kab/kota: Surabaya

  • 3
                    
                        2 Jam Bertemu Prabowo, Ignasius Jonan Bantah Bahas Kereta Cepat
                        Nasional

    3 2 Jam Bertemu Prabowo, Ignasius Jonan Bantah Bahas Kereta Cepat Nasional

    2 Jam Bertemu Prabowo, Ignasius Jonan Bantah Bahas Kereta Cepat
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Direktur Utama (Dirut) KAI 2009-2014, Ignasius Jonan, mengaku tak membahas polemik Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) alias Whoosh dengan Presiden Prabowo Subianto usai bertemu selama dua jam di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (3/11/2025).
    Ia diketahui tiba di Istana Kepresidenan pada pukul 15.34 WIB dan keluar dari lingkungan Istana Negara pada pukul 18.20 WIB.
    “Tadi kami diterima Bapak Presiden yang diprakarsai oleh Bapak Seskab selama kurang lebih dua jam. Lama sekali ya?” kata Jonan pasca pertemuan, Senin.
    “Enggak, enggak (bahas
    kereta cepat
    ). Enggak, saya nggak diminta masukan kok soal itu,” imbuh Jonan.
    Jonan berdalih, kedatangannya ke Istana untuk berbagi cerita dan berdiskusi sebagai rakyat dan warga negara.
    Diskusi itu seputar program-program yang dijalankan oleh Prabowo selama ini.
    Begitu pun peran aktif Prabowo dalam diplomasi luar negeri, pengembangan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), serta partisipasi BUMN untuk Indonesia.
    Lalu, program Makan Bergizi Gratis (MBG), Sekolah Rakyat, hingga Koperasi Desa Merah Putih yang mampu menciptakan efek merambat (multiplier effect) kepada perekonomian.
    Selama diskusi berlangsung, Kepala Negara mendengarkan dengan baik.
    “Puji Tuhan beliau berkenan untuk mendengarkan dan diskusi dan menerima lah beberapa masukan. Juga program-program yang sifatnya itu kerakyatan. Jadi diskusinya itu aja sih, nggak ada yang lain,” beber Jonan.
    Saat ditanya mengenai proyek kereta cepat yang sempat ditentangnya selama menjabat sebagai Menteri Perhubungan (Menhub), Jonan memilih konsisten tidak berkomentar.
    Ia beralasan sudah pensiun dari kabinet, sehingga tidak elok menyampaikan pendapat.
    “Nggak ada, saya udah pensiun, saya nggak akan nyampaikan pendapat lah. Nggak, nggak ada. Enggak, ya diskusi aja kok. Diskusi aja,” beber Jonan.
    Jonan mengeklaim, Prabowo juga tidak bertanya kepadanya terkait pandangannya mengenai proyek Whoosh.
    Oleh karenanya, tidak ada yang ingin ia sampaikan terkait proyek itu, termasuk cara melunasi utang Whoosh dan opsi perpanjangan tenor.
    “Saya kira kalau, saya nggak tahu ya, soal Whoosh sih beliau nggak tanya ke saya pandangannya apa segala, nggak. Saya nggak komentar soal yang begituan. Wong saya udah pensiun, nggak punya kewenangan kok. Nggak, jangan. Nggak boleh,” bantahnya lagi.
    Menurut Jonan, Prabowo memiliki cara dan kebijakan tersendiri terkait proyek tersebut.
    “Nggak ada sama sekali. Saya pikir sih, mestinya beliau kan pasti punya kebijakan sendiri ya mengenai ini. Kan Whoosh-nya sendiri secara operasional bagus. Kalau yang lain-lain ya mungkin tanya beliau sendiri deh,” tandas Jonan.
    Sebagai informasi, KCJB alias Whoosh kini menghadapi beban utang yang cukup berat.
    KAI selaku induk usaha dan salah satu pemegang saham terbesar, bersama dengan tiga BUMN lainnya, harus menanggung renteng kerugian dari Whoosh sesuai porsi sahamnya di PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PT PSBI).
    Dalam laporan keuangan per 30 Juni 2025 (unaudited) yang dipublikasikan di situs resminya, entitas anak KAI, PT PSBI, tercatat merugi hingga Rp 4,195 triliun sepanjang 2024.
    Artinya, dalam sehari saja, bila menghitung dalam setahun ada 365 hari, konsorsium BUMN Indonesia harus menanggung rugi dari beban KCIC sebesar Rp 11,493 miliar per hari.
    Kerugian itu masih berlanjut tahun ini.
    Hingga semester I-2025 atau periode Januari–Juli, PSBI sudah membukukan kerugian sebesar Rp 1,625 triliun.
    Sebelum mulai digarap, proyek ini sejatinya sudah menuai banyak kontroversi.
    Jonan menjadi salah satu sosok yang menentang pembangunan kereta cepat sejak awal.
    Sikap tegas itu terbawa hingga ia menjabat sebagai Menteri Perhubungan (Menhub) pada periode pertama Presiden ke-7 Joko Widodo.
    Pria asal Surabaya itu mengharamkan dana APBN digunakan untuk membiayai proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.
    Ia juga menolak memberikan izin trase kala itu karena masalah konsesi, di mana KCIC meminta konsesi KCJB adalah 50 tahun sejak kereta beroperasi, sementara menurut aturan konsesi seharusnya dimulai dari penandatanganan kontrak.
    Jonan menegaskan keputusannya itu untuk menegakkan aturan yang berlaku, yakni sesuai dengan Perpres Nomor 107 Tahun 2015 dan UU Nomor 23 Tahun 2007.
    Belakangan, konsesi KCJB kini malah ditetapkan menjadi 80 tahun.
    Diberitakan Harian Kompas, 1 Februari 2016, izin trase dari Kementerian Perhubungan sempat terkatung-katung lantaran Jonan belum menerbitkan izinnya.
    Menurutnya, alasan belum keluarnya izin karena dirinya tegas mengikuti koridor regulasi.
    “Saya kira publik tidak pernah memahami UU Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian dan peraturan menteri yang mengikutinya. Kalau mereka tahu, mereka akan mengerti saya hanya menjalankan undang-undang,” kata Jonan saat itu.
    “Mereka sebagai pengusaha tentu akan minta kemudahan sebanyak-banyaknya. Kementerian BUMN tentu minta sebanyak-banyaknya, kita (Kementerian Perhubungan) yang harus mengaturnya,” tambahnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pemkab Mojokerto Buka PKL Kepaniteraan Klinik, Dorong Kolaborasi Pendidikan dan Layanan Kesehatan

