kab/kota: Sumenep

  • Sumenep Termiskin Ketiga Jatim, Mahasiswa Protes ke Bupati

    Sumenep Termiskin Ketiga Jatim, Mahasiswa Protes ke Bupati

    Sumenep (beritajatim.com) – Sekitar 60 mahasiswa yang tergabung dalam aliansi badan eksekutif mahasiswa (BEM) berunjuk rasa ke Pemkab Sumenep pada Kamis (16/5/2024). Mereka protes ke Bupati Sumenep Ach. Fauzi lantaran Sumenep menjadi daerah termiskin ketiga di Jawa Timur.

    Berdasarkan data yang ada, dari 38 Kabupaten/Kota di Jawa Timur, Kabupaten Sumenep menduduki nomer tiga dengan jumlah penduduk miskin 206.100 jiwa (18,70 persen).

    Di sisi lain, Bupati Sumenep berdasarkan laporan harta kekayaan pejabat negara (LHKPN), tercatat sebagai bupati terkaya di Madura dengan nilai kekayaan Rp18 miliar.

    “Bupatinya terkaya di Madura, tapi rakyatnya termiskin. Ini kan ironis. Mana yang katanya keberhasilan Bupati menurunkan kemiskinan?” teriak Ketua Aliansi BEM Sumenep, Moh. Syauki.

    Ia menduga tingginya angka kemiskinan ini berkaitan dengan tidak tepat sasarannya penerima bantuan sosial (bansos) dari pemerintah. Berdasarkan temuan-temuan, penerima bansos adalah orang dekat, bukan orang miskin.

    “Orang miskin justru banyak yang tidak pernah tersentuh bansos. Temuan kami, ada lebih dari 100 warga miskin di Sumenep yang sama sekali belum pernah mendapat bantuan dari pemerintah,” ujarnya.

    Beberapa kali aksi unjuk rasa sempat memanas ketika mahasiswa mencoba memaksa masuk ke dalam kantor Pemkab Sumenep, untuk mengecek keberadaan Bupati. Apakah tengah berada di kantor dan sengaja tidak mau keluar menemui mahasiswa, atau memang benar-benar ke luar kota?

    Ketika para pengunjuk rasa mencoba merangsek masuk, terjadilah aksi saling dorong dengan aparat kepolisian yang tengah siaga membentuk pagar betis. Namun akhirnya suasana bisa diredam dan aksi dilanjutkan dengan orasi bergantian para pengunjukrasa.

    “Pak Bupati, ayo keluar temui kami. Kami ingin berdiskusi. Kami tidak mau bertemu dengan yang lain. Hanya dengan Bupati sebagai pucuk pimpinan daerah. Jangan hanya pandai menyanyi dan mencipta lagu. Kami tidak butuh itu,” tukas Syauqi.

    Setelah menunggu dan berorasi lebih dari 1 jam, mahasiswa mulai terlihat jengkel karena Bupati Sumenep, Ach. Fauzi Wongsojudo tak kunjung keluar menemui mereka. Karena itu, para pengunjukrasa pun memasang banner melintang di pintu masuk kantor Bupati.

    Banner itu bertuliskan ‘Bupati Terkaya se-Madura, Rakyatnya Termiskin no.3’. Setelah menempelkan banner, pengunjukrasa pun membacakan pernyataan sikap.

    “Pernyataan sikap kami. Satu: Bupati Sumenep takut menemui kami. Dua: Bupati Sumenep gagal mengentas kemiskinan. Tiga: Kami tidak perlu pernytaaan sikap dari siapapun selainnBupati. Kalau Bupati tidak merespkn, maka jangan salahkab kami kalau kami tidak percaya lagi,” ucapnya.

    Menurutnya, kemiskinan adalah persoalan serius yang membutuhkan penanganan serius pula. Karena itu, Aliansi BEM berjanji akan mengawal penanganan kemiskinan ini hingga tuntas.

    “Kami akan kawal, apa yang dilakukan Bupati untuk meniadakan kemiskinan. Karena hari ini diskusi dengan Bupati gagal dilakukan, maka kami akan datang kembali dengan massa yang lebih besar,” ucapnya. [tem/beq]

  • Kasus Tak Fatal, Kapolres Sumenep Dorong Restorative Justice

    Kasus Tak Fatal, Kapolres Sumenep Dorong Restorative Justice

    Sumenep (beritajatim.com) – Kapolres Sumenep, AKBP Henri Noveri Santoso meminta agar kasus-kasus pidana yang tidak fatal bisa diselesaikan melalui restorative justice (RJ).

