kab/kota: Surabaya

  • BMKG Senin 13 Oktober 2025: Madiun Cerah Sepanjang Hari, Pacitan Hujan Ringan Pagi Ini

    BMKG Senin 13 Oktober 2025: Madiun Cerah Sepanjang Hari, Pacitan Hujan Ringan Pagi Ini

    Surabaya (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda memprediksi kondisi cuaca di wilayah Madiun dan Pacitan pada Senin, 13 Oktober 2025, akan didominasi oleh cuaca cerah, meski beberapa daerah berpotensi berawan hingga hujan ringan.

    Prakirawan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, S.Tr., menyampaikan bahwa cuaca di wilayah Jawa Timur bagian barat cenderung stabil dan hangat.

    “Secara umum, wilayah Madiun akan didominasi cuaca cerah sejak pagi hingga malam hari. Namun, Pacitan berpotensi mengalami hujan ringan di pagi hari sebelum berangsur cerah,” ujar Oky Sukma Hakim saat dikonfirmasi, Senin (13/10/2025).

    Untuk Kota Madiun, pagi hari diperkirakan akan cerah mulai pukul 06.00 hingga 09.00 WIB. Menjelang siang, tepatnya pukul 12.00 WIB, kondisi berubah menjadi cerah berawan dan berlanjut berawan total pada pukul 15.00 hingga 18.00 WIB. Saat malam tiba, langit akan kembali cerah.

    Suhu udara di Kota Madiun berkisar antara 24 hingga 36 derajat Celcius, dengan kelembapan udara antara 38 hingga 96 persen. Sementara kecepatan angin tercatat 9,8 km/jam yang bertiup dari arah Timur Laut.

    Sementara itu, Kabupaten Madiun menunjukkan pola cuaca yang hampir serupa. Hanya saja, pada siang hari sekitar pukul 12.00 WIB, wilayah ini diperkirakan mengalami kondisi berawan.

    Suhu udara di Kabupaten Madiun berkisar antara 24 hingga 35 derajat Celcius, dengan kelembapan mencapai 41 hingga 91 persen. Angin berhembus dari arah Tenggara dengan kecepatan sekitar 14,8 km/jam.

    “Secara karakteristik, wilayah Kabupaten Madiun cenderung memiliki tingkat kelembapan lebih tinggi di pagi dan malam hari,” jelas Oky.

    Berbeda dengan Madiun, wilayah Pacitan justru berpotensi mengalami hujan ringan pada pagi hari sekitar pukul 06.00 WIB. Setelah itu, cuaca diperkirakan membaik menjadi cerah berawan mulai pukul 09.00 hingga 15.00 WIB. Menjelang sore, sekitar pukul 18.00 WIB, langit akan berawan sebelum kembali cerah berawan pada pukul 21.00 WIB.

    Suhu udara di Pacitan berkisar antara 22 hingga 30 derajat Celcius, dengan kelembapan 63 hingga 99 persen, serta kecepatan angin 11,1 km/jam yang bertiup dari arah Utara.

    “Warga Pacitan sebaiknya tetap membawa payung atau jas hujan di pagi hari karena potensi hujan ringan masih ada, terutama di wilayah pesisir,” ujar Oky menambahkan.

    BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap perubahan cuaca mendadak, terutama bagi wilayah yang berpotensi mengalami hujan ringan seperti Pacitan. Sementara itu, masyarakat di Madiun diingatkan untuk menjaga kondisi tubuh di tengah suhu panas siang hari yang mencapai 36 derajat Celcius.

    “Kami imbau warga tetap memperhatikan kondisi cuaca terkini melalui aplikasi resmi BMKG atau kanal informasi lainnya agar aktivitas harian bisa lebih terencana,” tutup Oky. [mnd/aje].

