kab/kota: Surabaya

  • Berikan Jawaban Berbelit, Terdakwa Usman Ditegur Jaksa

    Berikan Jawaban Berbelit, Terdakwa Usman Ditegur Jaksa

    Surabaya (beritajatim com) – Usman Wibisono menjalani sidang lanjutan di PN Surabaya, pria kelahiran 61 tahun silam ini diperiksa sebagai Terdakwa.

    Beberapa pertanyaan Jaksa Penuntut Umum (JPU) tidak dijawab dengan tegas oleh Usman. Hal itu memancing Jaksa menegur warga Jalan Rambutan, Kabupaten Malang tersebut.

    Di hadapan majelis hakim yang diketuai Yoes Hartyarso, Usman menceritakan perihal kasus pencemaran nama baik yang menjeratnya. Usman mengaku menjadi anggota arisan sejak 2007 silam dan perbulan membayar Rp 250 ribu per nomor arisan.

    Meski anggota arisan, Usman bukan anggota Perkumpulan PMK Kyokushinkai Karate-Do Indonesia. Pria kelahiran 61 tahun yang lalu itu mengaku hanya merupakan anggota perguruan. “Saya bukan anggota perkumpulan, hanya perguruan,” katanya.

    Saat Jaksa Penuntut Umum (JPU) Siska Christina bertanya apakah isi somasi berisi permintaan laporan dan uang arisan dikirim ke yayasan, Usman membantahnya. “Pemahaman saya uang arisan itu minta dikembalikan dulu ke rekening penampungan. Karena uang di rekening itu hanya tinggal Rp 22 juta,” dalihnya.

    Untuk mempertegas pertanyaan, JPU Siska langsung melontarkan pertanyaan hubungan uang arisan dengan yayasan. “Kaitannya dengan yayasan pembinaan karate itu apa? Karena ini kan uang (arisan) diminta dikembalikan ke rekening atas nama yayasan?” tanya JPU Siska ke Usman.

    Namun jawaban Usman atas pertanyaan JPU Siska hanya berputar-putar perihal pengelolaan uang arisan. Usman sama sekali tidak bisa menjelaskan alasan uang arisan diminta dikembalikan ke rekening yayasan. “Sebentar, jawaban saudara hanya muter-muter. Jadi pertanyaannya apa kaitannya yayasan dengan uang arisan? Jadi tidak usah muter-muter,” timpal JPU Darwis menegaskan pertanyaan JPU Siska.

    Belum sempat Usman menjawab pertanyaan JPU Darwis, kuasa hukum Usman langsung melayangkan interupsi. Majelis hakim pun akhitnya meminta agar kedua belah pihak fokus pada surat dakwaan saja. “Gini ya fokus ke surat dakwaan saja,” tegas hakim Koes.

    Selain itu, JPU Darwis juga mencecar Usman soal kapasitas dirinya meneruskan surat somasi yang ditujukan kepada Tjandra Sridjaja, Erick Sastrodikoro, dan Bambang Irwanto. Usman mengaku dirinya meneruskan surat somasi tersebut karena dirinya selaku Ketua Departemen Legal Perguruan.

    Dalam keterangannya, Usman mengaku hanya meneruskan surat somasi kepada Tjandra Sridjaja, Erick Sastrodikoro, dan Bambang Irwanto. Namun saat dicecar JPU Darwis, Usman akhirnya mengaku juga pernah meneruskan surat somasi ke grup Whatsapp Forum Sabuk Hitam.

    Usman menjelaskan, dirinya sebagai ketua departemen legal memiliki kewajiban membela kepentingan perguruan. “Hasil usaha arisan tersebut adalah untuk perguruan dan Forum Sabuk Hitam itu adalah organ dari perguruan. Hasil usaha arisan ini untuk menunjang kegiatan perguruan. Itu adalah tujuan utama arisan. Jadi Forum Sabuk Hitam berhak mendapat informasi tersebut,” jelasnya.

