Ibu dan Anak di Bangkalan Jadi Tersangka karena Keroyok Tetangga
Tim Redaksi
BANGKALAN, KOMPAS.com
– Penganiayaan yang dilakukan MY (42), asal Kecamatan Galis, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur bersama keluarganya berakhir di balik jeruji.
Polisi menangkap MY dan anaknya atas dugaan menganiaya tetangganya, MK (40).
Kasat Reskrim Polres Bangkalan, AKP Hafid Dian Maulidi mengatakan, pihaknya menetapkan MY dan anaknya, R (21) sebagai tersangka penganiayaan.
“Dua pelaku kami tahan dan kami tetapkan sebagai tersangka,” ujarnya, Senin (20/10/2025).
Polisi masih mendalami kasus tersebut untuk mengungkap adanya keterlibatan pelaku lain.
Dalam kejadian penganiayaan itu, MK telah melaporkan MY beserta keluarganya, yakni R, MD, dan MS karena telah melakukan penganiayaan terhadap MK dan anaknya yakni EL yang masih berusia 6 tahun.
“Untuk kasus penganiayaan terhadap putri korban, itu dilaporkan dalam berkas tersendiri dan masih kami dalami,” ucap dia.
Penganiayaan bermula saat anak MK, yakni E (6) bersama teman sebayanya sedang membeli jajan ketika jam istirahat di sekolah madrasah.
Tak lama kemudian, bungkus jajan tersebut dibuang di halaman oleh E dan teman-temannya.
Tiba-tiba, E dan teman-temannya didatangi oleh seorang nenek, yakni MS (80) dengan membawa bambu. Nenek tersebut merupakan ibu MY yang saat itu membantu MY berjualan di sekitar sekolah.
MS lalu menganiaya E dan teman-temannya. Bahkan, bagian mata E lebam akibat penganiayaan itu.
Tak terima anaknya dianiaya, MK lalu menghubungi cucu laki-laki MS, yakni R melalui telepon.
Saat dihubungi, R sempat meminta maaf atas perlakukan neneknya. Namun, R diduga meremehkan kejadian tersebut sehingga terjadi perdebatan.
“Jadi R itu malah bilang ‘Kan enggak sampai buta anakmu’ begitu. Ini bukan masalah buta atau tidak, tapi anak saya dianiaya,” ungkapnya MK saat diwawancarai
Kompas.com
, Sabtu (18/10/2025).
Diduga, dalam perdebatan itu, terjadi kesalahpahaman hingga mengakibatkan R mendatangi rumah MK yang letaknya tak jauh dari rumah keluarga R.
“Lalu R datang ke rumah dan saya jelaskan agar dia tidak salah paham. Tapi saya justru dipukul,” kata dia.
Kondisi rumah MK yang sepi membuat pelaku leluasa menganiaya korban.
“Saya di rumah saat itu hanya bersama ibu saya yang sudah sepuh. Sedangkan suami masih ada kegiatan di luar rumah,” katanya.
Tak lama berselang, ibu R, yakni MY juga turut datang ke rumah korban. MY lalu mencakar wajah korban dan menganiaya hingga korban pingsan.
Mendengar keributan itu, tetangga lain datang untuk melerai pelaku. Namun, ayah R, yakni MD lalu ikut datang ke rumah korban dan terus memprovokasi R agar membunuh korban.
“Jadi saat tetangga datang itu mereka memegangi R agar tidak terus memukuli saya, tapi ayahnya R yakni MD terus menyuruh R untuk membunuh saya,” ujarnya.
Akibat penganiayaan tersebut, MK mengalami luka di bagian kepala dan beberapa bagian tubuhnya. Korban juga mengalami trauma akibat kejadian tersebut.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Surabaya
-
/data/photo/2024/08/15/66bd8cfbb01fe.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Ibu dan Anak di Bangkalan Jadi Tersangka karena Keroyok Tetangga Surabaya 20 Oktober 2025
-

DLH Surabaya Jelaskan Penyebab Sungai Pegirian ‘Merah Darah’
Surabaya (beritajatim.com) – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya telah menelusuri penyebab perubahan warna air sungai di kawasan Pegirian, Kecamatan Semampir, yang sempat menjadi merah darah beberapa hari lalu.
