kab/kota: Sumedang

  • PLN dan Masdar Gandengan Bangun PLTS Terapung di Waduk Jatigede – Page 3

    PLN dan Masdar Gandengan Bangun PLTS Terapung di Waduk Jatigede – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – PT PLN (Persero) penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU)  kerja sama dengan perusahaan energi baru dan terbarukan (EBT) asal Uni Emirat Arab, Masdar. dalam kerja sama ini kedua belah pihak  akan mengembangkan proyek pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung di Indonesia.

    penandatanganan MoU ini dilakukan di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, pada Selasa (8/4/2025) bertepatan dengan kunjungan kenegaraan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.

    Ruang lingkup MoU ini mencakup explorasi potensi pengembangan proyek floating solar di waduk Jatigede, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Proyek ini akan mengoptimalkan potensi sumber daya surya di Indonesia yang melimpah dengan media lahan air guna menghasilkan energi bersih, serta mempercepat transisi menuju energi yang rendah karbon.

    Selain MoU tersebut, pada kesempatan yang sama PLN dan Masdar juga menandatangani Principles of Agreement untuk menjajaki potensi perluasan kapasitas proyek PLTS Terapung Cirata.

    Sebelumnya PLTS Terapung Cirata telah resmi beroperasi sejak November 2023 dengan kapasitas 192 Megawatt peak (MWp), dan saat ini telah memberikan kontribusi signifikan dalam penyediaan energi bersih bagi sekitar 50.000 rumah tangga serta mengurangi emisi karbon hingga 214.000 ton per tahun.

    Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyampaikan PLN terus berkomitmen terhadap transisi energi di Indonesia. Upaya ini salah satunya dilakukan melalui kolaborasi global, dalam hal ini dengan Masdar.

    “PLN berkomitmen penuh memimpin transisi energi di Indonesia. Kolaborasi dengan Masdar ini merupakan bukti nyata dari upaya bersama menanggulangi krisis iklim global. Melalui peningkatan kapasitas energi terbarukan, kami tidak hanya mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil tetapi juga menguatkan kedaulatan energi dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Darmawan dalam keterangan tertulis, Senin (14/4/2025).

  • Kondisi Pasar Parakanmuncang Kian Kumuh dan Memprihatinkan, DPRD Sumedang Tinjau Lokasi 

    Kondisi Pasar Parakanmuncang Kian Kumuh dan Memprihatinkan, DPRD Sumedang Tinjau Lokasi 

    JABAR EKSPRES – Kondisi kumuhnya Pasar Parakanmuncang, yang berlokasi di wilayah Desa Sindangpakuon, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang masih menjadi perhatian.

    Mengetahui kian memprihatinkannya kondisi Pasar Parakanmuncang itu, DPRD Kabupaten Sumedang langsung meninjau untuk melihat suasana kumuhnya pusat perniagaan tradisional warga tersebut.

    Diketahui, kunjungan ini menjadi momentum penting untuk melihat langsung kondisi fisik pasar, kebersihan lingkungan, serta kelengkapan fasilitas yang menunjang aktivitas jual beli sehari-hari masyarakat.

    Melalui pantauan di lokasi, terlihat Ketua DPRD Kabupaten Sumedang, Sidik Jafat bersama sejumlah legislator dari Dapil 5 (Jatinangor-Cimanggung).

    Anggota DPRD Kabupaten Sumedang, Laddy Puspita dari Fraksi Golkar, Herman Habibullah dari Fraksi PKB dan Asep Kurnia dari Fraksi Golkar yang juga merupakan Ketua Komisi 1, terlihat turut berkeliling di Pasar Parakanmuncang.

    BACA JUGA:Kumuhnya Pasar Parakanmuncang Sumedang, Hak Keamanan dan Kenyamanan Konsumen Terabaikan

    “Dalam upaya memperkuat fungsi pengawasan dan menyerap aspirasi masyarakat, DPRD Kabupaten Sumedang melakukan kunjungan kerja ke Pasar Tradisional Parakanmuncang,” kata Ketua DPRD Kabupaten Sumedang, Sidik Jafar pada Minggu (13/4).

    Kehadiran para wakil rakyat tersebut, tak hanya sebatas melihat langsung kondisi pasar, tapi sekaligus berdialog dengan para pedagang dan warga sekitar.

