kab/kota: Sumedang

  • Jadwal Ganjil Genap Arus Mudik Lebaran 2025 dan Lalu Lintas One Way hingga Contraflow di Ruas Tol – Halaman all

    Jadwal Ganjil Genap Arus Mudik Lebaran 2025 dan Lalu Lintas One Way hingga Contraflow di Ruas Tol – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Inilah jadwal Ganjil Genap arus mudik Lebaran 2025 yang diterapkan di sejumlah ruas tol.

    Korlantas Polri telah menyiapkan sejumlah rekayasa lalu lintas saat mudik Lebaran 2025 jelang Hari Raya Idul Fitri 1446 H. 

    Rekayasa lalu lintas mudik Lebaran 2025 berupa skema Ganjil Genap, lajur lawan arah (contraflow) hingga satu arah (one way) di sepanjang tol Trans Jawa.

    Dikutip dari laman resmi Korlantas Polri, Kepala Korlantas Polri Irjen Pol Drs. Agus Suryonugroho, S.H., M.Hum, mengatakan bahwa rekayasa lalu lintas mudik Lebaran 2025 dirancang untuk memastikan perjalanan yang lebih lancar dan aman bagi masyarakat.

    Lantas, kapan skema Ganjil Genap arus mudik Lebaran 2025 mulai diterapkan.

    Jadwal Ganjil Genap Arus Mudik Lebaran 2025

    Skema Ganjil Genap arus mudik Lebaran 2025 diberlakukan di  Km 47 Jakarta-Cikampek sampai dengan Km 414 Tol Semarang-Batang dan Km 31 sampai dengan Km 98 Tol Tangerang – Merak.

    Penerapan skema Ganjil Genap arus mudik Lebaran 2025 dilajur tersebut berlaku mulai Kamis 27 Maret 2025 pukul 14.00 WIB sampai dengan Minggu 30 Maret 2025 pukul 24.00 WIB.

    Hal ini telah diatur berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Kepala Korps Lalu Lintas Polri dan Direktur Jenderal Bina Marga dirilis dengan Nomor: KP-DRJD 1099 Tahun 2025, Nomor: HK.201/4/4/DJPL/2025, Nomor: Kep/50/IIl/2025, dan Nomor: 05/PKS/Db/2025.

    Adapun selain skema Ganjil Genap di lalu lintas tol selama Mudik Lebaran 2025, terdapat penerapan penerapan sistem satu arah (one way) dan contraflow.

    Pemberlakuan one way atau sistem satu arah sudah disiapkan jadwalnya, one way pertama berlaku untuk arus mudik Lebaran dari Tol Jakarta-Cikampek.

    Kemudian untuk arus balik Lebaran 2025, jadwal one way bakal berlangsung dari Tol Semarang-Batang.

    Berikut Jadwal Sistem Satu Arah untuk Arus Mudik dan Arus Balik Lebaran 2025 berdasarkan keterangan yang diterima Tribunnews.com:

    1. Arus Mudik Lebaran 2025

    Arus mudik mulai dari KM 70 ruas jalan tol Jakarta-Cikampek sampai dengan KM 414 ruas jalan tol Semarang — Batang:

    Jadwal pemberlakuan pada hari Kamis, 27 Maret 2025 pukul 14.00 WIB setempat sampai dengan hari Sabtu, 29 Maret 2025 pukul 24.00 WIB.

    Pada saat pemberlakuan sistem satu arah (one way), dilakukan penutupan pada semua pintu masuk gerbang tol menuju arah Jakarta.

    Dan pada ruas jalan tol Cikopo — Palimanan (Cipali) kendaraan bermotor dari ruas jalan tol Cileunyi — Sumedang — Dawuan (Cisumdawu) yang menuju arah Jakarta keluar di gerbang tol Cimalaka dan gerbang tol Cisumdawu Jaya.

    2. Arus Balik Lebaran 2025

    Arus balik mulai dari KM 414 ruas Jalan ToI Semarang – Batang sampai dengan KM 70 ruas Jalan TOI Jakarta – Cikampek:

    Berlaku pada hari Kamis, 3 April 2025 pukul 14.00 WIB sampai dengan hari Senin, 7 April 2025 pukul 24.00 WIB.

    Pada saat pemberlakuan sistem satu arah (one way), dilakukan penutupan pada semua pintu masuk gerbang tol menuju arah Semarang.

    Dan pada ruasjalan tol Cikopo — Palimanan (Cipali) kendaraan bermotor dari ruas jalan tol Cileunyi — Sumedang — Dawuan (Cisumdawu) yang menuju arah Semarang keluar di gerbang tol Cimalaka dan gerbang tol Cisumdawu Jaya.

