2 Jam Bertemu Prabowo, Ignasius Jonan Bantah Bahas Kereta Cepat
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Direktur Utama (Dirut) KAI 2009-2014, Ignasius Jonan, mengaku tak membahas polemik Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) alias Whoosh dengan Presiden Prabowo Subianto usai bertemu selama dua jam di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (3/11/2025).
Ia diketahui tiba di Istana Kepresidenan pada pukul 15.34 WIB dan keluar dari lingkungan Istana Negara pada pukul 18.20 WIB.
“Tadi kami diterima Bapak Presiden yang diprakarsai oleh Bapak Seskab selama kurang lebih dua jam. Lama sekali ya?” kata Jonan pasca pertemuan, Senin.
“Enggak, enggak (bahas
kereta cepat
). Enggak, saya nggak diminta masukan kok soal itu,” imbuh Jonan.
Jonan berdalih, kedatangannya ke Istana untuk berbagi cerita dan berdiskusi sebagai rakyat dan warga negara.
Diskusi itu seputar program-program yang dijalankan oleh Prabowo selama ini.
Begitu pun peran aktif Prabowo dalam diplomasi luar negeri, pengembangan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), serta partisipasi BUMN untuk Indonesia.
Lalu, program Makan Bergizi Gratis (MBG), Sekolah Rakyat, hingga Koperasi Desa Merah Putih yang mampu menciptakan efek merambat (multiplier effect) kepada perekonomian.
Selama diskusi berlangsung, Kepala Negara mendengarkan dengan baik.
“Puji Tuhan beliau berkenan untuk mendengarkan dan diskusi dan menerima lah beberapa masukan. Juga program-program yang sifatnya itu kerakyatan. Jadi diskusinya itu aja sih, nggak ada yang lain,” beber Jonan.
Saat ditanya mengenai proyek kereta cepat yang sempat ditentangnya selama menjabat sebagai Menteri Perhubungan (Menhub), Jonan memilih konsisten tidak berkomentar.
Ia beralasan sudah pensiun dari kabinet, sehingga tidak elok menyampaikan pendapat.
“Nggak ada, saya udah pensiun, saya nggak akan nyampaikan pendapat lah. Nggak, nggak ada. Enggak, ya diskusi aja kok. Diskusi aja,” beber Jonan.
Jonan mengeklaim, Prabowo juga tidak bertanya kepadanya terkait pandangannya mengenai proyek Whoosh.
Oleh karenanya, tidak ada yang ingin ia sampaikan terkait proyek itu, termasuk cara melunasi utang Whoosh dan opsi perpanjangan tenor.
“Saya kira kalau, saya nggak tahu ya, soal Whoosh sih beliau nggak tanya ke saya pandangannya apa segala, nggak. Saya nggak komentar soal yang begituan. Wong saya udah pensiun, nggak punya kewenangan kok. Nggak, jangan. Nggak boleh,” bantahnya lagi.
Menurut Jonan, Prabowo memiliki cara dan kebijakan tersendiri terkait proyek tersebut.
“Nggak ada sama sekali. Saya pikir sih, mestinya beliau kan pasti punya kebijakan sendiri ya mengenai ini. Kan Whoosh-nya sendiri secara operasional bagus. Kalau yang lain-lain ya mungkin tanya beliau sendiri deh,” tandas Jonan.
Sebagai informasi, KCJB alias Whoosh kini menghadapi beban utang yang cukup berat.
KAI selaku induk usaha dan salah satu pemegang saham terbesar, bersama dengan tiga BUMN lainnya, harus menanggung renteng kerugian dari Whoosh sesuai porsi sahamnya di PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PT PSBI).
Dalam laporan keuangan per 30 Juni 2025 (unaudited) yang dipublikasikan di situs resminya, entitas anak KAI, PT PSBI, tercatat merugi hingga Rp 4,195 triliun sepanjang 2024.