    Sejumlah keluhan dan harapan masyarakat mengenai pengelolaan Pasar Parakanmuncang, mulai dari kumuhnya bangunan, kebersihan, sarana prasarana hingga keamanan dan kenyamanan pun disampaikan secara terbuka.

    “Kami ingin memastikan bahwa pasar ini benar-benar memenuhi standar kelayakan, tidak hanya dari sisi bangunan, tapi juga dari sisi pelayanan dan kenyamanan bagi pedagang maupun pengunjung,” ucap Jafar.

    Menurutnya, kunjungan ini juga menjadi bagian dari evaluasi dan pengawasan terhadap kinerja pemerintah daerah, khususnya dalam pengelolaan pasar tradisional.

    BACA JUGA:Tikus Got Muncul di Pasar Parakanmuncang Sumedang, Bikin Konsumen Trauma

    “DPRD ingin memastikan bahwa program dan anggaran yang telah disepakati benar-benar dilaksanakan dengan baik dan menyentuh kebutuhan masyarakat,” tutup Ketua DPRD Kabupaten Sumedang.

    Sementara itu, Legislator dari Dapil 5 sekaligus Ketua Komisi 1 DPRD Kabupaten Sumedang Fraksi Golkar, Asep Kurnia menyampaikan, pasar tradisional dipandang sebagai salah satu pusat penggerak ekonomi lokal.

  • Festival Bandung Menggugat, Suara Kritis Bergema dari Dago Elos

    Festival Bandung Menggugat, Suara Kritis Bergema dari Dago Elos

    JABAR EKSPRES – Festival Bandung Menggugat digelar di Dago Elos, Sabtu, (12/4/2025). Acara ini menjadi puncak dari rangkaian kegiatan selama enam bulan terakhir yang diinisiasi BandungBergerak bersama komunitas dan mahasiswa.

    Festival tersebut menyoroti isu ketimpangan sosial, perampasan ruang hidup, dan penyempitan demokrasi.

    Festival dimulai dengan peluncuran buku Mahasiswa Bersuara, yang memuat 28 tulisan mahasiswa dari berbagai daerah. Buku tersebut sebelumnya telah didiskusikan di sejumlah kampus dan warung kopi sepanjang Maret 2025.

    Tri Joko Her Riadi, Pemimpin Redaksi BandungBergerak, dalam pengantarnya menyebut bahwa menggugat dan melawan hari ini bukan pilihan eksklusif, melainkan napas keseharian.

    BACA JUGA: Ketua DPRD Kabupaten Bogor Tunggu Hasil Akhir Tim Saber Pungli Soal THR dan Kompensasi Sopir

    “Di tengah hidup berdemokrasi yang dibajak, menggugat dan melawan harus menjadi keseharian,” ujarnya.

    Sejumlah diskusi publik digelar sepanjang hari, salah satunya bertema Selagi Mahasiswa Berani Bersuara, Kampus Belum Akan Mampus, menghadirkan Cindy Veronika, Bivitri Susanti, dan Zen RS sebagai pemantik. Dalam sesi tersebut, Zen menekankan bahwa keberanian mahasiswa adalah hasil dari latihan dan kondisi ekonomi-politik.

    Sore harinya, festival dimeriahkan pertunjukan seni dari komunitas teater dan musik. Salah satunya, band Sukatani, tampil membawakan karya bertema sosial.

    Di malam hari, diskusi dilanjutkan dengan tema Menggugat Demokrasi Indonesia dalam Bayang-Bayang Rezim Baru dan Dago Elos Hari Ini, menghadirkan pegiat HAM, advokat, dan warga terdampak.

    BACA JUGA: Bupati Sumedang Ikuti Panen Raya Bersama Presiden di Majalengka

    Pameran foto Melawan sebagai Keseharian menampilkan 23 karya visual yang merekam bentuk perlawanan warga. Kurator Arif Hidayat Iqbal Kusumadirezza menampilkan karya dari fotografer seperti Prima Mulia dan Virliya Putricantika.

    Festival ditutup dengan orasi budaya dari Herry “Ucok” Sutresna dan penampilan musik dari Bendi Harmoni.

    Sementara dalam diskusi Selagi Mahasiswa Berani Bersuara, Kampus Belum Akan Mampus, menjelaskan berkenaan dinamika sosial pergerakan mahasiswa di kampus yang mulai meredam oleh penyebab yang sistemik.

