kab/kota: Sumenep

  • Vinanda Prameswati Umur 26 Sudah Jadi Wali Kota Kediri, Ternyata Anak Perwira Polri

    Vinanda Prameswati Umur 26 Sudah Jadi Wali Kota Kediri, Ternyata Anak Perwira Polri

    PIKIRAN RAKYAT – Vinanda Prameswati menjadi perhatian publik setelah terpilih sebagai Wali Kota Kediri dalam Pilkada 2024 di usia 26 tahun. Kemenangan Vinanda tidak hanya mencerminkan popularitasnya di kalangan pemilih muda, tetapi juga menunjukkan bagaimana kekuatan politik keluarga dan jaringan yang kuat berperan dalam pencapaiannya.

    Sebagai putri dari seorang perwira menengah kepolisian, AKBP Edy Herwiyanto, Vinanda Prameswati tumbuh dalam lingkungan yang sarat dengan kedisiplinan dan pengalaman di bidang hukum serta pemerintahan.

    Dukungan keluarga, pengalaman di berbagai organisasi sosial, serta rekam jejaknya di dunia akademik menjadi modal besar dalam karier politiknya yang melesat cepat.

    Profil dan Latar Belakang Keluarga

    Vinanda Prameswati lahir di Surabaya pada 12 Juni 1998. Dia merupakan anak dari pasangan AKBP Edy Herwiyanto dan Siskawati.

    Ayahnya adalah seorang perwira menengah yang dikenal memiliki pengaruh kuat dalam kepolisian, terutama dalam penanganan kasus korupsi dan kejahatan ekonomi di Jawa Timur.

    Didikan keluarganya yang sarat akan kedisiplinan dan wawasan hukum menjadi faktor penting dalam pembentukan karakter Vinanda. Sejak kecil, Prameswati sudah dikenalkan dengan dunia sosial dan hukum, yang kemudian membentuk kepekaannya terhadap isu-isu publik dan pemerintahan.

    Latar Belakang Pendidikan dan Karier Akademik

    Vinanda Prameswati menempuh pendidikan dasarnya di SD Plus Rahmat Kediri, kemudian melanjutkan ke SMP Negeri 1 Kediri, dan akhirnya menamatkan SMA di SMAN 3 Kediri pada 2016.

    Setelah lulus SMA, dia melanjutkan studinya di Universitas Brawijaya Malang dengan mengambil jurusan Hukum dan berhasil meraih gelar Sarjana Hukum (S.H.) pada 2020.
    Ambisinya dalam dunia hukum membawanya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

    Pada 2023, Prameswati meraih gelar Magister Kenotariatan dari Universitas Airlangga Surabaya dengan predikat cum laude. Dengan latar belakang akademik yang kuat, Vinanda dianggap memiliki pemahaman hukum yang baik, yang menjadi bekalnya dalam dunia politik.

    Rekam Jejak Karier dan Organisasi

    Vinanda Prameswati tidak hanya berprestasi di bidang akademik, tetapi juga aktif dalam berbagai organisasi sosial dan politik. Sejak kuliah, dia aktif dalam Forum Kajian dan Penelitian Hukum (FKPH) Fakultas Hukum Universitas Brawijaya.

    Kemudian, dia terlibat dalam Indonesia Youth Opportunities in International Networking (IYOIN), di mana ia menjabat sebagai Divisi Acara.

    Setelah menyelesaikan pendidikannya, Vinanda Prameswati terjun lebih dalam ke dunia sosial dan kemasyarakatan dengan memimpin Relawan Suket Teki Nusantara (RSTN), sebuah organisasi yang fokus pada pemberdayaan masyarakat marginal.

    Dia juga menjabat sebagai Ketua Asosiasi Pedagang Kaki Lima (APKL), di mana ia aktif memperjuangkan hak-hak pedagang kecil.

    Di dunia politik, Vinanda bergabung dengan DPD Partai Golkar Kota Kediri dan langsung menduduki posisi Wakil Ketua. Kiprahnya dalam partai ini semakin memperkuat jaringan politiknya, yang akhirnya mengantarkannya menjadi calon Wali Kota Kediri.

    Bagaimana Vinanda Bisa Menjadi Wali Kota Kediri di Usia 26 Tahun?