Artinya, dalam sehari saja, bila menghitung dalam setahun ada 365 hari, konsorsium BUMN Indonesia harus menanggung rugi dari beban KCIC sebesar Rp 11,493 miliar per hari.
Kerugian itu masih berlanjut tahun ini.
Hingga semester I-2025 atau periode Januari–Juli, PSBI sudah membukukan kerugian sebesar Rp 1,625 triliun.
Sebelum mulai digarap, proyek ini sejatinya sudah menuai banyak kontroversi.
Jonan menjadi salah satu sosok yang menentang pembangunan kereta cepat sejak awal.
Sikap tegas itu terbawa hingga ia menjabat sebagai Menteri Perhubungan (Menhub) pada periode pertama Presiden ke-7 Joko Widodo.
Pria asal Surabaya itu mengharamkan dana APBN digunakan untuk membiayai proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.
Ia juga menolak memberikan izin trase kala itu karena masalah konsesi, di mana KCIC meminta konsesi KCJB adalah 50 tahun sejak kereta beroperasi, sementara menurut aturan konsesi seharusnya dimulai dari penandatanganan kontrak.
Jonan menegaskan keputusannya itu untuk menegakkan aturan yang berlaku, yakni sesuai dengan Perpres Nomor 107 Tahun 2015 dan UU Nomor 23 Tahun 2007.
Belakangan, konsesi KCJB kini malah ditetapkan menjadi 80 tahun.
Diberitakan Harian Kompas, 1 Februari 2016, izin trase dari Kementerian Perhubungan sempat terkatung-katung lantaran Jonan belum menerbitkan izinnya.
Menurutnya, alasan belum keluarnya izin karena dirinya tegas mengikuti koridor regulasi.
“Saya kira publik tidak pernah memahami UU Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian dan peraturan menteri yang mengikutinya. Kalau mereka tahu, mereka akan mengerti saya hanya menjalankan undang-undang,” kata Jonan saat itu.
“Mereka sebagai pengusaha tentu akan minta kemudahan sebanyak-banyaknya. Kementerian BUMN tentu minta sebanyak-banyaknya, kita (Kementerian Perhubungan) yang harus mengaturnya,” tambahnya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Surabaya
-

Wali Kota Surabaya Tolak Pengunduran Diri Admin Medsos, Apresiasi Keberanian Anak Muda
Surabaya (beritajatim.com) — Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menegaskan tidak menerima surat pengunduran diri dari Hening, salah satu admin muda media sosial pribadinya.
Ia menilai kesalahan Hening saat jeda siaran langsung di akun Instagram @ericahyadi_ bukanlah hal yang pantas membuat anak muda “mundur” dari tugas dan tanggung jawab.
“Jadi tadi ketika saya disampaikan oleh Kadiskominfo, Sekda, terkait surat pengunduran diri (Hening) saya katakan tidak. Biarkan dia berusaha dulu untuk memperbaiki diri. Karena dia hanya merasa beban ketika yang terjadi itu, akhirnya dampaknya ke wali kota,” kata Eri Cahyadi di Balai Kota Surabaya, Senin (3/11/2025).
Menurut Eri, Hening telah menunjukkan sikap dewasa dengan meminta maaf secara terbuka. Ia menilai sikap tersebut adalah wujud tanggung jawab yang jarang ditemukan di era media sosial saat ini. Karena itu, Pemkot mendukung pemulihan mental bagi Hening yang kini menghadapi tekanan komentar dari publik.
“Dia insyaallah menenangkan diri. Tapi saya sudah sampaikan, (harus tetap) masuk. Mungkin menenangkan diri butuh beberapa hari, dia juga izin mau umroh katanya, menenangkan diri (dengan) ditinggal ibadah,” tambahnya.
Kekeliruan Adalah Awal Keberanian Anak Muda
Lebih jauh, Eri menilai kesalahan yang dilakukan anak muda tidak seharusnya dijadikan alat untuk menjatuhkan. Sebaliknya, anak muda harus didukung karena kesalahan adalah proses tumbuh dan belajar.