    Pemkab Mojokerto Buka PKL Kepaniteraan Klinik, Dorong Kolaborasi Pendidikan dan Layanan Kesehatan

    Mojokerto (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto kembali membuka ruang kolaborasi antara dunia pendidikan dan pelayanan kesehatan masyarakat melalui kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS).

    Secara resmi, Bupati Mojokerto, Muhammad Albarra, membuka kegiatan ini di ruang rapat Satya Bina Karya (SBK) Pemkab Mojokerto, Senin (3/11/2025). Kegiatan turut dihadiri jajaran Dinas Kesehatan, Dekan Fakultas Kedokteran UWKS, Dr. Harry K. Gondo, para dosen pembimbing, serta kepala UPTD dari lima puskesmas lokasi PKL.

    Kegiatan PKL akan berlangsung selama tiga pekan, mulai 4 hingga 24 November 2025, dan melibatkan lima puskesmas di Kabupaten Mojokerto, yaitu Puskesmas Jetis, Gedeg, Kupang, Kemlagi, dan Kedungsari.

    Dalam sambutannya, Gus Barra menekankan bahwa kegiatan ini merupakan bagian penting dari proses pendidikan dokter tingkat akhir. Mahasiswa dapat belajar langsung menangani pasien, memahami sistem pelayanan dasar, serta berinteraksi secara nyata dengan masyarakat.

    “Melalui kegiatan di puskesmas, para dokter muda akan berhadapan langsung dengan beragam kondisi kesehatan masyarakat, mulai dari upaya promotif, preventif, kuratif hingga rehabilitatif. Kami percaya, dokter muda yang hadir di sini akan membawa energi baru, ide segar, dan semangat pelayanan yang tulus bagi masyarakat,” ujar Gus Barra.

    Bupati Mojokerto juga menegaskan bahwa kehadiran dokter muda bukan hanya sarana pembelajaran, tetapi juga kontribusi nyata dalam meningkatkan mutu layanan kesehatan di tingkat puskesmas. Ia menekankan pentingnya sinergi antara kampus dan pemerintah daerah untuk memperkuat sistem kesehatan berbasis komunitas.

