kab/kota: Surabaya

  • Silaturahmi Masyarakat Sulteng Asal Jatim, Khofifah: Momentum Perkuat Kemitraan Perdagangan

    Silaturahmi Masyarakat Sulteng Asal Jatim, Khofifah: Momentum Perkuat Kemitraan Perdagangan

    Surabaya (beritajatim.com) – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menggelar Forum Silaturahim bersama masyarakat Sulteng asal Jatim dalam rangka penguatan pasar antar daerah yang digelar di Hotel Aston, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (17/10/2025) malam.

    Dalam kesempatan tersebut, Khofifah optimis bahwa Forum Silaturahim ini bukan sekadar membangun partnership berbasis pada ekonomi, namun juga pada kearifan lokal yang dimiliki kedua wilayah. Pasalnya, dalam forum ini juga akan dilakukan transformasi teknologi peternakan, pertanian hingga perdagangan.

    “Tidak sekadar transaksi dagangnya tetapi proses transformasi teknologi pertanian dan juga peternakan dari Jatim ke Sulteng,” ucap Gubernur Khofifah.

    Ia melanjutkan, forum ini sendiri adalah rute dari proses untuk memperkuat kemitraan perdagangan Jawa Timur dengan provinsi mitra. Serta, merupakan upaya bersama untuk mengembangkan jaringan pasar, memperkuat kerja sama antar daerah, serta mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

    “Melalui kegiatan ini, kami ingin mendorong peluang kolaborasi yang lebih luas antara pelaku usaha Jatim dan Sulteng di berbagai sektor. Biasa dalam proses misi dagang, kita memberseiringi dengan pertemuan warga provinsi mitra asal Jatim,” jelasnya.

    Gubernur Khofifah memaparkan berdasarkan data Perdagangan Antar Wilayah Jawa Timur dengan Seluruh Provinsi 2023, Total Nilai Perdagangan Provinsi Jawa Timur dengan Provinsi Sulawesi Tengah sebesar Rp4,693 triliun. Yang mana nilai tersebut terdiri dari nilai bongkar (beli dari Sulawesi Tengah) sebesar Rp1,357 triliun dan nilai muat (jual ke Sulawesi Tengah) sebesar Rp3,336 triliun.

    “Dengan demikian, neraca perdagangan Provinsi Jawa Timur dengan Provinsi Sulawesi Tengah surplus sebesar Rp1,978 triliun,” jelasnya.

    Sementara untuk Misi Dagang Jatim-Sulteng sendiri sudah pernah dilakukan sebelumnya, tepatnya tanggal 23 Februari 2022. Dimana, berhasil menghasilkan nilai komitmen transaksi mencapai Rp104,91 miliar dengan 40 transaksi dagang.

    Untuk itu, kembali Gubernur Khofifah mengajak seluruh masyarakat Jatim di Sulteng agar dapat bersama-sama mengidentifikasi berbagai tranformasi teknologi yang berpotensi untuk dikembangkan.

    Seperti pada produksi sapi potong di Jatim yang tertinggi se-Indonesia. Gubernur Khofifah menyebut bahwa capaian tersebut merupakan hasil training Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari Kab. Malang besar kepada masyarakat baik jadi inseminator atau pengawas kebuntingan.

    “Ini merupakan cara kita mendapat bibit unggul dari sapi potong atau sapi perah,” ucapnya.

    Sedangkan di sektor pertanian, produksi padi Jatim tertinggi se-Indonesia. Bahkan, per 1 Oktober lalu, Badan Pusat Statistik sudah menyebut bahwa di tahun ini sampai dengan November 2025, tercatat 12 juta ton Gabah Kering Panen (GKP) diproduksi oleh Jawa Timur.

    “Jika normalnya satu hektare ada yang 5-6 ton per hektare, maka di Jatim standardnya sembilan ton ada yg bahkan 12 dan 14 ton per hektare,” tuturnya.

    Oleh sebab itu, kembali ia mengajak seluruh masyarakat yang hadir untuk memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik mungkin. Dimana, Transformasi dari teknologi pertanian dan peternakan termasuk di dalamnya UMKM.

    Di akhir, Khofifah tak lupa berpesan agar masyarakat Jatim di Sulteng dapat menjaga persaudaraan, perdamaian dan tetap membangun suasana harmonis.

    “Untuk itu saya minta kepada semua warga Sulteng asal Jatim agar jaga keguyupan dan kerukunan. Guyup disini artinya membangun soliditas di dalam satu entitas,” pesannya.

    Keguyup rukunan masyarakat Indonesia sendiri bahkan disebutnya berhasil membuat kagum dunia internasional. Khofifah mencontohkan di Afghanistan dan Palestina yang memiliki jumlah suku dan partai politik lebih sedikit dari Indonesia namun belum berhasil menjaga perdamaian negaranya.

    “Ini karena keguyuban dan kerukunan tidak terbangun dengan baik. Sementara kita dipersatukan disini bukan karena suku, tapi karena We are Indonesia,” ujarnya.

    “Jadi kalau misalnya Indonesia ini harus dirajut, dijahit dan dirakit, maka panjenengan semua yang antara lain punya tugas merajut persaudaraan, keguyuban dan kerukunan,” pungkas Khofifah.

    Sementara itu, Wakil Gubernur Sulteng dr. Reny Lamadjido dalam sambutannya mengucapkan terima kasih atas kunjungan Gubernur Khofifah beserta jajaran Pemprov Jatim ke Sulawesi Tengah. Ia meyakini bahwa pertemuan ini bukan hanya ajang silaturahmi tapi juga sebagai pengikat persaudaraan yang ada di Sulawesi Tengah.

    “Kami menyambut dengan tangan terbuka siapapun yang datang untuk berkarya dan berkontribusi. Dengan semangat Nosarara Nosabatutu, Kita Bersaudara, Kita Bersatu serta nilai-nilai yang menjadikan masyarakat Sulteng damai dan saling menghormati,” ucapnya.

    Untuk itu, ia juga berpesan kepada masyarakat Sulteng asal Jatim agar tetap menjadi duta persahabatan dimanapun berada.

    “Para warga Sulteng asal Jatim, tetaplah menjadi Duta Perdamaian, Duta Persaudaraan dan Duta Pembangunan yang menunjukkan dimanapun berada tetap membawa semangat Bhineka Tunggal Ika,” tutupnya.

    Dalam Forum silaturahmi yang berlangsung hangat dan penuh keakraban tersebut, turut dhadiri oleh masyarakat Jatim yang berdomisili di berbagai Kab/Kota di Sulteng. Selain itu dimeriahkan pula dengan pertunjukan Tari Remo dan Tari Jatilan. Hal ini, merupakan bentuk persembahan dari Pemprov Jatim kepada warga Sulteng asal Jatim yang rindu akan budaya dan nuansa khas kampung halaman.

