kab/kota: Sumenep

  • Puncak Arus Balik di Pelabuhan Kalianget Terjadi Hari Ini, Lima Kapal Dikerahkan

    Puncak Arus Balik di Pelabuhan Kalianget Terjadi Hari Ini, Lima Kapal Dikerahkan

    Sumenep (beritajatim.com) – Puncak arus balik Lebaran 2025 di Pelabuhan Kalianget, Sumenep, Madura, diperkirakan terjadi hari ini, Selasa (8/4/2025). Sebanyak lima kapal dikerahkan untuk mengantisipasi lonjakan penumpang yang datang dari berbagai wilayah kepulauan.

    “Hari ini menjadi puncak arus balik, karena para pemudik kemarin masih menunggu lebaran ketupat. Nah, setelah lebaran ketupat, hari ini para pemudik akan kembali ke tempat mereka bekerja,” kata Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kalianget, Azwar Anas.

    Azwar menjelaskan, peningkatan arus balik sebenarnya sudah mulai terasa sejak 3 April 2025. Saat itu, jumlah penumpang yang tiba di Pelabuhan Kalianget dari berbagai kepulauan mencapai 977 orang. Lonjakan penumpang terus terjadi hingga Sabtu, Minggu, dan Senin. Pada Senin kemarin, tercatat ada tiga kapal dari Pulau Kangean dan satu kapal dari Pulau Sapudi yang merapat ke pelabuhan.

    “Nah hari ini diperkirakan ada 5 kapal yang tiba di Pelabuhan Kalianget. Dua kapal berasal dari Kangean, kemudian 1 kapal masing-masing datang dari Jangkar Situbondo, Masalembu, dan Sapudi,” terang Azwar.

    Menurut data KSOP, lonjakan terbesar penumpang hari ini diperkirakan berasal dari Pulau Kangean, Raas, dan Sepudi. Untuk memastikan kelancaran arus keluar-masuk penumpang, pihak pelabuhan telah menyiapkan skema khusus pengaturan lalu lintas kendaraan.

    Jalur masuk kendaraan ke pelabuhan diarahkan melalui pintu gerbang Pelindo, sementara akses keluar akan dialihkan melalui dermaga milik PT Garam.

    “Langkah ini diambil untuk mengurangi kemacetan dan memastikan arus balik para penumpang di Pelabuhan Kalianget berjalan lancar dan aman,” ujarnya. [tem/beq]

  • Ribuan Pemudik Kepulauan Sumenep Belum Kembali ke Perantauan
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        7 April 2025

    Ribuan Pemudik Kepulauan Sumenep Belum Kembali ke Perantauan Surabaya 7 April 2025

    Ribuan Pemudik Kepulauan Sumenep Belum Kembali ke Perantauan
    Tim Redaksi
    SUMENEP, KOMPAS.com
    – Memasuki puncak
    arus balik
    Idul Fitri 1446 Hijriah, ribuan pemudik dari wilayah kepulauan Kabupaten
    Sumenep
    , Jawa Timur, tercatat belum kembali ke perantauan hingga Senin (7/4/2025).
    Berdasarkan data dari Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Kalianget, tercatat sebanyak 4.958 pemudik masih berada di kampung halaman mereka.
    “Namun memasuki puncak arus balik, empat ribu lebih pemudik atau 45 persen belum kembali,” kata Kepala Kantor Syahbandar Kalianget, Azwar Anas, di Sumenep.
    Ribuan pemudik tersebut berasal dari sejumlah wilayah kepulauan seperti Sepudi, Ra’as, Kangean, Sapeken, Masalembu, dan Karamian.
    Sebelumnya, selama arus mudik, jumlah pemudik yang tiba di kepulauan Sumenep mencapai 10.979 orang. Mereka menumpang belasan kapal penyeberangan melalui Pelabuhan Kalianget.
    Memasuki hari ketujuh lebaran, jumlah pemudik asal kepulauan yang tercatat sudah kembali melalui Pelabuhan Kalianget sebanyak 6.021 orang.
    Anas menjelaskan, arus balik mulai menunjukkan peningkatan sejak H+3 Idul Fitri. Pada H+3, tercatat 1.033 pemudik tiba di Pelabuhan Kalianget. Kemudian berturut-turut 1.130 pemudik pada H+4, dan 1.147 pemudik pada H+5.
    “Diperkirakan pada hari ini penumpang turun di Pelabuhan Kalianget berjumlah 1.311 orang,” ujar Anas.
    Ia menduga sebagian pemudik yang belum tercatat kembali melalui Kalianget, kemungkinan menumpang kapal yang berlabuh di pelabuhan lain.
    “(Kemungkinan) ada yang balik via (Pelabuhan) Jangkar, ada juga yang balik via Pelabuhan Surabaya,” katanya.
    Selain itu, pemudik juga diduga pulang secara bertahap dan tidak menunggu jadwal arus balik seperti yang diprediksi oleh KSOP.
    “Ada juga yang baliknya bertahap, karena tidak menunggu waktu yang ditentukan,” tutup Anas.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Info Magang BCA 2025 untuk Posisi Teller, Customer Service dan CS Pembuatan Rekening Online – Halaman all

