kab/kota: Sumedang

  • Mendagri minta kades manfaatkan APBDes untuk dukung PE

    Mendagri minta kades manfaatkan APBDes untuk dukung PE

    Itulah yang kita harapkan dari teman-teman di desa, sehingga tidak hanya berpikir bagaimana menghabiskan (anggaran) yang dari pusat itu

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian meminta kepala desa (kades) agar dapat memanfaatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) untuk mendukung pertumbuhan ekonomi (PE).

    Hal itu disampaikan Tito pada Musyawarah Desa Nasional (Musdesnas) dalam Rangka Peringatan Hari Desa Nasional Tahun 2025 di Lapangan Sepak Bola Cibeureum Kulon Kecamatan Cimalaka, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Rabu.

    Menurutnya, APBDes hanyalah stimulan bagi desa untuk lebih mandiri. “Uang yang dari APBN pusat itu hanya stimulan aja. Hanya untuk memancing supaya desanya bisa hidup, mandiri. Kemudian ekonomi daerah itu, desa itu bisa maju,” kata Tito dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

    Lebih lanjut, Tito mengingatkan kemampuan kewirausahaan penting dimiliki kepala desa untuk meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PADes).

    Kemampuan ini dapat membantu kepala desa dalam mengidentifikasi potensi di wilayah masing-masing. Berbagai potensi tersebut kemudian dimanfaatkan untuk menambah PADes.

    Langkah mengoptimalkan potensi itu, misalnya, berupa pemanfaatan lahan kosong, memperkuat sektor pangan, serta menghidupkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Kepala desa juga dapat mengaktifkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

    “Itulah yang kita harapkan dari teman-teman di desa, sehingga tidak hanya berpikir bagaimana menghabiskan (anggaran) yang dari pusat itu,” ujarnya.

    Mendagri juga mengingatkan desa merupakan kontributor penting dalam mendukung swasembada pangan dan meningkatkan perekonomian. Karena itu, desa didorong untuk berkontribusi dengan memanfaatkan berbagai potensi.

    “Target pertumbuhan ekonomi yang dicanangkan pemerintah hingga 8 persen bukanlah sesuatu yang tak mungkin dicapai. Terlebih bila seluruh desa berkontribusi secara optimal,” ucap Tito.

    Dia berharap Peringatan Hari Desa 2025 menjadi momentum untuk mengevaluasi berbagai upaya yang telah dilakukan dalam membangun desa.

    Selain itu, Tito berharap seluruh pihak terkait nantinya dapat bekerja lebih baik dalam memajukan desa.

    “Harapan bangsa Indonesia tidak hanya di tangan pemerintah pusat, tapi berada di tangan Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu kepala desa dengan dukungan para kepala daerah,” pungkas dia.

    Adapun acara Musyawarah Desa dalam rangka memperingati Hari Desa 2025 ini dihadiri Menteri Desa Yandri Susanto dan Menteri Perumahan dan Kawasan Pemukiman Maruarar Sirait.

    Acara ini juga dihadiri ribuan kepala desa dan perangkat desa dari seluruh Indonesia.

    Sebelumnya di hari yang sama, terkait peringatan Hari Desa Nasional 2025, Tito melaksanakan kegiatan kunjungan ke lokasi kebun demplot KWT Gemilang, pencanangan TANDAN DESA, menanam jagung manis bersama, panen jagung, panen padi di ember dan panen anggur di Desa Cibereum, Sumedang.

    Selain itu, Tito melakukan kunjungan ke kandang domba dan ayam (kelompok peternakan) dan menyaksikan Kepala Desa menyerahkan domba bergulir dari hasil usaha setahun sebanyak 8 ekor ditambah 12 ekor dari Baznaz.

    Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
    Editor: Chandra Hamdani Noor
    Copyright © ANTARA 2025

  • Sekelompok OTK Serang Kantor Pemuda Pancasila di Bandung, 6 Orang Terluka

    Sekelompok OTK Serang Kantor Pemuda Pancasila di Bandung, 6 Orang Terluka

    JABAR EKSPRES – Kantor Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) Pemuda Pancasila Jawa Barat (Jabar) di Jalan BKR, Kota Bandung, diduga telah menjadi objek penyerangan oleh sekelompok orang tidak dikenal pada Rabu, 15 Januari 2025 siang tadi.

