kab/kota: Sumedang

  • Prakiraan Cuaca di Jawa Barat 23-29 Juni 2025: Waspada Hujan Disertai Petir dan Angin Kencang

    Prakiraan Cuaca di Jawa Barat 23-29 Juni 2025: Waspada Hujan Disertai Petir dan Angin Kencang

    Potensi hujan sedang hingga lebat/sangat lebat disertai kilat/petir dan angin kencang yang dapat terjadi pada skala lokal dan durasi singkat terdapat di sebagian wilayah berikut:

    Senin, 23 Juni 2025: Kabupaten dan Kota Bogor, Kabupaten Karawang, Kabupaten Subang, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Indramayu, Kabupaten dan Kota Sukabumi, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Pangandaran

    Selasa, 24 Juni 2025: Kabupaten Garut

    Rabu, 25 Juni 2025: Kabupaten dan Kota Bogor, Kota Depok, Kabupaten dan Kota Bekasi, Kabupaten Karawang, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Subang, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Cianjur

    Kamis, 26 Juni 2025: Kabupaten dan Kota Bogor, Kota Depok, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Cianjur, Kabupaten dan Kota Bekasi, Kabupaten Karawang, Kabupaten Purwakarta

    Jumat, 27 Juni 2025: Kabupaten Bogor, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Cianjur

    Sabtu, 28 Juni 2025: Kabupaten dan Kota Bogor, Kota Depok, Kabupaten dan Kota Bekasi, Kabupaten Karawang, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Subang, Kabupaten dan Kota Sukabumi, Kabupaten Cianjur, Kabupaten dan Kota Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi, Kabupaten Indramayu, Kabupaten dan Kota Cirebon, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Garut, Kabupaten dan Kota Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis, Kota Banjar, Kabupaten Pangandaran

    Minggu, 29 Juni 2025: Kabupaten dan Kota Bogor, Kabupaten dan Kota Sukabumi, Kabupaten Cianjur, Kabupaten dan Kota Bekasi, Kabupaten Karawang, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Bandung, Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya

    BMKG mengimbau untuk waspada dan antisipasi dini terhadap potensi terjadinya cuaca ekstrem. 

    ”Tetap tenang namun tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometerologi yang sewaktu-waktu dapat terjadi,” tulis BMKG.

    Penulis: Arby Salim 

  • Ada Masalah Kesehatan, 10 Peserta Retret Kepala Daerah Diberi Pita Merah

    Ada Masalah Kesehatan, 10 Peserta Retret Kepala Daerah Diberi Pita Merah

    Jakarta

    Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto memberikan atensi terhadap kesehatan 10 peserta retret kepala daerah dan wakil kepala daerah Gelombang II. Mereka diberikan penanda dengan gelang berwarna.

    “Jadi sekitar sepuluh orang ada dalam pengawasan ketat, yang sangat ketat tentu yang pita merah tadi,” kata Bima di Kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, Minggu (22/6/2025).

    Dari hasil pemeriksaan kesehatan, lima orang perlu dilakukan observasi dengan penanda gelang atau pita berwarna kuning. Sedangkan lima lainnya membutuhkan atensi khusus dengan tanda berwarna merah.

    Ruang kelas pembelajaran juga akan disesuaikan dengan kondisi kesehatan peserta retret. Akan ada penyesuaian bagi kondisi masing-masing peserta.

    “Kita nanti tanyakan apakah kuat atau tidak? Kalau tidak, tidak ada masalah. Kita akan geser kelasnya, kita sesuaikan untuk yang lebih aksesibel,” sebutnya.

    Retret akan akan dibuka secara resmi besok oleh Mendagri Tito Karnavian dan Gubernur Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhanas) Tubagus Ace Hasan Syadzili. Materi yang disampaikan juga hampir sama dengan retret sebelumnya.

    Rangkaian retret kepala daerah gelombang dua akan berlangsung hingga Kamis (26/6). Sama seperti yang lalu, kegiatan retret akan meliputi materi pembelajaran dan kegiatan fisik.