    “Silahkan lakukan RJ untuk kasus-kasus yang tidak fatal. Dengan catatan, sesuai dengan aturan penyelidikan, penyidikan, kemudian terpenuhi ada pernyataan perdamaian antara para pihak yang berperkara. Selain itu, jangan lupa gelar perkara khusus RJ,” katanya saat mengunjungi Polsek Sapeken, Rabu (15/05/2025).

    Kapolres Sumenep melakukan kunjungan kerja ke tiga wilayah kecamatan kepulauan Sumenep, yakni Kecamatan Sapeken, Kangean, dan Kangayan sejak Selasa (14/05/2024). Kapolres berangkat menggunakan pesawat perintis Susi Air dari Bandara Trunojoyo ke Pulau Pagerungan Besar. Dari Pagerungan Besar menggunakan perahu ke Kecamatan Sapeken.

    Di Kecamatan Sapeken, Kapolres menyempatkan diri untuk bertemu dan berbincang dengan para kepala desa di Sapeken, serta sejumlah tokoh masyarakat. Selain itu, Kapolres juga mengunjungi Polsek Sapeken.

    “Kalau ada suatu permasalahan atau keluhan masyarakat, tapi masih bisa dimusyawarahkan dengan baik, ya silahkan selesaikan dengan musyawarah bersama masyarakat,” pesan Kapolres.

    Ia mengapresiasi keramahan yang ditunjukkan Polsek Sapeken kepada masyarakat. Terbukti cukup banyak masyarakat yang datang dan antusias ikut berdialog di Polsek. “Ini membuktikan bahwa eksistensi anggota disini berhasil, karena masyarakat terlihat antusias,” ujarnya.

    Ia mengajak seluruh anggota Polsek Sapeken untuk tidak berhenti berbuat baik, dan selalu semangat memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.

    “Jangan sakiti hati masyarakat. Berikan pelayanan yang terbaik. Mari kita terus belajar untuk berbuat baik,” ucapnya.

    Kabupaten Sumenep terdiri atas 27 kecamatan. 9 kecamatan diantaranya merupakan kecamatan kepulauan. Kecamatan/ Pulau Sapeken termasuk salah satu kepulauan jauh di Sumenep. Untuk tiba di Pulau Sapeken, diperlukan waktu tempuh 12 jam perjalanan laut dari Pelabuhan Kalianget, Sumenep. [tem/beq]

  • Kunjungi Pulau Sapeken, Ini Pesan Kapolres Sumenep ke Warga

    Kunjungi Pulau Sapeken, Ini Pesan Kapolres Sumenep ke Warga

    Sumenep (beritajatim.com) – Kapolres Sumenep, AKBP Henri Noveri Santoso meminta warga agar tidak mudah terprovokasi berita-berita ‘hoax’ di media sosial (medsos).

    “Sekarang ini informasi-informasi beredar sangat cepat di medsos. Termasuk juga berita ‘hoax’ atau kabar bohong, yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” kata Kapolres, di hadapan warga Pulau/ Kecamatan Sapeken.

    Pada Selasa (14/05/2024), Kapolres Sumenep melakukan kunjungan kerja ke tiga wilayah kecamatan kepulauan Sumenep, yakni Kecamatan Sapeken, Kangean, dan Kangayan. Kapolres berangkat menggunakan pesawat perintis Susi Air dari Bandara Trunojoyo ke Pulau Pagerungan Besar. Dari Pagerungan Besar menggunakan perahu ke Kecamatan Sapeken.

    Di Kecamatan Sapeken, Kapolres menyempatkan diri untuk bertemu dan berbincang dengan para kepala desa di Sapeken, serta sejumlah tokoh masyarakat.

    Dalam kesempatan itu, Kapolres juga mengingatkan agar semua pihak berperan dalam menjaga situasi Kamtibmas yang kondusif, terutama menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).

