kab/kota: Surabaya

  • Nyeri Dada Tiba-tiba Perlu Segera Periksa? Ini Penjelasan Dokter

    Nyeri Dada Tiba-tiba Perlu Segera Periksa? Ini Penjelasan Dokter

    Jakarta

    Nyeri dada bisa dialami siapa pun dan kapanpun bahkan terjadi secara tiba-tiba. Nyeri dada yang terjadi tiba-tiba tentunya harus diwaspadai. Apalagi jika disertai sesak napas, nyeri menjalar ke lengan kiri, leher, atau rahang, keringat dingin, serta rasa tertekan dan berdebar hebat tanpa sebab.

    Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Konsultan Kardiologi Intervensi di Mayapada Hospital Surabaya, dr. Jeffrey D. Adipranoto, Sp.JP (K), FIHA, FESC, FSCAI menjelaskan keluhan tersebut bisa menjadi tanda adanya gangguan jantung sehingga harus diperiksakan sedini mungkin. Pemeriksaan dapat dilakukan salah satunya di layanan Chest Pain Unit Mayapada Hospital, yang dapat mendeteksi dan menangani nyeri dada secara tepat dan menyeluruh.

    “Keluhan nyeri dada harus segera diperiksa terutama mereka yang memiliki faktor risiko seperti hipertensi, diabetes, kolesterol tinggi, atau riwayat penyakit jantung dalam keluarga. Sekalipun tidak memiliki keluhan nyeri dada, tetap disarankan untuk periksa kondisi jantung secara berkala,” ujar dr. Jeffrey dalam keterangan tertulis, Selasa (19/8/2025).

    “Gangguan jantung juga bisa terjadi meski tanpa riwayat penyakit jantung, terutama dengan pola hidup tidak sehat seperti merokok, stres berlebihan, kurang tidur, atau konsumsi zat stimulan,” imbuhnya.

    dr. Jeffrey mengungkapkan keluhan nyeri dada juga perlu diwaspadai jika muncul saat berolahraga, melakukan aktivitas berat, atau bahkan saat sedang beristirahat. Sebab, kondisi ini pernah dialami seorang pasien muda berusia 29 tahun di Mayapada Hospital Kuningan.

    Saat itu, pasien merasakan nyeri dada saat berolahraga ringan. Setelah menjalani pemeriksaan, pasien diketahui mengalami serangan jantung jenis unstable angina. Dengan kondisi ini, pasien harus segera menjalani tindakan pemasangan ring untuk membuka sumbatan pada pembuluh darah jantung.

    Oleh karena itu, keluhan nyeri dada, baik ringan maupun berat, sebaiknya tidak diabaikan dan perlu segera diperiksakan. Pemeriksaan awal dapat dilakukan di Chest Pain Unit Mayapada Hospital secara gratis jika terbukti tidak ada gangguan jantung. Namun, jika ditemukan ada masalah pada jantung, pasien dapat ditangani sesuai protokol medis oleh Dokter Spesialis Jantung yang siaga dan standby 24 jam.

    Layanan Chest Pain Unit Mayapada Hospital juga terintegrasi dengan layanan Cardiovascular Center Mayapada Hospital. Dengan begitu, pasien dengan penyakit jantung bisa mendapat penanganan tepat oleh tim dokter spesialis dan subspesialis jantung berpengalaman dalam melakukan tindakan advanced seperti ablasi jantung, operasi bypass, dan tindakan lainnya.

    Cardiovascular Center Mayapada Hospital juga memiliki layanan kegawatdaruratan jantung Cardiac Emergency yang siaga 24 jam menangani kasus serangan jantung dengan tindakan Primary PCI sesuai protokol internasional door-to-balloon kurang dari 90 menit. Layanan ini dapat diakses melalui call center 150990 atau fitur emergency call di aplikasi MyCare milik Mayapada Hospital.

    Berbagai informasi kesehatan jantung dan promo layanan dapat diakses melalui fitur Health Articles & Tips di MyCare. Ada pula, fitur Personal Health yang terhubung dengan Google Fit dan Health Access untuk memantau detak jantung, kalori, footsteps, dan Body Mass Index (BMI).

    Segera unduh MyCare dan kumpulkan bonus reward point untuk potongan harga layanan di Mayapada Hospital. Untuk konsultasi dengan tim dokter Cardiovascular Center, dapat dilakukan melalui call center 150770 atau melalui MyCare.