    Dari pantauan Jabar Ekspres di lokasi, terlihat beberapa fasilitas dan kendaraan seperti mobil berwarna loreng oranye hingga sepeda motor mengalami kerusakan.

    Salah seorang saksi yang juga anggota Pemuda Pancasila Jabar, Yadi mengaku melihat ada sekelompok orang yang menghampiri Kantor MPW Pemuda Pancasila Jabar sebelum penyerangan terjadi.

    BACA JUGA: Suporter PSIS Semarang Diserang di Tol Jogorawi, 2 Bus Dirusak!

    “Dari arah sana (Tegallega) enggak tahu ada berapa ratus orang kesini (lokasi kejadian), dan tiba-tiba melakukan penyerangan,” katanya saat ditemui lokasi kejadian.

    Akibat kejadian tersebut, menurut Yadi beberapa orang anggota Pemuda Pancasila mengalami luka-luka karena terkena senjata tajam.

    “Kebetulan dari pihak kita lagi sedikit orangnya. Untuk kerusakan ada beberapa kendaraan yang rusak seperti motor, mobil 2, dan ada juga beberapa yang luka kaya tangannya sobek, punggungnya sobek, itu ada 6 orangan, termasuk saya juga terkena lemparan batu,” imbuhnya.

    BACA JUGA: Warga Desa Genteng Sumedang Kocar-Kacir Diserang Ratusan Tawon, Korban Alami Bengkak hingga Muntah

    Untuk situasi saat ini, tampak pihak kepolisian telah melakukan penjagaan guna mengantisipasi terjadinya penyerangan kembali.

    Selain itu berdasarkan informasi yang didapat, penyerangan tersebut diduga dipicu dari kejadian yang terjadi di sejumlah wilayah di pulau Jawa.(San)

  • Mendagri Tegaskan Desa Kontributor Penting Dukung Swasembada Pangan dan Tingkatkan Perekonomian
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        15 Januari 2025

    Mendagri Tegaskan Desa Kontributor Penting Dukung Swasembada Pangan dan Tingkatkan Perekonomian Nasional 15 Januari 2025

    Mendagri Tegaskan Desa Kontributor Penting Dukung Swasembada Pangan dan Tingkatkan Perekonomian
    Penulis
    KOMPAS.com
    – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menegaskan, desa merupakan kontributor penting dalam mendukung swasembada pangan dan meningkatkan perekonomian. Karena itu, desa didorong untuk berkontribusi dengan memanfaatkan berbagai potensi.
    Mendagri menjelaskan, target pertumbuhan ekonomi yang dicanangkan pemerintah hingga 8 persen bukanlah sesuatu yang tak mungkin dicapai. Terlebih bila seluruh desa berkontribusi secara optimal.
    Dirinya menekankan agar
    kepala desa
    dapat memanfaatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Menurutnya, APBDes hanyalah stimulan bagi desa untuk lebih mandiri.
    “Uang yang dari APBN pusat itu hanya stimulan aja. Hanya untuk merangsang mancing, supaya desanya bisa hidup, mandiri. Kemudian ekonomi daerah itu, desa itu bisa maju,” jelasnya dalam siaran persnya.
    Hal tersebut disampaikan
    Mendagri Tito
    pada Musyawarah Desa Nasional (Musdesnas) dalam Rangka Peringatan Hari Desa Nasional Tahun 2025. Kegiatan itu berlangsung di Lapangan Sepak Bola Cibeureum Kulon Kecamatan Cimalaka, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat (Jabar), Rabu (15/1/2025).
    Oleh karena itu, lanjut Mendagri, kemampuan kewirausahaan penting dimiliki kepala desa untuk meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PADes). Kemampuan ini dapat membantu kepala desa dalam mengidentifikasi potensi di wilayah masing-masing. Berbagai potensi tersebut kemudian dimanfaatkan untuk menambah PADes.
    Langkah mengoptimalkan potensi itu, misalnya berupa pemanfaatan lahan kosong, memperkuat sektor pangan, serta menghidupkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
    Kepala desa
    juga dapat mengaktifkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
    “Itulah yang kami harapkan dari teman-teman di desa, sehingga tidak hanya berpikir bagaimana menghabiskan [anggaran] yang dari pusat itu,” ujarnya.
    Dirinya berharap, Peringatan Hari Desa 2025 menjadi momentum untuk mengevaluasi berbagai upaya yang telah dilakukan dalam membangun desa.
    Tak cuma itu, Mendagri juga berharap, seluruh pihak terkait nantinya dapat bekerja lebih baik dalam memajukan desa.
    “Harapan bangsa Indonesia tidak hanya di tangan pemerintah pusat, tapi berada di tangan Bapak-bapak dan Ibu-ibu kepala desa dengan dukungan para kepala daerah,” tandasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • DPRD Sumedang Soroti Konflik Sengketa Lahan SDN Pasirhuni