    “Kolaborasi semacam ini harus terus dijaga untuk menciptakan ekosistem pembelajaran yang berdampak langsung bagi masyarakat. Sinergi antara kampus dan pemerintah daerah diharapkan dapat terus berlanjut, menciptakan ekosistem pembelajaran yang berdampak langsung bagi masyarakat,” tambahnya.

    Menutup sambutannya, Gus Barra berpesan kepada para peserta PKL untuk selalu menjaga etika, disiplin, dan profesionalitas selama bertugas. Para dokter muda diharapkan dapat menjalin kerja sama baik dengan tenaga kesehatan, menghormati nilai-nilai lokal, serta menjadikan pengalaman ini sebagai bekal pengabdian di masa depan. [tin/beq]

  • Wali Kota Surabaya Tolak Pengunduran Diri Admin Medsos, Apresiasi Keberanian Anak Muda

    Wali Kota Surabaya Tolak Pengunduran Diri Admin Medsos, Apresiasi Keberanian Anak Muda

    Surabaya (beritajatim.com) — Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menegaskan tidak menerima surat pengunduran diri dari Hening, salah satu admin muda media sosial pribadinya.

    Ia menilai kesalahan Hening saat jeda siaran langsung di akun Instagram @ericahyadi_ bukanlah hal yang pantas membuat anak muda “mundur” dari tugas dan tanggung jawab.

    “Jadi tadi ketika saya disampaikan oleh Kadiskominfo, Sekda, terkait surat pengunduran diri (Hening) saya katakan tidak. Biarkan dia berusaha dulu untuk memperbaiki diri. Karena dia hanya merasa beban ketika yang terjadi itu, akhirnya dampaknya ke wali kota,” kata Eri Cahyadi di Balai Kota Surabaya, Senin (3/11/2025).

    Menurut Eri, Hening telah menunjukkan sikap dewasa dengan meminta maaf secara terbuka. Ia menilai sikap tersebut adalah wujud tanggung jawab yang jarang ditemukan di era media sosial saat ini. Karena itu, Pemkot mendukung pemulihan mental bagi Hening yang kini menghadapi tekanan komentar dari publik.

    “Dia insyaallah menenangkan diri. Tapi saya sudah sampaikan, (harus tetap) masuk. Mungkin menenangkan diri butuh beberapa hari, dia juga izin mau umroh katanya, menenangkan diri (dengan) ditinggal ibadah,” tambahnya.

    Kekeliruan Adalah Awal Keberanian Anak Muda

    Lebih jauh, Eri menilai kesalahan yang dilakukan anak muda tidak seharusnya dijadikan alat untuk menjatuhkan. Sebaliknya, anak muda harus didukung karena kesalahan adalah proses tumbuh dan belajar.

    “Saya tidak akan pernah membiarkan anak-anak muda yang punya potensi mati hanya karena politik. Dan saya tidak pernah membiarkan anak-anak muda yang punya potensi mati gara-gara kepentingan popularitas, persaingan untuk mencari popularitas, itu tidak akan pernah saya biarkan terjadi di Surabaya,” tegasnya.

    Eri Cerita Satu Periode “Puasa Medsos”

    Eri juga menuturkan, pada periode pertama kepemimpinannya (2021-2024), ia tidak pernah aktif mengelola konten media sosial. Namun memasuki periode berikutnya, ia menyadari pentingnya ranah digital sebagai media edukasi publik. Meski demikian, ia juga tidak menutup mata bahwa media sosial sangat rawan disalahartikan.

    “Selalu saya bilang, saya selalu mengajarkan bukan popularitas yang dicari, bukan terlihat kerja yang dicari. Coba lihat, ada yang nggak pernah kerja, tapi membuat di medsos kayak (seolah-olah) kerja. Padahal kamu cek di lokasi yang ada, ia nggak pernah ada,” ujarnya.

    Eri juga mengingatkan publik bahwa banyak program strategis Pemkot selama ini berjalan tanpa gembar-gembor digital, seperti ribuan beasiswa, rutilahu, penurunan kemiskinan, hingga penanganan stunting.

    “Tapi kenapa ketika ada beasiswa 24.000, lalu program rutilahu dilakukan, ya tidak ada yang menghantam? Tapi ketika ada kesalahan sedikit, langsung seperti itu, admin saya dihajar begitu,” tanya Eri.