    (akn/ega)

  • KAI Siapkan KA Khusus Petani dan Pedagang, Perkuat Akses dan Gerak Ekonomi Masyarakat

    KAI Siapkan KA Khusus Petani dan Pedagang, Perkuat Akses dan Gerak Ekonomi Masyarakat

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — PT Kereta Api Indonesia (Persero) terus menghadirkan inovasi transportasi yang dekat dengan kebutuhan nyata masyarakat. Salah satu terobosan terbaru adalah pengembangan Kereta Penumpang Kelas Ekonomi (K3) Khusus Petani-Pedagang yang saat ini tengah dimodifikasi di UPT Balai Yasa Surabaya Gubeng.

    Kereta ini dirancang untuk membantu mobilitas para petani dan pedagang, sekaligus memudahkan pengangkutan hasil panen maupun barang dagangan secara lebih leluasa, aman, dan efisien.

    Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, menjelaskan bahwa gagasan kereta ini berawal dari pembahasan teknis sejak Mei 2024 yang kemudian diwujudkan melalui proses modifikasi sarana.

    “Konsep desainnya mengedepankan kemudahan akses dan ruang angkut yang lebih luas. Tempat duduk dipasang sejajar di sisi kiri dan kanan kereta, sehingga ruang tengah lapang untuk menempatkan hasil pertanian atau barang dagangan, sekaligus memudahkan pergerakan di dalam kereta,” ungkap Anne.

    Selain perubahan tata letak tempat duduk, sejumlah detail teknis juga dimodifikasi agar sesuai dengan kebutuhan khusus ini. Lebar pintu bordes diperbesar dari 800 mm menjadi 900 mm, sekat partisi dan bordes dihilangkan untuk memperlancar akses barang, dan jumlah kursi disesuaikan menjadi 73 dari sebelumnya 106 tempat duduk. Toilet tetap tersedia satu unit per kereta, sementara rak bagasi dipertahankan untuk kenyamanan penumpang.

    Kereta Petani-Pedagang ini merupakan hasil modifikasi dari kereta kelas bisnis dan ekonomi yang saat ini tengah memasuki tahap pengujian. Uji statis telah dilaksanakan pada 14–15 Agustus 2025 di UPT Balai Yasa Surabaya Gubeng, kemudian dilanjutkan dengan uji dinamis pada 15 Agustus 2025 dengan rute Surabaya Gubeng–Lamongan (pulang-pergi).

  • Mobil Listrik Citroen E-C3 Diskon Besar-besaran, Turun Harga Hampir Rp 100 Juta

    Mobil Listrik Citroen E-C3 Diskon Besar-besaran, Turun Harga Hampir Rp 100 Juta

    Jakarta

    PT Indomobil National Distributor selaku Agen Pemegang Merk (APM) Citroën di Indonesia menggelar program penjualan menarik berupa penawaran spesial buat model mobil listrik Citroën E-C3. Khusus di Agustus 2025, E-C3 dijual Rp 289.500.000, artinya ada diskon sebesar Rp 95.500.000 karena sebelumnya model tersebut dijual seharga Rp 385.000.000.

    Citroën memberikan kemudahan bagi calon konsumen yang ingin memiliki mobil impiannya. Melalui program penjualan bertajuk, Comfort Yet Affordable yang berlaku mulai 1 hingga 31 Agustus 2025, konsumen dapat melakukan pembelian unit Citroën E-C3 All Electric dengan harga spesial sebesar Rp 289.500.000 (OTR Jakarta), serta mendapat bonus tambahan berupa LED Headlamp, Extended Free Service selama 5 tahun/70.000 km, serta Extended Warranty selama 5 tahun/150.000 km.

    Selain itu, program ini juga mencakup penawaran buat Citroën C3 bertransmisi manual dengan keuntungan tambahan lainnya meliputi Free Fuel Voucher, Free Kaca Film, Free Service selama 6 bulan/10.000 km serta Free Accesorries Package. Sedangkan untuk setiap pembelian Citroën C3 Aircross SUV, konsumen juga akan mendapatkan Extended Free Service selama 7 tahun/80.000 km, juga Extended Warranty selama 7 tahun/200.000 km.

