kab/kota: Surabaya

  • Fakta-fakta Seputar Sumbatan Usus, Kondisi yang Bisa Berakibat Fatal

    Fakta-fakta Seputar Sumbatan Usus, Kondisi yang Bisa Berakibat Fatal

    Jakarta

    Kepergian Marojahan Sintong Sijabat, ayah dari YouTuber ternama Jerome Polin, menyisakan duka mendalam bagi keluarga. Ia diketahui mengalami sumbatan usus akibat adanya gumpalan darah beku atau clot sebelum meninggal dunia.

    Sebelum sempat menjalani operasi, kondisi Marojahan sempat menurun drastis. Kondisi kritis tersebut dipicu oleh penemuan clot lain yang menyumbat pembuluh darah menuju paru-paru.

    “Ternyata clot-nya itu ada lagi di pembuluh darah yang menuju paru-paru sehingga paru-parunya tidak bisa mendapatkan oksigen karena jalannya ke paru-parunya tersumbat,” ungkap Chrissie, Ibu Jerome, saat memberikan keterangan di rumah duka Grand Surabaya dilihat dari Channel YouTube milik Jerome.

    Di luar kasus tersebut, sebenarnya apa itu sumbatan usus?

    Dokter spesialis penyakit dalam yang juga Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI) Prof Ari Fahrial Syam menjelaskan sumbatan usus atau istilah medis ileus obstruksi merupakan kondisi darurat saat saluran pencernaan tersumbat, sehingga cairan dan kotoran tidak dapat keluar melalui anus.

    Pasien dengan sumbatan usus biasanya akan mengalami perut kembung, begah, mual, dan muntah hebat. Dalam kasus berat, muntahan bahkan bisa menyerupai kotoran feses, disertai nyeri perut hebat yang tidak mereda.

    Prof Ari menjelaskan penyebab kondisi ini bisa beragam. Sumbatan bisa muncul akibat tumor atau kanker usus, perlengketan pascaoperasi seperti operasi caesar (seksio sesarea) atau laparotomi, hingga kotoran yang terlalu keras dan menumpuk di dalam usus. Kondisi ini sering terjadi pada pasien yang memiliki mobilitas terbatas atau jarang bergerak.

    Selain itu, gangguan pada pembuluh darah yang menuju ke usus juga dapat menyebabkan usus kehilangan fungsi geraknya, sehingga terjadi penyumbatan.

    “Ini memang suatu keadaan emergensi. Jadi harus segera ditanganin. Kalau tidak, dia akan bisa saja terjadi perforasi, pecah bocor, atau jadi infeksi yang luas yang akhirnya juga sulit ditanganin,” sambungnya.

    “Kondisi ini sebenarnya umum. Artinya di rumah sakit selalu saja ada kasus-kasus yang datang dengan kondisi obstruksi usus ini. Tapi dengan diagnosis yang tepat dan pasien juga tidak terlambat datang ke rumah sakit biasanya bisa ditanganin,” lanjutnya.

    Penanganan sumbatan usus

    Adapun penanganan utama dilakukan melalui operasi laparotomi untuk menghilangkan penyumbatan. Jika penyebabnya tumor, maka tumor diangkat. Begitu juga bila disebabkan oleh perlengketan, maka jaringan yang menempel akan diperbaiki. Sementara pada usus yang sudah mengalami nekrosis (jaringan mati), bagian tersebut perlu dipotong dan dibuang.

    Kasus serupa juga dapat terjadi akibat hernia inguinalis, yaitu ketika sebagian usus terjebak di luar rongga perut dan menyebabkan sumbatan. Prof Ari menekankan pentingnya tidak menyepelekan nyeri perut, terutama bila disertai mual, muntah, atau perut kembung.

    “Prinsipnya adalah nyeri perut itu jangan dianggap sederhana. Karena nyeri perut harus dipastikan apakah nyeri perut ini bagian dari sumbatan atau tidak,”

    “Kalau nyeri perut ini bukan sumbatan ya tentu diobatin. Dan kita artinya kemungkinan untuk jadi sumbatan itu kecil pada kondisi kondisi pasien yang nyeri perut tersebut,” sambungnya.

    Halaman 2 dari 2

    (suc/suc)

  • Konglomerat Properti Pendiri Alam Sutera The Ning King Meninggal Dunia

    Konglomerat Properti Pendiri Alam Sutera The Ning King Meninggal Dunia

    Bisnis.com, JAKARTA — Konglomerat Indonesia, The Ning King dikenal sebagai pendiri Argo Manunggal Group meninggal dunia di Singapura pada hari ini, Minggu (2/11/2025).

    Informasi mengenai meninggalnya The Ning King semula diunggah oleh akun instagram resmi Alam Sutera Realty. Namun tidak lama berselang, kabar itu dibenarkan oleh pihak Alam Sutera.

    “Dengan duka yang mendalam, kami menyampaikan kabar bahwa Bapak The Ning King, pendiri Argo Manunggal Group, telah berpulang ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Bapak The Ning King pendiri Argo Manunggal Group memulai kiprahnya di industri tekstil dan berkembang menjadi salah satu grup tekstil terbesar di Indonesia serta kelompok usaha terdiversifikasi di Indonesia, yang mencakup berbagai sektor industri, termasuk properti,” demikian bunyi keterangan resmi dari pihak Alam Sutera.