     

  • Razia Tim Gabungan Gagal Temukan Miras di Tempat Karaoke Pamekasan
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        13 Oktober 2025

    Razia Tim Gabungan Gagal Temukan Miras di Tempat Karaoke Pamekasan Surabaya 13 Oktober 2025

    Razia Tim Gabungan Gagal Temukan Miras di Tempat Karaoke Pamekasan
    Tim Redaksi
    PAMEKASAN, KOMPAS.com
    – Tim gabungan gagal menemukan pelanggaran minuman keras di tempat kos dan tempat karaoke di Pamekasan, Minggu (12/10/2025).
    Razia yang dilakukan Polres Pamekasan, Kodim 0826 dan Satpol PP dan Damkar Pamekasan tidak berhasil menemukan minuman beralkohol di tempat kos, cafe dan tempat karaoke.
    Mereka merazia 8 lokasi, mulai tempat karaoke, rumah kos dan cafe di Pamekasan.
    Antara lain, Hotel Putri sekaligus tempat karaoke di Jalan Trunojoyo, Kos Mutiara Abadi di Jalan Kolpajung, Cafe Bintang di Jalan Stadion, Cafe Kong di Jalan Kolpajung, dan Restaurant Jawa di Jalan KH. Wahid Hasyim.
    Tiga lokasi lainnya di Mahera Jalan Raya Sumenep, Desa Buddagan, Pademawu, Cafe Bunda di Jalan Teja dan Cafe New Cafe Bunda di Jalan Teja Pamekasan.
    Operasi dipimpin langsung oleh Kabag Ops Polres Pamekasan AKP Sahrawi dan didampingi Kasat Reskrim, Kasat Intelkam dan Kasat Samapta Polres Pamekasan.
    Kasi Humas Polres Pamekasan AKP Jupriadi menyampaikan tidak menemukan pelanggaran apapun di 8 lokasi. Terutama tidak ditemukan adanya penggunaan minuman beralkohol.
    “Dari semua tempat tidak ada minuman alkohol. Padahal di beberapa lokasi sebelumnya ada laporan penggunaan alkhohol,” katanya.
    Jupriadi mengungkapkan sudah melakukan pemeriksaan di semua lokasi razia. Namun tidak ada pelanggaran lainnya yang terdeteksi.
    Sekaligus polisi memeberikan pengarahan kepada semua tempat razia agar tidak melakukan tindakan yang mengarah pada pelanggaran hukum.
    “Saat di lokasi tidak ada pelanggaran, kami tetap mengingatkan mereka,” ucapnya.
    Jupriadi menjelaskan, razia gabungan sengaja digelar dalam rangka menjaga situasi kamtibmas yang aman dan kondusif di wilayah hukum Polres Pamekasan.
    “Razia ini bagian dari upaya preventif dan penegakan hukum,” tegasnya.
    Dikatakan, razia akan terus dilakukan secara bertahap. Selain menindaklanjuti laporan masyarakat juga dalam rangka menjaga keamanan dan kondusifitas.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 2
                    
                        Istana Respons Purbaya yang Tolak Bayar Utang Kereta Cepat Pakai APBN
                        Nasional

    2 Istana Respons Purbaya yang Tolak Bayar Utang Kereta Cepat Pakai APBN Nasional

    Istana Respons Purbaya yang Tolak Bayar Utang Kereta Cepat Pakai APBN
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengungkapkan bahwa pemerintah tengah mencari jalan keluar untuk membayar utang proyek Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) atau Whoosh tanpa menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
    Hal ini disampaikan Prasetyo merespons sikap Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yang menolak menggunakan APBN untuk membayar utang proyek kereta cepat.
    “Beberapa waktu yang lalu juga sudah dibicarakan untuk mencari skema supaya beban keuangan itu bisa dicarikan jalan keluar,” kata Prasetyo seusai rapat kabinet di kediaman Presiden Prabowo Subianto, Jalan Kertanegara, Jakarta, Minggu (12/10/2025) malam.
    Prasetyo menyebutkan, pembayaran utang proyek Whoosh sendiri tidak dibahas dalam rapat di kediaman Prabowo tersebut.
    Namun, ia menekankan bahwa Whoosh merupakan moda transportasi yang sangat membantu masyarakat dan harus didukung perkembangannya.
    “Karena faktanya kan juga Whoosh, kemudian juga menjadi salah satu moda transportasi yang sekarang sangat membantu aktivitas seluruh masyarakat, mobilitas dari Jakarta maupun ke Bandung dan seterusnya,” kata Prasetyo.
    Prasetyo juga kembali menyinggung wacana perpanjangan rute Whoosh hingga Surabaya, Jawa Timur.
    “Dan justru kita pengin sebenarnya kan itu berkembang ya, tidak hanya ke Jakarta dan sampai ke Bandung, mungkin juga kita sedang berpikir untuk sampai ke Jakarta, ke Surabaya,” imbuh dia.
    Sebelumnya, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan tidak akan menggunakan uang negara alias APBN untuk menanggung utang jumbo proyek Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) atau Whoosh.
    Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) itu kini tengah disorot karena beban utangnya mencapai Rp 116 triliun.
    Danantara, sebagai
    superholding
    BUMN, disebut tengah mencari cara meringankan pembiayaan proyek tersebut, termasuk kemungkinan meminta dukungan dari APBN.
    Namun, Purbaya menolak wacana itu karena menurutnnya utang proyek KCIC bukan tanggung jawab pemerintah, melainkan sepenuhnya menjadi urusan BUMN yang terlibat di dalamnya.
    Meski mengaku belum menerima permintaan resmi dari Danantara, Purbaya mengingatkan bahwa sejak
    superholding
    itu terbentuk, seluruh dividen BUMN telah menjadi milik Danantara dan tidak lagi tercatat sebagai penerimaan negara bukan pajak (PNBP).
    Nilainya disebut bisa mencapai sekitar Rp 80 triliun per tahun.
    “Kalau sudah dibuat Danantara, kan mereka sudah punya manajemen sendiri, sudah punya dividen sendiri yang rata-rata setahun bisa Rp 80 triliun atau lebih, harusnya mereka
    manage
    dari situ. Jangan ke kita lagi (Kemenkeu),” ujar Purbaya dalam Media Gathering APBN 2026 di Bogor, Jumat (10/10/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pakar Hukum: Sengketa Tanah Eigendom 1278 Harus Dilihat dari Aspek Yuridis dan Empiris

