kab/kota: Surabaya

  • Polisi Sebut Pelaku Penembakan di Tol Waru Lebih Satu Orang

    Polisi Sebut Pelaku Penembakan di Tol Waru Lebih Satu Orang

    Surabaya (beritajatim.com) – Polisi menyebut bahwa bahwa pelaku penembakan oleh Orang Tak Dikenal (OTK) di tol Waru Sidoarjo dilakukan lebih dari satu orang. Hal tersebut berdasarkan penyelidikan korps Bhayangkara.

    Kasus itu sendiri masih dalam penyelidikan tim Subdit Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jatim dan Polres jajaran (sesuai lokasi kejadian).

    Kabidhumas Polda Jatim Kombes Pol Dirmanto mengatakan dalam melakukan penyelidikan tersebut Tim Gabungan telah melakukan olah TKP dan pemeriksaan saksi-saksi. “Ada 6 saksi yang sudah diperiksa. Hasil temuan olah TKP juga sedang dalam pemeriksaan Tim Labfor,” ungkap Kombes Dirmanto, Minggu (26/5/2024).

    Adapun hasil sementara penyelidikan yang dilakukan oleh Ditreskrimum Polda Jatim, Kombes Dirmanto mengungkapkan, TKP penembakan diduga lebih dari satu lokasi dan pelaku lebih dari satu orang.

    Dia menegaskan, Polda Jatim melalui Subdit Jatanras Ditreskrimum saat ini masih melakukan pendalaman terkait kasus tersebut. “Jadi saat ini masih dalam pendalaman baik lokasi penembakan maupun kendaraan yang digunakan,” ujar Kombes Dirmanto.

    Diharapkan, rangkaian penyelidikan yang dilakukan oleh petugas gabungan ini segera tuntas dan menetapkan tersangkanya. “Mudah-mudahan penyelidikan bisa tuntas untuk menentukan konstruksi peristiwa dan konstruksi hukumnya sehingga bisa kita lakukan pres rilis,” ujarnya.

    Diberitakan sebelumnya, penembakan itu terjadi pada Minggu (19/5) dini hari pukul 02.15 WIB di ruas jalan Tol Waru Sidoarjo. Seorang sopir truk, Eko yang merupakan warga Jember saat itu dikejutkan oleh mobil Pajero yang tiba-tiba mendekati truknya.

    Eko mengatakan ada seorang pria yang tidak dia kenal duduk di kabin penumpang sebelah sopir membuka kaca lalu mengeluarkan senjata laras panjang dan menembak beberapa kali. Tembakan yang beberapa di antaranya melukai pipi dan bibir Eko.

    Selain itu, dikabarkan pula seseorang yang sedang berjalan kaki di Surabaya juga mengalami nasib yang sama dengan Eko. Adanya informasi tersebut, Kapolda Jatim Irjen Pol Imam Sugianto memerintahkan Ditreskrimum untuk segera mengungkap dan menangkap pelakunya. [uci/suf]

  • Bandit Curanmor Margomulyo Surabaya Ditangkap Warga

    Bandit Curanmor Margomulyo Surabaya Ditangkap Warga

    Surabaya (beritajatim.com) –  Bandit curanmor (pencurian kendaraan bermotor) ditangkap oleh warga Pergudangan Margomulyo Surabaya, Rabu (22/05/2024) siang. Curanmor itu pertama kali diketahui oleh pengunjung warung kopi dekat dengan UD. Damai Sentosa tempat para bandit curanmor melakukan aksinya.

    Kapolsek Tandes Kompol Budi Waluyo mengatakan salah satu saksi berinisial E awalnya beristrahat di warung kopi yang dekat dengan lokasi sasaran. Saat itu, dua orang pelaku curanmor mengendarai Honda Supra X L 4494 AC dan berhenti di depan UD. Damai Sentosa.

    Satu pelaku berada di luar gudang untuk mengawasi situasi, sedangkan pelaku lainnya berperan sebagai eksekutor masuk ke dalam gudang. Karena gerak-geriknya mencurigakan, saksi E terus mengawasi kelakuan dua bandit itu.

    “Sempat dikira oleh saksi sebagai tamu gudang, sehingga tidak diperhtikan. Namun, karena gerak-geriknya mencurigakan saksi lantas mengawasi,” kata Budi Waluyo,Sabtu (25/5/2024).

    Saksi E lantas berteriak dan meminta tolong kepada warga sekitar usai salah satu pelaku curanmor yang masuk ke gudang keluar sambil membawa sepeda motor Honda Vario Hitam L 3099 PJ milik salah satu karyawan bernama Arifin.

