kab/kota: Sumenep

  • Kandas Terbentur Karang, Kapal Putra Bahari Dievakuasi ke Pelabuhan Rakyat Dungkek

    Kandas Terbentur Karang, Kapal Putra Bahari Dievakuasi ke Pelabuhan Rakyat Dungkek

    Sumenep (beritajatim.com) – Kapal layar motor (KLM) Putra Bahari akhirnya berhasil dievakuasi ke Pelabuhan Rakyat Dungkek setelah mengalami kandas dan karam.

    “Kapal dievakuasi dengan cara di-towing atau ditarik ke pelabuhan. Kapal akan diperbaiki setelah lambungnya bocor terbentur karang,” kata Plt Kasi Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti, Sabtu (07/06/2025).

    KLM Putra Bahari berangkat dari Pelabuhan Rakyat Dungkek sekitar jam 01.00 WIB dini hari. Sedianya kapal akan menuju Pulau Raas. Namun ketika baru perjalanan sekitar 200 meter, mesin kapal trouble. Nahkoda pun memutuskan lego jangkar. Tapi ombak terlalu besar, sehingga jangkar tidak kuat menahan. Kapal akhirnya hanyut mengikuti arus.

    Kapal pun terbawa arus sampai ke perairan dangkal dan membentur karang. Akibatnya lambung kapal bocor. Air pun masuk ke kapal dan kapal karam di perairan dangkal area kolam Pelabuhan Rakyat Dungkek.

    “Tidak ada korban jiwa dalam musibah ini. Seluruh ABK bisa menyelamatkan diri. Namun sebagian muatan tidak bisa diselamatkan. Kerugian mencapai Rp 30 juta,” terang Widiarti.

    Kapal tersebut mengangkut sembako berupa 20 karung beras masing-masing karung 25 kg, kemudian 700 dos air mineral gelasan, dan beberapa karton mie instan.

    Akibat karamnya kapal, muatan kapal berupa air mineral dan mie instan berserakan di pinggir pantai. Cukup banyak warga yang berdatangan ke pantai untuk melihat banyaknya mie instan di pinggir pantai. Sebagian lagi terlihat memunguti mie instan tersebut.

    “Sebagian barang muatan kapal yang masih bisa diselamatkan telah diamankan pemiliknya. Sedangkan sebagian barang lainnya dibiarkan mengambang berserakan di bibir pantai,” ujar Widiarti. (tem/kun)

  • Kapal Putra Bahari Karam, Muatan Mie Instan Berserakan di Pantai Dungkek Sumenep

    Kapal Putra Bahari Karam, Muatan Mie Instan Berserakan di Pantai Dungkek Sumenep

    Sumenep (beritajatim.com) – Kapal Layar Motor (KLM) Putra Bahari kandas di Pelabuhan Rakyat Kecamatan Dungkek, Kabupaten Sumenep. Tidak ada korban jiwa dalam musibah itu. Namun kerugian material mencapai puluhan juta rupiah.

    Kapal tersebut mengangkut sembako berupa 20 karung beras masing-masing karung 25 kg, kemudian 700 dos air mineral gelasan, dan beberapa karton mie instan.

    Akibat karamnya kapal, muatan kapal berupa mie instan dan air mineral gelasan pun berserakan di pinggir pantai Dungkek.

    Plt Kasi Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti mengatakan, KLM Putra Bahari berangkat dari Pelabuhan Rakyat di Dungkek sekitar jam 01.00 WIB dini hari. Sedianya kapal akan menuju Pulau Raas.

    “Ketika baru perjalanan sekitar 200 meter, mesin kapal trouble. Nahkoda pun memutuskan lego jangkar. Tapi ombak terlalu besar, sehingga jangkar tidak kuat menahan. Kapal akhirnya hanyut mengikuti arus,” katanya, Sabtu (07/06/2025).

    Kapal pun terbawa arus sampai ke perairan dangkal dan membentur karang. Akibatnya lambung kapal bocor. Air pun masuk ke kapal dan kapal karam di perairan dangkal area kolam Pelabuhan Rakyat Dungkek.