    Pakar Hukum: Sengketa Tanah Eigendom 1278 Harus Dilihat dari Aspek Yuridis dan Empiris

    Surabaya (beritajatim.com) – Dosen Fakultas Hukum Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya sekaligus pakar hukum pertanahan, Dr. Sri Setyadji, SH., M.Hum, menegaskan bahwa hak prioritas atas tanah yang dikaitkan dengan Eigendom Verponding 1278 seharusnya berada di tangan warga. Alasannya karena warga telah lama menguasai, menempati, dan memiliki sertifikat resmi dari BPN.

    Menurut Sri Setyadji, sengketa lahan antara warga dan Pertamina ini harus dilihat secara utuh dari aspek yuridis maupun empiris.

    “Komplain atau klaim Pertamina atas objek hak atas tanah yang sudah dihuni sekian puluh tahun oleh masyarakat dan sebagian sudah mendapatkan status hak atas tanah yang dikeluarkan oleh BPN, menjadi dinamika dan sekaligus problematik hukum yang menarik perhatian publik,” ujar Sri Setyadji, Minggu (12/10/2025).

    Dia menjelaskan, secara hukum, dasar konversi hak atas tanah di Indonesia sudah diatur dengan jelas melalui sejumlah regulasi. Mulai dari Undang-Undang Nomor 86 Tahun 1958 tentang Nasionalisasi, Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Pokok-Pokok Agraria (UUPA), hingga Keputusan Presiden Nomor 32 Tahun 1979 yang menjadi batas akhir masa konversi hak barat.

    “Secara yuridis, ditetapkannya UU 86 Tahun 1958 sebagai pedoman untuk menelusuri status hak atas tanah yang diklaim Pertamina, kemudian diperkuat oleh UUPA dan Keputusan Presiden Nomor 32 Tahun 1979 sebagai langkah pamungkas untuk mengakhiri ketentuan konversi,” jelas dia.

    Sri Setyadji menilai, berdasarkan aturan tersebut, hak-hak warga yang telah menempati lahan dan memegang sertifikat sah tidak dapat diganggu gugat. Terlebih, jika tanah tersebut telah digunakan untuk permukiman dan sesuai dengan tata guna lahan yang berlaku.

    “Jika problematika hukum muncul saat ini, maka berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 32 Tahun 1979 secara tegas disebutkan bahwa bekas hak barat yang sudah berakhir masa konversinya dan kini dikuasai serta dijadikan tempat pemukiman, maka hak prioritasnya ada pada masyarakat tersebut,” tegas dia.

    Dia menambahkan, persoalan ini juga perlu ditinjau dari aspek penataan ruang yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007. Pemerintah Kota Surabaya memiliki atribusi penuh untuk menentukan kesesuaian lahan tersebut berdasarkan RTRW dan RTRK.