    “Tetap jaga kerukunan, meski berbeda pilihan politiknya. Dengan begitu, situasi Kamtibmas ini akan kondusif. Ini perlu sinergi semua pihak, termasuk dukungan masyarakatnya,” ujar Kapolres.

    Sementara Kepala Desa Sapeken, Joni Junaidi mengucapkan terima kasih atas kesediaan Kapolres bertemu masyarakat dan mendengarkan langsung ‘curhat’ warga Pulau Sapeken.

    “Terima kasih atas kunjungannya ke Sapeken, Pak Kapolres. Seperti inilah kondisi di Sapeken. Tadi Pak Kapolres juga sudah mendengar langsung ‘curhatan’ warga kami. Dengan begitu Pak Kapolres tahu sendiri, seperti apa keadaan di sini,” ucapnya.

    Kabupaten Sumenep terdiri atas 27 kecamatan. 9 kecamatan di antaranya merupakan kecamatan kepulauan. Kecamatan/ Pulau Sapeken termasuk salah satu kepulauan jauh di Sumenep. Untuk tiba di Pulau Sapeken, diperlukan waktu tempuh 12 jam perjalanan laut dari Pelabuhan Kalianget, Sumenep. (tem/ian)

  • Dua Lansia Sumenep Tak Pernah Dapat Bantuan, Bupati Gercep

    Dua Lansia Sumenep Tak Pernah Dapat Bantuan, Bupati Gercep

    Sumenep (beritajatim.com) – Putriya (70) dan Hotipah (64), dua orang lansia warga Dusun Brakas Dajah, Desa Guluk-Guluk, Kecamatan Guluk-Guluk, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur hidup di sebuah gubuk reyot, masuk kategori Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Tak hanya itu, keduanya hidup serba kekurangan.

    Mereka biasanya ‘angon’ atau memelihara sapi milik tetangganya untuk mendapatkan upah. Herannya, kedua lansia ini sama sekali tidak pernah mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah.

    Mendengar kabar itu, Bupati Sumenep, Ach. Fauzi Wongsojudo pun bergerak cepat. Fauzi menemui kedua lansia itu sambil membawa ‘oleh-oleh’ berupa uang, beras 3 karung, dan mie instan.

    Saat bertemu di gubuk tengah persawahan itu, Fauzi menanyakan apa keinginan dari dua lansia tersebut? Ternyata, lansia bersaudara itu sama-sama tidak ingin pindah dari rumahnya, meski kondisi sangat tidak layak.

    “Ini rumah peninggalan orang tua. Kami tidak ingin pindah dari sini. Tapi kami mengucapkan terima kasih, Pak Bupati mau datang ke sini. Tak nyangka kaula, Pak Bupati entar kaenje,” ujarnya dalam bahasa campuran Madura.

    Menanggapi itu, Fauzi meminta pihak terkait agar segera melakukan perbaikan rumah tidak layak huni milik Hotipah dan Putriya.

    “Saya juga minta bantuan aparat desa nantinya untuk ikut bergotong-royong membangun rumah Bu Hotipa dan Putriya. Karena rumahnya kan di tengah sawah. Tidak ada akses jalan. Jadi pasti perlu tenaga tambahan untuk mengangkut bahan,” ucap Bupati.

    Selain itu, ia juga meminta Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil untuk membuatkan dokumen kependudukan berupa Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK).

    Kemudian mereka juga dimasukkan ke dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) supaya bisa mendapatkan bantuan sosial.

    “Selama ini mereka tidak tersentuh bantuan karena tidak ada identitas kependudukannya. Karena itu, Pemkab segera membuatkan KTP dan KK untuk Buk Hotipa dan Putriya,” ungkapnya. [tem/beq]

  • Tujuh Tokoh ini Berebut Rekom PKB Maju Pilkada Sumenep, Siapa Saja?

    Tujuh Tokoh ini Berebut Rekom PKB Maju Pilkada Sumenep, Siapa Saja?

    Sumenep (beritajatim.com) – DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Sumenep telah menerima pendaftaran bakal calon bupati dan calon wakil bupati yang akan maju dalam Pilkada 2024.

    Ketua DPC PKB Sumenep, Imam Hasyim mengatakan, ada 7 orang yang telah menyerahkan berkas pendaftaran disertai ‘pakta integritas’ ke desk pilkada PKB Sumenep, setelah mendaftar secara online.