    Saat ini, Argo Manunggal Group tercatat memiliki saham mayoritas PT Alam Sutera Realty Tbk.

    “Segenap keluarga besar Alam Sutera Group mengucapkan belasungkawa yang sedalam-dalamnya atas kepergian Bapak The Ning King. Kami mengenang beliau sebagai sosok visioner dan inspiratif. Semoga almarhum diterima di sisi Tuhan YME dan damai kasih Kristus menyertai keluarga yang ditinggalkan. Amin.”

    Kiprah The Ning King

    Dalam catatan Bisnis, The Ning King membesarkan kerajaan bisnisnya di berbagai bidang, salah satunya pengembangan properti melalui Alam Sutera Realty.

    Melansir Forbes, Selasa (27/6/2023) lalu, The Ning King pernah masuk dalam 50 Orang Terkaya di RI pada 2017 dengan kekayaan mencapai US$450 juta atau setara dengan Rp6 triliun (kurs Rp14.000). Bisnis properti disebut berkontribusi besar terhadap harta kekayaan konglomerat The Ning King.

    Adapun, kiprah bisnis Argo Manunggal Group dimulai pada 1949 yang berawal dari perdagangan tekstil, kemudian konglomerasi bisnis The Ning King merambah ke sektor pertambangan, energi, perpipaan, properti, kawasan industri, hingga agrikultural.

    Pria yang lahir di Bandung tahun 1931 itu mendirikan PT Argo Pantes Tbk. (ARGO) sekaligus pabrik tekstil pertamanya pada 1977. Saat ini, gurita bisnis Argo Manunggal Group telah masuk ke berbagai kota besar di Indonesia.

    Kini berbagai bisnis The Ning King dikelompokkan ke dalam beberapa bagian, seperti Lifestyle by Argo Manunggal Group yang mencakup ARGO dan PT Argo Manunggal Triasta, perusahaan tekstil yang kini beroperasi di Tangerang, Salatiga, Bandung, dan Semarang. 

    Kemudian, Industrial by Argo Manunggal (IAM) yang merupakan holding dari Cakrasteel, Pralon, dan Fumira. Dalam hal ini, IAM memproduksi berbagai produk konstruksi, seperti baja hingga perpipaan yang telah tersebar di lebih dari 100 kota di Indonesia.

    Bisnis Properti

    PT Alam Sutera Realty Tbk. (ASRI) didirikan oleh keluarga The Ning King pada 1993. Dalam laporan tahunan 2022, The Ning King tercatat sebagai pemegang saham utama sekaligus pengendali ASRI. 

    Tercatat dalam laporan tersebut bahwa The Ning King mengendalikan ASRI melalui PT Tangerang Fajar Industrial Estate, PT Manunggal Prime Development dan PT Argo Manunggal Land Development dengan kepemilikan saham masing-masing sebesar 25,72 persen, 21,66 persen dan 0,66 persen.

    Namun, pendirian ASRI tak terlepas dari nama Haryanto Tirtohadiguno (61) yang merupakan menantu dari The Ning King. Dia diberi kepercayaan penuh oleh sang mertua untuk mendirikan dan mengelola ASRI pada 1993 silam, bersama 3 orang tim yaitu arsitek junior, senior keuangan, dan istrinya (anak The Ning King) yaitu Angeline Sutedja sebagai human resources.

    Haryanto kini merupakan Komisaris Utama ASRI. Pria yang lahir di Surabaya tahun 1962 ini merupakan sarjana ekonomi dari University of Missouri, Columbia, USA.

    Kariernya bermula sebagai Sales Representatives di PT Argo Pantes pada 1987-1988, Marketing Manager di PT Alfa Goldland Realty pada 1988-1989, General Manager di PT Megalopolis Manunggal Indonesia Development pada 1990-1993.

    Kemudian sebagai pendiri ASRI, dia menjabat sebagai Direktur Utama ASRI pada 1993-2007. Saat itu dia juga merangkap sebagai Managing Director PT Alfa Goldland Realty pada 2003-2012 dan Komisaris ASRI pada 2007-2015.

    Haryanto sempat menempati kembali posisi Direktur Utama ASRI pada 2013-2015, dan menjadi Komisaris Utama sejak 2015 hingga sekarang.

    Sebelumnya, perusahaan tersebut dikenal dengan nama PT Adhihutama Manunggal yang kemudian diganti menjadi Alam Sutera Realty pada September 2007 sehubungan dengan rencana jangka panjang perusahaan. Selanjutnya, Alam Sutera melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Desember 2007.

    Pada 1994, ASRI mengembangkan kawasan hunian terpadu yang berdiri di atas lahan 800 hektare di Serpong, Tangerang. Peluncuran perdana perumahan Alam Sutera, lebih dari 1.100 unit hunian terjual dalam waktu 2 minggu. 