    Menjadi Wali Kota di usia muda tentu bukan hal yang mudah. Vinanda Prameswati diusung oleh koalisi besar yang terdiri dari tujuh partai parlemen: Partai Golkar, Demokrat, Gerindra, PDIP, PKB, PKS, dan Hanura.

    Selain itu, enam partai non-parlemen seperti PSI, PPP, Partai Gelora, PKN, Partai Garuda, dan PBB juga mendukung pencalonannya. Dukungan masif dari berbagai partai ini menunjukkan bahwa Vinanda memiliki kekuatan politik yang tidak bisa dianggap remeh.

    Selain faktor partai, jaringan keluarganya juga menjadi aspek penting dalam perjalanan politiknya. Dengan ayahnya yang memiliki posisi strategis di kepolisian, Vinanda mendapatkan akses ke berbagai tokoh dan jejaring politik yang mendukung pencalonannya.

    Vinanda Prameswati juga didukung oleh kalangan pesantren dengan menggandeng KH Qowimuddin Thoha (Gus Qowim) sebagai pasangannya dalam Pilkada Kediri 2024.

    Dalam kampanye, Vinanda Prameswati dan Gus Qowim mengusung visi MAPAN (Maju, Agamis, Produktif, Aman, dan Ngangeni). Konsep ini menarik perhatian masyarakat, terutama kalangan muda dan santri, yang melihat duet ini sebagai representasi keseimbangan antara modernitas dan nilai-nilai keagamaan.

    Sosok Ayahnya, AKBP Edy Herwiyanto

    AKBP Edy Herwiyanto bukanlah sosok yang asing dalam dunia hukum dan kepolisian. Pria kelahiran Nganjuk ini dikenal memiliki rekam jejak panjang dalam menangani kasus-kasus besar, terutama yang berkaitan dengan korupsi dan kejahatan ekonomi.

    Dia saat ini menjabat sebagai Kasubdit Tipikor Ditkrimsus Polda Jatim, posisi yang membuatnya banyak berinteraksi dengan pejabat publik dan politisi.

    Dalam beberapa kasus besar, AKBP Edy Herwiyanto sempat menjadi sorotan, termasuk dalam penyelidikan mega skandal korupsi pengisian jabatan perangkat desa di Kabupaten Kediri tahun 2023. Kasus ini melibatkan ratusan desa dan dugaan penyelewengan dana miliaran rupiah, tetapi hingga kini belum ada tersangka yang ditetapkan.

    Selain itu, AKBP Edy Herwiyanto juga terlibat dalam penyelidikan kasus ruislag (pertukaran tanah) di Sumenep yang menyebabkan kerugian negara lebih dari 100 miliar rupiah. Kasus ini melibatkan sejumlah pejabat daerah dan pengusaha yang diduga memanfaatkan celah hukum untuk melakukan transaksi ilegal.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Cuaca Jatim Besok, 22 Februari 2025: Mayoritas Daerah Dilanda Hujan, Intensitas Ringan hingga Sedang

    Cuaca Jatim Besok, 22 Februari 2025: Mayoritas Daerah Dilanda Hujan, Intensitas Ringan hingga Sedang

    TRIBUNJATIM.COM – Inilah ramalan cuaca Jatim besok Sabtu, 22 Februari 2025.

    Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), mayoritas daerah dilanda hujan besok.

    Intensitas hujan yaitu ringan dan sedang.

    Hujan mulai mengguyur sekira pukul 06.00 WIB, yaitu di Bangkalan, Blitar, Jember, Jombang, Kediri, Kota Batu, Malang, Mojokerto, Lumajang, Madiun, Magetan, Ngawi, Pacitan, Pamekasan, Ponorogo, Probolinggo, Sampang, Sidoarjo, Tuban, dan Tulungagung.

    Saat pukul 09.00 WIB, hujan juga turun di hampir seluruh wilayah Jawa Timur.

    Tak hanya ringan, intensitas sedang akan terjadi, yaitu di Bojonegoro, Bondowoso, Madiun, Malang, Nganjuk, Ngawi, Pacitan, Ponorogo, dan Situbondo.

    Wilayah yang tak hujan akan mengalami cuaca berawan, seperti Gresik, Pasuruan, Probolinggo, dan Sumenep.

    Hujan masih mengguyur sekira pukul 12.00 WIB.