    DPRD Sumedang Soroti Konflik Sengketa Lahan SDN Pasirhuni

    JABAR EKSPRES – Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pasirhuni, yang berlokasi di wilayah Desa Pasirnanjung, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang kembali jadi sorotan sebab lahannya digugat oleh ahli waris.

    Ketua Komisi 1 DPRD Kabupaten Sumedang, Asep Kurnia mengatakan, keprihatinannya terhadap sengketa lahan yang melibatkan SDN Pasirhuni dengan ahli waris tersebut

    Diketahui, kasus ini mencuat akibat gugatan dari salah satu ahli waris yang mengklaim bahwa sebagian lahan tempat sekolah tersebut berdiri adalah milik keluarganya.

    “Pentingnya penyelesaian kasus tersebut secara damai. Saya berharap Komisi 3 DPRD Sumedang dapat berperan aktif dalam memediasi kedua belah pihak untuk mencapai solusi yang adil,” katanya saat dihubungi melalui seluler belum lama ini.

    Legislator dari daerah pemilihan (Dapil) 5 yakni Jatinangor-Cimanggung itu menerangkan, kasus sengketa lahan ini menyangkut hak para siswa yang sedang menuntut ilmu di SDN Pasirhuni.

    Sebelumnya, sengketa ini bermula dari tumpang tindih klaim antara pemerintah desa yang menyatakan tanah tersebut sebagai aset negara, sedangkan pihak ahli waris juga mengklaim bahwa kepemilikan secara turun-temurun.

    Konflik tersebut bahkan menjadi perbincangan di kalangan orangtua siswa SDN Pasirhuni, yang khawatir proses belajar-mengajar di sekolah akan terganggu.

    Melalui informasi yang dihimpun Jabar Ekspres, lahan di SDN Pasirhuni yang tengah digugat itu, sebelumnya dikabarkan sudah dibeli oleh kepala sekolah lama sekira pada 2010 lalu.

    Akan tetapi, kejelasan status lahan secara administratif, sampai sekarang tidak ada bukti validasi. Apakah lahan yang digugat memang sudah menjadi satu bagian SDN Pasirhuni, atau justru merupakan hak ahli waris.

    Apabila melihat sejarah, lahan tersebut merupakan milik sekolah sebab sudah dilakukan transaksi pembelian hingga adanya pembangunan ruang belajar.

    Namun pihak ahli waris mengaklaim, secara administratif pihaknya mengantongi surat yang dianggap sah dan dapat dipertanggung jawabkan.

    “Kasus ini menyangkut hak para siswa yang sedang menuntut ilmu. Kami berharap ada titik temu agar persoalan ini selesai dengan baik,” ujar Asep atau akrab disapa Akur.

    Anggota DPRD Sumedang dari Fraksi Golkar itu menerangkan, pihaknya akan terus memantau perkembangan kasus sengketa lahan SDN Pasirhuni.

