kab/kota: Surabaya

  • 324 PPPK Tahap II Sidoarjo Resmi Terima SK Pengangkatan, Bupati Tekankan Profesionalisme dan Inovasi

    324 PPPK Tahap II Sidoarjo Resmi Terima SK Pengangkatan, Bupati Tekankan Profesionalisme dan Inovasi

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Sebanyak 324 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Tahap II Kabupaten Sidoarjo formasi tahun 2024 resmi menerima Surat Keputusan (SK) pengangkatan, Selasa (28/10/2025). Penyerahan SK tersebut dilakukan secara digital oleh Bupati Sidoarjo, H. Subandi, di Fave Hotel dan dapat diunduh melalui aplikasi myasn.bkn.go.id.

    Dalam acara tersebut, H. Subandi menyampaikan pentingnya kinerja profesional bagi para pegawai yang baru dilantik. “Sebagai pegawai pemerintah, kinerjanya harus profesional. Saya selalu mengingatkan agar PPPK dengan perjanjian kerja lima tahun ini bekerja sesuai komitmen dan mampu membawa perubahan untuk kemajuan, terutama dalam pelayanan publik Sidoarjo,” ujarnya.

    Bupati juga menekankan agar para pegawai yang dilantik dapat menunjukkan integritas dan komitmen dalam melayani masyarakat. Subandi mengingatkan bahwa pengangkatan sebagai ASN PPPK adalah amanah sekaligus bentuk kepercayaan dari pemerintah daerah.

    Ia berharap pegawai tersebut dapat menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab, serta menjadi bagian dari birokrasi yang adaptif dan inovatif. “Jabatan ini adalah kepercayaan yang harus dijaga. Pemerintah daerah butuh aparatur yang tangguh, disiplin, dan mampu berinovasi di era digital. Jadilah bagian dari perubahan positif untuk Sidoarjo yang lebih baik,” tambahnya.

    Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sidoarjo, Misbahul Munir, menjelaskan bahwa seleksi PPPK Tahap II Tahun 2024 telah dilaksanakan pada 7–10 Mei 2025 dengan menggunakan fasilitas Computer Assisted Test (CAT) dari Badan Kepegawaian Negara (BKN) di Atrium Graha Pena Surabaya. “Sebanyak 324 peserta telah ditetapkan Nomor Induk Pegawai (NIP). Rinciannya terdiri atas 36 tenaga teknis, 108 tenaga guru, dan 180 tenaga kesehatan,” ucapnya.

    Salah satu hal menarik dalam proses pengangkatan ini adalah adanya penerima SK tertua berusia 57 tahun, yakni Sugeng Pratikno, yang bertugas sebagai Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di SDN Tebel, Kecamatan Gedangan, Sidoarjo. Sugeng menunjukkan bahwa semangat pengabdian terhadap pendidikan tidak mengenal usia, dan dedikasi dalam mendidik generasi muda tetap menjadi prioritas.

    Selain SK PPPK Tahap II, acara tersebut juga dihadiri oleh empat lulusan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) angkatan XXXI tahun 2025 yang telah melaksanakan sumpah Pegawai Negeri Sipil (PNS) secara digital, serta tiga lulusan IPDN angkatan XXXII tahun 2025. Keempat lulusan tersebut menjadi bagian penting dalam pembaruan aparatur sipil negara di Kabupaten Sidoarjo. [isa/suf]

  • DBS Foundation Incar 70.000 Talenta Digital Lewat Coding Camp 2026

    DBS Foundation Incar 70.000 Talenta Digital Lewat Coding Camp 2026

    Bisnis.com, JAKARTA – DBS Foundation Indonesia kembali menghadirkan Coding Camp 2026, mencari 70.000 talenta digital baru yang siap menghadapi dunia kerja di era digital. 

    ⁠Perekonomian digital Indonesia telah menembus lebih dari US$90 miliar dolar AS pada 2024, menjadikan Indonesia sebagai salah satu yang terbesar di Asia Tenggara. Angka ini diproyeksikan tumbuh hingga US$600 miliar pada 2030. 

    Dengan pesatnya transformasi digital, masih ada kesenjangan antara kebutuhan dan ketersediaan tenaga kerja terampil, di mana Indonesia masih memerlukan sekitar 23 juta talenta digital.

    Head of Group Strategic Marketing & Communications PT Bank DBS Indonesia Mona Monika mengungkapkan bahwa Coding Camp tahun ini memasuki penyelenggaraan untuk keempat kalinya, diadakan untuk menjembatani generasi muda menghadapi perekonomian di masa kini dan masa mendatang dengan tantangan digital yang terus berubah. 