    Zen RS, salah satu pemantik menyatakan bahwa pergerakan mahasiswa layaknya sebuah keberanian dengan dua faktor untuk dibaca. Pergerakan itu sama seperti keberanian. Keberanian itu bukan inharite atau turunan.

  • Pertama di RI, SMK Muhammadiyah 1 Sumedang Buka Prodi Energi Terbarukan

    Pertama di RI, SMK Muhammadiyah 1 Sumedang Buka Prodi Energi Terbarukan

    Sumedang, Beritasatu.com – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen)  Abdul Mu’ti, melakukan kunjungan kerja ke SMK Muhammadiyah 1 Sumedang, Jawa Barat, pada Sabtu (12/4/2025). Kunjungan ini bertujuan meresmikan sejumlah gedung baru serta meninjau inovasi teknologi karya siswa.

    Dalam kunjungan tersebut, Abdul Mu’ti didampingi Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir dan Wakil Bupati M Fajar Aldila. Mereka meninjau langsung berbagai teknologi energi terbarukan yang dikembangkan siswa, seperti panel surya, becak listrik, dan reaktor biodiesel yang mampu mengolah tanaman menjadi bahan bakar nabati.

    Salah satu agenda utama kunjungan ini adalah peluncuran program keahlian baru di sekolah tersebut, yaitu Teknik Energi Terbarukan, yang disebut sebagai program pertama di Indonesia untuk tingkat SMK.

    “Program studi baru Teknik Energi Terbarukan ini adalah sebuah terobosan yang sangat bagus. Ini adalah program pertama di Indonesia,” ujar Abdul Mu’ti di SMK Muhammadiyah 1 Sumedang.

    Ia juga menginstruksikan Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi untuk mengkaji penerapan program serupa di SMK lain di seluruh Indonesia, sebagai langkah konkret menghadapi tantangan energi dan lingkungan di masa depan.

    “Ini bisa menjadi solusi atas berbagai krisis yang sedang dihadapi Indonesia saat ini,” tambahnya.

    Setelah meninjau teknologi terbarukan di SMK Muhammadiyah 1 Sumedang, Abdul Mu’ti melanjutkan kunjungan ke Gedung Negara Sumedang untuk berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Sumedang terkait pengembangan program pendidikan dasar dan menengah. 

  • 53 Sekolah Rakyat Rampung 3 Bulan, Mendikdasmen Siapkan Kurikulum Khusus

    53 Sekolah Rakyat Rampung 3 Bulan, Mendikdasmen Siapkan Kurikulum Khusus

    Sumedang, Beritasatu.com – Menjelang peresmian 53 sekolah rakyat yang ditargetkan rampung dalam waktu tiga bulan oleh Presiden Prabowo Subianto, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menyiapkan kurikulum khusus untuk mendukung program pendidikan bagi masyarakat miskin.

    Hal ini disampaikan langsung oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti, dalam kunjungan kerjanya ke SMK Muhammadiyah 1 Sumedang, Jawa Barat, pada Sabtu (12/4/2025).

    Menurut Abdul Mu’ti, Kemendikdasmen fokus pada dua aspek utama dalam program sekolah rakyat, yaitu penyusunan kurikulum khusus dan rekrutmen tenaga pengajar. Sementara untuk penentuan lokasi dan jumlah sekolah, menjadi tanggung jawab Kementerian Sosial.

    “Targetnya ada 53 sekolah rakyat yang akan diresmikan dalam waktu tiga bulan. Kami fokus pada kurikulum dan perekrutan guru. Lokasi dan jumlah pastinya merupakan kewenangan Kementerian Sosial,” ujarnya.

    Salah satu inovasi utama dalam sekolah rakyat adalah penerapan sistem pembelajaran multientry multiexit, siswa dapat masuk kapan saja tanpa harus menunggu tahun ajaran baru. Selain itu, kenaikan tingkat siswa didasarkan pada capaian pembelajaran, bukan sistem kelas konvensional.

    “Dengan sistem ini, siswa belajar sesuai kemampuan masing-masing. Mereka naik tingkat berdasarkan capaian belajar, bukan waktu atau usia,” tambah Abdul Mu’ti.

    Program sekolah rakyat ini diharapkan dapat memberikan solusi pendidikan yang fleksibel dan inklusif, terutama bagi masyarakat yang selama ini kurang terjangkau layanan pendidikan formal.