    Info Magang BCA 2025 untuk Posisi Teller, Customer Service dan CS Pembuatan Rekening Online – Halaman all

    Berikut ini informasi magang BCA 2025 untuk posisi Teller, Customer Service dan CS pembuatan rekening online.

    Tayang: Senin, 7 April 2025 09:42 WIB

    karir.bca.co.id

    MAGANG BAKTI BCA – Tangkapan layar laman BCA Karier pada Senin (7/4/2025). Berikut ini informasi magang BCA 2025 untuk posisi Teller, Customer Service dan CS pembuatan rekening online. 

    TRIBUNNEWS.COM – Berikut ini informasi lowongan magang di Bank Central Asia (BCA).

    BCA membuka program Magang Bakti BCA 2025 untuk posisi Customer Service (CS), Teller, dan CS pembuatan rekening online.

    Pendaftaran program ini dibuka hingga 31 Desember 2025.

    Pemagang akan mendapatkan uang saku per bulan, cuti, tunjangan kesehatan dan mendapatkan sertifikat/tunjangan beasiswa.

    Bagi Anda yang ingin mengikuti program magang di BCA dapat melihat informasi di bawah ini.

    Tahap Seleksi Magang Bakti BCA 2025

    Seleksi Administrasi
    Tes Online
    Wawancara HR
    Pemeriksaan Kesehatan
    Perjanjian Kerja
    Diterima.

    Syarat Pendaftaran Frontliner (CS/Teller)

    Ramah,terampil, solutif, dan mampu berkomunikasi dengan baik
    Pria atau wanita berpenampilan menarik
    Lulusan SMA / SMK (nilai rata-rata rapor semester 5,6 min. 70) 
    Lulusan D1 – D3 dan S1 (IPK min. 2,50)
    Warga Negara Indonesia berusia 18 s/d 24 tahun
    Bersedia ditempatkan di seluruh cabang BCA di wilayah kota seleksi
    Belum menikah dan bersedia tidak menikah selama menjalani Program Permagangan Bakti
    Belum pernah mengikuti program Magang Bakti BCA sebelumnya.

    Syarat CS Pembuatan Akun Online

    Pendaftar posisi CS belum menikah dan bersedia tidak menikah selama menjalani Program Permagangan Bakti
    Berintegritas, teliti, dan memiliki problem solving skill
    Mampu berkomunikasi efektif melalui lisan dan tulisan
    Memiliki kemampuan dasar komputer yang baik
    Bersedia ditempatkan di Serpong/Tangerang dan Semarang dengan jam kerja shift.

    *) Pendaftaran dilakukan melalui website https://bca.id/joinpemol1 dan https://bca.id/joinmgb1