    Dalam penyelenggaraannya, DBS Foundation juga bekerjasama dengan Dicoding bersama Dicoding, yang sudah berlangsung sejak tahun 2023. 

    Program pelatihan teknologi ini selain bertujuan mendorong inklusivitas, juga untuk meningkatkan literasi digital dan literasi finansial bagi para peserta, serta menjadi jembatan untuk meningkatkan kesiapan kerja kaum muda di era digital. 

    “Sejak tahun 2023, Coding Camp powered by DBS Foundation telah sukses melatih lebih dari 177.000 kaum muda sebagai talenta digital yang inklusif, termasuk perempuan, penyandang disabilitas, dan mereka yang berasal dari keluarga prasejahtera dan dari wilayah 3T [Tertinggal, Terdepan, dan Terluar]. Angka ini setara dengan 1,77% dari 9,9 juta kaum muda yang Not in Education, Employment, and Training [NEET] alias menganggur,” ungkap Mona dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (28/10/2025). 

    Semakin besar, tahun ini Coding Camp akan mengisi kelas para pelajar SMK hingga mahasiswa hingga 900 jam belajar, berkembag pesat dari tahun sebelumnya hanya 300 jam belajar. 

    Ke-900 jam belajar akan dibagi dalam masa belajar 6 bulan, dan bisa dikonversi menjadi 20 SKS untuk mahasiswa.

    “Selain melatih coding skills, kami juga melengkapi program Coding Camp setiap tahunnya dengan pelatihan soft skills dan literasi keuangan. Lebih dari 100 karyawan Bank DBS Indonesia hingga manajemen senior kami turut menjadi instruktur di kedua kelas ini  untuk memastikan bahwa lulusan Coding Camp benar-benar siap kerja, dan mampu mengelola keuangan dengan baik. Secara total karyawan dan manajemen Bank DBS telah mengkontribusikan lebih dari 2.800 jam mengajar sebagai relawan pengajar,” imbuh Mona. 

    Pada 2025, Coding Camp telah berhasil melaksanaan proses belajar kepada lebih dari 57.000 anak muda, baik dari SMK maupun perguruan tinggi. Adapun, tingkat kelulusan dari program ini mencapai 65%, dan para peserta juga telah menghasilkan 482 proyek akademis untuk menjawab tantangan sosial di lingkungan masyarakat. 

    Untuk 2026, Coding Camp menargetkan untuk melatih jumlah orang yang lebih besar, hingga 70.000 anak muda, dengan harapan bisa mendapatkan tingkat kelulusan yang juga lebih tinggi, dengan dukungan dari 10 perguruan tinggi di antaranya Universitas Gajah Mada, Institut Pertanian Bogor, Institut Teknologi 10 November, Universitas Negeri Surabaya, Universitas Dipa Makassar, Universitas Bina Nusantara, Institut Teknologi Del, Universitas Gunadharma, Universitas Tarumanegara, dan Universitas Bhayangkara Jakarta Raya.

    “Dengan dukungan dari Kementerian Kedidikan Tinggi Sains dan Teknologi, Kementerian Kedidikan Dasar dan Menengah, serta 10 mitra perguruan tinggi, kami ingin memastikan kesempatan belajar teknologi tetap inklusif dan aksesnya bisa merata di seluruh kawanan mahasiswa dan pelajar SMK di Indonesia,” tambah Mona. 

    Dalam Coding Camp tahun 2026, akan hadir dengan tiga pilihan program pembelajaran yang sangat relevan dengan kebutuhan industri, yaitu AI Engineering, Data Science, dan Full Stack & Web Development. 

    “Kami berharap 70% perserta berhasil lulus dengan lebih dari 400 karya digital dapat dikembangkan untuk menyelesaikan permasalahan sosial. Sebanyak lebih dari 10.000 peserta berhasil meningkatkan pemahaman dan praktik literasi keuangan mereka dalam aktivitas harian. Serta 43% lulusan mendapatkan akses yang lebih baik ke peluang kerja. Semua yang diperlukan hanya disiplin dari para peserta,” ungkap CEO CEO Dicoding Narenda Wicaksono. 

    Pendaftaran sudah bisa dilakukan oleh pelajar SMK mulai 21 Oktober sampai 18 Desember 2025 dan untuk mahasiswa mulai 21 Oktober sampai Januari 2026 melalui go.dbs.com/dbsfcodingcamp.