Peristiwa ini menarik perhatian publik setelah unggahan video di akun TikTok @azmiazzahra53 menjadi viral. Tepatnya pada saat hari kejadian, Jumat (17/10/2025).
Dalam unggahan viral tersebut, air sungai tampak berwarna merah pekat, yang sontak membuat banyak pihak menduga perubahan warna itu disebabkan oleh limbah darah dari Rumah Potong Hewan (RPH).
Namun, dugaan tersebut dibantah setelah DLH melakukan penelusuran lebih lanjut terkait sumber warna merah tersebut.
“Info dari teman-teman petugas adalah berasal dari cat, kejadiannya hari Jumat,” kata Kepala DLH Surabaya Dedik Irianto, Senin (20/10/2025).
Dedik Irianto, menegaskan bahwa hasil penelusuran petugas DLH menunjukkan penyebabnya adalah tumpahan cat. Bukan terkait dugaan limbah darah RPH yang viral di media sosial.
“Siang ini kondisi sungai sudah kembali normal,” jelasnya.
DLH Surabaya dan Camat Semampir hingga saat ini masih menelusuri siapa pelaku pembuang cat di aliran sungai tersebut. Apabila didapati pelanggaran, maka akan dikenakan sanksi sepadan atas perbuatannya.
“Kemarin sore belum ketemu siapa yang membuang cat. Sekarang (kami DLH) koordinasi dengan pak Camat,” tutupnya. (rma/ted)
-

65 Juta Warga +62 Dibayangi Hipertensi, Pemicu Gagal Ginjal Usia Muda
Jakarta –
Indonesia diestimasi mencatat 65 juta kasus hipertensi berdasarkan hasil survei kesehatan indonesia (SKI) 2023. Dari total tersebut, baru teridentifikasi 18,5 juta pasien, lantaran tidak banyak masyarakat yang aware melakukan pengecekan rutin tekanan darah.
Direktur Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) dr Siti Nadia Tarmizi berharap gap tersebut bisa ditemukan melalui cek kesehatan gratis (CKG).
“Ternyata dari CKG kalau lihat angka prevalensinya sama dengan SKI, jadi memang mungkin betul 65 juta masyarakat kita mengidap hipertensi, meskipun kita baru bisa menemukan 18,5 juta,” beber dr Nadia dalam talkshow di Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Senin (20/10/2025).
“Harapannya tahun depan sudah ada skrining di lebih dari 100 juta, kalau di akhir tahun mungkin 60-65 juta bisa kita skrining,” lanjutnya.
Meski temuan kasus hipertensi pada CKG relatif tinggi, tindak lanjut tata laksana dan pengobatan terpantau masih rendah. dr Nadia menggambarkan sedikitnya tiga sampel di sejumlah kota besar.
DKI Jakarta misalnya, di Puskesmas Kembangan tercatat ada 337 pasien yang terdiagnosis hipertensi. Namun, hanya 48 pasien yang menjalani tatalaksana pengobatan, dengan 22 kasus yang terkendali.
“Tren di tiga kota besar, DKI Jakarta, Surabaya, Semarang, kurang lebih sama, gap-nya antara yang terdiagnosis dengan melakukan pengobatan tinggi, di Surabaya cuma satu yang agak lebih baik yaitu puskesmas Sidosermo,” lanjutnya.
Puskesmas Sidosermo mencatat 693 kasus hipertensi dan seluruhnya dilaporkan sudah mendapatkan pengobatan, dengan 651 pasien sudah terkendali kondisinya.
Masih Banyak Hoax di Masyarakat
Tantangan yang dihadapi pemerintah juga dilatarbelakangi maraknya hoax yang diyakini masyarakat. Tidak sedikit masyarakat yang ogah berobat karena khawatir berdampak pada masalah kesehatan ginjalnya.
“Padahal hipertensi-nya sendiri yang merusak ginjal mereka,” tandas dr Nadia.
“Jadi ini pekerjaan rumah bagi kita, karena faktanya 40 hingga 60 persen pasien yang terdiagnosis hipertensi tidak pernah kembali untuk pengobatan,” pungkasnya.