    “Seluruh ABK dan penumpang kapal berhasil menyelamatkan diri, sehingga tidak ada korban jiwa dalam musibah laut ini. Sebagian barang muatan kapal yang masih bisa diselamatkan telah diamankan pemiliknya. Sedangkan sebagian barang lainnya dibiarkan mengambang berserakan di bibir pantai,” ujarnya.

    Barang-barang berupa mie instan yang berserakan di pinggir pantai jumlahnya cukup banyak dan menarik perhatian masyarakat setempat. Tidak sedikit warga yang datang ke pantai untuk melihat mie instan yang berserakan. Ada juga yang membantu mengambil dan mengamankan dari air laut. (tem/ted)

  • Sembelih Kurban Dapat Sertifikat Halal, Ini 5 RPH Resmi di Sumenep!

    Sembelih Kurban Dapat Sertifikat Halal, Ini 5 RPH Resmi di Sumenep!

    Sumenep (beritajatim.com) – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Sumenep menyiapkan lima Rumah Pemotongan Hewan (RPH) halal untuk Idul Adha 2025. Lima RPH tersebut berada di Kecamatan Kota Sumenep, Lenteng, Ganding, Manding, dan Kecamatan Talango.

    “Kami persilahkan kalau masyarakat ingin menyembelih hewan kurban di RPH. Nanti akan ada sertifikat halal, karena hewan kurban yang disembelih di RPH akan memenuhi syarat yang ditentukan,” kata Kepala DKPP Sumenep, Chainur Rasyid, Kamis (05/06/2025).

    Ia menjelaskan, ada 10 juru sembelih halal (Juleha) yang dimiliki Sumenep. Mereka merupakan juru sembelih yang mengantongi sertifikat penyembelih halal. “Kalau proses penyembelihannya sudah sesuai dengan syarat-syarat halal, otomatis masyarakat yang berkurban atau yang menerima daging kurban akan merasa aman,” terangnya.

    Ia menambahkan, semakin mendekati Idul Adha, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Sumenep mengintensifkan pengawasan kesehatan hewan kurban. Para petugas kesehatan hewan turun langsung ke lapak-lapak musiman yang menjual hewan kurban, baik kambing mapun sapi, untuk melakukan pengecekan kesehatan hewan kurban, guna memastikan bahwa hewan kurban yang dijual sehat dan memenuhi syarat untuk dijadikan hewan kurban.

    Bahkan DKPP juga memberikan beberapa panduan memilih hewan kurban yang sehat dan cukup umur. Panduan bagi masyarakat yang akan membeli hewan kurban tersebut ditulis pada banner yang disebar di lapak-lapak musiman. (tem/kun)

  • Jelang Idul Adha, Pedagang Kambing di Sumenep Keluhkan Sepinya Pembeli

    Jelang Idul Adha, Pedagang Kambing di Sumenep Keluhkan Sepinya Pembeli

    Sumenep (beritajatim.com) – Jelang Hari Raya Idul Adha 2025, sejumlah pedagang hewan kurban di Kabupaten Sumenep, Madura, mengeluhkan sepinya pembeli kambing jika dibandingkan dengan tahun lalu. Padahal stok kambing yang mereka sediakan tahun ini justru lebih banyak.

    “Tahun lalu saya sedia kambing 95 ekor. Laku 94. Jadi hanya tersisa 1. Kalau tahun ini saya sedia 100 ekor kambing. Sampai hari ini, hanya tinggal beberapa hari saja ke Idul Qurban, kambing saya baru laku 70-an,” kata Thariq, pedagang kambing di lapak musiman Jalan Urip Sumoharjo, Selasa (3/6/2025).

    Thariq menjual kambing dengan harga bervariasi, antara Rp 2 juta hingga Rp 4 juta per ekor. Menurutnya, harga tersebut tidak mengalami perubahan signifikan dari tahun lalu. Namun, ia menduga turunnya minat beli masyarakat disebabkan oleh kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih.

    “Ya sekarang ini kan memang situasinya serba sulit. Ekonomi turun. Daya beli masyarakat ini menurun,” ujarnya.

