kab/kota: Surabaya

  • Jambret Sasar Emak-emak Surabaya Berhasil Dibekuk Polisi

    Jambret Sasar Emak-emak Surabaya Berhasil Dibekuk Polisi

    Surabaya (beritajatim.com) – Jambret sasar pelari emak-emak Surabaya dibekuk petugas kepolisian, Minggu (28/07/2024) kemarin. Dua jambret berinisial MB dan MN itu diamankan petugas kepolisian serta warga di area Parkir Mall Pakuwon City usai terlibat aksi kejar-kejaran.

    Kapolsek Mulyorejo Kompol Sugeng Rianto mengatakan, dua tersangka itu merupakan warga Gundih Gang 1, Surabaya. Keduanya memang menyasar para pelari yang sedang melakukan aktifitas olahraga di pagi hari.

    “Saat itu korban sedang berolahraga lari pagi menuju area parkir Mall Pakuwon City,” kata Sugeng ketika dihubungi Beritajatim.com, Jumat (09/08/2024).

    Setelah mendapati targetnya, kedua tersangka yang mengendarai Honda Beat L 4332 CAJ langsung memepet korbannya. Salah satu pelaku langsung menarik secara paksa HP Iphone yang sedang dipegang korban.

    “Korban langsung teriak meminta bantuan,” tutur Sugeng.

    Kedua pelaku yang sudah berhasil menguasai handphone korban lantas kabur. Namun, mereka justru terjebak kemacetan di Traffic Light Pakuwon City. Kebetulan, ada petugas kepolisian Polsek Mulyorejo yang sedang bertugas dan langsung mengamankan pelaku.

    Usai diamankan, kedua tersangka langsung dibawa ke Polsek Mulyorejo untuk menjalani pemeriksaan. Dari keterangan MB sebenarnya ia biasa menjalankan aksinya pada malam hari. Ia nekat menjadi jambret karena terdesak kebutuhan ekonomi.

    “Saya biasanya malam. Baru kemarin beraksi pagi langsung ditangkap,” tutur MB.

    Atas perbuatannya kedua tersangka dijerat dengan pasal Pasal 365 KUHP (Pencurian dengan Kekerasan) dengan ancaman pidana maksimal 9 tahun kurungan penjara. (ang/but)

  • Gus Halim Lengkapi Laporan Dugaan Pencemaran Nama Baik Lukman Edy di Polda Jatim

    Gus Halim Lengkapi Laporan Dugaan Pencemaran Nama Baik Lukman Edy di Polda Jatim

    Surabaya (beritajatim.com) – Abdul Halim Iskandar, atau yang akrab disapa Gus Halim, mendatangi Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jawa Timur pada Jumat siang (9/8/2024). Kedatangannya bertujuan untuk melengkapi berkas laporan terkait dugaan pencemaran nama baik yang dilakukan oleh mantan Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Lukman Edy.

    “Kami membawa semua alat bukti untuk melengkapi laporan,” ujar Gus Halim saat tiba di gedung Ditreskrimsus Polda Jatim.

    Gus Halim yang juga Ketua DPW PKB Jatim ini tiba di lokasi sekitar pukul 14.38 WIB dengan mengenakan baju batik dan celana hitam. Dalam keterangannya, ia menyebut bahwa bukti-bukti yang diserahkan meliputi dokumen dalam bentuk video, berita online, serta berita cetak yang dianggap relevan dengan laporan dugaan pencemaran nama baik tersebut.

    “Kami bawa semua dokumen, baik itu video, berita online, maupun cetak. Tidak ada yang tertinggal,” lanjut Gus Halim sebelum memasuki gedung untuk memberikan keterangan lebih lanjut.

    Di sisi lain, Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jawa Timur, Kombes Pol Luthfie Sulistiawan, yang sempat ditemui di lokasi, meminta agar media bersabar. Ia meninggalkan gedung Ditreskrimsus sekitar 10 menit setelah Gus Halim masuk untuk memberikan keterangan.

