kab/kota: Surabaya

  • Dua Kubu GMNI Surabaya Rekonsiliasi, Tekad Satukan Kembali Semangat Marhaenisme

    Dua Kubu GMNI Surabaya Rekonsiliasi, Tekad Satukan Kembali Semangat Marhaenisme

  • Perpustakaan di Atas Sungai Situbondo, Tempat Favorit Anak-anak Baca Buku
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        13 Oktober 2025

    Perpustakaan di Atas Sungai Situbondo, Tempat Favorit Anak-anak Baca Buku Surabaya 13 Oktober 2025

    Perpustakaan di Atas Sungai Situbondo, Tempat Favorit Anak-anak Baca Buku
    Tim Redaksi
    SITUBONDO, KOMPAS.com
    – Purwanto (37), warga Kelurahan Dawuhan, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, membangun perpustakaan panggung dengan biaya prubadi dan swadaya masyarakat.
    Perpustakaan tersebut diberi nama Perisai. Nama tersebut akronim dari Perpustakaan di Atas Sungai. Tempat tersebut diharapkan menjadi tempat santai anak-anak ketika pulang sekolah.
    “Buku-buku di sini sebagian besar dari perpustakaan daerah Kabupaten Situbondo dan sebagian dari sumbangan teman-teman,” kata Purwanto, Senin (13/10/2025).
    Perpustakaanya berdiri di atas sungai yang membelah kawasan Situbondo Kota. Bangunannya seluas sekitar 25 meter persegi dengan penataan buku yang cukup rapi dan terlihat sederhana.
    “Ini perpustakaan baru tiga bulan, semoga tetap awet dan bermanfaat,” katanya.
    Menurutnya, latar belakang adanya perpustakaan tersebut karena berawal dari diskusi dengan teman-temannya dan dorongan dari pemerintah sehingga tercipta perpustakaan sederhana.
    “Dan saya juga melihat generasi kita sangat benyak ketergantungan dengan gadget, sehingga kami berusaha untuk menawarkan alternatif untuk mereka, di sini banyak buku cerita dongeng juga,” katanya.
    Purwanto tak dapat memprediksi bagaimana perkembangan perpustakaan itu kelak. Ia hanya ingin berbagi pengetahuan melalui perpustaan tersebut.
    “Usaha kecil tidak ada yang tahu, yang penting fasilitas ada dahulu baru mungkin ada efeknya kepada mereka kemudian hari,” katanya.
    Perpustakaan Perisai tersebut biasa buka dan ramai untuk tempat kumpul dari jam 12.00 WIB sampai malam. Kondisinya di atas sungai menjadi favorit anak-anak ketika membaca buku.
    Dalam keseharian, Purwanto merupakan seorang wiraswasta. Terkadang, dirinya merawat tanaman di kebun untuk berbisnis. Namun, di sisi lain dia mengelola bank sampah untuk bisnis dengan teman-temannya.
    “Jadi saya keseharian petani dan wirausaha bank sampah di sini,
    output
    -nya yakni pupuk organik dan pot bunga untuk dijual,” katanya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Peringati Hari Santri, Bupati Ponorogo Instruksikan ASN Berpakaian Ala Santri Selama 9 Hari
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        13 Oktober 2025

    Peringati Hari Santri, Bupati Ponorogo Instruksikan ASN Berpakaian Ala Santri Selama 9 Hari Surabaya 13 Oktober 2025