  • Hidrometeorologi Ancam Sumedang, BPBD Fokus Ini

    Hidrometeorologi Ancam Sumedang, BPBD Fokus Ini

    JABAR EKSPRES – Mengantisipasi potensi terjadinya ancaman Hidrometeorologi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang, lakukan segala persiapan sebagai upaya kesiapsiagaan.

    Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Sumedang, Atang Sutarno mengatakan, dalam menghadapi ancaman bencana Hidrometeorologi, pihaknya sudah melakukan persiapan baik peralatan maupun sumber daya manusianya.

    “Berbagai upaya kita sudah persiapkan, mulai dari persiapan barang sampai kemungkinan insiden yang menyulitkan,” katanya kepada Jabar Ekspres, Selasa (14/1).

    BACA JUGA: Musim Hujan Masih Selimuti Jabar, Sumedang Jadi Wilayah Sambaran Petir Tertinggi Selama 2024

    Atang menerangkan, pihaknya juga telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat Sumedang, supaya meningkatkan kewaspadaan dan kehati-hatian.

    “Karena sekarang ini musim hujan masih cukup ekstrem, sehingga perlu kesiapsiagaan terhadap segala kemungkinan,” terangnya.

    Untuk peralatan yang sudah disiapkan dalam menghadapi ancaman bencana Hidrometeorologi, BPBD Sumedang telah menyiapkan tanki air hingga mobil dan perahu resque.

    “Intinya semua peralatan untuk mengantisipasi bencana terutama yang berkaitan dengan musim penghujan sudah kita persiapkan,” paparnya.

    Diketahui, Hidrometeorologi merupakan suatu fenomena bencana alam atau proses merusak yang terjadi terhadap atmosfer (meteorologi), air (hidrologi), atau lautan (oseanografi).

    Potensi yang bisa melanda masyarakat dalam bencana Hidrometeorologi di antaranya banjir, angin puting beliung, longsor, sambaran petir hingga pergeseran tanah.

    BACA JUGA: Diduga Akibat Limpahan Air dari Perumahan Keandra dan Shankara, Warga Desa Mangunarga Sumedang Terdampak Banjir

    Adapun dampak dari fenomena tersebut, yakni dapat mengakibatkan hilangnya nyawa, cedera, atau dampak kesehatan lainnya.

    Mengingat bahayanya ancaman bencana Hidrometeorologi, Atang mengimbau, agar warga Kabupaten Sumedang pada awal tahun ini dapat selalu waspada walaupun sekadar hujan mengguyur.

    “Jadi logistik juga kita siapkan, agar ketika terjadi peristiwa yang tidak diinginkan jangan sampai kita keteteran,” bebernya.

    Atang mengungkapkan, menghadapi Hidrometeorologi ini pihaknya juga telah melakukan pemetaan teritorial wilayah di Kabupaten Sumedang.

    Menurutnya, Sumedang mempunyai tempat-tempat atau titik rawan yang dianggap kerap terjadi bencana khususnya ketika musim hujan.

    “Contohnya Kecamatan Cimanggung, di sana hampir seluruh wilayahnya kita perhatikan, kemudian Jatinangor dan sepanjang Jalan Cadas Pangeran bahkan dari Cigendel sampai Ciherang,” ungkapnya.

  • Antara Tupoksi dan Regulasi BPJS, Dilematis Rumah Sakit sebagai Pelayanan Kesehatan

    Antara Tupoksi dan Regulasi BPJS, Dilematis Rumah Sakit sebagai Pelayanan Kesehatan

    JABAR EKSPRES – Rumah sakit yang bekerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) sebagai pihak penyedia layanan kesehatan ternyata cukup dilematis ketika menangani pasien.

    Pasalnya, secara tugas pokok dan fungsi (tupoksi) rumah sakit merupakan pihak yang memberikan pelayanan kesehatan, terhadap semua pasien yang membutuhkan penanganan medis tanpa terkecuali.

    Akan tetapi, tupoksi tersebut terkadang dibenturkan dengan aturan dan regulasi, terutama bagi para pasien yang menggunakan kartu BPJS.