    Lokasi Magang Bakti BCA 2025 Teller dan CS

    Balikpapan
    Bandar Lampung
    Bangkalan
    Banjarmasin
    Banjarnegara
    Bantul
    Banyumas
    Banyuwangi
    Batam
    Batang
    Bau-bau
    Berau
    Binjai
    Blitar
    Blora
    Bojonegoro
    Bontang
    Boyolali
    Brebes
    Cilacap
    Cirebon
    Deli Serdang
    Demak
    Denpasar
    Gresik
    Grobogan
    Gunungkidul
    Jabodetabek
    Jambi
    Jayapura
    Jember
    Jepara
    Jombang
    Karanganyar
    Karo
    Kebumen
    Kediri
    Kendal
    Kendari
    Ketapang
    Klaten
    Kubu Raya
    Kudus
    Kulon Progo
    Labuan Bajo
    Lamongan
    Madiun
    Magelang
    Makassar
    Malang
    Manokwari
    Medan
    Mempawah
    Merauke
    Mojokerto
    Palembang
    Pamekasan
    Pangkal Pinang
    Parepare
    Pasuruan
    Pati
    Pekalongan
    Pekanbaru
    Pemalang
    Pematangsiantar
    Pontianak
    Probolinggo
    Purbalingga
    Purwokerto
    Purworejo
    Rembang
    Salatiga
    Samarinda
    Sambas
    Sampang
    Sanggau
    Semarang
    Sidoarjo
    Singaraja
    Singkawang
    Sintang
    Situbondo
    Sleman
    Solo
    Sorong
    Sragen
    Sukoharjo
    Sumenep
    Surabaya
    Surakarta
    Tanjungbalai
    Tanjung Pinang
    Tarakan
    Tasikmalaya
    Tebing Tinggi
    Tegal
    Temanggung
    Ternate
    Timika
    Tuban
    Wonogiri
    Wonosobo
    Yogyakarta.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’1′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Mayat Tanpa Kepala Ditemukan di Pesisir Pantai Desa Poteran Talango Sumenep

    Mayat Tanpa Kepala Ditemukan di Pesisir Pantai Desa Poteran Talango Sumenep

    Sumenep (beritajatim.com) – Warga Dusun Taman, Desa Poteran, Kecamatan/ Pulau Talango, Kabupaten Sumenep Madura dihebohkan dengan penemuan sesosok mayat tanpa kepala di pinggir pantai.

    “Mayat tanpa kepala itu belum diketahui identitasnya. Mayat itu ditemukan dalam kondisi rusak dan sulit dikenali,” kata Plt Kasi Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti S, Sabtu (05/04/2025).

    Mayat Mr. X itu pertama kali ditemukan oleh Rusydi, warga sekitar, saat ia akan ke tegalan miliknya. Ia mencium bau busuk seperti kotoran manusia. Setelah dicari sumber bau busuk itu, ternyata ditemukan sesosok mayat terdampar di pinggir pantai.

    “Saat ditemukan, mayat dalam keadaan tanpa Kepala, jari kaki, jari tangan hancur, dan bagian pantat berlubang, kemudian kelamin rata sehingga jenis kelamin masih belum jelas, dan harus menunggu pemeriksaan petugas rumah sakit,” papar Widiarti.

    Warga yang menemukan mayat itu pun langsung melaporkan ke perangkat desa setempat. Laporan itu diteruskan ke Polsek Talango. Selanjutnya petugas dari Polsek dan Posramil Talango serta Puskesmas Kecamatan Talango mendatangi tempat penemuan mayat tersebut.

    “Namun karena terkendala tidak tersedianya kantung mayat di Puskesmas Talango, maka Kapolsek Talango berkoordinasi dengan Basarnas untuk mengevakuasi mayat Mr. X itu ke RSUD Sumenep,” terang Widiarti.

    Hingga saat ini, identitas mayat tersebut belum diketahui dan anggota Polsek Talango masih melakukan penyelidikan lebih lanjut dengan meminta keterangan sejumlah saksi. (tem/kun)

  • Antisipasi Puncak Arus Balik, Kapolres Sumenep Cek Pelabuhan Cangkarman

    Antisipasi Puncak Arus Balik, Kapolres Sumenep Cek Pelabuhan Cangkarman

    Sumenep (beritajatim.com) – Kapolres Sumenep, AKBP Henri Noveri Santoso beserta jajaran melakukan pengecekan ke Pelabuhan Cangkarman, Kecamatan Bluto untuk memastikan pemudik aman dan nyaman.

    “Ini merupakan bagian dari upaya Polres Sumenep memastikan kelancaran dan keamanan perjalanan masyarakat yang pulang kampung merayakan Idul Fitri 1446 H,” katanya, Kamis (03/04/2025).

    Dalam kegiatan bertajuk Mudik Aman, Keluarga Nyaman Bersama Polres Sumenep ini, Kapolres didampingi Wakapolres Sumenep, Kompol Masyhur Ade serta Pejabat Utama (PJU) Polres Sumenep dan anggota Satlantas melakukan pengecekan terhadap kesiapan fasilitas pelabuhan, kelancaran arus penyeberangan menuju Pulau Giliraje, serta memastikan kesiapan personel di lapangan.