    “Program Comfort Yet Affordable kami hadirkan untuk memberikan kesempatan terbaik bagi konsumen mewujudkan kepemilikan mobil Citroën E-C3 dengan nilai lebih. Tidak hanya menawarkan harga spesial, kami juga menambahkan berbagai bonus dan perlindungan ekstra seperti Extended Warranty serta Extended Free Service agar pelanggan merasa tenang dan nyaman dalam jangka panjang. Inilah cara kami memastikan bahwa setiap perjalanan bersama Citroën selalu menyenangkan sejak hari pertama,” kata Ferdinan Hendra selaku Sales & Marketing Division Head dari Citroën Indonesia, dalam keterangan resminya.

    Citroën C3 Foto: Dok. Citroen Indonesia

    Di samping itu, selama periode Januari – Juli 2025, Citroën telah meresmikan 7 dealer baru di berbagai kota, meliputi beberapa daerah di Jakarta seperti di Puri, Sedayu City, dan Harapan Indah serta di kota-kota lainnya seperti Semarang, Surabaya, Bali dan Medan. Seluruh dealer tersebut hadir dengan mengusung standarisasi desain terbaru dari Citroën global, melalui nuansa showroom yang nyaman, hangat dan modern seperti di dalam rumah.

    “Perluasan jaringan dealer ini adalah wujud komitmen Citroën buat makin dekat dengan pelanggan di seluruh Indonesia. Kami ingin memastikan bahwa setiap pemilik Citroën dapat merasakan layanan yang cepat, nyaman, dan terpercaya, didukung oleh teknisi bersertifikasi serta standar layanan global. Lewat program Part Availability 1×24 Hours or Free, kami memberikan kepastian dan rasa tenang bagi pelanggan, bahwa Citroën selalu siap memberikan yang terbaik, tidak hanya saat pembelian, tetapi juga sepanjang perjalanan kepemilikan kendaraan mereka,” bilang Tan Kim Piauw selaku CEO PT Indomobil National Distributor.

    (lua/din)

  • PANDI: PPND 8.0 Bisa Selesaikan Sengketa Nama Domain dengan Adil dan Transparan – Page 3

    PANDI: PPND 8.0 Bisa Selesaikan Sengketa Nama Domain dengan Adil dan Transparan – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Isu tata kelola nama domain, perlindungan hak kekayaan intelektual, hingga upaya menghadapi tantangan kejahatan siber yang kian kompleks masih menjadi tantangan di tengah pesatnya transformasi digital.

    Untuk mencari solusi Penyelesaian Perselisihan Nama Domain (PPND), Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) bersama Markus Sajogo & Associates (MS&A Law Firm) memperkenalkan kebijakan PPND versi 8.0 untuk memastikan penyelesaian sengketa nama domain berjalan adil dan transparan sesuai hukum yang berlaku.

    Ketua PANDI, John Sihar Simanjuntak, di acara ‘Seminar Nasional: Transformasi Pelindungan Merek dan Penyelesaian Perselisihan Nama Domain di Era Digital’ yang digelar di Surabaya belum lama ini, menjelaskan bahwa PPND versi 8.0 yang merupakan hasil pembahasan lintas pemangku kepentingan.

    “Kami ingin memastikan penyelesaian perselisihan nama domain berjalan adil dan transparan sesuai dasar hukum yang berlaku,” ujarnya, dikutip Selasa (19/8/2025).

    John menambahkan, PANDI sebagai pengelola domain .id tidak hanya menjaga infrastruktur dan mengoperasikan lebih dari 1,2 juta nama domain, tetapi juga berkontribusi pada literasi digital melalui program seperti .id Academy dan berbagai inisiatif edukasi.

    “Dengan dukungan para mitra dan organisasi terkait, kami berkomitmen membangun ekosistem digital Indonesia yang sehat, aman, dan berdaya saing global,” ucapnya.

     

     

  • Tuan Ku Rakyat
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        19 Agustus 2025