    BACA JUGA: RSUD Kesehatan Kerja Perlu Diupgrade ke Tipe B

    Seperti halnya Rumah Sakit Umum Daerah Kesehatan Kerja (RSUDKK) Provinsi Jawa Barat, kerap diterpa isu bahwa pasien BPJS kurang diperhatikan pelayanannya.

    Ketika dikonfirmasi, MPP Manager Pelayanan Pasien RSUD Kesehatan Kerja Provinsi Jawa Barat, Agus Mochamad Didin mengatakan, pihaknya selalu menjalankan tupoksi secara maksimal.

    “Kita tupoksi memberikan pelayanan kesehatan, tentu selalu kita berikan layanan bagi para pasien yang datang dan membutuhkan,” katanya kepada Jabar Ekspres, Senin (13/1).

    Menurutnya, isu terkait perbedaan pelayanan bagi pasien umum dengan pengguna BPJS tidak dibenarkan. Namun mengenai rekomendasi dan edukasi agar warga mendatangi rumah sakit lain, memang kerap dilakukan.

    Bukan tanpa alasan, mengingat RSUDKK atau akrab disebut RSKK Provinsi Jabar merupakan rumah sakit tipe D, sehingga ketersediaan tempat tidur tergolong masih sangat terbatas.

    “Ketika ada yang datang untuk berobat tentu kita layani secara maksimal, pemeriksaan dan pemberian obat, sesuai tupoksi kita memberikan layanan kesehatan,” bebernya.

    Melalui informasi yang dihimpun Jabar Ekspres, RSKK Provinsi Jabar saat ini mempunyai 50 tempat tidur, sesuai jumlah minimal rumah sakit tipe D.

    Kriteria Rumah Sakit Tipe D

    Minimal mempunyai 50 tempat tidur.
    Menyediakan pelayanan medis umum, kedokteran gigi dasar, dan minimal dua pelayanan medis spesialis dasar.
    Menyediakan layanan medis darurat 24 jam.
    Menyediakan layanan keperawatan.
    Menyediakan laboratorium.
    Menyediakan dukungan non-klinis seperti laundry.

    RSKK Provinsi Jabar yang terletak di perbatasan Kabupaten Bandung dan Sumedang, lokasinya cukup strategis, sebab rumah sakit tipe D berperan sebagai tempat pertolongan pertama di wilayah yang tergolong jauh ke perkotaan.

  • Menikmati Sky Lancing, Destinasi Wisata Paralayang Favorit Atlet dan Turis di Lombok

    Menikmati Sky Lancing, Destinasi Wisata Paralayang Favorit Atlet dan Turis di Lombok

    Mataram, Beritasatu.com  – Sky Lancing merupakan destinasi wisata paralayang favorit atlet dan turis di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB). Pengunjung bisa bermain paralayang sambil menikmati pemandangan memukau Pulau Lombok.

    Atlet paralayang NTB Yafi Karnia Rahman berbagi cerita menarik tentang perjalanannya di dunia paralayang. Ia pernah mengikuti berbagai kejuaraan, termasuk Kejurda Porprov NTB dan babak kualifikasi pra-PON di Sumedang. Meski harus puas di peringkat 12, Yafi tetap optimistis dan terus memperbaiki performanya.

    “Awalnya takut, tetapi setelah merasakan terbang, itu seperti ketagihan,” ungkap Yafi, Sabtu (11/1/2024).

    Sky Lancing menjadi tempat favorit Yafi berlatih. Lokasi ini tidak hanya menawarkan keindahan alam Lombok, tetapi juga memiliki fasilitas yang sangat memadai. 

    Area take off dan landing yang luas serta akses kendaraan hingga ke puncak menjadi nilai tambah. 

    Yafi berharap Sky Lancing dapat menjadi lokasi rutin untuk penyelenggaraan kompetisi paralayang tingkat nasional maupun internasional.

    Ketua KONI NTB Mori Hanafi mengatakan Sky Lancing sudah memenuhi standar nasional sebagai arena paralayang, baik dari segi fasilitas maupun penyelenggaraan.

    “Saya yakin kita akan memiliki prestasi yang baik, karena kita sudah terbiasa melaksanakan kejuaraan tingkat dunia,” ujarnya.