    Peringati Hari Santri, Bupati Ponorogo Instruksikan ASN Berpakaian Ala Santri Selama 9 Hari
    Tim Redaksi
    PONOROGO, KOMPAS.com
    – Suasana peringatan Hari Santri Nasional (HSN) mulai terasa di Kabupaten Ponorogo.
    Hal ini menyusul keluarnya Instruksi Bupati Ponorogo Nomor 100.3.4.2/KH/11/405.01.2/2025 yang ditandatangani langsung oleh Bupati Sugiri Sancoko.
    Instruksi tersebut mengatur penggunaan pakaian ala santri bagi seluruh aparatur pemerintah, pelajar, hingga masyarakat umum mulai 13 hingga 22 Oktober 2025 mendatang.
    Dalam surat tersebut, Bupati Sugiri menginstruksikan kepada pimpinan instansi vertikal, organisasi perangkat daerah (OPD), BUMN, BUMD, lembaga pendidikan, camat, kepala desa, hingga seluruh lapisan masyarakat untuk berpakaian seperti santri.
    ASN laki-laki diminta mengenakan baju koko, sarung, dan peci, sedangkan perempuan memakai busana muslimah.
    “Ini bagian dari upaya menunjukkan identitas Ponorogo sebagai Kota Santri,” ujarnya  dalam surat instruksi itu.
    Pantauan
    Kompas.com
    di lingkungan Kantor Pemerintah Kabupaten Ponorogo, para ASN tampak kompak mengenakan pakaian ala santri.
    Pegawai laki-laki bersarung dan berpeci, sedangkan pegawai perempuan mengenakan busana muslimah.
    Bupati Sugiri sendiri turut mengenakan sarung batik, baju koko putih, dan songkok hitam.
    “Iya dong, hari ini dalam rangka merayakan Hari Santri Nasional,” ujar pria yang akrab disapa Kang Giri itu saat ditemui di Gedugn Pringitan, Senin (13/10/2025).
    Bupati Sugiri menjelaskan, instruksi tersebut bukan sekadar bentuk penghormatan kepada santri, tetapi juga upaya menumbuhkan semangat perjuangan dan menggerakkan ekonomi rakyat.
    “Santri ikut berjuang merebut kemerdekaan. Maka kami menghormati perjuangan itu sekaligus menggerakkan ekonomi lokal. Dengan bersarung bersama, pedagang sarung ikut laris, roda ekonomi berputar,” Imbuhnya.
    Sugiri menambahkan, seluruh ASN, pelajar, mahasiswa, hingga pedagang dan pelaku usaha diminta mengenakan pakaian santri selama 9 hari penuh.
    “Seluruhnya, termasuk siswa, guru, mahasiswa, pedagang, kafe, warung, dan wartawan, mohon dengan hormat menggunakan sarung selama peringatan HSN,” pungkasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tekan Biaya Pakan, 2,6 Ton Jagung SPHP Disalurkan untuk Peternak Kelas Bawah di Kota Malang
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        13 Oktober 2025

    Tekan Biaya Pakan, 2,6 Ton Jagung SPHP Disalurkan untuk Peternak Kelas Bawah di Kota Malang Surabaya 13 Oktober 2025

    Tekan Biaya Pakan, 2,6 Ton Jagung SPHP Disalurkan untuk Peternak Kelas Bawah di Kota Malang
    Tim Redaksi
    MALANG, KOMPAS.com
    – Sebanyak 2,6 ton jagung program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) diberikan kepada peternak ayam petelur di Kota Malang, Jawa Timur.
    Bantuan ini difokuskan untuk menekan tingginya biaya pakan dan menjaga stabilitas produktivitas peternak skala menengah ke bawah.
    Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang, Slamet Husnan menyampaikan bahwa distribusi jagung bersubsidi tersebut telah dilaksanakan.
    Bantuan ini secara spesifik menyasar dua peternak di sentra peternakan Kelurahan Wonokoyo, Kecamatan Kedungkandang.
    “Sudah terdistribusi kepada dua peternak ayam petelur di Wonokoyo. Masing-masing menerima 1,3 ton setiap peternak per bulan, sehingga totalnya 2,6 ton jagung SPHP yang kami distribusikan,” ujar Slamet Husnan saat diwawancarai pada Senin (13/10/2025).
    Slamet menyampaikan, program SPHP Jagung ini merupakan usulan tahunan yang diprioritaskan bagi peternak rakyat, bukan untuk industri peternakan skala besar.
    Kriteria utama penerima yakni mereka yang memiliki skala usaha menengah ke bawah agar bantuan tepat sasaran dan mampu menopang ekonomi peternak kecil.
    “Program ini memang menyasar peternak
    layer
    (ayam petelur) dengan skala menengah ke bawah, bukan peternak besar,” katanya. 
    Penyaluran jagung SPHP dilakukan secara berkala setiap bulan, disesuaikan dengan pengajuan dan kebutuhan masing-masing peternak.
    Slamet memastikan bahwa program bantuan ini akan digilirkan kepada peternak lain yang memenuhi kriteria untuk menjamin pemerataan.
    “Ya, betul. Akan bergilir sesuai usulan dari para peternak,” ujar dia.
    Dalam mekanisme penyalurannya, Dispangtan bertugas melakukan pendataan, verifikasi, dan mengajukan nama-nama peternak yang berhak menerima.
    Sementara itu, kewenangan terkait ketersediaan stok dan distribusi jagung SPHP sepenuhnya berada di tangan Perum Bulog yang menyalurkannya melalui koperasi.
    Selain bantuan jagung, Dispangtan juga tetap melakukan pendampingan kepada peternak melalui monitoring kesehatan hewan.
    “Kami juga memonitor kebersihan kandang dan anjuran pemberian vitamin oleh rekan-rekan dari bidang peternakan dan kesehatan hewan,” tutup Slamet.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ramai Eks Lokalisasi di Surabaya Beroperasi Lagi, Eri Cahyadi Minta Warga Jaga Pos
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        13 Oktober 2025