    Selain pemantauan, petugas juga memberikan sosialisasi keselamatan berlalu lintas dan imbauan kepada pemudik untuk selalu mematuhi aturan, baik di darat maupun saat berada di kapal penyeberangan.

    “Kami juga menyiagakan personel di beberapa titik rawan, untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat yang mudik ke kepulauan. Termasuk juga antisipasi lonjakan arus balik,” ujarnya.

    Kapolres menegaskan bahwa pihaknya telah menyiapkan langkah-langkah strategis guna mengantisipasi lonjakan penumpang menjelang puncak arus balik setelah lebaran.

    “Kami ingin memastikan, masyarakat bisa mudik dan balik dengan aman dan nyaman. Personel kami siap untuk membantu kelancaran penyeberangan, serta memberikan imbauan kepada masyarakat agar selalu mengutamakan keselamatan dalam perjalanan,” ungkapnya. (tem/but)

  • 5 Tempat Wisata di Sumenep yang Wajib Dikunjungi Libur Lebaran 2025

    5 Tempat Wisata di Sumenep yang Wajib Dikunjungi Libur Lebaran 2025

    Jakarta, Beritasatu.com – Sumenep, sebuah kabupaten di ujung timur Pulau Madura, memiliki banyak destinasi wisata menarik yang sayang untuk dilewatkan. Dari wisata alam hingga wisata sejarah. Sumenep menawarkan pesona yang khas dan unik yang sayang untuk dilewatkan pada libur Lebaran 2025. 

    Jika Anda berkesempatan mengunjungi Pulau Madura pada libur Lebaran 2025 kali ini, berikut lima tempat wisata di Sumenep yang wajib Anda kunjungi.

    1. Wisata Mangrove Kedatim

    Wisata Sumenep Hutan Mangrove Kedatim Libur Lebaran 2025 – (Istimewa/-)

    Wisata Mangrove Kedatim adalah salah satu tempat wisata alam yang terkenal di Sumenep. Tempat ini menawarkan hamparan hutan mangrove yang asri. Pengelola juga menyediakan jembatan kayu yang Instagramable menjadikannya tempat favorit untuk berfoto pada libur Lebaran 2025. 

    Tidak hanya menjadi tempat bersantai, wisata Mangrove Kedatim juga bisa menjadi tempat edukasi. Pengunjung dapat belajar tentang pentingnya menjaga ekosistem mangrove. Di sini, pengunjung dapat melakukan treking ringan sambil menikmati udara segar dan suara alam yang menenangkan. Tiket masuknya hanya Rp 10.000, sangat terjangkau untuk pengalaman yang begitu berharga.

    2. Tugu Keris

    Wisata Sumenep Tugu Keris Libur Lebaran 2025 – (Istimewa/-)

    Tugu Keris adalah ikon Kota Sumenep yang menjadi daya tarik bagi wisatawan. Tugu ini memiliki bentuk menyerupai keris, senjata tradisional khas Madura yang melambangkan keberanian dan kebijaksanaan. Terletak di pusat kota, Tugu Keris yang memiliki tinggi mencapai 17 meter ini menjadi tempat favorit untuk berfoto, terutama saat malam hari ketika dihiasi lampu-lampu yang indah.

    3. Pantai Sembilan

    Wisata Sumenep Pantai Sembilan Libur Lebaran 2025 – (Istimewa/-)

    Pantai Sembilan adalah destinasi wisata pantai yang menawarkan pasir putih bersih dan air laut yang jernih. Pantai ini terletak di Gili Genting, sebuah pulau kecil di Sumenep. Bentuk garis pantainya menyerupai angka sembilan, sehingga dinamakan Pantai Sembilan. Pengunjung bisa menikmati aktivitas seperti berenang, snorkeling, atau sekadar bersantai menikmati panorama laut yang memukau. Tiket masuknya hanya Rp 15.000 per orang, sangat sepadan dengan keindahan yang ditawarkan. 