    Pasca somasi dilakukan, Usman membenarkan bahwa Tjandra Sridjaja pernah mengundangnya untuk bertemu. Namun menurut, Usman dirinya sengaja menolak undangan tersebut. “Karena saya tidak ada kaitannya dengan somasi, jadi saya tolak,” kata Usman.

    “Baik saudara mengaku tidak ada kewenangan untuk datang atas undangan Tjandra Sridjaja, namun saudara mengaku sebagai legal perguruan,” tanya JPU Darwis dan dibenarkan oleh Usman.

    Saat ditanya atas peristiwa ini apakah dirinya merasa bersalah, Usman langsung berdiam diri beberapa detik dan kemudian menyatakan tak bersalah. “Saya merasa tidak bersalah karena tidak pernah mencemarkan sesuai yang didakwakan,” jawab Usman atas pertanyaan JPU Darwis. [uci/ted]

  • Dirjen AHU: Notaris Wajib Teliti Dalam Buat Akta Autentik

    Dirjen AHU: Notaris Wajib Teliti Dalam Buat Akta Autentik

    Surabaya (beritajatim.com) – Sebanyak 435 notaris dilantik oleh Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum (AHU) Cahyo R. Muzhar.  Dalam pesannya, Dirjen AHU Cahyo mengatakan pentingnya menerapkan prinsip kehati-hatian dan teliti dalam pembuatan akta autentik.

    “Laksanakan prinsip kehati-hatian dalam proses pembuatan akta autentik mengingat seringnya terjadi permasalahan hukum terhadap akta autentik yang dibuat notaris karena terdapat pihak-pihak yang melakukan kejahatan seperti memberikan surat palsu dan keterangan palsu ke dalam akta yang dibuat notaris,” pesannya

    Pelantikan yang digelar di Hotel Westin Surabaya ini, diikuti 412 Notaris baru, 20 Notaris pindahan dan 2 Notaris pengganti antar waktu.

    BACA JUGA:Tantangan Keamanan Elektronik dalam Pemilu, Meningkatkan Perlindungan Data Pemilih

    Dalam sambutannya Cahyo mengungkapkan bahwa sumpah dan pelantikan ini merupakan amanat dari Undang-Undang tentang Jabatan Notaris. Sehingga turut wajib diberlakukan bagi Notaris termasuk Notaris Pengganti sebelum menjalankan jabatannya.

    “Pengambilan sumpah bukan sekedar acara seremonial belaka, namun ada lafal sumpah yang diucapkan. Sumpah tersebut merupakan janji kepada Tuhan Yang Maha Esa yang harus dipenuhi terkait pelaksanaan tugas,” ujarnya.

    Lebih lanjut Cahyo menjelaskan, baik Notaris maupun Notaris Pengganti dalam menjalankan tugas dan jabatannya sangat penting untuk melaksanakan prinsip kehati-hatiand dan teliti dalam proses pembuatan akta autentik.

    BACA JUGA:Prakiraan Cuaca Surabaya Rabu 8 November 2023, Panas Terik

    Dalam pelantikan kali ini, terdapat dua orang yang disumpah kewarganegaraanya menjadi WNI, turut hadir Kepala Biro Hukum Lilik Pudjiastuti, Ketua Pengwil INI Jatim Siti Anggraeni Hapsari, dan Ketua MPNW Jatim Mahmud Fauzi.

    Selain itu turut hadir pula dalam pelantikan Kakanwil Kemenkumham Jatim Heni Yuwono, Kadiv Yankumham Nur Ichwan, Kadiv Administrasi Saefur Rochim dan Kadiv Pemasyarakatan Asep Sutandar.

    (Uci/Aje)

  • Pelaku Jambret di Balongbendo Sidoarjo Diringkus

    Pelaku Jambret di Balongbendo Sidoarjo Diringkus

    Sidoarjo (beritajatim.com)- Dua orang yang melakukan penjambretan di Sidoarjo yang menyebabkan kematian seorang wanita berhasil ditangkap oleh polisi.

    Kejadian penjambretan di Jalan Raya Kemangsen, Balongbendo, Sidoarjo, Jumat (20/10/2023) dini hari, yang mengakibatkan korban meninggal dunia.