    (ial/maa)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Retret Gelombang II ala Praja IPDN, Kepala Daerah Kaget Tata Tertib

    Retret Gelombang II ala Praja IPDN, Kepala Daerah Kaget Tata Tertib

    FAJAR.CO.ID, SUMEDANG — Puluhan kepala daerah yang mengikuti retret gelombang kedua mulai mengikuti rangkaian pembekalan. Para kepala daerah ini mengikuti retret ala praja IPDN.

    Diketahui, retret nasional kepala daerah dilakukan di Kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Minggu (22/6/2025).

    Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya Sugiarto mengatakan, sejak siang hari para peserta mengikuti rangkaian retret. Para peserta tengah mendapatkan arahan dari panitia acara untuk kegiatan retret yang berlangsung hingga Kamis (26/6).

    “Hari ini selesai malam. Jadi ini pengenalan kampus oleh Pak Rektor (IPDN), tata tertib selama di sini. Jadi kami akan sampaikan bahwa mereka dilarang didampingi oleh ajudan, protokol, dan dokumentasi,” kata Bima saat ditemui awak media di Kampus IPDN Jatinangor.

    “Kemudian dilarang merokok di sebagian besar tempat. Beberapa titik ada tempat merokok, tapi tidak banyak. Jadi itu tata tertib yang disampaikan,” lanjut dia.

    Ada yang menarik dalam pengarahan retret ini. Bima menyampaikan, para kepala daerah mengaku kaget dengan tata tertib ala praja di IPDN.

    Kepala daerah harus menyesuaikan dengan peraturan di IPDN layaknya praja yang digembleng dengan gaya militer. Salah satunya, seperti para peserta makan di Gedung Menza. Kepala daerah dan praja diberi waktu singkat untuk menghabiskan menu makanan yang disediakan.

    “Menu tadi ada ayam, kemudian sayur, dan ada lagi kacang. Untuk peserta ditambah bonus, cendol dawet,” tutur dia.

  • Marching Band IPDN sambut 86 kepala daerah saat tiba di Jatinangor

    Marching Band IPDN sambut 86 kepala daerah saat tiba di Jatinangor

    Marching Band Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) menyambut sebanyak 86 kepala daerah saat tiba di IPDN Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, Minggu (22/6/2025). (ANTARA/Rubby Jovan)

    Marching Band IPDN sambut 86 kepala daerah saat tiba di Jatinangor
    Dalam Negeri   
    Editor: Widodo   
    Minggu, 22 Juni 2025 – 18:11 WIB

    Elshinta.com – Marching Band Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) menyambut sebanyak 86 kepala daerah saat tiba di IPDN Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, untuk mulai mengikuti retret gelombang kedua pada 23 hingga 26 Juni 2025.

    Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya menyampaikan bahwa para peserta akan diterima oleh dirinya sebagai kepala sekolah, didampingi oleh Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) dan Rektor IPDN Jatinangor.

    “Saya pastikan 99 persen sudah siap semua untuk melaksanakan retret kepala daerah gelombang kedua,” kata Bima di Sumedang, Minggu.

    Bima menjelaskan pada awalnya terdapat 93 peserta yang akan mengikuti retret kepala daerah gelombang kedua yang dilaksanakan 22-26 Juni 2025 tersebut.

    Namun, lanjut dia, sebanyak tujuh orang kepala daerah berhalangan hadir karena enam orang mengalami sakit, yakni Wali Kota Serang, Bupati Mamberamo Tengah, Wakil Bupati Bengkulu Utara, Wakil Bupati Buton Tengah, Wakil Bupati Melawi, dan Wakil Wali Kota Banjarbaru.

    Selain itu, satu orang lainnya, yakni Gubernur Papua Pegunungan juga disebutkan tidak dapat mengikuti retret gelombang kedua lantaran ibundanya wafat.

    Wamendagri menyampaikan pada retret gelombang kedua, para kepala daerah akan menerima materi dengan tiga pokok substansi, yakni tentang tugas pokok kepala daerah, pemberian teori seperti misi Astacita, serta pemberantasan korupsi dan wawasan kebangsaan yang disampaikan oleh Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas).