“Saya tidak akan pernah membiarkan anak-anak muda yang punya potensi mati hanya karena politik. Dan saya tidak pernah membiarkan anak-anak muda yang punya potensi mati gara-gara kepentingan popularitas, persaingan untuk mencari popularitas, itu tidak akan pernah saya biarkan terjadi di Surabaya,” tegasnya.
Eri Cerita Satu Periode “Puasa Medsos”
Eri juga menuturkan, pada periode pertama kepemimpinannya (2021-2024), ia tidak pernah aktif mengelola konten media sosial. Namun memasuki periode berikutnya, ia menyadari pentingnya ranah digital sebagai media edukasi publik. Meski demikian, ia juga tidak menutup mata bahwa media sosial sangat rawan disalahartikan.
“Selalu saya bilang, saya selalu mengajarkan bukan popularitas yang dicari, bukan terlihat kerja yang dicari. Coba lihat, ada yang nggak pernah kerja, tapi membuat di medsos kayak (seolah-olah) kerja. Padahal kamu cek di lokasi yang ada, ia nggak pernah ada,” ujarnya.
Eri juga mengingatkan publik bahwa banyak program strategis Pemkot selama ini berjalan tanpa gembar-gembor digital, seperti ribuan beasiswa, rutilahu, penurunan kemiskinan, hingga penanganan stunting.
“Tapi kenapa ketika ada beasiswa 24.000, lalu program rutilahu dilakukan, ya tidak ada yang menghantam? Tapi ketika ada kesalahan sedikit, langsung seperti itu, admin saya dihajar begitu,” tanya Eri.
Eri Cahyadi Sampaikan Maaf
Menutup penjelasannya, Eri menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat atas insiden ini. Ia berharap kasus ini menjadi pembelajaran bersama untuk melahirkan ekosistem yang lebih sehat bagi anak muda Surabaya.
“Semoga ini juga menjadi pembelajaran buat diri saya dan seluruhnya, untuk kerendahan hati kita bersama, luasnya pengampunan. Gusti Allah ‘nge-i pangapuro’ (maha pengampun), masak kita ini tidak akan mengasih ampun (memaafkan),” tutupnya. (rma/ted)
-
/data/photo/2025/11/03/6908722ed348e.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Angin Kencang Rusak 5 Rumah di 4 Kecamatan di Pamekasan Surabaya 3 November 2025
Angin Kencang Rusak 5 Rumah di 4 Kecamatan di Pamekasan
Tim Redaksi
PAMEKASAN, KOMPAS.com
– Hujan deras disertai angin kencang yang melanda wilayah Pamekasan merusak rumah-rumah warga di empat kecamatan, Senin siang (3/11/2025).
Angin kencang terjadi di Kecamatan Palengaan, Pegantenan, Kadur, dan Pamekasan. Berdasarkan data sementara, ada lima rumah yang dikabarkan rusak.
Ada dua rumah di Kecamatan Palengaan, di Desa Rekkerek, di Desa Potoan Laok. Sementara, tiga kecamatan lainnya masing-masing ada satu rumah yang rusak.
Salah satu yang terdampak adalah rumah milik Syafiudin, warga Desa Rekkerek, Kecamatan Palengaan, Pamekasan. Rumah tersebut mengalami kerusakan di atap setelah disapu angin kencang.
Beruntung, pemilik rumah segera keluar saat bencana terjadi. “Penghuni rumah langsung berlarian keluar menyelamatkan diri saat angin kencang menyapu bagian atap,” kata M. Hasyim, warga setempat.
Dikatakan, rumah tersebut mengalami rusak berat pada bagian atap. Asbes dan genting berjatuhan saat angin kencang terjadi. “Kami masih mencari informasi korban lain,” ungkap dia.
Menurut Hasyim yang menjabat Sekretaris Desa Rekkerek, hujan deras dan angin kencang berlangsung selama sekitar 30 menit.