    Pelaku bernama Z, 33 tahun dan A, 24 tahun, ditangkap di Surabaya pada 31 Oktober 2023 bersama dengan sepeda motor dan handphone milik korban.

    Mereka ditangkap pada 31 Oktober 2023 di sebuah rumah Kelurahan Genting Kalianak, Asemrowo, Surabaya beserta barang bukti sepeda motor yang digunakan saat melakukan aksi serta satu unit handphone milik korban.

    Kapolresta Sidoarjo Kombes. Pol. Kusumo Wahyu Bintoro mengatakan bahwa pelaku mengincar tas korban yang berisi uang Rp. 2 juta dan handphone.

    “Pelaku Z merupakan mantan narapidana kasus pencurian besi tua, sedangkan pelaku A mengaku baru pertama kali terlibat dalam kejahatan. Kedua pelaku mengaku sudah 10 kali menjambret di Sidoarjo sepanjang tahun 2023 untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka,” kata Kombes Kusumo Wahyu Bintoro, Rabu (8/11/2024).

    Kemudian kedua pelaku dalam kurun 2023 sebelum tertangkap, sudah sebanyak 10 kali melakukan tindak pencurian dengan kekerasan dengan modus serupa di wilayah Kabupaten Sidoarjo. Motifnya demi memenuhi kebutuhan sehari-hari

    Pelaku dijerat dengan Pasal 365 ayat 4 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan yang ancaman hukumannya adalah pidana mati atau seumur hidup.

    Penjambretan yang dilakukan pelaku terjadi pada Jumat (20/10/2023) dini hari, ketika pasangan suami istri yang hendak ke pasar Krian dijambret oleh pelaku. Akibatnya, korban J, 57 tahun, meninggal dunia karena luka di kepala, sedangkan suaminya S, 59 tahun, luka di tangan kiri.

    Selanjutnya, korban di bawa ke Rumah Sakit Sakinah Mojokerto untuk mendapatkan perawatan medis. Namun sayangnya, karena luka yang dialami cukup serius nyawa korban J tidak terselamatkan. (ted)

    [berita-terkait number=”3″ tag=”sidoarjo”]

  • Pembukaan Piala Dunia U-17, Polda Jatim Rancang Pengalihan Arus Lalin

    Pembukaan Piala Dunia U-17, Polda Jatim Rancang Pengalihan Arus Lalin

    Surabaya (beritajatim.com) – Pembukaan piala dunia yang akan digelar pada 10 November 2013 di stadion Gelora Bung Tomo adalah salah satu dari rangkaian pengamanan yang dilakukan Polda Jatim.

    Untuk itu, korps Bhayangkara ini menerapkan berbagai rencana guna mensukseskan event elit dalam dunia olahraga ini. Salah satunya adalah pengalihan arus lalu lintas di Surabaya.

    Dalam gelar Latihan Pra Operasi “Aman Bacuya 2023” untuk kemampuan personel polri dalam rangka pengamanan FIFA U-17 World Cup tahun 2023, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Imam Sugianto mengatakan, pembukaan akan dihadiri oleh Presiden RI dan Presiden FIFA.

    “Kita menggelar Latpraops, sebenarnya ini gawe nya Mabes Polri tetapi dilaksanakan di Polda Jatim karena kita kebagian pembukaan hari Jumat,” kata Irjen Imam Sugianto, usai membuka lapraops di gedung mahameru, Selasa (7/11/2023).

    “Kasub Satgas hadir semua dan sebenarnya Kabareskrim hadir tetapi beliau ada kegiatan. Nanti pada saat gelar pada tanggal 9 hari Kamis akan hadir untuk gelar pasukan,” lanjut dia.

    Sementara terkait pengalian arus, mantan Kapolda Kaltim ini menjelaskan, pihaknya sudah melakukan rapat kordinasi dan akan mematangkan di TFG (Tactical Floor Game). ” Kita akan bermain peta terkait penyelenggaraan pengamanan salah satunya soal pengalian arus,” ucapnya.