  • DPRD Jatim Ajak Kaum Muda Hidupkan Semangat Sumpah Pemuda Hadapi Tantangan Zaman

    DPRD Jatim Ajak Kaum Muda Hidupkan Semangat Sumpah Pemuda Hadapi Tantangan Zaman

    Surabaya (beritajatim.com) – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur mengajak kaum muda untuk menghidupkan kembali semangat Sumpah Pemuda sebagai energi kolektif dalam menghadapi tantangan zaman. Ajakan tersebut disampaikan oleh Anggota Komisi E DPRD Jatim, Cahyo Harjo Prakoso, bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda 2025.

    Menurut Cahyo, nilai persatuan dan gotong royong yang diwariskan sejak 1928 tetap relevan sebagai kekuatan utama bangsa di tengah perubahan sosial dan teknologi yang cepat.

    “Sumpah Pemuda itu pengingat sejarah sekaligus energi untuk masa depan. Anak muda harus percaya diri, punya semangat berjuang, dan siap memimpin perubahan di bidang apa pun,” katanya, Selasa (28/10/2025).

    Politikus Gerindra yang juga Ketua DPC Gerindra Surabaya itu menegaskan bahwa Sumpah Pemuda merupakan simbol kesadaran kolektif untuk bersatu dalam perbedaan. Nilai-nilai tersebut, menurutnya, masih menjadi kunci menghadapi tantangan zaman, terutama di tengah meningkatnya fragmentasi sosial akibat derasnya arus informasi digital.

    “Kalau kita memahami proses historis Sumpah Pemuda, kita akan tahu bahwa persatuan itu lahir dari kesadaran, bukan paksaan. Di situ letak kekuatan bangsa ini,” ujarnya.

    Cahyo menilai generasi muda harus tampil sebagai pelopor dalam menjaga arah pembangunan dan demokrasi Indonesia. Dengan kemampuan berpikir kritis dan penguasaan teknologi, pemuda memiliki posisi strategis sebagai jembatan antara idealisme dan kebijakan publik.

    “Pemuda harus berani membawa nilai kebenaran dan memperjuangkan keadilan sosial. Jangan cuma jadi penonton di tengah hiruk pikuk politik, tapi terlibat aktif dengan cara yang konstruktif,” tutur Cahyo.

    Ia juga mengingatkan pentingnya menerjemahkan semangat Sumpah Pemuda ke konteks kekinian, seperti memperkuat literasi digital, partisipasi sosial, dan menjaga ruang publik dari polarisasi serta penyebaran hoaks.

    “Kalau dulu perjuangan pemuda lewat bambu runcing, sekarang lewat gagasan, riset, dan keberanian bersuara di ruang publik. Itulah bentuk baru dari nasionalisme,” pungkasnya. [asg/beq]

  • Pengamat Sebut Kekosongan Frekuensi Biang Kerok 5G RI Tertinggal dari Malaysia

    Pengamat Sebut Kekosongan Frekuensi Biang Kerok 5G RI Tertinggal dari Malaysia

    Bisnis.com, JAKARTA — Pengamat Telekomunikasi sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute, Heru Sutadi, menilai pengembangan jaringan 5G di Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan, terutama dari sisi ketersediaan spektrum frekuensi. 

    Saat ini jaringan 5G di Indonesia masih 10%, sementara itu negara tetangga, Malaysia, disebut telah mencapai 80%.

    Heru mengatakan alokasi frekuensi yang digunakan saat ini masih memanfaatkan spektrum lama sehingga kinerja layanan 5G belum dapat berjalan secara maksimal.

    “Memang 5G itu kan butuh frekuensi yang cukup besar ya, ada yang mengatakan 50 MHz, ada bahkan 100 untuk optimal, tapi memang kebutuhan frekuensinya lebih besar dibanding 4G,” kata Heru kepada Bisnis, Selasa (28/10/2025).

    Heru menuturkan, kondisi tersebut membuat layanan 5G yang ada saat ini belum menunjukkan kecepatan optimal sebagaimana mestinya. 

    Heru menambahkan , sejumlah pita frekuensi yang seharusnya dapat digunakan untuk layanan 5G belum sepenuhnya tersedia.

    “Kalau kita melihat 3G, 4G pada saat itu, itu butuh dua tahun udah bisa langsung lari gitu ya. Nah 5G ini rumahnya aja belum ada, sehingga persoalan untuk memberikan rumah 5G ini menjadi persoalan yang perlu segera diselesaikan,” ujarnya.