    Hal serupa disampaikan Ruli, pedagang kambing di Desa Pabian, Kecamatan Kota Sumenep. Ia mengatakan, penjualan tahun ini lebih lambat dari tahun sebelumnya. Meski demikian, ia tetap optimis akan ada lonjakan pembeli menjelang hari H. “Biasanya nanti kalau makin dekat hari H, makin ramai pembeli. Semoga saja seperti itu,” harapnya.

    Ruli mengaku terpaksa menaikkan harga kambingnya akibat naiknya ongkos kirim dan terbatasnya pasokan dari peternak. Kenaikan harga tersebut berkisar antara Rp300 ribu hingga Rp600 ribu per ekor.

    “Ya gimana lagi. Ongkos naik. Stok dari peternak tidak banyak. Ya terpaksa saya naikkan harga jual kambing. Kalau di saya, paling murah Rp2.950.000. Kalau yang super bisa mencapai Rp6.500.000,” terangnya.

    Di sisi lain, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Sumenep mulai mengintensifkan pengawasan terhadap kesehatan hewan kurban yang dijual di lapak-lapak musiman. Petugas kesehatan hewan diturunkan langsung untuk memastikan bahwa kambing dan sapi yang ditawarkan memenuhi syarat sebagai hewan kurban.

    Tak hanya itu, DKPP juga menyebarkan banner berisi panduan memilih hewan kurban yang sehat dan cukup umur di lokasi-lokasi penjualan. Langkah ini diambil untuk membantu masyarakat agar lebih bijak dalam memilih hewan kurban yang sesuai syariat dan layak konsumsi. [tem/suf]

  • Bulan Bung Karno, Bupati Sumenep Wajibkan ASN Pria Kenakan Peci Hitam

    Bulan Bung Karno, Bupati Sumenep Wajibkan ASN Pria Kenakan Peci Hitam

    Sumenep (beritajatim.com) – Selama bulan Juni, Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo mewajibkan Aparatur Sipil Negara (ASN) laki-laki, di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dan BUMD setempat mengenakan peci atau kopiah hitam.

    “Ini untuk mengenang Presiden pertama Republik Indonesia Ir. Soekarno dan jasa-jasanya. Kami meminta seluruh ASN laki-laki di Sumenep mengenakan peci atau kopiah hitam sepanjang bulan Juni,” katanya, Selasa (03/06/2025).

    Menurut Fauzi, pada bulan Juni ada banyak peristiwa penting dalam kehidupan Soekarno. Diantaranya 1 Juni lahirnya Pancasila yang diprakarsai oleh Bung Karno, 6 Juni lahirnya Bung Karno dan 21 Juni wafatnya Bung Karno.

    “Pemkab Sumenep memperingati bulan Bung Karno sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan atas jasa-jasanya. Ini tidak sebatas mengenakan peci hitam, tetapi meneladani dan melaksanakan ide, pemikiran, gagasan serta cita-cita bagi bangsa Indonesia,” ujarnya.

    Ia menambahkan, seluruh ASN dan masyarakat Sumenep diharapkan bisa mengingat ketokohan sang proklamator kemerdekaan Indonesia, dengan mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

    “Peringatan Bulan Bung Karno ini agar masyarakat dalam berbangsa dan bernegara mampu meningkatkan pemahaman tentang sejarah, filosofi, dan nilai-nilai Pancasila serta memperkokoh semangat kebangsaan,” tandasnya. (tem/ted)

  • PKS di Tlatah Islam Tradisional (Habis): Jatim Jadi Battle Field Berat

    PKS di Tlatah Islam Tradisional (Habis): Jatim Jadi Battle Field Berat

    Surabaya (beritajatim.com) – Sejarah politik baru ditorehkan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jawa Timur (Jatim) di Pemilu 2024. Kali pertama partai ini berhasil menyorongkan salah satu kadernya di daerah pemilihan (Dapil) Madura ke kursi DPRD Jatim.

