Ronald Tannur Terpidana Pembunuhan Dapat Remisi di HUT Ke-80 RI
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Terpidana kasus pembunuhan Gregorius Ronald Tannur mendapatkan remisi pada peringatan HUT ke-80 RI, pada Minggu (17/8/2025).
Dalam siaran pers Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Salemba, Jakarta, nama Ronald Tannur berada dalam kolom data narapidana yang menarik perhatian publik.
“Data narapidana yang menarik perhatian publik yang mendapatkan remisi, Ahmad Fathonah, Edward Seky Soeryadjaya, Ervan Fajar Mandala, Gregorius Ronald Tannur, John Repra alias John Kei, M.B. Gunawan, Ofan Sofwan, Shane Lukas Rotua Pangondian Lumbantoruan, Windu Aji Sutanto,” kata Kalapas Salemba Mohamad Fadil, dalam siaran pers yang dikutip, pada Senin (18/8/2025).
Fadil mengatakan, Ronald Tannur mendapatkan remisi umum sebanyak 1 bulan dan remisi dasawarsa sebanyak 90 hari.
Dia juga mengatakan, remisi diberikan kepada setiap narapidana yang berkelakuan baik, telah menjalani hukuman disiplin dalam kurun waktu 6 bulan, mengikuti program pembinaan dengan predikat baik, dan menunjukkan penurunan risiko.
Sebelumnya, Mahkamah Agung (MA) menjatuhkan hukuman 5 tahun penjara terhadap Gregorius Ronald Tannur, pria yang menganiaya kekasihnya hingga meninggal dunia, pada tingkat kasasi.
Putusan MA ini sekaligus membatalkan putusan bebas yang dijatuhkan oleh majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Surabaya terhadap Ronald Tannur pada pengadilan tingkat pertama.
“Amar putusan Kabul kasasi penuntut umum – batal judex facti, terbukti dakwaan alternatif kedua melanggar Pasal 351 Ayat (3) KUHP,” tulis MA dalam situs resminya, Rabu (23/10/2024).
“Pidana penjara selama 5 tahun,” bunyi putusan tersebut.
Adapun putusan PN Surabaya yang dianggap kontroversial itu menyatakan Ronald Tannur tidak terbukti menganiaya pacarnya, Dini Sefra Afriyanti, hingga meninggal dunia sebagaimana dakwaan pertama, kedua, atau ketiga.
Ketiga hakim PN Surabaya yang membebaskan Ronald Tannur itu adalah Erintuah Damanik, Mangapul, dan Hari Hanindyo.
Ketiganya kemudian dilaporkan ke Komisi Yudisial (KY).
Setelah melakukan pemeriksaan, KY merekomendasikan agar ketiga hakim itu diberhentikan lantaran terbukti melanggar Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim (KEPPH).
Ketiga hakim PN Surabaya itu juga terjaring operasi tangkap tangan (OTT) Kejaksaan Agung.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Surabaya
-
/data/photo/2025/03/17/67d7a771dc2b2.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Ronald Tannur Terpidana Pembunuhan Dapat Remisi di HUT Ke-80 RI Nasional 18 Agustus 2025
-
/data/photo/2025/08/18/68a295fcdbf39.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Tak Seperti Jakarta atau Semarang, Ini Pesona Unik Kota Tua Gorontalo Makassar 18 Agustus 2025
Tak Seperti Jakarta atau Semarang, Ini Pesona Unik Kota Tua Gorontalo
Tim Redaksi
GORONTALO, KOMPAS.com –
Berbeda dengan Kota Tua Jakarta atau Kota Lama Semarang yang megah dengan bangunan bertingkat, Kota Tua Gorontalo menyajikan pesona unik lewat jejeran arsitektur kolonial satu lantai yang masih bertahan kokoh hingga kini.
Kawasan ini menjadi saksi bisu denyut sejarah Gorontalo sebagai kota nyaman di tepi Teluk Tomini.
Bangunan tua ini bukan hanya milik pemerintah semata, juga banyak yang dimiliki masyarakat.
Di kawasan 0 km, bangunan tua yang paling menonjol adalah gedung bekas rumah asisten residen Gorontalo.
Bangunan beton ini menjadi pusat pemerintahan Hindia Belanda yang diperkirakan dibangun pada awal tahun 1900-an, di depannya, di sisi selatan terdapat plaza atau alun-alun yang luas.
