kab/kota: Sumenep

  • Listrik Pulau Giliraja Sumenep Tak Bisa 24 Jam, Ini Kendalanya

    Listrik Pulau Giliraja Sumenep Tak Bisa 24 Jam, Ini Kendalanya

    Sumenep (beritajatim.com) – Warga Pulau Giliraja Kabupaten Sumenep Madura baru saja bisa menikmati nyala listrik selama 12 jam per hari. Sebelumnya, listrik di pulau ini hanya menyala 6 jam per hari.

    Sejumlah warga Pulau Giliraja berharap agar nyala listrik 12 jam tersebut bisa dibagi beberapa jam di siang hari, dan sisanya malam hari.

    Manager PLN UP3 Madura, Fahmi Fahresi, menjelaskan bahwa jam layanan listrik di Pulau Giliraja saat ini dimulai pukul 17.00 – 05.00 WIB. Biasanya listrik hanya bisa dinikmati mulai pukul 17.00 – 23.00 WIB.

    “Waktu nyala listrik itu berkaitan dengan jam operasional ya. Jadi 12 jam sudah diatur, nyala mulai jam 5 sore sampai jam 5 pagi,” katanya menjawab keinginan warga, Selasa (27/05/2025).

    Sedangkan untuk kemungkinan bisa menyala 24 jam, Fahmi mengatakan ada beberapa kendala yang menghambat. Diantaranya kapasitas pembangkit yang belum mencukupi. Selain itu, kuota solar untuk listrik di Pulau Giliraja juga belum mencukupi.

    “Tetapi kami tetap akan sampaikan ke PLN Pusat terkait keinginan warga Pulau Giliraja agar listrik bisa nyala 24 jam. Selain itu, kami juga akan berkoordinasi dengan Pemkab Sumenep. Doakan saja. Semuanya perlu proses,” ucapnya.

    Pada Senin (26/05/2025), Wakil Bupati Sumenep, Imam Hasyim meresmikan nyala listrik 12 jam di Pulau Giliraja. Program tersebut merupakan bagian dari 100 hari kerja Bupati – Wakil Bupati Sumenep.

    Hingga saat ini, jumlah pelanggan di Pulau Gili Raja sekitar 2.400, dengan beban puncak 700 kW dari kapasitas pembangkit 1.100 kW.

    “Semoga dengan bertambahnya jam layanan listrik ini berdampak positif pada sektor pendidikan, ekonomi, hingga pelayanan publik,” ujar Fahmi. (tem/ted)

  • Sumur Bor di Prancak Sumenep Kembali Semburkan Air dan Gas Setinggi 20 Meter

    Sumur Bor di Prancak Sumenep Kembali Semburkan Air dan Gas Setinggi 20 Meter

    Sumenep (beritajatim.com) – Sumur bor di Desa Prancak, Kecamatan Pasongsongan, Kabupaten Sumenep Madura kembali mengeluarkan semburan air setinggi 20 meter. Semburan air itu bercampur dengan gas.

    Pemilik sumur bor, Moh. Suji mengatakan, sumur bor miliknya kembali menyemburkan air dan gas seperti pada Maret 2025 lalu. Untuk semburan sekarang, ia menduga terjadi sejak Minggu malam. Tapi ia baru mengetahui pada Senin pagi.

    “Kalau semburan yang sekarang ini bercampur lumpur dan kerikil. Tapi lumpur dan kerikilnya tidak terus menerus. Yang terus menyembur itu air beraroma gas,” katanya, Selasa (27/5/2025).

    Ia menceritakan, saat semburan pertama pada Maret 2025, tak berselang lama, semburan berhenti dengan sendirinya. Karena itu, ia hanya menutup sumur seadanya.

    “Air sumurnya sempat ada. Warga ada mencoba dengan melempar kerikil ke dalam sumur. Ternyata terdengar suara seperti ledakan,” ungkapnya.

    Pada semburan pertama Maret lalu, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jawa Timur dan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) pernah mendatangi lokasi semburan.

    Mereka mengambil sampel untuk menguji kandungan gas yang ada dalam semburan air sumur bor itu. Pengujian dilakukan dengan menggunakan detektor gas yang dapat mendeteksi gas karbon monoksida, hidrogen sulfida, dan metana.