    Hingga tahun 2013 lalu, kawasan Alam Sutera telah menghadirkan lebih dari 37 kluster perumahan dengan 150-300 unit rumah di setiap klusternya. Produk residensialnya mencakup 3 apartemen Paddington Heights, Silkwood, EleVee Penthouses & Residences dan 1 low-rise apartment yaitu Lloyd.

    Kota mandiri lainnya yang telah dikembangkan ASRI yaitu Suvarna Sutera di Tangerang dengan pengembangan seluas 2.600 hektare. Tak hanya itu, ASRI juga menunjukkan mahakarya lain yang menjadi ikon Indonesia, yaitu patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Bali.

    Selain township yang menghadirkan berbagai residensial mulai dari rumah tapak hingga apartemen, ASRI juga mengembangkan gedung perkantoran yaitu The Tower, The Prominence, Synergy Building.

    Di sisi lain, ASRI juga mengembangkan sejumlah properti komersial seperti Mall @ Alam Sutera, Flavor Bliss, Pasar 8 & Gudang T8 (149 ruko, 238 kios, 204 lapak) dan Ruko di berbagai lokasi. 

  • Siapa Penyiram Bensin Bandit Curanmor di Jojoran Surabaya?

    Siapa Penyiram Bensin Bandit Curanmor di Jojoran Surabaya?

    Surabaya (beritajatim.com) – Pihak kepolisian masih menyelidiki peristiwa bandit curanmor yang terbakar di Jalan Jojoran III, Gubeng, Jumat (31/10/2025). Dalam peristiwa itu, bandit curanmor berinisial RK (28) terbakar secara tiba-tiba saat akan diamankan oleh petugas kepolisian.

    Dari penelusuran Beritajatim, sesaat setelah dipukuli oleh warga, RK lalu diikat di sebuah tiang. Ketika RK diikat, sejumlah warga yang emosi masih mengintimidasi bahkan memukuli RK. Selama diikat di tiang, seorang warga mengenakan baju berwarna kuning tampak mengintimidasi RK dan membawa sebotol bensin yang disembunyikan di balik punggung.

    Dari keterangan sejumlah warga, pria pembawa botol bensin itu adalah Udin yang dikenal sebagai pemilik garasi mobil. Udin mengakui jika pria berbaju kuning di dalam video yang viral itu adalah dirinya. Namun, Udin menyangkal jika bensin yang ia bawa saat itu disiramkan ke RK.

    “Memang benar di video itu saya yang memegang botol. Namun bukan saya yang menyiram ke tubuh pelaku curanmor. Bukti saya menyiram bensin tidak ada, dan saya tidak tahu siapa yang menyiram,” ujar Udin, Minggu (2/11/2025).

    Udin menceritakan, saat itu ia mengambil botol berisi bensin dari sebuah warung sembako di sekitar lokasi RK dimasa. Ia mengaku membawa botol bensin untuk menakut-nakuti pelaku yang sudah terikat.

    Setelah selesai, ia lalu membawa botol berisi bensin itu ke sebuah warung yang hanya berjarak kurang dari 20 meter dari posisi RK yang sedang terikat.

    “Botol bensin diambil kembali oleh penjual warung saat saya ada di warkop. Setelah itu saya tidak tahu kalau ada warga lain yang menyiram,” imbuhnya.

    Udin mengakui jika dirinya saat itu memang geram dengan pelaku. Kemarahan itu lantaran karyawan Udin pernah menjadi korban pencurian motor.

    “Saya dan warga memang geram saat itu,” jelas Udin.

    Sementara itu Kapolsek Gubeng Eko Sudarmanto menjelaskan pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait peristiwa terbakarnya RK.

    “Kami masih selidiki,” ujarnya.

    Sekadar diketahui, seorang bandit pencurian kendaraan bermotor (curanmor) di Jojoran, Surabaya terbakar saat diamankan, Kamis (30/10/2025). Belum jelas penyebab terbakarnya bandit curanmor yang belum diketahui identitasnya itu.

    Kapolsek Gubeng Kompol Eko Darma mengatakan, saat menerima laporan adanya bandit curanmor yang diamankan pihaknya langsung menuju lokasi. Saat di lokasi, bandit curanmor itu sudah dalam kondisi diikat dan dipukuli oleh warga.

    “Setelah dilakukan penangkapan oleh warga, warga hubungi 110, kita menuju ke sana. Setelah sampai disana, kebetulan tadi ada pelaku dan kondisi sudah diamankan oleh warga,” kata Eko. (ang/but)

  • Fakta-fakta Seputar Sumbatan Usus, Kondisi yang Bisa Berakibat Fatal

    Mengapa Sumbatan Usus Bisa Picu Fatal hingga Kematian? Dokter Bilang Gini

    Jakarta

    Belakangan ini ramai diberitakan mengenai meninggalnya ayah YouTuber Jerome Polin, yakni Marojahan Sintong Sijabat. Ia diketahui meninggal dunia akibat kondisi sumbatan usus yang dideritanya.