    Wilayah yang dimaksud tersebut antara lain:

    Sumenep
    Sidoarjo
    Probolinggo
    Pasuruan
    Ngawi
    Magetan
    Lumajang
    Bojonegoro

    Cuaca cenderung berawan saat sore dan malam.

    Namun, Tulungagung akan berkabut pada sekira pukul 18.00 dan 21.00 WIB.

    Informasi lengkap mengenai ramalan cuaca ini dapat diakses melalui tautan ini: KLIK.

    Selamat beraktivitas!

    —–

    Berita Jatim dan berita viral lainnya.

    Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com

  • Ketua DPRD Sumenep Sambut Baik Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Terpilih

    Ketua DPRD Sumenep Sambut Baik Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Terpilih

    Sumenep (beritajatim.com) – Ketua DPRD Sumenep, H. Zainal Arifin, menyambut baik pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Sumenep terpilih, Achmad Fauzi Wongsojudo dan KH. Imam Hasyim, untuk kepemimpinan 2025-2030 di Istana Negara, Jakarta, Kamis (20/2/2025).

    Menurut Zainal, pada awal masa bertugas, duet Fauzi-Kiai Imam menghadapi tantangan efisiensi anggaran. Meski begitu, ia optimistis keduanya mampu mengatasi tantangan tersebut dengan baik.

    “Bupati dan Wakil Bupati harus cermat dalam memprioritaskan anggaran untuk program-program yang berdampak langsung terhadap masyarakat, terutama yang berkaitan dengan kesejahteraan dan ketahanan pangan,” ujar Zainal di Sumenep, Jumat (21/2/2025).

    Zainal menjelaskan bahwa Bupati Fauzi memiliki pengalaman dalam menghadapi efisiensi anggaran. Pada periode pertamanya, Fauzi dihadapkan pada refocusing anggaran akibat pandemi Covid-19.

    “Kami optimistis Bupati Fauzi mampu menghadapi tantangan efisiensi anggaran,” jelasnya.

    Lebih lanjut, Bendahara DPC PDI Perjuangan Sumenep itu mengingatkan Fauzi-Kiai Imam untuk bekerja keras dalam menunaikan janji-janji politik mereka selama masa kampanye.

    “Yang perlu kita dukung dan kita kawal, Bupati Fauzi harus bekerja keras menunaikan janji-janji politiknya,” terangnya.

    “Karena itu berkait erat dengan harapan dan mandat masyarakat Sumenep,” tandasnya. (but)

     

     

  • Achmad Fauzi Wongsojudo dan KH Imam Hasyim Resmi Dilantik sebagai Bupati-Wakil Bupati Sumenep

    Achmad Fauzi Wongsojudo dan KH Imam Hasyim Resmi Dilantik sebagai Bupati-Wakil Bupati Sumenep

    Sumenep (beritajatim.com) – Achmad Fauzi Wongsojudo dan KH Imam Hasyim resmi dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Sumenep, Madura, pada Kamis (20/02/2025). Pelantikan ini berlangsung di Istana Negara, Jakarta, bersama 480 kepala daerah lainnya. Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, langsung memimpin prosesi pelantikan tersebut.

    Dalam pidatonya, Presiden menekankan pentingnya pengabdian kepada rakyat dan mempercepat pembangunan daerah demi kemajuan bangsa. Ia juga mengingatkan agar para pemimpin daerah tidak hanya fokus pada pembangunan fisik, tetapi juga meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat.

    Usai dilantik, Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, menegaskan komitmennya untuk melanjutkan pembangunan dengan semangat dan harapan baru demi mewujudkan Sumenep yang lebih maju.

    “Pelantikan ini bukan sekedar titik awal perjalanan kami, tetapi juga sebagai komitmen untuk mewujudkan harapan masyarakat agar Sumenep lebih baik. Kami akan berupaya semaksimal mungkin untuk menghadirkan kebijakan yang tepat sasaran,” ujar Fauzi.

    Ia menambahkan bahwa kepemimpinannya akan berfokus pada program-program yang berdampak langsung bagi masyarakat, terutama dalam hal peningkatan infrastruktur, pemberdayaan ekonomi, serta pemajuan sektor pendidikan dan kesehatan.

    Sementara itu, Wakil Bupati Sumenep, KH Imam Hasyim, juga menyampaikan rasa syukur dan tekadnya untuk bekerja sama dengan seluruh elemen masyarakat dan pemerintah daerah dalam upaya memajukan Sumenep.