    “Nanti ya, saya masih ada kegiatan,” kata Luthfie saat ditemui di area parkir gedung Ditreskrimsus Polda Jatim.

    Sebelumnya, pada Selasa (6/8/2024), Gus Halim yang juga Ketua DPW PKB Jawa Timur melaporkan Lukman Edy ke Ditreskrimsus Polda Jatim.

    Laporan tersebut terkait pernyataan Lukman Edy yang diduga menyebarkan fitnah dan berita bohong. Lukman Edy menuduh bahwa elit PKB tidak transparan dalam pengelolaan keuangan partai, termasuk dana yang tidak pernah diaudit dan dipertanggungjawabkan.

    Gus Halim menegaskan bahwa tuduhan tersebut tidak berdasar. Menurutnya, dana fraksi PKB selalu dilaporkan dan dipertanggungjawabkan dengan baik. Ia juga membantah tuduhan terkait dana pilpres dan pilkada, serta menyatakan bahwa pengelolaan dana bantuan politik (banpol) DPW PKB Jatim selalu diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) setiap tahun.

    “Itu adalah fitnah yang keji. DPW PKB tidak pernah mengelola dana pilpres atau pilkada, dan dana banpol selalu diaudit oleh BPK tiap tahun. Hal ini bisa dilihat di situs web BPK,” tegas Gus Halim pada Selasa (6/8/2024). (ted)

  • Kapolda Jatim Pimpin Sertijab Dirintelkam dan Kasubdit Penmas

    Kapolda Jatim Pimpin Sertijab Dirintelkam dan Kasubdit Penmas

    Surabaya (beritajatim.com) – Serah Terima Jabatan (Sertijab) dua perwira menengah di kalangan Polda Jatim. Sertijab dipimpin oleh Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Imam Sugianto, didampingi Pejabat Utama (PJU) Polda Jatim, di Gedung Patuh Lantai 2, Mapolda Jatim, Jumat (9/8/2024) pagi.

    Mutasi jabatan di lingkup Polri ini merupakan salah satu hal yang rutin dilaksanakan sebagai wujud pembinaan karier bagi personel, regenerasi dalam organisasi, serta manajemen sumber daya manusia (SDM) Polri dalam pelaksanaan tugas pokok kepolisian.

    Dua pejabat utama yang melaksanakan sertijab pada hari ini yakni, Kombes Pol Dekananto Eko Purwono, dimutasikan sebagai Dirintelkam Polda Metro Jaya, sedangkan Dirintelkam Polda Jatim dijabat Kombes Pol Nanang Juni Mawanto, yang sebelumnya menjabat sebagai Baintelkam Mabes Polri.

    Sementara satu pejabat utama lainnya yang melaksanakan sertijab yakni, AKBP M. Sinwan, Kasubdit Penmas Bid Humas Polda Jatim, yang dimutasikan sebagai Kayanma polda jatim, menggantikan AKBP Memo Ardian.

    Kabid Humas Polda Jatim Kombes Dirmanto mengatakan mutasi jabatan adalah hal yang wajar dalam instansi Polri. Menurutnya, hal itu lumrah dalam rangka penyegaran di tubuh Polri.

    “Mutasi adalah hal biasa dalam organisasi, sebagai penyegaran serta promosi, serta tour of area and tour of duty,” kata Kombes Pol Dirmanto, Kabid Humas Polda Jatim, saat dikonfirmasi, Jumat (9/8/2024). [uci/ted]

  • Konvoi Pesilat Surabaya Rusuh, 23 Orang dan 12 Sepeda Motor Diamankan

    Konvoi Pesilat Surabaya Rusuh, 23 Orang dan 12 Sepeda Motor Diamankan

    Surabaya (beritajatim.com) – Konvoi pesilat yang membuat arus lalu lintas di beberapa titik kota Surabaya, Kamis (08/08/2024) siang membuat 23 pemuda diamankan polisi. Selain itu, polisi juga menyita 12 motor yang dikendarai para pesilat lantaran tidak memiliki kelengkapan surat.