    Eri Cahyadi Sampaikan Maaf

    Menutup penjelasannya, Eri menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat atas insiden ini. Ia berharap kasus ini menjadi pembelajaran bersama untuk melahirkan ekosistem yang lebih sehat bagi anak muda Surabaya.

    “Semoga ini juga menjadi pembelajaran buat diri saya dan seluruhnya, untuk kerendahan hati kita bersama, luasnya pengampunan. Gusti Allah ‘nge-i pangapuro’ (maha pengampun), masak kita ini tidak akan mengasih ampun (memaafkan),” tutupnya. (rma/ted)

  • Pengacara Aktivis Aksi 30 Agustus Kediri Pertanyakan Pasal Berlapis yang Jerat Kliennya
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        3 November 2025

    Pengacara Aktivis Aksi 30 Agustus Kediri Pertanyakan Pasal Berlapis yang Jerat Kliennya Surabaya 3 November 2025

    Pengacara Aktivis Aksi 30 Agustus Kediri Pertanyakan Pasal Berlapis yang Jerat Kliennya
    Tim Redaksi
    KEDIRI, KOMPAS.com
    – Pihak pengacara Saepul Amin, aktivis mahasiswa yang ditahan polisi atas aksi 30 Agustus di Kediri, Jawa Timur mengaku kaget saat mengetahui pasal yang disangkakan kepada kliennya itu.
    Sebab, ada perbedaan pengenaan pasal antara berkas yang disampaikan kepada pihak pengacara dan berkas yang dilimpahkan kepada kejaksaan.
    Pelimpahan berkas ke kejaksaan itu dilakukan penyidik kepolisian Kediri Kota pada Jumat, 31 Oktober 2025, menyusul pemeriksaan perkaranya yang dinyatakan lengkap (P21).
    Ketua Tim Advokasi Pro Demokrasi, Taufik Dwi Kusuma mengatakan, dalam proses pelimpahan itu, pihaknya baru mengetahui adanya sejumlah penambahan pasal terhadap kliennya.
    “Sangat kami sesalkan, karena sejak awal Saepul Amin hanya disangka Pasal 160 KUHP saja. Kami baru mengetahuinya saat pelimpahan tadi,” ujar Taufik Dwi Kusuma, Senin (3/11/2025).
    Sejumlah pasal itu antara lain Pasal 45 Ayat (3) tentang Pencemaran Nama Baik juncto Pasal 28 Ayat (3) tentang Berita Bohong pada Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2024 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
    Selain itu, dikenakan Pasal 160 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang Penghasutan, juncto Pasal 55 Ayat 1 ke 1 KUHP tentang Penyertaan Pidana.
    Sejauh ini, pihaknya mengaku tidak pernah mendapatkan pemberitahuan penambahan sejumlah pasal itu dari penyidik.
    Sehingga, hal tersebut menurutnya tampak sekali pemaksaan penggunaan pasalnya dan pihaknya akan menyiapkan langkah hukum untuk meresponsnya.
    “Tentu akan kami diskusikan bersama tim terlebih dahulu untuk mengambil langkah hukum selanjutnya,” kata dia. 
    Adapun Kepala Seksi Humas Polres Kediri Kota, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Sundari maupun Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Kediri Kota, AKP Cipto Dwi Laksono, belum merespons konfirmasi
    Kompas.com
    perihal perbedaan pengenaan pasal itu.
    Saepul Amin dijemput polisi di rumah kos tempat tinggalnya di Kediri, Selasa (2/9/2025) dini hari.
    Dia lalu ditahan dengan dikenakan pasal penghasutan dalam aksi yang berakhir ricuh pada 30 Agustus 2025.
    Menyusul kemudian penjemputan terhadap sejumlah aktivis lainnya, termasuk Selfin Bima.
    Pada 31 Oktober 2025, berkas perkara penyidikan Polres Kediri Kota dinyatakan lengkap sehingga perkaranya dilimpahkan ke kejaksaan.
    Pelimpahan itu diikuti pemindahan penahanan Saepul dari rutan Polres ke Lapas Kediri.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Angin Kencang Rusak 5 Rumah di 4 Kecamatan di Pamekasan
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        3 November 2025