    Untuk arus mudik, contraflow akan diberlakukan di Tol Jakarta-Cikampek Km 40 sampai dengan Km 70.

    Contraflow di jalur ini untuk periode pertama akan diberlakukan mulai Kamis 27 Maret pukul 14.00 WIB sampai dengan Sabtu 29 Maret 2025 pukul 24.00 WIB.

    Sedangkan periode kedua, diberlakukan mulai Senin 31 Maret 2025 pukul 13.00-18.00 WIB dan Selasa 1 April 2025 pukul 11.00-18.00 WIB.

    (Tribunnews.com/Muhammad Alvian Fakka)

  • Golkar Kota Bogor Perkuat Target Pemilu 2029

    Golkar Kota Bogor Perkuat Target Pemilu 2029

    JABAR EKSPRES – DPD Partai Golkar Kota Bogor membahas konsolidasi dengan para kader sekaligus memperkuat target untuk Pemilihan Umum (Pemilu) 2029 mendatang.

    Hal itu dibahas dalam kegiatan buka puasa bersama yang dihadiri oleh seluruh kader, simpatisan, anggota DPR RI, Anggota DPRD Kota Bogor, anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, serta para calon legislatif yang bertarung pada Pemilu 2024.

    Ketua DPD Partai Golkar Kota Bogor, M. Rusli Prihatevy, menegaskan bahwa kegiatan tersebut menjadi ajang diskusi mengenai program jangka panjang partai serta persiapan menjelang musyawarah daerah yang akan datang, sekaligus merupakan bagian dari tradisi tahunan partai dalam rangka mempererat silaturahmi menjelang Idulfitri.

    BACA JUGA:Anggota DPRD Golkar Sumedang Siap Bantu Warga Urus Dokumen yang Rusak Akibat Banjir

    Selain itu, sambung dia, melalui kegiatan tersebut juga menjadi momentum untuk membahas strategi dan konsolidasi internal dalam menghadapi agenda politik ke depan.

    “Alhamdulillah, kita bisa berkumpul dalam suasana kebersamaan. Ini menjadi titik tolak bagi Partai Golkar untuk semakin solid menghadapi tantangan politik ke depan,” ucap Rusli dikutip Selasa (25/3/2025) malam.

    “Kami juga bersyukur atas kepercayaan masyarakat yang telah memberikan peningkatan jumlah kursi untuk periode 2024-2029,” imbuhnya.

    Rusli menekankan bahwa Partai Golkar akan terus memperkuat kerja sama antara caleg, struktur partai hingga tingkat RW.

    Dengan sinergi yang kuat, Golkar menargetkan perolehan tujuh kursi pada Pemilu 2029 mendatang.

    “Yang terpenting adalah menjaga kekompakan dan keutuhan keluarga besar Partai Golkar. Politik itu dinamis, dan komunikasi antar-kader harus terus dijaga agar kita semakin solid,” tegas Rusli. (YUD)

  • Gencar Penertiban, Satpol PP Sumedang Akui Kelengkapan Administrasi Perum SBG Belum Berizin

    Gencar Penertiban, Satpol PP Sumedang Akui Kelengkapan Administrasi Perum SBG Belum Berizin

    JABAR EKSPRES – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Sumedang genjot dalam intensifkan pemeriksaan perumahan, khususnya yang berdiri di wilayah Kecamatan Cimanggung.

    Hal itu dilakukan, sebagai langkah lanjutan dalam upaya penanganan pascabencana banjir dari luapan Sungai Cimande, yang sempat merendam empat desa beberapa waktu lalu.

    Kepala Bidang Penegakan Perundang-Undangan Satpol PP Sumedang, Yan Mahal Rizal mengatakan, pihaknya telah melakukan pemanggilan terhadap developer.

    “Bahwa PT SBG (Kampung Geulis) telah memiliki dokumen rekomendasi atau saran teknis (sartek), serta Izin Mendirikan Bangunan (IMB) sejak 2019,” katanya saat dikonfirmasi belum lama ini.

    BACA JUGA:Intensifkan Penertiban Perumahan, Pemkab Sumedang Akan Mintai Keterangan SBG dan Bumi Pasir Nanjung Indah

    Rizal menerangkan, Perusahaan SBG saat ini tercatat memiliki lahan seluas 103.128 meter persegi, dengan rincian sebagai berikut:

    • Luas lahan terbangun: 28.992 meter persegi.
    • Tipe 27/60: 895 unit seluas 24.165 meter persegi.
    • Tipe 32/72: 97 unit seluas 3.104 meter persegi.
    • Tipe 40/90: 39 unit seluas 1.560 meter persegi.
    • Lahan terbuka: 74.136 meter persegi
    • Ruang Terbuka Hijau (RTH): 57.002 meter persegi.
    • Ruang Terbuka Non-Hijau (RTNH): 17.320 meter persegi.