Hipertensi menjadi salah satu faktor risiko terjadinya stroke hingga masalah gagal ginjal. Deputi Direksi Bidang Kebijakan Penjaminan Manfaat BPJS Kesehatan Dr dr Ari Dwi Aryani MKM menyebut total pembiayaan akibat diabetes melitus dan hipertensi mencapai Rp 35,3 triliun pada 2024.
“Diabetes melitus dan hipertensi itu kan ibunya penyakit dia bisa kemana-mana, sehingga meningkat ke pembiayaan penyakit akibat jantung, gagal ginjal, stroke,” bebernya saat ditemui detikcom pasca talkshow.
“Pasien yang dirawat karena jantung, karena cuci darah, naik,” tandasnya.
Tren pasien disebutnya juga terus bergeser ke usia muda, dari semula di atas 50 tahun menjadi di rentang 30 hingga 40 tahun. Meski begitu, catatan peningkatan kasus tidak selalu menggambarkan penambahan jumlah pasien yang sakit, tetapi ia menilai ada beberapa pasien yang memang baru bisa mendapatkan akses pengobatan tercover BPJS Kesehatan.
Halaman 2 dari 2
(naf/up)
-

Polsek Sukolilo Tangkap Penadah Motor Curian Nmax, Sudah 6 Kali Terima Barang Hasil Kejahatan
Surabaya (beritajatim.com) – Setelah melakukan penyelidikan mendalam atas kasus pencurian sepeda motor Yamaha Nmax di kawasan Keputih, Surabaya, pada Juli 2025 lalu, Unit Reskrim Polsek Sukolilo akhirnya menangkap penadah hasil kejahatan berinisial AR (44), warga asal Sampang, Madura, yang kini tinggal di kawasan Sidotopo.
Kanit Reskrim Polsek Sukolilo Iptu Adjie Rizki mengatakan penangkapan AR merupakan hasil pengembangan dari kasus sebelumnya, setelah pihaknya berhasil menangkap pelaku utama pencurian berinisial MJR (33) di Jalan Wonosari, Semampir. Berdasarkan keterangan MJR, polisi kemudian melakukan penelusuran hingga akhirnya mengamankan AR di Sidotopo.
“AR kami amankan setelah kami mendapatkan informasi dari MJR,” ujar Adjie, Senin (20/10/2025).
Dari hasil pemeriksaan, AR mengakui telah enam kali menerima motor hasil curian dari MJR, termasuk satu unit Yamaha Nmax yang dicuri di Keputih. Motor tersebut dibeli dengan harga Rp 8,5 juta, kemudian dijual kembali dengan harga Rp 8,7 juta ke seseorang di Madura.
“Oleh AR sepeda motor itu dijual kembali dengan harga Rp 8,7 juta ke seseorang di Madura,” imbuh Adjie.
Polisi saat ini masih mendalami jaringan penadah lain yang diduga turut menerima barang hasil kejahatan, termasuk barang elektronik yang dicuri oleh MJR. “Kami masih terus dalami kasus ini. Mengingat tersangka MJR sudah melakukan aksi pencurian dan pembobolan hingga 24 kali hanya dalam waktu 4 bulan,” jelas Adjie.
Sebelumnya, pada Rabu (8/10/2025), anggota Polsek Sukolilo menembak kedua kaki pelaku pencurian berinisial MJR alias Robot karena melawan saat akan diamankan. Pria 39 tahun asal Semampir itu diketahui merupakan residivis yang sudah lima kali keluar masuk penjara akibat kasus serupa.
Kapolsek Sukolilo AKP Sigit Wahyu menjelaskan, penangkapan MJR bermula dari laporan pencurian sepeda motor Yamaha Nmax dan pembobolan kos di Keputih pada 22 Juli 2025. Setelah serangkaian penyelidikan dan pemeriksaan CCTV di sekitar lokasi, identitas pelaku berhasil dipastikan sebagai MJR.
“Setelah kami periksa saksi dan CCTV di sekitar lokasi, kami pastikan jika tersangka adalah MJR,” kata Sigit, Sabtu (18/10/2025).
MJR akhirnya ditangkap di kawasan Wonosari, Surabaya. Namun saat diamankan, pelaku melakukan perlawanan sehingga polisi terpaksa melepaskan tembakan ke bagian kaki. “Terpaksa kami tembak kedua kakinya karena melawan saat akan diamankan. Tentunya tindakan tegas terukur itu sudah sesuai dengan prosedur yang ada,” jelas Sigit.