    Menurut sang istri, Chrissie, Marojahan sempat mengeluhkan nyeri perut hebat seperti melilit. Ia awalnya dibawa ke IGD rumah sakit terdekat, namun kemudian dirujuk ke National Hospital Surabaya untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Hasil CT scan menunjukkan adanya sumbatan pada usus yang disebabkan oleh gumpalan darah beku.

    Di luar kasus tersebut, dokter spesialis penyakit dalam yang juga Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI) Prof Ari Fahrial Syam mengungkapkan sumbatan usus ini termasuk kondisi yang darurat yang bisa berujung fatal. Kondisi ini dapat berpengaruh pada sistem pencernaan.

    “Sumbatan usus atau istilah medisnya ileus obstruksi yaitu suatu keadaan kedaruratan, di mana kondisi usus tersumbat sehingga anus tidak ada cairan dan kotoran yang keluar dari anus pasien tersebut,” jelas Prof Ari saat dihubungi detikcom, Minggu (2/11/2025).

    “Ini memang suatu kondisi emergensi, jadi harus segera ditangani. Kalau tidak, dia (usus) akan bisa saja terjadi perforasi, pecah bocor, atau jadi infeksi yang luas yang akhirnya juga sulit ditangani,” sambungnya.

    Prof Ari menjelaskan bahwa sumbatan usus merupakan kondisi yang cukup umum terjadi. Namun, dengan diagnosis yang tepat dan penanganan medis yang cepat, pasien umumnya masih dapat diselamatkan.

    Kondisi ini juga biasanya disertai gejala seperti perut kembung, begah, mual, dan muntah hebat, dalam beberapa kasus, muntahan bahkan bisa menyerupai kotoran feses. Pasien juga biasanya mengalami nyeri perut yang sangat menyiksa.

    Menurut Prof Ari, kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kanker usus, tumor, perlengketan pascaoperasi, maupun penumpukan kotoran yang tidak bisa keluar dari saluran pencernaan.

    “Kemudian biasanya juga ini bahkan saya pernah ada satu kasus pasien sumbatan karena kotoran yang tidak keluar, terlalu keras, terlalu padat, yang terus menerus bertahan sehingga akhirnya menyumbat. Kebetulan pada yang biasanya ada pasien-pasien yang memang punya masalah mobilisasi, jadi dia tidak bisa bergerak, ketahui sehingga bisa tersumbat seperti itu,” terang Prof Ari.

    “Atau juga bisa karena adanya gangguan pembuluh darah, sumbatan misalnya pada pembuluh darah yang menuju ke usus tersebut sehingga ususnya tersebut relatif ini tidak bergerak. Begitu ya untuk waktu tentu dan sehingga terjadi sumbatan tersebut,” pungkasnya.

    Untuk menanganinya, jelas harus dioperasi. Dokter akan melakukan tindakan laparatomi untuk menghilangkan sumbatan tersebut.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video Data WHO: 3 Juta Orang Tewas dalam 10 Terakhir karena Tenggelam”
    [Gambas:Video 20detik]
    (sao/suc)

  • Gelar Rakerwil, NasDem Jatim Targetkan Masuk Tiga Besar di Pemilu 2029

    Gelar Rakerwil, NasDem Jatim Targetkan Masuk Tiga Besar di Pemilu 2029

    Surabaya (beritajatim.com) – DPW Partai NasDem Jawa Timur menggelar Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) bertema “Kemandirian Berpikir demi Kemajuan Jawa Timur” di Surabaya, Minggu (2/11/2025). Forum ini menjadi ajang evaluasi hasil Pemilu 2024 serta penataan strategi menuju Pemilu 2029.

    “Kami sudah berkeliling ke beberapa DPD di Jawa Timur. Fokus kami adalah memastikan anggota legislatif bekerja nyata untuk masyarakat. Dari DPP, kami juga mendapat data hasil analisis untuk memetakan dapil-dapil yang kosong. Dari situ, kami akan bergerak agar target tiga besar di Jawa Timur bisa tercapai,” kata Ketua DPW Partai NasDem Jatim, Lita Machfud Arifin.

    Lita menjelaskan bahwa hasil Pemilu 2024 menunjukkan NasDem masih diterima masyarakat Jawa Timur. Namun, dia menilai masih ada ruang perbaikan, terutama terkait penguatan struktur kader di legislatif.

    “Kita patut bersyukur karena hasil Pemilu 2024 menunjukkan bahwa NasDem Jawa Timur masih mampu menjaga eksistensi di mata masyarakat,” ujar Lita.

    Lita menegaskan bahwa pekerjaan rumah terbesar adalah mengisi kursi legislatif yang belum terwakili serta membangun sinergi antar daerah pemilihan. Evaluasi menyeluruh diperlukan agar langkah ke depan lebih terukur.

    “Masih ada kursi DPR RI yang kosong, dan sinergi antar dapil belum sepenuhnya terbangun. Ini menjadi pekerjaan rumah besar bagi kita semua,” tegas Lita.

    Wakil Ketua Umum DPP Partai NasDem, Saan Mustopa, menyampaikan bahwa Rakerwil ini bukan hanya konsolidasi, tetapi penyiapan strategi politik jangka panjang. Menurut dia, Jawa Timur adalah barometer penting bagi kekuatan partai secara nasional.