    Kader PKS dimaksud adalah Harisandi Savari, seorang pengusaha asal Kabupaten Pamekasan yang juga pernah berkarir sebagai wartawan. Dia berhasil mengumpulkan sebanyak 200 ribu suara lebih. Modal politik itu cukup untuk satu kursi di DPRD Jatim. Total kursi yang direbut PKS Jatim di Pileg 2024 sebanyak lima kursi atau naik satu kursi dibanding hasil Pileg 2019 dengan empat kursi.

    Pada Pileg 2019, keempat kursi PKS di DPRD Jatim diperoleh dari Dapil Surabaya, Dapil Jember-Lumajang, Dapil Malang Raya, dan Dapil Ngawi-Magetan-Ponorogo-Pacitan-Trenggalek. Di Pileg 2024, keempat dapil yang menyumbangkan kursi di Pileg 2019 tetap menghasilkan prestasi sama, plus Dapil Madura dengan politikus Harisandi Savari sebagai elite PKS yang lolos masuk DPRD Jatim.

    “Capaian kursi dari Dapil Madura ini merupakan catatan prestasi bagi PKS Jatim,” kata Ketua DPW PKS Jatim, Irwan Setiawan, kepada beritajatim.com beberapa hari lalu.

    Raihan lima kursi DPRD Jatim itu sama dengan prestasi politik PKS untuk kursi DPR RI. Bedanya, untuk kursi kelima PKS Jatim di DPR RI tidak disumbangkan dari Dapil Madura namun dari Dapil VIII Jatim (Kabupaten dan Kota Mojokerto, Kabupaten Jombang, Kabupaten Nganjuk, dan Kabupaten/Kota Madiun). Untuk Dapil Madura sendiri, raihan suara yang diperoleh PKS Jatim sekitar 16,5 ribu suara lebih.

    “Total suara itu masih kalah dengan partai lain, seperti PKB, PDIP, dan Golkar. Kami tak dapat kursi DPR RI dari Dapil Madura,” tambah Irwan.

    Raihan lima kursi DPR RI, lima kursi DPRD Jatim, dan total 104 kursi di DPRD Kabupaten/Kota se-Jatim, bagi PKS, merupakan prestasi politik yang diraih dengan kerja keras, ulet, telaten, dan konsisten. Tak mudah mengais suara di Jatim bagi PKS, mengingat tlatah politik Jatim, dalam perspektif sejarah-politik, dikenal sebagai basis terkuat kalangan Islam Tradisional (NU) dan Nasionalis Soekarnoisme.

    Di kawasan Tapal Kuda dan Madura Kepulauan, komunitas Islam Tradisional merupakan kekuatan mayoritas. Mereka berdiam dari Kabupaten/Kota Pasuruan, Kabupaten/Kota Probolinggo, Situbondo, Bondowoso, Jember, Lumajang, dan Banyuwangi. Plus empat kabupaten lainnya di Pulau Madura. Merebut suara di lingkungan politik pemilih Islam Tradisional, bagi PKS, membutuhkan kerja ekstra keras untuk mempersuasi pemilih di dapil ini.

    PKS kerapkali diidentifikasi sebagai kekuatan politik komunitas Islam Modernis yang lahir setelah runtuhnya Orde Baru Soeharto. Partai ini berusaha keras menempatkan politik sebagai medan dakwah, sehingga menempatkan antara agama dengan politik itu sangat dekat dan saling berhubungan.

    “Ya kita mesti melakukan pendekatan dengan para kiai pimpinan pondok pesantren,” tegas Irwan Setiawan.

    Dalam perspektif transisional, setelah munculnya Partai Keadilan (PK) yang kemudian berubah menjadi PKS, berimplikasi atas pemahaman yang ketat memisahkan politik dan dakwah otomatis mencair. Politik tidak hanya dipersepsi sebagai arena konflik dan perebutan kekuasaan, melainkan juga perumusan kebijakan dan pencapaian kepentingan umum.

    Di situlah makna politik bisa bersinggungan erat dengan dakwah, dalam pengertian upaya untuk mengembalikan manusia agar menyembah Allah semata dengan memerintahkan kemakrufan dan mencegah kemungkaran. Dalam rumusan PKS yang khas, politik dakwah dipraktikkan sebagai mimbar dakwah di parlemen.