    Ramai Eks Lokalisasi di Surabaya Beroperasi Lagi, Eri Cahyadi Minta Warga Jaga Pos Surabaya 13 Oktober 2025

    Ramai Eks Lokalisasi di Surabaya Beroperasi Lagi, Eri Cahyadi Minta Warga Jaga Pos
    Tim Redaksi
    SURABAYA, KOMPAS.com
    – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meminta seluruh elemen masyarakat memperketat pengawasan di kawasan eks lokalisasi Moroseneng yang diduga telah beroperasi kembali.
    Eri meminta, warga setempat membuat sejumlah titik pos penjagaan di sekitar lokasi bekas lokalisasi tersebut. Kemudian, mereka juga berjaga secara rutin setiap malam hingga pagi hari.
    “Melakukan penjagaan, pukul 10 malam sampai 4 pagi. Penjagaan dilakukan berkeliling, ada pos-pos yang kita buat untuk menjaga wilayah tersebut,” kata Eri di Balai Kota Surabaya, Senin (13/10/2025).
    Selain itu, Eri juga berharap, tokoh masyarakat dan aparat kepolisian ikut berjaga di kawasan eks lokalisasi Moroseneng. Hal tersebut untuk membuktikan apakah ada aktivitas prostitusi atau tidak.
    “Kita mengajak tokoh masyarakat, kita ajak kepolisian untuk informasikan. Sebenarnya di situ ada (atau) tidak praktik (prostitusi) seperti itu. Biar tidak ada fitnah,” ujarnya.
    “Sehingga sekarang di tempat-tempat (eks lokalisasi) itu kan kita ada pos. Makanya saya minta untuk jaga di sana supaya bisa membuktikan ada tidaknya aktivitas seperti itu,” tambahnya.
    Kemudian, Eri juga ingin para pemuda setempat memanfaatkan sejumlah rumah milik Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya yang ada di sekitar lokasi, untuk melakukan kegiatan positif.
    “Rumah-rumah yang dibeli, saya minta dijadikan tempat kegiatan. Jadi, kegiatan anak muda, posko Karang Taruna kan ramai, kalau ramai kan tidak mungkin ada kegiatan (prostitusi) itu,” jelasnya.
    Lebih lanjut, Eri berharap, seluruh masyarakat untuk ikut menjaga Surabaya dari praktik prostitusi dalam bentuk apa pun. Yakni, dengan melapor saat melihat adanya kegiatan tersebut.
    “Saya sampaikan kepada seluruh masyarakat untuk melaporkan apabila menemukan praktik negatif (prostitusi) di lingkungannya. Terus juga mohon maaf, tempat lainnya yang disalahgunakan,” ucapnya.
    Diberitakan sebelumnya, petugas menyisir seluruh wilayah bekas lokalisasi Moroseneng yang berada di Kecamatan Benowo, Surabaya, usai adanya laporan munculnya lagi aktivitas prostitusi.
    Camat Benowo, Denny Christupel Tupamahu mengatakan, dalam operasi itu petugas gabungan TNI, Polri dan Pemkot Surabaya, mengecek setiap rumah yang ada di wilayah Moroseneng.
    “Satpol PP melakukan pengawasan ketat di setiap rumah-rumah atas dugaan adanya kegiatan prostitusi yang meresahkan warga,” kata Denny saat dikonfirmasi, Rabu (8/10/2025).
    Denny menyebut, sebenarnya Pemkot Surabaya telah menutup lokalisasi Moroseneng pada tahun 2015. Namun, dia menerima aduan kawasan bekas prostitusi itu telah dibuka kembali.
    “Kami tidak menemukan aktivitas yang diduga itu. Dikarenakan pintu terkunci, digembok dari luar, serta lampu mati sehingga butuh tindakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” ucapnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • BPBD: Dua Orang Meninggal Saat Bencana Angin Kencang di Jember
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        13 Oktober 2025