    Dia menyebutkan, pemerintah kini mulai menyiapkan pelelangan spektrum baru seperti di frekuensi 700 MHz dan 2,6 GHz. 

    Selain persoalan spektrum, tingginya regulatory cost atau biaya regulasi juga menjadi beban bagi operator seluler. 

    Heru mengatakan , operator seluler keberatan dengan biaya regulasi yang dinilai cukup tinggi. Karena itu, jika nantinya frekuensi 5G dilelang, para operator berharap harga acuan yang ditetapkan pemerintah tidak terlalu mahal agar beban biaya tersebut tidak semakin besar.

    Menurut dia, pelepasan spektrum 5G ke operator dengan harga terjangkau harus dibarengi dengan pemantauan pembangunan infrastruktur dan penetapan target yang jelas oleh pemerintah. 

    Heru juga menekankan pentingnya pengembangan use case atau penerapan konkret teknologi 5G agar manfaatnya dapat dirasakan luas oleh masyarakat dan industri. 

    “Karena persoalan 5G di banyak negara itu kan use case. Kalaupun misalnya di Indonesia use case yang mungkin hanya data, untuk kuota, untuk kecepatan segala macam, untuk menonton video apa gitu, tapi kan memang kita berharap ada use case yang lebih juga bermanfaat bagi masyarakat, bagi industri misalnya,” tuturnya.

    Hingga 2024, luas permukiman yang tercakup sinyal 5G baru mencapai 4,44%, menurut data Direktorat Pengendalian Komunikasi Digital (Dit. Pengendalian Komdigi, 2025). Dari total 13 lokasi yang menjadi target dalam Rencana Strategis (Renstra) Kemenkomdigi 2020–2024, sebanyak 12 di antaranya sudah terlayani jaringan 5G.

    Lokasi tersebut meliputi lima ibu kota provinsi di Pulau Jawa (Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, dan Serang), Ibu Kota Nusantara (IKN), Kawasan Industri Jababeka, serta enam destinasi super prioritas (DPSP) yakni Borobudur, Danau Toba, Mandalika, dan Labuan Bajo. Adapun wilayah yang masih terkendala adalah DPSP Likupang, yang menghadapi hambatan akibat pengelolaan kawasan yang belum optimal.

    Sebelumnya, Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria menyampaikan bahwa pemerintah menargetkan jangkauan koneksi 5G di Indonesia dapat mencapai 32% pada 2030.

    “Pemerintahan mencanangkan 32% setidaknya jaringan 5G itu bisa tersambung hingga tahun 2030,” kata Nezar, Senin (28/10/2025).

    Nezar menjelaskan, saat ini ketersediaan koneksi internet 5G di Indonesia masih sangat rendah. Per Oktober 2025, jumlahnya baru mencapai 10% dari total populasi, jauh tertinggal dari negara tetangga seperti Malaysia yang telah mencapai 80%. Karena itu, pemerintah terus mendorong kolaborasi seluruh pemangku kepentingan untuk mempercepat pengembangan ekosistem 5G di tanah air.

  • 10
                    
                        Banyak Motor Brebet Usai Diisi Pertalite, Pertamina Akan Uji Lab Sampel BBM
                        Surabaya

    10 Banyak Motor Brebet Usai Diisi Pertalite, Pertamina Akan Uji Lab Sampel BBM Surabaya

    Banyak Motor Brebet Usai Diisi Pertalite, Pertamina Akan Uji Lab Sampel BBM
    Tim Redaksi
    SURABAYA, KOMPAS.com
    – Sebagian warga di Jawa Timur, termasuk di Surabaya, mengeluh kondisi motornya
    brebet
    atau tersendat-sendat saat digas usai diisi BBM pertalite di SPBU Pertamina.
    Sejumlah bengkel pun ramai didatangi pelanggan yang mengeluhkan motor brebet, termasuk bengkel di Kecamatan Semolowaru, Surabaya.
    “Banyak yang mogok,
    brebet
    injeksinya. Seperti kehabisan bensin padahal bensinya masih ada. Saya cek bensinya, baunya seperti bensin endapan lama,” kata Rudi (49), salah satu mekanik bengkel di Surabaya, Selasa (28/10/2025).
    Menanggapi hal tersebut, Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Ahad Rahedi mengatakan bahwa distribusi bahan bakar di Pertamina telah sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP).
    “Setiap tahapan distribusi dilakukan sesuai standar yang ditetapkan untuk memastikan kualitas produk tetap terjaga. Prioritas utama kami adalah menjamin keamanan suplai,” kata Ahad, Selasa.
    Ahad mengatakan, Pertamina telah melakukan pemeriksaan mutu dengan uji laboratorium sebelum didistribusikan kepada masyarakat.
    Namun, sebagai tindak lanjut masalah yang belakangan ramai, Pertamina akan melakukan uji laboratorium lanjutan dengan sampel BBM Pertalite dari Fuel Terminal Tuban.
    “Langkah ini untuk memastikan mutu dan kesesuaian spesifikasi produk,” imbuhnya.
    Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus juga memastikan stok BBM di SPBU wilayah Jatim, Bali, dan Nusa Tenggara akan aman.
    Namun, pihaknya juga mengimbau agar masyarakat menggunakan BBM secara bijak dan pihaknya memastikan proses penyaluran bahan bakar melalui pengawasan ketat.
    “Kami mengimbau masyarakat agar gunakan BBM secara bijak. Pertamina memastikan seluruh produk yang disalurkan telah melalui proses pengawasan ketat, dari terminal pengirim hingga lembaga penyalur resmi,” tutupnya.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Warga Surabaya Keluhkan Motor Brebet Usai Isi Pertalite, Pilih Beralih ke Penjual Eceran