    Menurutnya, kerja keras dan kebersamaan antara pemimpin dan rakyat adalah kunci untuk mewujudkan Sumenep yang lebih sejahtera dan maju. Ia optimis bahwa pemerintahan yang baru ini akan membawa perubahan signifikan, mempercepat pembangunan, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

    “Tentu saja kami perlu dukungan penuh dari semua pihak untuk mewujudkan visi dan misi yang telah kami susun. Pemimpin dan rakyat harus bersama dan selaras,” ungkapnya.

    Dengan kepemimpinan yang baru ini, masyarakat Sumenep menaruh harapan besar agar berbagai program pembangunan dapat berjalan efektif dan membawa dampak positif bagi kesejahteraan warga. [tem/suf]

  • Stok Elpiji di 10 Pangkalan di Pulau Kangean Sumenep Kosong
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        20 Februari 2025

    Stok Elpiji di 10 Pangkalan di Pulau Kangean Sumenep Kosong Surabaya 20 Februari 2025

    Stok Elpiji di 10 Pangkalan di Pulau Kangean Sumenep Kosong
    Tim Redaksi
    SUMENEP, KOMPAS.com
    – Setidaknya, 10 pangkalan
    elpiji
    di Kecamatan Arjasa, Pulau Kangean, Kabupaten
    Sumenep
    , Jawa Timur, dikabarkan tak memiliki stok elpiji tiga kilogram.
    Chirzin Khuraira, pemilik pangkalan di Desa Arjasa, Pulau Kangean, pun mengakui bahwa banyak pangkalan elpiji
    kosong
    .
    “Saya hitung ada 10 pangkalan yang kosong,” ucap Chirzin di Sumenep, Kamis (20/2/2025).
    Akibatnya, lanjut Chirzin, stok elpiji atau yang lebih dikenal dengan sebutan “tong” oleh warga Pulau Kangean itu menjadi langka.
    Sebelumnya, memang sempat terjadi cuaca buruk di wilayah perairan Sumenep, sehingga tidak ada kapal sembako yang mengangkut elpiji ke sejumlah
    kepulauan
    .
    Namun, setelah cuaca normal, kapal sembako tetap tidak berangkat karena masih menunggu pengiriman elpiji di Pelabuhan Rakyat (Pelra) Gersik Putih, Kecamatan Kalianget, Kabupaten Sumenep.
    “Kapal (sembako) kami sudah menunggu lama, sekitar 10 harian kapal tidak berangkat. Nunggu terisi (elpiji),” terang Chirzin.
    Menurut Chirzin, kelangkaan itu terjadi karena sedang terjadi antrean pengisian di Stasiun Pengisian Bulk
    Elpiji
    (SPBE) yang ada di Desa Bluto dan Desa Pekandangan, Kecamatan Bluto.
    Selain itu, beredar kabar bahwa SPBE juga memiliki agen dan PT sendiri untuk melakukan distribusi.
     
    “Katanya SPBE antre. Tapi ada juga yang bilang, SPBEnya punya agen dan PT sendiri. Itu lebih didahulukan, katanya,” terang dia.
    Secara terpisah, salah satu agen gas elpiji yang menyuplai ke wilayah Pulau Kangean, Muhammad Aprisal, mengungkapkan, pendistribusian sudah mulai kembali normal.
    Beberapa pekan terakhir, menurut Isal, terkendala cuaca buruk yang terjadi cukup lama.
    Sehingga perahu sembako tidak bisa menyuplai elpiji ke wilayah kepulauan, khususnya Pulau Kangean dan Masalembu.
    Stok elpiji untuk dua kepulauan itu dialihkan ke kepulauan lain seperti Pulau Sepudi, Raas, dan Pulau Sapeken.
    Namun, ketika pangkalan elpiji di Pulau Kangean dan Masalembu minta distribusi, maka pihak agen harus menunggu jadwal pengisian di SPBE.
    “Nah, ketika Pulau Kangean dan Pulau Masalembu butuh (elpiji), kan akhirnya harus nunggu dulu dari SPBE,” sambung Isal.
    Isal juga menegaskan, tidak ada pengurangan jatah gas elpiji di wilayah kepulauan. Menurut dia, sejauh ini, stok elpiji aman dan hanya terkendala distribusi ke wilayah kepulauan, salah satunya saat terjadi cuaca buruk.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mobil Terbakar Depan Masjid Jamik Sumenep, Polisi Temukan Botol Isi Pertalite dalam Mobil

    Mobil Terbakar Depan Masjid Jamik Sumenep, Polisi Temukan Botol Isi Pertalite dalam Mobil

    Sumenep (beritajatim.com) – Aparat Polres Sumenep masih melakukan penyelidikan atas kejadian mobil terbakar di depan Masjid Jamik Sumenep.