    “Sudah ada 23 pemuda dan 12 motor yang kami amankan dari konvoi pesilat yang terjadi hari ini,” kata Kasi Humas Polrestabes Surabaya, AKP Haryoko Widhi saat dihubungi Beritajatim.com.

    Haryoko menjelaskan 23 pemuda yang diamankan itu lantaran melanggar kesepakatan untuk tidak menggunakan atribut silat usai pengesahan yang dilakukan di Kampus Universitas WR Supratman, Jalan Arif Rahman Hakim, Sukolilo Surabaya.

    “23 itu kita amankan Dari berbagai Polsek Jajaran di Polrestabes Surabaya mas,” tutur Haryoko.

    Sebelumnya, konvoi massa pesilat dalam rangka pengesahan di Kota Surabaya membuat macet arus lalu lintas, Kamis (08/08/2024). Dari informasi yang diterima Beritajatim.com, massa pesilat konvoi memenuhi Jalanan di Pusat Kota Surabaya seperti di Jalan Tunjungan dan Jalan Embong Malang.

    Polisi sempat melakukan pembubaran agar massa pesilat tidak menjadi 1 kelompok besar di Jalan Embong Malang. Polisi sudah mengamankan 13 pendekar diantaranya 8 dari wilayah Donokerto. (ang/ian)

  • Konvoi Pesilat Surabaya Rusuh, 23 Orang dan 12 Sepeda Motor Diamankan

    Konvoi di Kota Surabaya, 13 Pesilat Diamankan Polisi

    Surabaya (beritajatim.com) – Konvoi massa pesilat dalam rangka pengesahan di Kota Surabaya membuat macet arus lalu lintas, Kamis (8/8/2024). Dari informasi yang diterima Beritajatim.com, massa pesilat konvoi memenuhi Jalanan di Pusat Kota Surabaya seperti di Jalan Tunjungan dan Jalan Embong Malang.

    Polisi sempat melakukan pembubaran agar massa pesilat tidak menjadi 1 kelompok besar di Jalan Embong Malang.

    Para pesilat mayoritas keluar konvoi dari lokasi pengesahan di Universitas WR Supratman, Jalan Arif Rahman Hakim menuju pusat kota Surabaya. Mereka berkelompok mengendarai sepeda motor sambil menggeber-geber suara knalpot brong dan membentangkan bendera. Sesekali mereka berhenti di persimpangan jalan dan membuat macet arus lalu lintas.

    Kasi Humas Polrestabes Surabaya, AKP Haryoko Widhi mengatakan pihaknya mengamankan 13 pesilat yang melakukan aksi konvoi dengan membawa atribut. Jumlah 13 pesilat ini masih sementara yang diamankan Polsek Sukomanunggal dan Polrestabes Surabaya.

    “Di Polres jumlahnya sekarang ada 13, ini masih kami data lebih lanjut untuk dipanggil orangtuanya,” kata Haryoko, Kamis (8/8/2024).

    Dari 13 pesilat, 8 orang yang diamankan berasal dari Jalan Donowati Sukomanunggal. Sedangkan sisanya diamankan oleh patroli respati Polrestabes Surabaya.

    “Iya diamankan di Jalan Donowati. Kami sempat serahkan ke Polsek Sukomanunggal. (Konvoi dalam rangka) Sah-sahan,” tuturnya.

    Saat ini petugas kepolisian masih melakukan pendataan untuk mengetahui jumlah pasti para pesilat yang melanggar kesepakatan untuk tidak menggunakan atribut usai pengesahan. [ang/suf]

  • Terdakwa Kasus Penembakan Tol Waru Berstatus Tahanan Rumah

    Terdakwa Kasus Penembakan Tol Waru Berstatus Tahanan Rumah

    Surabaya (beritajatim.com) – Dua Terdakwa kasus penembakan di tol Waru yakni Nelson Budilaksmono dan Jefferson Loru Koba, kini berstatus sebagai tahanan rumah. Waktu penyidikan di kepolisian, keduanya harus menjalani penahanan penjara.