    Tuan Ku Rakyat Nasional 19 Agustus 2025

    Tuan Ku Rakyat
    Dosen Fakultas Hukum Universitas Pasundan & Sekretaris APHTN HAN Jawa Barat
    TAKHTA
    itu tidak selalu berwujud singgasana berlapis emas. Kadang ia hanya kursi kayu di balai desa, meja rapat di gedung parlemen, atau sepotong mikrofon yang menunggu suara. 
    Namun di atas semua bentuknya, ia adalah milik satu nama yang sering diucapkan, tapi jarang benar-benar dimuliakan: rakyat.
    Konstitusi kita menuliskannya dengan tegas: “Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar” (Pasal 1 ayat (2) UUD 1945).
    Namun, dalam hari-hari republik, takhta itu kerap dipinjam, lalu dikunci, seolah pemiliknya sudah wafat. Rakyat disebut di mimbar kampanye, diiringi tepuk tangan dan lampu sorot, tapi setelah itu disimpan di lemari kata-kata yang berdebu.
    Rakyat—sebuah kata yang pernah menggetarkan rapat raksasa di Lapangan Ikada, pernah menjadi alasan darah mengalir di Surabaya, pernah diarak di jalanan dengan teriakan “Merdeka!”
    Hari ini, kata itu bisa dipadatkan menjadi bagan di layar presentasi: “segmen pemilih”, “target kampanye”, “kelas menengah”.
    Dari kata yang pernah berarti lautan manusia, ia berubah menjadi data yang dingin. Statistik menggantikan wajah. Grafik menutupi mata yang pernah memandang penuh harap.
    Nama rakyat kini seperti nama yang hanya diingat saat pesta, lalu dilupakan ketika tagihan harus dibayar.
    Janji adalah bunga yang paling cepat layu di kebun politik. Ia mekar di musim pemilu, harum di udara, dipetik oleh para calon pemimpin dan dibagikan ke setiap tangan yang mau menerima.
    Namun janji punya musuh: waktu. Setelah satu demi satu musim berganti, janji itu menjadi cerita basi. Rakyat yang pernah menggenggamnya seperti anak memegang layang-layang, kini melihat benangnya putus, terbang entah ke mana.
    Dan ironisnya, di negeri ini, rakyat sering belajar untuk memaafkan janji yang patah, seolah patahnya adalah takdir, bukan pengkhianatan.
    Kursi kekuasaan selalu sedikit lebih tinggi dari kursi biasa. Ia membuat orang yang duduk di atasnya memandang ke bawah—kadang untuk mengawasi, kadang untuk mengabaikan.
    Namun kursi itu sesungguhnya kursi sewaan. Pemiliknya bukan partai, bukan keluarga, bukan diri sendiri. Pemiliknya adalah orang-orang yang duduk di tikar rumah panggung, yang berdiri di antrian puskesmas, yang berjalan di jalanan berdebu sambil membawa cangkul.
    Hanya saja, ketika kursi itu sudah diduduki, banyak yang lupa bahwa kakinya rapuh. Ia bisa ditarik kapan saja oleh tangan yang memberikannya.
    Suara rakyat, dalam bilik sempit yang sunyi, adalah bisikan paling jujur di republik ini. Satu tanda di kertas itu adalah kunci yang bisa membuka Istana atau menutup karier.
    Namun suara juga bisa dibungkam, bahkan sebelum diucapkan—dibeli dengan beras, diiming-imingi uang, atau diancam dengan kehilangan pekerjaan. Suara menjadi barang dagangan, padahal ia lahir dari nurani.
    Di antara semua perampokan, mungkin yang paling sunyi adalah perampokan suara. Sebab ia tidak meninggalkan darah, hanya meninggalkan sunyi yang panjang.
    Penguasa adalah cermin. Di permukaan yang jernih, seharusnya terpantul wajah tuannya: rakyat. Senyum dan kerut keningnya, tangis dan tawanya.
    Namun cermin bisa retak, bisa berdebu, bisa diputar ke arah lain. Kita pernah melihat pemimpin yang mengaku “anak rakyat”, tetapi lebih sering bercermin pada tepuk tangan pejabat daripada pada mata anak-anak yang belajar di bangku reyot.
    Cermin yang retak itu memantulkan wajah yang asing—wajah yang sibuk memoles diri sendiri, hingga lupa untuk melihat siapa yang berdiri di depannya.
    Ada jalan menuju Istana yang lebar, bersih, dijaga. Ada jalan menuju rakyat yang sempit, berlubang, dan jarang dilewati.
    Namun jalan yang sebenarnya bukan sekadar aspal dan batu. Jalan itu adalah keberanian untuk datang tanpa undangan, mendengar tanpa mikrofon, melihat tanpa kamera.
    Sayangnya, banyak pemimpin memilih jalan yang dihiasi karpet merah, bukan jalan tanah yang penuh debu. Padahal, di jalan debu itulah rakyat tinggal.
    Kekuasaan, seperti air laut, selalu menyimpan garam lupa. Begitu seseorang menyelam cukup lama di dalamnya, ia lupa rasa air tawar yang dulu diminumnya.
    Lupa dari mana ia datang. Lupa siapa yang mengangkatnya. Lupa janji yang pernah diucapkan di panggung terbuka. Lupa bahwa rakyat bukan hanya angka di kotak suara, tetapi wajah yang harus ditemui kembali.
    Dan ketika lupa menjadi kebiasaan, republik ini hanya akan menjadi panggung sandiwara: rakyat sebagai penonton, penguasa sebagai aktor yang memainkan naskahnya sendiri.
    Semua kekuasaan, cepat atau lambat, akan pulang. Ada yang pulang dengan laporan yang jujur—tentang janji yang terpenuhi dan yang gagal. Ada yang pulang dengan alasan, menyalahkan cuaca, anggaran, bahkan rakyat itu sendiri.
    Pulang bukan sekadar kembali secara fisik. Pulang adalah berani berdiri di depan tuannya, menerima tatapan mata yang tak selalu ramah, dan mengatakan: “Inilah yang bisa saya lakukan, inilah yang tidak.”
    Namun kita tahu, tuan yang bernama rakyat ini sering terlalu pemaaf. Terlalu mudah memberikan kesempatan kedua, ketiga, bahkan keempat—meski luka yang sama terus diulang.
    Menyebut rakyat sebagai tuan adalah pengakuan yang berat. Sebab tuan berarti berhak memerintah, menegur, bahkan memecat. 
    Namun di negeri ini, rakyat sering hanya diberi hak untuk memilih, bukan hak untuk memecat di tengah jalan.
    Kekuasaan yang sehat adalah kekuasaan yang sadar bahwa dirinya sementara. Kekuasaan yang mengerti bahwa ia hanya memegang mandat, bukan takdir.
    Dan di hadapan “Tuan Ku Rakyat”, setiap pemimpin sejatinya hanyalah pegawai sementara—yang harus siap berhenti kapan saja, jika tuannya menghendaki.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ronald Tannur Peroleh Remisi Empat Bulan di Momen Kemerdekaan

