOMPAS.com
– Pemilik Usaha Persewaan Alat Camping Van Adventure, Kecamatan Sidorejo, Magetan, Jawa Timur, Ika Yuliana, menyebut ada lonjakan pesanan rental alat camping mulai meningkat setelah bulan Puasa 2025.
Lonjakan terus bertambah pada libur panjang sekolah,dan menjelang HUT Kemerdekaan RI ke-80.
“Bisa mencapai hampir dua kali lipat dibanding hari biasa. Kalau hari biasa 30 order penyewaan per hari, sekarang 30 sampai dengan 50 order per hari,” ujar Ika, Jumat (8/8/2025).
Dirinya tidak memungkiri, jika rata rata para penyewa mengikuti fenomena Fomo, demi merasakan sensasi mendaki gunung.
Pasalnya, banyak anak muda mengikuti tren mendaki karena viral di media sosial.
“Mereka menyewa alat dengan sistem tektok, tidak menginap. Barang yang paling laris disewa itu trekking pole, hydropack, sepatu gunung, sama jaket. Mayoritas penyewa adalah pelajar dan mahasiswa dari daerah seperti Ngawi, Bojonegoro, Pati, hingga Blora,” imbuhnya.
Ika juga memperkirakan, jumlah penyewa bisa tembus lebih dari 100 orang.
Mengingat, HUT RI Ke 80 selalu identik, dengan pelaksanaan upacara di Gunung.
Salah satu penyewa alat pendaki, Najwa Ramadhani, 18, pelajar asal Dolopo Kabupaten Madiun, mengaku akan mendaki Gunung Lawu bersama lima temannya.
“Rencana naik Sabtu ini, tapi cuma tektok saja, tidak menginap. Ini pertama kali saya naik gunung. Kami sewa jaket, jas hujan, sama trekking pole. Kami penasaran saja bagaimana rasanya naik gunung. Memilih jalur Cemoro Kandang yang dikenal lebih ramah bagi pemula,” tuntasnya .
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul
Tren Pendaki ‘Fomo’ Naik Signifikan, Usaha Sewa Alat Camping di Magetan Banjir Pesanan
.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/08/08/6895ffc2cf952.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Tak Kuasa Menahan Kecewa Kalahnya Persebaya dari PSIM, Kapten Bruno Moreira: Kami Melewatkan Peluang Surabaya 9 Agustus 2025
Tak Kuasa Menahan Kecewa Kalahnya Persebaya dari PSIM, Kapten Bruno Moreira: Kami Melewatkan Peluang
Editor
SURABAYA, KOMPAS.com
– Kapten Persebaya, Bruno Moreira tidak bisa menyembunyikan kekecewaan karena timnya kalah 0-1 dari PSIM Yogyakarta, Jumat (8/8/2025) malam di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya Jawa Timur.
Kekecewaan semakin terasa, karena Persebaya menelan kekalahan dari tim promosi, juga dipermalukan di depan pendukungnya sendiri.
Gol PSIM Yogyakarta pada laga pertama Super League 2025/2026 ini dicetak oleh Norberto Vidal menit 90+2.
“Secara keseluruhan kami telah mencoba yang terbaik untuk mendapatkan hasil yang positif. Sayangnya kami tidak bisa melakukannya di depan para pendukung kami di kandang sendiri,” kata Bruno Moreira pada media termasuk
surya.co.id
.
“Kami tahu bahwa pertandingan ini sangat penting untuk memberikan langkah awal yang positif, tetapi kami tidak bisa melakukannya,” tambah pemain asal Brasil itu.
Bruno Moreira tidak mau terlalu lama meratapi kekalahan. Juga tidak terlalu fokus mencari alasan kekalahan.
Memilih fokus membenahi tim, agar bisa bangkit laga kedua saat menyambangi kandang Persita Tangerang, Sabtu (16/8/2025) mendatang di Indomilk Arena.
“Seperti yang dikatakan oleh pelatih, kami telah melewatkan sebuah peluang yang tidak boleh kami lewatkan,” ucapnya.
“Sekarang, kami akan menatap ke depan untuk pertandingan berikutnya, kami masih memiliki peluang untuk meraih tiga poin dan terus berjuang untuk naik ke papan atas,” pungkas Bruno Moreira.
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul
Kapten Persebaya Bruno Moreira Kecewa Kalah dari PSIM Yogyakarta, Ambisi Bangkit Laga Kedua
.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/08/09/6897428390bd7.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Koalisi Masyarakat Sipil Surabaya Gelar Panggung Rakyat: Kejahatan Kemanusiaan Tidak Bisa Dihapus dari Sejarah Surabaya 9 Agustus 2025
Koalisi Masyarakat Sipil Surabaya Gelar Panggung Rakyat: Kejahatan Kemanusiaan Tidak Bisa Dihapus dari Sejarah
Editor
SURABAYA, KOMPAS.com
– Koalisi Masyarakat Sipil Surabaya menggelar Panggung Rakyat di halaman sekretariat GMKI (GMKI) Surabaya, Jalan Tegalsari 62, Kota Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (9/8/2025)
Koalisi ini beranggotakan individu-individu dan organisasi-organisasi yang menolak penulisan ulang sejarah Republik Indonesia oleh pemerintahan Prabowo Subianto.
Selain ketergesaan waktu pengerjaan dan minimnya keterlibatan publik, buku sejarah yang diterbitkan berpotensi menjadi instrumen legitimasi kekuasaan, menihilkan korban dan liyan, menghapus ingatan, menghilangkan pengetahuan serta mengabaikan tuntutan rakyat agar negara bertanggung-jawab pada peristiwa pelanggaran dan kejahatan HAM di masa lalu, termasuk kerusuhan Mei 1998.