    Warga Surabaya Keluhkan Motor Brebet Usai Isi Pertalite, Pilih Beralih ke Penjual Eceran

    Surabaya (beritajatim.com) – Fenomena motor brebet usai mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite kini ramai dikeluhkan warga di berbagai daerah di Jawa Timur. Salah satunya di Surabaya, sejumlah pengendara memilih tidak lagi membeli BBM di SPBU dan beralih ke penjual eceran.

    Sela (28), warga Surabaya Barat, mengaku motornya mendadak mogok setelah mengisi Pertalite di SPBU kawasan Lontar. Ia sempat membawa motornya ke bengkel karena mengira busi bermasalah, namun gangguan kembali terjadi tak lama setelah diperbaiki.

    “Sudah ke bengkel (diperiksa) businya, tapi habis dari bengkel pulang, lah kok mogok lagi,” ungkap Sela, Selasa (28/10/2025).

    Merasa curiga, Sela kemudian menguras tangki motornya dan menemukan adanya cairan bening yang terpisah dari warna hijau khas Pertalite. “Dapat seperempat botol (ukuran 1,5 liter) itu seperempatnya isinya itu (cairan bening),” jelasnya.

    Sejak itu, Sela memilih membeli BBM dari penjual eceran di pinggir jalan karena bisa memastikan kejernihan bahan bakar yang dijual. Menurutnya, membeli dari penjual eceran dengan wadah botol bening membuatnya lebih yakin Pertalite tidak tercampur bahan lain.

    “Sementara ini isi BBM dari bensin botolan (ecer) karena bisa kelihatan, itu ada campuran apa enggak,” ucapnya.

    Fenomena serupa juga dirasakan para penjual bensin eceran. Sukadi (56), penjual di kawasan Jagir, Surabaya, mengaku stok jualannya kini lebih cepat habis dibanding biasanya.

    “Kemarin habisnya lebih awal ya, sekitar jam 7 malam. Biasanya baru habis itu di jam 8 atau 9 malam,” tuturnya.

    Sukadi menyebut setiap hari menjual sekitar 80 botol Pertalite. Ia belum mengetahui secara pasti apakah peningkatan pembeli ini disebabkan oleh keluhan masyarakat terhadap kualitas Pertalite di SPBU. “Ya ndak tahu sebelumnya, soalnya saya setiap hari cuma jual 80 botol saja. Perbedaannya hanya pada waktu habis yang lebih cepat sejak kemarin,” tambahnya.

    Fenomena ini muncul di tengah maraknya laporan warga di sejumlah daerah di Jawa Timur, termasuk Mojokerto dan Sidoarjo, yang mengalami hal serupa: motor mendadak brebet atau mogok setelah mengisi Pertalite di SPBU. [rma/beq]

  • Motor Tertabrak KA Dhoho di Perlintasan Tanpa Palang Pasuruan, Satu Tewas Dua Kritis Termasuk Balita

    Motor Tertabrak KA Dhoho di Perlintasan Tanpa Palang Pasuruan, Satu Tewas Dua Kritis Termasuk Balita

    Pasuruan (beritajatim.com) – Kecelakaan tragis terjadi di perlintasan kereta api tanpa palang pintu di Dusun Krajan, Desa Oro-Oro Ombo Wetan, Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasuruan, Selasa (28/10/2025) sekitar pukul 13.00 WIB. Sebuah sepeda motor Honda Beat bernomor polisi W 5902 SL tertabrak Kereta Api Dhoho yang melaju dari arah Malang menuju Surabaya.