    “Melalui forum ini, kami akan merumuskan agenda, program, dan strategi yang tepat agar NasDem Jawa Timur dapat meningkatkan dukungan masyarakat,” ujar Saan.

    Saan menambahkan, capaian yang sudah diraih dalam tiga pemilu terakhir harus ditingkatkan dengan memperluas basis kepercayaan publik. Dia berharap NasDem Jatim tampil lebih dekat dengan aspirasi rakyat.

    “Kami harus memastikan bahwa kepercayaan publik terhadap NasDem tidak hanya dipertahankan, tetapi juga ditingkatkan secara signifikan,” tegas dia.

    Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengapresiasi kolaborasi NasDem dalam pembangunan daerah. Dia menilai peran legislatif sangat menentukan keberlanjutan program pemerintah.

    “Terima kasih kepada seluruh jajaran NasDem Jawa Timur yang telah bersinergi, baik di DPRD maupun melalui program-program yang langsung terserap kepada masyarakat di semua lini,” kata Khofifah.

    Khofifah mengajak kader NasDem untuk terus memperkuat hubungan kerja antara legislatif dan pemerintah daerah. “Mari kita terus bangun sinergi dan kolaborasi strategis untuk kemajuan Jawa Timur sesuai dengan komisi masing-masing,” tandasnya. [asg/but]

  • DPRD Surabaya: Insiden Admin Medsos Tak Patut Dikaitkan dengan Kinerja Wali Kota

    DPRD Surabaya: Insiden Admin Medsos Tak Patut Dikaitkan dengan Kinerja Wali Kota

    Surabaya (beritajatim.com) – Ketua Komisi C DPRD Kota Surabaya, Eri Irawan, menanggapi insiden candaan admin media sosial Wali Kota Surabaya yang sempat viral. Dia menilai kesalahan tersebut adalah kelalaian individu dan tidak ada hubungannya dengan karakter maupun kinerja Wali Kota Eri Cahyadi di lapangan.

    “Rasanya kok tidak adil jika ada kesalahan individu admin medsos yang di luar koordinasi dengan wali kota kemudian kita menyebut wali kota hanya pencitraan,” ujar Eri Irawan, Minggu (2/11/2025).

    Menurut dia, perdebatan publik muncul karena potongan video itu menimbulkan kesan seolah kegiatan lapangan hanya untuk konten. Padahal, saat percakapan itu terjadi, Wali Kota Eri tengah berada di lapangan menjalankan tugas.

    “Kepentingan politik mungkin menghasilkan debat dan framing tentang insiden itu, tapi hasil kerja yang dirasakan rakyat tak bisa menampik fakta bahwa kinerja Pemkot Surabaya sudah di jalur yang tepat, mulai dari penurunan kemiskinan, stunting, dan sebagainya,” kata dia.

    Eri juga menyebut sosok Eri Cahyadi selama ini lebih fokus pada pekerjaan teknis daripada tampil di kamera. Menurutnya, mandat politik dua periode menunjukkan kepercayaan kuat dari warga Surabaya.

    “Lagipula sebenarnya banyak orang tahu, Pak Eri Cahyadi ini malah cenderung kerjanya teknokratis tanpa banyak sorotan kamera. Buat apa pencitraan, wong sudah dua periode jadi wali kota dengan kepercayaan rakyat yang tinggi,” ujarnya.

    Terkait admin medsos yang sudah meminta maaf dan mundur, Eri menilai sikap tersebut patut diapresiasi. Dia berharap publik memberi ruang pembelajaran.

    “Terlepas dari itu semua, sikap anak muda admin medsos itu yang mau meminta maaf dan mengakui kesalahan adalah hal yang baik. Tinggal bagaimana kita dewasa menyikapinya dengan memberi maaf ke yang bersangkutan,” ucapnya.

    Eri kemudian menyinggung capaian nyata Pemkot Surabaya dalam beberapa tahun terakhir. Salah satunya program perbaikan rumah warga miskin melalui Dandan Omah.

    “Sejak diluncurkan pada 2021, program ini telah memperbaiki 9.500 rumah. Tahun 2025 memperbaiki 2.069 rumah dan 2026 dinaikkan menjadi 2.300 rumah,” jelasnya.

    Selain itu, Eri menilai penataan infrastruktur kota juga berjalan bertahap dan terarah. Upaya pengendalian banjir disebut semakin menunjukkan hasil.

    “Titik-titik genangan sudah berkurang signifikan dari sekitar 400 titik pada 2021 kini menjadi sekitar 190 titik,” tutupnya.[asg/but]

  • DPRD Surabaya: Insiden Admin Medsos Tak Patut Dikaitkan dengan Kinerja Wali Kota

    DPRD Surabaya: Insiden Admin Medsos Tak Patut Dikaitkan dengan Kinerja Wali Kota

    Surabaya (beritajatim.com) – Ketua Komisi C DPRD Kota Surabaya, Eri Irawan, menanggapi insiden candaan admin media sosial Wali Kota Surabaya yang sempat viral. Dia menilai kesalahan tersebut adalah kelalaian individu dan tidak ada hubungannya dengan karakter maupun kinerja Wali Kota Eri Cahyadi di lapangan.

