kab/kota: Sumba

  • 2
                    
                        Anggota DPR: Kalau KemenHAM Jadi Penjamin Pelaku Intoleransi, Siapa Lindungi Korban?
                        Regional

    2 Anggota DPR: Kalau KemenHAM Jadi Penjamin Pelaku Intoleransi, Siapa Lindungi Korban? Regional

    Anggota DPR: Kalau KemenHAM Jadi Penjamin Pelaku Intoleransi, Siapa Lindungi Korban?
    Tim Redaksi
    KUPANG, KOMPAS.com –
    Anggota Komisi XIII DPR RI dari Fraksi Golkar, Umbu Rudi Kabunang, menanggapi pernyataan Staf Khusus Menteri Hak Asasi Manusia (HAM), Thomas Harming Suwarta, yang mengusulkan penangguhan penahanan terhadap tujuh tersangka kasus perusakan rumah singgah retret pelajar
    Sukabumi
    di Sukabumi,
    Jawa Barat
    .
    Adapun
    KemenHAM
    juga bersedia menjadi penjamin para tersangka agar penahanan mereka ditangguhkan.
    Umbu Rudi menyebut langkah itu sebagai bentuk pengkhianatan terhadap tugas negara melindungi korban
    pelanggaran HAM
    .
    “Kalau KemenHAM malah jadi penjamin pelaku intoleransi, lalu siapa yang lindungi korban? Negara jangan jadi pelindung ketidakadilan,” ujar Umbu Rudi kepada wartawan, Jumat, (4/7/2025) malam.
    Umbu Rudi, yang merupakan legislator dari daerah pemilihan Nusa Tenggara Timur (NTT) II, menilai peristiwa di Sukabumi bukan sekadar konflik sosial biasa, tetapi bentuk nyata pelanggaran hak atas kebebasan beribadah yang dijamin oleh UUD 1945 dan Pancasila.
    “Negara wajib melindungi anak-anak bangsa dalam menjalankan keyakinannya. Ini bukan isu minor, ini tentang hak dasar yang dilindungi UUD 1945,” tegasnya.
    Umbu juga mempertanyakan pernyataan KemenHAM yang menyebut para tersangka sebagai warga biasa, tidak terorganisir, dan menyesal. Alasan kemanusiaan pun dilontarkan.
    Ada yang istrinya sedang hamil, ada yang punya anak kecil.
    “Kalau begitu, semua pelaku kejahatan bisa berlindung di balik narasi kasihan. Negara ini tidak dibangun dari empati buta, tapi dari hukum yang adil dan tegas,” ujar politikus asal Pulau Sumba, NTT.
    Ia menyayangkan pendekatan mediasi dan Restorative Justice (RJ) yang menurutnya justru mengaburkan garis tegas antara pelanggar dan korban.
    “Apa ini artinya, pelaku intoleransi bisa bebas asal bilang maaf?” katanya.
    “Saya minta Menteri HAM segera membatalkan rencana menjadi penjamin. Kalau ini dibiarkan, Indonesia mau jadi apa? Negara hukum atau negara yang tidak aman bagi minoritas?” tegasnya.
    Ia mengingatkan, terlalu banyak kasus serupa di Indonesia seperti pembubaran ibadah, perusakan rumah ibadat, dan pengusiran umat minoritas yang tidak pernah tuntas karena negara memilih kompromi.
    “Sudah saatnya negara bersikap. Kalau pemerintah tidak tegas, kita sedang menggali kubur untuk keberagaman kita sendiri,” sebutnya.
    Umbu Rudi menyambut baik kehadiran Kementerian HAM dalam Kabinet Prabowo sebagai bentuk penghormatan terhadap hak asasi.
    Namun, ia menegaskan, hak itu tak boleh dimaknai sempit.
    “HAM bukan berarti lunak terhadap pelanggar hukum. HAM justru harus menjadi pembela korban, bukan pelindung pelaku,” ujarnya.
    DPR, kata Umbu Rudi, akan terus mengawal kasus ini agar tidak berakhir pada kompromi politik.
    Diberitakan sebelumnya, sebuah rumah di Kampung Tangkil RT 4 RW 1, Desa Tangkil, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi, sempat didatangi warga pada Jumat (27/6/2025) lalu.
    Warga sempat mengira rumah tersebut dijadikan tempat ibadah umat kristen dan mereka kemudian membubarkan aktivitas serta merusak beberapa fasilitas di tempat tersebut.
    Namun, di rumah tersebut ternyata sedang berlangsung kegiatan retret para pelajar.
    Polisi sudah menetapkan tujuh orang sebagai tersangka.
    Namun, Kementerian Hak Asasi Manusia (KemenHAM) menyatakan siap menjadi penjamin bagi tujuh tersangka.
    Staf Khusus Menteri HAM, Thomas Harming Suwarta, menyampaikan bahwa Kemenkumham akan mengajukan permohonan penangguhan penahanan secara resmi kepada pihak kepolisian.
    “Kami siap dari Kementerian HAM untuk memberikan jaminan agar para tujuh tersangka kami lakukan penangguhan penahanan dan ini (permintaan penangguhan penahanan) kami akan sampaikan secara resmi kepada pihak kepolisian,” kata Thomas saat berada di Pendopo Kabupaten Sukabumi, Kamis (3/7/2025), usai menghadiri kegiatan bersama Bupati, Kapolres, dan tokoh agama.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ratu Wulla Dukung IKSBD Data Warga, Siap Kirim Petugas ke Bali