Dari catatan kepolisian, MJR baru saja bebas dari masa tahanan pada Mei 2025. Ia mengaku kembali melakukan pencurian karena kesulitan mendapatkan pekerjaan setelah keluar dari penjara. [ang/beq]
-

Polda Jatim Lepas 79 Personel Pamapta untuk Perkuat Pelayanan Publik di Jajaran Polres
Surabaya (beritajatim.com) – Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) melepas sebanyak 79 personel Pengamanan, Patroli, dan Pelayanan Terpadu (Pamapta) untuk memperkuat pelayanan publik di jajaran Polres se-Jawa Timur. Upacara pelepasan tersebut dipimpin langsung oleh Kapolda Jatim Irjen Pol Drs. Nanang Avianto, M.Si di Lapangan Upacara Mapolda Jatim, Senin (20/10/2025).
Dalam amanatnya, Irjen Pol Nanang Avianto menegaskan bahwa pengiriman personel Pamapta merupakan langkah strategis untuk memperkuat kehadiran polisi di tengah masyarakat sekaligus mendukung kebijakan reformasi internal Polri.
“Momentum ini bukan sekadar pelepasan personel, tetapi pembuktian keseriusan kita dalam berbenah dan meningkatkan pelayanan publik Polri agar semakin dipercaya masyarakat,” ujar Kapolda Jatim.
Sebanyak 79 perwira remaja yang dilepas terdiri dari 5 lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) dan 74 lulusan Sekolah Inspektur Polisi (SIP). Mereka akan ditempatkan di berbagai satuan tugas, meliputi 11 personel di Ditsamapta, 1 di Bidkeu, 2 di Brimobda, serta 65 personel lainnya di Polres jajaran Polda Jatim.
Kapolda Jatim menjelaskan, pembentukan dan penempatan Pamapta merupakan bagian dari kebijakan Kapolri yang menyesuaikan nomenklatur SPKT (Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu) menjadi Pamapta, sebagaimana tertuang dalam KEP/1438/IX/2025.
Perubahan nomenklatur ini, menurutnya, bertujuan menghadirkan pelayanan kepolisian yang lebih cepat, responsif, dan humanis di tengah masyarakat.
Kapolda Jatim juga menekankan kepada seluruh personel agar menjadikan penugasan ini sebagai ajang pembuktian komitmen dan profesionalisme Polri dalam memberikan pelayanan terbaik kepada publik.
“Terapkan patroli dialogis yang menempatkan personel sebagai pelindung, pengayom, dan pelayan masyarakat,” tegas Irjen Pol Nanang.
Selain itu, ia mengingatkan pentingnya pendekatan humanis, terutama bagi para negosiator di garis depan ketika menghadapi potensi konflik sosial.
“Libatkan Polwan sebagai negosiator di garis depan dalam setiap potensi konflik sosial,” ujarnya.
Kapolda Jatim juga menekankan agar layanan darurat 110 dioptimalkan agar semakin dikenal dan dimanfaatkan masyarakat luas.
“Laksanakan sistem reward and punishment secara konsisten terhadap kinerja pelayanan anggota,” tambahnya.
Menurut Irjen Pol Nanang, kebijakan ini menjadi sinyal bahwa Polri harus terus melakukan perbaikan cepat, nyata, dan berkelanjutan untuk mengembalikan dan memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap institusi kepolisian.
Mengakhiri amanatnya, Kapolda Jatim berharap seluruh personel Pamapta dapat mengemban tugas dengan integritas tinggi serta menjadikan pelayanan kepada masyarakat sebagai panggilan moral dan profesional.
“Semoga Allah SWT senantiasa memberikan bimbingan dan perlindungan kepada kita semua dalam menjalankan tugas pengabdian kepada bangsa dan negara,” tutup Irjen Pol Nanang Avianto. [uci/beq]
-

Waspada Hujan! Ini Cuaca Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik 20 Oktober 2025
Surabaya (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda kembali merilis prakiraan cuaca untuk wilayah Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik, Senin 20 Oktober 2025.