    “Atribusi yang dimiliki berkaitan dengan wilayah administrasi dan teritori dengan dasar pada penataan ruang kota. Karena itu, semua pihak yang berkaitan dengan problematika hukum atas tanah ini harus berkolaborasi dengan wali kota sebagai pemangku wilayah atas dasar atribusinya,” pungkas Sri Setyadji.

    Sementara itu, PT Pertamina (Persero) sebelumnya menyatakan memahami kekhawatiran masyarakat terkait polemik lahan eigendom di kawasan Darmo Hill, Kecamatan Dukuh Pakis, Surabaya. Persoalan ini mencuat setelah sejumlah sertifikat tanah warga ditandai sebagai lahan dengan indikasi kepemilikan Pertamina.

    “PT Pertamina (Persero) memahami kekhawatiran masyarakat terkait lahan eigendom di Darmo Hill,” kata Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso saat dihubungi beritajatim.com, Selasa (23/9/2025).

    Fadjar menjelaskan bahwa lahan tersebut merupakan bagian dari aset nasionalisasi yang dilakukan pemerintah Indonesia pada medio tahun 1950-an. Nasionalisasi ini merupakan langkah strategis negara dalam mengambil alih aset perusahaan asing yang beroperasi di Indonesia pada masa itu.

    “Sebagai informasi, aset tersebut merupakan hasil dari nasionalisasi aset Pemerintah Indonesia terhadap aset-aset milik perusahaan asing pada medio tahun 1950-an,” kata Fadjar.

    Fadjar menegaskan bahwa Pertamina saat ini sedang berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk lembaga hukum dan pemerintah pusat. Langkah ini, kata Fadjar, dilakukan untuk memastikan dasar hukum klaim lahan benar-benar sesuai dengan peraturan perundang-undangan. [asg/but]

  • Terminal Petikemas Teluk Lamong Pakai AI & Robotik untuk Dongkrak Produktivitas

    Terminal Petikemas Teluk Lamong Pakai AI & Robotik untuk Dongkrak Produktivitas

    Bisnis.com, SURABAYA — PT Terminal Teluk Lamong (TTL) menggunakan alat dengan sistem robotik dalam proses bongkar muat di terminal peti kemas untuk meningkatkan produktivitas.

    Penggunaan alat berbasis robot itu mampu meningkatkan akurasi dan efektivitas dalam kerja-kerja kepelabuhan.

    Direktur Utama Terminal Teluk Lamong David Pandapotan Sirait mengatakan saat ini, pihaknya telah mengoperasikan 20 alat automatic stacking crane (ASC) di Teluk Lamong. Dengan begitu, 20 alat telah bisa dioperasikan oleh sekitar 5 orang yang berada di controll room.

    David menjelaskan, tujuan alat tersebut adalah guna membantu proses pengangkutan peti kemas yang sesuai dengan kepemilikan pengguna jasa. Secara umum, alat tersebut bertugas mengangkut peti kemas dari atau menuju container yard (CY).

    Namun, proses yang biasanya dilakukan oleh satu orang dalam setiap alat, kini dapat lebih efisien karena sistem robotik mampu mendeteksi keberadaan peti kemas yang telah dipesan untuk diambil oleh pengguna jasa. 

    Nantinya, alat tersebut akan mengangkut peti kemas secara otomatis dari CY menuju truk pengangkut. Setelah berjarak sekitar 7 meter di atas truk pengangkut, alat tersebut akan menyerahkan sisa proses kepada operator.

    Begitu pula sebaliknya, truk pengangkut yang datang membawa barang, akan pertama-tama memarkirkan kendaraannya sesuai dengan blok yang telah diarahkan oleh tim planning. Nantinya, peti kemas yang dibawa truk tersebut akan diambil oleh ASC melalui bantuan operator.

    Baru setelah berjarak sekitar 7 meter di atas truk, stacking secara otomatis bakal dilakukan oleh alat tersebut, sehingga operator dapat fokus untuk melayani permintaan serupa di blok lainnya.

    “Jadi menggunakan AI untuk khusus di CY. Jadi robot itu bisa mengetahui berapa lintang utara dan selatan, bujur timur dan barat, dan altitude ketinggiannya. Jadi bukan operator yang mengoperasikan, begitu diangkat dari truk, let the robot stack directly to the CY,” katanya kepada tim Jelajah Pelabuhan dan Logistik 2025 Bisnis Indonesia, Kamis (2/10/2025).