    Kasi Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti mengungkapkan, pihaknya menunggu hasil dari tim labfor Polda Jatim, untuk memastikan penyebab terjadinya kebakaran mobil tersebut.

    “Kami tidak ingin menduga-duga tentang penyebab kebakaran itu. Kita tunggu saja hasil penyelidikan dan penelitian tim labfor Polda Jatim,’ katanya, Rabu (19/02/2025).

    Sebuah mobil Agya warna putih nopol M 1891 TI, terbakar di depan Masjid Jamik Sumenep pada Selasa (18/02/2025) menjelang Maghrib. Kejadian tersebut cukup menghebohkan warga yang ada di sekitar masjid. Beruntung lokasi kejadian berdekatan dengan kantor pemadam kebakaran. Mobil pemadam kebakaran pun langsung menuju lokasi dan memadamkan api dari dalam mobil tersebut.

    Dalam waktu singkat, api dapat dipadamkan. Api diduga berasal dari dalam mobil. Kondisi jok mobil hangus terbakar. Namun api tidak sampai merambat membakar bodi mobil.

    Kebakaran mobil tersebut menyebabkan dua orang mengalami luka bakar serius. Mereka bernama Benny Faisar (36), warga Desa Manding Timur Kecamatan Manding, dan Novita Widya Ningrum (40), warga Desa Lalangon Kecamatan Manding.

    Kejadian itu berawal ketika Benni mengantarkan ibunya akan belanja ke Toko ‘Suramadu’ di dekat Masjid Jamik. Kemudian ibunya Benni turun dari mobil dan masuk ke toko Suramadu. Sedangkan Benni tetap di dalam mobil.

    Tak berselang lama, datang Novita Widya Ningrum dengan mengendarai sepeda motor, bermaksud menemui Benni. Novita langsung membuka pintu mobil dan tiba-tiba terjadilah kebakaran itu. Benni dan Novita ikut terbakar.

    “Dua korban itu mengalami luka bakar serius dan dirawat di ruang ICU RSUD Sumenep. Namun hari ini kondisi Benny sudah stabil dan dipindahkan ke ruang perawatan di paviliun. Sedangkan Novita masih berada di ruang ICU,” ungkap Widiarti.

    Dari hasil olah TKP, polisi menemukan 1 botol air mineral yang berisikan Pertalite. Belum diketahui pasti, untuk apa BBM jenis pertalite tersebut.

    “Kondisi korban masih kritis. Jadi belum memungkinkan untuk dimintai keterangan. Kalau untuk kerugian material, ditaksir mencapai Rp 60 juta,” ujar Widiarti. (tem/ian)

  • Mobil Terbakar di Depan Masjid Jamik Sumenep, 2 Orang Kritis
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        19 Februari 2025

    Mobil Terbakar di Depan Masjid Jamik Sumenep, 2 Orang Kritis Surabaya 19 Februari 2025