    “Dari total unit yang direncanakan, saat ini baru 240 unit tipe 27/60 yang telah dibangun. Dari jumlah tersebut, 233 unit sudah dihuni, sedangkan 7 unit masih kosong,” terangnya.

    Rizal mengakui, data tersebut didapat setelah dilakukan pemeriksaan, tepatnya mengutip dari berkas administrasi terkait IMB serta keterangan Aria, penanggung jawab lapangan pihak Perumahan SBG.

    Selain itu, Satpol PP Sumedang juga menemukan bahwa di lokasi Perumaham SBG tidak ada aktivitas pembangunan unit rumah baru.

    BACA JUGA:Perumahan SBG di Cimanggung Diduga Lakukan Penataan Lahan Secara Ilegal, Satpol PP Sumedang Hentikan Aktivitas

    “Namun, sebelumnya sempat terjadi pemanfaatan material pasir dan batu (sirtu) di luar area perumahan yang tidak memiliki izin operasional dan pengangkutan,” bebernya.

    “Atas temuan tersebut, kegiatan (yang sempat berlangsung) sudah kami hentikan (sementara sampai izin selesai),” lanjut Rizal.

    Dia menjelaskan, setiap proyek pembangunan harus mematuhi aturan hukum dan regulasi yang berlaku.

    “Sesuai Perda (Peraturan Daerah) nomor 15 tahun 2011, tentang Bangunan Gedung, Pasal 15 ayat (1),” jelas Rizal.

  • Ada One Way dari KM 70-414 Semarang Mulai 27 Maret, yang Mau ke Jakarta Gimana?

    Ada One Way dari KM 70-414 Semarang Mulai 27 Maret, yang Mau ke Jakarta Gimana?

    Jakarta

    Sistem One Way pada arus mudik Lebaran bakal berlaku mulai 27 Maret dari KM 70 Tol Jakarta-Cikampek hingga KM 414 Tol Semarang-Batang. Lalu bagaimana kalau ada yang mau ke Jakarta?

    Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri sudah menyiapkan rekayasa arus lalu lintas untuk mendukung kelancaran arus mudik Lebaran 2025. Salah satu skemanya adalah menerapkan One Way yang berlaku di arus mudik dan arus balik Lebaran tahun ini. Pada periode arus mudik, One Way berlaku mulai Kamis, 27 Maret 2025 mulai pukul 14.00 waktu setempat sampai dengan Sabtu, 29 Maret 2025 pukul 24.00.

    Skema One Way di Arus Mudik, Gerbang Tol Menuju Jakarta Ditutup

    One Way akan diterapkan mulai dari KM 70 Tol Jakarta-Cikampek hingga KM 414 Tol Semarang-Batang. Dikutip laman Instagram TMC Polda Metro Jaya, saat penerapan One Way, seluruh pintu masuk gerbang tol arah Jakarta ditutup. Namun dijelaskan bagi kendaraan pada ruas Tol Cipali yang menuju Jakarta keluar di Cimalaka dan Cisumdawu Jaya.

    “Kendaraan dari Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) yang menuju arah Jakarta keluar di Gerbang Tol Cimalaka dan Gerbang Tol Cisumdawu Jaya,” demikian penjelasannya.

    Begitupun saat arus balik, akan diterapkan One Way dari Semarang menuju Jakarta. Tepatnya dari KM 414 hingga KM 70. Seluruh gerbang tol menuju arah Semarang ditutup.

    “Pada ruas Tol Cikopo-Palimanan (Cipali): Kendaraan dari Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) yang menuju arah Semarang keluar di Gerbang Tol Cimalaka dan Gerbang Tol Cisumdawu Jaya,” lanjut keterangan tersebut.

    Skema Ganjil Genap

    One Way pada arus balik ini berlaku mulai 3 April 2025 pada pukul 14.00 waktu setempat sampai dengan Senin, 7 April 2025 pukul 24.00. Selain One Way, ada juga skema ganjil genap yang akan diterapkan.