    Menurut informasi yang dihimpun, kecelakaan tersebut melibatkan tiga orang yang berboncengan di motor tersebut. Satu orang meninggal dunia di lokasi kejadian, sementara dua lainnya, termasuk seorang balita, mengalami luka berat dan kini dalam kondisi kritis.

    Peristiwa nahas itu terjadi saat penjaga relawan palang pintu, Nuraini (66), sudah memberikan tanda bahaya kepada para pengguna jalan. Namun, pengendara sepeda motor tetap melaju kencang dan tidak mengindahkan isyarat tersebut hingga akhirnya tertabrak kereta.

    “Saya sudah berteriak dan melambaikan tangan agar mereka berhenti, tapi sepertinya tidak melihat. Kereta sudah sangat dekat dan tabrakan tidak bisa dihindari,” ungkap Nuraini, saksi yang berada di lokasi kejadian.

    Korban yang meninggal dunia diketahui bernama Isrofie Yusuf (35), warga Perum Anggung Sejahtera, Desa Rembang, Kabupaten Pasuruan. Sedangkan dua korban kritis adalah Sri Handayani G Dewi (52) dan Ayesah Aulia Putri (1), yang kini menjalani perawatan intensif di rumah sakit terdekat.

    Kasi Humas Polres Pasuruan, Iptu Joko Suseno, membenarkan peristiwa tersebut. Ia menyebut pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) bersama tim dari PT KAI. Menurutnya, perlintasan di lokasi kejadian memang tidak memiliki palang pintu resmi dan hanya dijaga oleh relawan warga setempat.

    “Benar, ada kecelakaan antara kereta Dhoho dan pengendara motor di Oro-Oro Ombo Wetan. Kami sudah melakukan penyelidikan dan berkoordinasi dengan pihak PT KAI untuk penanganan lebih lanjut,” terang Iptu Joko, Selasa sore.

    Ia menambahkan, korban tewas langsung dievakuasi ke kamar jenazah rumah sakit, sementara dua korban luka berat mendapatkan perawatan di ruang gawat darurat. “Tim medis masih berupaya maksimal menyelamatkan nyawa kedua korban yang terluka parah,” ujarnya.

    Iptu Joko juga mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati saat melintasi perlintasan kereta tanpa palang pintu. Ia menekankan pentingnya mematuhi rambu dan arahan petugas demi keselamatan bersama.

    “Kami mengingatkan warga untuk tidak memaksakan melintas jika kereta sudah tampak dari kejauhan. Keselamatan harus menjadi prioritas,” tegasnya. Saat ini, kasus tersebut masih dalam penanganan Satlantas Polres Pasuruan untuk proses lebih lanjut. [ada/beq]

  • DPRD Surabaya: Sumpah Pemuda Harus Jadi Semangat Arek Suroboyo Sing Wani

    DPRD Surabaya: Sumpah Pemuda Harus Jadi Semangat Arek Suroboyo Sing Wani

    Surabaya (beritajatim.com) – Anggota Komisi A DPRD Surabaya, Azhar Kahfi, menegaskan bahwa semangat Sumpah Pemuda harus menjadi cermin bagi generasi muda masa kini, khususnya arek-arek Suroboyo. Ia menilai, semangat kepeloporan dan keberanian yang dulu dimiliki para pemuda Indonesia jangan sampai luntur di tengah kenyamanan zaman digital.

    “Arek enom itu identik karo wani lan ngeyel dalam arti positif. Kok saiki akeh sing males? Itu bukan DNA-nya anak muda Indonesia, apalagi arek Suroboyo,” ujar Kahfi, Selasa (28/10/2025).

    Kahfi menjelaskan, Sumpah Pemuda adalah fondasi moral untuk menjaga semangat persatuan dan kerja keras di setiap generasi. Menurutnya, pemuda seharusnya menjadi motor perubahan sosial yang mendorong kemajuan bangsa, mulai dari tingkat lokal hingga nasional.

    “Kalau dulu pemuda berjuang dengan bambu runcing, sekarang perjuangannya lewat inovasi, kerja nyata, dan keberanian untuk bersuara jujur,” ucap mantan aktivis itu.