    Sekali pun pemilih Islam di Jatim merupakan kekuatan mayoritas, stratifikasi sosiologis, kultural, dan politik konstituen Islam itu tak berada di lapisan yang ada. Ada kalangan santri, komunitas Islam yang memahami dan menunaikan semua ajaran Islam secara kaffah dan istiqomah.

    Di titik lainnya, ada kalangan Islam administratif, warga muslim yang secara administratif tercatat dan terdokumentasi beragama Islam, tapi pengetahuan khasanah ke-Islam-an mereka terbatas, tak mendalam. Komunitas Islam mereka kerapkali disebut sebagai kalangan Islam Abangan, di mana pilihan politik mereka lebih dekat dan cenderung merapat ke partai-partai berpaham Nasionalis, seperti PDIP, Partai Golkar, Partai Gerindra, dan lainnya.

    “Dari 6 kali pemilu setelah Orde Baru, terpotret kavling-kavling politik pendukung antarpartai,” ujar Irwan.

    Merujuk pada fakta sejarah politik Pemilu 1955, pemilu pertama setelah Indonesia merdeka, komunitas Islam Modernis yang ketika itu direpresentasi Partai Masyumi di bawah pimpinan Dr Moh Natsir, ranking di posisi keempat di Jatim di bawah Partai NU, PNI, dan PKI. Sekalipun tak identik 100 persen, PKS dipandang merupakan paralelisme historis, politik, kultural, dan sosiologis dengan Partai Masyumi. Kavling politik terbesar partai ini berada di Provinsi Jabar, Sumbar, dan daerah lainnya di Indonesia.

    Tlatah politik Jatim menjadi battle field tak mudah dan berat bagi PKS, siapapun yang memegang kendali utama PKS di provinsi berpenduduk hampir 40 juta jiwa ini. Hal itu bisa kita lihat dari data fluktuasi politik suara partai ini dari pemilu ke pemilu di sebagian besar dapil di Jatim. Mungkin hanya Dapil Surabaya Raya dan Malang Raya yang konsistensi raihan PKS bergerak stabil. Sedangkan di dapil lainnya di Jatim, raihan suara PKS dari pemilu ke pemilu bergerak fluktuatif.

    Misalnya, Dapil Madura yang meliputi Kabupaten Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep. Menurut hasil Pileg 2019 untuk kursi DPRD kabupaten/kota, di Bangkalan raihan dukungan PKS 41.261 suara, Sampang dengan 63.767 suara, Pamekasan dengan 65.679 suara, dan Sumenep dengan 31.942 suara. Untuk Pileg 2024 hasilnya sebagai berikut: Bangkalan dengan 26.612 suara (turun), Sampang dengan 47.898 suara (turun), Pamekasan dengan 49.009 suara (turun), dan Sumenep dengan 22.364 suara (turun).

    Kemudian Dapil Madura untuk kursi DPRD Jatim hasil Pileg 2019 sebagai berikut: Bangkalan dengan 14.243 suara, Sampang dengan 8.182 suara, pamekasan dengan 56.399 suara, dan Sumenep dengan 12.798 suara. Hasil Pileg 2024 untuk kursi DPRD Jatim sebagai berikut: Bangkalan dengan 42 suara (turun drastis), Sampang dengan 471 suara (turun drastis), Pamekasan dengan 163.748 suara (naik sekitar 300 persen), dan Sumenep dengan 40.717 suara (naik sekitar 220 persen).

    Kalau kita buka data hasil Pileg 2024 lebih detail lagi di Dapil Madura untuk kursi DPR RI dari PKS, memperlihatkan banyak di dua kabupaten (Bangkalan dan Sampang), partai ini tak mampu mengumpulkan 1.000 suara. Di Bangkalan PKS mengumpulkan 359 suara dan Sampang dengan 525 suara. Artinya, di sebagian besar TPS di kedua kabupaten tersebut, PKS tak memperoleh suara sama sekali. Padahal, pada Pileg 2019 untuk kursi DPR RI, di Bangkalan PKS merebut 12.577 suara dan Sampang dengan 5.015 suara. Komparasi data hasil Pileg 2019 dan 2024 memperlihatkan tingkat fluktuasi yang tajam suara PKS di Dapil Madura. “Itu salah satu PR PKS Jatim,” tandas Irwan Setiawan. [air]