Budi, salah satu anggota BPBD menyampaikan kerusakan rumah juga terjadi di Kecamatan Kadur.
Selanjutnya, kerusakan rumah juga terjadi di Kelurahan Kolpajung, Kecamatan Pamekasan, dan di Desa Bulangan Haji, Kecamatan Pegantenan.
Rumah rata-rata mengalami kerusakan di bagian atap. Namun tidak ada korban jiwa.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Pamekasan Akhmad Dhofir Rosidi membenarkan kerusakan rumah terjadi di empat kecamatan setempat.
”
Ya
benar ada beberapa kerusakan rumah di sejumlah kecamatan. Di Palengaan, Pegantenan dan di Kecamatan Pamekasan. Untuk di Kadur masih kami cek,” kata dia.
Namun Dofir mengungkapkan, pihaknya belum bisa memberikan keterangan lebih lengkap. Sebab menurut dia, tim BPBD masih ada di lokasi.
“Saya masih belum menerima laporan detail. Nanti kami berikan keterangan lagi,” ucap dia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/11/03/6908732eb8f09.png?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Tinjau Pelaksanaan Hari Pertama TKA di Jatim, Khofifah Pastikan Kesiapan Listrik dan Internet Surabaya 3 November 2025
Tinjau Pelaksanaan Hari Pertama TKA di Jatim, Khofifah Pastikan Kesiapan Listrik dan Internet
Editor
SURABAYA, KOMPAS.com
– Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa, meninjau langsung pelaksanaan Tes Kompetensi Akademik (TKA) tahap pertama hari pertama di SMAN 6 Surabaya, Senin (3/11/2025).
Peninjauan ini dilakukan, untuk memastikan pelaksanaan TKA di 4.323 satuan pendidikan di seluruh Jatim berjalan lancar tanpa kendala teknis.
Gubernur Khofifah menegaskan pentingnya kesiapan pasokan listrik dan jaringan internet, agar pelaksanaan TKA tidak terganggu.
“Hari ini anak-anak jenjang SMA/SMK/MA melaksanakan TKA. Hasilnya bisa menjadi dasar masuk perguruan tinggi,” ujar Khofifah.
TKA diikuti oleh 390.186 siswa se-Jawa Timur, terdiri dari:
171.502 siswa SMA
218.401 siswa SMK
283 siswa SLB
16.326 peserta Paket C
Khofifah meminta Dinas Pendidikan (Dispendik) Jatim memastikan ketersediaan genset dan jaringan internet yang stabil di seluruh sekolah pelaksana TKA.
“Listrik dan internet sangat berpengaruh. Jangan sampai dua hal ini tidak firm, karena akan memengaruhi mental dan konsentrasi anak-anak,” tegasnya.
TKA bersifat opsional dan bertujuan mengukur capaian akademik peserta didik, menjadi referensi seleksi akademik, serta bahan pertimbangan masuk perguruan tinggi jalur prestasi.
Pelaksanaan TKA dibagi dalam 3 gelombang:
Gelombang 1:
Gelombang 2:
Gelombang Khusus:
Mapel Wajib dan Pilihan TKA
Mapel Wajib: Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris
Mapel Pilihan: Matematika Lanjutan, Fisika, Kimia, Biologi, Ekonomi, Sosiologi, Geografi, Sejarah, PPKn, Projek Kreatif dan KWU, Bahasa Indonesia Lanjutan, Bahasa Inggris Lanjutan, Antropologi
Selain kesiapan teknis, Khofifah juga menekankan pentingnya kesiapan mental siswa.
Ia mengingatkan agar siswa mengerjakan tes dengan jujur dan percaya diri.
“Kerjakan TKA dengan jujur ya nak, hasilnya akan menjadi potret dari kompetensi yang kalian miliki,” tutupnya.