    “Kalau di dua tempat ada dua jalur saat masuk ke GBT. Dari tol sama jalan Dawar, kalau memang disitu nanti ada kemacetan kemacetan yang kira kira harus segera di antisipasi pengalian arus pasti akan dilaksanakan,” jelasnya.

    Sedangkan untuk penyekatan tidak ada tetapi pemeriksaan ada. Karena orang orang yang akan datang di GBT kalau tidak memegang tiket mereka akan dilarang masuk.

    “Jadi ada empat lapis yang akan dilaksanakan pemeriksaan itu kalau mereka tidak membawa tiket langsung disuruh kembali. Tetapi tentunya yang di 6 titik shuttle bus 110 bus yang disiapkan untuk shuttle dari 6 titik itu juga akan dilakukan pemeriksaan,” tegas dia.

    “Pemeriksaan dilakukan untuk mengurai kemacetan kemacetan yang terjadi,” pungkasnya. [uci/ted]

  • Ratusan Mahasiswa Injak Bendera Israel di Depan Kantor Konjen AS

    Ratusan Mahasiswa Injak Bendera Israel di Depan Kantor Konjen AS

    Surabaya (beritajatim.com) – Ratusan mahasiswa menginjak bendera Israel di depan kantor Konsulat Jenderal Amerika Serikat (AS), Jl Citra Raya Niaga, Sambikerep, Surabaya, Selasa (07/11/2023). Aksi yang diselenggarakan oleh Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Jawa Timur itu ditujukan sebagai bentuk protes kepada invasi militer tentara Israel ke warga sipil Palestina.

    Massa yang datang berasal dari Surabaya, Gresik, Lamongan dan Sidoarjo dengan mengenakan jas almamater merah sambil membawa bendera dan poster kecaman kepada tentara zionis Israel.

    Korlap Aksi IMM Jatim Ali Mustain mengatakan, demo ini sengaja digelar di Konjen AS karena Presiden Joe Bidden disebutnya sudah meloloskan rancangan undang-undang (RUU) soal bantuan US$14,3 miliar atau Rp 226 triliun kepada Israel. Tindakan yang diambil AS itu menyakitkan lantaran saat ini tentara Israel melancarkan agresi militer di Gaza, Palestina. Atas tindakan bengis tersebut, dikabarkan 9.000 lebih nyawa tewas, lebih dari setengahnya merupakan anak-anak dan perempuan.

    “Belum lagi dana dan bantuan senjata yang pernah dikirimkan sebelumnya, saat kepemimpinan Barack Obama, Amerika menandatangani perjanjian untuk memberikan bantuan militer kepada Israel sebesar US$38 Miliar atau Rp 546 Triliun pada 2017-2018,” kata Ali Mustain.

    Ali juga Ia mengajak masyarakat untuk memboikot produk-produk yang diproduksi oleh Amerika Serikat. Hal itu akan terus disuarakan sebagai bentuk nyata mengecam serangan tentara Zionis Israel kepada masyarakat sipil di Palestina.

    “Kami mengecam segala bentuk penyerangan tentara Zionis Israel terhadap masyarakat sipil yang ada di Palestina. Selain mengecam, kami juga menyerukan untuk memboikot segala bentuk produk yang diproduksi oleh Amerika Serikat,” imbuhnya.

    Aksi demo ini lantas diakhiri dengan Sholat Ghaib yang juga diikuti sejumlah petugas kepolisian yang mengamankan jalannya aksi. Nampak Kapolsek Lakarsantri Kompol M. Akhyar juga ikut dalam sholat ghaib untuk mendoakan para korban Palestina. “Kami mengerahkan 300 personel gabungan dari Polda, Polrestabes dan Polsek Lakarsantri,” pungkasnya. (ang/kun)

    BACA JUGA: Ketua PCNU Kabupaten Malang Dukung Kepolisian Waspadai Sel Teroris Ditengah Perang Israel-Palestina

  • 620 Warga Binaan Pecandu Narkoba Ikuti Program Rehabilitasi

    620 Warga Binaan Pecandu Narkoba Ikuti Program Rehabilitasi

    Surabaya (beritajatulim.com) – Sebanyak 620 warga binaan di Lapas Surabaya mengikuti program rehabilitasi atas ketergantungan pada obat terlarang atau narkoba. Jumlah tersebut terhitung sejak tiga tahun ini.