    Mori menambahkan, tantangan utama saat ini adalah mempersiapkan atlet NTB agar mampu bersaing di ajang nasional dan internasional, terutama menjelang PON 2028. Selain itu, KONI NTB berkomitmen memberikan dukungan penuh tidak hanya untuk paralayang, tetapi juga seluruh cabang olahraga yang akan bertanding di PON.

    Sebagai langkah awal, Mori mengungkapkan bahwa KONI NTB akan segera menggelar rapat koordinasi dengan semua cabang olahraga untuk mematangkan persiapan.

    Sky Lancing di Lombok Tengah telah menjadi magnet bagi pencinta olahraga ekstrem paralayang. Dengan pemandangan perbukitan hijau yang indah dan laut biru yang memukau, tempat ini tidak hanya menarik atlet lokal tetapi juga wisatawan dari berbagai daerah. 

    Kombinasi antara keindahan alam dan fasilitas yang memadai menjadikan Sky Lancing lokasi ideal untuk berbagai kejuaraan paralayang.

    Baik Yafi maupun Mori memiliki harapan besar agar olahraga paralayang semakin berkembang di NTB. Dengan dukungan pemerintah, KONI, dan komunitas olahraga, Lombok berpotensi menjadi pusat olahraga paralayang nasional. 

    Selain meningkatkan prestasi atlet, pengembangan olahraga ini juga dapat memberikan dampak positif pada sektor pariwisata dan ekonomi lokal.

    Sebagai langkah konkret, lomba paralayang lebih sering diadakan di Sky Lancing untuk meningkatkan daya saing atlet sekaligus mempromosikan keindahan Lombok sebagai destinasi wisata olahraga.

    “Lombok ini punya semua yang dibutuhkan untuk menjadi pusat paralayang. Tinggal kita maksimalkan,” pungkas Mori Hanafi.

  • Ramai Bahasan Soal Menu Makanan Kurang Enak, Disdik Kota Bandung Klaim Program MBG Disambut Antusiasme Siswa

    Ramai Bahasan Soal Menu Makanan Kurang Enak, Disdik Kota Bandung Klaim Program MBG Disambut Antusiasme Siswa

    JABAR EKSPRES – Berseliweran di jagat maya soal menu makan bergizi gratis (MBG) yang dinilai kurang cocok oleh beberapa siswa, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung klaim hal tersebut tak terjadi di wilayah kota kembang.

    Plt Kepala Disdik Kota Bandung, Tantan Syurya Santana menyebut, hal itu dibuktikan lewat pelaksanaan program MBG yang telah berjalan di tiga wilayah yakni sekitar Lanud Husein, Sukajadi dan Sukamulya.

    Diakuinya, tak pernah terdapat sisa makanan di sekolah-sekolah yang jadi sasaran kickoff pelaksanaan program MBG.

    “Alhamdulillah, makanan selalu habis dan tidak menyisakan. Alhamdulilah juga tidak menghasilkan sampah di satuan pendidikan,” katanya saat dikonfirmasi, Jumat (10/1).

    BACA JUGA: Program MBG Belum Terlaksana di Sumedang, Ketua PGRI Akui Tak Pernah Dapat Informasi dan Pemberitahuan Detil

    Disinggung perluasan soal pelaksanaan program MBG ke tiap sekolah. Tantan mengungkapkan, Senin (13/1) bakal terdapat 5 Kecamatan baru yang akan melaksanakan program tersebut.

    Kelimanya yakni Kecamatan Arcamanik, Coblong, Antapani, Andir dan Batununggal lewat dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Giji (SPPG) yang telah ditunjuk oleh pemerintah pusat.

    “Itu masing-masing dapur melayani 3.000 hingga 3.500. Lima kecamatan di kali tiga ajah, berarti sekitar 16.000 siswa yang akan mendapat makan bergizi gratis,” ujarnya.

    Selain itu, Pemerintah Kota Bandung menargetkan realisasi pelaksanaan program MBG di tahun 2025 mencapai 30 persen. Hal ini berkenaan dengan penjalanaan program yang dilakukan selama 5 tahun.