    David menegaskan, dengan begitu, proses operasional stacking dapat dilakukan dengan lebih efisien. Bahkan, untuk menyiapkan sistem tersebut, pihaknya perlu mendatangkan alat dari Finlandia dan juga mengedukasi para sopir truk pengangkut terhadap cara kerja ASC.

    Maka dari itu, Terminal Teluk Lamong telah menerapkan driver ID bagi para sopir pengguna jasa yang akan memasuki kawasan terminal petikemas tersebut. Pasalnya, David menegaskan, bahwa para sopir truk tidak lagi berkomunikasi dengan manusia ketika melakukan aktivitas di terminal tersebut, melainkan dengan robot.

    “Jadi semua supir yang masuk ke sini harus sudah di training. Karena beda masuk ke sini, bukan ketemu dengan orang, tetapi ketemu dengan robot. Jadi dia harus mengerti aturannya. Kalau sudah ulus masuk ke Teluk Lamong, [mereka bisa] masuk ke terminal lain,” katanya.

    Selain itu TTL juga mengoperasikan teknologi Optical Character Recognition (OCR) baik untuk identifikasi truk Petikemas yang masuk melalui gerbang otomatis maupun untuk mendeteksi kerusakan Petikemas.

    “Teknologi AI dan robotic ini adalah tulang punggung smart port. Data ASC dan OCR langsung terintegrasi dengan Terminal Operating System (TOS), memastikan proses bongkar muat yang efisien, transparan, dan minim kesalahan” terang David.

    David menegaskan, kehadiran berbagai sistem digitalisasi di Terminal Teluk Lamong, selain mampu memberikan efektivitas terhadap kerja bongkar muat, juga mendorong akurasi layanan TTL terhadap pengguna jasa.

    Terlebih, TTL bakal mengoperasikan sejumlah terminal di Indonesia Timur. David menerangkan, setidaknya terdapat 16 terminal yang hingga 2027 diproyeksikan bakal berada di bawah manajemen TTL. Nantinya, semua terminal tersebut akan mengikuti best practice yang telah dijalankan TTL selama ini.

    Adapun sepanjang tahun berjalan 2025, Terminal Teluk Lamong mampu mencatatkan throughput petikemas sebesar 1.165.150 TEUs, melampaui target RKAP Tahun 2025 sebesar 102,9% dan tumbuh 6,5% jika dibandingkan dengan periode yang sama di Tahun 2024.

  • Lamongan Raih Juara 1 Penamaan Rupabumi Jawa Timur 2025

    Lamongan Raih Juara 1 Penamaan Rupabumi Jawa Timur 2025

    Lamongan (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Lamongan kembali menorehkan prestasi di tingkat Provinsi Jawa Timur, denngan menyabet juara pertama pada ajang Penamaan Rupabumi Tahun 2025.

    Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, kepada Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, dalam upacara peringatan Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Timur, di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Minggu (12/10/2025).

    Capaian ini menjadi bukti komitmen Pemkab Lamongan dalam mendukung penataan dan pengelolaan nama rupabumi melalui aplikasi SINAR (Sistem Informasi Nama Rupabumi) yang dikembangkan oleh Badan Informasi Geospasial (BIG).

    Bupati Lamongan Yuhronur Efendi menjelaskan, penamaan rupa bumi memiliki peran penting dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat.

    Bupati Lamongan Yuhronur Efendi

    “Penamaan rupabumi yang benar dan terverifikasi tidak hanya berfungsi sebagai identitas geografis, tetapi juga berpengaruh pada administrasi pemerintahan, sosial-budaya, ekonomi, hingga lingkungan,” ujar Pak Yes, sapaan akrab Yuhronur.

    Menurut Pak Yes, data rupabumi menjadi dasar penting dalam penyusunan berbagai kebijakan, mulai dari perencanaan tata ruang wilayah, pembangunan infrastruktur, pelayanan publik, hingga sistem informasi pemerintahan daerah.

    “Hingga saat ini, jumlah data rupabumi Kabupaten Lamongan telah mencapai 10.687 entri, dan pemerintah daerah terus berupaya menuntaskan target 46.110 data untuk memperkuat akurasi serta kelengkapan informasi geospasial daerah,” tuturnya.