    Angin Kencang Rusak 5 Rumah di 4 Kecamatan di Pamekasan Surabaya 3 November 2025

    Angin Kencang Rusak 5 Rumah di 4 Kecamatan di Pamekasan
    Tim Redaksi
    PAMEKASAN, KOMPAS.com
    – Hujan deras disertai angin kencang yang melanda wilayah Pamekasan merusak rumah-rumah warga di empat kecamatan, Senin siang (3/11/2025).
    Angin kencang terjadi di Kecamatan Palengaan, Pegantenan, Kadur, dan Pamekasan. Berdasarkan data sementara, ada lima rumah yang dikabarkan rusak.
    Ada dua rumah di Kecamatan Palengaan, di Desa Rekkerek, di Desa Potoan Laok. Sementara, tiga kecamatan lainnya masing-masing ada satu rumah yang rusak.
    Salah satu yang terdampak adalah rumah milik Syafiudin, warga Desa Rekkerek, Kecamatan Palengaan, Pamekasan. Rumah tersebut mengalami kerusakan di atap setelah disapu angin kencang.
    Beruntung, pemilik rumah segera keluar saat bencana terjadi. “Penghuni rumah langsung berlarian keluar menyelamatkan diri saat angin kencang menyapu bagian atap,” kata M. Hasyim, warga setempat.
    Dikatakan, rumah tersebut mengalami rusak berat pada bagian atap. Asbes dan genting berjatuhan saat angin kencang terjadi. “Kami masih mencari informasi korban lain,” ungkap dia.
    Menurut Hasyim yang menjabat Sekretaris Desa Rekkerek, hujan deras dan angin kencang berlangsung selama sekitar 30 menit.
    Budi, salah satu anggota BPBD menyampaikan kerusakan rumah juga terjadi di Kecamatan Kadur.
    Selanjutnya, kerusakan rumah juga terjadi di Kelurahan Kolpajung, Kecamatan Pamekasan, dan di Desa Bulangan Haji, Kecamatan Pegantenan.
    Rumah rata-rata mengalami kerusakan di bagian atap. Namun tidak ada korban jiwa.
    Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Pamekasan Akhmad Dhofir Rosidi membenarkan kerusakan rumah terjadi di empat kecamatan setempat.

    Ya
    benar ada beberapa kerusakan rumah di sejumlah kecamatan. Di Palengaan, Pegantenan dan di Kecamatan Pamekasan. Untuk di Kadur masih kami cek,” kata dia.
    Namun Dofir mengungkapkan, pihaknya belum bisa memberikan keterangan lebih lengkap. Sebab menurut dia, tim BPBD masih ada di lokasi.
    “Saya masih belum menerima laporan detail. Nanti kami berikan keterangan lagi,” ucap dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • BMKG Peringatkan: Purnama Perige Picu Banjir Rob di Jakarta, Semarang, dan Surabaya

    BMKG Peringatkan: Purnama Perige Picu Banjir Rob di Jakarta, Semarang, dan Surabaya

    Bisnis.com, JAKARTA— Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap fenomena Supermoon pada 5 November 2025 berpotensi meningkatkan pasang maksimum air laut dan memicu banjir rob di sejumlah wilayah pesisir Indonesia seperti Jakarta hingga Surabaya.

    Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan dampaknya bisa berlangsung hingga 24 November 2025, dengan periode krusial sekitar tanggal 4–8 November 2025. 

    Dia menambahkan Fenomena Supermoon atau Purnama Perige terjadi saat Bulan berada pada titik terdekatnya dengan Bumi (perige) dan bertepatan dengan fase purnama. 

    “Kombinasi ini memperkuat gaya gravitasi Bulan terhadap Bumi, sehingga meningkatkan tinggi muka air laut secara signifikan,” kata Guswanto saat dihubungi Bisnis pada Senin (3/11/2025). 

    Dia menambahkan, BMKG menyatakan Supermoon kali ini menjadi yang terbesar sepanjang tahun. Bahkan berpotensi menyebabkan banjir rob di wilayah pesisir Indonesia hingga 24 November 2025. 

    Adapun wilayah yang perlu meningkatkan kewaspadaan mencakup pesisir utara Jawa seperti Jakarta, Semarang, Pekalongan, dan Surabaya; Sumatera bagian timur seperti Medan, Dumai, dan Palembang; serta kawasan Bali dan Nusa Tenggara Barat, termasuk Lombok dan Bima.