    Mobil Terbakar di Depan Masjid Jamik Sumenep, 2 Orang Kritis
    Tim Redaksi
    SUMENEP, KOMPAS.com
    – Sebuah mobil dengan nomor polisi M 1981 TI terbakar di depan
    Masjid Jamik
    Kabupaten
    Sumenep
    , Jawa Timur, Rabu (19/2/2025).
    Kasi Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti, mengungkapkan, akibat peristiwa itu dua orang mengalami luka bakar.
    Dua korban itu adalah Benny Faisar Rahman (27), warga Desa Manding Timur, Kecamatan Manding, dan Novita Widya Ningrum (41), warga Desa Lalangon, Kecamatan Manding, Kabupaten Sumenep.
    “Keduanya sedang dirawat intensif di RSUD Dr. Moh. Anwar Sumenep,” kata Widiarti, Rabu (19/2/2025).
    Dari lokasi kejadian, polisi mengamankan barang bukti berupa satu unit mobil, satu botol air mineral yang berisi pertalite, dan satu sepeda motor matik.
    Polisi masih menyelidiki penyebab kebakaran itu, di antaranya dengan mengumpulkan barang bukti, melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), dan meminta keterangan dari sejumlah saksi di lokasi kejadian.
    “Sat Reskrim Polres Sumenep masih terus melakukan penyelidikan penyebab peristiwa itu,” lanjut Widiarti.
    Peristiwa itu bermula saat korban, Benny Faisar Rahman, memarkir mobilnya di depan Masjid Jamik.
    Saat itu, korban mengantar ibunya yang hendak menuju toko miliknya, yang berada di samping masjid.
    Korban memilih tetap berada di dalam mobil saat ibunya menuju toko.
    Tidak lama kemudian, Novita Widya Ningrum datang dengan mengendarai sepeda motor matik.
    Widya langsung membuka pintu mobil, dan tidak lama kemudian kebakaran terjadi dan menyebabkan keduanya terbakar.
    “Motif kejadian itu belum diketahui,” terang dia.
    Selain menyebabkan dua korban mengalami luka bakar, peristiwa itu juga menyebabkan kerugian yang ditaksir mencapai Rp 60 juta.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polres Pamekasan Buru Rekan Pencuri Kotak Amal Masjid

    Polres Pamekasan Buru Rekan Pencuri Kotak Amal Masjid

    Pamekasan (beritajatim.com) – Polres Pamekasan, memburu satu pencuri kotak amal masjid berinisial H, yang merupakan rekan pencuri lain inisial IS yang lebih dulu ditangkap Satreskrim Polres Pamekasan, Selasa (18/2/2025) kemarin.

    Hal tersebut dilakukan setelah proses pendalaman kasus sekaligus melakukan pelacakan terhadap keberadaan pemilik kendaraan yang digunakan dalam aksi pencurian tersebut. Terlebih saat beraksi, pelaku IS mengendarai mobil jenis Sedan dengan nopol M 75 HS.

    “Sejauh ini kami terus berkoordinasi dan melakukan upaya pencarian terhadap tersangka lainnya, serta barang bukti terkait. Termasuk kendaraan yang digunakan, yakni mobil dengan nopol M 75 HS,” kata Kasi Humas Polres Pamekasan, AKP Sri Sugiarto, Rabu (19/2/2025).

    Pengungkapan kasus tersebut tidak lepas dari penangkapan IS, warga Desa Bakeong, Kecamatan Guluk-Guluk, Sumenep, beraksi di dua masjid berbeda di Pamekasan, yakni di Masjid Nurul Huda, Desa Trasak, Kecamatan Larangan, serta Masjid Nurul Falah, Desa Kaduara Barat, Kecamatan Larangan, Pamekasan, Senin (17/2/2025) lalu.

    Dari aksi tersebut, pelaku terekam Closed Circuit Television (CCTV) yang terpasang di Masjid Nurul Huda Trasak. Berdasar rekaman CCTV tersebut, petugas melakukan penyelidikan dan pelacakan terhadap pelaku.

    Tidak berselang lama, personil Satreskrim Polres Pamekasan, berhasil menangkap tersangka IS yang diketahui berasal dari Kabupaten Sumenep. Selanjutnya ia menjalani pemeriksaan intensif terkait aksi pencurian yang sangat meresahkan.

    Hasil pemeriksaan, pencuri kotak amal yang ditangkap Satreskrim Polres Pamekasan, mengumpulkan uang sebesar Rp 851 ribu berkat aksinya melakukan pencurian kotak amal di dua masjid berbeda di Pamekasan. [pin/but]

  • Dua Penumpang Mobil Agya Terbakar di Sumenep Masih Dirawat Intensif

    Dua Penumpang Mobil Agya Terbakar di Sumenep Masih Dirawat Intensif

    Sumenep (beritajatim.com) – Dua penumpang mobil Agya yang terbakar di depan Masjid Jamik Sumenep hingga kini masih menjalani perawatan intensif di RSUD dr. H. Moh Anwar Sumenep. Keduanya mengalami luka bakar serius akibat insiden tersebut.