    Dengan prestasi ini, Lamongan menunjukkan keseriusannya dalam mewujudkan tata kelola informasi geospasial yang akurat, terintegrasi, dan bermanfaat bagi pembangunan serta pelayanan publik. (fak/but)

     

  • 2 Wisatawan Asal Surabaya Terseret Ombak di Pantai Modangan Malang

    2 Wisatawan Asal Surabaya Terseret Ombak di Pantai Modangan Malang

    Malang (beritajatim.com) – Kepolisian Resor Malang bersama unsur TNI, petugas wisata, dan nelayan lokal terus melakukan pencarian terhadap dua wisatawan asal Surabaya yang dilaporkan hilang akibat terseret ombak di Pantai Modangan, Desa Sumberoto, Kecamatan Donomulyo, Kabupaten Malang, Minggu (12/10/2025).

    Peristiwa tragis itu bermula saat rombongan 26 pemuda Karang Taruna RW 8 Simolawang, Surabaya, datang ke Pantai Modangan untuk berlibur usai menjadi panitia peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI. Mereka tiba sekitar pukul 04.00 WIB dan mendirikan tenda di tepi pantai.

    Sekitar pukul 08.00 WIB, belasan anggota rombongan memutuskan untuk berenang di laut. Padahal sudah diingatkan oleh petugas pantai agar tidak mandi karena ombak cukup besar.

    Tak lama kemudian, empat orang dilaporkan terseret arus kuat ke tengah laut. Satu korban, Muhammad Zulfikar Maulana (23), berhasil diselamatkan oleh nelayan setempat dalam keadaan hidup.

    Evakuasi wisatawan asal Surabaya yang terseret ombak di Pantai Modangan, Kabupaten Malang.

    Sementara tiga lainnya, yakni Rinaldy Hidayat (23), Rafi Naoufal (26), dan Muhammad Mahin (18), sempat dinyatakan hilang.

    “Korban atas nama Rinaldy Hidayat ditemukan sekitar pukul 10.00 WIB dalam kondisi meninggal dunia, terjepit di antara karang. Sedangkan dua korban lainnya masih dalam pencarian,” kata Kasihumas Polres Malang AKP Bambang Subinajar, saat dikonfitmasi, Minggu (12/10/2025).

    Bambang menjelaskan, petugas gabungan dari Polsek Donomulyo, Koramil Donomulyo, Puskesmas, dan nelayan setempat terus menyisir area laut sekitar lokasi kejadian menggunakan perahu tradisional.

    Tim SAR juga dikerahkan untuk memperluas area pencarian hingga radius beberapa ratus meter dari titik awal korban terseret.

    “Upaya pencarian terus dilakukan sejak pagi hingga sore hari. Tim gabungan fokus pada area sekitar lokasi kejadian dan memperluas pencarian dengan bantuan nelayan setempat,” jelas Bambang.

    Evakuasi jasad wisatawan asal Surabaya yang terseret ombak di Pantai Modangan, Kabupaten Malang.

    Menurutnya, ombak tinggi dan arus kuat menjadi kendala utama dalam proses pencarian, namun petugas tetap berupaya maksimal.

    Pihak Polres Malang juga telah berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Malang dan Basarnas untuk dukungan tambahan peralatan serta personel.

    “Kami mengimbau kepada wisatawan agar selalu mematuhi aturan keselamatan di kawasan pantai selatan. Kondisi ombak di wilayah selatan Malang cukup berbahaya dan tidak bisa diprediksi,” tegas Bambang.

    Hingga Minggu siang, satu korban telah dievakuasi ke Puskesmas Donomulyo untuk proses identifikasi dan penanganan lebih lanjut. Dua korban lainnya masih dalam pencarian oleh tim gabungan di sekitar perairan Pantai Modangan.

    “Polres Malang bersama seluruh unsur terkait akan terus berupaya menemukan dua korban yang masih hilang. Setiap perkembangan akan segera kami laporkan,” pungkas Bambang. (yog/but)

  • Hari Jadi ke-80 Jatim, Cahyo Harjo Dorong Semangat Gotong Royong Majukan Pendidikan dan Kesehatan

    Hari Jadi ke-80 Jatim, Cahyo Harjo Dorong Semangat Gotong Royong Majukan Pendidikan dan Kesehatan

    Surabaya (beritajatim.com) – Anggota Komisi E DPRD Jawa Timur, Cahyo Harjo Prakoso mendorong semangat gotong royong untuk memajukan pendidikan dan kesehatan dalam momentum peringatan Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Timur.