    Lebih lanjut, Guswanto mengatakan BMKG mengimbau masyarakat pesisir untuk lebih berhati-hati dan melakukan langkah mitigasi sejak dini. Dia mengatakan BMKG juga mengimbau masyarakat pesisir untuk menghindari aktivitas di pesisir pada periode pasang maksimum, mengamankan barang-barang penting dan infrastruktur di sekitar garis pantai, memantau informasi pasang surut dan peringatan dini dari BMKG secara berkala. 

    “Serta koordinasi dengan pemerintah daerah untuk penanganan genangan dan evakuasi jika diperlukan,” katanya. 

    Diketahui, fenomena bulan purnama perige terjadi pada 6 November 2025 pukul 05.28 WIB dengan jarak terdekat 356.833 km, menjadikannya jarak Bumi-Bulan terdekat sepanjang 2025 dan semi-diameter 16’ 44,28”.

    Sebagai perbandingan, Purnama Apoge pada 13 April 2025 memiliki jarak 406.006 km dengan semi-diameter lebih kecil, yakni 14’ 42,65”. Perigee dan apogee memengaruhi pasang surut laut melalui variasi gaya gravitasi Bulan terhadap Bumi, di mana posisi Bulan yang lebih dekat (perigee) meningkatkan kekuatan tarikan, sementara posisi lebih jauh (apogee) melemahkannya.

    Fenomena ini berkontribusi pada ketinggian air laut yang bervariasi, meskipun pengaruh utama tetap dari siklus harian gravitasi Bulan dan Matahari.

    Diketahui, pasang surut laut terjadi karena gaya gravitasi Bulan menarik air laut ke arahnya, menciptakan tonjolan air di sisi Bumi yang menghadap Bulan, sementara gaya sentrifugal menyebabkan tonjolan di sisi berlawanan.

  • Tinjau Pelaksanaan Hari Pertama TKA di Jatim, Khofifah Pastikan Kesiapan Listrik dan Internet
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        3 November 2025

    Tinjau Pelaksanaan Hari Pertama TKA di Jatim, Khofifah Pastikan Kesiapan Listrik dan Internet Surabaya 3 November 2025

    Tinjau Pelaksanaan Hari Pertama TKA di Jatim, Khofifah Pastikan Kesiapan Listrik dan Internet
    Editor
    SURABAYA, KOMPAS.com
    – Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa, meninjau langsung pelaksanaan Tes Kompetensi Akademik (TKA) tahap pertama hari pertama di SMAN 6 Surabaya, Senin (3/11/2025).
    Peninjauan ini dilakukan, untuk memastikan pelaksanaan TKA di 4.323 satuan pendidikan di seluruh Jatim berjalan lancar tanpa kendala teknis.
    Gubernur Khofifah menegaskan pentingnya kesiapan pasokan listrik dan jaringan internet, agar pelaksanaan TKA tidak terganggu.
    “Hari ini anak-anak jenjang SMA/SMK/MA melaksanakan TKA. Hasilnya bisa menjadi dasar masuk perguruan tinggi,” ujar Khofifah.
    TKA diikuti oleh 390.186 siswa se-Jawa Timur, terdiri dari:
    171.502 siswa SMA

    218.401 siswa SMK

    283 siswa SLB

    16.326 peserta Paket C
    Khofifah meminta Dinas Pendidikan (Dispendik) Jatim memastikan ketersediaan genset dan jaringan internet yang stabil di seluruh sekolah pelaksana TKA.
    “Listrik dan internet sangat berpengaruh. Jangan sampai dua hal ini tidak firm, karena akan memengaruhi mental dan konsentrasi anak-anak,” tegasnya.
    TKA bersifat opsional dan bertujuan mengukur capaian akademik peserta didik, menjadi referensi seleksi akademik, serta bahan pertimbangan masuk perguruan tinggi jalur prestasi.
    Pelaksanaan TKA dibagi dalam 3 gelombang:
    Gelombang 1:
    Gelombang 2:
    Gelombang Khusus:
    Mapel Wajib dan Pilihan TKA