    Merasa diteriaki, kedua pelaku panik dan kabur ke arah pergudangan Margomulyo. Tanpa disangka, pergudangan tempat dua pelaku curanmor kabur itu merupakan jalan buntu.

    “Mereka lari ke arah Asemrowo. Lalu karena buntu dan kebetulan ada anggota kami yang berpatroli salah satu pelaku ditangkap. Sedangkan satu pelaku lainnya berhasil kabur dengan membawa sepeda motor curian,” imbuh Budi.

    Setelah tertangkap warga, diketahui pelaku adalah Zaifudin (37) warga Morokrembangan. Ia gagal kabur setelah warga dan sekuriti gudang lebih cepat untuk menutup portal pergudangan. Kini, polisi masih mengejar satu pelaku lainnya yang masih kabur.

    “Sudah kami kantongi identitasnya. Rekannya yang kabur warga Surabaya Utara. Saat ini kami masih lakukan pengejaran,” pungkasnya.

    Dari informasi yang dihimpun beritajatim.com, bandit curanmor yang berhasil kabur itu bernama Hasan. Zaifudin mengaku bahwa dirinya hanya diajak oleh Hasan. Selain itu, keduanya juga pernah ditahan karena kejahatan pencurian kendaraan bermotor. [ang/suf]

  • Ribuan Jemaah Meriahkan Salawat Bersama Habib Syech di Tugu Pahlawan

    Ribuan Jemaah Meriahkan Salawat Bersama Habib Syech di Tugu Pahlawan

    Surabaya (beritajatim.com) – Pemerintah Kota Surabaya sukses menggelar pengajian dan salawat bersama Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf di Tugu Pahlawan pada Jumat (24/5/2024) malam. Acara ini diselenggarakan untuk memperingati Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) yang ke-731.

    Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, beserta keluarga, turut hadir dalam acara ini. Mereka duduk bersama Habib Syech, para kyai, ulama, jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Surabaya, serta tamu undangan lainnya. Ribuan jemaah tampak antusias memadati Jalan Tugu Pahlawan untuk mengikuti pengajian dan salawat bersama tersebut.

    Wali Kota Eri Cahyadi menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada seluruh masyarakat yang hadir. Ia menegaskan bahwa setiap peringatan HJKS, Surabaya selalu menggelar salawat. “Setiap hari jadi, ulang tahun Surabaya, maka Surabaya tidak lupa untuk bersalawat. Dengan bersalawat, Kota Surabaya akan tetap tenang, dan penuh dengan berkahnya Gusti Allah,” ujar Eri Cahyadi.

    Dalam kesempatan ini, Wali Kota Eri juga mengucapkan terima kasih kepada warga Surabaya yang telah bersama-sama membangun kota. “Matur nuwun seluruh warga Kota Surabaya, yang hari ini bergerak bersama membentuk Kampung Madani. Di setiap kampung membantu satu dengan lainnya yang tidak mampu,” katanya.

    Ia berharap, melalui pengajian dan salawat bersama, Surabaya dapat menjadi kota yang Baldatun Tayyibatun Warrabbun Ghafur. Selain itu, ia berharap semua tamu undangan dan masyarakat yang hadir diberkahi dalam hidupnya.

    Pada peringatan HJKS ke-731, Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf mengajak seluruh jemaah untuk mendoakan Kota Surabaya agar menjadi kota yang penuh berkah dan menjadi teladan bagi kota-kota lainnya. Meskipun acara sempat diiringi rintik hujan, semangat para jemaah tetap tinggi menggemakan salawat.

    Habib Syech juga meminta jemaah mendoakan Wali Kota Eri Cahyadi. Ia berharap, di usianya yang sebentar lagi menginjak 47 tahun, Eri Cahyadi dapat memimpin Surabaya dengan lebih baik lagi. “Doakan Pak Wali Kota panjang umur, sehat, selamat, dan terus dapat memimpin kota ini (Surabaya) dengan sempurna. Insyaallah, Surabaya adalah kota teladan bagi kota-kota yang lain,” pungkasnya. (hdl/ian)

  • Cuaca Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik Minggu 26 Mei 2024: Kemungkinan Hujan?

    Cuaca Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik Minggu 26 Mei 2024: Kemungkinan Hujan?

    Surabaya (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda, menginformasikan terkait prakiraan cuaca di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik, pada hari Minggu (26/5/2024).