    “Jadi substansi materinya 100 persen sama dengan retret gelombang pertama,” tutur Bima.

    Adapun peserta retret kali ini terdiri dari tiga kelompok. Pertama, kepala daerah yang sudah dilantik namun belum sempat mengikuti gelombang pertama.

    Kedua, kepala daerah yang sebelumnya menghadapi sengketa hasil Pilkada tetapi akhirnya tuntas. Ketiga, kepala daerah hasil pemungutan suara ulang (PSU) yang proses pelantikannya baru selesai.

    Sumber : Antara

  • Bima Arya: Banyak Kepala Daerah Kaget Aturan Waktu Makan Saat Retret – Page 3

    Bima Arya: Banyak Kepala Daerah Kaget Aturan Waktu Makan Saat Retret – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya mengungkapkan banyak kepala daerah peserta retret gelombang kedua terkejut dengan aturan waktu makan siang yang sangat terbatas selama kegiatan retret di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat.

    “Tadi ada kepala daerah yang cerita kaget, mereka bilang makannya baru tiga perempat, tiba-tiba loncengnya sudah bunyi,” kata Bima di Sumedang, Minggu (22/6/2025), seperti dilansir dari Antara.

    Wamendagri mengungkapkan pembatasan waktu makan tersebut diterapkan sebagai bagian dari kedisiplinan dalam rangkaian retret yang diikuti 86 kepala daerah. Makan siang dilakukan bersama praja IPDN di Ruang Makan Menza.

    “Makan siang bareng dengan praja. Pagi sendiri, malam misah. Yang selalu bareng dengan praja itu makan siang,” ucapnya.

    Menurut dia, waktu yang disediakan untuk makan hanya selama dua lagu diputar.

    Bima mengakui masih banyak peserta yang belum terbiasa dengan aturan tersebut.

    “Tadi saya lihat masih banyak yang belum menyesuaikan. Begitu duduk di meja, langsung nyamber pisang,” katanya.

    Bima melanjutkan, “Kalau tradisi di sini, semuanya disiplin, semua komando, dan makan hanya dua lagu selesai. Tadi pun sudah diulur-ulur antarlagu, tetap masih banyak yang belum selesai.”

    Ia meminta peserta menjadikan pengalaman hari pertama sebagai pelajaran agar dapat menyesuaikan diri pada hari-hari berikutnya selama retret.

    “Jadi, pelajaran. Berarti besok siang mereka harus mengatur kecepatan makannya,” kata Bima.

  • Banyak kepala daerah kaget aturan waktu makan saat retret

    Banyak kepala daerah kaget aturan waktu makan saat retret

    Kalau tradisi di sini, semuanya disiplin, semua komando, dan makan hanya dua lagu selesai.

    Sumedang (ANTARA) – Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya mengungkapkan banyak kepala daerah peserta retret gelombang kedua terkejut dengan aturan waktu makan siang yang sangat terbatas selama kegiatan retret di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat.

    “Tadi ada kepala daerah yang cerita kaget, mereka bilang makannya baru tiga perempat, tiba-tiba loncengnya sudah bunyi,” kata Bima di Sumedang, Minggu.

    Wamendagri mengungkapkan pembatasan waktu makan tersebut diterapkan sebagai bagian dari kedisiplinan dalam rangkaian retret yang diikuti 86 kepala daerah. Makan siang dilakukan bersama praja IPDN di Ruang Makan Menza.

    “Makan siang bareng dengan praja. Pagi sendiri, malam misah. Yang selalu bareng dengan praja itu makan siang,” ucapnya.

    Menurut dia, waktu yang disediakan untuk makan hanya selama dua lagu diputar.

    Bima mengakui masih banyak peserta yang belum terbiasa dengan aturan tersebut.

    “Tadi saya lihat masih banyak yang belum menyesuaikan. Begitu duduk di meja, langsung nyamber pisang,” katanya.

    Bima melanjutkan, “Kalau tradisi di sini, semuanya disiplin, semua komando, dan makan hanya dua lagu selesai. Tadi pun sudah diulur-ulur antarlagu, tetap masih banyak yang belum selesai.”