    Ia menambahkan, generasi muda saat ini memiliki peluang besar untuk berkontribusi melalui teknologi, ekonomi kreatif, dan pendidikan. Namun semangat perjuangan dan tanggung jawab sosial harus tetap menjadi dasar agar Indonesia tidak kehilangan arah di tengah arus globalisasi.

    “Anak muda kudu melek teknologi, tapi juga kudu punya jiwa gotong royong dan nasionalisme. Wong pinter saiki akeh, tapi sing peduli lan wani ngomong bener iku sing langka,” tegas Kahfi.

    Azhar Kahfi juga mengingatkan bahwa momentum Sumpah Pemuda seharusnya dijadikan refleksi untuk memperkuat karakter dan moral generasi muda. Nilai-nilai kejujuran, disiplin, dan kepedulian sosial, menurutnya, adalah bagian dari semangat pemuda sejati. “Sumpah Pemuda itu kudu diurip-urip. Anak muda kudu wani mikir beda, tapi tetep cinta tanah air,” ujarnya.

    Ia berharap, pemuda Surabaya mampu menjadi teladan bagi daerah lain dalam semangat, kreativitas, dan kontribusi nyata terhadap pembangunan kota. Karakter khas arek Suroboyo yang berani dan terbuka, lanjutnya, harus terus diwariskan agar tetap relevan di setiap zaman.

    “Arek Suroboyo iku kudu tetep wani, cerdas, lan nduwe rasa tanggung jawab karo kotane. Nek semangat iki dijaga, aku yakin masa depan bangsa iki cerah,” pungkasnya. [asg/kun]

  • Pemkot Makassar Minta Daikin Berkontribusi dalam Pembinaan Tenaga Kerja Lokal

    Pemkot Makassar Minta Daikin Berkontribusi dalam Pembinaan Tenaga Kerja Lokal

    FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Pemerintah Kota Makassar meminta Daikin berkontribusi dalam pembinaan tenaga kerja lokal. Itu diungkapkan Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin.

    Itu diungkapkan saat seminar yang digelar Daikin Indonesia berlangsung di Hotel Four Points Makassar, Jalan Andi Djemma, Selasa (28/10/2025).

    “Kami mengajak Daikin untuk bersinergi dalam program-program. Seperti pembinaan tenaga kerja lokal, atau kegiatan tanggung jawab sosial lainnya,” kata Munafri dalam sambutannya yang
    Dibacakan Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum Makassar, Nurhidayat Sukardin.

    Munafri berterima kasih kepada Daikin, karena menggelar seminar di Makassar. Menurutnya, itu bernilai positif bagi masyarakat Makassar.

    “Menunjukkan komitmen Daikin dalam menghadirkan solusi teknologi yang bermanfaat,” ujarnya.

    Di sisi lain, sebagai pelaku ekonmi, Munafri mengajak Daikin untuk tak ragu berinvestasi i Indonesia.

    “Relasi investrasi Rp33 triliun pada semester 1 2025 ini. Tentunya ini jadi modal untuk bergerak sama, membuka lapangan kerja bagi warga Makassar dan kabupaten penyangga lainnya,” terangnya.

    Sementara itu, Branch Head Makassar Aditya Prasetya mengatakan seminar tersebut ketiga kalinya digelar. Sebelumnya di Surabaya dan Bali.

    “Acara kami ini bukan hanya dilakukan di area Makassar saja. Ini acara ketiga,” terangnya.

    Selama ini, dia mengatakan Daikin hanya disebut sebagai merk AC. Sepintas, itu tidak salah, tapi dia menegaskan bahwa Daikin pada dasarnya memberi solusi.

    “Jadi kami hadir di Makassar untuk memberikan bapak ibu solusi. Khususnya green building,” ucapnya.
    (Arya/Fajar)

  • Frekuensi 1,8 GHz dan 2,1 GHz bukan Spektrum Real 5G, ATSI: Operator Butuh 700 MHz

    Frekuensi 1,8 GHz dan 2,1 GHz bukan Spektrum Real 5G, ATSI: Operator Butuh 700 MHz

    Bisnis.com, JAKARTA— Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) menilai lambatnya adopsi jaringan 5G di Indonesia salah satunya disebabkan oleh spektrum frekuensi yang belum tersedia sepenuhnya. 

    Direktur Eksekutif ATSI Marwan O Baasir mengatakan, operator saat ini masih memanfaatkan spektrum eksisting untuk menggelar layanan 5G. 

    “Anggota ATSI itu kan saat ini memanfaatkan spektrum yang ada, spektrum 1,8 GHz dan 2,1 GHz. Sedangkan spektrum-spektrum itu kan menggunakan spektrum yang ada, bukan spektrum real 5G,” kata Marwan ditemui ditemui disela acara Indonesia Technology & Innovation (INTI) 2025 yang digelar di Jakarta pada Selasa (28/10/2025).