  • Panduan Memilih Hewan Kurban yang Sehat dari DKPP Sumenep, Ini yang Perlu Diperhatikan

    Panduan Memilih Hewan Kurban yang Sehat dari DKPP Sumenep, Ini yang Perlu Diperhatikan

    Sumenep (beritajatim.com) – Menjelang Hari Raya Iduladha, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Sumenep membagikan panduan praktis dalam memilih hewan kurban yang sehat dan cukup umur. Panduan tersebut disosialisasikan melalui banner yang dipasang di berbagai lapak musiman penjual hewan kurban.

    “Banner ini kami sebar ke lapak-lapak musiman yang menjual hewan kurban, supaya dipasang di tempat mereka berjualan. Jadi masyarakat yang akan membeli bisa membaca dan menjadikan itu sebagai patokan bagaimana memilih hewan kurban yang layak untuk disembelih,” kata Kepala DKPP Sumenep, Chainur Rasyid, Senin (2/6/2025).

    Dalam banner yang dimaksud, tertulis jelas anjuran untuk “Pilihlah Hewan Kurban yang Sehat.” Beberapa kriteria hewan sehat yang dicantumkan di antaranya adalah tidak cacat, tidak lemas, tidak buta, tidak pincang, mata bersinar, nafsu makan baik, cuping hidung lembap, tidak kurus, dan sudah divaksin.

    Selain itu, usia minimal hewan kurban juga dijelaskan, yakni kambing jantan minimal 1 tahun dan sapi minimal 2 tahun.

    DKPP menekankan pentingnya membeli hewan kurban dari penjual yang memiliki sertifikat veteriner (SV), serta memilih hewan yang telah diperiksa oleh petugas kesehatan hewan. Hal ini bertujuan untuk menjamin keamanan dan kelayakan hewan yang akan dikurbankan.

    “Petugas kami secara rutin melakukan pemeriksaan terhadap hewan kurban yang dijual di lapak-lapak maupun di pasar. Kami ingin memastikan bahwa hewan yang dijual sehat dan memenuhi syarat,” terang Chainur.

    Dari hasil pemeriksaan dan pengawasan di lapangan, DKPP Sumenep belum menemukan adanya kasus hewan kurban dengan penyakit serius. Pemeriksaan akan terus dilakukan secara intensif hingga hari raya kurban tiba.

    “Kami juga meminta pada masyarakat atau pemilik hewan kurban untuk segera melaporkan pada petugas kesehatan hewan, apabila melihat ada hewan kurban yang sakit,” ujarnya.

    Panduan ini diharapkan dapat membantu masyarakat untuk lebih cermat dalam memilih hewan kurban, sehingga ibadah dapat terlaksana secara sah dan sesuai dengan syariat serta aspek kesehatan masyarakat tetap terjaga. [tem/suf]

  • Pastikan Hewan Kurban Sehat, DKPP Sumenep Turun Langsung ke Lapak Penjualan

    Pastikan Hewan Kurban Sehat, DKPP Sumenep Turun Langsung ke Lapak Penjualan

    Sumenep (beritajatim.com) – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Sumenep turun langsung ke lapak-lapak musiman yang menjual hewan kurban, baik kambing mapun sapi.

    Kepala DKPP Sumenep, Chainur Rasyid mengatakan, dirinya turun bersama para dokter hewan, untuk melakukan pengecekan kesehatan hewan kurban yang dijual di pasar hewan maupun di lapak-lapak musiman.

    “Kami ingin memastikan kalau hewan kurban yang dijual ini sehat dan memenuhi syarat untuk dijadikan hewan kurban,” katanya usai memeriksa hewan di lapak Pak Thoriq Jl. Urip Sumoharjo, Senin (02/05/2025).

    Menurutnya, dari hasil pemeriksaan, hewan-hewan kurban yang dijual dalam keadaan sehat dan memenuhi syarat untuk dijadikan kurban.