    “Rasanya kok tidak adil jika ada kesalahan individu admin medsos yang di luar koordinasi dengan wali kota kemudian kita menyebut wali kota hanya pencitraan,” ujar Eri Irawan, Minggu (2/11/2025).

    Menurut dia, perdebatan publik muncul karena potongan video itu menimbulkan kesan seolah kegiatan lapangan hanya untuk konten. Padahal, saat percakapan itu terjadi, Wali Kota Eri tengah berada di lapangan menjalankan tugas.

    “Kepentingan politik mungkin menghasilkan debat dan framing tentang insiden itu, tapi hasil kerja yang dirasakan rakyat tak bisa menampik fakta bahwa kinerja Pemkot Surabaya sudah di jalur yang tepat, mulai dari penurunan kemiskinan, stunting, dan sebagainya,” kata dia.

    Eri juga menyebut sosok Eri Cahyadi selama ini lebih fokus pada pekerjaan teknis daripada tampil di kamera. Menurutnya, mandat politik dua periode menunjukkan kepercayaan kuat dari warga Surabaya.

    “Lagipula sebenarnya banyak orang tahu, Pak Eri Cahyadi ini malah cenderung kerjanya teknokratis tanpa banyak sorotan kamera. Buat apa pencitraan, wong sudah dua periode jadi wali kota dengan kepercayaan rakyat yang tinggi,” ujarnya.

    Terkait admin medsos yang sudah meminta maaf dan mundur, Eri menilai sikap tersebut patut diapresiasi. Dia berharap publik memberi ruang pembelajaran.

    “Terlepas dari itu semua, sikap anak muda admin medsos itu yang mau meminta maaf dan mengakui kesalahan adalah hal yang baik. Tinggal bagaimana kita dewasa menyikapinya dengan memberi maaf ke yang bersangkutan,” ucapnya.

    Eri kemudian menyinggung capaian nyata Pemkot Surabaya dalam beberapa tahun terakhir. Salah satunya program perbaikan rumah warga miskin melalui Dandan Omah.

    “Sejak diluncurkan pada 2021, program ini telah memperbaiki 9.500 rumah. Tahun 2025 memperbaiki 2.069 rumah dan 2026 dinaikkan menjadi 2.300 rumah,” jelasnya.

    Selain itu, Eri menilai penataan infrastruktur kota juga berjalan bertahap dan terarah. Upaya pengendalian banjir disebut semakin menunjukkan hasil.

    “Titik-titik genangan sudah berkurang signifikan dari sekitar 400 titik pada 2021 kini menjadi sekitar 190 titik,” tutupnya.[asg/but]

  • Izin Belum Turun, Laga Persik Vs Persebaya di Stadion Brawijaya Masih Tanda Tanya
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        2 November 2025

    Izin Belum Turun, Laga Persik Vs Persebaya di Stadion Brawijaya Masih Tanda Tanya Regional 2 November 2025