  • Bupati Sumedang Ikuti Panen Raya Bersama Presiden di Majalengka

    Bupati Sumedang Ikuti Panen Raya Bersama Presiden di Majalengka

    JABAR EKSPRES – Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir mengikuti acara Panen Raya Padi Serentak yang dipimpin Pesiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dan dipusatkan di Desa Randegan Wetan, Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka, Senin (7/4/2025).

    Kegiatan itu menjadi simbol percepatan swasembada pangan dan unjuk kinerja Kabinet Merah Putih.

    Didampingi Menko Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri PUPR Dody Hanggodo, serta pejabat tinggi negara lainnya, Presiden Prabowo turun langsung ke sawah menjajal mesin pemanen kombinasi (combine harvester).

    Panen raya melibatkan 157 kabupaten/kota di 14 provinsi sentra pertanian secara serentak di seluruh Indonesia.

    Dalam arahannya, Presiden Prabowo menyampaikan rasa syukur dan bangga atas capaian bangsa dalam sektor pangan, terutama di tengah tekanan global yang masih terasa. Ia menyebutkan bahwa ketahanan pangan adalah urat nadi kedaulatan bangsa.

    “Saya minta kita bekerja lebih keras lagi, supaya rakyat kita bisa menikmati protein dengan harga yang wajar. Dalam satu tahun, insyaallah kita bisa mencapainya,” ujar Presiden.

    Presiden juga memberikan penghormatan tinggi kepada para petani yang dianggapnya sebagai fondasi utama negara. Ia menyebut petani sebagai garda terdepan dalam menjaga eksistensi Indonesia.

    “Para petani adalah produsen pangan, tanpa pangan tidak ada negara, dan tanpa pangan tidak ada NKRI,” tegasnya.

    Sementara itu, Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir menyambut baik kegiatan panen serentak tersebut sebagai bentuk nyata sinergi nasional dalam membangun ketahanan pangan.

    Ia menegaskan bahwa Kabupaten Sumedang siap berkontribusi secara maksimal dalam mendukung target swasembada pangan nasional.

    “Kami di Sumedang terus berkomitmen mendorong peningkatan produksi pertanian melalui inovasi teknologi, penguatan kelembagaan petani, serta perluasan akses pasar. Panen raya ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus memperkuat sektor pertanian sebagai tulang punggung ekonomi daerah,” ungkapnya.

    Melalui video conference Presiden juga berdialog langsung dengan gubernur dan petani dari berbagai daerah. Masukan terkait irigasi, pupuk dan alat mesin pertanian (Alsintan) seperti traktor dan mesin panen menjadi perhatian khusus pemerintah pusat.

  • Selain Citarik, Banyak Sesar di Jawa Perlu Diwaspadai karena Rawan Gempa

    Selain Citarik, Banyak Sesar di Jawa Perlu Diwaspadai karena Rawan Gempa

    Jakarta

    Sesar Citarik menarik perhatian setelah kejadian gempa M 4,1 di Kota Bogor, Jawa Barat pada Kamis (10/4) malam. Aktivitas sesar ini menjadi pemicu gempa. Perlu diketahui, ada banyak sesar di Pulau Jawa yang perlu diwaspadai.

    Dengan populasi terpadat di Indonesia, Pulau Jawa menjadi fokus penelitian bidang pemetaan sesar. Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melakukan pemetaan sesar di sepanjang Pulau Jawa, membentang dari Ujung Kulon hingga Banyuwangi.

    Salah satu tujuan penelitian ini adalah untuk memahami dan memetakan potensi risiko bencana gempa di wilayah tersebut. Proyek ekspedisi yang dilakukan oleh BRIN tidak hanya memetakan sesar, tetapi juga mencakup pemetaan palung, gunung, dan bukit di bawah laut.

    “Beberapa wilayah sepanjang Pulau Jawa telah dilakukan penelitian,” kata Peneliti Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN Sonny Aribowo dalam webinar Talk to Scientists ‘Pemetaan Sesar Pulau Jawa serta Mitigasi Risiko Bencana Geologi’, April 2024.

    Ada delapan sesar di Jawa yang sudah pernah diteliti dan dipublikasikan, yaitu:

    Sesar CimandiriSesar LembangJava Back-arc Thrust/Baribis-KendengSesar OpakSesar MataramSesar GarselaSesar di KarangsambungSesar Pasuruan.