    Dia menilai capaian provinsi Jatim saat ini merupakan hasil kerja bersama seluruh elemen masyarakat yang harus terus dijaga melalui semangat gotong royong.

    “Kita patut bersyukur bahwa di usia delapan dekade ini, Jawa Timur telah menjadi provinsi yang membanggakan dengan banyak prestasi, baik di sektor ekonomi maupun pembangunan manusia,” ujar Cahyo usai paripurna istimewa di DPRD Jatim, Minggu (12/10/2025).

    Ketua DPC Gerindra Surabaya ini menambahkan, capaian tersebut juga terlihat dari indeks kesehatan dan pendidikan yang termasuk tertinggi secara nasional. Menurut dia, keberhasilan ini tidak lepas dari peran aktif pemerintah, legislatif, tokoh masyarakat, dunia usaha, hingga insan media.

    “Semua ini terwujud karena semangat gotong royong dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah, tokoh agama, hingga pengusaha dan teman-teman media yang selalu berpartisipasi aktif dalam membangun Jawa Timur,” kata alumnus Fakultas Hukum Universitas Airlangga Surabaya ini.

    Dalam bidang kesehatan, Cahyo berharap semangat gotong royong yang disampaikan Gubernur Khofifah dapat diimplementasikan dalam kebijakan dan program kerja perangkat daerah. Dia menilai orientasi layanan kesehatan perlu bergeser dari pendekatan kuratif menuju promotif dan preventif.

    “Bagaimana kami berharap sektor kesehatan kita yang saat ini masih sangat berfokus pada kuratif atau penyembuhan perlu bergeser menuju pola penanganan kesehatan yang preventif promotif,” tutur Cahyo.

    Menurut Cahyo, langkah konkret yang bisa dilakukan adalah mengoptimalkan peran Posyandu, PKK, dan lembaga PAUD sebagai garda depan pemantauan tumbuh kembang anak dan kesehatan keluarga. Menurut dia, partisipasi komunitas di tingkat kampung sangat penting dalam menjaga kualitas hidup masyarakat.

    “Semua komponen di kampung harus dihidupkan kembali untuk menjadi sistem pelayanan pencegahan dan pemantauan kesehatan. Di situ letak kekuatan gotong royong kita,” ujar politisi muda ini.

    Sementara dalam bidang pendidikan, Cahyo menilai kebijakan partisipasi masyarakat dalam pembiayaan sekolah yang tengah disiapkan Pemprov Jatim merupakan wujud semangat kebersamaan dalam memperkuat kualitas pendidikan.

    “Negara menjamin akses pendidikan, tapi dengan keterbatasan fiskal yang ada, partisipasi masyarakat bisa membantu meningkatkan kualitas infrastruktur dan pelayanan pendidikan di sekolah-sekolah kita,” kata dia.

    Dia juga mendorong kolaborasi antara sekolah, universitas, dan dunia industri melalui program link and match agar lulusan pendidikan di Jawa Timur siap bersaing di dunia kerja. Selain itu, dia berharap BUMD dan perusahaan besar di Jawa Timur aktif menyalurkan CSR-nya untuk mendukung sektor pendidikan.

    “Kita ingin sekolah-sekolah tidak hanya bergantung pada APBD. Dukungan dari dunia industri dan BUMD lewat CSR akan sangat membantu meningkatkan mutu pendidikan kita,” pungkas Cahyo.[asg/aje]

  • Ketua PWM Jatim Prof. Sukadiono Terima Lencana Kehormatan Jer Basuki Mawa Beya dari Gubernur Khofifah

    Ketua PWM Jatim Prof. Sukadiono Terima Lencana Kehormatan Jer Basuki Mawa Beya dari Gubernur Khofifah

    Surabaya (beritajatim.com) – Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur (PWM Jatim), Prof. Sukadiono menerima Tanda Kehormatan Lencana Jer Basuki Mawa Beya dari Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.

    Penghargaan bergengsi tersebut diserahkan dalam upacara HUT ke-80 Provinsi Jatim di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Minggu (12/10/2025).

    Lencana Jer Basuki Mawa Beya diberikan oleh Pemprov Jatim sebagai apresiasi tertinggi kepada tokoh-tokoh yang dinilai memiliki jasa dan prestasi luar biasa serta memberikan manfaat besar bagi masyarakat Jatim. Falsafah Jawa dari lencana ini bermakna “kebahagiaan atau kesejahteraan memerlukan biaya dan pengorbanan.”