    “Saya di lokasi kemarin melihat dua orang keluar dari mobil dalam keadaan terbakar. Yang satu laki-laki, yang satu perempuan. Yang laki-laki lari ke arah masjid dengan kondisi masih ada api di tubuhnya. Yang perempuan lari ke arah selatan,” kata salah satu saksi mata, Uvek Rulianto, Rabu (19/2/2025).

    Mobil Agya berwarna putih dengan nomor polisi M 1891 TI terbakar di depan Masjid Jamik Sumenep pada Selasa (18/02/2025) menjelang Maghrib. Peristiwa ini menghebohkan warga sekitar. Beruntung, lokasi kejadian berdekatan dengan kantor pemadam kebakaran sehingga petugas cepat merespons dan memadamkan api yang berasal dari dalam mobil.

    Api berhasil dipadamkan dengan cepat, namun bagian dalam mobil, terutama jok, hangus terbakar. Meski demikian, api tidak sempat merambat ke bodi kendaraan.

    Dari informasi yang dihimpun, dua korban yang berada di dalam mobil diketahui bernama Benny Faisar (36), warga Desa Manding Timur, Kecamatan Manding, dan Novita Widya Ningrum (40), warga Desa Lalangon, Kecamatan Manding.

    Saat ini, keduanya masih mendapatkan perawatan medis di RSUD Sumenep. Benny Faisar mengalami luka bakar serius tetapi kondisinya telah stabil dan dipindahkan ke ruang perawatan di paviliun. Sementara itu, Novita masih dirawat di ruang ICU.

    Plt Kasi Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti S, menjelaskan bahwa pihak kepolisian telah melakukan olah TKP dan memasang garis polisi di lokasi kejadian. Namun, penyebab pasti kebakaran masih dalam penyelidikan.

    “Kami masih menunggu kedatangan Tim Labfor Polda Jatim untuk mengungkap penyebab kebakaran mobil Agya tersebut,” ungkapnya singkat. [tem/beq]

  • Anggaran Perdin Anggota DPRD Sumenep Terpangkas Rp10 M

    Anggaran Perdin Anggota DPRD Sumenep Terpangkas Rp10 M

    Sumenep (beritajatim.com) – Dana transfer dari pusat ke daerah baik dana alokasi umum (DAU) maupun dana alokasi khusus (DAK) untuk Kabupaten Sumenep berkurang Rp 192,995 miliar. Rinciannya, untuk DAU berkurang Rp 27 miliar lebih, dan untuk DAK berkurang Rp 160 miliar lebih.

    Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sumenep, Edy Rasiyadi menjelaskan, sesuai Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), re-alokasi anggaran itu akan diberlakukan selain untuk infrastruktur, juga untuk perjalanan dinas, rapat-rapat, serta studi banding.

    “Yang terpangkas semua perjalanan dinas, baik legislatif maupun eksekutif. Selama ini, anggaran perjalanan dinas untuk anggota DPRD dan Sekretaris Dewan sekitar 49 persen. Selebihnya untuk eksekutif, termasuk Bupati, Wabup, Sekda, serta Kepala-kepala OPD,” katanya, Selasa (18/02/2025).

    Ia memaparkan, untuk perjalanan dinas anggota DPRD dan Sekwan Sumenep, pemangkasan anggaran mencapai Rp 10,55 milyar. Sebelumnya, anggaran perdin mereka mencapai Rp 21,11 miliar.

    “Kami telah menyampaikan kebijakan ini ke pimpinan DPRD dan mengirimkan surat resmi ke Sekwan DPRD Sumenep terkait re-alokasi anggaran itu,” terangnya.

    Sementara Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sumenep, Indra Wahyudi, mengaku pihaknya akan mengikuti regulasi yang telah ditetapkan Presiden tersebut.

    “Ya mau tidak mau harus mau. Tidak ada pilihan. Karena itu kan berkaitan dengan Inpres. Jadi kita harus menerima,” tandasnya.

    Karena itu, lanjut Indra, pihaknya dalam waktu dekat akan menggelar rapat dengan Badan Anggaran (Banggar) DPRD dan mengundang Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) untuk membahas re-alokasi tersebut.

    “Nanti akan kita bahas formulasi dari re-alokasi ini. Seperti apa yang lebih efektif. Kami berharap dengan efisiensi ini, anggaran di APBD Sumenep bisa di re-alokasi untuk kepentingan masyarakat luas,” ujarnya. (tem/but)