    Pada arus mudik, ganjil genap berlaku mulai Kamis, 27 Maret 2025 pukul 14.00 sampai dengan Minggu, 30 Maret 2025 pukul 24.00. Ganjil genap ini berlaku di ruas tol berikut:

    – KM 47 Tol Jakarta-Cikampek sampai KM 414 Tol Semarang-Batang
    – KM 31 Tol Tangerang-Merak sampai KM 98 Tol Tangerang-Merak

    Pada arus balik, ganjil genap berlaku mulai Kamis, 3 April 2025 pukul 00.00 sampai dengan Senin 7 April 2025 pukul 24.00. Ganjil genap pada arus balik, berlaku di KM 414 Tol Semarang-Barang hingga KM 47 Tol Jakarta Cikampek dan KM 98 Tol Tangerang-Merak hingga KM 31 Tol Tangerang Merak. Pastikan pelat nomor kamu sesuai tanggal ya, supaya bisa melintas dengan lancar tanpa perlu ‘diusir’ dari ruas tol karena tak memenuhi syarat.

    (dry/din)

  • Legislator PAN: Subang, Majalengka, dan Sumedang Capai Kemajuan lewat Pembangunan SDM di Jabar – Halaman all

    Legislator PAN: Subang, Majalengka, dan Sumedang Capai Kemajuan lewat Pembangunan SDM di Jabar – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PAN Farah Puteri Nahlia, menjelaskan bahwa Kabupaten Majalengka menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang mengesankan dengan PDRB mencapai Rp 41,71 triliun pada tahun 2023, meningkat 6,15 persen dibanding tahun sebelumnya. 

    Sumedang, lanjut Farah, dengan kekayaan budaya dan sektor pendidikan yang kuat, terus berkontribusi pada pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) di Jawa Barat.

    Hal ini menurutnya tak lepas dari kerja sama seluruh elemen lapisan masyarakat, termasuk jaringan relawan Baraya Neng Farah, yang berkomitmen kuat dalam mendukung kemajuan Kabupaten Subang, Majalengka, dan Sumedang selama tujuh tahun terakhir, sejak 2019. 

    Jaringan relawan ini terstruktur dari tingkat kabupaten, kecamatan, hingga desa, yang mencakup seluruh wilayah di tiga kabupaten tersebut.​

    “Peran Relawan Baraya Neng Farah dalam pembangunan Kabupaten Subang, Majalengka, dan Sumedang sangat penting baik dalam sektor perekonomian, sosial, dan budaya di Jawa Barat. Subang, misalnya, telah mengalami perkembangan signifikan dalam sektor industri dan pertanian, menjadikannya salah satu pusat pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut,” kata Farah Puteri Nahlia yang juga DPR RI Dapil Subang, Majalengka dan Sumedang, Senin (24/3/2025).

    Ada pun dalam lima tahun terakhir, ketiga kabupaten ini telah mencapai berbagai kemajuan.

    Antara lain pembangunan jalan dan fasilitas umum yang mendukung mobilitas dan perekonomian lokal; peningkatan akses dan kualitas pendidikan, termasuk pendirian pusat-pusat pelatihan keterampilan; pertumbuhan UMKM yang signifikan, serta hadirnya program pendampingan dan akses permodalan.​

    Farah bersama para relawan, para tokoh dan sosok pegiat ekonomi dan sosial di tiga kabupaten tersebut.

    Di antaranya konsisten mendorong pemberdayaan perempuan melalui pelatihan menjadi pelaku usaha; melakukan sosialisasi dan advokasi kepada pekerja migran asal Subang, Majalengka, dan Sumedang, untuk mendapatkan perlindungan hukum dan keselamatan kerja sejak pendaftaran hingga kembali ke tanah air.​ 

    “Data menunjukkan bahwa, pekerja migran dari ketiga wilayah ini, berkontribusi signifikan terhadap perekonomian lokal dan kesejahteraan keluarga mereka,” pungkasnya.

  • Pilihan Jalur Alternatif Mudik Lebaran di Jabar Jika Macet

    Pilihan Jalur Alternatif Mudik Lebaran di Jabar Jika Macet

    Jakarta

    Kemacetan di jalur utama mudik Lebaran hampir selalu terjadi setiap tahun. Untuk menghindarinya, pemudik biasanya mencari jalur alternatif yang bisa dilewati.

    Buat detikers yang melintasi kawasan Jawa Barat (Jabar), sebaiknya kamu mengetahui mana saja jalur alternatifnya. Ada tiga jalur alternatif mudik Lebaran yang bisa dipilih, yaitu jalur pantai utara (pantura), tengah, dan selatan.

    Dari tiga jalur tersebut, setidaknya ada 17 jalur alternatif mudik Lebaran di Jabar yang bisa dilintasi. Simak daftarnya lengkap dengan tips memilih jalur mudik.