    Prakirawan BMKG Juanda Surabaya, Oky Sukma Hakim, S.Tr, menyebutkan bahwa prakiraan cuaca di Surabaya cenderung cerah sepanjang hari ini. Bahkan tampak terik pada pagi hingga sorenya, termasuk di antaranya kecamatan Kenjeran, Sawahan, Semampir, Gibeng, Genteng, dan Gayungan.

    “Suhu di Kota Pahlawan yakni antara 25-35 derajat celcius, dan tingkat kelembapannya cukup merata, berkisar 60-90 persen. Sedangkan untuk kecepatan angin antara 20 km/jam,” ujarnya.

    Oky juga menjelaskan terkait cuaca di wilayah Sidoarjo yang tampaknya cenderung cerah dan bahkan terik hari ini. Tidak ada tanda-tanda akan turun hujan, termasuk di kecamatan Buduran, Candi, Gedangan, Sedati, Porong, Sidoarjo, dan Waru.

    Suhu terendah di wilayah ini mencapai angka 25 derajat celsius dan suhu tertingginya mencapai 35 derajat celsius di kecamatan Taman. Sedangkan tingkat kelembapannya sama seperti Surabaya, yakni antara 55 hingga 90 persen. Untuk kecepatan angin 20 km/jam.

    Untuk cuaca daerah di Gresik juga cenderung cerah berawan sepanjang hari ini.

    Wilayah ini juga tidak ada tanda akan turun hujan, seperti halnya kecamatan Sedati, Kebomas, Duduk Sampeyan, Cerme, Bungah, dan Tambak.

    Adapun suhu terendah di wilayah ini mencapai 25 derajat celsius dan suhu tertinggi mencapai 35 derajat celsius. Untuk tingkat kelembapannya berkisar antara 55 hingga 100 persen. Sedangkan kecepatan angin 20 km/jam.

    Dengan prakiraan cuaca ini, penduduk Surabaya Raya perlu bersiap-siap untuk menghadapi hari yang cerah dan panas. Ini juga menjadi informasi penting bagi mereka yang hendak merencanakan aktivitas di luar ruangan. (fyi/ian)

  • Satpol PP Gresik Evakuasi ODGJ Mengamuk di Warkop

    Satpol PP Gresik Evakuasi ODGJ Mengamuk di Warkop

    Gresik (beritajatim.com) – Pengunjung warung kopi (Warkop) Teras yang berlokasi di Kecamatan Balongpanggang, Gresik, tiba-tiba heboh. Ini karena ada orang dalam gangguan jiwa (ODGJ) mengamuk sambil berteriak-teriak. Tidak ingin semakin menjadi-jadi. Warga akhirnya melaporkan kejadian ini ke petugas Satpol PP.

    Setelah menerima laporan dari warga, ODGJ yang mengamuk bernama Faris (31) warga asal Desa Kepatihan, Kecamatan Menganti, Gresik. Lelaki ternyata pernah menghuni, atau pasien lama Rumah Sakit Jiwa (RSJ Menur Surabaya.

    Saat akan dievakuasi, petugas Satpol PP membujuk serta berhati-hati agar yang bersangkutan tidak semakin mengamuk. Pasalnya, warga Kepatihan Menganti itu kerap kali menunjuk-nunjuk wajah petugas sebelum dievakuasi.

    Kepala Dinas Satpol PP Gresik, AH Sinaga mengatakan, ODGJ yang merisaukan warga sudah dievakuasi. Selanjutnya kami berkordinasi dengan Dinas Sosial (Dinsos). “Sudah kami amankan yang bersangkutan langsung dibawa ke RSJ Menur Surabaya bersama petugas Dinsos,” katanya, Sabtu (25/5/2024).

    Masih menurut Sinaga, kejadian ini sempat membuat pengunjung warkop kaget. Pasalnya, Faris yang menghidap ODGJ menjadi tontonan karena aksi perbuatannya mengganggu orang lain. “Keberadaan Faris membuat pengunjung warkop tidak nyaman. Kuatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan warga melapor ke kami,” ujarnya.