    Saat persidangan, status penahanan tersebut berubah menjadi tahanan rumah. Hal itu juga diperkuat keduanya yang tidak mengenakan rompi tahanan seperti terdakwa lainnya. Kemudian kedua terdakwa yang berstatus sebagai mahasiswa Universitas Ciputra Surabaya ini juga terlihat meninggalkan gedung PN Surabaya dengan didampingi orangtuanya.

    Saat menjalani sidang, Nelson mengaku hanya iseng saat melakukan teror penembakan di Tol Waru. Sedangkan Jefferson mengaku tidak memiliki masalah apa-apa saat melakukan aksi brutalnya.
    “Tidak ada masalah apa-apa,” kata Jefferson.

    Kepada majelis hakim, Nelson dan Jefferson mengaku telah menyesal dan berjanji tidak akan mengulangi lagi perbuatannya tersebut. “Saya menyesal,” kata Nelson dan Jefferson usai sidang.

    Jaksa Penuntut Umum (JPU) Yulistiono menyebut bahwa kedua terdakwa berstatus sebagai tahanan rumah sejak kasusnya masih ditangani kepolisian. “Sejak di kepolisian (tahahan rumah). Jaksa hanya meneruskan,” katanya.

    Terpisah saat dikonfirmasi, Agustian Sunaryo, Asisten Pidana Umum (Aspidum) Kejati Jatim menjelaskan, kedua terdakwa sudah sejak awal berstatus sebagai tahanan rumah. “Bukan pengalihan tapi dari awal sudah ditetapkan tahanan rumah,” katanya.

    Ia menyebut, alasan dilakukan penahanan rumah karena sudah ada perdamaian antara kedua terdakwa dengan korban. “Statusnya tahanan rumah karena sudah ada perdamaian dengan korban,” terangnya.

    Sementara itu, Richardus YD Siko, kuasa hukum kedua terdakwa menerangkan, antara kedua terdakwa dan korban telah ada perdamaian. “Sudah ada perdamaian berupa kompensasi dan ganti rugi,” katanya.

    Dalam surat dakwaan dijelaskam, Nelson Budilaksmono dan Jefferson Loru Koba melakukan aksi teror penembakan di Tol Waru, Sidoarjo pada 19 Mei 2024. Dengan mengemudikan mobil hitam, Nelson dan Jefferson bersama AJS (status di bawah umur) menembaki truk yang dikemudikan Ahmad Rizal dan Yusuf Efendi dengan air softgun.

    Kejadian ini disusul dengan beberapa aksi serupa yang melibatkan korban lain, yaitu Eko Cahyono, Ramlan Waskito, dan Kusharto.

    Kemudian pada 21 Mei 2024, Nelson dan Jefferson bersama AJS kembali melakukan aksi kekerasan di beberapa lokasi di Surabaya. Mereka menargetkan pengemudi truk dan pejalan kaki dengan modus yang sama, menggunakan mobil dan air softgun.

    Akibatnya, korban mengalami luka-luka serius seperti yang tertera dalam visum dari RS Bhayangkara. Akibat perbuatan mereka, Nelson dan Jefferson diancam hukuman, pertama berdasarkan Pasal 170 ayat (1), (2) ke-1 KUHP jo Pasal 64 ayat (1) KUHP, kedua berdasarkan Pasal 351 ayat (1) KUHP Jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP jo Pasal 64 ayat (1) KUHP, ketiga berdasarkan Pasal 1 UU Darurat RI Nomor 12 Tahun 1951. [uci/suf]

  • Pelaku Pembobolan Konter HP di Surabaya Gunakan Pemotong Kuku

    Pelaku Pembobolan Konter HP di Surabaya Gunakan Pemotong Kuku

    Surabaya (beritajatim.com) – Pelaku pembobolan konter handphone (HP) di Jalan Raya Greges Barat menggunakan pemotong kuku untuk merusak etalase dan mengambil 38 kartu perdana, 79 tempered glass, dan 37 lanyard handphone. Diketahui, MR (30) warga Jalan Sidotopo dimassa warga usai ketahuan membobol konter handphone dan mengaku sebagai pemilik saat kepergok, Sabtu (03/08/2024) kemarin.