    Daftar Jalur Alternatif Mudik Lebaran di Jabar

    Berdasarkan catatan detikcom, berikut ini 17 jalur alternatif yang bisa ditempuh selama mudik Lebaran di Jabar.

    Jalur Pantura

    Jika detikers melintasi jalur Pantura Jabar, setidaknya ada 8 jalur alternatif yang bisa dipilih, yaitu:

    Jalur Sukamandi-Kalijati (sepanjang 22 km)Jalur Pamanukan-Subang (sepanjang 31 km)Jalur Kadipaten-Jatitujuh-Jatibarang (sepanjang 40,7 km)Jalur Haurgeulis-Patrol (sepanjang 19 km)Jalur Cikamurang-Jangga (sepanjang 35 km)Jalur Budur-Tegalgubug-Jagapura-Mundu (sepanjang 32 km)Jalur Losari-Ciledug-Cidahu-Kuningan (sepanjang 95 km)Jalur Cirebon-Sumber-Rajagaluh-Majalengka (sepanjang 32 km)

    Jalur Tengah

    Jika detikers melintasi jalur tengah Jabar, setidaknya ada 4 jalur alternatif yang bisa kamu dipilih, yaitu:

    Jalur Subang-Lembang-Bandung (sepanjang 41 km)Jalur Sumedang-Jalan Cagak-Wanayasa-Purwakarta (sepanjang 85 km)Jalur Talaga-Bantarujeg-Wado-Sumedang (sepanjang 79 km)Jalur Kuningan-Cikijing-Majalengka-Kadipaten (sepanjang 45 km)

    Jalur Selatan

    Jika melintasi jalur selatan Jabar, setidaknya ada 5 jalur alternatif yang bisa dipilih, yaitu:

    Garut-Banyuresmi-Leuwigoong-Kadungora-Cijapati-Majalaya-Bandung (sepanjang 78 km)Jalur Sasak Beusi-Cibatu-Leles (sepanjang 19 km)Jalur Banjar-Manonjaya-Tasikmalaya (sepanjang 44 km)Jalur Malangbong-Wado (sepanjang 15 km)Jalur Parakan Muncang-Warung Simpang (sepanjang 9 km)Tips Memilih Jalur Mudik agar Tidak Macet

    Ada sejumlah tips bagi kalian yang ingin mudik melalui jalur non-tol agar tidak salah jalan.

    1. Gunakan GPS

    Manfaatkan GPS yang ada di mobil maupun aplikasi smartphone. Kemacetan akan terlihat di peta, sehingga sebelum sampai ke sana kamu bisa mencari alternatif jalur lainnya.

    Jangan lupa untuk mengatur aplikasi agar tidak membuat salah jalan. Misalnya dengan mengatur jenis kendaraan (mobil atau motor), hingga menonaktifkan jalur tol.

    2. Cari Info Terbaru dan Terpercaya

    Selalu update informasi terbaru dan tepercaya mengenai jalur mudik. Informasi ini mencakup jalur alternatif yang bisa dilalui, titik kemacetan, hingga jalan rusak. Kamu bisa mendengarkan radio, membaca berita, bertanya teman dan keluarga, atau melihat petunjuk resmi di jalan.

    3. Tanya Warga Lokal

    Jangan malu bertanya agar tidak tersesat di jalan. Kamu bisa bertanya warga lokal, polisi, atau petugas Dishub yang kamu temui di jalan. Tanyakan jalur alternatif yang bisa dilewati.

    4. Manfaatkan Pos Mudik

    Saat Lebaran, banyak pos mudik yang didirikan oleh pemerintah, organisasi, maupun perusahaan swasta. Manfaatkan pos mudik tersebut untuk menanyakan jalur alternatif sambil beristirahat sejenak.

    5. Tetap Patuhi Aturan

    Selama perjalanan mudik, detikers wajib mematuhi aturan lalu lintas agar tetap aman dan tidak kena tilang. Ikuti petunjuk batas kecepatan, rambu-rambu lalu lintas, dan waspadai kondisi jalan.