    “Selama tiga tahun terakhir, total ada 620 warga binaan di Lapas Surabaya yang telah mengikuti program rehabilitasi sosial,” ujar Kakanwil Kemenkumham Jatim, Heni Yuwono saat menutup Program Rehabilitasi Sosial Bagi Warga Binaan Pemasyarakatan Tahun 2023 di Lapas I Surabaya, Selasa (7/11/3023).

    Heni juga mencatat bahwa sebanyak 60 persen penghuni lapas dan rutan adalah kasus narkotika. Dengan sebagian besar dari mereka adalah pengguna, bukan pengedar. “Sehingga program rehabilitasi ini menjadi langkah penting dalam upaya menekan angka kecanduan terhadap narkoba,” jelas Heni yang didampingi Kadiv Pemasyarakatan Asep Sutandar.

    Selanjutnya, Heni menekankan pentingnya kerja sama antar instansi untuk menyukseskan program rehabilitasi ini. Dia menyadari bahwa para Warga Binaan bukanlah orang jahat, melainkan mereka yang tersesat. “Sehingga menjadi tanggung jawab bersama untuk membimbing mereka kembali ke jalan yang benar,” tutup Heni.

    Sementara itu, Kalapas Surabaya Jayanta mengatakan bahwa sejak membuka Program Rehabilitasi Sosial pada 2021, Lapas I Surabaya telah menggandeng tiga yayasan rehabilitasi. Tujuannya agar program rehabilitasi bisa sesuai dengan standar yang ditentukan. “Kami ingin program ini benar-benar menghasilkan perubahan perilaku dan meningkatkan kualitas hidup warga binaan sehingga bisa benar-benar lepas dari pengaruh buruk narkoba,” urai Jayanta.

    Dari peserta yang ikut, seluruh peserta dari awal sampai akhir menyelesaikan program rehabilitasi dengan baik. Setiap program dilakukan selama enam bulan. “Untuk indikator keberhasilan terletak pada hasil assesment yang dilakukan, yaitu assemen awal, saat pertama kali program dijalankan, assesmen lanjutan (bulan ketiga) dan assesment akhir (bulan keenam),” terang Jayanta. [uci/kun]

    BACA JUGA: Warung di Pasuruan Diduga Jual Miras dan Transaksi Narkoba

  • Sales Restoran di Surabaya Dianiaya Waitres Mengaku Wartawan

    Sales Restoran di Surabaya Dianiaya Waitres Mengaku Wartawan

    Surabaya (beritajatim.com) – Sales salah satu restoran di Surabaya dianiaya oleh waitress yang mengaku wartawan. Insiden tersebut terjadi pada Sabtu (4/11/2023) malam.

    Sales perempuan berinisial DK (26) itu mengalami luka di kepala belakang dan pelipis. Saat ini kasus penganiayaan yang dilakukan oleh NV, warga Kenjeran itu sudah dilaporkan ke Polsek Simokerto dengan Nomor LP-B/175/XI/RES.1.6/2021/RESKRIM/Surabaya/SPKT Polsek Simokerto.

    DK mengatakan, saat itu ia bekerja menjual produk minumannya kepada tamu bernama Doni, yang datang ke restoran bersama 6 temannya. Saat itu, Doni bersedia membeli produk minuman itu asalkan DK juga ikut menikmati minuman yang ia jual.

    DK pun setuju. Ia lantas minum bersama Doni beserta teman-temannya.

    Saat itu, terlapor NV juga ikut minum menemani Doni. Hanya berselang 30 menit, NV tiba-tiba menyerang DK di bagian kepala dengan pukulan berulang kali. DK yang ketakutan lalu lari ke dapur dan mengamankan diri.