    Ia meminta peserta menjadikan pengalaman hari pertama sebagai pelajaran agar dapat menyesuaikan diri pada hari-hari berikutnya selama retret.

    “Jadi, pelajaran. Berarti besok siang mereka harus mengatur kecepatan makannya,” kata Bima.

    Dikatakan bahwa retret secara resmi akan dibuka oleh Menteri Dalam Negeri pada hari Senin (23/6) dan sejumlah menteri koordinator dan menteri Kabinet Indonesia Maju juga dijadwalkan hadir sebagaimana pada retret gelombang pertama di Magelang.

    “Dan retreat gelombang kedua ini akan selesai pada hari Kamis (26/6) sore atau malam karena hari Jumat adalah libur nasional,” kata dia.

    Pewarta: Rubby Jovan Primananda
    Editor: D.Dj. Kliwantoro
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Video Puluhan Kepala Daerah Ikut Retret Gelombang 2, Satu Absen

    Video Puluhan Kepala Daerah Ikut Retret Gelombang 2, Satu Absen

    Sebanyak 86 kepala daerah mengikuti retret gelombang kedua di IPDN, Jatinangor, Sumedang. Hanya Gubernur Papua Pegunungan yang absen dalam retret kali ini.

    Wamendagri Bima Arya mengatakan, semua persiapan terkait reret sudah hampir rampung. Kehadiran Presiden Prabowo Subianto dalam retret ini belum bisa dipastikan.

  • Kemendagri: 10 kepala daerah dapat tanda khusus selama retret

    Kemendagri: 10 kepala daerah dapat tanda khusus selama retret

    “Kami belum membuat satu kebijakan, tetapi kami dalam pekan depan akan melakukan rapat pimpinan, dan akan membuat desain terkait dengan pemberian Makan Bergizi Gratis pada saat libur sekolah,”

    Sumedang (ANTARA) – Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mencatat ada 10 kepala daerah peserta retret gelombang kedua yang mendapatkan tanda khusus karena perlu pengawasan kesehatan ketat selama kegiatan berlangsung di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor, Sumedang.

    “Yang pakai pita merah itu ada lima. Yang kuning juga lima. Sisanya itu aman. Jadi sekitar 10 orang ada dalam pengawasan ketat. Yang sangat ketat tentu yang pita merah tadi,” kata Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya di Sumedang, Minggu.

    Bima menjelaskan, peserta dengan pita merah memiliki kondisi kesehatan yang perlu perhatian serius, seperti kadar hemoglobin rendah, cedera lutut, atau riwayat pascaoperasi.

    “Beberapa peserta memang harus dimonitor kondisinya karena HB-nya rendah, ada juga yang baru operasi dan ada cedera lutut. Jadi beberapa kita lakukan pengawasan secara khusus,” ujarnya.

    Meski begitu, Bima menyampaikan bahwa rangkaian upacara pembukaan retret telah berlangsung lancar. Total sebanyak 84 peserta hadir dalam kegiatan hari ini.

    Sementara itu, ia menambahkan Bupati dan Wakil Bupati Kutai Kartanegara belum dapat bergabung karena masih menunggu proses pelantikan.

    Namun ia memastikan dua kepala daerah tersebut akan segera menyusul untuk mengikuti kegiatan retret hingga Kamis (26/5).

    “Jadi Kutai Kartanegara dan wakilnya mungkin akan bergabung setelah pelantikan besok atau lusa. Jadi total tetap ada 86 kepala daerah,” katanya.

    Selain itu, Wamendagri juga mengapresiasi kehadiran para kepala daerah dari Bali yang menyusul karena sebelumnya menghadiri kegiatan kesenian di daerahnya.

    “Dan kami gembira karena teman-teman dari Bali ini juga bergabung walaupun agak telat tadi tidak mengikuti rangkaian di Kemendagri karena ada acara kesenian di Bali sehingga baru menyusul,” katanya.