    4. Pantai Lombang

    Wisata Sumenep Pantai Lombang Libur Lebaran 2025 – (Istimewa/-)

    Pantai Lombang terkenal dengan keindahan pasir putihnya yang lembut serta deretan pohon cemara udang yang tumbuh subur di sepanjang pantai. Berada sekitar 25 km dari pusat kota Sumenep, pantai ini menawarkan suasana yang sejuk dan cocok untuk piknik bersama keluarga. Ombaknya yang relatif tenang membuat Pantai Lombang aman untuk berenang dan bermain air. Tempat wisata ini sangat cocok dikunjungi pada libur Lebaran 2025

    5. Keraton Sumenep

    Wisata Sumenep Keraton Sumenep Libur Lebaran 2025 – (Istimewa/-)

    Keraton Sumenep adalah peninggalan sejarah yang mencerminkan kejayaan Kesultanan Sumenep di masa lampau. Bangunan peninggalan abad ke-18 ini ini memiliki arsitektur yang unik dengan perpaduan gaya Jawa, Madura, Tionghoa, dan Eropa. 

    Di dalamnya, pengunjung bisa melihat berbagai koleksi benda bersejarah seperti singgasana raja, pakaian kerajaan, dan senjata tradisional. Keraton Sumenep juga menjadi saksi bisu sejarah panjang kerajaan di Madura, sangat cocok menjadi destinasi wisata libur Lebaran 2025 di Sumenep. 

  • Momen Warga Indonesia Khusyuk Salat Idulfitri 1446 H di Tunisia, Dubes Zuhairi: Alhamdulillah

    Momen Warga Indonesia Khusyuk Salat Idulfitri 1446 H di Tunisia, Dubes Zuhairi: Alhamdulillah

    TRIBUNJAKARTA.COM – Ratusan Warga Negara Indonesia (WNI) di Tunisia khusyuk menjalani Salat Idulfitri 1446 Hijriah di Wisma Dubes RI di kawasan Lac, Tunis (31/3/2025).

    Salat Idulfitri 1446 Hijriah itu juga dihadiri Duta Besar RI untuk Tunisia, Zuhairi Misrawi, para Home Staff.

    Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Tunisia menggelar Salat Idulfitri 1446 H dan Open House di Wisma Dubes RI di kawasan Lac, Tunis (31/3/2025). 

    Imam Salat Idulfitri 1446 Hijriah dipimpin oleh Muhammad Robith Marzuban, Khatib Idul Fitri oleh Ahmad Hashif Ulwan, dan Bilal oleh Hendra. Kegiatan berlangsung dengan penuh khidmat, persahabatan, dan kekeluargaan. 

    Duta Zuhairi Misrawi menyampaikan dalam sambutannya, bahwa peringatan Salat Idulfitri 1446 Hijriah dan Open House yang digelar KBRI Tunis merupakan ekspresi syukur, karena kita semua dapat melalui bulan Ramadan dan meraih puncaknya, yaitu Idul Fitri. 

    “Kita semua sejatinya bersyukur, dengan mengucap kalimat alhamdulillah, bahwa bulan Ramadan kita lalui dengan suka cita, hingga puncaknya, yaitu Salat Idulfitri. Kita semua berkumpul dalam persaudaraan kebangsaan, dalam rangka merayakan kegembiraan dan kebahagiaan bersama. Spirit Idul Fitri sejatinya dapat menjadi modal kita semua untuk berbakti kepada bangsa dan negara,” ujar Duta Besar RI asal Sumenep Madura ini. 

    Dubes Zuhairi Misrawi menambahkan, bahwa kembali ke fitrah merupakan momen refleksi sekaligus penempaan diri. 

    Sebab jika dalam perjalanan hidup ini, kita terus mencapai  kembali ke fitrah, maka kita akan mencapai puncak kehidupan, yaitu hikmah, kebijaksanaan hidup. 

    “Kembali ke fitrah adalah momen mengingatkan diri kita agar kita benar-benar menjadi manusia yang menebarkan kebaikan dan kebajikan. Jika kita mampu memahami esensi fitrah sembari mengamalkan fitrah dalam kehidupan sehari-hari, maka kita akan mencapai hikmah, kebijaksanaan hidup. Semoga kita semua menjadi manusia yang selalu kembali ke fitrah dan mencapai puncak hikmah,” pungkasnya. 

    Sementara Ahmad Hashif Ulwan dalam khutbahnya menekannya pentingnya menebarkan kasih-sayang dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sebagai modal dalam membangun persatuan kebangsaan. Kasih-sayang adalah kemajuan bangsa. 

    Salat Idulfitri 1446 Hijriah ditutup dengan ramah-tamah dan santap kuliner Nusantara. Suasa halal bihalal Tanah Air tercinta sangat terasa di Tunisia.