    (bai/row)

  • Dukung Mudik Lebaran 2025, ADHI Siapkan Ruas Tol Strategis di Seluruh Indonesia

    Dukung Mudik Lebaran 2025, ADHI Siapkan Ruas Tol Strategis di Seluruh Indonesia

    Dukung Mudik Lebaran 2025, ADHI Siapkan Ruas Tol Strategis di Seluruh Indonesia
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – PT
    Adhi
    Karya (Persero) Tbk (
    ADHI
    ) sebagai salah satu perusahaan badan usaha milik negara (BUMN) konstruksi terus berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur nasional, khususnya
    jalan tol

    Dalam rangka mendukung kelancaran arus mudik
    Lebaran 2025
    , ADHI menyiapkan dan mengoperasikan sejumlah ruas tol strategis yang menghubungkan berbagai wilayah penting di Indonesia.
    Berikut adalah ruas tol yang menjadi andalan dalam mendukung
    arus mudik Lebaran 2025
    :
    Tol Sigli – Banda Aceh
    Sebagai bagian dari
    Jalan Tol

    Trans Sumatera
    di Provinsi Aceh, jalan tol ini menghubungkan Kota Sigli dan Kota Banda Aceh sepanjang 74,18 kilometer (km).
    Saat ini, 48,5 km telah beroperasi dari ruas Baitussalam hingga Seulimeum. 
    Pada Lebaran 2025, ruas Padang Tiji-Seulimeum sepanjang 25,68 km akan dibuka secara fungsional.
    Tol Bayung Lencir – Tempino
    Jalan tol ini merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yang menghubungkan Bayung Lencir dan Tempino di Provinsi Jambi dengan panjang 34 km. 
    Tol Bayung Lencir – Tempino memangkas waktu tempuh dari 1,5 jam menjadi hanya 15 menit dan telah beroperasi penuh sejak 2024.
    Tol Cileunyi – Sumedang – Dawuan (Cisumdawu)
    Menghubungkan Kota Bandung, Sumedang, dan Majalengka di Provinsi Jawa Barat (Jabar) sepanjang 62 km, tol ini terintegrasi dengan Jalan Tol Cikopo-Palimanan.
    Kehadiran tol Cisumdawu mempermudah akses ke Bandara Internasional Kertajati, Pelabuhan Patimban, serta mendukung pertumbuhan ekonomi di Jabar. 
    Tol Cisumdawu telah beroperasi penuh sejak 2023.
    Tol Solo – Jogja – YIA Kulonprogo
    Jalan tol sepanjang 96,57 km ini menghubungkan Kota Solo di Jawa Tengah (Jateng) dengan Kota Yogyakarta dan Kulonprogo di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). 
    Ruas Kartasura-Klaten sepanjang 22,3 km telah beroperasi, sementara ruas Klaten-Prambanan sepanjang 8,6 km akan dibuka secara fungsional pada Lebaran 2025. 
    Ruas Prambanan-Purworejo sepanjang 65,67 km masih dalam tahap konstruksi.
    Tol Solo – Ngawi – Kertosono
    Rute ini merupakan bagian dari Jalan Tol
    Trans Jawa
    yang membentang sepanjang 177 km, menghubungkan Kota Solo di Jateng hingga Kertosono di Jawa Timur (Jatim). 
    Jalan tol Solo – Ngawi – Kertosono melintasi Boyolali, Karanganyar, Sragen, Ngawi, Madiun, Nganjuk, dan Jombang. Tol ini telah beroperasi penuh sejak 2018.
    Tol Kertosono – Mojokerto
    Jalan tol ini menghubungkan Kertosono dan Mojokerto di Jatim sepanjang 40,5 km. Tol Kertosono – Mojokerto telah beroperasi penuh sejak 2018.
    Tol Gempol – Pandaan
    Tol sepanjang 13,61 km ini menghubungkan Gempol dan Pandaan di Kabupaten Pasuruan, Jatim. 
    Tol Gempol – Pandaan menjadi akses utama yang menghubungkan Jalan Tol Surabaya-Gempol dengan Jalan Tol Gempol-Pasuruan di Simpang Susun Gempol, bagian dari Jalan Tol Trans Jawa. 
    Tol tersebut juga menghubungkan dua kota terbesar di Jatim, Surabaya dan Malang. Tol ini telah beroperasi penuh sejak 2019.
    Tol Gempol – Pasuruan
    Sebagai bagian dari Jalan Tol Trans Jawa, jalan tol ini menghubungkan Gempol dan Kabupaten Pasuruan, serta mendukung konektivitas utama antara Surabaya dan Banyuwangi. 
    Tol Gempol – Pasuruan telah beroperasi penuh sejak 2018.
    Melalui pembangunan infrastruktur itu, ADHI berperan penting dalam meningkatkan konektivitas dan mendukung kelancaran arus mudik Lebaran 2025. 
    Dengan adanya jalan tol-tol tersebut, perjalanan diharapkan menjadi lebih nyaman, aman, dan efisien bagi para pemudik.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dua Kali Lebaran di Pengungsian, Warga Korban Pergerakan Tanah Rongga Tagih Janji Pemerintah

    Dua Kali Lebaran di Pengungsian, Warga Korban Pergerakan Tanah Rongga Tagih Janji Pemerintah

    JABAR EKSPRES – Korban terdampak bencana pergerakan tanah di Kampung Cigombong, Desa Cibedug, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat (KBB) berharap bisa mendapat bantuan dana perbaikan dan pembangunan rumah secepatnya.