    Di akhir acara, Gubernur Khofifah juga menyerahkan bantuan tali asih kepada paguyuban masyarakat Jatim di Sulteng sebesar Rp100 juta.

    Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Ketua TP PKK Prov. Sulteng Sry Nirwanti Bahasoan, Wakil Walikota Palu Imelda Liliana Muhidin, Kepala Perangkat Daerah terkait dari kedua provinsi, jajaran pimpinan BUMD Jatim, serta ratusan masyarakat yang tergabung dalam paguyuban masyarakat Sulteng asal Jawa Timur. [tok/beq]

  • Menteri PKP Percepat Program 3 Juta Rumah di Malang, Tawarkan Skema Kredit Bunga 6 Persen

    Menteri PKP Percepat Program 3 Juta Rumah di Malang, Tawarkan Skema Kredit Bunga 6 Persen

    Malang (beritajatim.com) – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait terus menggenjot percepatan Program 3 Juta Rumah yang menjadi salah satu program prioritas Presiden RI Prabowo Subianto.

    Salah satu terobosan yang dilakukan adalah penerapan skema kredit perumahan dengan bunga rendah, hanya 6 persen per tahun.

    Langkah strategis ini disampaikan Menteri PKP yang akrab disapa Ara dalam kegiatan bertajuk Percepatan Capaian Rumah Rakyat dan Pembiayaan Mikro Perumahan Melawan Rentenir di Gedung Bundar Universitas Islam Malang (Unisma), Jumat (17/10/2025).

    Kegiatan tersebut melibatkan berbagai pemangku kepentingan di Malang Raya, mulai dari Wali Kota Malang Wahyu Hidayat, Dirut SMF Anantya Wiyogo, Dirut PNM Arief Mulyadi, Ketua DPP APERSI H. Junaidi Abdullah, hingga Rektor Unisma. Tak hanya itu, kegiatan juga dihadiri masyarakat umum, pelaku UMKM, kontraktor, toko bangunan, hingga sivitas akademika.

    “Tujuannya agar masyarakat dapat memanfaatkan dengan baik program pembiayaan perumahan yang pro rakyat ini,” ujar Ara.

    Dalam paparannya, Maruarar menekankan pentingnya sinergi antara lembaga pembiayaan rakyat seperti PNM Mekaar dan SMF untuk mempercepat realisasi rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

    “Kita ingin negara benar-benar hadir untuk rakyat. Kalau pinjam istilah Pak Prabowo saat deklarasi Koperasi Merah Putih waktu itu: masa negara kalah dengan tengkulak dan rentenir,” tegasnya.

    Pemerintah, lanjutnya, kini semakin aktif melakukan intervensi agar rakyat mendapat akses pembiayaan yang mudah, cepat, dan terjangkau. Salah satunya melalui kredit rumah bunga 6 persen per tahun yang dinilai sebagai bentuk nyata keberpihakan negara.

    “Bunga 6 persen per tahun itu luar biasa. Ini bukti bahwa pemerintah benar-benar berpihak kepada rakyat,” tambah Ara.

    Menurut Ara, kebijakan Presiden Prabowo di sektor perumahan merupakan langkah berani dan belum pernah diterapkan sebelumnya. Beberapa di antaranya meliputi penghapusan atau keringanan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) serta kemudahan dalam pengurusan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG).

    Ia juga memastikan bahwa pemerintah tidak akan menaikkan bunga kredit bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Kebijakan ini dinilai tidak hanya melindungi rakyat kecil, tetapi juga mendorong pertumbuhan sektor usaha nasional.

    “Saya kira kebijakan ini baru pertama kali terjadi di Indonesia. Program ini benar-benar pro rakyat, pro negara, dan pro dunia usaha. Semua diarahkan agar ekonomi rakyat bergerak dan masyarakat bisa memiliki rumah layak,” tandas Ara.

    Saat ini, program pembiayaan perumahan rakyat tersebut telah berjalan di berbagai daerah, seperti Sidoarjo, Majalengka, Subang, Surabaya, dan Jawa Tengah, dan kini menyasar Kota Malang sebagai lokasi perluasan program. (ted)

  • Cuaca Panas Terik di Ngawi, Magetan, dan Ponorogo, Ini Imbauan BMKG

    Cuaca Panas Terik di Ngawi, Magetan, dan Ponorogo, Ini Imbauan BMKG

    Surabaya (beritajatim.com) – Sabtu, 18 Oktober 2025, wilayah Ngawi, Magetan, dan Ponorogo diprediksi akan menikmati cuaca cerah sepanjang hari.

    Berdasarkan laporan prakirawan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, S.Tr., ketiga daerah di Jawa Timur ini akan mengalami pola cuaca yang relatif sama dengan suhu udara yang cukup tinggi pada siang hari.

    “Secara umum, cuaca di wilayah Ngawi, Magetan, dan Ponorogo hari ini cenderung cerah hingga cerah berawan. Namun masyarakat tetap perlu waspada terhadap peningkatan suhu udara pada siang hari,” ujar Oky Sukma Hakim saat dikonfirmasi, Sabtu pagi.

    Untuk wilayah Ngawi, cuaca cerah diperkirakan sudah tampak sejak pukul 06.00 WIB. Menjelang siang, tepatnya antara pukul 09.00 hingga 12.00 WIB, langit akan berubah menjadi cerah berawan, sebelum akhirnya kembali cerah total pada sore hingga malam hari.

    Suhu udara di Ngawi berkisar antara 25–36 derajat Celcius, dengan kelembapan udara 33–87 persen dan kecepatan angin dari arah barat mencapai 15,1 km/jam.

    Sementara di Magetan, kondisi cuaca tidak jauh berbeda. Langit akan tampak cerah dari pagi hingga malam, dengan suhu terendah 24 derajat Celcius dan tertinggi 32 derajat Celcius. Angin bertiup dari arah barat daya dengan kecepatan sekitar 16,7 km/jam dan kelembapan udara berkisar 43–85 persen.

    “Wilayah Magetan cenderung stabil hari ini, tidak ada potensi hujan yang signifikan,” jelas Oky.

    Adapun Ponorogo diperkirakan akan mengalami kondisi yang hampir serupa, hanya saja pada pukul 09.00 hingga 12.00 WIB langit akan berawan lebih tebal. Suhu udara di Ponorogo mencapai 24–34 derajat Celcius, dengan kelembapan tinggi antara 45–96 persen. Angin berhembus dari arah tenggara dengan kecepatan sekitar 19,7 km/jam.