    BPBD: Dua Orang Meninggal Saat Bencana Angin Kencang di Jember Surabaya 13 Oktober 2025

    BPBD: Dua Orang Meninggal Saat Bencana Angin Kencang di Jember
    Editor
    JEMBER, KOMPAS.com
    – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember melaporkan, dua korban meninggal dunia saat terjadi bencana angin kencang disertai hujan deras yang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Senin (13/10/2025) sore.
    “Dua korban yang meninggal dunia yakni Siaman (64) dan anaknya Saiful Rohman (29) warga Jalan Jawa VII, Kelurahan Sumbersari, Kecamatan Sumbersari,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Jember Z. Wahyudi Hidayat di kabupaten setempat.
    Hujan deras yang disertai hujan es dan angin kencang melanda sejumlah kecamatan di Kabupaten Jember, sehingga banyak pohon tumbang yang menimpa kendaraan, rumah, hingga kandang ternak yang menyebabkan dua orang meninggal dunia di lokasi kejadian.
    “Kedua korban saat kejadian berada di kandang ternak miliknya, namun akibat hujan deras dan angin kencang menyebabkan serumpun pohon bambu roboh menimpa kandang ternak tersebut,” katanya.
    Setelah mendapatkan laporan, petugas BPBD, Polri, TNI, Tagana, sukarelawan dan masyarakat sekitar segera mengevakuasi kedua korban dari reruntuhan kandang ternak miliknya.
    Di Kecamatan Sumbersari, terdapat beberapa titik pohon tumbang, di antaranya Jalan Letjen Panjaitan, Letjen S Parman, dan di kawasan Kampus Universitas Jember (Unej).
    Tidak hanya di Kecamatan Sumbersari, pohon tumbang dilaporkan menimpa rumah dan menutup akses jalan di Kecamatan Kaliwates, Patrang, dan Ajung.
    “Kami masih melakukan
    asessment
    dan pendataan di sejumlah lokasi yang terdampak bencana angin kencang yang tersebar di beberapa titik di Jember,” ujarnya.
    Kapolsek Sumbersari Kompol Suhartanto mengatakan, hujan deras yang disertai angin kencang menyebabkan banyak pohon tumbang yang menimpa rumah, kendaraan dan menutup akses jalan.
    “Untuk korban yang meninggal dunia sudah berhasil dievakuasi dan diserahkan kepada keluarganya untuk segera dimakamkan. Kami mengimbau masyarakat tetap berhati-hati dan waspada dengan cuaca ekstrem,” katanya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 62 Siswa SMPN 1 Boyolangu Diduga Keracunan MBG, Polisi dan Dinkes Telusuri Penyebabnya
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        13 Oktober 2025