    Dari hasil pengujian, diketahui kandungan gas dari semburan air tidak beracun. Namun karena kandungan gas di atas limit, maka ada potensi terbakar apabila terkena sumber api. Selain itu, karena kandungan gas metan di air sumur itu terlalu tinggi, maka tidak dapat digunakan sebagai sumber air bersih. [tem/suf]

  • Dulu Listrik di Pulau Terpencil Sumenep Ini Hanya 6 Jam, Kini Menyala 12 Jam Diresmikan Wabup

    Dulu Listrik di Pulau Terpencil Sumenep Ini Hanya 6 Jam, Kini Menyala 12 Jam Diresmikan Wabup

    Sumenep (beritajatim.com) –  Kabar membahagiakan datang dari Pulau Giliraja, Kabupaten Sumenep. Kini warga di empat desa yakni Banmaleng, Banbaru, Jeteh, dan Lombang akhirnya bisa menikmati layanan listrik selama 12 jam per hari. Sebelumnya, mereka hanya mendapatkan pasokan listrik selama 6 jam per hari.

    “Listrik 12 jam di Pulau Giliraja ini bagian dari program 100 hari Bupati – Wabup Sumenep, Fauzi – Imam. Ini nikmat yang patut disyukuri warga Giliraja. Listrik yang semula cuma nyala 6 jam, sekarang jadi 12 jam,” kata Wakil Bupati Sumenep, KH Imam Hasyim saat meresmikan program nyala listrik 12 jam di pulau tersebut, Senin (26/05/2025).

    Imam Hasyim menambahkan, peningkatan durasi listrik ini menjadi langkah awal menuju pemerataan pembangunan infrastruktur yang lebih merata. Ia menyebutkan Pemkab juga telah menyiapkan tandon air bersih untuk mendukung operasional PLTD, dan akan dibangun saluran air permanen oleh Dinas PUTR ke depannya.

    “Tandon sudah tersedia. Insya Allah, akan dibangun saluran air permanen oleh Dinas PUTR,” terangnya.

    Sementara itu, Manager PLN UP3 Madura, Fahmi Fahresi, menjelaskan bahwa saat ini layanan listrik di Pulau Giliraja dimulai pukul 17.00 hingga 05.00 WIB. Ini berarti warga dapat menikmati penerangan malam hari hingga dini hari, jauh lebih baik dibanding sebelumnya yang hanya menyala hingga pukul 23.00 WIB.

    “Semoga dengan bertambahnya jam layanan listrik ini berdampak positif pada sektor pendidikan, ekonomi, hingga pelayanan publik,” ujarnya.

    Saat ini, jumlah pelanggan listrik di Pulau Giliraja tercatat sekitar 2.400, dengan beban puncak sebesar 700 kW dari total kapasitas pembangkit yang tersedia sebesar 1.100 kW.

    “Kalau untuk bisa menyala 24 jam masih kami upayakan ya. Semuanya butuh proses,” tukas Fahmi.

    Peningkatan layanan listrik ini disambut antusias oleh masyarakat setempat yang selama bertahun-tahun mengandalkan penerangan terbatas. Dengan program ini, diharapkan kualitas hidup masyarakat Pulau Giliraja terus meningkat seiring akses terhadap layanan dasar yang semakin baik. (tem/ian)

  • Berhasil Pimpin Jatim, Dubes India Puji Gubernur Khofifah

    Berhasil Pimpin Jatim, Dubes India Puji Gubernur Khofifah

    Surabaya (beritajatim.com) – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menerima kunjungan Duta Besar India untuk Indonesia dan Timor Leste H.E. Mr. Shandeep Chakravorty bersama Konsulat Jenderal Kehormatan di Surabaya Manoj Bhat di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin (26/5/2025).

    Dalam kesempatan itu, Dubes India untuk Indonesia dan Timor Leste Shandeep Chakravorty memuji Gubernur Khofifah yang dinilai berhasil memimpin Jawa Timur dengan segala keunggulan dan potensi besarnya.

    Sementara itu, Gubernur Khofifah menjelaskan, dalam pertemuan dengan Dubes India, dirinya membahas banyak hal terutama kerja sama di bidang pendidikan, teknologi dan pariwisata.

    “Kita bersyukur hari ini kita mendapatkan tamu kehormatan yang mulia Bapak Duta Besar India untuk Indonesia. Saya merasa pertemuan yang sangat produktif. Ada banyak kerja sama yang bisa dilakukan seperti di bidang pendidikan, teknologi dan pariwisata,” kata Gubernur Khofifah.