    Momen Ratusan WNI di Tunisia Khusyuk Jalani Ibadah Salat Idulfitri 1446 Hijriah:

    SALAT IDULFITRI DI TUNISIA – Ratusan Warga Negara Indonesia (WNI) di Tunisia khusyuk menjalani Salat Idulfitri 1446 Hijriah di Wisma Dubes RI di kawasan Lac, Tunis (31/3/2025). (DOK KBRI TUNISIA)

    SALAT IDULFITRI DI TUNISIA – Ratusan Warga Negara Indonesia (WNI) di Tunisia khusyuk menjalani Salat Idulfitri 1446 Hijriah di Wisma Dubes RI di kawasan Lac, Tunis (31/3/2025). (DOK KBRI TUNISIA)

    SALAT IDULFITRI DI TUNISIA – Ratusan Warga Negara Indonesia (WNI) di Tunisia khusyuk menjalani Salat Idulfitri 1446 Hijriah di Wisma Dubes RI di kawasan Lac, Tunis (31/3/2025). (DOK KBRI TUNISIA)

    SALAT IDULFITRI DI TUNISIA – Ratusan Warga Negara Indonesia (WNI) di Tunisia khusyuk menjalani Salat Idulfitri 1446 Hijriah di Wisma Dubes RI di kawasan Lac, Tunis (31/3/2025). (DOK KBRI TUNISIA)

     

     

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Masak Kamboya untuk Lebaran, Pickup, Traktor, hingga Sapi Terbakar di Kepulauan Sumenep
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        31 Maret 2025

    Masak Kamboya untuk Lebaran, Pickup, Traktor, hingga Sapi Terbakar di Kepulauan Sumenep Surabaya 31 Maret 2025

    Masak Kamboya untuk Lebaran, Pickup, Traktor, hingga Sapi Terbakar di Kepulauan Sumenep
    Tim Redaksi
    SUMENEP, KOMPAS.com –
    Sebuah gudang penyimpanan barang milik seorang warga di Dusun Sabuwa, Desa Pajenangger, Kecamatan Arjasa, Pulau Kangean, Kabupaten
    Sumenep
    , Jawa Timur, hangus terbakar, Minggu (30/3/2025).
    Kebakaran gudang milik Hasan (59) ini menyebabkan Pickup Carry, Traktor, sembilan karung padi, Elpiji 3 kilogram sebanyak 30 buah, kipas padi dan seekor sapi terbakar.
    Kepala Dusun (Kadus) Sabuwa, Suhannan (39) mengungkapkan bahwa kebakaran terjadi istri pemilik gudang, Sauda (55), sedang memasak jajanan
    kamboya
    untuk
    lebaran
    .
    Di saat yang bersamaan, dirinya juga sedang mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis pertalite ke dalam botol satu liter, yang lokasinya tidak jauh dari tempat kamboya dimasak.
    “Jadi api cepat membesar,” kata Suhannan, Senin (31/3/2025).
    Sementara itu, Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Kasi Humas) Polres Sumenep, AKP Widiarti membenarkan kejadian yang menyebabkan kerugian hingga ratusan juta tersebut.
    Menurutnya, saat istri korban memasak kamboya menggunakan kayu bakar, lokasinya terlalu berdekatan dengan pengisian bensin di area gudang penyimpanan barang-barang itu.
    Sehingga api cepat membesar dan menghanguskan barang-barang yang disimpan dalam gudang milik korban yang sehari-hari berprofesi sebagai petani.
    “Saat istri korban memasak jajanan kamboya, jaraknya terlalu berdekatan dengan tempat mengisi BBM ke botol itu,” ungkap Widiarti.
    Rencana, BBM jenis pertalite yang diisikan ke dalam botol satu liter untuk dijual kembali. Namun rencana itu gagal karena keburu terbakar.
    Korban sempat menghitung kerugian yang diakibatkan oleh kebakaran itu. Total kerugian materiil mencapai Rp 150 juta.
    Saat kebakaran terjadi, warga sempat kesulitan untuk memadamkan api karena proses pemadaman dilakukan dengan alat seadanya.
    Hingga kini di wilayah kepulauan tidak pernah ada tim pemadam kebakaran. Di samping itu, jarak dari kecamatan menuju lokasi kejadian juga cukup jauh.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gudang di Pulau Kangean Sumenep Terbakar, Mobil dan Traktor Turut Hangus

    Gudang di Pulau Kangean Sumenep Terbakar, Mobil dan Traktor Turut Hangus

    Sumenep (beritajatim.com) – Sebuah kebakaran hebat terjadi di Dusun Sabuwa, Desa Pajenangger, Kecamatan Arjasa, Pulau Kangean, Kabupaten Sumenep. Gudang penyimpanan milik Hasan, ludes terbakar.