Di sisi timur dan barat alun-alun berjejer bangunan tua yang digunakan sebagai kantor, rumah dinas instansi, hotel. Sedangkan di sisi selatannya terdapat rumah sakit tentara yang dulunya adalah hotel, juga ada gereja tua.
Semua bangunan tampak utuh dengan gaya arsitektur yang mewakili zamannya, era kolonial.
“Secara morfologi sebaran bangunan tua di Gorontalo relatif paling utuh di Sulawesi,” kata Irfanuddin Marzuki seorang arkeolog Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang banyak melakukan riset kota tua Gorontalo, Senin (18/8/2025).
Sebaran bangunan tua ini tidak hanya di kawasan yang menjadi pusat pemerintahan pada masa Hindia Belanda yang berada di sebagian Kelurahan Tenda dan Kelurahan Biawao, namun juga di daerah pinggirannya seperti di Kelurahan Ipilo, Biawu, dan Limba.
Kota tua Gorontalo memiliki kekhasan tersendiri. Sangat berbeda dengan Kota Tua Jakarta, Kota Lama Semarang atau Kota Tua Surabaya.
Di Kota Tua Gorontalo, bangunan era kolonial hanya satu lantai, bukan gedung bertingkat seperti di kota besar yang menjadi bandar pada masa lalu.
Meskipun bangunan hanya satu lantai, namun gaya arsitekturnya tidak kalah menariknya, demikian juga dengan sejarahnya.
Bangunan-bangunan tua ini tidak hanya berdiri kaku diam, namun setiap bangunan mampu mengisahkan masa lalunya.
Seperti bangunan kayu hitam bekas Hotel Velberg yang sekarang masih berdiri kokoh menjadi lokasi kuliner, hotel ini dibangun tahun 1900 oleh Henry Velberg seorang syahbandar Gorontalo.
Hotel ini menjadi tempat menginap para pelaut yang kapalnya bersandar di dermaga pelabuhan tidak jauh dari tempat ini.
Di era tahun 1960 hotel ini berubah nama menjadi hotel Melati dan dikelola oleh anak Henry bernama Fritz Velberg hingga tahun 1994.
Usai Fritz wafat, pengelolaan bangunan itu dilanjutkan oleh anaknya bernama Alexander Velberg dengan bangunan baru yang berada di sampingnya, sekarang pengelolaannya sudah diteruskan generasi kelima keluarga Velberg, Januar Velberg.
Tetamu Gorontalo pada masa lalu, terutama pembesar pemerintahan tidak hanya menginap, mereka juga dijamu dengan pesta dan dansa di Soceiteit Wilhelmina yang berada di seberang hotel Velberg, dipisahkan oleh alun-alun. Soceiteit Wilhelmina saat ini menjadi kantor militer.
Permukiman lama di sekitar alun-alun ini juga dikenal sebagai Kampung Borogo atau Borgo, yang dihuni para ambtenaren, yaitu para pegawai negeri atau pejabat yang bekerja di pemerintahan Hindia Belanda.
Sebaran bangunan era kolonial ini tidak hanya berpusat pemerintahan, kelurahan Ipilo juga menjadi kawasan yang banyak berdiri rumah-rumah bergaya indis.
Rumah-rumah ini dulunya dihuni oleh para pembesar negeri atau saudagar kaya. Demikian juga dengan kawasan lain yang saat ini masih menyisakan tinggalan masa lalu.
Pemanfaatan bangunan ini tidak semata untuk kantor atau rumah tinggal, sejumlah warga juga memanfaatkan untuk lokasi berniaga, seperti bangunan Kopi Tiam Ajama, sebuah legenda warung kopi masa lalu yang dikelola dari generasi ke generasi.
Bangunan-bangunan tua ini bergaya indis, perpaduan selera eropa, bahan lokal, dan penyesuaian dengan iklim tropis yang hangat menjadi saksi bahwa daerah ini dulunya dihuni banyak bangsa, barat dan timur.
Bahkan penamaan daerah atau toponimi sudah menunjukkan pengaruh banyak bangsa. Ada kampung Borogo, Kampung Cina, Kampung Arab, Kampung Bugis, hingga Kampung Tenda.
Tenda adalah kata yang berasal dari Bahasa Portugis, menunjukkan bahwa Raja Gorontalo hanya mengizinkan pelaut Portugis menginap di sekitar pelabuhan dengan membangun tenda-denda, tidak boleh masuk ke wilayah lain.