    Gubernur Khofifah menilai, Prof. Sukadiono adalah figur yang mampu menjadi inspirasi. “Beliau sosok yang menunjukkan bagaimana dedikasi, keikhlasan, dan pengorbanan bisa membawa manfaat luas bagi umat dan bangsa,” ujarnya.

    “Prof. Sukadiono bukan hanya pemimpin akademik, tetapi juga pemimpin sosial yang memajukan nilai-nilai kemanusiaan,” imbuh Khofifah.

    Prof. Sukadiono dikenal luas atas kiprahnya di bidang pendidikan dan kemanusiaan. Selain menjabat Ketua PWM Jatim, ia juga merupakan mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya yang membawa perguruan tinggi tersebut mengalami kemajuan pesat dan berbagai capaian internasional.

    Selain itu, ia aktif dalam kegiatan sosial, terutama saat memimpin berbagai aksi kemanusiaan di masa pandemi Covid-19, mulai dari pembagian sembako, layanan kesehatan gratis, hingga penggalangan dana.

    Menanggapi penghargaan tersebut, Prof. Sukadiono menyampaikan rasa syukur dan merendahkan hati, menekankan bahwa penghargaan itu bukan untuk pribadinya.

    “Saya memaknai penghargaan ini bukan untuk pribadi saya semata, tetapi untuk seluruh warga Muhammadiyah Jawa Timur yang telah berjuang bersama memajukan pendidikan, kesehatan, dan dakwah sosial di provinsi ini,” katanya.

    Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan Kemenko PMK RI ini berharap bahwa penghargaan tersebut menjadi pengingat dan penyemangat bagi seluruh pihak untuk terus berbuat baik.

    “Penghargaan ini bukan akhir dari perjalanan, tetapi pengingat bahwa kita harus terus berbuat baik dengan penuh tanggung jawab dan cinta kepada sesama,” pungkasnya. [ipl/aje]

  • Kadindik Jatim Nge-Jam Bareng Siswa di Orkestra Jatim Bersimfoni

    Kadindik Jatim Nge-Jam Bareng Siswa di Orkestra Jatim Bersimfoni

    Surabaya (beritajatim.com) – Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur (Kadindik Jatim), Aries Agung Paewai menunjukkan kepiawaiannya saat peringatan HUT ke-80 Provinsi Jatim di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Minggu (12/10/2025).

    Mengenakan pakaian khas Jawa Timuran, Aries membaur dengan 260 pelajar dari berbagai sekolah untuk tampil dalam orkestra kolosal “Jatim Bersimfoni”. Ia tampak asyik nge-jam bersama para pelajar tersebut.

    Dengan lincah, Kadindik kelahiran Makassar ini menabuh alat musik Jimbe, menyatu dalam irama musik yang dibawakan oleh para siswa. Aksinya tersebut menarik perhatian di tengah khidmatnya upacara.

    Aries mengaku sangat menikmati momen tersebut, yang disebutnya sebagai pengalaman luar biasa bisa bermain bersama siswa-siswa bertalenta. “Asik sekali bisa bermain dengan siswa-siswa bertalenta luar biasa dan berprestasi,” ujarnya.

    Ia mengungkapkan bahwa kecintaannya pada musik sudah ada sejak muda, meski baru kali ini ia tampil bersama pelajar.

    Pertunjukan Jatim Bersimfoni sendiri merupakan kolaborasi musik modern dan tradisional yang melibatkan 230 instrumen musik. Ratusan pelajar yang terlibat berasal dari Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Banyuwangi, hingga Madiun.

    Medley lagu berdurasi 10 menit yang dibawakan mencakup berbagai genre, seperti Kita Bisa, Semanggi Suroboyo, Indonesia Pusaka, hingga Kopi Dangdut dan Ekspresi.

    Menurut Aries, konsep Jatim Bersimfoni lahir dari semangat kolaborasi, kreativitas, dan kebersamaan generasi muda Jawa Timur. “Pertunjukan ini menjadi bukti bahwa pendidikan dan seni dapat berjalan beriringan dalam membangun karakter serta identitas daerah,” tegasnya.

    Aksi pimpinan pendidikan yang turun ke panggung bersama pelajar ini mengirimkan pesan kuat tentang harmoni dan kebersamaan. “Musik menyatukan, begitu juga pendidikan. Keduanya mengajarkan harmoni,” tutup Aries. [ipl/aje]