    Ia menambahkan, dirinya mengapresiasi anggotanya yang mengamankan orang yang menghidap ODGJ. Dengan cara yang halus sambil membujuk. Akhirnya Faris mau diajak sambil dievakuasi dengan mobil milik Dinsos. “Saya berterima kasih sama anggota di lapangan, sambil dibantu petugas Dinsos Gresik. Faris mau dibujuk lalu dibawa ke RSJ Menur Surabaya,” imbuhnya. [dny/kun]

  • Keluarga Pemulung Wiyung Ditembak OTK Merasa Trauma

    Keluarga Pemulung Wiyung Ditembak OTK Merasa Trauma

    Surabaya (beritajatim.com) – Keluarga Kusharto (61) pemulung Wiyung yang ditembak oleh Orang Tidak Dikenal (OTK) mengak trauma. Keluarga sempat meminta Kusharto untuk berhenti bekerja karena kasus penembakan yang terjadi pada Senin (20/05/2024) kemarin.

    “Saya bilang kemarin untuk ga bekerja dulu. Karena takut masih luka juga kan,” kata Rebini, Sabtu (25/05/2024).

    Rebini menceritakan biasanya Kusharto berangkat pada pukul 03.00 WIB untuk mengambil sampah di kampung Jalan Babatan. Setelah itu, Kusharto harus membuang sampah di TPA jalan Raya Babatan Unesa. Kusharto mengambil sampah lagi saat siang menjelang sore.

    “Suami saya hanya libur sehari terus mengeyel untuk masuk kerja lagi. Jadi, yasudah saya biarkan tapi tetep saya trauma mas, karena suami saya ada penyakit darah tinggi dan orangnya mudah panik,” imbuhnya.

    Wanita berusia 48 tahun itu mengatakan suaminya masih mengeluhkan nyeri dan panas setelah berhari-hari merasakan tembakan peluru gotri plastik. ia pun melakukan pengobatan seadanya dengan salep dan obat merah untuk meredakan nyeri yang diderita oleh Kusharto. Kini, kondisi luka Kusharto lebih baik. “Saya obati sendiri. Tidak dibawa ke rumah sakit atau ke puskesmas,” pungkasnya. [kun]

  • Pasar Malam Korem Surabaya Resmi Ditutup, Warganet: Begal Malah Seneng

    Pasar Malam Korem Surabaya Resmi Ditutup, Warganet: Begal Malah Seneng

    Surabaya (beritajatim.com) – Para Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berjualan di Pasar Malam Korem Surabaya, telah ditertibkan oleh Satpol PP. Kini pasar yang berada di sepanjang jalan Korem 084/Bhaskara Jaya sekaligus menggunakan lahan PT. KAI tersebut telah resmi ditutup, Jumat (26/5/2024).

    Sejumlah masyarakat pun mulai memberikan tanggapannya terkait hal ini. Seperti beberapa dari warganet justru takut jika jalanan Korem tersebut jadi sasaran empuk maraknya aksi begal.

    “Bar Iki lak akeh begal berkeliaran maneh nang kunu wes sepi rodok peteng pasti rawan begal engkok,” komen @CEO****, di akun TikTok Surabaya Punya Info | SPI.

    “Nek sepi ngene gak malah gawekne begal malah seneng, wong dalane peteng ngene🔥,” ujar @🌀.

    Bahkan, tak sedikit juga warganet yang menyayangkan adanya penertiban tersebut. Selain untuk lahan mencari rezeki para PKL dan tempat healing-nya para masyarakat Surabaya dan sekitar. Pasar ini juga dianggap unik lantaran ada sensasi ke pasar malam dengan konsep drive thru.

    Bahkan yang paling ikonik ialah sensasi nongkrong di pinggir rel kereta api, sekaligus melihat kendaraan berlalu lalang.

    “Tempat ngopi pertama kali ama suami di pinggir rel sambil liat kereta lewat,” kenang @Icha.

    “Terenak di korem, di pinggir rel sepur, iso ndelok sepor lewat.. pokok mantap, lk tutup aku kudu pindah ngopi nak endi besti..🤔,” @ujar @tinuk****.

    Meski begitu, sejumlah masyarakat lainnya menanggapi positif terkait penertiban PKL atau Pasar Malam Korem ini. Lantaran jalanan dianggap lebih nyaman, tertib, dan enak dipandang.

    “Alhamdulillah mereka direlokasi jadi lebih rapi dan cantik Surabaya. Sumpek kalau lewat situ. Sekarang lancar jaya,” ungkap @Erwin***.

    “Mengembalikan fungsi jalan alternatif sdh tepat yg dilakukan pemkot surabaya,” ujar @Rudi***.