“Cuaca di Surabaya, Gresik, maupun Sidoarjo cenderung cerah terik pada siang hari ini. Adapun Sabtu malam cenderung cerah berawan dan tidak ada tanda akan turun hujan. Untuk suhu antara 24°C hingga 33°C. Sedangkan kelembabannya antara 62%-97%,” ujar Prakiraan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, Minggu (19/10/2025).
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini
BMKG Juanda menyebut cuaca di Surabaya cenderung berawan sepanjang hari ini. Adapun tanda turun hujan sekitar pukul 18.00 WIB, seperti di Kecamatan Bulak, Krembangan, Semampir, Sukolilo, Tambaksari, Rungkut, Pakal, Mulyorejo, dan kenjeran.
Suhu udara: 25°C – 32°C
Kelembapan: 66% – 95%
Kecepatan angin: 10 Km/jam dari arah Tenggara.Prakiraan Cuaca Sidoarjo Hari Ini
Sama seperti Kota Pahlawan, Sidoarjo juga cenderung berawan pagi hingga sorenya. Adapun malamnya tampak turun hujan, termasuk di Kecamatan Krian, Gedangan, Candi, Buduran, Sedati, Sidoarjo, Sukodono, Tanggulangin, Tulangan, dan Waru.
Suhu udara: 24°C – 33°C
Kelembapan: 62%-97%
Kecepatan angin: 11,6 km/jam dari arah Barat.Prakiraan Cuaca Gresik Hari Ini
Menurut data dari BMKG Juanda, daerah di Gresik cenderung berawan sepanjang hari ini. Bahkan, beberapa daerah diprediksi diguyur hujan dengan intensitas ringan, seperti di Cerme, Gresik, Kebomas, Manyar, Menganti, Panceng, Bungah, dan Benjeng.
Suhu udara: 26°C – 30°C
Kelembapan: 75%-89%
Kecepatan angin: 11,2 km/jam dari arah Timur.Mengingat cuaca diprediksi akan hujan di sejumlah daerah, masyarakat disarankan untuk membawa payung atau jas hujan sebagai langkah antisipatif. Mengingat cuaca di wilayah tropis seperti Jawa Timur dapat berubah dalam waktu singkat, penting bagi warga untuk selalu memantau pembaruan informasi cuaca melalui aplikasi resmi BMKG atau layanan cuaca daring lainnya.
Dengan memahami prakiraan cuaca secara detail, masyarakat di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik dapat menjalani aktivitas hari ini dengan lebih aman dan nyaman, termasuk saat memulai aktivitas tempat. (fyi/ian)
-

34 Pria Diduga Pesta Seks Sesama Jenis di Midtown Surabaya, Polisi Pastikan Tak Temukan Narkoba
Surabaya (beritajatim.com) – Pihak kepolisian terus melakukan penyelidikan terhadap 34 pria yang diamankan karena diduga melakukan pesta seks sesama jenis di Midtown Residence Surabaya, Minggu (19/10/2025). Diketahui, kasus ini ditangani oleh Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Surabaya.
Kanit PPA Satreskrim Polrestabes Surabaya, Iptu Edi Oktavianus Mamoto mengatakan pihak kepolisian tidak menemukan narkotika dalam penggerebekan yang dilakukan di sebuah kamar Midtown Residence.
“Ga ada narkobanya mas,” kata Mamoto saat dihubungi, Senin (20/10/2025).
Saat ditanya apakah pihak kepolisian menemukan obat kuat atau alat kontrasepsi pengaman, Mamoto mengatakan pihaknya masih berfokus pada penyelidikan. Nantinya detail informasi akan disampaikan ketika seluruh pria yang diamankan selesai pemeriksaan.
“Terkait itu (obat kuat dan alat kontrasepsi) nanti akan kami sampaikan yah. Sampai sekarang penyidik kami masih bekerja keras karena kan jumlahnya banyak,” tegas mantan Kanit Reskrim Polsek Tandes itu.
Diketahui sebelumnya, Pihak kepolisian mengamankan 34 pria di Midtown Residence Jalan Ngagel, Wonokromo, Surabaya, Minggu (19/10/2025) dini hari. 34 pria yang diamankan itu terindikasi melakukan pesta seks sesama jenis.