    Meski cuaca cenderung bersahabat, Oky mengingatkan masyarakat untuk tetap berhati-hati terhadap paparan panas matahari di siang hari.

    “Kami imbau warga agar tetap menjaga hidrasi, gunakan pelindung kepala, dan hindari aktivitas berat di luar ruangan pada siang hari,” tambahnya. (mnd/ted).

  • Prakiraan Cuaca di Sejumlah Kota Besar Hari Ini, Jakarta Berpotensi Diguyur Hujan – Page 3

    Prakiraan Cuaca di Sejumlah Kota Besar Hari Ini, Jakarta Berpotensi Diguyur Hujan – Page 3

    Beberapa kota yang berpotensi hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang, yakni Medan, Kupang, Pontianak, dan Sorong.

    Sementara kota besar akan mengalami hujan ringan hingga sedang, yaitu Banda Aceh, Padang, Pekanbaru, Tanjung Pinang, Bengkulu, Palembang, Pangkalpinang, Bandar Lampung, Serang, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Denpasar, Mataram, Palangka Raya, Banjarmasin, Tanjung Selor, Palu, Makassar, Kendari, Ternate, Ambon, Manokwari, Nabire, Jayapura dan Jayawijaya.

    Adapun beberapa kota besar lain diprakirakan hanya akan mengalami kondisi berawan pada hari ini, di antaranya Jambi, Surabaya, Samarinda, Manado, Gorontalo, dan Merauke.

  • Cuaca Madiun dan Pacitan Hari Ini: Cerah Sejak Pagi, Waspadai Teriknya Siang Hari

    Cuaca Madiun dan Pacitan Hari Ini: Cerah Sejak Pagi, Waspadai Teriknya Siang Hari

    Surabaya (beritajatim.com) – Cuaca cerah tampaknya akan menghiasi langit Madiun dan Pacitan pada Sabtu, 18 Oktober 2025.

    Berdasarkan laporan prakirawan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, S.Tr., kedua wilayah ini diprediksi menikmati cuaca cerah sepanjang hari dengan suhu yang cukup tinggi.

    “Warga sebaiknya tetap berhati-hati terhadap paparan panas matahari siang hari, terutama di wilayah Madiun yang suhunya bisa mencapai 36 derajat Celcius,” ujar Oky dalam keterangannya.

    Kota Madiun

    Pagi hari di Kota Madiun diperkirakan akan dimulai dengan cuaca cerah pada pukul 06.00 WIB. Memasuki pukul 09.00 hingga 12.00 WIB, langit berubah menjadi cerah berawan, sebelum kembali cerah total pada sore hingga malam hari.

    Suhu udara di wilayah ini terpantau cukup tinggi, berada di kisaran 25 hingga 36 derajat Celcius. Angin bertiup dari arah Selatan dengan kecepatan 12,4 km/jam, dan kelembapan udara berkisar antara 37 sampai 87 persen.

    Kabupaten Madiun

    Sementara itu, Kabupaten Madiun menunjukkan kondisi cuaca yang hampir sama. Sejak pagi hingga malam, wilayah ini juga akan diselimuti cuaca cerah dan cerah berawan.

    “Secara umum, kondisi cuaca di Kabupaten Madiun dan Kota Madiun tidak jauh berbeda. Keduanya sama-sama cenderung panas dan kering,” jelas Oky.

    Suhu udara berada di rentang 24–35 derajat Celcius dengan kelembapan 38–81 persen. Angin berhembus dari arah Barat Daya dengan kecepatan 11,8 km/jam.

    Pacitan

    Berbeda sedikit dari Madiun, Pacitan akan mengalami cuaca yang lebih bervariasi. Pada pagi hari pukul 06.00 WIB, cuaca masih cerah, namun menjelang siang sekitar pukul 09.00 hingga 12.00 WIB, awan mulai menutupi langit.

    Menjelang sore hingga petang, kondisi berangsur cerah berawan, dan pada malam hari udara kabur akan menutup aktivitas warga.

    Suhu udara di Pacitan berkisar antara 22 hingga 29 derajat Celcius dengan kelembapan yang cukup tinggi, mencapai 98 persen. Angin bertiup dari arah Utara dengan kecepatan 10,4 km/jam.

    “Pacitan cenderung lebih lembap karena pengaruh kawasan pesisir. Jadi meski suhunya tak sepanas Madiun, udaranya akan terasa lebih pengap,” tambahnya.

    BMKG Juanda mengimbau warga untuk tetap waspada terhadap cuaca panas ekstrem, khususnya di wilayah daratan seperti Madiun. Disarankan untuk menggunakan pelindung diri seperti topi atau payung, serta menghindari paparan langsung sinar matahari di atas pukul 11.00 WIB.

    “Cuaca cerah memang menyenangkan, tapi tetap jaga kondisi tubuh agar tidak dehidrasi,” pungkas Oky.(mnd/ted).

  • Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie Bertekad Rebut Kembali Predikat Pertama Kota Tertoleran
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        18 Oktober 2025

    Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie Bertekad Rebut Kembali Predikat Pertama Kota Tertoleran Regional 18 Oktober 2025

    Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie Bertekad Rebut Kembali Predikat Pertama Kota Tertoleran
    Tim Redaksi
    SINGKAWANG, KOMPAS.com
    – Wali Kota Singkawang, Kalimantan Barat (Kalbar) Tjhai Chui Mie juga menargetkan Kota Singkawang kembali meraih predikat pertama kota tertoleran di Indonesia.
    Tahun sebelumnya, predikat ini melorot ke posisi kedua.
    “Saya ingin bersama seluruh
    stakeholder
    yang ada, baik itu Forkopimda, Ormas, FKUB, organisasi kebudayaan, dan masyarakat Singkawang bersatu padu agar predikat tertoleran kembali kita raih,” katanya.
    Hal itu dikatakannya dalam rangka Hari Jadi ke-24 Pembentukan Kota Singkawang, Jumat (17/10/2025).
    Acara perayaan HUT Kota Singkawang sendiri dilaksanakan di halaman Pemkot Singkawang.
    Kegiatan digelar sederhana, selain mengikuti instruksi pemerintah pusat terkait efisiensi, juga lebih mengedepankan kegiatan yang menyentuh langsung sendi kehidupan masyarakat.
    “Misalnya kemarin kita adakan pangan murah 2.400 paket, ada juga kegiatan dari anak muda yang ikut menyemarakkan hari jadi kota, yakni festival mooncake dan pekan kebudayaan daerah. Kegiatan-kegiatan ini berpotensi mendatangkan wisatawan sehingga menghidupkan UMKM di Singkawang,” kata Tjhai Chui Mie didampingi Wakilnya, Muhammadin. 
    Total ada 16 rangkaian acara dalam gelaran peringatan tahun ini.
    Tjhai Chui Mie juga memastikan dirinya berkomitmen penuh untuk mempertegas Kota Singkawang sebagai kota pariwisata, perdagangan, dan jasa.
    “Kita juga telah mengarahkan Dinas Pariwisata untuk menyusun dengan baik agenda-agenda pariwisata, sehingga secara simultan dan berkesinambungan, wisatawan terus datang ke Kota Singkawang,” katanya.
    Tjhai Chui Mie juga mengaku pihaknya berupaya menyurati dan melakukan pertemuan dengan maskapai untuk membuka rute baru maupun menambah penerbangan di Bandara Singkawang.
    “Sekarang dengan dua flight pulang pergi Jakarta-Singkawang, sepertinya sudah tidak cukup. Sering penumpang tidak kebagian tiket. Beberapa kota besar seperti Jogjakarta, Surabaya, dan Batam sedang kita bidik agar ada penerbangan pulang pergi,” katanya.
    Sementara itu, tokoh masyarakat Singkawang sekaligus mantan Wali Kota periode 2012-2017, Awang Ishak, mengaku sangat mengapresiasi kinerja pemerintahan yang sekarang.
    Salah satu mimpi masyarakat sejak lama yang kini terwujud adalah dibangunnya Bandara Singkawang.
    “Sangat baik, Singkawang ada tiga mimpi. Satu sudah terwujud, yakni Bandara Singkawang, ada pesawat yang naik turun membawa penumpang. Dua mimpi lagi yaitu di kawasan Singkawang, Bengkayang, Sambas, atau Sambas Raya ini punya kawasan industri dan pelabuhan nasional,” katanya.
    Sementara dari kalangan pemuda, Anningmu, seorang konten kreator, mengaku pemerintah sudah semakin memberikan porsi agar kalangan muda dapat menunjukkan skill.
    Contohnya, mereka diberi ruang unjuk penampilan di berbagai kegiatan yang digelar.
    “Semoga kalangan muda semakin dilibatkan, terutama perbanyak event di Singkawang, agar kami dapat terus ambil bagian berkreasi,” pungkasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Suhu Capai 36°C, Ini Cuaca Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik 18 Oktober 2025

    Suhu Capai 36°C, Ini Cuaca Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik 18 Oktober 2025

    Surabaya (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda kembali merilis prakiraan cuaca untuk wilayah Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik, Sabtu 18 Oktober 2025.

    “Cuaca di Surabaya, Gresik, maupun Sidoarjo cenderung cerah terik pada siang hari ini. Adapun Sabtu malam cenderung cerah berawan dan tidak ada tanda akan turun hujan. Untuk suhu antara 26°C hingga 36°C. Sedangkan kelembabannya antara 31%-90%,” ujar Prakiraan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, Jumat (17/10/2025).

    Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini

    BMKG Juanda menyebut cuaca di Surabaya cenderung cerak terik, terlebih pada pagi dan siang hari ini. Tidak ada tanda akan turun hujan, termasuk di Kecamatan Gayungan, Jambangan, Kenjeran, Krembangan, Bubutan, hingga Sawahan.

    Suhu udara: 27°C – 36°C
    Kelembapan: 35% – 81%
    Kecepatan angin: 14,7 Km/jam dari arah Barat Daya.

    Prakiraan Cuaca Sidoarjo Hari Ini

    Sama seperti Kota Pahlawan, Sidoarjo juga tidak ada tanda akan turun hujan. Adapun cuaca cenderung cerah berawan sepanjang hari ini, termasuk di Kecamatan Porong, Sidoarjo, Tanggulangin, Jabon, Krembung, Tulangan, dan Candi.

    Suhu udara: 26°C – 36°C
    Kelembapan: 31%-81%
    Kecepatan angin: 14,1 km/jam dari arah Barat Daya.

    Prakiraan Cuaca Gresik Hari Ini

    Menurut data dari BMKG Juanda, daerah di Gresik cerah berawan pada paginya dan terik di Sabtu siang. Meski tampak berawan pada malam harinya, tidak ada tanda akan diguyur hujan di wilayah ini, termasuk di Kecamatan Tambak, Ujungpangkah, Sangkapura, Sidayu, Panceng, Gresik, Dukun, dan Bungah.

    Suhu udara: 26°C – 31°C
    Kelembapan: 66%-90%
    Kecepatan angin: 16,9 km/jam dari arah Timur.

    Meski beberapa daerah diprakirakan tidak turun hujan, masyarakat disarankan untuk membawa payung atau jas hujan sebagai langkah antisipatif. Mengingat cuaca di wilayah tropis seperti Jawa Timur dapat berubah dalam waktu singkat, penting bagi warga untuk selalu memantau pembaruan informasi cuaca melalui aplikasi resmi BMKG atau layanan cuaca daring lainnya.

    Dengan memahami prakiraan cuaca secara detail, masyarakat di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik dapat menjalani aktivitas hari inidengan lebih aman dan nyaman, termasuk saat memulai aktivitas tempat. (fyi/ted)