    “Dari 7 orang itu, 3 di antaranya mendaftar sebagai bakal calon bupati, dan 4 lainnya sebagai bakal calon wakil bupati,” katanya, Rabu (08/05/2024).

    Tiga orang yang mendaftar sebagai bakal calon bupati Sumenep adalah Unais Ali Hisyam, mantan anggota DPR RI, kemudian Abu Hasan, anggota DPRD Sumenep yang juga tokoh kepulauan, dan Hosni, Ketua Partai Nasdem Sumenep.

    Sedangkan yang mendaftar sebagai bakal calon wakil bupati Sumenep adalah Hamid Ali Munir, Ketua DPRD Sumenep, Herman Dali Kusuma, anggota DPRD Sumenep, kemudian Nur Fitriana, anggota DPRD Jawa Timur, dan Aditya Raman Dany, caleg PPP dapil 1.

    “Ketujuh bacabup dan bacawabup itu akan mengikuti uji kompetensi dan kelayakan (UKK) dari DPP PKB. UKK itu digelar serentak se-Indonesia. Untuk Jawa Timur akan diselenggarakan di Surabaya,” terang Imam Hasyim.

    Ia mengatakan, UKK itu nantinya akan menjadi salah satu penilaian yang akan menentukan rekomendasi partai. “Yang menentukan siapa cabup dan cawabup PKB itu murni kewenangan DPP. Tentu saja ada berbagai pertimbangan dan penilaian. Salah satunya UKK,” ujarnya.

    Sampai saat ini pihaknya masih menunggu informasi dari DPP, kapan UKK bagi bacabup dan bacawabup itu akan digelar. “Kalau sudah ada informasi dari DPP, kami pasti langsung menghubungi bacabup dan bacawabup yang sudah mendaftar di PKB untuk bersiap-siap mengikuti UKK,” ungkap Imam.

    Sementara ketika ditanya kemungkinan PKB akan berkoalisi dengan partai lain dalam mengusung cabup dan cawabup? Imam enggan memastikan. Hingga saat ini, PKB Sumenep belum melakukan komunikasi dengan partai lain untuk kepentingan koalisi di Pilkada.

    “Dengan modal 10 kursi, PKB Sumenep sudah bisa mengusung sendiri calonnya tanpa koalisi. Tapi keputusan apakah nanti kami berkoalisi atau tidak, kalaupun koalisi dengan partai apa? Masih dalam tahap kajian,” tukasnya. (tem/ian)

  • Cakada Independen Sumenep 2024 Bisa Konsultasi ke KPU

    Cakada Independen Sumenep 2024 Bisa Konsultasi ke KPU

     

    Sumenep (beritajatim.com) – Calon kepala daerah (cakada) Sumenep jalur independen bisa berkonsultasi ke KPU terkait tahapan Pilkada 2024. KPU Sumenep telah menyediakan layanan untuk konsultasi tersebut.

    “Ada ‘help desk’ di KPU bagi yang akan berkonsultasi tentang jalur perseorangan di Pilkada 2024,” kata Komisioner KPU Sumenep, Deki Prasetia Utama, Rabu (8/5/2024).

    KPU telah membuka pendaftaran untuk calon perseorangan sejak 5 Mei 2024. Bakal pasangan calon perseorangan tersebut harus menyerahkan dokumen syarat dukungan itu pada 8-12 Mei 2024 di Kantor KPU Sumenep.

    “Untuk hari terakhir penyerahan persyaratan dukungan itu, kami menunggu hingga jam 23.59 WIB. Kalau hari lainnya hanya sampai jam 4 sore,” ujarnya.

    Ia menjelaskan, sesuai aturan, untuk maju sebagai calon perseorangan di Pilkada Sumenep harus mengantongi minimal 65.786 dukungan yang tersebar di 14 kecamatan dari 27 kecamatan di Sumenep.

    “Dukungan tersebut berupa surat pernyataan dari warga Sumenep yang dilengkapi dengan fotokopi kartu tanda penduduk (KTP) elektronik. Sebaran dukungan itu harus 14 kecamatan minimal,” terang Deki.