Proses pembentukan tim penulis buku sejarah tersebut juga dilakukan dengan instan dan tanpa menyertakan pelibatan publik terutama dari kelompok korban.
“Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya kami untuk meningkatkan kesadaran publik melalui gerakan kolektif yang tidak hanya bersikap reaktif terhadap pernyataan yang menyakiti dan mengkhianati kebenaran, tetapi juga proaktif dalam mempertahankan keadilan, kejujuran, dan martabat bagi semua warga negara,” kata Kandi Aryani Suwito, koordinator aksi.
Selain diisi pertunjukan budaya, Panggung Rakyat bertajuk Menyeduh Ingatan, Menolak Lupa tersebut diisi pula dengan diskusi yang menghadirkan akademisi Prof. Drs. Hotman Siahaan, Dr. Pinky Saptandari EP, Dr. Endah Triwijati (Tiwi), dan RD. Alexius Kurdo Irianto atau Romo Kurdo.
“Aksi ini menyuarakan apa yang seharusnya disuarakan dan mereka yang terbungkam, untuk meluruskan sejarah bangsa. Gerakan ini, salah satu misinya adalah merawat memori kolektif ingatan, dengan menolak tegas pengabaian, pelupaan dan penyesatan sejarah bangsa,” kata Dr. Pinky Saptandari, Antropolog Fisip Universitas Airlangga.
Sementara Prof Hotman menyatakan, upaya pemerintah melakukan penulisan ulang sejarah adalah upaya untuk melegitimasi kekuasaan.
“Tetapi kejahatan terhadap kemanusiaan tidak bisa dihapus dari sejarah. Sebesar apapun kekuasaan mencoba menghapus dan menghilangkannya dari dokumen. Ingatan sosial yang tertanam sangat dalam di memori sosial masyarakat akan tetap menjadi narasi yang membiak dari generasi ke generasi,” kata guru besar Fisip Unair tersebut.
“Rezim kekuasaan selalu berganti tapi narasi sejarah akan tetap hidup di dalam ingatan sosial masyarakat. Pengalaman traumatis akan melanggengkan narasi sejarah, tetap hidup di benak masyarakat. Karma sejarah akan menghantui siapapun yang mencoba menghapus fakta sejarah demi kekuasaan,” lanjutnya.
Sementara, Endah Triwijati, Ketua Kelompok Studi Gender dan Kesehatan Universitas Surabaya, menyoroti perempuan-perempuan korban kekerasan di masa lalu yang kisahnya hendak dihilangkan dalam buku sejarah RI.
Setelah diskusi tersebut, para peserta aksi beramai-ramai melakukan cap tangan di spanduk bertuliskan Tolak Manipulasi Sejarah dan menyampaikan pernyataan sikap.
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul
Koalisi Masyarakat Sipil Surabaya Gelar Panggung Rakyat Tolak Manipulasi Sejarah
.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/07/29/68880c1837e79.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Aturan Baru Sound System di Jatim: Kebisingan Konser Musik Maksimal 120 Desibel, Karnaval 85 Desibel Surabaya 9 Agustus 2025
Aturan Baru Sound System di Jatim: Kebisingan Konser Musik Maksimal 120 Desibel, Karnaval 85 Desibel
Tim Redaksi
SURABAYA, kompas.com –
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Kapolda Jatim Irjen Nanang Avianto, dan Pangdam V Brawijaya Mayjend TNI Rudy Saladin menandatangani Surat Edaran (SE) yang mengatur pengeras suara.
SE Bersama Nomor 300.1/ 6902/209.5/2025, Nomor SE/ 1/VIII/ 2025 dan Nomor SE/10/VIII/ 2025 tanggal 6 Agustus 2025 tentang penggunaan
sound system
atau pengeras suara di wilayah Jatim itu mengatur tingkat kebisingan dalam salah satu poinnya.
Dalam pasal 1 yang mengatur pembatasan tingkat kebisingan penggunaan sound system/pengeras suara, ditetapkan batasan tingkat kebisingan pengeras suara yang statis (menetap) maupun nonstatis (yang berpindah-pindah).
Untuk pengeras suara statis seperti digunakan pada acara pertunjukan musik, seni kebudayaan baik di dalam maupun di luar ruangan, ditetapkan tingkat kebisingan maksimal 120 desibel (dBA).
Sedangkan untuk pengeras suara nonstatis seperti digunakan pada kegiatan karnaval budaya dan unjuk rasa menyampaikan pendapat ditetapkan tingkat kebisingan maksimal 85 dBA desibel (dBA).
Khofifah memastikan, aturan dalam SE sudah sesuai dengan peraturan perundang-undangan termasuk Permenkes, PermenLH hingga Permenaker.
“Penggunaan pengeras suara statis dan nonstatis pada suatu kegiatan tetap harus mengantongi izin dari kepolisian,” kata Khofifah Sabtu (9/8/2025).
Menurutnya setiap penyelenggara kegiatan yang berpotensi mengganggu ketertiban umum yang termasuk penggunaan sound system wajib mendapatkan izin keramaian dari kepolisian.
Perizinan yang dimaksud termasuk membuat surat pernyataan kesanggupan bertanggung jawab apabila ada korban jiwa, materiil, kerusakan fasum dan property masyarakat.
“Pernyataan ini wajib dibuat dan ditandatangani di atas materai,” jelasnya.
Jika ada praktik penyalahgunaan narkotika, minuman keras, pornografi, pornoaksi, anarkisme, tawuran maupun aksi yang memicu konflik sosial, maka kegiatan akan dihentikan atau dilakukan tindakan lain oleh kepolisian, dan penyelenggara wajib bertanggung jawab sesuai aturan perundangan yang berlaku.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
/data/photo/2025/08/10/6898594a0b767.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