    Izin Belum Turun, Laga Persik Vs Persebaya di Stadion Brawijaya Masih Tanda Tanya
    Tim Redaksi
    KEDIRI, KOMPAS.com –
    Laga derbi Jawa Timur, pekan ke-12 Super League 2025 antara Persik Kediri vs Persebaya Surabaya, seharusnya menjadi pesta besar sepak bola bagi warga Kota Tahu.
    Namun kini berubah menjadi teka-teki karena terganjal izin kepolisian.
    Di tengah situasi yang serba tidak pasti, Panitia Pelaksana (Panpel) Persik tidak tinggal diam dan terus berjuang agar laga penting ini tetap bisa digelar di rumah sendiri, Stadion Brawijaya, demi tim, suporter, dan kebanggaan kota.
    Ketua Panpel Persik Kediri, Tri Widodo, mengungkapkan betapa rumitnya situasi yang sedang dihadapi.
    Meski berbagai stadion alternatif sudah dihubungi, tetapi tidak satu pun bersedia menampung laga jika lawannya adalah Persebaya.
    “Tapi kami tetap mengupayakan pertandingan tetap terselenggara entah di Kediri atau tempat mana. Sebetulnya yang aman sih di GBT, cuma kan rugi Persik kalau di sana. Kalau harapannya, masih tetap berusaha di Kediri,” tutur pria yang biasa disapa Pak Wid kepada
    Kompas.com
    , Minggu (2/11/2025) siang.
    Ia juga menambahkan bahwa alasan penolakan izin bermain di Kediri bukan hal baru, melainkan terkait soal teknis di stadion.
    “Yang dipermasalahkan Kapolres itu pagar pembatas yang peyot ada dua meter. Mereka minta diganti tinggi tiga meter. Lha wong tahun-tahun kemarin diperbolehkan sama Kapolres kok,” imbuhnya.
    Tidak berhenti di situ, ia bahkan berinisiatif berkomunikasi langsung dengan pihak keamanan di daerah lain.
    “Terus di Gresik saya kan sempat ngobrol-ngobrol dengan pihak keamanan bahwa dari pihak Gresik saya disarankan untuk menghubungi Kabag Ops. Akhirnya saya komunikasi, bahwa dari Polri intinya kalau stadion A atau B ditunjuk oleh I.League siap mengamankan,” ujar Tri Widodo.
    “Jadi untuk ini ya kembali ke operator, kami bersurat ke I.League kalau kita kesulitan mencari stadion untuk laga pekan ke-12 menjamu Persebaya. Ya mudah-mudahan Persik tetap main di Kediri tidak kemana-mana,” sambungnya.
    Selain itu, menurutnya opsi untuk menukar status tuan rumah dengan Persebaya juga sudah diajukan.
    “Sudah, tapi Persebaya tidak bersedia,” ujarnya lagi.
    Kondisi saat ini membuat Panpel Persik benar-benar berada di posisi sulit.
    “Belum. Maunya kita main di Bantul tapi untuk main malam belum direkomendasikan operator kompetisi. Mau ke Bali, ke Gresik belum ada keputusan. Kami masih bingung, pengennya di Kediri, tapi nggak oleh piye terus iki,” kata pria berkumis itu.
    Stadion Brawijaya Dinyatakan Tak Layak, Skor Kelayakan 42,8 Persen
    Seperti diketahui, kendala penyelenggaraan laga derbi Jatim ini berawal dari hasil risk assessment Polres Kediri Kota yang menyebut Stadion Brawijaya belum memenuhi standar minimum penyelenggaraan kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia.
    Dalam rapat koordinasi pada Rabu (29/10/2025) lalu, yang dipimpin Kapolres Kediri Kota AKBP Anggi Saputra Ibrahim, penilaian kelayakan stadion hanya mencapai 42,8 persen, jauh di bawah batas minimal 60 persen.
    Kabag Ops Polres Kediri Kota Kompol Iwan Setyo Budi menjelaskan, masih banyak aspek yang perlu diperbaiki, mulai dari pagar pembatas, ruang medis, CCTV, hingga jalur evakuasi.
    “Masih banyak hal yang harus diperbaiki. Kami juga merekomendasikan perbaikan pagar keliling, penambahan kamera pengawas, penyediaan fasilitas disabilitas, hingga SOP keamanan dan kesehatan,” katanya.
    Ia menegaskan, keputusan ini diambil murni demi keselamatan semua pihak.
    “Untuk menggelar pertandingan Liga 1, minimal nilainya harus 60. Karena hasilnya hanya 42,8, maka pertandingan Persik lawan Persebaya tidak layak digelar di Kediri. Kami tidak ingin mengambil risiko yang bisa membahayakan keselamatan penonton maupun tim,” imbuhnya.
    Perbaikan Dikebut, Waktu Kian Mepet
    Sementara itu, Pemerintah Kota Kediri telah melakukan sejumlah pembenahan besar stadion yang terletak di Jalan Ahmad Yani itu.
    Mulai dari ruang ganti pemain, ruang wasit, fasilitas medis, area siaran, hingga toilet, semua tengah diperbarui.
    Tribun dicat ulang, drainase dibersihkan, lapangan diratakan, dan lampu LED baru dipasang dengan target selesai pada 4 November 2025.
    “Sejumlah perbaikan di Stadion Brawijaya sudah dilakukan. Tentu kami juga mengucapkan terima kasih kepada Pemkot Kediri yang peduli dan memberikan perhatian serius,” ujarnya.
    “Ya mudah-mudahan Persik tetap main di Kediri, tidak kemana-mana,” ucap Widodo.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Hendak Bikin Onar di Gresik, Polisi Amankan Tujuh Pelajar

    Hendak Bikin Onar di Gresik, Polisi Amankan Tujuh Pelajar

    Gresik (beritajatim.com) – Polsek Driyorejo Gresik mengamankan tujuh pelajar yang diduga terlibat dalam aktivitas gengster setelah terlibat kecelakaan di Jalan Raya Tenaru, Kecamatan Wringinanom, pada Minggu (2/11/2025) sekitar pukul 02.00 WIB. Mereka dibawa ke Polsek Driyorejo setelah peristiwa tersebut diketahui oleh warga yang melaporkan kejadian ini.

    Tujuh pelajar yang diamankan berinisial ML (18) warga Sambikerep, WF (15) warga Tandes, Juriyadi (25) warga Kalitidu, Bojonegoro, Dwi Wahyu Pambudi (25) warga Tandes, Imam Hanafi (21) Tandes, AR (15) dan AP (17) warga Kecamatan Tandes, Kota Surabaya.

    Kapolsek Driyorejo, Kompol Musihram, menjelaskan bahwa kejadian ini bermula ketika ketujuh pelajar tersebut berkumpul di warung kopi di kawasan Sukomanunggal, Surabaya. Mereka kemudian berniat menuju wilayah Wringinanom, Gresik, dan dalam perjalanan melintas di Jalan Raya Desa Cangkir Driyorejo. Di sana, mereka berpapasan dengan tiga orang berboncengan motor yang diduga anggota gengster lainnya.