  • 9
                    
                        Kala Para Wakil Tuhan Berjualan Perkara…
                        Nasional

    9 Kala Para Wakil Tuhan Berjualan Perkara… Nasional

    Kala Para Wakil Tuhan Berjualan Perkara…
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Hakim Djuyamto berulang kali menatap ke ujung ruangan di depannya: kemegahan meja dan kursi majelis hakim.
    Pada sisi singgasana itu, berderet dua baris tempat duduk untuk jaksa dan terdakwa dalam posisi yang lebih rendah.
    Saban Rabu, Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) itu datang ke Ruang Hatta Ali, Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat.
    Meski mengantongi lisensi hakim tindak pidana korupsi, kehadiran Djuyamto bukan untuk mengadili.
    Djuyamto menjadi hakim kedelapan yang diseret ke dalam jeruji besi dan diadili Kejaksaan Agung (Kejagung) selama setahun terakhir, sejak Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka resmi dilantik pada 20 Oktober 2024.
    Selain Djuyamto, tujuh orang lainnya adalah tiga hakim Pengadilan Negeri Surabaya: Erintuah Damanik, Mangapul, dan Heru Hanindyo.
    Lalu, eks Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dan Pengadilan Negeri Surabaya, Rudi Suparmono.
    Menyusul mereka, hakim Agam Syarief Baharudin, Ali Muhtarom, dan eks Ketua PN Jaksel Muhammad Arif Nuryanta menyusul ke dalam bui.
    Puluhan tahun mengadili, hakim-hakim itu mendapat giliran untuk dihakimi. Para “wakil Tuhan di bumi” itu memperjualbelikan putusan pengadilan.
    Akibatnya, seperti Djuyamto yang kini setiap Rabu dihadirkan ke pengadilan, mereka menanti ketua majelis hakim membacakan vonis.
    Tahun pertama pemerintahan Prabowo menjadi musim “menghakimi para hakim”.
    Begitu panjang dan banyaknya orang-orang yang dibui membuat riwayat jual beli perkara di pengadilan itu bisa diceritakan menjadi dua babak.
    Babak pertama dalam riwayat wakil Tuhan yang khilaf ini datang dari timur Pulau Jawa, dari gerilya dengan maksud jahat untuk membebaskan pelaku pembunuhan Dini Serra Afrianti, Gregorius Ronald Tannur.
    Dengan dalih keyakinan anaknya tidak bersalah, ibu Ronald Tannur, Meirizka Widjaja Tannur dan pengacaranya, Lisa Rachmat bersekongkol untuk menyuap hakim.
    Atas bantuan pejabat Mahkamah Agung (MA) yang berperan sebagai makelar kasus (Markus) Zarof Ricar, Lisa mendapat akses untuk bertemu Ketua PN Surabaya saat itu, Rudi Suparmono.
    Lisa meminta formasi hakim disusun sesuai keinginannya. Dari sana, ia lalu bergerak menghubungi Erintuah, Mangapul, dan Heru satu per satu.
    Pengacara itu lalu memberikan uang dengan jumlah total Rp 4,6 miliar agar mereka menjatuhkan putusan bebas dalam perkara Ronald Tannur.
    Putusan pun diketok. Dakwaan jaksa dinyatakan tidak terbukti dan Ronald Tannur melenggang pulang.
    Meski targetnya tercapai, Lisa menyadari kasus Ronald Tannur tidak berhenti. Jaksa mengajukan kasasi ke MA.
    Lisa pun lanjut bergerilya, kembali berkontak dengan Zarof Ricar dan memintanya untuk mengkondisikan majelis kasasi.
    Tak tanggung-tanggung, ia menyiapkan uang Rp 6 miliar dengan pembagian Rp 5 miliar untuk hakim agung dan Rp 1 miliar sebagai fee jasa markus Zarof.
    Mantan pejabat elite di MA itu pun menyanggupi. Ia menemui Hakim Agung Soesilo dan menyampaikan permintaan Lisa.
    Namun, belum sempat kasasi itu diadili dan uangnya sampai pada majelis, penyidik Kejagung menangkap Erintuah dan kawan-kawan.
    Penangkapan lalu berkembang hingga ke Zarof Ricar.
    Menggelar operasi senyap, penyidik menemukan uang dan emas senilai lebih dari Rp 1 triliun di rumah Zarof.
    Harta benda itu terdiri dari uang dalam berbagai pecahan valuta asing (valas) senilai Rp 915 miliar dan Rp 51 kilogram emas batangan.
    Benda berharga tersebut dibungkus pada kantong-kantong berbeda dan ditandai dengan keterangan nomor perkara kasus-kasus di pengadilan.
    Meski pada akhirnya disimpulkan sebagai gratifikasi yang dianggap suap, penyidikan tidak dilanjutkan untuk mengungkap siapa hakim-hakim yang melakukan transaksi lewat Zarof.
    Namun demikian, kasus Zarof menjadi catatan publik bagaimana mengerikannya praktek jual beli perkara di pengadilan.
    Setelah berbulan-bulan menjalani persidangan, Erintuah dan kawan-kawan akhirnya diadili.
    Erintuah dan Mangapul dihukum 7 tahun penjara sementara Heru 10 tahun. Lalu, Rudi Suparmono 7 tahun, Lisa Rachmat 14 tahun, dan Meirizka 3 tahun penjara.
    Sementara, hukuman untuk Zarof Ricar paling berat: 16 tahun penjara.
    Majelis hakim menyebutkan, tindakan Zarof sangat meruntuhkan kepercayaan publik pada pengadilan.
    “Perbuatan terdakwa mencederai nama baik serta menghilangkan kepercayaan masyarakat kepada lembaga Mahkamah Agung,” kata Hakim Rosihan dengan terisak di ruang sidang Hatta Ali, Rabu (18/6/2025).
    Dari penanganan kasus suap Ronald Tannur, penyidik menemukan indikasi penyuapan vonis lepas kasus korupsi fasilitas ekspor crude palm oil (CPO) atau minyak sawit mentah.
    Penyidikan dilakukan dan berujung pada Djuyamto, Agam, dan Ali Muhtarom masuk bui.
    Ketiganya didakwa menerima suap Rp 21,9 miliar untuk membebaskan terdakwa korporasi kasus ekspor CPO.
    Dalam perkara itu, Djuyamto menerima Rp 9,5 miliar. Kemudian, Ali dan Agam masing-masing Rp 6,2 miliar.
    Sementara itu, Arif menerima Rp 15,7 miliar dan Panitera Muda nonaktif PN Jakarta Utara, Wahyu Gunawan, Rp 2,4 miliar.
    Dalam kasus itu, suap tidak diberikan langsung kepada para hakim. Pengacara terdakwa korporasi, Ariyanto, menyerahkan uang suap lewat Wahyu.
    Adapun Ariyanto mewakili korporasi di bawah Permata Hijau Group, Wilmar Group, dan Musim Mas Group.
    Sesuai pesanan, Djuyamto dan anggotanya membebaskan para terdakwa korporasi itu pada 19 Maret 2025.
    Saat ini, perkara mereka masih bergulir di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat.
    Dalam pemeriksaan, Djuyamto dan Arif mengaku bersalah menerima suap dari Ariyanto.
    Pengakuan disampaikan saat keduanya diperiksa sebagai saksi mahkota.
    “Kalau boleh dikatakan, (kasus ini) 75 persen sudah terang benderang. Saya sudah mengaku bersalah, sudah menerima uang,” kata Djuyamto dalam sidang di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat, Rabu (15/10/2025).
    Pada hari yang sama, Arif juga mengaku menerima uang haram dari pengacara terdakwa korporasi.
    Meski demikian, Arif mengaku tidak memberikan arahan tertentu kepada majelis hakim yang mengadili.
    “Mengenai ada uang, itulah salah saya dan khilaf saya, saya akui memang seperti itu,” ujar Arif.
    Terpilih menjadi Ketua Mahkamah Agung (MA) pada Oktober 2024, Sunarto langsung diguncang rentetan penahanan hakim.
    Belum selesai kasus Ronald Tannur, giliran Djuyamto dan kawan-kawan ditahan penyidik.
    Bak dipercaya memegang nakhoda saat badai, raut dan ucapan Sunarto seperti campuran marah, kecewa, dan rasa sedih.
    Berkali-kali Sunarto menebarkan peringatan keras kepada hakim-hakim yang bergaya hidup hedon dengan uang korupsi.
    Menurut Sunarto, publik mengetahui dengan jelas pendapatan sah hakim hanya berkisar Rp 27 juta.
    Oleh karena itu, seharusnya mereka malu ketika membeli dan menggunakan mobil mewah miliaran rupiah dan barang-barang branded.
    “Kalau enggak malu, apa tidak takut sama Tuhan, minimal takut sama wartawan. Difoto arlojinya Rp 1 miliar, apa tidak malu saudara-saudara?” kata Sunarto geran dalam acara pembinaan pimpinan pengadilan dan para hakim se-Jakarta di Gedung MA, Jakarta, Jumat (23/5/2025).
    “Gajinya Rp 27 juta, Rp 23 juta, pakai LV, pakai Bally, pakai Porsche, enggak malu,” lanjutnya.
    Tidak hanya itu, Sunarto pun menyatakan telah meminta jejaring sosial untuk melacak pegawai pengadilan atau hakim yang membawa mobil mewah ke kantor.
    Mereka akan melaporkan dan akhirnya kemewahan itu akan ditelusuri apakah bersumber dari pendapatan sah untuk kemudian disampaikan ke Badan Pengawas MA.
    “Setelah kita analisis dengan pendapatannya, maka Badan Pengawasan berkewajiban untuk melaporkan ke penegak hukum,” ujar Sunarto.
    Meski demikian, Sunarto tak patah arang. Ia mencoba memperbaiki kondisi kesejahteraan hakim yang dinilai buruk karena 13 tahun tidak mengalami kenaikan.
    Tak cuma bikin kepala Sunarto pusing, kasus korupsi di lingkungan MA juga membuat anggota DPR RI heran dan berang.
    Anggota Komisi III DPR RI Muhammad Nasir Djamil menyampaikan kritiknya dengan sarkas saat mencecar calon hakim agung pada MA, Annas Mustaqim yang menjalani fit and proper test.
    Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menyinggung bagaimana suap nasib kelembagaan MA jika hakim yang diduga seharusnya menerima jatah Rp 915 miliar dan 51 kilogram diungkap.
    “Belum lagi ada peristiwa Zarof yang mengumpulkan uang dari kasus ini, kasus ini, kalaulah dibuka misalnya, dibuka hakim mana saja, kasus apa saja, barangkali roboh itu gedung Mahkamah Agung, barangkali, tapi itulah kenyataan potret kita lihat saat ini,” kata Nasir, di Ruang Rapat Komisi III DPR RI, Jakarta, Selasa (9/9/2025).
    Nasir pun menggali mempertanyakan bagaimana MA memperbaiki kondisi tersebut.
    “Sehingga orang akan semakin lebih percaya kepada pengadilan,” ujar Nasir.
    Di tengah gonjang-ganjingnya dunia peradilan, ratusan hakim muda mogok kerja.
    Mereka protes pemerintah tidak menaikkan gaji dan tunjangan hakim sejak 13 tahun.
    Setelah mendengar banyak masukan, Presiden Prabowo mengumumkan kenaikan gaji hakim.
    “Saya Prabowo Subianto, Presiden Indonesia ke-8, hari ini mengumumkan bahwa gaji-gaji hakim akan dinaikkan demi kesejahteraan para hakim dengan tingkat kenaikan bervariasi sesuai golongan,” kata Prabowo di acara pengukuhan calon hakim di Mahkamah Agung (MA), Jakarta, Kamis (12/6/2025).
    Prabowo menyebut, kenaikan gaji paling tinggi mencapai 280 persen dan diberlakukan untuk hakim yang paling junior.
    “Di mana kenaikan tertinggi mencapai 280 persen dan golongan yang naik tertinggi adalah golongan junior, paling bawah,” kata Prabowo disambut tepuk tangan meriah.
     