    Namun demikian, pihaknya akan terus melakukan pengawasan terhadap hewan-hewan kurban yang dijual di pasar dan lapak-lapak.

    “Sampai saat ini Alhamdulillah tidak ditemukan adanya hewan kurban yang sakit serius. Semuanya sehat dan memenuhi syarat. Pemantauan dan pengawasan tidak akan berhenti sampai disini. Tenaga medis dan paramedis kami setiap hari keliling melakukan pengecekan kesehatan hewan-hewan kurban,” ujarnya.

    Ia juga meminta agar para penjual hewan kurban memperhatikan kebersihan kandang, dengan rutin menyemprotkan disinfektan. Karena itu, pihaknya memberikan bantuan cairan disinfektan secara cuma-cuma kepada para pedagang hewan kurban.

    “Kami bantu cairan disinfektannya. Silahkan disemprotkan rutin ya Pak ke kandang kambingnya, biar tidak ada virus, bakteri, maupun kuman-kuman yang rentan membawa penyakit bagi hewan ternak yang dijual,” terangnya.

    Selain disinfektan, DKPP juga menyebarkan banner ke penjual hewan kurban, meminta agar banner tersebut dipasang di lapak-lapak. Banner tersebut bertuliskan ciri-ciri kambing dan sapi yang sehat dan cukup umur untuk disembelih sebagai kurban. (tem/ted)

  • Bus Pahala Kencana Hangus Terbakar di Bangkalan, Diduga Bawa Rokok Ilegal  
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        1 Juni 2025

    Bus Pahala Kencana Hangus Terbakar di Bangkalan, Diduga Bawa Rokok Ilegal Surabaya 1 Juni 2025

    Bus Pahala Kencana Hangus Terbakar di Bangkalan, Diduga Bawa Rokok Ilegal
    Tim Redaksi
    BANGKALAN, KOMPAS.com
    – Bus penumpang antar kota antar provinsi (AKAP) hangus terbakar di Jalan Raya Desa Paterongan,
    Kecamatan Galis
    , Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, Minggu (1/6/2025). Diduga, kebakaran terjadi karena korsleting listrik.
    Bus dari Perusahaan Otobus (PO) Pahala Kencana dengan pelat nomor B 7424 TK itu dikemudikan oleh Agus Salim (60), warga Kelurahan Gandaria Selatan, Kecamatan Cilandak, Kota Jakarta.
    Dalam bus itu, Agus bersama satu sopir lain, yakni Ummu asal Kabupaten Kudus, kondektur bus, Laji (37) dari Kecamatan Senori, Kabupaten Tuban, serta tiga penumpang asal Kecamatan Blega, Kabupaten Bangkalan.
    Kasatlantas Polres Bangkalan, AKP Diyon Fitrianto, mengatakan kejadian bermula saat bus dari Kabupaten Sumenep itu hendak menuju ke Jakarta.
    Setibanya di
    Jalan Raya Paterongan
    , Kecamatan Galis, terlihat indikator merah dari dasbor kemudi. Pengemudi bus bersama kru lain kemudian turun dan mengecek mesin di bagian belakang.
    Setelah dicek, mesin bus mengeluarkan percikan api dan penuh asap. Penumpang panik lalu keluar.
    “Jadi setelah dicek ternyata ada percikan api. Semuanya turun termasuk tiga penumpang. Kejadiannya tadi sekitar jam 12.45,” ujar dia.
    Tak lama kemudian, api semakin menjalar dan membakar bus tersebut. “Sempat ada ledakan saat bus sudah terbakar,” imbuh Diyon.
    Ia mengatakan, pemadaman memakan waktu. Sebab, akses lokasi jauh dari titik petugas pemadam kebakaran. Akibatnya, pemadaman dibantu oleh warga menggunakan alat seadanya.
    “Untuk korban jiwa tidak ada. Semuanya selamat. Lalu tiga penumpang sudah kami alihkan untuk naik armada lain yang melintas,” ungkap dia.
    Selain itu, saat petugas dan warga hendak melakukan pemadaman api di bagian bagasi belakang, petugas menemukan ratusan batang rokok. Diduga, ratusan batang rokok itu ilegal atau tanpa cukai.
    “Untuk isi dari bagasi belakang ada rokok, itu sudah kami limpahkan ke reskrim untuk penyelidikan lebih lanjut,” sambung dia.
    Tak hanya itu, polisi juga mengecek surat trayek
    bus Pahala Kencana
    tersebut. Hasilnya, bus tersebut memiliki trayek dari Terminal Arjosari ke Jakarta. “Kalau menurut trayeknya, itu dari Malang ke Jakarta, bukan Madura,” imbuh dia.
    Sementara itu, Komandan Pleton (Danton) Pemadam Kebakaran Bangkalan, Taufan Nasrullah, mengatakan pihaknya menerjunkan 12 anggota dengan dua unit mobil pemadam.
    “Tadi lalu lintas macet, jadi kami tiba dalam kondisi api sudah mengecil. Kami lalu melakukan pemadaman hingga pendinginan,” tutur dia.
    Ia mengaku, saat melakukan pemadaman, mereka juga menemukan ratusan bungkus rokok dari dalam bus itu. “Iya tadi ada banyak, tapi tidak tahu itu dari mana,” kata dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Nelayan Masalembu Kembalikan 1 Kg Sabu, Identik dengan 35 Kg Sabu yang Ditemukan Sebelumnya
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        31 Mei 2025