    Di bidang pendidikan, Gubernur Khofifah menuturkan saat ini pun tengah dilakukan kerja sama di Cyber Defense Academy di KEK Singhasari.

    “Sekarang sedang berlangsung program Cyber Defense Academy yang ada di KEK Singhasari, ini kurikulumnya India, semua dosen dari India. Kita harapkan bahwa transformasi pengetahuan, transformasi IT itu bisa diberikan penguatan pada Jawa Timur berikutnya,” imbuhnya.

    Selain itu Gubernur Khofifah juga menyampaikan Pemerintah India memiliki paket beasiswa untuk siswa dan mahasiswa maupun untuk birokrat. Hal ini menjadi peluang bagi Jawa Timur untuk bisa meningkatkan sumber daya manusia melalui skema tersebut.

    “Apakah kita yang mengirim ke India ataukah para pakar dari India yang akan dikirim ke Jawa Timur seperti yang sekarang sedang berlangsung di Cyber Defense Academy,” ujarnya.

    Lebih lanjut Gubernur Khofifah menjelaskan bahwa Pemerintah India menyiapkan full beasiswa untuk jenjang pendidikan S1, S2 dan S3. Termasuk juga bagi birokrat atau ASN yang dimungkinkan untuk bisa mendapatkan penguatan kualitas dari Pemerintah India.

    Di sektor pariwisata, Gubernur Khofifah mendiskusikan agar lebih banyak wisatawan dari India yang berkunjung ke Jawa Timur. Jawa Timur sendiri juga memiliki tujuan wisata luar biasa seperti Air terjun Madakaripura dan Tumpak Sewu, Blue Fire kawah Ijen, Gunung Bromo, Tengger dan Semeru, dan oksigen terbaik kedua dunia di Gili Iyang Sumenep.

    “Beliau merekomendasikan kerja sama antara Bali dan Jawa Timur dalam satu paket promosi, jadi wisatawan asing yang ke Bali mereka juga terkonfirmasi paket wisata yang ada di Jawa Timur,” sebutnya.

    Sementara itu Duta Besar India untuk Indonesia dan Timor Leste Shandeep Chakravorty menyampaikan bersama Gubernur Khofifah dirinya membahas kerjasama bidang bisnis, investasi, pendidikan dan pariwisata.

    “Saya pikir kita harus bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata, Gubernur Bali dan Gubernur Jawa Timur untuk mempromosikan paket-paket wisata sehingga kita dapat mendatangkan lebih banyak wisatawan ke Jawa Timur,” kata HE Shandeep Chakravorty.

    Shandeep Chakravorty pun menyampaikan kekaguman kepada Gubernur Khofifah yang dinilai berhasil memimpin Jawa Timur dengan segala keunggulan dan potensi besarnya. Bahkan disebutnya, Gubernur Khofifah sebagai sosok yang patut dijadikan contoh bagi perempuan Indonesia lainnya.

    “Beliau adalah contoh cemerlang kepemimpinan perempuan Indonesia, dan beliau adalah contoh yang sangat baik bagi perempuan lain untuk terjun di ranah publik, beliau adalah contoh yang sangat baik bagi perempuan lain di Indonesia,” pungkasnya. [tok/suf]

  • OTT Oknum LSM Sumenep: ASN Inspektorat Terlibat, Diduga Bocorkan Data Hasil Audit Internal

    OTT Oknum LSM Sumenep: ASN Inspektorat Terlibat, Diduga Bocorkan Data Hasil Audit Internal

    Sumenep (beritajatim.com) – Operasi Tangkap Tangan (OTT) Polres Sumenep terhadap oknum anggota Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) berinisial SB, juga menyeret salah satu ASN di Inspektorat Sumenep berinisial J.

    OTT SB dilakukan di rumah J, di Kecamatan Kota Sumenep. SB diduga melakukan pemerasan terhadap Kepala Desa Batang-batang Daya dengan meminta uang sebesar Rp 40 juta. Namun Kepala Desa hanya menyanggupi Rp 20 juta.

    Informasi di lapangan, J sebagai pegawai Inspektorat, disebut-sebut telah membocorkan hasil audit internal pengelolaan keuangan desa-desa ke SB. Hasil audit itu diduga dijadikan ‘senjata’ oleh SB untuk memeras kepala desa. Saat ini SB dan J masih dimintai keterangan di Polres Sumenep, terkait dugaan pemerasan tersebut.