    “Saya lari ke dapur untuk ambil handphone dan menghubungi rekan saya yang kebetulan berprofesi sebagai polisi di Polres Pelabuhan Tanjung Perak,” ujar DK saat dihubungi lewat telepon, Selasa (7/11/2023).

    BACA JUGA:
    Pelaku Penusukan di Phoenix Club Surabaya Datang dengan 7 Temannya

    Rekan DK lantas datang dengan mengenakan seragam coklat. Petugas kepolisian itu datang untuk membantu DK yang ketakutan dan berniat mendamaikan kedua belah pihak.

    Saat itu, petugas Polres Pelabuhan Tanjung Perak meminta agar permasalahan diselesaikan di luar. Namun, pemilik restoran berinisial JM meminta agar mediasi dilakukan di dalam ruangan.

    Saat mediasi, NV mengaku cemburu karena menganggap DK menggoda Doni yang diakui NV sebagai kekasihnya. DK menolak tuduhan tersebut.

    Petugas kepolisian yang memediasi permasalahan itu lantas menanyakan kepada Doni apakah punya hubungan asmara dengan NV. Doni pun menolak dan mengatakan bahwa terlapor NV adalah rekan kerja.

    NV lantas marah besar dan membentak petugas polisi yang datang sambil mengatakan kalau dia adalah wartawan.

    “Di situ NV marah-marah dan menantang petugas kepolisian teman saya itu dan mengatakan bahwa dia adalah orang media,” imbuh DK.

    Karena tidak mau berurusan panjang, petugas Kepolisian bersama DK lantas menyelesaikan masalah dan menjelaskan bahwa ada kesalahpahaman. Permasalahan selesai.

    BACA JUGA:
    Kakek di Surabaya Ngaku Punya Gentong Ajaib Pengganda Uang

    Namun, belakangan diketahui NV menyebar informasi bohong terkait teman DK yang memediasi masalah itu. Juga mengatakan teman DK melanggar aturan dengan pesta miras di kafe itu.

    “Padahal teman saya itu mau bantuin saya yang ketakutan. Bantuin menyelesaikan masalah agar semua kembali normal,” tutur DK.

    Setelah peristiwa itu, NV meneror DK dengan ancaman dan kalimat yang tidak pantas. Ia juga mengalami muntah-muntah dan tidak bisa bekerja normal usai kejadian penganiayaan di restoran itu.

    Ia pun melaporkan kejadian ini ke Polsek Simokerto dan berharap agar NV segera diamankan.

    “Tadi sudah divisum. Lalu masih ada bekas-bekas penganiayaan yang dilakukan oleh NV kepada saya. Laporan saya juga diterima oleh pihak Kepolisian,” tutup DK.

    Sementara itu, Kapolsek Simokerto Kompol Moh. Irfan ketika dikonfirmasi membenarkan pihaknya menerima laporan penganiayaan dari DK. Ia menyatakan akan menangani kasus ini dengan sesuai SOP.

    “Iya sudah kami terima. Masih kami dalami mas ya,” tutup Moh. Irfan. [ang/beq]

  • Pengamanan Piala Dunia U-17, PSSI Puji Kapolda Jatim

    Pengamanan Piala Dunia U-17, PSSI Puji Kapolda Jatim

    Surabaya (beritajatim.com) – Pengamanan yang diterapkan dalam pagelaran piala dunia U 17 mendapat apresiasi dari Wakil Ketua Umum PSSI Zainudin Amali. Dia pun memberikan pujian pada Kapolda Jatim, Irjen Imam Sugianto karena dianggap sangat berpengalaman.

    “Saya kira Surabaya sudah sangat siap, apalagi Kapoldanya Pak Imam ini sudah terlibat sejak U-20, sewaktu beliau masih di Mabes Polri. Jadi kita sudah mempersiapkan ini sehingga saya meyakini Surabaya sangat siap. Juga Surabaya sudah pernah kita tempati untuk beberapa event,” ujar Zainudin Amali.