    Membaca situasi tersebut, peneliti Transparency International Indonesia (TII), Alvin Nicola mengatakan, peringatan Ketua MA memang patut diapresiasi.
    Namun, kata Alvin, hakim yang korupsi tidak hanya didorong kondisi gaji yang kurang.
    Para pemegang palu pengadilan itu korup karena sistem pengawasan di pengadilan yang lemah.
    Maraknya hakim dan aparatus pengadilan yang tersandung suap menunjukkan bahwa integritas sistemik di lembaga pengadilan mengalami krisis. Alvin tidak sepakat jika kasus itu hanya persoalan personal hakim.
    “Penyakit ini terus muncul akibat banyak problem tata kelola peradilan, belum kuatnya pengawasan internal, dan kultur birokrasi yang permisif terhadap penyalahgunaan kewenangan,” ujar Alvin saat dihubungi
    Kompas.com
    , Jumat (17/10/2025).
    Selama penjatuhan sanksi yang setengah hati, proses hukum tertutup, dan laporan kekayaan yang disembunyikan, menurutnya, sulit berharap publik bisa percaya pada lembaga peradilan.
    Pihaknya memandang, pencegahan korupsi bisa dilakukan di lembaga peradilan mulai dengan mempublikasikan kekayaan hakim secara berkala.
    “Rekrutmen berbasis merit, digitalisasi proses peradilan, serta sinergi aktif MA–KY–KPK dalam pengawasan,” tegasnya.
    Senada dengan Alvin, peneliti Pusat Kajian Anti Korupsi Universitas Gadjah Mada (Pukat UGM), Zaenurrohman memandang, kenaikan gaji hakim bukan jawaban tunggal dari
    judicial corruption
    atau korupsi di lembaga peradilan.
    Menurut Zaenur, dibandingkan aparatur Kejaksaan Agung dan Polri, pendapatan sah hakim sebenarnya masih lebih baik.
    “Hakim masih salah satu yang paling sejahtera,” kata Zaenur saat dihubungi, Jumat.
    Menurutnya, tindakan yang paling penting untuk menanggulangi korupsi itu adalah dengan memastikan pengawasan berjalan dengan benar.
    Pengawasan dilakukan dari pimpinan MA ke bawah atau vertikal maupun secara horizontal, yakni sesama pegawai.
    “Ini melulu soal kesejahteraan semata,” ujar Zaenur.
    Ia memandang, korupsi di pengadilan bisa terjadi karena mereka memiliki kesempatan untuk melakukan perbuatan rasuah tinggi.
    Oleh karena itu, tindakan yang paling tepat adalah mendorong pengawasan berjalan.
    Bahkan, bila perlu diberikan insentif bagi orang-orang yang melaporkan korupsi hakim dan aparatur pengadilan.
    Selain itu, pimpinan pengadilan yang gagal mengendalikan bawahannya juga harus disanksi berupa pencopotan.
    “Setiap pimpinan pengadilan yang gagal melakukan pembinaan dan pengawasan kepada anggotanya harus dicopot,” kata dia.
    Di luar itu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) juga harus memprioritaskan kasus rasuah di lembaga peradilan.
    KPK harus mengawasi dan memastikan program pencegahan korupsi di lembaga pengadilan berjalan efektif.
    “Itu menjadi tugas dari KPK tugas KPK itu kan dua ya penindakan dan pencegahan nah yang pencegahan ini saya belum lihat program KPK untuk pencegahan saya belum lihat,” ujar Zaenur.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Aset Tidur di Kota Pahlawan: Ketika Digitalisasi Belum Menyentuh Meja Pelayanan