    Plt Inspektur Inspektorat Sumenep, Nurul Jamil enggan berkomentar panjang. Ia hanya mengatakan akan menunggu hasil pemeriksaan Polres terhadap J. “J saat ini memang masih diperiksa di Polres. Kita tunggu saja hasil pemeriksaan Polres,” ujarnya singkat.

    Sementara Plt Kasi Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti membenarkan OTT terhadap oknum LSM berinisial SB yang juga melibatkan J, pegawai Inspektorat.

    Namun Widiarti juga enggan berkomentar lebih panjang, dan meminta awak media bersabar menunggu press release Polres Sumenep. “Rekan rekan harap bersabar terkait OTT, nanti akan dilakukan konferensi pers, karena saat ini masih dilakukan pemeriksaan dan menunggu Kasat Reskrim yang melakukan penangkapan di Bali,” katanya. (tem/kun)

  • Tabrakan Maut di Depan SMPN 1 Camplong Sampang, Satu Pemotor Tewas

    Tabrakan Maut di Depan SMPN 1 Camplong Sampang, Satu Pemotor Tewas

    Sampang (beritajatim.com) – Kecelakaan lalu lintas yang melibatkan dua sepeda motor terjadi di Jalan Raya depan SMP Negeri 1 Camplong, Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang, Senin (26/5/2025). Insiden tersebut menewaskan satu pengendara, Moh. Irfan (34), warga Dusun Tajjan, Desa Bungbungan, Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep.

    Sementara itu, pengendara lainnya, Muhammad Ali (40), warga Desa Tebul Timur, Kecamatan Pegantenan, Kabupaten Pamekasan, dilaporkan selamat meski mengalami luka-luka.

    Menurut Kasi Humas Polres Sampang, Ipda Gama Rizaldi, kecelakaan terjadi saat kedua kendaraan melaju dari arah berlawanan. Muhammad Ali yang mengendarai sepeda motor Honda CBR 150 tanpa pelat nomor datang dari arah timur, sedangkan Moh. Irfan yang mengendarai Honda Beat bernopol M 6385 T melaju dari arah barat.

    “Karena jarak yang terlalu dekat dan tidak ada ruang, kedua motor bertabrakan di depan SMP Negeri 1 Camplong,” ungkap Ipda Gama.

    Benturan keras menyebabkan Moh. Irfan mengalami luka serius dan sempat dilarikan ke Puskesmas Camplong, namun nyawanya tidak tertolong. Sementara, Muhammad Ali masih menjalani perawatan medis.

    Pihak SPKT Polsek Camplong bersama Unit Gakkum Satlantas Polres Sampang langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengamankan barang bukti dari lokasi.

    “Barang bukti sudah diamankan dan penyelidikan terkait kecelakaan lalu lintas sedang berlangsung,” pungkas Ipda Gama. [sar/beq]

  • Satu Jemaah Calon Haji Sumenep Dirawat di RS King Fahd Madinah

    Satu Jemaah Calon Haji Sumenep Dirawat di RS King Fahd Madinah

    Sumenep (beritajatim.com) – Satu jemaah calon haji Sumenep yang tergabung dalam kloter 23, dirawat di Rumah Sakit King Fahd Madinah. Karena itu, jemaah ini belum bisa bergeser ke Mekkah seperti jemaah lainnya. Namun kondisinya saat ini mulai membaik.

    Ketua Kloter 23, Mohammad Mabrur mengatakan, awalnya jemaah tersebut diduga mengalami stroke sehingga petugas kesehatan haji Indonesia langsung merujuk pasien ke RS King Fahd. Namun setelah dilakukan pengecekan kesehatan di rumah sakit tersebut, jemaah itu bukan mengalami stroke melainkan ada gangguan di perut.

    “Tim dokter di RS King Fahd Madinah menyarankan agar Pak Karto ini menjalani operasi. Tapi setelah disampaikan ke keluarga dan pihak keluarga berembuk, mereka keberatan kalau Pak Karto ini dioperasi,” katanya, Sabtu (24/05/2025).

    Keputusan keluarga pasien itupun disampaikan tim dokter di RS King Fahd Madinah. Tim dokter menyerahkan sepenuhnya pada keluarga pasien.