Tidak ada kemacetan dan hawa panas akibat pembuangan kendaraan yang berlalu lalang di Kota Tua Gorontalo, di Kota Gorontalo ini hanya dihuni penduduk 205.400 jiwa berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023.
Sebuah kota kecil di tepi Teluk Tomini yang nyaman untuk dikunjungi dan ditinggali.
Berkeliling di kota tua Gorontalo merupakan tantangan menarik, menikmati langgam arsitektur masa lalu dengan kisah dan sejarah setiap bangunan dan kawasan yang memikat, juga udara tropis yang bersih.
“Kami selalu mengajak kaum muda untuk memahami kondisi Kota Gorontalo dengan tinggalan masa lalunya” kata Sri Sutarni Arifin Ketua Program Studi Perencanaan Wilayah/Kota (PWK) Universitas Negeri Gorontalo.
Ajakan Sri Sutarni bukan hanya untuk sebuah kesenangan semata, namun berharap para kaum muda mampu mempelajari dan meneliti kekayaan budaya Gorontalo ini.
Dari pengenalan kota tua ini ia berharap tumbuh kesadaran logis untuk melakukan konservasi dan pengembangan untuk masa depan.
Menurutnya kota ini tidak tiba-tiba hadir, namun melalui proses panjang dinamika sosial dan sejarah hingga menjadikan Kota Gorontalo sebagai kota terbesar di Teluk Tomini.
Teluk Tomini merupakan teluk terbesar di dunia yang berada di garis khatulistiwa, teluk ini dilingkari lengan daratan Sulawesi yang meliputi wilayah adminsitrasi Provinsi Sulawesi Utara, Gorontalo dan Sulawesi Tengah, dan menjadi salah satu pusat wisata bahari dunia dengan segi tiga terumbu karangnya yang terkenal.
Meski awalnya hanya sebagai daerah pelintasan wisatawan mancenegara dari dari Pulau Bunaken ke Togean, namun seiring waktu objek wisata Gorontalo menjadi magnit tersendiri bagi para pelancong.
“Saat di Gorontalo para wisatawan biasanya keliling kota, keluar hotel jalan kaki ke kota tua, kuliner dan belanja. Ada juga para bule demikian,” ujar Karim seorang pengemudi bentor, kendaraan khas Gorontalo.
Seiring waktu dan perkembangan zaman, bangunan-bangunan tua ini terus bertahan di tengah keterbatasan pemiliknya menyediakan ruangan baru. Namun tidak semua mampu bertahan, ada yang dirobohkan untuk diganti dengan bangunan dan langgam arsitektur baru, ada yang dibongkar dan dibagi karena menjadi warisan.
Sebelum semua banguna tua era kolonial ini hilang, selayaknya menyempatkan diri mengunjungi kota tua Gorontalo.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Jangan Mudah Nyerah Bangun Bisnis, Ada Triknya di LPS Financial Festival Medan
Jakarta –
Seiring dengan upaya meningkatkan literasi keuangan, Lembaga Penjamin Simpanan atau LPS pun menyelenggarakan Financial Festival di dua daerah. Setelah sukses digelar di Surabaya pada 6-7 Agustus 2025, LPS Financial Festival akan digelar di Medan pada 20-21 Agustus.
LPS Financial Festival akan berlangsung di Regale International Convention Centre, Jalan Haji Adam Malik, Silalas, Medan. LPS Financial Festival kali ini sekaligus merayakan 80 tahun HUT Kemerdekaan Indonesia dan peringatan 20 tahun LPS.
Ikuti keseruan LPS Financial Festival Medan yang menghadirkan sejumlah tokoh terkenal sekaligus berbagi pengalaman sukses berbisnis dan investasi, melalui kegiatan seperti business talk dan educational class.
Salah satunya Founder & Chairman CT Corp Chairul Tanjung, yang juga masuk daftar orang terkaya di Indonesia.
Pria yang akrab dengan sapaan CT ini akan berbagi kisah sekaligus jurus merintis bisnis dari nol hingga menjadi besar seperti sekarang.
Selain itu, akan hadir pula bankir seperti Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Henry Panjaitan dan Wakil Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI, Alexandra Askandar.
Tak ketinggalan, Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa. Mereka akan berbagi ilmu seputar upaya meningkatkan literasi keuangan.
Tokoh lain yang akan hadir dan berbagi ilmu di LPS Financial Festival antara lain Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution, Wali Kota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas, Ketua Komisi XI DPR Muhammad Misbakhun.