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul
Gubernur Jatim Tinjau Pelaksanaan TKA di SMAN 6 Surabaya, Pastikan Listrik dan Internet Aman
.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/11/03/69086b8920125.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Banjir Terjang Lumajang, 88 Hektar Sawah di 5 Kecamatan Terendam Surabaya 3 November 2025
Banjir Terjang Lumajang, 88 Hektar Sawah di 5 Kecamatan Terendam
Tim Redaksi
LUMAJANG, KOMPAS.com
– Tak kurang dari 88 hektar lahan sawah di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, terendam saat bencana banjir dan longsor melanda kawasan itu pada Sabtu (1/11/2025) lalu.
Berdasarkan pemantauan
Kompas.com
ketika musibah terjadi, tinggi permukaan air yang menutupi areal persawahan hingga mencapai 1,5 meter.
Berdasarkan data terbaru, sawah yang terdampak tersebut tersebar di lima kecamatan, yakni Kecamatan Tempursari, Tekung, Sukodono, Kunir, dan Rowokangkung.
Meski demikian, menurut Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Lumajang Retno Wukan Andari tidak ada satu pun petani yang harus mengalami gagal panen.
Pasalnya, para petani di Kabupaten Lumajang baru memasuki musim tanam. “Tidak ada yang gagal panen atau harus tanam ulang,” tegas Retno dalam percakapan pesan singkat, Senin (3/11/2025).
Lebih lanjut, Retno mengimbau para petani untuk tetap waspada terhadap kondisi cuaca ekstrem yang diprediksi masih akan berlangsung hingga Desember 2025.
Namun begitu, pihaknya juga mengingatkan para petani untuk tetap tenang. Sebab, Pemerintah telah menyiapkan bantuan berupa bibit padi apabila terjadi kerusakan akibat bencana.
“Karena tidak ada gagal panen, kami hanya mengimbau untuk kewaspadaan terhadap cuaca. Tapi kalau ada puso (kerusakan tanaman akibat banjir) akan ada bantuan bibit padi, dari Pemprov,” tegas dia.
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, telah menetapkan status tanggap darurat bencana banjir dan tanah longsor selama 7 hari sejak 1-7 November 2025.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/10/07/68e4f40c209a6.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Korban Meninggal Akibat Campak di Pamekasan Bertambah, Kini Sudah 12 Orang Surabaya 3 November 2025
Korban Meninggal Akibat Campak di Pamekasan Bertambah, Kini Sudah 12 Orang
Editor
PAMEKASAN, KOMPAS.com
– Kasus campak di Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur (Jatim), terus menunjukkan peningkatan.
Hingga Minggu (2/11/2025), tercatat 12 warga meninggal dunia akibat penyakit menular tersebut.
Jumlah tersebut, naik dari sebelumnya 11 orang.
Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Pamekasan mencatat, total 1.123 kasus suspek campak tersebar di 13 kecamatan.
Dari jumlah tersebut, 1.096 orang dinyatakan sembuh, 209 kasus terkonfirmasi positif campak, dan 15 orang masih menjalani perawatan.
“Data tersebut berdasarkan laporan temuan kasus suspek campak di seluruh kecamatan,” ujar Kepala Dinkes Pamekasan, Saifudin, Senin (3/11/2025).
Tiga kecamatan dengan jumlah suspek campak tertinggi yaitu:
Saifudin menyebut, mayoritas kasus terjadi pada kelompok usia 1–4 tahun, yakni sebanyak 614 kasus atau 55 persen dari total suspek.
Dinkes Pamekasan mengimbau masyarakat untuk mewaspadai gejala campak seperti demam tinggi, ruam kulit, batuk dan pilek berkepanjangan.
Masyarakat diminta segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat jika mengalami gejala tersebut.
“Upaya pencegahan seperti imunisasi campak-rubella (MR) juga ditekankan sebagai langkah utama menekan penyebaran,” tegas Saifudin.