    “Selain itu, juga dilakukan penelitian terhadap jalur Sesar Rembang-Madura-Kangean Sakala, Somorkoning. Terbukti aktif dilihat dari pergeseran morfologi dan trenching paleoseismologi,” kata Sonny.

    Beberapa sesar yang sempat menyebabkan kejadian gempa merusak juga masih diteliti BRIN, seperti sesar di Cianjur, sesar di Sumedang dan sekitarnya. Sesar Java Back-arc Thrust sendiri saat ini masih terus dilakukan penelitian lebih lanjut, karena berpotensi merusak daerah perkotaan seperti Semarang dan Surabaya.

    “Gempa ternyata muncul di daerah yang understudied sebelumnya seperti Cianjur, Sumedang, dan bahkan yang terbaru adalah Laut Jawa di dekat Pulau Bawean,” jelasnya saat itu.

    “BRIN melakukan ekspedisi terestrial di Pulau Jawa, untuk melihat atau mengonfirmasi jalur sesar yang masih belum banyak diperdalam. Ke depannya juga akan ada peta sesar aktif yang cukup detail di Pulau Jawa,” tuturnya.

    Selain itu, lanjut Sonny, kerja sama dengan beberapa instansi terkait seperti Kementerian PUPR melalui Pusat Studi Gempa Nasional dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) akan menambah peluang teridentifikasi/terkonfirmasi jalur sesar-sesar aktif di Pulau Jawa.

    “Ditambah adanya harapan untuk pengetahuan dari recurrence interval dari sejarah kegempaan pada masing-masing sesar aktif,” sebutnya.

    Sesar Aktif Bukan Cuma Sesar Lembang

    Sesar Lembang kerap diwaspadai sebagai sesar aktif di wilayah Jawa Barat. Padahal, tak cuma Sesar Lembang, hasil penelitian BRIN menunjukkan, terdapat banyak sesar aktif besar yang mengapit Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, yaitu:

    Sesar Baribis Segmen TampomasSesar Baribis Segmen CiremaiSesar LembangSesar Cileunyi TanjungsariSesar Garsela.

    Kota-kota penting seperti Cirebon, Bandung, Jakarta, Karawang, dan Indramayu juga terdampak oleh sesar-sesar ini, karena menyimpan energi berupa swarm earthquake maupun foreshocks.

    Gempa yang terjadi di Sumedang pada Januari 2024 menjadi bukti nyata akan keberadaan sesar-sesar aktif ini. Rentang kekuatan gempa yang dapat terjadi di wilayah Sumedang diperkirakan mencapai M 6,6 hingga M 7.

    “Oleh karena itu, sangat penting untuk mengumpulkan lebih banyak pengetahuan dan membangun strategi mitigasi yang efektif untuk mengurangi dampak potensial dari bencana gempa di masa depan,” tegas Sonny.

    Mitigasi Bencana

    Mengingat kondisi pulau Jawa yang rawan bencana gempa, Sonny berharap masyarakat mampu mengantisipasi adanya dampak yang ditimbulkan dari terjadinya bencana.

    “Melakukan rekayasa bangunan agar tahan gempa, ini mungkin efektif jika bangunan belum dibangun. Kemudian juga menghindari membangun di sekitar jalur gempa,” imbaunya.

    “Dengan hasil penelitian ini, diharapkan upaya mitigasi lebih lanjut dapat dilakukan untuk melindungi masyarakat dan lingkungan dari potensi bencana gempa di Pulau Jawa. Serta, memberikan kontribusi positif dalam upaya global untuk mengurangi risiko bencana alam,” harap Sonny.

    (rns/fay)

  • Kemenkes Hentikan Sementara Kegiatan PPDS Anestesi di RS Hasan Sadikin Bandung, Sebulan Dievaluasi – Halaman all

    Kemenkes Hentikan Sementara Kegiatan PPDS Anestesi di RS Hasan Sadikin Bandung, Sebulan Dievaluasi – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA– Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah menginstruksikan kepada RSUP Hasan Sadikin (RSHS) untuk menghentikan sementara kegiatan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran di lingkungan RSHS selama satu bulan.

    Kemenkes menyampaikan, langkah ini diambil untuk mengevaluasi dan melakukan perbaikan pengawasan serta tata kelola setelah adanya tindak pidana kekerasan seksual yang diduga dilakukan oleh dr. PAP.