    Pewarta: Rubby Jovan Primananda
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Meriahnya Defile Drumband IPDN Sambut Pembukaan Retreat Kepala Daerah
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        22 Juni 2025

    Meriahnya Defile Drumband IPDN Sambut Pembukaan Retreat Kepala Daerah Nasional 22 Juni 2025

    Meriahnya Defile Drumband IPDN Sambut Pembukaan Retreat Kepala Daerah
    Tim Redaksi
    JATINANGOR, KOMPAS.com
    – Apel pembukaan retreat kedua kepala daerah di Kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) di Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat digelar dengan meriah.
    Kemeriahan tersebut terlihat dari penampilan para praja IPDN yang berbaris memainkan alat musik. Barisan tersebut adalah
    Defile
    Drumband Gita Abdi Praja IPDN.
    Mereka mengiringi 84 kepala daerah yang masuk ke dalam kampus untuk mengikuti Apel Manggala di Lapangan Parade IPDN.
    Pantauan Kompas.com, para kepala daerah yang turut menggunakan IPDN berbaris rapi, perwakilan mereka diberikan kalung berwarna putih sebagai tanda penerimaan.
    Sebagai pembina sekaligus kepala sekolah dalam retreat gelombang kedua kepala daerah, Wakil Menteri Dalam Negeri
    Bima Arya
    memberikan pesan penguatan
    kebersamaan
    selama retreat.
    “Kami ingin agar Bapak Gubernur, Wakil Gubernur, Wali Kota, Wakil Wali Kota, Bupati, dan Wakil Bupati peserta retret semakin kuat kebersamaan dalam keberagaman. Semakin bangga menjadi bagian dari pelayan Nusantara,” sambung Bima.
    Seperti pada pelaksanaan Retret Kepala Daerah Gelombang I, kegiatan ini didesain agar para kepala daerah beserta wakilnya memahami tugas pokok dan fungsinya.
    Selain itu, diharapkan mereka juga memahami gagasan besar Presiden RI dalam mengakselerasikan Asta Cita.
    “Kami berharap hari-hari yang ada di sini menambah kekompakan kepala daerah dan wakilnya. Hari-hari dan yang ada di sini semua merasakan kebersamaan yang kuat antara kepala daerah dan wakilnya,” tandas Bima.
    Dalam kesempatan berbeda, Bima mengatakan, pembukaan
    retreat kepala daerah
    ini diikuti 84 peserta.
    Peserta ini berkurang lagi dua orang, karena bupati dan wakil bupati Kutai Kartanegara belum sempat dilantik, dan diharapkan bisa segera mengikuti retreat setelah pelantikan berlangsung.
    “Jadi agak terlambat proses pelantikannya. Kami ingin setelah selesai pelantikan, baru ikut retret. Jadi Bupati Kutai Kartanegara dan wakilnya mungkin akan bergabung setelah pelantikan besok atau lusa,” ucapnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sebanyak 86 kepala daerah akan ikuti retret gelombang kedua di Jatinangor

    Sebanyak 86 kepala daerah akan ikuti retret gelombang kedua di Jatinangor

    Minggu, 22 Juni 2025 12:09 WIB

    Bupati Aceh Timur Iskandar Usman Al-Farlaky (kanan) dan Wakil Wali Kota Sabang Suradji Junus duduk di dalam bus saat mengikuti kegiatan pelepasan retret kepala daerah gelombang kedua di Kantor Kemendagri, Jakarta, Minggu (22/6/2025). Sebanyak 86 kepala daerah dilepas dari kantor Kemendagri menuju Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor, Sumedang untuk mengikuti retret gelombang kedua yang akan berlangsung 22-26 Juni. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/nym.

    Sekjen Kemendagri Tomsi Tohir (kanan) berbincang dengan kepala daerah usai upacara pelepasan retret kepala daerah gelombang kedua di Kantor Kemendagri, Jakarta, Minggu (22/6/2025). Sebanyak 86 kepala daerah dilepas dari kantor Kemendagri menuju Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor, Sumedang untuk mengikuti retret gelombang kedua yang akan berlangsung 22-26 Juni. ANTARA FOTO/Indrianto Eko/nym.

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.