    Pihak Pemerintah Kota Surabaya sendiri menjelaskan bahwa banyak faktor yang menjadi alasan mengapa pasar malam ini akhirnya ditutup. Beberapa di antaranya karena sepanjang jalan tersebut merupakan akses menuju bandara, selain itu juga jalan alternatif jika Jalan A. Yani macet. Namun, dengan adanya PKL justru membuat kemacetan. (fyi/ian)

  • Keluarga Pemulung Wiyung Ditembak OTK Merasa Trauma

    Pemulung Wiyung Jadi Korban Koboi Jalanan, Ditembak dari Jarak Dekat

    Surabaya (beritajatim.com) – Kusharto (61) pemulung di Wiyung yang menjadi korban koboi jalanan mengaku ditembak dari jarak dekat, Senin (21/05/2024) kemarin. Dari keterangannya, jarak antara penembak yang menggunakan peluru gotri plastik dengan dirinya hanya berjarak 2 meter. Hal itu membuat tubuh bagian kanan Kusharto mengalami 2 luka lebam di bagian dada atas dan perut.

    “Saya dipepet sama pelaku, kacanya dibuka tapi lampu dalam mobil mati. Langsung ditembak 2 kali. Ada suaranya dos dos gitu. senjatanya mengeluarkan percikan api,” kata Kusharto saat dikonfirmasi Beritajatim.com, Sabtu (25/05/2024).

    Saat kejadian, Kusharto sedang membuang sampah di TPA Jalan Raya Babatan Unesa. ia mengaku tidak sempat melihat wajah pelaku karena badannya terasa sakit dan panas usai ditembak dua kali. Namun, saat itu dia masih bisa mengendarai motornya untuk kembali pulang.

    Sesampainya di rumah, Kusharto menceritakan kejadian penembakan kepada keluarganya. Setelah diobat dan sedikit membaik, sekitar pukul 07.00 pagi, Kusharto kembali ke lokasi ia ditembak dan menemukan dua peluru plastik berbentuk bundar. Bentuk peluru yang sama dengan kejadian penembakan di Tol Surabaya-Sidoarjo yang menimpa dua sopir truk.

    “Setelah ditembak saya berhenti lihat ini (bagian pinggang) rasanya perih panas, kaosnya juga bolong. Baru saya teriak tolong-tolong tapi sepi enggak ada orang,” imbuhnya.

    Kusharto juga bingung kenapa ia menjadi sasaran kejahatan koboi jalanan. Ia menduga pelakunya adalah orang yang tidak ia kenal. Karena Kusharto merasa tidak punya musuh di hidupnya. Terlebih lagi, ciri-ciri mobil yang dikendarai pelaku dan cara menembak mirip dengan kejadian penembakan di tol Surabaya-Sidoarjo yang terjadi sebelumnya.

    “Enggak ada (masalah sama orang lain), pelakunya enggak kenal, wajahnya agak putih sama lebih muda, bagus mobilnya, senjatanya pistol, baru kali ini (mendapatkan teror),” terangnya.

    Dari kejadian ini, Kusharto berharap agar pelaku segera ditangkap karena meresahkan dan supaya tidak ada korban lainnya. Ia juga mengaku sudah membuat laporan di Polsek Wiyung maupun di Polda Jawa Timur.

    “Sudah didatangi pihak Polsek Wiyung dan Polda Jatim mas. ya semoga cepat tertangkap. Takutnya lebih banyak korban,” pungkasnya. (ang/ian)

  • Mahasiswi UINSA Surabaya Tewas saat Kejar Jambret, Keluarga Belum Lapor Polisi

    Mahasiswi UINSA Surabaya Tewas saat Kejar Jambret, Keluarga Belum Lapor Polisi

    Surabaya (beritajatim.com) – Pihak keluarga dari Maya Dwi Ramdani, mahasiswi UINSA (Universitas Islam Negeri Sunan Ampel) Surabaya yang tewas saat mengejar jambret di Jalan Semarang, Kamis (23/05/2024) malam belum melapor ke pihak kepolisian.

    Diketahui, Maya menjadi korban penjambretan saat melintas di Jalan Arjuno. Saat itu, Maya mengendarai Honda PCX L 2657 ME untuk mengejar dua pelaku jambret yang mengendarai sepeda motor kopling.

    “Keluarga masih belum melapor karena masih berduka. Namun, kita sudah memeriksa satu saksi dan mengamankan CCTV dari lokasi,” kata Kapolsek Sawahan Kompol Domingos de Ximenes saat dikonfirmasi beritajatim.com, Jumat (24/5/2024) malam.