    Ronald Tannur Peroleh Remisi Empat Bulan di Momen Kemerdekaan

    GELORA.CO -Pemerintah melalui Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) memberikan remisi terhadap terpidana kasus kematian Dini Sera Afrianti, Gregorius Ronald Tannur berupa pengurangan masa hukuman selama 4 bulan. Remisi diberikan dalam momen HUT ke-80 RI.

    Terkait itu, Kabag Humas Ditjen PAS Kemenimipas, Rika Aprianti menjabarkan jenis-jenis remisi yang diberikan bagi warga binaan. Di antaranya remisi umum dan remisi dasawarsa.

    “Iya betul yang bersangkutan mendapatkan remisi umum 1 bulan dan remisi dasawarsa 3 bulan,” kata Rika kepada wartawan di Jakarta, Senin, 18 Agustus 2025.

    Lanjut dia, remisi umum diberikan kepada narapidana setiap hari kemerdekaan Indonesia. Sedangkan, remisi dasawarsa diberikan kepada narapidana setiap 10 tahun Kemerdekaan Indonesia.

    Ronald Tannur merupakan terpidana kasus tewasnya Dini Sera, yang merupakan kekasihnya. Dini Sera tewas di sebuah tempat parkir karaoke di Surabaya.

    Ia divonis bebas pada Juli 2024 di Pengadilan Negeri Surabaya. Majelis Hakim menilai Tannur tidak terlibat dalam kematian Dini Sera.

    Namun, fakta terungkap adanya praktik suap di balik vonis bebas itu. Jaksa Penuntut Umum (JPU) kemudian mengajukan kasasi atas vonis bebas. Akhirnya ia divonis 5 tahun penjara. 

  • ASN dan THL Terlibat Narkoba, Bupati Bangkalan Akan Wajibkan Tes Urine Semua Pegawai
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        19 Agustus 2025

    ASN dan THL Terlibat Narkoba, Bupati Bangkalan Akan Wajibkan Tes Urine Semua Pegawai Surabaya 19 Agustus 2025