    “Alhamdulillah sekarang ini kondisi Pak Karto sudah membaik. Bahkan sekarang sudah diijinkan keluar dari rumah sakit dan dirawat di Kantor Kesehatan Haji Indonesia di Madinah. Selama dirawat, Pak Karto ini didampingi satu pendamping jemaah,” terangnya.

    Selain itu, ada satu jemaah lagi dari kloter 23 yang sempat dirawat di Kantor Kesehatan Haji Indonesia di Madinah, atas nama Fatimah. Namun sekarang jemaah tersebut sudah sehat dan sudah bergeser ke Mekkah, menyusul jemaah lainnya.

    “Alhamdulillah bu Fatimah sudah tiba di hotel. Insya Allah nanti malam beliau akan melaksanakan umroh wajib,” jelasnya.

    Sementara untuk jemaah lainnya di kloter 23 dalam keadaan sehat. Saat ini kegiatan para jemaah adalah melaksanakan sholat di Masjidil Haram, kemudian melaksanakan umroh sunnah.

    “Cuaca di kota Mekah sekarang ini menurut saya cukup bersahabat. Tidak terlalu panas. Bahkan tadi malam sempat ada rintik-rintik hujan tipis. Alhamdulillah kondisi jemaah sehat dan terlihat lebih bersemangat menjalankan ibadah,” terang Mabrur.

    Total jemaah kloter 23 asal Sumenep sebanyak 379 orang. 5 diantaranya merupakan petugas, mulai petugas kesehatan, petugas pembimbing ibadah haji, dan petugas haji daerah. (tem/ian)

  • Pimpinan DPRD Sumenep Proses PAW Anggota Dewan Terjerat Narkoba

    Pimpinan DPRD Sumenep Proses PAW Anggota Dewan Terjerat Narkoba

    Sumenep (beritajatim.com) – Pimpinan DPRD segera memproses penggantian antar waktu (PAW) Bambang Eko Iswanto, pasca hakim menjatuhkan vonis 10 tahun penjara atas kasus penyalahgunaan narkoba.

    “Kami tinggal menunggu salinan putusan dari Pengadilan Negeri Sumenep terhadap yang bersangkutan. Setelah itu, kami akan sampaikan salinan putusan itu sebagai lampiran surat ke Gubernur Jawa Timur untuk mendapatkan SK pemberhentian sebagai anggota dewan,” kata Wakil Ketua DPRD Sumenep, Dulsiam, Jumat (23/05/2025).

    Ia menegaskan bahwa DPRD akan menjalankan seluruh mekanisme PAW sesuai aturan yang berlaku, tahapan demi tahapan. “Jangan khawatir, pimpinan DPRD tetap melaksanakan tahapan-tahapan PAW sesuai regulasi,” ujarnya.

    Proses PAW Anggota DPRD kabupaten/kota dilakukan setelah Pimpinan DPRD menyampaikan surat permintaan nama calon pengganti terhadap pemberhentian anggota DPRD kab/kota atas dasar surat dari partai politik. Kemudian KPU kabupaten/kota mencatat surat permintaan nama calon pengganti. Setelah itu, KPU akan melakukan verifikasi  dokumen calon PAW.

    Bambang Eko Iswanto merupakan anggota DPRD Sumenep dari PPP. Bambang terjerat kasus narkoba, dan majelis hakim Pengadilan Negeri Sumenep menjatuhkan vonis 10 tahun penjara terhadap yang bersangkutan.

    Sesuai aturan, apabila anggota DPR/DPRD tersandung kasus hukum dengan ancaman hukuman di atas 5 tahun penjara, maka akan diberhentikan. Pemberhentian itu diajukan dengan melampirkan salinan putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap. (tem/ian)

  • BPBD Sumenep Keluarkan Peringatan Dini Tiga Jenis Bencana

    BPBD Sumenep Keluarkan Peringatan Dini Tiga Jenis Bencana

    Sumenep (beritajatim.com) – Kabupaten Sumenep berpotensi mengalami tiga jenis bencana alam selama masa peralihan dari musim penghujan ke musim kemarau, yaitu angin puting beliung, banjir, dan tanah longsor. Untuk itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumenep mengeluarkan peringatan dini guna meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat.