    Aset Tidur di Kota Pahlawan: Ketika Digitalisasi Belum Menyentuh Meja Pelayanan

    Surabaya (beritajatim.com) – Pagi itu, Gatot Setyabudi berdiri di depan kantor Kelurahan Kebraon, Kecamatan Karang Pilang, Kota Surabaya, sambil menenteng map biru berisi berkas izin sewa lahan. Keringat membasahi pelipisnya, bukan karena terik matahari, tapi karena sudah berulang kali menunggu tanpa kepastian.

    Di layar berita, dia sering mendengar Pemerintah Kota Surabaya berbicara tentang digitalisasi pengelolaan aset daerah, tentang efisiensi, transparansi, dan modernisasi. Namun, di hadapan meja birokrasi, semua jargon itu dirasakannya seperti ilusi.

    “Permohonan kami sudah lengkap tapi ditolak tanpa alasan jelas,” ujar Gatot.

    Dia dan beberapa warga Kebraon hanya ingin memanfaatkan lahan kosong milik Balai Teknik Kesehatan Daerah (BTKD) yang sudah bertahun-tahun terbengkalai. Ironisnya, lahan itu justru termasuk dalam kategori idle asset, aset tidur yang tengah gencar dibahas Pemkot karena tak menghasilkan apa pun bagi kas daerah.

    Kisah Gatot bukan satu-satunya. Dia hanyalah satu nama dari ribuan warga yang tanpa sadar menjadi korban sistem pengelolaan aset yang belum sepenuhnya beranjak dari cara lama.

    Di balik data rapi dan peta digital yang dipamerkan dalam presentasi resmi, masih terselip tumpukan berkas, tanda tangan yang tertunda, dan koordinasi antardinas yang saling tumpang tindih.

    Sikdasda adalah Jawaban

    Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Surabaya, Wiwiek Widyawati, mengakui bahwa sebagian besar aset pemerintah belum dimanfaatkan secara optimal. Dari 8.452 aset yang tercatat, sebanyak 598 di antaranya masih berupa lahan kosong.

    “Kami tidak ingin lagi aset pemerintah hanya jadi catatan inventaris. Semua harus produktif, Sikdasda adalah jawabannya,” kata dia.

    Sikdasda, atau Sistem Informasi dan Pengelolaan Aset Daerah, menjadi kebanggaan baru Pemkot. Sistem ini disebut-sebut akan memangkas birokrasi, mencegah data ganda, dan membuka peluang investasi melalui etalase digital aset daerah. Namun di lapangan, warga seperti Gatot belum merasakan dampaknya.

    “Digitalisasi tanpa perubahan mental birokrasi itu seperti membuat etalase cantik untuk toko yang tidak melayani pelanggan,” ujar Wakil Ketua Komisi A DPRD Surabaya, Pdt. Rio Pattiselanno.

    Dia menilai, masalah sebenarnya bukan pada sistem, melainkan pada cara kerja manusia di baliknya. Rio menuturkan, aset daerah harus diperlakukan sebagai sumber daya strategis.

    “Aset yang dibiarkan mati hanya menambah beban, tapi kalau dikelola dengan pola modern, bisa jadi mesin ekonomi baru dan membuka lapangan kerja,” tutur politisi PSI ini.

    Pendekatan Kreatif

    Wakil Dekan Fakultas Hukum Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, Dr. Syofyan Hadi, menilai kondisi ini mencerminkan lemahnya tata kelola birokrasi. Menurut dia, ada banyak aset yang belum tersertifikasi, masih bersengketa, atau bahkan dikuasai pihak lain.

    “BPKAD perlu diperkuat lewat unit seperti Jakarta Asset Management Centre (JAMC), agar fokus dalam mengelola aset secara profesional,” ujar Syofyan.

    Dia juga mengusulkan agar pemanfaatan aset dilakukan dengan pendekatan kreatif, misalnya untuk creative hub atau program padat karya. “Tidak semua aset harus dikomersialisasi. Sebagian bisa dikembalikan manfaatnya untuk masyarakat,” tambah dia.

    Gatot dan warga Kebraon telah mengirim surat ke lurah dan camat, tapi tidak pernah direspon. Saat hearing di DPRD Surabaya, terungkap perbedaan data antara BPKAD dan Dinas Perumahan terkait fungsi lahan, satu menyebut jalur hijau, yang lain menyebut zona perdagangan dan jasa.

    “Ini contoh klasik bagaimana birokrasi kita belum satu suara. Akhirnya warga yang dirugikan,” kata salah satu anggota Komisi B DPRD Surabaya.

    Hearing itu menghasilkan rekomendasi agar BPKAD membuka kembali izin sewa warga sesuai prosedur, dan seluruh aset tanpa izin ditertibkan. Namun, prosesnya belum berlanjut.

    Birokrasi yang Melayani

    Kasus Kebraon menunjukkan bahwa sistem digital tak bisa sepenuhnya menggantikan pelayanan publik yang lambat. Ketika data antar instansi tak sinkron, teknologi hanya jadi etalase.

    “Digitalisasi itu bukan ujung tapi alat bantu. Tanpa reformasi birokrasi, dia hanya kosmetik,” ujar Syofyan Hadi.

    Sementara itu, Wiwiek tetap yakin digitalisasi akan menjadi jalan keluar. Menurut dia, jika seluruh OPD bersinergi dan masyarakat diberi ruang partisipasi, aset yang selama ini ‘tidur’ bisa menjadi sumber pendapatan baru bagi kota.

    “Surabaya punya potensi luar biasa. Kalau dikelola dengan manajemen modern, aset tidur bisa jadi mesin uang untuk membiayai pembangunan kota. Kita harus bergerak cepat,” tutur dia.