    62 Siswa SMPN 1 Boyolangu Diduga Keracunan MBG, Polisi dan Dinkes Telusuri Penyebabnya Surabaya 13 Oktober 2025

    62 Siswa SMPN 1 Boyolangu Diduga Keracunan MBG, Polisi dan Dinkes Telusuri Penyebabnya
    Tim Redaksi
    TULUNGAGUNG, KOMPAS.com
    – Sebanyak 62 siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Boyolangu Kabupaten Tulungagung Jawa Timur dibawa ke puskesmas dan rumah sakit setelah diduga mengalami keracunan usai menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG).
    Hingga Senin (13/10/2025) sore, 20 siswa masih menjalani perawatan. Petugas Polres Tulungagung dan Dinas Kesehatan tengah menelusuri sumber penyebab keracunan tersebut.
    Sejak Senin pagi hingga sore, satu per satu siswa dibawa ke Puskesmas Boyolangu Tulungagung dengan keluhan pusing, mual, muntah, dan lemas.
    Mereka diketahui baru saja mengonsumsi menu MBG berupa nasi kuning, ayam kecap, timun, tomat, salak, dan susu kotak.
    Plt Kepala Dinas Kesehatan Tulungagung, Anna Sapti Saripah membenarkan adanya kasus gangguan pencernaan massal tersebut.
    Pihaknya telah menurunkan tim untuk melakukan penyelidikan epidemiologi bersama kepolisian dan puskesmas setempat.
    “Kami sudah mengambil sejumlah sampel dari muntahan korban, sisa makanan, dan makanan di dapur penyedia MBG, yaitu Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Desa Tanggung, Kecamatan Campurdarat,” kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Tulungagung Anna Sapti Saripah, Senin (13/10/2025).
    Pihak Dinas Kesehatan juga telah mengirimkan sampel makanan ke tiga laboratorium, yakni Balai Besar Laboratorium Kesehatan Masyarakat (BBLK) Surabaya, Laboratorium RSUD dr Iskak Tulungagung, serta Laboratorium Kesehatan Daerah Tulungagung.
    “Hasil uji laboratorium akan keluar dalam waktu sekitar tujuh hari ke depan dan menjadi dasar penentuan penyebab pasti dugaan keracunan,” ucap Anna.
    Selain itu, tim kesehatan melakukan
    swab rectal
    terhadap para penjamah makanan untuk memastikan ada atau tidaknya kontaminasi bakteri penyebab penyakit.
    Guna mengantisipasi tambahan pasien, Dinas Kesehatan menyiagakan sejumlah puskesmas di sekitar wilayah distribusi MBG, termasuk di Boyolangu, Campurdarat, Besole, Besuki, Bandung, Pakel, dan Bangunjaya.
    Dua rumah sakit rujukan, RSUD dr Iskak dan RSUD dr Karnaeni Campurdarat juga disiapkan menghadapi kemungkinan lonjakan pasien.
    Anna menuturkan, sebagian besar siswa telah menunjukkan kondisi yang membaik dan mendapat perawatan intensif.
    “Yang terpenting sekarang adalah memastikan semua siswa dalam kondisi aman dan mendapatkan perawatan terbaik. Penyelidikan tetap kami lanjutkan bersama pihak kepolisian dan tim laboratorium,” ujar Anna.
    Berdasarkan data Dinas Kesehatan Tulungagung, terdapat 1.120 siswa SMP Negeri 1 Boyolangu yang menerima dan mengonsumsi menu MBG.
    Dari jumlah total tersebut, 62 siswa mengalami keluhan gangguan pencernaan serta keringat dingin.
    Sebanyak 58 kasus rawat jalan yang berkeluhan di antaranya menjalani observasi dan perawatan di Puskesmas Boyolangu.
    Saat ini, 38 orang sudah pulang, tersisa 20 orang masih dirawat di Puskesmas Boyolangu.
    Adapun empat siswa yang dirujuk ke RSUD dr Karnaeni Campurdarat dalam kondisi stabil, dan masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium lanjutan.
    Hingga Senin sore, petugas gabungan dari Dinkes dan Satreskrim Polres Tulungagung masih terus mengumpulkan data epidemiologi untuk memastikan penyebab pasti kasus dugaan keracunan makanan di sekolah tersebut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bapeten Larang Jual-Beli Cengkih Terpapar Radiokatif, Ini Alasannya

    Bapeten Larang Jual-Beli Cengkih Terpapar Radiokatif, Ini Alasannya

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Koordinator (Kemenko) bidang Pangan mengaku telah mengambil langkah lanjutan usai adanya temuan produk cengkih asal Indonesia terkontaminasi radioaktif Cesium-137 (CS-137).