    Nelayan Masalembu Kembalikan 1 Kg Sabu, Identik dengan 35 Kg Sabu yang Ditemukan Sebelumnya Surabaya 31 Mei 2025

    Nelayan Masalembu Kembalikan 1 Kg Sabu, Identik dengan 35 Kg Sabu yang Ditemukan Sebelumnya
    Tim Redaksi
    SUMENEP, KOMPAS.com
    – Seorang nelayan asal Kecamatan Masalembu, Kabupaten
    Sumenep
    , Jawa Timur, mengembalikan satu kilogram narkotika jenis sabu ke Kantor Polsek Masalembu, Sabtu (31/5/2025) sore.
    Narkoba tersebut diketahui identik dengan temuan sebelumnya yang mencapai 35 kilogram sabu di Perairan Masalembu pada 28 Mei 2025 lalu.
    Kepala Dusun Ambulung, Desa Sukajeruk, Zakariya (52), membenarkan adanya pengembalian sabu oleh salah satu warganya,
    Matzahri
    .
    Matzahri adalah seorang nelayan yang juga mantan Ketua Rawatan Samudera, salah satu persatuan nelayan terbesar di Pulau Masalembu.
    Selain itu, empat orang nelayan yang pertama kali menemukan drum berisi sabu di perairan Masalembu juga merupakan anggota dari organisasi Rawat Samudera yang sama dengan Matzahri.
    Zakariya menceritakan, Matzahri mendatangi rumahnya sekitar pukul 14.30 WIB dan meminta bantuan untuk diantar ke kantor polisi.
    “Dia bilang ingin mengembalikan barang (narkoba) yang dia temukan,” kata Zakariya kepada
    Kompas.com
    di Sumenep.
    Setibanya di Polsek Masalembu, Matzahri langsung diterima petugas.
    Barang bukti sabu seberat satu kilogram itu sempat didokumentasikan oleh pihak kepolisian sebelum Zakariya dan Matzahri dipersilakan pulang.
    Kepada Zakariya, Matzahri mengaku bahwa sabu tersebut ia ambil dari rumah salah satu nelayan yang menemukan drum berisi narkoba beberapa hari sebelumnya.
    “Awalnya dikira tawas katanya,” lanjut Zakariya.
    Namun, setelah pemberitaan meluas bahwa barang tersebut adalah narkoba, ia memutuskan untuk segera mengembalikannya.
    Sebagai Kepala Dusun, Zakariya tidak dapat memastikan apakah masih ada nelayan lain yang mengambil narkoba dari temuan tersebut.
    Ia menyatakan hanya akan menyampaikan informasi berdasarkan apa yang diketahuinya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.