    Namun, bagi Gatot dan warga lain, digitalisasi belum berarti apa-apa selama keputusan izin masih bergantung pada tanda tangan pejabat yang sulit ditemui. Di layar komputer, sistem boleh bekerja otomatis. Tapi di dunia nyata, warga masih harus mengetuk pintu demi pintu hanya untuk mendapat jawaban.

    Digitalisasi mungkin membuat data lebih rapi tapi kisah Gatot mengingatkan: yang paling penting dari tata kelola aset bukanlah dashboard atau sistem canggih, melainkan empati dan kemauan birokrasi untuk benar-benar melayani. [rio/but]

    DATA ASET PEMKOT SURABAYA

    Total Aset:
    8.452 aset terdaftar secara register
    4.058 persil (tanah & bangunan, di luar jalan & saluran)
    598 lokasi lahan kosong belum dimanfaatkan

    Status Sertifikasi (2023):
    5.312 aset sudah tersertifikasi
    ±1.000 aset dengan IPT belum diperbarui
    32 aset masih dalam sengketa hukum
    Target 2024: tambahan 1.100 aset tersertifikasi

    Target PAD dari Aset (2025):
    Rp121 miliar (dari total retribusi Rp486 miliar)
    Strategi: Digitalisasi (Sikdasda), Promosi Agresif, Restrukturisasi Organisasi

  • Guru Besar ITS rekomendasikan SBP atasi pendangkalan alur Bengkulu

    Guru Besar ITS rekomendasikan SBP atasi pendangkalan alur Bengkulu

    Bengkulu (ANTARA) – Guru Besar Logistik Maritim dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Saut Gurning merekomendasikan sistem by-pass pasir (SBP) sebagai solusi mengatasi pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baai Provinsi Bengkulu secara permanen.

    “Prinsipnya sederhana, SBP itu memindahkan pasir dari kantong penumpukan ke tempat pembuangan menggunakan sistem isap. Jadi bukan hanya dikeruk lalu menunggu pendangkalan terjadi lagi, tetapi sedimen dialirkan terus-menerus 24 jam,” kata Saut Gurning lewat pesan elektronik di Bengkulu, Jumat.

    Saut Gurning merekomendasikan penerapan Sand Bypassing System (SBS) atau Artificial Sand Bypassing System (ASBS), merupakan metode modern yang memungkinkan sedimen pasir dialihkan secara berkelanjutan dari sisi penumpukan ke sisi yang mengalami erosi.

    Model SBP telah digunakan di berbagai negara seperti Australia dan Belanda dengan hasil yang efisien. Menurut Saut, sistem ini jauh lebih hemat dibanding pengerukan konvensional.

    “Investasi awalnya memang sekitar Rp13 miliar, tetapi biaya operasionalnya bisa ditekan sampai di bawah 20 persen dari pengerukan biasa yang mencapai Rp70 miliar per tahun,” ucapnya.

    Selain efisiensi, SBP juga memiliki manfaat tambahan, material pasir hasil by-pass dapat digunakan untuk reklamasi atau perluasan area pelabuhan, menciptakan nilai tambah baru bagi ekonomi daerah.

    Selain urusan teknis normalisasi, Saut juga menyoroti pentingnya keberlanjutan pendanaan. Ia menilai, skema pembiayaan tahunan berbasis APBN tidak lagi memadai untuk menangani sedimentasi yang terjadi terus-menerus.

    Karena itu, ia mengusulkan kombinasi antara pendanaan publik dan partisipasi badan usaha pelabuhan melalui model Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) atau konsesi operasional jangka panjang.

    “Negara-negara seperti Australia, Belanda, dan Malaysia sudah menerapkan model pembiayaan campuran. Pemerintah membangun fasilitas infrastruktur seperti jetty, pompa, dan pipa, sementara operasionalnya diserahkan ke operator pelabuhan dengan mekanisme tarif layanan,” kata Saut.

    Menurut Saut pendekatan seperti itu dapat menjadi solusi keberlanjutan di Bengkulu dalam mengelola pelabuhannya agar terus dalam kondisi terbaiknya.

    “Yang penting bukan hanya bagaimana mengeruk, tetapi bagaimana menjamin alur tetap dalam sepanjang waktu,” ucapnya.

    Saut Gurning menegaskan penanganan pendangkalan di Pelabuhan Pulau Baai, Bengkulu harus beralih dari pola pengerukan darurat yang bersifat reaktif, menuju solusi permanen berbasis rekayasa pantai.

    Menurutnya kondisi sedimentasi tinggi di pelabuhan tersebut telah mencapai level yang tidak bisa lagi ditangani dengan cara-cara konvensional.

    “Pelabuhan Baai menghadapi situasi sedimentasi yang sangat berat. Ini bukan sekadar masalah teknis, tetapi sudah menjadi persoalan sistemik akibat kombinasi arus sejajar pantai atau littoral drift dan gelombang besar dari Samudera Hindia,” kata dia.

    Ia menjelaskan wilayah perairan Baai merupakan zona berenergi tinggi atau high sedimentation zone, di mana material pasir dan lumpur dari arus laut serta sungai terus terakumulasi di alur pelayaran.

    Akibatnya setiap sembilan bulan sekali pelabuhan itu membutuhkan pengerukan untuk menjaga kedalaman agar kapal dapat beroperasi. Volume sedimentasi yang masuk mencapai 800 ribu meter kubik per tahun, termasuk salah satu yang tertinggi di Indonesia.

    “Wilayah Bengkulu itu langsung menghadap Samudera Hindia. Energi gelombangnya kuat, arusnya besar, dan proses sedimentasinya cepat,” kata dia.

    Menurut Saut pendangkalan kronis di Pelabuhan Pulau Baai memiliki konsekuensi sosial dan ekonomi yang luas. Gangguan navigasi laut menyebabkan keterlambatan distribusi logistik.

    Kondisi itu juga mempengaruhi biaya hidup masyarakat karena harga barang di pulau menjadi jauh lebih mahal dibanding wilayah daratan utama.

    Ia menyebutkan cuaca ekstrem dan kondisi ombak yang mencapai lebih dari dua meter membuat kegiatan pengerukan konvensional sering menghadapi tantangan berat.

    “Kapal keruk mudah goyah, alat patah, bahkan operasi harus berhenti karena kondisi laut tidak stabil. Ini menyebabkan pekerjaan rework berulang kali,” ujarnya.

    Oleh karena itu, dia merekomendasikan penanganan pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu beralih dari cara-cara konvensional ke sistem by-pass pasir (SBP).

    Pewarta: Boyke Ledy Watra
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.