    ASN dan THL Terlibat Narkoba, Bupati Bangkalan Akan Wajibkan Tes Urine Semua Pegawai
    Tim Redaksi
    BANGKALAN, KOMPAS.com
    – Kasus penyalahgunaan narkoba yang melibatkan Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Tenaga Harian Lepas (THL) di Kecamatan Modung, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur beberapa waktu lalu membuat pemerintah setempat harus melakukan langkah antisipasi.
    Dalam waktu dekat, Pemerintah Kabupaten Bangkalan akan menggelar tes urine pada seluruh pegawai.
    Hal ini dilakukan agar kejadian serupa tak lagi terulang.
    Bupati Bangkalan, Lukman Hakim, mengatakan, hal itu perlu dilakukan untuk menyisir pegawai-pegawai nakal yang tidak patuh aturan.
    “Kami akan bekerjasama dengan pihak-pihak terkait untuk melakukan tes urine pada seluruh pegawai,” kata Lukman, Selasa (19/8/2025).
    Menurut Lukman, jika dari tes tersebut ditemukan pegawai yang positif mengkonsumsi narkoba.
    Maka pihaknya akan mengambil langkah-langkah tegas sesuai aturan yang berlaku.
    Selain melakukan tes urine pada seluruh pegawai, pihaknya dalam bulan ini akan melakukan penataan ulang agar pegawai bekerja sesuai dengan kemampuan kinerjanya masing-masing.
    “Bulan ini kita akan lakukan penataan ulang, termasuk tes urine tersebut,” imbuhnya.
    Ia menegaskan, hal tersebut dilakukan sebagai bentuk tindakan tegas pada ASN agar lebih disiplin.
    Bahkan, dalam kurun waktu 6 bulan memimpin, pihaknya telah memecat 4 pegawai yang melakukan indisipliner.
    “Langkah kita harus tegas pada ASN terutama dalam kinerja maupun perilaku serta hal-hal yang bertentangan dengan hukum. Di tahun ini sudah ada tiga sampai empat pemecatan indisipliner,” ungkapnya.
    Ia berharap, seluruh pegawai di Kabupaten Bangkalan bisa bekerjasama untuk meningkatkan kinerjanya untuk membangun Bangkalan lebih baik lagi.
    “Kita ingin membangun Bangkalan lebih baik jadi jangan ada yang berusaha memperlambat gerak kita,” pungkasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dokter Bagikan Tips Jaga Jantung Sebelum Lari Marathon

    Dokter Bagikan Tips Jaga Jantung Sebelum Lari Marathon

    Jakarta

    Olahraga lari memang menyehatkan. Apalagi, lari memiliki sejumlah manfaat seperti menurunkan tekanan darah, meningkatkan kolesterol baik, menjaga berat badan, dan mengurangi stres.

    Tapi, apakah lari, apalagi marathon, selalu aman untuk jantung? Kapan lari menjadi sahabat terbaik, dan kapan bisa berubah jadi ancaman diam-diam bagi jantung?

    “Olahraga lari dapat meningkatkan kekuatan otot jantung, memperlancar peredaran darah, serta mengurangi kemungkinan terjadinya serangan jantung. Namun, sama seperti olahraga lainnya, lari juga perlu disesuaikan dengan kondisi tubuh masing-masing individu,” jelas Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Mayapada Hospital Tangerang dr Aron Husink, SpJP (K), FIHA.

    “Kami kerap menemui individu yang belum pernah memeriksakan kesehatan jantungnya, dan langsung mengikuti program latihan dan event lari, kemudian tiba-tiba menderita serangan jantung yang dapat berakibat fatal. Mereka yang menjalani latihan berlebih tanpa pemulihan yang cukup juga dapat menyebabkan stres dan peradangan sistemik pada tubuh, dan meningkatkan kemungkinan penyakit jantung koroner dan serangan jantung,” sambungnya.

    Menurut dr Aron, risiko jantung tersebut biasanya dialami oleh individu dengan riwayat penyempitan pembuluh jantung dan faktor risiko penyakit jantung koroner, seperti diabetes, hipertensi, kolesterol tinggi, merokok, serta riwayat keluarga dengan penyakit jantung koroner di usia muda. Lebih lanjut, dr Aron mengingatkan adanya beberapa tanda bahaya yang harus diwaspadai saat berlari, karena bisa menjadi sinyal gangguan pada jantung dan alasan untuk segera menghentikan aktivitas.

    “Perhatikan gejala seperti nyeri dada saat berlari, sesak napas, detak jantung yang terlalu cepat atau tidak beraturan, pusing, hampir pingsan, atau adanya riwayat penyakit jantung dalam keluarga,” jelas dr Aron.