    Diketahui dr PAP merupakan peserta PPDS Anestesiologi yang diduga memperkosa keluarga pasien dengan modus akan diambil darahnya untuk transfusi. 

    “Penghentian sementara ini bertujuan untuk memberikan ruang bagi proses evaluasi menyeluruh terhadap tata kelola dan sistem pengawasan PPDS di lingkungan RSHS,” kata Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes Aji Muhawarman dilansir dari website resmi, Jumat (11/4/2025). 

    Di sisi lain, Kemenkes meminta RSHS agar bekerjasama dengan FK Unpad untuk upaya-upaya perbaikan yang diperlukan.

    Sehingga insiden serupa atau tindakan-tindakan yang melanggar hukum dan etika kedokteran tidak terulang kembali.

    PELAKU PENCABULAN – Pelaku pencabulan terhadap salah seorang keluarga pasien RS Hasan Sadikin Bandung, ditampilkan oleh Ditreskrimum Polda Jabar, Rabu (9/4/2025). Oknum dokter residen Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran (FK) di salah satu universitas di Sumedang, Jabar, ditetapkan sebagai tersangka. (Tangkap layar kanal YouTube Kompas TV)

    Kemenkes juga akan mewajibkan seluruh Rumah Sakit Pendidikan Kemenkes untuk melakukan test kejiwaan berkala bagi peserta PPDS di seluruh angkatan. 

    Tes berkala diperlukan untuk menghindari manipulasi test kejiwaan dan mengidentifikasi secara dini kesehatan jiwa peserta didik.

    Kemenkes sudah meminta Konsil Kesehatan Indonesia (KKI) untuk segera mencabut Surat Tanda Registrasi (STR) atas nama dr. PAP. 

    Pencabutan STR ini secara otomatis akan membatalkan Surat Izin Praktik (SIP) yang bersangkutan.

    “Kami akan terus memantau proses penanganan kasus ini dan mendorong seluruh institusi pendidikan serta fasilitas kesehatan untuk memperketat pengawasan, memperbaiki sistem pelaporan. Serta membangun lingkungan yang bebas dari kekerasan dalam bentuk apa pun,” tutup Aji.

  • Jabar Ekspres Grup-AquaRev Bangun Kerja Sama

    Jabar Ekspres Grup-AquaRev Bangun Kerja Sama

    JABAR EKSPRES — Aquarev, perusahaan yang bergerak di bidang budidaya perikanan, resmi menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Jabar Ekspres pada Kamis (10/4) bertempat di Kantor Jabar Ekspres, Kota Bandung.

    MoU dihadiri langsung oleh Direktur Jabar Ekspres, Syahbana bersama Head of Revenue Operation Aquarev, Victor Ciptowibowo. Menurut Victor, melalui kolaborasi ini, diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, mempermudah akses pasar, serta meningkatkan literasi pelaku usaha terhadap praktik budidaya yang berkelanjutan dan efisien.

    Dia menjelaskan, bahwa kolaborasi ini juga menitikberatkan pada upaya pelestarian lingkungan dan pendampingan teknis kepada petambak. “Melihat banyaknya petambak yang berhenti beroperasi, Aquarev hadir untuk memberikan dukungan teknis dan pendekatan lingkungan agar mereka dapat kembali memulai usahanya. Skema kerja sama yang kami tawarkan tidak membebankan biaya apapun,” ujar Victor.

    Dalam penerapannya, Aquarev bekerja sama dengan sejumlah mitra. Di tahap awal, fokus diberikan pada pendampingan teknis dan penyusunan SOP budidaya.

    BACA JUGA: Memaksimalkan Potensi Perikanan Jawa Barat untuk Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan

    Aquarev juga menurunkan tim teknis, tim pakan, dan tim tambak untuk memastikan setiap proses budidaya berjalan sesuai standar. “Kami tidak hanya fokus pada sisi pendanaan, tetapi lebih kepada pendampingan langsung di lapangan. Kami memiliki kepala teknisi beserta tim yang siap memastikan kegiatan budidaya berjalan optimal,” tambah Victor.

    Aquarev menargetkan hasil panen dengan standar produktivitas sebesar 20 hingga 25 ton sebagai bagian dari upaya peningkatan efisiensi dan keberlanjutan usaha tambak.