    Mapel Wajib: Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris

    Mapel Pilihan: Matematika Lanjutan, Fisika, Kimia, Biologi, Ekonomi, Sosiologi, Geografi, Sejarah, PPKn, Projek Kreatif dan KWU, Bahasa Indonesia Lanjutan, Bahasa Inggris Lanjutan, Antropologi
    Selain kesiapan teknis, Khofifah juga menekankan pentingnya kesiapan mental siswa.
    Ia mengingatkan agar siswa mengerjakan tes dengan jujur dan percaya diri.
    “Kerjakan TKA dengan jujur ya nak, hasilnya akan menjadi potret dari kompetensi yang kalian miliki,” tutupnya.
    Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul
    Gubernur Jatim Tinjau Pelaksanaan TKA di SMAN 6 Surabaya, Pastikan Listrik dan Internet Aman
    .
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Banjir Terjang Lumajang, 88 Hektar Sawah di 5 Kecamatan Terendam 
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        3 November 2025

    Banjir Terjang Lumajang, 88 Hektar Sawah di 5 Kecamatan Terendam Surabaya 3 November 2025

    Banjir Terjang Lumajang, 88 Hektar Sawah di 5 Kecamatan Terendam
    Tim Redaksi
    LUMAJANG, KOMPAS.com
    – Tak kurang dari 88 hektar lahan sawah di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, terendam saat bencana banjir dan longsor melanda kawasan itu pada Sabtu (1/11/2025) lalu.
    Berdasarkan pemantauan
    Kompas.com
    ketika musibah terjadi, tinggi permukaan air yang menutupi areal persawahan hingga mencapai 1,5 meter. 
    Berdasarkan data terbaru, sawah yang terdampak tersebut tersebar di lima kecamatan, yakni Kecamatan Tempursari, Tekung, Sukodono, Kunir, dan Rowokangkung.
    Meski demikian, menurut Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Lumajang Retno Wukan Andari tidak ada satu pun petani yang harus mengalami gagal panen.
    Pasalnya, para petani di Kabupaten Lumajang baru memasuki musim tanam. “Tidak ada yang gagal panen atau harus tanam ulang,” tegas Retno dalam percakapan pesan singkat, Senin (3/11/2025).
    Lebih lanjut, Retno mengimbau para petani untuk tetap waspada terhadap kondisi cuaca ekstrem yang diprediksi masih akan berlangsung hingga Desember 2025.
    Namun begitu, pihaknya juga mengingatkan para petani untuk tetap tenang. Sebab, Pemerintah telah menyiapkan bantuan berupa bibit padi apabila terjadi kerusakan akibat bencana.
    “Karena tidak ada gagal panen, kami hanya mengimbau untuk kewaspadaan terhadap cuaca. Tapi kalau ada puso (kerusakan tanaman akibat banjir) akan ada bantuan bibit padi, dari Pemprov,” tegas dia.
    Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, telah menetapkan status tanggap darurat bencana banjir dan tanah longsor selama 7 hari sejak 1-7 November 2025.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Korban Meninggal Akibat Campak di Pamekasan Bertambah, Kini Sudah 12 Orang
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        3 November 2025

    Korban Meninggal Akibat Campak di Pamekasan Bertambah, Kini Sudah 12 Orang Surabaya 3 November 2025

    Korban Meninggal Akibat Campak di Pamekasan Bertambah, Kini Sudah 12 Orang
    Editor
    PAMEKASAN, KOMPAS.com
    – Kasus campak di Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur (Jatim), terus menunjukkan peningkatan.
    Hingga Minggu (2/11/2025), tercatat 12 warga meninggal dunia akibat penyakit menular tersebut.
    Jumlah tersebut, naik dari sebelumnya 11 orang.
    Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Pamekasan mencatat, total 1.123 kasus suspek campak tersebar di 13 kecamatan.
    Dari jumlah tersebut, 1.096 orang dinyatakan sembuh, 209 kasus terkonfirmasi positif campak, dan 15 orang masih menjalani perawatan.
    “Data tersebut berdasarkan laporan temuan kasus suspek campak di seluruh kecamatan,” ujar Kepala Dinkes Pamekasan, Saifudin, Senin (3/11/2025).
    Tiga kecamatan dengan jumlah suspek campak tertinggi yaitu:
    Saifudin menyebut, mayoritas kasus terjadi pada kelompok usia 1–4 tahun, yakni sebanyak 614 kasus atau 55 persen dari total suspek.
    Dinkes Pamekasan mengimbau masyarakat untuk mewaspadai gejala campak seperti demam tinggi, ruam kulit, batuk dan pilek berkepanjangan.
    Masyarakat diminta segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat jika mengalami gejala tersebut.
    “Upaya pencegahan seperti imunisasi campak-rubella (MR) juga ditekankan sebagai langkah utama menekan penyebaran,” tegas Saifudin.
    Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul
    Kasus Campak di Pamekasan Terus Naik, 12 Warga Meninggal Dunia, Jumlah Tertinggi Ada di 3 Kecamatan
    .
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tinjau SMAN 6 Surabaya, Khofifah Tegaskan Jatim Siap Laksanakan Tes Kompetensi Akademik