    Pasalnya, sejak pergerakan tanah terjadi, pada Februari 2024 lalu hingga saat ini mereka hidup tanpa tempat tinggal.

    Sekadar diketahui, bencana pergerakan tanah yang melanda Kampung Cigombong, Desa Cibedug, Kecamatan Rongga, memaksa 48 kepala keluarga (KK) 192 jiwa itu harus meninggalkan tempat tinggalnya.

    Mereka tak lagi tinggal di rumahnya yang rusak terdampak pergerakan tanah. Apalagi pemerintah sudah melarang warga untuk tidak lagi tinggal di kampung halamannya, karena berada di zona rawan pergerakan tanah.

    BACA JUGA:Dampak Pergerakan Tanah di Cihampelas Meluas, Badan Geologi Diminta Selidiki

    Ironisnya, sudah dua kali lebaran korban pergerakan tanah harus tinggal menumpang di rumah kerabatnya. Hingga kini, mereka masih menunggu realisasi yang dijanjikan oleh pemerintah Kabupaten Bandung Barat.

    “Mengapa warga korban musibah di Cibedug jadi terkatung-katung. Sudah setahun lebih terabaikan. Warga sangat mengharap kepada pihak terkait yang menjanjikan relokasi bagi warga terdampak. Saya mendengar di desa lain yang musibahnya belum lama, tapi sudah dieksekusi,” kata Kepala Desa Cibedug, Engkus Kustendi, Minggu (23/3/2025).

    Secara pribadi, Engkus merasa malu sekaligus kasihan kepada warga korban pergerakan tanah, yang kini menumpang tinggal di mana saja.

    “Saya atas nama Pemerintah Desa Cibedug merasa malu dan kasihan sama warga tinggal nebeng di mana saja,” ucapnya.

    Ia berharap nasib yang kini dialami 192 warga Cibedug bisa diketahui Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi. Campur tangan gubernur diharapkan bisa mempercepat proses relokasi sampai diwujudkan rumah hunian tetap.

    BACA JUGA:27 Alat Pendeteksi Pergerakan Tanah Dipasang, BPBD dan DPRD Sumedang Tinjau Lokasi Rawan Longsor

    “Sekarang harapan warga Cibedug kepada pak gubernur. Bagaimana pun juga, warga Cibedug menjadi pendukung Kang Dedi Mulyadi (KDM) saat Pilkada lalu. Hampir 80 persen warga Cibedug mendukung KDM,” ujarnya.

    Terkait dengan usulan beberapa tempat relokasi, Engkus menyebut warga lebih memilih lahan Perkebunan PTPN VIII yang berada di Kampung Ciceuri RT 01/RW 09, Desa Cibedug.

  • Travel Gelap: Cermin Buram Transportasi Umum Indonesia – Page 3

    Travel Gelap: Cermin Buram Transportasi Umum Indonesia – Page 3

    Keberadaan angkutan pedesaan sebagai penyambung atau penghubung antara desa dengan Terminal Tipe A sudah banyak yang punah. Sebagai penggantinya angkutan ojek pangkalan yang tarifnya tidak terkendali alias mahal.

    “Dengan beroperasinya angkutan umum plat hitam dianggap membantu memudahkan mendapatkan layanan angkutan umum door to door mengantarkan penumpang sampai dengan tujuan penumpang,” ujar Djoko.

    Berdasarkan investigasi yang dilakukan untuk penumpang barasal dari Jawa Tengah. Asal perjalanan dari Jawa Tengah adalah Kab. Brebes, Kab. Banyumas, Kab. Grobogan, Kab. Tegal, Kab. Wonosobo, Kab. Batang, Kab. Pekalongan, Kab Pemalang dan Kab. Banjarnegara. Penumpang dijemput sesuai dengan titik share location yang diberikan kepada agen.

    Sementara yang berasal dari Jawa Barat adalah Kab. Banjar, Kab. Ciamis, Kab. Tasikmalaya, Kab. Garut, Kab. Kuningan, Kab. Cirebon, Kab. Majalaya. Kab. Sumedang, Kab. Subang.