    Melalui kerja sama dengan Jabar Ekspres, kata dia, Aquarev berkomitmen untuk memperluas dampak positif dalam ekosistem perikanan melalui edukasi, pemberdayaan, dan pemanfaatan teknologi yang tepat guna.

    BACA JUGA; PDRB Jabar Sektor Kelautan dan Perikanan Tahun 2025 Ditargetkan Rp26 Triliun 

    Sementara, Direktur Jabar Ekspres, Syahbana menjelaskan, Jabar Ekspres Grup merupakan sebuah perusahaan media yang memiliki jaringan terbesar di wilayah Jabar, terdiri dari Radar Cirebon, Radar Indramayu, Radar Kuningan, Radar Majalengka, Rakyat Cirebon, Radar Tasikmalaya, Radar Garut, Sumedang Ekspres, Pasundan Ekspres, Cianjur Ekspres, Sukabumi Ekspres, Karawang Bekasi Ekspres, Jabarekspres.id hingga Radar Jabar.

  • dr Tirta soal Dokter Residen Rudapaksa Anak Pasien: Kisah Paling Memalukan Sepanjang Sejarah PPDS – Halaman all

    dr Tirta soal Dokter Residen Rudapaksa Anak Pasien: Kisah Paling Memalukan Sepanjang Sejarah PPDS – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Influencer sekaligus dokter Tirta Mandira Hudhi alias dr Tirta ikut mengomentari kasus dokter residen rudapaksa anak pasien.

    Diketahui kasus rudapaksa ini menjerat tersangka Priguna Anugerah Pratama alias PAP (31), sedangkan korbannya seorang wanita berinisial FH (21).

    Priguna Anugerah merupakan dokter Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) anestesi di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.

    Menurut dr Tirta, kasus ini memalukan sepanjang program PPDS berjalan.

    “Ini kisah paling memalukan sepanjang sejarah PPDS,” katanya, dikutip dari akun @tirta_cipeng, Kamis (10/4/2025).

    dr Tirta menilai, kelakuan Priguna Anugerah bisa berdampak lebih luas.

    Kasus bisa membuat pasien tidak percaya lagi kepada dokter anestesi.

    “Hal ini bisa menghancurkan trust pasien ke dokter anestesi di seluruh Indonesia,” tambahnya.

    Oleh karenanya, untuk mengembalikan kepercayaan pasien, aparat penegak hukum perlu turun tangan.

    Priguna Anugerah diharapkan bisa dihukum dengan seadil-adilnya.

    “Pelaku harus dihukum seberat-beratnya,” tegas dr Tirta.

    Dokter kelahiran 30 Juli 1991 itu juga meminta polisi mengusut kasus ini secara tuntas.

    Terutamanya mencari apakah ada korban lain dari kebejatan Priguna Anugerah.

    “Investigasi harus detail, apakah ada korban-korban lain atau tidak.”

    “Dukunganku untuk korban dan keluarganya,” tulisnya.

    Dalam cuitan terbaru, dr Tirta mengaku heran dengan adanya warganet yang ‘menyalahkan’ korban dalam kasus rudapaksa ini.

    “Kene ki dongkol tenan he moco komentar di berita soal dokter kmren yg jadi tsk perkosaan apalagi comment satpamnya yg ngeselin.”

    “Trus di ig yg comment: ‘Ini korbannya kenapa kesendirian?’. ‘Ini alasan perempuan jangan sendirian Masih smpt2 nya opini gitu,” tulis dr Tirta.

    Menurut hematnya, yang perlu dihakimi hanya Priguna Anugerah seorang.

    Tersangka seharusnya bisa mengontrol nafsunya.

    “Yang diatur libidomu. Bukan orang lain,” tegas dr Tirta.

    dr Tirta dalam cuitannya juga mengingatkan bahwa manusia dianugerahi dengan akal berbeda dengan hewan.

    Manusia bisa mengontrol nafsunya.

    “Manusia ama hewan berbeda di 1 hal: akal. Masa pake analogi hewan, padahal ente manusia,” tegas dr Tirta.

    Semua bermula saat FH mengantarkan orang tuanya ke IGD Rumah Sakit Hasan Sadikin guna mendapatkan perawatan medis pada 18 Maret 2025, sekira pukul 01.00 WIB.

    Priguna Anugerah lalu mendekati FH dan menyampaikan perlu memeriksa darahnya.