    Supaya lari tetap aman untuk jantung, dr. Aron membagikan beberapa tips penting. Ia menyarankan untuk memeriksa faktor risiko dan kondisi jantung, termasuk potensi penyempitan pembuluh atau kelainan jantung, sebelum memulai program latihan atau mengikuti event lari marathon bagi calon pelari yang berusia di atas 30-35 tahun.

    Selain itu, ia juga menyarankan untuk melakukan latihan secara bertahap, menjaga hidrasi dan asupan nutrisi, serta istirahat cukup, dan selalu dengarkan sinyal tubuh seperti nyeri atau kelelahan berlebihan. Jika memiliki faktor risiko seperti hipertensi, diabetes, atau riwayat penyakit jantung, konsultasi dan lakukan pemeriksaan bersama dokter spesialis jantung terlebih dahulu.

    “Pemeriksaan jantung yang umum meliputi elektrokardiogram (ECG) dan Treadmill test, yang dapat mendeteksi sumbatan dan serangan jantung dengan akurasi 70%, serta gangguan irama jantung saat aktivitas fisik. Pemeriksaan lanjutan seperti ekokardiografi (EKG) dilakukan bila ada indikasi khusus untuk menilai struktur dan fungsi jantung lebih detail,” kata dr Aron.

    Apabila merasakan nyeri dada saat berolahraga lari dan ingin memastikan penyebabnya, segera periksakan diri ke layanan Chest Pain Unit Mayapada Hospital untuk memberikan pemeriksaan awal. Bila setelah dievaluasi tidak ada indikasi jantung, pasien tidak akan dikenakan biaya.

    Sedangkan, pasien yang terindikasi memiliki penyakit jantung, akan dirujuk ke Dokter Spesialis dan Subspesialis Jantung di Cardiovascular Center Mayapada Hospital untuk penanganan penyakit jantung yang advanced. Chest Pain Unit beroperasi selama 24 jam di layanan gawat darurat (IGD) Mayapada Hospital yang ada di Jakarta (Lebak Bulus dan Kuningan), Tangerang, Surabaya, dan Bandung.

    Untuk skrining jantung yang lebih menyeluruh, Anda dapat membuat jadwal konsultasi dokter di Cardiovascular Center melalui call center 150770 atau melalui aplikasi MyCare milik Mayapada Hospital. Dalam kondisi darurat seperti serangan jantung, hubungi layanan 24 jam Cardiac Emergency Mayapada Hospital melalui call center 150990 atau fitur Emergency Call di MyCare untuk penanganan cepat dengan protokol Door to Balloon kurang dari 90 menit, didukung fasilitas Catheterization Laboratory (Cath Lab) serta tim dokter spesialis jantung intervensi yang selalu siap siaga.

    Temukan juga tips kesehatan jantung dan promo layanan Mayapada Hospital dalam fitur Health Articles & Tips di MyCare. Ada pula fitur Personal Health yang terhubung ke Google Fit dan Health Access untuk memantau detak jantung, kalori, langkah kaki, dan BMI. Unduh MyCare dan kumpulkan reward point untuk potongan harga layanan di Mayapada Hospital.

    (hnu/ega)

  • Viral Ucapan Sri Mulyani Sebut Guru Beban Negara

    Viral Ucapan Sri Mulyani Sebut Guru Beban Negara

    GELORA.CO – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mendadak jadi sorotan publik setelah cuplikan videonya viral di media sosial. Dalam forum Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri ITB pada Kamis, 7 Agustus 2025, ia menyampaikan pernyataan yang menyinggung soal gaji guru dan dosen.

    “Guru itu beban negara, dosen juga harus diukur kinerjanya. Banyak di media sosial saya selalu mengatakan, oh menjadi dosen atau menjadi guru tidak dihargai karena gajinya nggak besar.” kata Sri Mulyani.

    Kemudian dari tantangan negara untuk mensejahterakan Guru ini, Sri Mulyani kemudian membuka ruang partisipasi masyarakat. “Ini juga salah satu tantangan bagi keuangan negara. Apakah semuanya harus keuangan negara ataukah ada partisipasi?” imbuhnya.

    Ucapan tersebut segera menjadi bola liar di ruang publik, memunculkan pertanyaan tentang maksud sebenarnya dan arah kebijakan pemerintah terhadap dunia pendidikan.

    Sri Lestari, pakar pendidikan Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMSurabaya), menilai pernyataan itu mencerminkan bahwa kesejahteraan guru dan dosen belum dipandang sebagai prioritas. Ia juga menyoroti guyonan soal “jenis-jenis dosen” yang berpotensi melahirkan kelas sosial baru, dengan produktivitas penelitian sebagai pembeda utama.