    Kanit Reskrim Polsek Asemrowo Iptu Agung Suciono mengatakan, tersangka pembobolan konter HP ini menggunakan linggis untuk membuka rolling door saat kejadian. Ketika berhasil masuk, ia lantas menggunakan pemotong kuku untuk merusak kunci etalase.

    Ia pun sudah berhasil mengambil barang-barang di dalam toko. Namun sayang, ketika ia hendak kabur, aksinya kepergok security yang berjaga di kawasan Jalan Raya Greges Barat. “Kami temukan pemotongan kuku yang digunakan untuk membuka paksa etalase,” kata Iptu Agung Suciono ketika dihubungi beritajatim.com, Kamis (8/8/2024).

    Dari pengakuan MR yang saat ini sudah kembali dari masa pemulihan karena dimassa warga, ia nekat membobol konter handphone karena tidak mempunyai pekerjaan dan butuh uang untuk melanjutkan hidup. Kini, selain harus menahan rasa sakit akibat di massa warga, MR juga harus mendekam sementara di sel tahanan Polsek Asemrowo.

    “Dari pengakuannya masih sekali (beraksi). Namun, kita masih kembangkan dan lakukan penyelidikan mendalam,” tutur Agung.

    Diketahui sebelumnya, Pembobol Konter HP di Jalan Greges Barat, Sabtu (03/08/2024) kemarin remuk dihajar warga. Saat ketahuan oleh petugas keamanan, Pria berinisial MR (30) warga Jalan Sidotopo itu bukannya kabur. Namun, mengaku sebagai pemilik konter.

    Dari informasi yang dihimpun Beritajatim.com, aksi pencurian pertama kali diketahui oleh Amsidi security perusahaan di sekitar lokasi kejadian. Saat itu, Amsidi mendapati toko milik Asbaroq (35) dibobol oleh MR.

    Amsidi lantas mendatangi pelaku. Ia menanyai kepentingan MR yang kelihatan mengutak-atik rolling door konter handphone. Ketika ditanya, MR mengaku sebagai pemilik konter. Tau dibohongi, Amsidi langsung meneriaki MR dan memancing reaksi warga.

    “Jadi pak Asbaroq itu sudah terkenal sebagai pemilik konter handphone disini. Orangnya baik jadi semua pasti hafal,” kata Riski salah satu warga sekitar

    Merasa diteriaki, MR langsung lari. Sangking paniknya ia nekat untuk masuk ke saluran air. Namun, karena warga terus berkumpul untuk mengejar, MR pun diamankan dan sempat dimassa oleh warga. Beruntung, saat proses MR dipukuli warga ada patroli dari Polsek Asemrowo dan Polres Pelabuhan Tanjung Perak. [ang/suf]

  • Kejati Jatim Ajukan Pencekalan terhadap Ronald Tannur

    Kejati Jatim Ajukan Pencekalan terhadap Ronald Tannur

    Surabaya (beritajatim.com) – Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Timur resmi mengajukan pencekalan terhadap Gregorius Ronald Tannur ke KemenkumHAM Pada Kamis (8/8/2024).

    “Info tentang cekal GRT sudah dimintakan ke kemenkum HAM tgl 8/8/2024,” ujar Aspidum Kejati Jatim, Agustian Sunaryo, Kamis (8/8/2024).

    Dijelaskan Aspidum, pihak Kejaksaan sebatas pengajuan. Dan yang menentukan adalah pihak KemenkumHAM.

    “Kejaksaan RI mengajukan dan yang berwenang menetapkan Kemenkum HAM,” ujarnya.

    Untuk memori kasasi sendiri lanjut Aspidum, pihaknya masih melakukan ekspose untuk kali kedua. Dan pekan depan memori kasasi akan diserahkan ke PN Surabaya.