    “Tersangka membawa korban dari ruang IGD ke gedung MCHC (Gedung Mother and Child Health Care) lantai 7 pada pukul 01.00 WIB. Dan meminta korban untuk tidak ditemani oleh adiknya,” kata Kombes Hendra, dikutip dari kanal YouTube KOMPASTV, Kamis (10/4/2025).

    Singkat cerita, tersangka membawa korban ke ruang nomor 711.

    Tersangka meminta korban untuk mengganti pakaian dengan baju operasi warna hijau dan meminta korban untuk melepas baju dan celananya.

    Kombes Hendra melanjutkan, Priguna Anugerah mulai melancarkan aksinya.

    Tersangka mulai membius korban dengan cara menusukan jarum ke tangan FH.

    “Tersangka memasukkan jarum ke bagian tangan kiri dan tangan korban kurang lebih 15 kali percobaan.”

    “Kemudian menghubungkan jarum tersebut ke selang infus setelah itu tersangka menyuntikan cairan bening ke selang infus tersebut.”

    “Dan beberapa menit kemudian korban merasakan pusing lalu tidak sadarkan diri,” urainya.

    Saat tak sadar itulah, Priguna Anugerah rudapaksa korban saat tidak berdaya.

    FH baru sadar setelah 3 jam usai dibius tersangka.

    “Setelah tersadar korban diminta untuk berganti pakaian kembali dan diantar sampai lantai 1 di gedung MCHC.”

    “Setelah sampai ruang IGD korban baru sadar bahwa pada saat itu sudah pukul 04.00 WIB, lalu korban bercerita kepada ibunya bahwa tersangka mengambil darah,” kata Kombes Hendra.

    FH baru sadar jadi korban rudapaksa saat merasakan sakit saat buang air kecil.

    Bagian intimnya merasa perih saat terkena air.

    Korban kemudian melaporkan kejadian yang menimpanya ke Polda Jabar.

    Kombes Hendra menyebut dalam perjalan kasus, ada 11 orang dimintai keterangan.

    “Ada FH sendiri sebagai korban, ada ibunya kemudian, ada beberapa perawat, ada kurang lebih tiga perawat, dan adik korban.”

    “Kemudian dari farmasi, dokter, dan pegawai rumah sakit Hasan Sadikin dan juga apoteker. Dan Dirkrimsus juga akan meminta keterangan ahli untuk mendukung proses penyidikan,” jelas dia.

    Polda Jabar sudah menetapkan Priguna Anugerah sebagai tersangka atas kasus rudapaksa terhadap korban seorang perempuan berinisial FH.

    Ia kini terancam hukuman 12 tahun penjara.

    “Pasal 6C Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 yaitu tentang tindak pidana kekerasan seksual.”

    “Adapun ancaman hukumannya dipidana dengan pidana penjara paling lama adalah 12 tahun,” urai Kombes Hendra.

    Selain jadi tersangka, Priguna Anugerah juga akan ditahan selama 20 hari guna mempermudah pendalaman kasus lebih lanjut.

    PELAKU PENCABULAN – Pelaku pencabulan terhadap salah seorang keluarga pasien RS Hasan Sadikin Bandung, ditampilkan oleh Ditreskrimum Polda Jabar, Rabu (9/4/2025). Oknum dokter residen Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran (FK) di salah satu universitas di Sumedang, Jabar, ditetapkan sebagai tersangka. (Tangkap layar kanal YouTube Kompas TV)

    Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Jawa Barat Kombes Surawan menambahkan, Priguna Anugerah memiliki kelainan seksual.

    Fakta tersebut didapatkan polisi lewat pemeriksaan yang sudah dilakukan.

    “Dari pemeriksaan beberapa hari ini memang ada kecenderungan pelaku ini mengalami sedikit kelainan dari segi seksual,” urainya.

    Oleh karena itu, Polda Jabar akan berkoordinasi dengan sejumlah pihak untuk mendalami kelainan seksual tersebut.

    Termasuk meminta keterangan ahli dan psikolog.

    “Kita akan perkuat dengan pemeriksaan dari psikologi forensik, ahli-ahli psikologi, maupun psikologi forensik untuk tambahan pemeriksaan.”

    “Sehingga kita menguatkan adanya kecenderungan kelainan dari perilaku seksual,” tegasnya.

    (Tribunnews.com/Endra)