    Dari rekaman CCTV yang diamankan polisi mengetahui bahwa pelaku berjumlah dua orang dengan mengendarai sepeda motor berkopling. Saat ini Polsek Sawahan masih bekerja untuk menemukan dua pelaku jambret yang membuat mahasiswi Prodi Manajemen Dakwah UINSA itu tewas dengan menderita cidera otak ringan dan pendarahan pada kepala bagian kanan.

    “Kami masih memeriksa dan melakukan pendalaman untuk mengungkap pelaku. mohon bersabar,” imbuh Domingos.

    Sementara itu, Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Hendro Sukmono memastika anggotanya akan bekerja maksimal untuk mengejar pelaku jambret yang menewaskan mahasiswi UINSA itu. Sehingga, keamanan dan ketertiban masyarakat Kota Surabaya bisa kondusif.

    “Perkara jambret tetap kami atensi karena sangat meresahkan. Kami pastinya akan bekerja maksimal untuk masyarakat kota Surabaya,” pungkas Hendro.

    Diketahui, Maya sempat dilarikan ke RSUD dr. Soetomo dalam kondisi kritis oleh BPBD Kota Surabaya. Namun, setelah mendapatkan perawatan intensif oleh tim dokter, Maya menghembuskan nafas terakhir dan dinyatakan meninggal. Saat ini, jenazah Maya sudah dikebumikan oleh keluarga. [ang/suf]

  • Mahasiswi UINSA Surabaya Tewas saat Kejar Jambret, Keluarga Belum Lapor Polisi

    Mahasiswi UINSA Surabaya Tewas saat Kejar Jambret, Ini Barang yang Ditemukan

    Surabaya (beritajatim.com) – Mahasiswi UINSA (Universitas Islam Negeri Sunan Ampel) Surabaya, Maya Dwi Ramdani tewas saat mengejar jambret di Jalan Semarang, Kamis (23/5/2024) malam. Ia menjadi korban jambret di Jalan Arjuno, Sawahan arah ke Jalan Semarang.

    Dari Informasi yang dihimpun beritajatim.com, petugas yang melakukan evakuasi tidak menemukan handphone beserta dompet yang berisikan identitas di lokasi tewasnya mahasiswi  itu. Dari data laporan yang dikeluarkan oleh command center 112, petugas hanya menemukan tas warna ungu berisikan alat-alat make up dan sepeda motor Honda PCX L 2657 ME yang dikendarai Maya.

    “Tidak ada saksi yang mengetahui peristiwa penjambretan itu secara utuh. Kami baru memeriksa satu saksi dan mengamankan rekaman CCTV di sekitar lokasi,” ujar Kapolsek Sawahan Kompol Domingos de Ximenes, Jumat (24/5/20240 malam.

    Dari informasi yang dihimpun, Maya saat itu melintas di Jalan Arjuno usai bertransaksi bahan untuk kegiatan Jumat berkah. Dua pelaku yang mengendarai sepeda motor berkopling berhasil merampas tas Maya. Korban yang kaget langsung mengejar dua pelaku yang mengarah ke Jalan Semarang.

    Saat berada di Jalan Semarang, tidak ada yang tahu pasti bagaimana Maya bisa jatuh dan tergeletak. Warga sekitar dan pengendara yang kebetulan melintas hanya mendengar suara sepeda motor yang jatuh dan teriakan dari Maya.

    Sejumlah warga sekitar hanya mengetahui Maya yang mengenakan baju lengan panjang warna abu-abu dan celana hitam sudah tergeletak di pinggir jalan Semarang tepatnya di depan Indomaret dengan luka pendarahan di bagian kepala kanan.

    Sementara itu, Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Hendro Sukmono berkomitmen untuk segera menangkap pelaku jambret yang menewaskan mahasiswi UINSA itu. dirinya akan mengerahkan anggotanya untuk segera menangkap pelaku. “Perkara jambret tetap kami atensi karena sangat meresahkan warga Kota Surabaya,” pungkasnya.

    Diketahui, dalam waktu sebulan telah terjadi 2 kali peristiwa jambret di Jalan Arjuno. Aksi pertama terjadi di dekat simpang empat Jalan Arjuno-Jalan Pasar Kembang. Dalam peristiwa itu, korban berhasil mempertahankan tasnya dan pelaku kabur setelah diteriaki.

    Peristiwa kedua dialami oleh Maya, Mahasiswi program studi Manajemen Dakwah yang dikenal sebagai aktivis kampus itu menjadi korban jambret oleh dua pelaku mengendarai sepeda motor kopling. Maya sempat mengejar kedua pelaku sebelum akhirnya jatuh di Jalan Semarang dan mengalami pendarahan kepala. [ang/suf]