    BACA JUGA: Pesantren di Kabupaten Bandung Keluhkan Minimnya Informasi Terkait Program MBG

    “Senin nambah lagi 16.000 berarti sudah 5 persen dari total siswa Kota Bandung sebanyak 310 ribu. Mudah-mudah tahun ini targetnya bisa 30 persen,” ungkapnya.

    Dirinya memastikan, pelaksanaan program MBG menyasar baik sekolah negeri maupun swasta yang ada di Kota Bandung.

    “Negeri dan swasta bakal dapat program makan bergizi gratis,” tegasnya. (Dam)

  • Janda Asal Sumedang Buang Bayi yang Baru Dilahirkan Di Kebun, Ceceran Darah Membuatnya Tak Berkutik – Halaman all

    Janda Asal Sumedang Buang Bayi yang Baru Dilahirkan Di Kebun, Ceceran Darah Membuatnya Tak Berkutik – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, SUMEDANG – Nafa Nursifa (24), seorang janda tega membuang bayi hasil hubungan gelap yang baru dilahirkannya di kebun sekitar Desa Gunasari, Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Sabtu (4/1/2025) petang.

    Kasus terungkap setelah warga menemuan bayi laki-laki dengan tali pusar masih menempel Sabtu sekira pukul 18.45 WIB. 

    Kondisi bayi saat ditemukan berada di dalam kardus air mineral dan dalam kondisi hidup.

    Kemudian bayi tersebut langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Umar Wirahadikusumah untuk mendapatkan perawatan.

    Penemuan bayi berawal saat seorang warga hendak memperbaiki saluran air.

    Kemudian warga tersebut melihat ada kardus di kebun.

    Saat kardus dibuka, ditemukan bayi yang masih lengkap dengan tali pusar dalam kondisi hidup.

    Temuan tersebut pun langsung dilaporkan kepada aparat setempat hingga akhirnya polisi datang dan menyelidiki kasus tersebut.

    Tak butuh waktu lama bagi kepolisian untuk mengungkap kasus tersebut.

    Polisi meringkus sejoli yang menjadi pelaku pembuang bayi tersebut, Minggu (5/1/2025).

    Pelaku yang diringkus adalah Didin Sukarya (31) warga Dusun Cibitung RT 01/06 Desa Sirnamulya, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang.

    Serta, Nafa Nursifa (24), warga Dusun Sembir RT 04/ 09 Desa Gunasari, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang.

    Nafa diduga adalah ibu dari bayi tersebut.

    “Jadi ada kejadian kemarin, Sabtu petang, seorang anak dibuang sekitar jam 18.45, kami sebelumnya berkoordinasi untuk mengetahui usia bayi,”

    “RSUD Umar Wirahadi Kusumah mengatakan usianya 12 jam, kami menyelidiki terhadap TKP, olah TKP dengan Unit PPA, Resmob dan Reskrim Polsek Sumedang Selatan,” kata Kasatreskrim Polres Sumedang, AKP Uyun Saepul Uyun di Mapolres Sumedang, Minggu. 
     
    Dia menjelaskan, jeda waktu yang pendek dari melahirkan sampai dibuang itu memantik tanda tanya.

    Polisi kemudian dapat informasi bahwa di area TKP itu ada sosok seorang perempuan yang ada perubahan tubuh. 

    “Seperti hamil tanpa ada suami, kami lakukan pendalaman, penyelidikan, kami kemudian juga bertemu dengan pihak yang bersangkutan, dibantu kepala dusun, dan bidan,”  

    “Diduga, ibu tersebut merupakan ibu anak yang dibuang itu, Dilihat dari adanya ceceran darah, di kamar mandi, rumah, dan tempat tinggal di sana,” katanya. 

    Lelaki yang menemani perempuan itu membuang bayi menurut Kasatreskrim merupakan pacar perempuan tersebut.  

    “Kami amankan, memang histeris dan syok juga (perempuan itu), tapi kami coba lakukan tindakan kepolisian, dibawa ke Satreskrim Polres Sumedang,” katanya. 