    “Peringatan ini berdasarkan pola cuaca dan catatan kejadian selama tiga tahun terakhir. Biasanya kalau masa peralihan musim, tiga jenis bencana itu selalu berulang,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Sumenep, Ach. Laili Maulidy, Jumat (23/5/2025).

    BPBD menyebarkan peringatan dini melalui berbagai saluran informasi serta melakukan edukasi kepada masyarakat agar lebih siap menghadapi potensi bencana. Beberapa wilayah di Sumenep telah terdampak bencana serupa pada tahun-tahun sebelumnya, mulai dari angin puting beliung, tanah longsor di kawasan perbukitan, hingga banjir di sejumlah titik.

    Laili menyoroti persoalan banjir yang diperparah oleh perilaku masyarakat yang masih sering membuang sampah sembarangan ke sungai. “Jadi banjir yang terjadi itu bukan sekadar akibat hujan deras, tapi juga disebabkan saluran air yang mampet karena sampah,” tegasnya.

    Untuk mengurangi dampak bencana, BPBD intens berkoordinasi dengan pemerintah desa dan kecamatan. Sinergi lintas sektor juga terus didorong, termasuk dengan tokoh masyarakat dan dunia pendidikan, guna menumbuhkan budaya sadar bencana.

    “Masyarakat harus mulai memiliki budaya sadar bencana. Karena keselamatan itu dimulai dari diri sendiri. Ini perlu peran semua pihak terkait. Jadi meski bencana tidak bisa dihindari, tetapi setidaknya dampaknya bisa ditekan seminim mungkin,” jelasnya.

    Laili menambahkan, saat ini terjadi fenomena kemarau basah yang menurut prakiraan BMKG berpotensi memicu bencana seperti banjir. Karena itu, ia mengimbau masyarakat untuk proaktif menghadapi potensi bencana dan mulai mengubah perilaku.

    “Bencana ini bukan soal alam yang marah, tetapi karena manusia yang lalai. Jadi mulai sekarang harus sama-sama belajar mengubah perilaku, yakni jangan buang sampah sembarangan,” pungkasnya. [tem/beq]

  • DPRD Sumenep Desak Pemkab Lakukan Riset Penyebab Banjir

    DPRD Sumenep Desak Pemkab Lakukan Riset Penyebab Banjir

    Sumenep (beritajatim.com) – Anggota Komisi I DPRD Sumenep, Khairul Anwar mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) segera melakukan riset untuk mengetahui penyebab banjir parah yang terjadi beberapa waktu lalu. Dia menilai, pekerjaan tersebut bisa dilakukan dengan mengoptimalkan Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA).

    “Kan ada Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA). OPD ini cukup strategis untuk melakukan riset mendalam, kemudian hasil risetnya untuk masukan ke Bupati,” katanya, Kamis (22/5/2025).

    Menurutnya, Pemkab sudah seharusnya punya ‘road map’ penanganan banjir, agar banjir tidak semakin meluas di Sumenep. “Silahkan lakukan penelitian yang komprehensif terkait banjir di Sumenep, agar bisa antisipasi sejak dini,” ujar Khairul.

    Menanggapi itu, Bupati Sumenep, Ach. Fauzi Wongsojudo mengaku mendukung penuh usulan itu, dan akan membicarakan dengan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait.

    “Di Brida ada Pak Kahir Plt Kadisnya. Tapi tidak hanya Brida kalau soal riset itu. Nanti kita akan koordinasi juga dengan berbagai pihak terkait,” katanya.

    Hanya saja, lanjut Bupati, yang perlu diingat adalah khusus untuk banjir pekan lalu yang cukup parah, terjadi akibat jebolnya tanggul yang menyebabkan air sungai meluap.

    “Nah kalau bicara sungai ini kan kewenangan Provinsi. Bukan Kabupaten. Artinya apa? Kita memang harus bersama-sama membicaraka penanganan banjir di Sumenep ini,” tandasnya.

    Pada Selasa (13/5/2025), sejumlah wilayah di Sumenep terendam banjir akibat jebolnya tanggul Sungai Kebunagung. Air pun meluap hingga ke Desa Patean Kecamatan Batuan, dan Desa Muangan Kecamatan Saronggi. Jalur utama Sumenep – Pamekasan di Nambakor Saronggi pun sempat ditutup dan dialihkan ke Kecamatan Lenteng, mengingat ketinggian air mencapai pinggang orang dewasa. [tem/beq]