    Sementara itu, Kapolda Jawa Timur Irjen Imam Sugianto menyatakan siap mengamankan dua agenda besar terdekat di Jawa Timur agar aman dan lancar.

    Yakni, persiapan Pemilu 2024 dan Gelaran Piala Dunia U-17 yang akan berlangsung di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya.

    BACA JUGA:
    Telkomsel Jamin Konektivitas Digital di Piala Dunia U-17

    “Alhamdulillah kalau kita lihat tahapan Pemilu itu kampanye akan dimulai tanggal 28, sementara event FIFA  U-17 ini mulai tanggal 10 sampai 21 khususnya yang di Jawa Timur. Di wilayah lain seperti Solo akan digelar sampai 3 desember,” ujar Imam ditemui usai mengunjungi Gubernur Jawa Timur.

    Dia menambahkan khusus di Jawa Timur, personel yang dilibatkan dalam operasi Mantap Brata 2024 dalam rangka pengamanan tahapan Pemilu itu tidak melibatkan personel untuk operasi Aman 2024 saja dalam rangka pengamanan gelaran FIFA U-17.

    BACA JUGA:
    Jelang Piala Dunia U17, Hotel di Surabaya Notice Tamu Kenegaraan untuk Naikkan Okupansi

    “Mudah-mudahan momen ini malah menambah semangat masyarakat untuk menyambut datangnya pesta demokrasi, sekaligus memberikan pendidikan kepada masyarakat bahwa Damai itu adalah sangat penting terutama dalam mengamankan kegiatan FIFA 17,”ungkap Irjen Imam.

    Ia juga memberikan imbauan kepada masyarakat untuk ikut menyukseskan kegiatan ini karena Indonesia Baru kali ini ditunjuk dan dipercaya oleh dunia untuk menyelenggarakan gelaran piala dunia U-17. [uci/beq]

  • Pelaku Penusukan di Phoenix Club Surabaya Datang dengan 7 Temannya

    Pelaku Penusukan di Phoenix Club Surabaya Datang dengan 7 Temannya

    Surabaya (beritajatim.com) – Pelaku penusukan di Phoenix Club Surabaya ternyata datang bersama 7 temannya, Minggu (05/11/2023). Hal itu diketahui setelah polisi periksa sejumlah saksi yang ada di hari peristiwa berdarah itu.

    Kapolsek Tambaksari, Kompol Ari Bayu Aji mengatakan dari 7 orang itu, polisi masih menyelidiki lebih dalam siapa yang ikut menganiaya dan menusuk korban di dada hingga tewas. Ia memastikan bahwa saat ini polisi sedang bekerja maksimal untuk mengungkap kasus ini.

    “Memang datang sama 7 orang. Tapi kita masih selidiki dari 7 orang itu mana yang melakukan (penusukan dan penganiayaan). Jadi kita masih dalami semuanya,” kata Ari Bayu Aji saat dikonfirmasi Beritajatim.com, Senin (06/11/2023).

    Baca Juga: Ratusan Korban PHK Pabrik Rokok di Blitar Gelar Aksi Duduk Depan Perusahaan Selama 1 Bulan

    Polisi tidak mau berspekulasi terkait kasus ini. Menurut Ari, polisi masih terus melakukan serangkaian penyelidikan baik dari rekaman CCTV, memeriksa saksi, dan barang bukti lainnya.

    “Mohon bersabar. Biarkan polisi bekerja maksimal agar kasus ini cepat terungkap. Doakan pelaku cepat tertangkap,” tutup Ari Bayu Aji.

    Sebelumnya, Tamu Phoenix Club menusuk warga Pamekasan bernama Fais Ardiansyah (29) hingga tewas, Minggu (05/11/2023) dini hari. Kejadian itu kini ditangani oleh Polsek Tambaksari.

    Dari informasi yang dihimpun Beritajatim.com, korban datang bersama 6 temannya ke Phoenix Club di Jalan Rangkah, Tambaksari pada pukul 00.15 WIB. Semula semua berjalan seperti biasa. Karena sudah terlalu teler, korban bersenggolan dengan kelompok pelaku yang saat ini belum diketahui identitasnya. Aksi saling pukul sempat terjadi di hall Phoenix Club dan berhasil dipisahkan oleh petugas pengamanan.