    “Gudang itu berisi elpiji, padi, kipas padi, traktor. Semuanya habis terbakar,” kata Plt Kasi Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti, Minggu (30/03/2025).

    Kebakaran itu terjadi ketika istri pemilik gudang memasak ‘kamboya’ (jajanan khas Pulau Kangean : red) menggunakan kayu bakar, untuk suguhan Lebaran. Pada saat bersamaan, Siti Sauda tengah menuangkan BBM jenis pertalite ke botol-botol 1 liter untuk dijual kembali.

    “Karena yang masak dan yang ngisi pertalite ini berdekatan, api langsung menyambar dan membakar gudang. Bahkan barang-barang yang ada di sekitar gudang seperti mobil, juga ikut terbakar,” ungkap Widiarti.

    Akibat kebakaran itu, kerugian material mencapai Rp 150 juta, meliputi mobik pikap Suzuki Carry dengan kerugian Rp 45.000.000, traktor dengan kerugian Rp 28.000.000, padi 9 Karung dengan kerugian Rp 2.000.000, elpiji 3 kg sebanyak 30 tabung, dan kipas padi dengan kerugian Rp 1.500.000. (tem/but)

  • Tradisi Kosaran, "Mudik" ke Makam Leluhur Jelang Idul Fitri
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        30 Maret 2025

    Tradisi Kosaran, "Mudik" ke Makam Leluhur Jelang Idul Fitri Surabaya 30 Maret 2025

    Tradisi Kosaran, “Mudik” ke Makam Leluhur Jelang Idul Fitri
    Tim Redaksi
    SUMENEP, KOMPAS.com

    Tradisi kosaran
    , yang merupakan bentuk “mudik” ke
    makam leluhur
    , kembali dilaksanakan di
    Desa Gadu Barat
    , Kecamatan Ganding, Kabupaten Sumenep.
    Kegiatan ini dilakukan menjelang Hari Raya Idul Fitri, di mana warga membersihkan dan merawat makam keluarga.
    Pada Minggu (30/3/2025), Khairil Anas terlihat menyeka keringat di dahi dan lehernya sambil melanjutkan pengecatan nisan yang belum selesai.
    Dia adalah cucu Marfuah, salah satu warga yang aktif dalam tradisi ini.
    Di sampingnya, Narendra Errabbani, atau Rendra, cicit Marfuah, juga turut membantu dengan semangat.
    Anas menjelaskan bahwa kosaran berasal dari bahasa Madura yang berarti membersihkan.
    “Kalau di desa kami,
    tradisi kosaran
    masih terjaga dengan baik. Biasanya setiap Jumat Legi, sore,” ungkap Anas.
    Dalam pelaksanaannya, setiap keluarga membawa alat pembersih seperti sapu lidi, arit, dan serokan sampah, serta nasi bungkus untuk dinikmati bersama setelah bersih-bersih dan berdoa.
    Selama bulan Ramadhan, tradisi kosaran dilakukan lebih intensif, dimulai dari tiga hingga satu hari menjelang Idul Fitri.
    Selain menyapu daun kering dan mencabuti rumput, warga juga mengecat makam para leluhur mereka.
    “Kalau yang mampu, kadang ada yang sampai ganti nisan leluhurnya saat menjelang hari raya,” tambah Anas.
    Marfuah menegaskan bahwa tradisi kosaran merupakan upaya untuk menjaga silaturrahmi dan mengingat silsilah leluhur.
    “Dengan (tradisi) kosaran, minimal kita tahu nenek dan buyut kita siapa, dari mana, dan sekarang keturunannya ada di mana saja,” ujarnya.
    Marfuah berharap tradisi ini dapat terus dilestarikan oleh generasi muda.
    “Semoga yang muda-muda bisa menjaga tradisi ini. Semuanya akan ‘mudik’ ke tempat ini,” pungkasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.