    Ramainya penumpang di hari Jumat dan Minggu. Penumpang dijemput sesuai dengan titik share location yang diberikan kepada agen. Jam keberangkatan kisaran pukul 16.00 – 19.00.

    “Ada keluwesan dalam pembayaran, yakni pembayaran dapat dilakukan di awal atau sesudah penumpang tiba di tempat tujuan. Bahkan, ada layanan penawaran promo jika berombongan 6-7 penumpang, dapat gratis satu penumpang,” ujarnya.

    Adapun selama perjalanan pasti melakukan transit di titik kumpul yang telah ditentukan. lokasi istirahat di tempat yang telah ditentukan. Lokasi istirahat merupakan titik kumpul semua kendaraan yang berasal dari asal keberangkatan sebagai lokasi istirahat bagi pengemudi dan penumpang. Jam istirahat antara jam 20.00 – 00.00 dengan durasi waktu istirahat kisaran 45 menit – 1 jam.

    Djoko menyebut, maraknya bisnis travel gelap ini telah membikin gemas dan resah di kalangan para pengusaha angkutan umum resmi. Di satu sisi, angkutan umum resmi diminta taat regulasi.

    Sementara di sisi lain ada angkutan umum yang tidak taat regulasi dan makin marak beroperasi tanpa ada upaya tindakan tegas dari pemerintah untuk memberantasnya.

    “Bisnis travel gelap beroperasi sudah sejak lama dan jumlahnya sudah ratusan armada setiap hari yang masuk Kawasan Jabodetabek,” katanya.

     

  • Iktikaf Keluarga di Masjid Raya Habiburrahman: Tradisi Puluhan Tahun yang Terus Hidup

    Iktikaf Keluarga di Masjid Raya Habiburrahman: Tradisi Puluhan Tahun yang Terus Hidup

    JABAR EKSPRES  – Ratusan tenda berbaris rapi di halaman Masjid Raya Habiburrahman, yang berlokasi di kompleks PT. Dirgantara Indonesia, Jalan Pajajaran No. 154, Kota Bandung. Ribuan jamaah mulai memasuki hari-hari terakhir Ramadan dengan beriktikaf, menghidupkan malam dalam ibadah.

    Sejak 1998, masjid ini menggelar iktikaf keluarga dengan konsep unik: ratusan tenda berdiri, menjadi rumah sementara bagi ribuan muslim yang ingin meraih keutamaan Lailatul Qadar.

    “Iktikaf ini adalah puncak ibadah di bulan Ramadan. Kita berharap bisa mendapatkan malam yang lebih baik dari seribu bulan,” ujar Ketua DKM Masjid Raya Habiburrahman, Ibnu Bintarto, saat ditemui sebelum pembukaan iktikaf, Jumat (22/3) malam.

    Masjid yang berada di kawasan industri ini telah lama menjadi tujuan bagi jamaah dari Bandung, Cimahi, Sumedang, hingga Jabodetabek. Beberapa bahkan datang dari Yogyakarta dan Sulawesi. Tahun ini, panitia menyiapkan 500 tenda yang bisa menampung sekitar 2.000 orang.

    Di dalam masjid, sekitar 2.500 jamaah lain mengisi ruang utama dan lantai atas. Jumlah peserta diperkirakan akan terus meningkat, terutama pada malam ganjil seperti 23 dan 27 Ramadan.

    Konsep iktikaf di Masjid Raya Habiburrahman memang berbeda. Berbasis keluarga, anak-anak kecil pun sudah dikenalkan dengan suasana iktikaf sejak dini. “Agar mereka mulai terbiasa dan terdidik melakukan iktikaf,” kata Ibnu.

    Rangkaian kegiatan pun tertata rapi. Selepas tarawih, jamaah melanjutkan khatam Al-Qur’an. Menjelang pukul satu dini hari, panitia membangunkan mereka untuk kembali mengaji, sebelum akhirnya qiyamul lail dan sahur bersama.

    Dengan jumlah jamaah yang terus bertambah, panitia terus berbenah dalam pelayanan. “Kami ingin memastikan semua jamaah bisa beribadah dengan nyaman. Mudah-mudahan setelah pulang dari sini, mereka bisa menularkan semangat iktikaf ke masjid-masjid lain,” ujar Ibnu.

    Lebih dari sekadar tradisi, iktikaf di Masjid Raya Habiburrahman telah menjadi bagian dari dakwah. Selain menghafal Al-Qur’an, DKM juga membangun kaderisasi. “Agar semangat ini tumbuh di tempat lain, khususnya di Bandung,” pungkasnya.