    Sekadar informasi, Telkomsel dan Indosat menggunakan pita frekuensi 1,8 GHz dan 2,1 GHz untuk menggelar layanan 5G nonstand-alone (NSA). Artinya, teknologi 5G dijalankan bersamaan dengan teknologi 4G di pita yang terbatas. 

    Menurut Marwan, spektrum yang ideal untuk 5G seharusnya berada di pita 2600 MHz dan 3500 MHz. Frekuensi di pita tersebut masih lebar. 

    Dia menambahkan, beberapa negara juga memanfaatkan pita 700 MHz untuk layanan 5G, yang berarti ekosistemnya sudah matang sehingga ongkos gelar dan adopsi di pasar dapat berjalan cepat. 

    Dia berharap pemerintah dapat segera melelang spektrum baru agar operator dapat melakukan pengembangan layanan secara optimal. Marwan memperkirakan pengembangan 5G di Indonesia baru akan berjalan signifikan setelah spektrum 700 MHz dan 2,6 GHz tersedia.

    “Insya Allah tercapai [2030] karena kalau kita lihat kan, sekarang yang ada 1800, 2100, 2300, baru ada 3,5. Itu memanfaatkan yang ada aja, mudah-mudahan dengan spektrum real 5G yang datang nih, yang akan dilelang [700 MHz, dan 2,6 Ghz], mudah-mudahan di situ development 5G,” kata Marwan.

    Marwan juga menyampaikan harapan agar proses lelang nantinya mempertimbangkan kemampuan industri dalam menanggung biaya frekuensi yang tergolong tinggi. 

    Menurutnya, industri telekomunikasi belum tersentuh secara signifikan oleh program insentif pemerintah, sementara beban biaya yang ditanggung operator cukup besar.

    “Bayangkan 12,4% dari gross revenue itu adalah cost regular recharges. Itu baru spektrum frekuensi saja, belum yang lain-lain. Jadi wajar,” tuturnya.

    Marwan berharap, program insentif yang disiapkan pemerintah dapat membuat biaya spektrum menjadi lebih terjangkau.

    “Karena kan spektrum-spektrum yang existing sekarang luar biasa harganya, karena tiap tahun mereka naik terus dan sebagainya kan,” katanya.

    Dia  menambahkan, ada beberapa bentuk insentif yang diharapkan pelaku industri, antara lain skema pembayaran bertahap serta penurunan harga dasar per megahertz. 

    “Kemudian juga dikalkulasi antara total existing cost dengan future cost, sehingga kita bisa menurunkan in total secara keseluruhan daya perspektumnya itu turun, kira-kira gitu,” kata Marwan.

    Hingga 2024, luas permukiman yang tercakup sinyal 5G baru mencapai 4,44%, menurut data Direktorat Pengendalian Komunikasi Digital (Dit. Pengendalian Komdigi, 2025). Dari total 13 lokasi yang menjadi target dalam Rencana Strategis (Renstra) Kemenkomdigi 2020–2024, sebanyak 12 di antaranya sudah terlayani jaringan 5G.

    Lokasi tersebut meliputi lima ibu kota provinsi di Pulau Jawa (Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, dan Serang), Ibu Kota Nusantara (IKN), Kawasan Industri Jababeka, serta enam destinasi super prioritas (DPSP) yakni Borobudur, Danau Toba, Mandalika, dan Labuan Bajo. Adapun wilayah yang masih terkendala adalah DPSP Likupang, yang menghadapi hambatan akibat pengelolaan kawasan yang belum optimal.

    Sebelumnya, Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria menyampaikan bahwa pemerintah menargetkan jangkauan koneksi 5G di Indonesia dapat mencapai 32% pada 2030.

    “Pemerintahan mencanangkan 32% setidaknya jaringan 5G itu bisa tersambung hingga tahun 2030,” kata Nezar, Senin (28/10/2025).

    Nezar menjelaskan, saat ini ketersediaan koneksi internet 5G di Indonesia masih sangat rendah. Per Oktober 2025, jumlahnya baru mencapai 10% dari total populasi, jauh tertinggal dari negara tetangga seperti Malaysia yang telah mencapai 80%. Karena itu, pemerintah terus mendorong kolaborasi seluruh pemangku kepentingan untuk mempercepat pengembangan ekosistem 5G di tanah air.