    Kemudian keduanya pun dibawa ke Polres Sumedang untuk menjalani pemeriksaan.

    Hasil pemeriksaan terungkap bila Nafa bukan kali ini melahirkan. 

    Dia merupakan single parent atau janda yang punya anak usia 6 tahun. 

    AKP Uyun mengatakan ada indikasi kehamilan itu akibat menjalin hubungan dengan lelaki bernama Didin. 

    “Informasi bahwa punya pacar, kami amankan juga, jaraknya (tempat tinggal Didin) 8 km dari TKP, masih di daerah Sumedang,” katanya.

    Pelaku melahirkan bayi tersebut secara normal di kamar mandi kemudian membuangnya. 

    “Melahirkannya secara normal, statusnya single parrent, punya anak kecil 6 tahun, melahirkan di kamar mandi,” ucapnya. 

    Atas perbuatannya kedua pelaku diancam pasal 305 KUHP, tentang pembuangan bayi baru lahir, dengan ancaman hukuman 5,6 tahun penjara.

    Penulis: Kiki Andriana

  • Setengah Hati Majukan Angkutan Umum, MJT Diharap Tak Sepi

    Setengah Hati Majukan Angkutan Umum, MJT Diharap Tak Sepi

    JABAR EKSPRES – Kendaraan umum Bus Metro Jabar Trans, yang mulai beroperasi di area Cekungan Bandung per awal tahun tepatnya 1 Januari 2025, menjadi kabar baik bagi masyarakat.

    Kendati demikian, sayangnya di daerah lain justru terdapat kabar bahwa Trans Jogja dan Trans Metro Dewata, telah mengakhiri operasionalnya sejak 31 Desember 2024 lalu.

    Dalam kepedulian terhadap transportasi publik, pemerintah masih dinilai kurang maksimal, sebab memajukan angkutan umum seakan baru setengah hati dan belum menjadi program nasional.

    Pengamat Kendaraan Publik sekaligus Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Djoko Setijowarno mengatakan, perlunya pemerintah mulai prioritas terhadap angkutan umum.

    BACA JUGA:Pembangunan Transportasi Masih Lambat, Pemerintah Dinilai Abaikan Angkutan Jalan Perintis

    “Pembiayan angkutan umum jadi salah satu kewajiban untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, selain sandang, pangan, perumahan, pendidikan dan kesehatan,” katanya kepada Jabar Ekspres, Minggu (5/1).

    Menurut Djoko, di negara maju pasti angkutan umumnya bagus. Pemerintah berharap Indonesia Maju dengan mencanangkan Indonesia Emas 2045, sudah semestinya angkutan umum juga harus bagus.

    “Isu global dunia, yakni perubahan cuaca (climate change). Jelas, transportasi umum menjadi penentunya. Subsidi transportasi umum adalah janji Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming dalam kampanye Pilpres 2023 lalu yang belum direalisasi,” bebernya.

    Melalui informasi yang dihimpun Jabar Ekspres, terkait operasional kendaraan publik yang baru di Jawa Barat yakni Bus Metro Jabar Trans, memiliki rute yang cukup luas tak hanya di Kota Kembang saja, namun mencakup hingga ke Kabupaten Bandung dan Sumedang.

    BACA JUGA:Jelang Libur Nataru Animo Pergerakan Warga Berpotensi Melonjak, Pengamat Soroti Transportasi hingga Lokasi Wisata

    Bus Metro Jabar Trans beroperasi di enam rute utama di wilayah Cekungan Bandung, yakni Leuwipanjang – Soreang, Kota Baru Parahyangan – Alun-alun Bandung, BEC – Bale Endah, Leuwipanjang – Dago, Dago – Jatinangor dan Leuwipanjang – Majalaya.

    Sedangkan untuk Trans Jogja dan Trans Metro Dewata yang sebelumnya dikanarkan telah berhenti opersional, dikarenakan bantuan subsidi dari Ditjenhubdat sejak 2020 lalu sudah berakhir.

    Sementara Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali dan Pemprov Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), tidak mengambil alih operasi untuk menganggarkan operasional berikutnya.