    Ratu Wulla Dukung IKSBD Data Warga, Siap Kirim Petugas ke Bali

    “Pesan saya, di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung. Ketika berada di daerah orang, pintar-pintar membawa diri. Kalau sebagai pekerja, kerja yang baik. Sebagai masyarakat, jadi masyarakat yang baik, taat pada pemerintah,” ungkapnya kepada wartawan.

    Ia juga mengingatkan anak-anak muda Sumba yang berada di Bali agar menjauhi aktivitas negatif dan mengembangkan potensi diri. 

    “Bagi anak-anak muda juga kurangi hal-hal yang negatif. Bagaimana bisa berkreasi atau bisa hal positif itu yang dikedepankan. Entah itu sebagai pekerja, atau sebagai mahasiswa. Kalau bisa hal-hal positif yang mereka bisa kembangkan,” pesannya.

    Bupati SBD menegaskan bahwa penting bagi warganya untuk menjaga nama baik Sumba Barat Daya di perantauan. 

    “Kita ketahui bersama ada ulah oknum-oknum yang mencederai nama baik kita bersama. Ulah tersebut meski dilakukan oleh segelintir orang, tetapi berdampak luas terhadap citra komunitas,” katanya.

    Meski demikian, ia meyakini bahwa masih banyak warga Sumba di Bali yang berprestasi. “Tugas kita bersama adalah mengembalikan kepercayaan, menanamkan harapan baru, dan menenangkan hati masyarakat Bali. Satu langkah kecil yang dilakukan secara kolektif akan memberikan hasil yang besar,” ujarnya.

    Ratu Wulla mengajak warganya yang menggantungkan hidup di Bali untuk selalu menghormati kearifan lokal dan membangun citra positif. “Kalau sebagai pekerja, kerja yang baik. Sebagai masyarakat, jadi masyarakat yang baik, taat pada pemerintah,” pungkasnya.

  • Kaparak, Camilan dari Jagung Sangrai Oleh-Oleh Khas Sumba

    Kaparak, Camilan dari Jagung Sangrai Oleh-Oleh Khas Sumba

    Liputan6.com, Sumba – Kaparak merupakan makanan khas Sumba yang terbuat dari jagung sangrai tumbuk dicampur kacang tanah, kelapa, dan gula pasir. Kaparak dikenal tahan lama sehingga sering dijadikan oleh-oleh khas dari Pulau Sumba.

    Mengutip dari berbagai sumber, masyarakat Sumba memiliki beragam kuliner tradisional yang unik, salah satunya kaparak. Makanan ini diolah melalui proses sangrai tanpa minyak sebelum ditumbuk halus.

    Proses sangrai membuat jagung mengeluarkan aroma khas dan menghasilkan tekstur renyah. Kacang tanah turut menjadi komponen utama kaparak.