Selanjutnya sesi kelas LPS Financial Festival akan hadir Herjunot Ali sebagai pembicara dengan tema Atur Duit Agar Cepat Cuan.
Kemudian, sesi kelas bersama Raline Shah dengan tema Beauty in Budgeting, serta kelas bersama Michael Yeoh dengan tema Jurus Cuan Maksimal dari Saham.
Dapatkan e-certificate eksklusif setelah mengikuti Educational Class hingga selesai. Tempat terbatas, segera daftar GRATIS sekarang, langsung klik link ini!
Berikut rincian acara LPS Financial Festival Medan:Hari Pertama Rabu 20 Agustus
Opening Remarks:
• Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi SadewaKeynote Speech:
• Gubernur Sumatera Utara, Bobby NasutionPanel Discussion 1:
• Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa
• Founder CT Corp, Chairul Tanjung
• Ketua Komisi XI DPR RI, Muhammad MisbakhunPanel Discussion 2:
• Anggota Dewan Komisioner Bidang Program Penjaminan Simpanan dan Resolusi Bank, Didik Madiyono
• Wadirut Bank Mandiri, Henry Panjaitan
• Wadirut BNI, Alexandra AskandarEducational Class:
• Aktor, Herjunot Ali
• Trader & Trading Coach, Michael YeohPenampilan Musik dan Hiburan:
• Agak Laen
• RAN
• WaliHari Kedua Kamis 21 Agustus
Keynote Speech:
• Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu WaasPanel Discussion:
• Rektor Universitas Sumatera Utara, Muryanto Amin
• Ketua Kadin Sumut & Komisaris Bank Sumut, Firsal Ferial Mutyara
• Dirut PT Inalum, Melati SarnitaInspirational Speech:
• Tokoh Nasional Sumatera Utara, Chairul TanjungEducational Class:
• Aktris & Stafsus Komdigi, Raline ShahPenampilan Musik dan Hiburan:
• Agak Laen
• Judika
• Setia Band(hns/hns)
-
/data/photo/2025/08/18/68a2884169263.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
1 Petugas Pengibar Bendera di Ponorogo Panjat Tiang Bendera Ketika Tali Pengerek Macet Surabaya
Petugas Pengibar Bendera di Ponorogo Panjat Tiang Bendera Ketika Tali Pengerek Macet
Tim Redaksi
MAGETAN, KOMPAS.com
– Upacara HUT Kemerdekaan RI ke-80 di Desa Wagir Kidul, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Minggu (17/8), berlangsung penuh haru dan tegang.
Momen yang seharusnya khidmat sejenak berubah riuh ketika tali pengerek Bendera Merah Putih tiba-tiba macet di tengah prosesi.
Dalam video berdurasi singkat yang beredar luas di media sosial, seorang pemuda dengan kemeja putih dan celana kain hitam terlihat nekat memanjat tiang setinggi delapan meter.
Aksi heroiknya sontak membuat warga bersorak sekaligus khawatir.
Pemuda tersebut belakangan diketahui bernama Siswanto, petugas pengibar bendera di desa setempat.
Tindakannya dilakukan spontan, tanpa aba-aba, setelah tali pengerek tersangkut di bagian atas tiang.
“Mas Siswanto namanya mbak. Dia itu petugas pengibar bendera,” ujar Kepala Desa Wagir Kidul, Suhariyanto, Senin (18/8/2025).
Suhariyanto menceritakan, upacara awalnya berjalan lancar.
Namun ketika pengibaran, bendera hanya naik setengah tiang lalu terhenti.
Para peserta mulai panik.
“Baru saja dikibarkan, tiba-tiba macet. Peserta upacara panik karena bendera Merah Putih-nya tidak naik-naik,” jelasnya.
Tanpa berpikir panjang, Siswanto segera melepas sepatu dan kaus kakinya.
Dengan tangan kosong, ia memanjat tiang setinggi delapan meter.
Suasana hening seketika berubah menjadi deg-degan.
“Saya yang jadi inspektur upacara juga kaget. Deg-degan juga. Soalnya saya tahu dia tidak punya keahlian khusus memanjat,” tambah Suhariyanto.
Meski penuh risiko, aksi Siswanto berhasil.
Ia membetulkan tali yang macet, lalu memastikan bendera kembali bisa berkibar dengan sempurna di Balai Desa Wagir Kidul.