    Tinjau SMAN 6 Surabaya, Khofifah Tegaskan Jatim Siap Laksanakan Tes Kompetensi Akademik

    Surabaya (beritajatim.com) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan kesiapan Jawa Timur dalam pelaksanaan Tes Kompetensi Akademik (TKA) 2025. Hal itu disampaikan usai meninjau langsung pelaksanaan TKA tahap pertama di SMAN 6 Surabaya, Senin (3/11/2025).

    “Hari ini anak-anak jenjang SMA/SMK/MA akan melaksanakan TKA. Hasilnya nanti bisa menjadi dasar bagi anak-anak untuk masuk perguruan tinggi. Maka faktor teknis pasokan listrik harus aman, juga jaringan internetnya. Dua hal ini saya rasa sangat penting,” ujar Khofifah di sela kunjungan.

    Ia menyebut, kesiapan teknis dan nonteknis menjadi faktor utama kelancaran pelaksanaan TKA. Untuk itu, Khofifah telah menginstruksikan Dinas Pendidikan Jawa Timur memastikan seluruh satuan pendidikan pelaksana TKA memiliki cadangan daya listrik berupa genset dan jaringan internet yang stabil.

    “Ini bentuk langkah antisipatif dari kemungkinan terjadinya pemadaman listrik,” ucapnya.

    “Melalui Pak Kadindik Jatim, saya minta agar dipastikan provider pendukung jaringan internetnya, di semua sekolah pelaksana TKA untuk tetap terjaga kestabilan jaringannya,” lanjutnya.

    Khofifah juga mengingatkan pentingnya kesiapan mental siswa dalam menghadapi ujian. Ia meminta para peserta menjaga ketenangan dan kejujuran selama pelaksanaan TKA.

    “Tidur yang cukup, tenang, berdoa untuk kelancaran diri sendiri, menjaga emosi tetap stabil, menyiapkan perlengkapan yang harus dibawa, datang lebih awal, hal-hal seperti ini juga pasti akan berpengaruh,” tuturnya.

    “Pesan saya untuk anak-anakku siswa SMA SMK, kerjakan TKA dengan jujur ya nak, hasil TKA ini akan menjadi potret dari kompetensi yang didapatkan anak-anak,” lanjutnya.

    Tes Kompetensi Akademik diatur dalam Permendikdasmen Nomor 9 Tahun 2025 dan bersifat opsional. Tujuannya mengukur capaian akademik peserta didik, menjadi referensi seleksi akademik, serta bahan pertimbangan masuk perguruan tinggi melalui jalur prestasi.

    Pelaksanaan TKA 2025 di Jawa Timur berlangsung dalam tiga gelombang. Gelombang pertama digelar 3–4 November untuk mata pelajaran wajib dan pilihan, gelombang kedua pada 5–6 November, serta gelombang khusus 8–9 November bagi peserta jalur nonformal seperti Paket C.

    Di Jawa Timur, tercatat ada 4.323 satuan pendidikan pelaksana dengan total peserta 390.186 siswa. Rinciannya, 171.502 siswa SMA, 218.401 siswa SMK, 283 siswa SLB, dan 16.326 peserta Paket C.

    TKA menguji tiga mata pelajaran wajib — Matematika, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris — serta sejumlah mata pelajaran pilihan seperti Fisika, Kimia, Biologi, Ekonomi, Sosiologi, Geografi, Sejarah, dan Pendidikan Pancasila.

    Selain aspek teknis dan akademik, Khofifah juga menyoroti pentingnya dukungan keluarga bagi para peserta.

    “Satu lagi yang paling penting, doa orang tua. Anak-anak belajar maksimal, orang tua bantu dengan doa, Insya Allah itu nanti akan ketemu,” pungkasnya. [tok/beq]