    Baca Juga: Joget di Depan Masjid Syaikhona Kholil Bangkalan, Tiktoker Minta Maaf

    Kelompok pelaku lantas turun ke bawah dan tidak melanjutkan untuk pesta di hall Phoenix Club. Korban yang sudah emosi lantas mengejar kelompok pelaku. Aksi perkelahian kembali terjadi di depan Phoenix Club Surabaya. Saat itulah korban ditusuk dengan senjata tajam dan pelaku berhasil kabur.

    Kapolsek Tambaksari, Kompol Ari Bayuaji membenarkan rentetan peristiwa yang terjadi di Phoenix Club Surabaya. Ia juga membenarkan bahwa korban tewas usai dilakukan penusukan oleh senjata tajam. Saat ini, pihaknya masih menunggu hasil autopsi untuk memastikan jumlah luka dan penyebab kematian dari tamu Phoenix Club itu.

    “Untuk lukanya dimana kami masih menunggu hasil autopsi mas. Biar pasti,” kata Ari Bayuaji saat dikonfirmasi Beritajatim.com, Minggu (05/11/2023). (ang/ian)

  • Polisi Rekonstruksi Kasus Gentong Ajaib, Ritual Ajaib Menggandakan Uang

    Polisi Rekonstruksi Kasus Gentong Ajaib, Ritual Ajaib Menggandakan Uang

    Surabaya (beritajatim.com) – Polisi rekonstruksi kasus gentong ‘ajaib’ di Surabaya, Senin (06/11/2023). Dalam rekonstruksi itu ketiga tersangka mempraktekan 22 adegan ‘ritual’ ajaib pengganda uang di Jalan Tembok Dukuh (rumah korban).

    Kanit Jatanras Satreskrim Polrestabes Surabaya, Iptu Boby Wirawan mengatakan, bahwa ketiga tersangka meminta uang kepada korban secara bertahap sampai total Rp 100 juta. Ada uang yang ditransfer dan ada uang yang diberikan secara tunai.

    “Modus tiga tersangka adalah membujuk korban dengan ritual melipatgandakan uang,” kata Boby, Senin (06/11/2023).

    Uang yang disetorkan oleh korban juga disisihkan untuk membeli Uborampe (peralatan ritual) seperti gentong, bendera merah putih, kain kafan, kembang dan alat-alat lainnya. Dalam rekonstruksi kali ini, petugas tidak menemukan cara-cara ritual dari Mbah Suhari sang dukun pengganda uang.

    Baca Juga: Warga Jember Perjuangkan Sertifikasi Lahan Garap di Kawasan Hutan

    “Keseluruhan adegannya ada 22. Dimulai dari pelaku ini menemui korban, hingga pelaksanaan ritual selesai. Tidak ada praktek ritual nyeleneh saat proses rekontruksi Dan berakhir uang korban dibawa kabur oleh tersangka” jelasnya.

    Dari rekonstruksi ini mereka mengaku baru sekali melaksanakan penipuan seperti ini. Masing-masing tersangka memiliki peran tanpa direncanakan. Tersangka Suraji (45) berperan mengenalkan korban kepada pelaku Dwi Sukesi (48). Kemudian Dwi Sukesi berperan sebagai orang yang berusaha meyakinkan korban mengenalkan ke orang pintar yang bisa melipatgandakan uang, yaitu Mbah Suhari (67). Sementara mbah Suhari (67) sebagai dukun gadungan.

    “Ketiga tersangka tidak mempunyai pekerjaan tetap,” tegas Bobby.

    Ketiga tersangka kasus gentong ajaib pengganda uang ini dijerat dengan Pasal 378 KUHP dan 372 KUHP tentang Penipuan dan Penggelapan dengan ancaman pidana maksimal kurungan penjara 4 tahun. (ang/ian)