    “Sewaktu berpapasan, ketiga orang itu mengucapkan kata-kata tak senonoh sambil mengeluarkan senjata tajam,” ujar Musihram. Tidak terima dengan perkataan tersebut, salah satu pelajar berinisial ML bersama rekannya memutar kendaraannya dan mengejar ketiga orang tersebut.

    Namun, saat dikejar, motor ML menabrak seorang perempuan yang telah terjatuh. Kejadian ini segera diketahui oleh warga sekitar yang kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Driyorejo.

    Sesampainya di lokasi kejadian, polisi segera mengamankan ketujuh remaja yang terlibat dalam kecelakaan tersebut. Polisi menemukan bahwa kendaraan yang mereka gunakan memiliki plat nomor yang disolasi, yang mengindikasikan upaya untuk menyembunyikan identitas kendaraan tersebut.

    Kapolsek menambahkan bahwa penyelidikan masih terus berlangsung. “Kami masih melakukan pemeriksaan karena motor yang mereka gunakan plat nomornya disolasi supaya tidak diketahui identitasnya. Ini sudah melanggar peraturan,” jelasnya.

    Setelah diamankan, polisi memanggil orang tua pelajar yang terlibat. Hal ini dilakukan mengingat sebagian besar pelaku masih di bawah umur. Polisi juga menegaskan bahwa tindakan mereka yang mengendarai motor dengan plat nomor yang disolasi dan berniat membuat onar jelas melanggar hukum.

    Peristiwa ini memberikan gambaran tentang bahaya gengsterisme di kalangan pelajar yang semakin meresahkan. Polisi akan terus melakukan pendalaman untuk mengetahui lebih lanjut terkait tujuan dan aktivitas gengster yang dilakukan oleh para pelajar tersebut. [dny/suf]

  • Kenali Gejala Sumbatan Usus, Sempat Diidap Ayah Jerome Polin Sebelum Meninggal

    Kenali Gejala Sumbatan Usus, Sempat Diidap Ayah Jerome Polin Sebelum Meninggal

    Jakarta

    Ayah YouTuber Jerome Polin, Marojahan Sintong Sijabat, meninggal dunia pada Kamis (30/10/2025). Ia didiagnosis mengalami sumbatan usus dengan gejala yang kerap diabaikan.

    Sang istri, Chrissie mengungkapkan Marojahan kerap mengabaikan gejala yang dirasakannya. Gejala yang muncul berupa perut terasa melilit, sampai menjadi semakin parah pada Selasa (28/10).

    “Tiba-tiba dia merasakan perutnya seperti melilit. Tapi, melilitnya gak hilang-hilang dan terasa makin sakit gitu,” terangnya saat memberikan keterangan di rumah duka Grand Surabaya dilihat dari Channel YouTube milik Jerome, Minggu (2/11/2025).

    Sumbatan usus atau obstruksi usus merupakan penyumbatan di sebagian atau seluruh usus, baik di usus halus atau usus besar. Usus berfungsi memindahkan makanan dan akhirnya sisa makanan dari lambung ke rektum, yang akan dikeluarkan sebagai feses saat buang air besar.

    Dikutip dari Cleveland Clinic, obstruksi menyumbat saluran usus, memperlambat pergerakan, atau menghentikan proses pencernaan. Sisa makanan, gas, dan cairan pencernaan dapat tersangkut di balik penyumbatan, merusak jaringan.

    Penyumbatan ini dapat mencegah usus berfungsi sebagaimana mestinya, yang menyebabkan komplikasi berbahaya. Mulai dari perforasi dan infeksi, hingga pencekikan atau kematian jaringan.

    Gejala Sumbatan Usus

    Mungkin orang yang mengalami sumbatan usus mengalami nyeri perut tajam yang datang bergelombang. Lama-kelamaan, nyeri tersebut dapat menjadi konstan.

    Berikut gejala yang bisa terjadi:

    Nyeri perut, kram, atau kembung.Mual dan muntah.Kurang nafsu makan.Malaise (perasaan tidak enak badan secara keseluruhan).Diare (biasanya merupakan tanda penyumbatan sebagian).Detak jantung cepat, urine berwarna gelap, dan tanda-tanda dehidrasi lainnya.Sembelit parah (dalam kasus obstruksi total, Anda tidak akan bisa buang angin atau BAB).

    Ini yang Dirasakan saat Mengalami Sumbatan Usus

    Obstruksi usus dapat terasa berbeda tergantung pada usus mana yang terpengaruh dan apa yang terjadi di usus. Kondisi ini biasanya terasa seperti nyeri kram hebat di perut.

    Nyeri akibat obstruksi usus halus lebih mungkin datang dalam gelombang pendek yang terputus-putus, terjadi setiap beberapa menit. Nyeri lebih mungkin terasa terkonsentrasi di satu tempat.

    Kram akibat obstruksi usus besar cenderung lebih berkelanjutan. Nyeri lebih mungkin terasa menyebar.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Permintaan Maaf Jerome Polin soal Konten Viral Bareng Koas”
    [Gambas:Video 20detik]
    (sao/suc)