“Alhamdulillah setelah Siswanto benerin tali, semua berjalan lancar,” kata Suhariyanto.
Dihubungi melalui telepon, Siswanto mengatakan, aksi memanjat tiang bendera tersebut semata-mata bentuk tanggung jawab sebagai petugas pengibar bendera pusaka.
Dia mengaku spontan melakukan aksi tersebut.
“Lebih kerasa tanggung jawab sih. Kan tugas saya. Walaupun tidak ahli manjat, ya nekat saja,” ujar Siswanto singkat.
Kini, video keberanian Siswanto terus dibagikan warganet dan menuai pujian.
Baginya, bendera Merah Putih harus tetap berkibar, apa pun yang terjadi.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Daftar LPS Financial Festival Medan! Belajar Atur Uang-Bangun Bisnis dari Ahlinya
Jakarta –
Seiring dengan upaya meningkatkan literasi keuangan, Lembaga Penjamin Simpanan atau LPS pun menyelenggarakan Financial Festival di dua daerah. Setelah sukses digelar di Surabaya pada 6-7 Agustus 2025, LPS Financial Festival akan digelar di Medan pada 20-21 Agustus.
LPS Financial Festival akan berlangsung di Regale International Convention Centre, Jalan Haji Adam Malik, Silalas, Medan. LPS Financial Festival kali ini sekaligus merayakan 80 tahun HUT Kemerdekaan Indonesia dan peringatan 20 tahun LPS.
Ikuti keseruan LPS Financial Festival Medan yang menghadirkan sejumlah tokoh terkenal sekaligus berbagi pengalaman sukses berbisnis dan investasi, melalui kegiatan seperti business talk dan educational class.
Khusus pengalaman bangun bisnis, Founder & Chairman CT Corp Chairul Tanjung berbagi kisah sekaligus jurus merintis bisnis dari nol hingga menjadi besar seperti sekarang.
Selain itu, akan hadir pula bankir seperti Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Henry Panjaitan dan Wakil Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI, Alexandra Askandar.
Tak ketinggalan, Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa. Mereka akan berbagi ilmu seputar upaya meningkatkan literasi keuangan.
Tokoh lain yang akan hadir dan berbagi ilmu di LPS Financial Festival antara lain Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution, Wali Kota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas, Ketua Komisi XI DPR Muhammad Misbakhun.
Selanjutnya sesi kelas LPS Financial Festival akan hadir Herjunot Ali sebagai pembicara dengan tema Atur Duit Agar Cepat Cuan.
Kemudian, sesi kelas bersama Raline Shah dengan tema Beauty in Budgeting, serta kelas bersama Michael Yeoh dengan tema Jurus Cuan Maksimal dari Saham.
Dapatkan e-certificate eksklusif setelah mengikuti Educational Class hingga selesai. Tempat terbatas, segera daftar GRATIS sekarang, langsung klik link ini!
Berikut rincian acara LPS Financial Festival Medan:Hari Pertama Rabu 20 Agustus
Opening Remarks:
• Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi SadewaKeynote Speech:
• Gubernur Sumatera Utara, Bobby NasutionPanel Discussion 1:
• Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa
• Founder CT Corp, Chairul Tanjung
• Ketua Komisi XI DPR RI, Muhammad MisbakhunPanel Discussion 2:
• Anggota Dewan Komisioner Bidang Program Penjaminan Simpanan dan Resolusi Bank, Didik Madiyono
• Wadirut Bank Mandiri, Henry Panjaitan
• Wadirut BNI, Alexandra AskandarEducational Class:
• Aktor, Herjunot Ali
• Trader & Trading Coach, Michael YeohPenampilan Musik dan Hiburan:
• Agak Laen
• RAN
• WaliHari Kedua Kamis 21 Agustus
Keynote Speech:
• Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu WaasPanel Discussion:
• Rektor Universitas Sumatera Utara, Muryanto Amin
• Ketua Kadin Sumut & Komisaris Bank Sumut, Firsal Ferial Mutyara
• Dirut PT Inalum, Melati SarnitaInspirational Speech:
• Tokoh Nasional Sumatera Utara, Chairul TanjungEducational Class:
• Aktris & Stafsus Komdigi, Raline ShahPenampilan Musik dan Hiburan:
• Agak Laen
• Judika
• Setia Band(hns/hns)
/data/photo/2025/08/18/68a2acfd2da77.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5318395/original/082368700_1755484361-IMG-20250817-WA0173.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)