    Staff Ahli bidang Tranformasi Digital dan Hubungan Antar Lembaga Kemenko Pangan, Bara Krishna menjelaskan bahwa Satgas Penanganan Cs-137 melalui BAPETEN langsung mengirim tim untuk meninjau 3 lokasi.

    Di antaranya yakni Surabaya sebagai lokasi pengolahan Cengkeh, Pati Jawa Tengah selaku lokasi perkebunan, dan Lampung sebagai lokasi perkebunan untuk melakukan pengecekan dan verifikasi.

    “Kami bisa memberikan konfirmasi bahwa ditemukan kontaminasi di perkebunan di Lampung. Kontaminasi tersebut ditemukan dalam jumlah terbatas dan tidak meluas ke wilayah atau komoditas lainnya,” kata Bara di Kantor Kemenko bidang Pangan, Senin (13/10/2025).

    Lebih lanjut, langkah kehati-hatian BAPETEN (Badan Pengawas Tenaga Nuklir) merekomendasikan agar produk cengkeh yang terindikasi kontaminasi tidak diperjualbelikan sementara waktu hingga hasil uji laboratorium lanjutan selesai dilakukan. 

    Dia juga menyebut, pemerintah sedang bergerak cepat melokalisir kontaminasi ini agar tidak meluas ke wilayah lain. 

    “Masyarakat dan pelaku usaha dimbau untuk tetap tenang dan menunggu hasil uji laboratorium resmi. Pemerintah akan terus memberikan informasi terkini secara terbuka kepada publik,” ujarnya.

    Sebelumnya, USFDA mengungkap temuan cemaran radioaktif CS-137 pada produk cengkih Indonesia. Dalam laporan yang dipublikasikan FDA, paparan zat radioaktif Cs-137 terdeteksi pada cengkeh yang dikirimkan perusahaan PT Natural Java Spice ke California.

    Atas temuan ini, FDA kemudian memblokir impor seluruh rempah-rempah dari PT Natural Java Spices (NJS). Di mana, perusahaan tersebut telah mengekspor sekitar 200.000 kilogram cengkih ke AS sepanjang tahun ini. 

    Meskipun kadar radioaktif yang terdeteksi masih jauh di bawah ambang batas perlindungan kesehatan, namun FDA menilai temuan tersebut tidak bisa dianggap sepele.

    Lembaga itu mengingatkan bahwa makanan yang tercemar radioaktif tetap berpotensi memicu masalah kesehatan serius apabila terjadi paparan jangka panjang pada konsumen.

  • Warga Apartemen Bale Hinggil Datangi DPRKPP Surabaya, Ada Apa?

    Warga Apartemen Bale Hinggil Datangi DPRKPP Surabaya, Ada Apa?

    Surabaya (beritajatim.com) – Puluhan perwakilan warga Apartemen Bale Hinggil mendatangi kantor Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPRKPP) Kota Surabaya, Senin (13/10/2025).

    Mereka menuntut agar Pemerintah Kota Surabaya turun tangan menyelesaikan persoalan terhentinya fasilitas dasar berupa listrik dan air sejak April 2025.

    Warga meminta agar Pemkot melalui DPRKPP memerintahkan pihak pengelola untuk segera memenuhi kewajiban dasar bagi penghuni.

    “Kami sudah berbulan-bulan tanpa air dan listrik karena belum ada titik temu antara warga dan pengelola,” ujar Hariyangsih, salah satu perwakilan warga Apartemen Bale Hinggil.

    Menurut dia, kondisi ini telah membuat warga kesulitan menjalani aktivitas sehari-hari. Hariyangsih menegaskan, pemenuhan kebutuhan dasar seperti air dan listrik adalah hak warga yang tidak boleh diabaikan.