    “Senin pengecekan administrasi dan penyempurnaan akhir, setelah itu baru penyerahan ke PN Surabaya,” ujarnya.

    Perlu diketahui, PN Surabaya melakui hakim Erintuah Damanik menyatakan terdakwa kasus pembunuhan yaitu Gregorius Ronald Tannur tidak terbukti melakukan pembunuhan terhadap Dini Sera Afrianti. Majalis hakim menyatakan bahwa Dini meninggal karena minuman beralkohol. [uci/but]

  • Polrestabes Surabaya Amankan Pesilat Aksi Konvoi di Siang Bolong

    Polrestabes Surabaya Amankan Pesilat Aksi Konvoi di Siang Bolong

    Surabaya (beritajatim.com) – Sebanyak 23 orang dari perguruan silat diamankan oleh Tim Respatti Samapta Polrestabes Surabaya, karena menggelar konvoi siang bolong, Kamis (8/8) hari ini.

    Mereka arak arakan mengendarai sepeda motor di jalan raya Surabaya, melanggar arus lalu lintas, dan menimbulkan kemacetan tanpa mengenakan helm.

    Kasat Samapta Polrestabes Surabaya AKBP Teguh Santoso mengatakan, 23 orang diamankan di Mapolrestabes Surabaya terdiri dari pesilat dan anak geng.

    “23, gabungan anak perguruan pencak silat dan anak geng,” kata Teguh dikonfirmasi, Kamis (8/8).

    Pesilat arak arakan pengendara sepeda motor di jalan raya Surabaya

    Menurut Teguh, mereka saat ini masih dilakukan pendataan dan pembinaan. Lantaran melanggar rambu lalu lintas dan dijerat tindak pidana ringan (tipiring).

    “Pelanggaran lalin (lalu lintas) dan tipiring,” tutup dia. (ted)

  • Pelaku Pembobolan Konter HP di Surabaya Gunakan Pemotong Kuku

    Pembobol Konter HP Surabaya Tepergok Satpam, lalu Dihajar Warga

    Surabaya (beritajatim.com) – Pembobol Konter HP di Jalan Greges Barat, Sabtu (3/8/2024) kemarin remuk dihajar warga. Saat ketahuan oleh petugas keamanan (Satpam), pria berinisial MR (30) warga Jalan Sidotopo itu bukannya kabur. Namun malah mengaku sebagai pemilik konter.

    Dari informasi yang dihimpun beritajatim.com, aksi pencurian pertama kali diketahui oleh Amsidi security perusahaan di sekitar lokasi kejadian. Saat itu, Amsidi mendapati toko milik Asbaroq (35) dibobol oleh MR.

    Amsidi lantas mendatangi pelaku. Ia menanyai kepentingan MR yang kelihatan mengutak-atik rolling door konter handphone. Ketika ditanya, MR mengaku sebagai pemilik konter. Tau dibohongi, Amsidi langsung meneriaki MR dan memancing reaksi warga.

    “Jadi pak Asbaroq itu sudah terkenal sebagai pemilik konter handphone disini. Orangnya baik jadi semua pasti hafal,” kata Riski salah satu warga sekitar

    Merasa diteriaki, MR langsung lari. Sangking paniknya ia nekat untuk masuk ke saluran air. Namun, karena warga terus berkumpul untuk mengejar, MR pun diamankan dan sempat dimassa oleh warga. Beruntung, saat proses MR dipukuli warga ada patroli dari Polsek Asemrowo dan Polres Pelabuhan Tanjung Perak.

    Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Asemrowo Ipda Agung Suciono mengatakan MR mengalami luka di bagian kepala, wajah, telinga dan bahu. Sampai saat ini, petugas kepolisian  masih menyelidiki kasus tersebut. Namun, pihaknya masih  menunggu proses penyembuhan pelaku yang mengalami luka akibat dihajar warga. “Kami masih menunggu yang bersangkutan puluh,” ujarnya [ang/suf]