    Seperti jagung, kacang tanah juga disangrai terlebih dahulu. Kedua bahan ini kemudian dicampur dengan kelapa parut dan gula pasir sebagai pemanis.

    Proses pembuatan kaparak tergolong sederhana. Jagung disangrai pada suhu sedang agar mendapatkan matang sempurna. Setelah ditumbuk, bahan-bahan dicampur secara merata.

    Keunikan kaparak terletak pada daya tahannya. Tanpa bahan pengawet, makanan ini bisa bertahan hingga berminggu-minggu.

    Sifat awet ini membuat Kaparak menjadi pilihan praktis sebagai oleh-oleh bagi wisatawan yang berkunjung ke Sumba. Masyarakat Sumba, Kaparak biasa disajikan sebagai camilan pendamping minuman.

     

    Konyol, Hujan-hujan kon Tawuran

  • Kampung Adat Ratenggaro, Menyusuri Jejak Megalitikum di Sumba Barat Daya

    Kampung Adat Ratenggaro, Menyusuri Jejak Megalitikum di Sumba Barat Daya

    Kampung Ratenggaro memiliki tata letak pemukiman yang unik. Penataan kampung ini dibagi secara terstruktur dalam tiga zona sakral.

    Zona pertama adalah Ratenggaro Deta, yang berfungsi sebagai area kuburan megalitik dan menjadi tempat paling sakral dalam kampung. Area ini merupakan tempat peristirahatan terakhir para leluhur dan menjadi pusat aktivitas pemujaan.

    Zona kedua adalah Ratenggaro Wawa, yang merupakan area permukiman tempat warga menjalani kehidupan sehari-hari mereka. Zona ini menjadi pusat aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat kampung.

    Zona ketiga adalah Pantai Ratenggaro, tempat pelaksanaan ritual pembersihan. Pantai ini memiliki makna spiritual sebagai tempat penyucian diri dan komunikasi dengan kekuatan alam.

    Kampung Ratenggaro memiliki keunikan tersendiri yang membedakannya dari kampung-kampung adat lainnya di Indonesia, khususnya di wilayah Sumba dan Nusa Tenggara Timur. Keistimewaan pertama terletak pada kepadatan kuburan megalitiknya yang merupakan yang tertinggi di seluruh Pulau Sumba.

    Keunikan kedua dapat dilihat dari arsitektur rumah tradisionalnya yang memiliki atap tertinggi di seluruh Nusa Tenggara Timur. Aspek ketiga adalah lokasinya yang berbatasan langsung dengan pantai.

    Penulis: Ade Yofi Faidzun

  • Pudduk: Napas Persaudaraan dari Tradisi Cium Hidung Sumba

    Pudduk: Napas Persaudaraan dari Tradisi Cium Hidung Sumba

    Selain sebagai ungkapan kasih sayang, pudduk juga berfungsi sebagai ritual perdamaian. Ketika terjadi perselisihan antarindividu atau kelompok, tradisi ini menjadi simbol rekonsiliasi. Dalam pelaksanaannya, pudduk tidak dilakukan secara sembarangan. Ada tata cara tertentu, terutama terkait dengan status sosial pelakunya.

    Dalam beberapa kasus, inisiatif melakukan pudduk harus datang dari pihak dengan status sosial lebih rendah sebagai bentuk penghormatan. Masyarakat Sumba juga menggunakan pudduk sebagai bentuk penghormatan kepada orang yang lebih tua. Berbeda dengan budaya maori di Selandia Baru yang mengenal hongi (gesekan hidung), pudduk di Sumba lebih menekankan pada sentuhan langsung hidung ke hidung.

    Tradisi ini tidak terbatas pada kalangan tertentu, melainkan dapat dilakukan oleh siapa saja dalam masyarakat Sumba. Baik laki-laki maupun perempuan, anak-anak maupun dewasa, semua dapat terlibat dalam ritual pudduk sesuai dengan konteks yang tepat.

    Penulis: Ade Yofi Faidzun

  • Viral Pulau Sumba Dijual di Situs Daring, Begini Kata Wagub NTT

    Viral Pulau Sumba Dijual di Situs Daring, Begini Kata Wagub NTT

     

    Liputan6.com, Kupang – Pulau Sumba dijual di situs daring ramai jadi diperbincangkan di media sosial. Terkait hal itu, Wagub Nusa Tenggara Timur Johni Asadoma mengatakan, pihak nya belum bisa memastikan apakah berita itu benar atau hanya pekerjaan orang iseng saja.