Kasi Humas Polrestabes Surabaya AKP Rina Shanti mengatakan penggerebekan itu bermula dari laporan masyarakat. Anggota kepolisian dari Sabhara, Sat Reskrim dibantu Polsek Wonokromo langsung meninjau lokasi. Setelah di sampai di Midtown Residence Surabaya, anggota mendapati 34 pria yang diduga sedang pesta seks.
“Iya benar ada 34 yang diamankan. Selebihnya ke Kasat Sabhara ya,” kata Rina saat dikonfirmasi. (ang/ian)
-

Gerindra Surabaya: Pemuda adalah Lokomotif Kebangsaan Indonesia
Surabaya (beritajatim.com) – Ketua DPC Gerindra Surabaya, Cahyo Harjo Prakoso, menyebut generasi muda, khususnya mahasiswa dan gen-Z, sebagai lokomotif penggerak semangat kebangsaan Indonesia.
Pernyataan itu disampaikan saat menjadi pembicara dalam diskusi bertema “Ngulik Legislasi: Suara Muda untuk Legislasi Kritis dan Peduli” bersama mahasiswa Universitas Airlangga (UNAIR), Minggu (19/10/2025).
“Pemuda adalah lokomotif penggerak semangat kebangsaan Indonesia. Hal tersebut sudah terlihat sejak masa perjuangan melawan penjajahan, dan semangat itu harus terus hidup di generasi sekarang,” ujar Cahyo.
Dia menilai, mahasiswa dan gen-Z bukan hanya pewaris masa depan, tetapi juga aktor intelektual pembangunan bangsa yang berperan penting dalam mewujudkan cita-cita nasional sesuai Pancasila dan UUD 1945. Menurut dia, generasi muda memiliki posisi strategis dalam menentukan arah pembangunan Indonesia ke depan.
“Kita tidak bicara sekadar soal proses elektoral, meski jumlah pemilih ke depan didominasi gen-Z dan milenial. Tapi yang lebih penting, mahasiswa dan pemuda sejak dulu adalah garda terdepan penggerak semangat kebangsaan kita,” kata alumnus Fakultas Hukum Universitas Airlangga Surabaya ini.
Cahyo menegaskan, tujuan nasional seperti melindungi segenap bangsa, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berlandaskan kemerdekaan dan keadilan sosial, hanya bisa tercapai jika generasi muda turut terlibat aktif.
“Cita-cita nasional itu tidak bisa tercapai tanpa partisipasi generasi muda. Karena itu, kegiatan seperti ini penting untuk menumbuhkan semangat idealisme, nalar kritis, dan tanggung jawab dari teman-teman mahasiswa,” jelas dia.
Sebagai Anggota DPRD Jatim, Cahyo juga mengingatkan pentingnya sinergi antara mahasiswa dan legislatif dalam memperkuat kebijakan publik. Dia berharap, mahasiswa tidak hanya menjadi pengamat, tetapi juga mitra kritis yang turut mengawal kebijakan pemerintah daerah.
“Kami di DPRD terbuka terhadap masukan dari mahasiswa. Kami ingin mahasiswa menjadi mitra kami dalam memastikan kebijakan publik berpihak pada masyarakat dan masa depan generasi muda,” ujar politisi muda ini.
Cahyo menambahkan, keterlibatan mahasiswa dalam proses legislasi bukan hanya simbol partisipasi, tetapi bentuk nyata demokrasi yang sehat. Dia menyebut DPRD Jawa Timur selama ini aktif menjalin komunikasi dengan kampus dan organisasi kepemudaan dalam penyusunan program legislasi daerah (Prolegda).
“Kami juga berdiskusi dengan berbagai pihak yang punya kompetensi di bidang legislasi. Di DPRD Jatim, baik anggota fraksi maupun sekretariat dewan, sering terlibat dalam kegiatan bersama mahasiswa dan pemuda,” tutur dia.
Cahyo berharap kegiatan semacam ini bisa terus digelar untuk memperkuat hubungan antara lembaga legislatif dan kalangan kampus. Menurut dia, semangat kebangsaan dan nilai kritis generasi muda adalah energi penting bagi masa depan Indonesia.
“Kolaborasi antara legislatif dan mahasiswa harus terus dijaga. Dari ruang diskusi seperti inilah lahir gagasan-gagasan besar untuk kemajuan bangsa,” pungkas dia.[asg/but]