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul
Kasus Campak di Pamekasan Terus Naik, 12 Warga Meninggal Dunia, Jumlah Tertinggi Ada di 3 Kecamatan
.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Tinjau SMAN 6 Surabaya, Khofifah Tegaskan Jatim Siap Laksanakan Tes Kompetensi Akademik
Surabaya (beritajatim.com) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan kesiapan Jawa Timur dalam pelaksanaan Tes Kompetensi Akademik (TKA) 2025. Hal itu disampaikan usai meninjau langsung pelaksanaan TKA tahap pertama di SMAN 6 Surabaya, Senin (3/11/2025).
“Hari ini anak-anak jenjang SMA/SMK/MA akan melaksanakan TKA. Hasilnya nanti bisa menjadi dasar bagi anak-anak untuk masuk perguruan tinggi. Maka faktor teknis pasokan listrik harus aman, juga jaringan internetnya. Dua hal ini saya rasa sangat penting,” ujar Khofifah di sela kunjungan.
Ia menyebut, kesiapan teknis dan nonteknis menjadi faktor utama kelancaran pelaksanaan TKA. Untuk itu, Khofifah telah menginstruksikan Dinas Pendidikan Jawa Timur memastikan seluruh satuan pendidikan pelaksana TKA memiliki cadangan daya listrik berupa genset dan jaringan internet yang stabil.
“Ini bentuk langkah antisipatif dari kemungkinan terjadinya pemadaman listrik,” ucapnya.
“Melalui Pak Kadindik Jatim, saya minta agar dipastikan provider pendukung jaringan internetnya, di semua sekolah pelaksana TKA untuk tetap terjaga kestabilan jaringannya,” lanjutnya.
Khofifah juga mengingatkan pentingnya kesiapan mental siswa dalam menghadapi ujian. Ia meminta para peserta menjaga ketenangan dan kejujuran selama pelaksanaan TKA.
“Tidur yang cukup, tenang, berdoa untuk kelancaran diri sendiri, menjaga emosi tetap stabil, menyiapkan perlengkapan yang harus dibawa, datang lebih awal, hal-hal seperti ini juga pasti akan berpengaruh,” tuturnya.
“Pesan saya untuk anak-anakku siswa SMA SMK, kerjakan TKA dengan jujur ya nak, hasil TKA ini akan menjadi potret dari kompetensi yang didapatkan anak-anak,” lanjutnya.
Tes Kompetensi Akademik diatur dalam Permendikdasmen Nomor 9 Tahun 2025 dan bersifat opsional. Tujuannya mengukur capaian akademik peserta didik, menjadi referensi seleksi akademik, serta bahan pertimbangan masuk perguruan tinggi melalui jalur prestasi.
Pelaksanaan TKA 2025 di Jawa Timur berlangsung dalam tiga gelombang. Gelombang pertama digelar 3–4 November untuk mata pelajaran wajib dan pilihan, gelombang kedua pada 5–6 November, serta gelombang khusus 8–9 November bagi peserta jalur nonformal seperti Paket C.
Di Jawa Timur, tercatat ada 4.323 satuan pendidikan pelaksana dengan total peserta 390.186 siswa. Rinciannya, 171.502 siswa SMA, 218.401 siswa SMK, 283 siswa SLB, dan 16.326 peserta Paket C.
TKA menguji tiga mata pelajaran wajib — Matematika, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris — serta sejumlah mata pelajaran pilihan seperti Fisika, Kimia, Biologi, Ekonomi, Sosiologi, Geografi, Sejarah, dan Pendidikan Pancasila.
Selain aspek teknis dan akademik, Khofifah juga menyoroti pentingnya dukungan keluarga bagi para peserta.
“Satu lagi yang paling penting, doa orang tua. Anak-anak belajar maksimal, orang tua bantu dengan doa, Insya Allah itu nanti akan ketemu,” pungkasnya. [tok/beq]
/data/photo/2025/11/03/6908a8957e6eb.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)

/data/photo/2025/10/31/6904b56bcfc02.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