    “Dosen di Indonesia tidak hanya menjalankan penelitian, tetapi juga pengajaran dan pengabdian masyarakat, ditambah beban administratif yang besar. Pertanyaannya, apakah indikator kinerja yang selama ini digunakan sudah adil, transparan, dan tidak memberatkan?” ujar Tari, Jumat (15/8/25), dikutip dari Laman UM.

    Lebih jauh, ia menilai pernyataan Sri Mulyani seolah membuka peluang privatisasi pendidikan. Meski di sejumlah negara swasta turut mendanai penelitian, di Indonesia hal ini berpotensi menimbulkan ketimpangan. Universitas besar akan lebih mudah mendapatkan dukungan, sementara kampus di daerah berisiko semakin tertinggal.

    Privatisasi, lanjutnya, juga berpotensi meningkatkan biaya pendidikan dan mempersempit akses masyarakat. Ia mencontohkan kebijakan Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) yang mendorong universitas menerima mahasiswa lebih banyak dari kapasitas.

    Hal itu membuat dosen lebih banyak tersita pada pengajaran, sehingga waktu untuk penelitian dan pengabdian masyarakat semakin berkurang.

    Tari menegaskan, gaji dosen dan guru di Indonesia relatif lebih rendah dibandingkan negara lain meski beban kerjanya berat.

    Menurutnya, persoalan ini bukan hanya soal siapa yang membayar gaji, melainkan soal bagaimana menempatkan pendidikan sebagai fondasi pembangunan sumber daya manusia.

    “Perlu ada reformasi menyeluruh terhadap indikator kinerja dosen agar lebih berkualitas, berdampak, kompetitif, dan manusiawi. Penilaian tidak hanya berbasis kuantitas publikasi, tetapi pada kualitas, manfaat, dan dampaknya terhadap kesejahteraan dosen serta kemajuan Indonesia,” pungkasnya.***

  • Ambil Uang Rp 20 Ribu yang Jatuh ke Saluran Air, Tangan Pemuda Ini Malah Tersangkut di Sela Beton
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        19 Agustus 2025

    Ambil Uang Rp 20 Ribu yang Jatuh ke Saluran Air, Tangan Pemuda Ini Malah Tersangkut di Sela Beton Surabaya 19 Agustus 2025

    Ambil Uang Rp 20 Ribu yang Jatuh ke Saluran Air, Tangan Pemuda Ini Malah Tersangkut di Sela Beton
    Tim Redaksi
    BANYUWANGI, KOMPAS.com
    – Seorang pemuda bernama Wais dievakuasi tim Pemadam kebakaran dan penyelamatan (Damkarmat) Banyuwangi saat tangannya tersangkut di sela-sela beton saluran air.
    Yang membuat tangan pria 26 tahun itu terjebak di rongga sela-sela saluran air yang ada di Desa Parijatah Wetan, Srono, Banyuwangi, Jawa Timur pada Senin (18/8/2025) malam.
    Menurut keterangan korban kepada petugas, berawal uangnya terjatuh ke celah lubang tutup saluran air dan akhirnya masuk ke dalam.
    “Korban berusaha sendiri untuk mengambil uang tersebut lewat celah lubang tutup,” kata Kepala Damkarmat Banyuwangi, Yoppy Bayu Irawan.
    Wais memasukkan tangannya ke lubang tersebut namun belum sampai ke dasar saluran air, saat hendak mengeluarkan kembali tangannya, justru tangannya tersangkut dan tak bisa keluar.
    Tim Damkarmat Srono yang mendapatkan laporan segera menindak lanjuti dan melakukan proses evakuasi tangan.
    Sebelumnya kawan korban telah berupaya membantu dengan alat seadanya menggunakan linggis namun tak berhasil.
    Tangan Wais akhirnya berhasil dikeluarkan dari sela beton oleh petugas damkar dengan penanganan sekitar 15 menit.
    “Alhamdulillah berhasil mengeluarkan tangan korban dari celah beton saluran air tanpa menyebabkan luka serius,” ujarnya.
    Dengan peristiwa tersebut, Yoppy berharap dapat menjadi pengingat bagi masyarakat untuk lebih berhati-hati saat berada di dekat saluran air dan tidak mengambil resiko yang dapat membahayakan diri sendiri.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.