    “Kami hanya ingin hak kami dipenuhi. Listrik dan air itu kebutuhan pokok, bukan fasilitas tambahan,” kata dia.

    Warga juga mengeluhkan adanya perlakuan yang dinilai diskriminatif dalam pelayanan listrik dan air. Mereka menemukan beberapa unit yang tidak membayar iuran pemeliharaan lingkungan (IPL), tetapi masih mendapat akses terhadap fasilitas tersebut.

    “Ini jelas tidak adil. Ada yang belum bayar tapi listrik dan airnya tetap menyala, sementara kami yang taat justru diputus,” ucap dia.

    Dalam pertemuan di DPRKPP, warga juga menyerahkan surat resmi berisi aspirasi dan tuntutan mereka. Salah satu poin utama dalam surat tersebut adalah belum adanya kepastian penandatanganan Akta Jual Beli (AJB), padahal sejumlah penghuni telah melunasi pembayaran unit yang mereka tempati.

    “Kami sudah bayar lunas, tapi sampai sekarang AJB belum juga ditandatangani. Kami butuh kepastian hukum atas kepemilikan tempat tinggal kami,” ujar Hariyangsih.

    Hariyangsih berharap Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dapat turun langsung untuk mendengarkan aspirasi warga. Dia meyakini, penyelesaian persoalan ini hanya bisa dilakukan dengan keberpihakan pemerintah terhadap rakyatnya.

    “Kami berharap bisa menyampaikan aspirasi kami secara langsung dan didengarkan oleh Pak Wali Kota Eri Cahyadi. Kami percaya beliau bisa memberikan keadilan bagi warga yang selama ini terabaikan,” pungkas Hariyangsih. [asg/ian]

  • Update Tragedi Ponpes Al-Khoziny: 55 Jenazah Teridentifikasi, 8 Korban Masih Hilang

    Update Tragedi Ponpes Al-Khoziny: 55 Jenazah Teridentifikasi, 8 Korban Masih Hilang

    Surabaya (beritajatim.com) – Dua kantong jenazah korban robohnya bangunan Pondok Pesantren Al-Khoziny, Sidoarjo, kembali berhasil diidentifikasi oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur.

    Hingga Senin (13/10/2025) petang, tim telah berhasil mengidentifikasi 55 korban dari total 67 kantong jenazah yang diterima.

    Kabiddokkes Polda Jatim, Kombes Pol Dr. dr. M. Kusnan Marzuki, menjelaskan bahwa proses identifikasi dilakukan melalui serangkaian pemeriksaan mendalam, mencakup tes DNA, pemeriksaan medis, serta analisis properti yang melekat pada jenazah.

    “Dua kantong jenazah terbaru yang berhasil diidentifikasi adalah jenazah dengan nomor postmortem 041, yang diketahui bernama Khafa Ahmad Maulana (15), asal Gresik, Jawa Timur,” ujar Kombes Kusnan dalam konferensi pers di Posko DVI.

    “Kemudian, jenazah dengan nomor postmortem 055 teridentifikasi sebagai Irham Ghifari (16), warga Katerungan, Krian, Sidoarjo,” imbuhnya.

    Dengan tambahan dua identifikasi terbaru ini, tim gabungan telah mengungkap 55 identitas dari 67 kantong jenazah yang diterima. Berdasarkan data antemortem, dilaporkan ada 63 korban hilang, sehingga masih terdapat 8 orang yang belum ditemukan.

    “Di ruang pendingin jenazah, kami masih memiliki sembilan kantong jenazah yang belum teridentifikasi. Tim terus berupaya semaksimal mungkin untuk mempercepat proses identifikasi,” jelasnya.

    Kombes Kusnan menambahkan, pihaknya terus berkoordinasi dengan keluarga korban untuk melengkapi data antemortem guna mempercepat pencocokan DNA.

    “Kami menargetkan seluruh proses identifikasi selesai secepatnya, namun hal ini juga bergantung pada kualitas sampel DNA yang kami terima,” pungkasnya. (uci/kun)