    Ia mengungkapkan, hingga saat ini, belum ada satupun yang mendaftarkan diri untuk maju dalam Pilkada 2024 melalui jalur perseorangan. “Yang sebatas konsultasi pun masih belum ada hingga saat ini,” ucapnya. [tem/beq]

  • Daftar Calon Perseorangan di Pilkada Sumenep Butuh Berapa Dukungan? Ini Penjelasan KPU

    Daftar Calon Perseorangan di Pilkada Sumenep Butuh Berapa Dukungan? Ini Penjelasan KPU

    Sumenep (beritajatim.com) – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, telah membuka pendaftaran bagi masyarakat yang berniat untuk maju menjadi calon bupati/ wakil bupati Sumenep dalam Pilkada 2024 melalui jalur perseorangan.

    Komisioner KPU Sumenep, Deki Prasetya Utama menjelaskan, sesuai aturan, untuk maju sebagai calon perseorangan di Pilkada Sumenep harus mengantongi minimal 65.786 dukungan yang tersebar di 14 kecamatan dari 27 kecamatan di Sumenep.

    “Dukungan tersebut berupa surat pernyataan dari warga Sumenep yang dilengkapi dengan fotokopi kartu tanda penduduk (KTP) elektronik. Sebaran dukungan itu harus 14 kecamatan minimal,” terang Deki.

    Bakal pasangan calon perseorangan tersebut harus menyerahkan dokumen syarat dukungan itu pada 8-12 Mei 2024 di Kantor KPU Sumenep.

    “Untuk hari terakhir penyerahan persyaratan dukungan itu, kami menunggu hingga jam 23.59 WIB. Kalau hari lainnya hanya sampai jam 4 sore,” ujarnya.

    Ia berharap agar bakal pasangan calon perseorangan menyiapkan dokumen syarat dukungan di atas batas minimal atau di atas 65.786 berkas, karena masih akan dilakukan verifikasi, baik administrasi maupun faktual.

    “Nah, saat verifikasi ini kan bisa saja ditemukan dukungan ganda, atau anggota parpol, atau hal lain yang tidak memenuhi syarat. Kalau itu terjadi, maka jumlah dukungan akan berkurang,” terangnya.

    Ia menambahkan, sesuai regulasi, syarat minimal dukungan tersebut sebesar 7,5 persen dari daftar pemilih tetap (DPT) pemilu terakhir, yakni Pemilu 2024, yang sebanyak 877.135 orang. (tem/ian)

  • Tiga Gudang Ikan di Pinggir Papas Sumenep Terbakar

    Tiga Gudang Ikan di Pinggir Papas Sumenep Terbakar

    Sumenep (beritajatim.com) – Tiga gudang penyimpanan ikan di Desa Pinggir Papas, Kecamatan Kalianget, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, ludes terbakar.

    Tiga gudang terbuat dari kayu itu masing-masing milik Busaid, laki-laki (53), Busati, perempuan (70), dan Sudik, laki laki (35), warga setempat.

    Kasi Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti S mengungkapkan, kebakaran itu pertama kali diketahui Abd. Rahem, juga warga Desa Pinggir Papas. Saat ia melintas, ia melihat ada kepulan asap di gudang milik Busati.

    Ia pun langsung memberitahu pemilik gudang dan meminta tolong warga untuk memadamkan api.

    “Namun api membesar begitu cepat, mengingat gudang terbuat dari kayu. Api pun merembet ke dua gudang di sebelahnya, milik Busaid dan Sudik,” katanya, Selasa (7/5/2024).

    Warga pun melapor pada aparat Polsek Kalianget dan meminta bantuan mobil pemadam kebakaran. Empat unit mobil pemadam kebakaran pun meluncur ke lokasi.

    Dua jam berikutnya, api baru berhasil dijinakkan. Petugas pemadam kebakaran pun kemudian melakukan pembasahan untuk memastikan api benar-benar padam.

    Kebakaran gudang ikan di Sumenep

    “Akibat kebaran itu, barang-barang yang berada di dalam gudang pun ikut hangus terbakar. Di antaranya 12 balok kayu, 2 mesin diesel perahu ukuran 24 PK, 1 mesin genset listrik, beberapa karung beras masing-masing 25 kilogram, uang tunai Rp2 juta, kemudian jaring dan tempat penjemuran ikan dari kayu,” paparnya.

    Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran itu. Namun kerugian material diperkirakan mencapai Rp 200 juta. Sementara terkait sebab kebaran, hingga saat ini polisi masih melakukan penyelidikan.

    “Kami masih meminta keterangan sejumlah saksi. Diduga kuat kebakaran itu terjadi karena arus pendek atau korsleting,” pungkas Widiarti. [tem/beq]

  • Modal 10 Kursi Dewan, PKB Bakal Usung Paslon Sendiri Pilkada Sumenep

    Modal 10 Kursi Dewan, PKB Bakal Usung Paslon Sendiri Pilkada Sumenep

    Sumenep (beritajatim.com) – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Sumenep berkeinginan mengusung sendiri pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati Sumenep dalam Pilkada 2024.

    Ketua DPC PKB Sumenep, KH Imam Hasyim mengatakan, dalam Pemilu Legislatif 9 Februari 2024, PKB memperoleh 10 dari 50 kursi di DPRD Sumenep.

    “Dengan perolehan 10 kursi itu, PKB sudah bisa mengusung sendiri pasangan calon bupati dan wakil bupati Sumenep, meski tanpa koalisi partai lain,” katanya, Senin (06/05/ 2024).

    Saat ini, PKB Sumenep tengah melakukan penjaringan bakal calon bupati dan wakil bupati untuk Pilkada 2024. Sudah ada beberapa bakal calon yang mendaftar melalui desk Pilkada PKB Sumenep.

    “Yang daftar sebagai bakal calon ke PKB ini ada yang asli kader PKB, ada juga yang dari partai lain. Ya tidak apa-apa, karena memang pendaftaran ini terbuka bagi masyarakat luas,” ujarnya.

    Namun menurutnya, untuk menentukan siapa yang akan diberangkatkan oleh PKB dalam Pilkada, mutlak kewenangan DPP. Sedangkan DPC sebatas menerima berkas pendaftaran beserta pakta integritas.

    “Semua berkas pendaftaran yang masuk ke DPC kami kirimkan ke DPP. Nanti semua bakal calon wajib mengikuti wajib mengikuti Uji Kepatutan dan Kelayakan (UKK) yang dilakukan oleh DPP PKB. Ini serentak se-Indonesia. Untuk Jawa Timur ditempatkan di Surabaya,” terangnya. (tem/ian)

  • Antar Jemput Pasien, Puskesmas di Sumenep Dapat Hibah Mobil Pusling

    Antar Jemput Pasien, Puskesmas di Sumenep Dapat Hibah Mobil Pusling

    Sumenep (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep melalui Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) memberikan fasilitas kendaraan operasional roda empat atau Mobil Puskesmas Keliling (Pusling) kepada 29 Puskesmas.

    “Ini merupakan salah satu bentuk komitmen pemerintah daerah untuk memaksimalkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat, utamanya dalam layanan transportasi mengantarkan pasien,” kata Bupati Sumenep, Ach. Fauzi Wongsojudo, Senin (6/5/2024).

    Ia menjelaskan, dengan mobil Pusling tersebut, diharapkan masyarakat bisa terlayani secara maksimal, terutama untuk jangkauan transportasi.

    “Pusling ini sebuah inovasi untuk meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Jadi janglauab layanannya yang diperluas dengan Pusling ini,” ujarnya.

    Bupati menambahkan, mobil Pusling ini juga bisa digunakan untuk menjemput pasien yang akan dibawa ke Pusmesmas. Selain itu juga bisa untuk mengantarkan pasien pulang ke rumahnya setelah sembuh pasca dirawat di Puskesmas.

    “Pusling ini harus dimanfaatkan sesuai fungsinya. Jadi mobil ini hanya untuk kepentingan melayani kesehatan, jangan digunakan untuk keperluan pribadi,” tukasnya.

    Bupati pun meminta para Kepala Puskesmas dan jajarannya supaya merawat mobil Pusling itu dengan baik, karena merupakan sarana untuk lebih mendekatkan pelayanan kepada masyarakat.

    “Kami berharap para perawat dan tenaga kesehatan Puskesmas meningkatkan pelayanan kepada pasien, supaya tidak ada keluhan tentang mutu layanan. Layanilah dengan keramahan, senyum, dengan hati dan ikhlas,” ucap Bupati. [tem/suf]