    “Kita sedang selidiki hal ini. Kita sampai sekarang masih belum tahu apakah itu betul atau hanya orang iseng,” katanya, Minggu (29/6/2025).

    Sebelumnya tersiar kabar viral Pulau Sumba dijual di situs daring Private Islands, mulai dari Sumba Timur, Sumba Barat, Sumba Tengah, dan Sumba Barat Daya (SBD).

    Johni menegaskan, tidak mungkin masyarakat adat di seluruh Pulau Sumba akan rela menjual atau merelakan pulau tersebut dibeli orang.

    “Jangankan masyarakat adat, tetapi pemerintah juga tidak rela jika pulau itu dijual secara bebas, baik di situs daring atau di media sosial,” katanya.

    Mantan Kapolda Nusa Tenggara Timur itu mengatakan, pihaknya akan terus mencari tahu siapa yang membuat heboh dan gaduh di media sosial tersebut.

    “Menurut saya mungkin ini hanya orang iseng yang mau membuat kegaduhan. Tetapi nanti kita lihat saja,” katanya.

    Pulau Sumba menjadi satu dari lima pulau di Indonesia yang dijual di situs Private Islands. Selain Pulau Anambas di Kepulauan Riau, pulau Panjang di Nusa Tenggara Barat, Pulau Seliu di Bangka Belitung serta satu lokasi lagi Surf Beach Property di NTT.

    Pulau Sumba menjadi habitat asli bagi sekawanan Kuda Sandelwood, namun populasinya makin berkurang.

  • Depok-Sawangan Bisa Dihantam Megathrust atau Tidak? BMKG Jawab Begini

    Depok-Sawangan Bisa Dihantam Megathrust atau Tidak? BMKG Jawab Begini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan potensi kejadian megathrust yang dapat menghantam wilayah-wilayah di Indonesia.

    “Faktanya, Indonesia punya zona megathrust, yaitu wilayah pertemuan lempeng yang menyimpan energi besar. Kalau energi ini lepas, bisa timbul gempa besar, bahkan tsunami. Tapi apakah bisa diprediksi kapan terjadinya?,” tulis BMKG dalam unggahan di akun Instagram resmi, dikutip Sabtu (28/6/2025).

    Muncul pertanyaan terkait potensi megathrust di Sawangan, Depok. BMKG pun merespons kekhawatiran warganet tersebut.

    “Gempa bumi saat ini belum dapat di prediksi dan baru bisa diteliti setelah kejadian. Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi. Terima kasih,” jawab BMKG.

    Adapun sistem peringatan dari aplikasi Info BMKG saat ini untuk kategori cuaca dan tsunami saja.

    “Untuk gempa bumi belum tersedia karena gempa itu sendiri masih belum dapat diprediksi,” jawab BMKG.

    “Untuk notifikasi gempa setelah kejadian tersedia pada aplikasi BMKG yang dapat diunduh melalui playstore dan appstore,” tulis BMKG merespons komentar lain soal sistem peringatan gempa.

    BMKG juga menjawab senada pertanyaan mengenai potensi kejadian gempa Jawa Timur.

    Saat ditanya soal sistem alarm dari aplikasi BMKG, dijelaskan bahwa sistem peringatan dari aplikasi Info BMKG saat ini untuk kategori cuaca dan tsunami saja. “Untuk gempa bumi belum tersedia karena gempa itu sendiri masih belum dapat diprediksi,” jawab BMKG.

    “Untuk notifikasi gempa setelah kejadian tersedia pada aplikasi BMKG yang dapat diunduh melalui playstore dan appstore,” tulis BMKG merespons komentar lain soal sistem peringatan gempa.

    Beda dengan Jepang

    Hal ini berbeda dengan sistem peringatan di Jepang, di mana warga Jepang disebut warga Jepang akan menerima notifikasi bencana 1 menit sebelum gempa terjadi.

    “Sistem alarm gempa di Jepang berbunyi sebelum gempa bumi utama terasa karena mendeteksi gelombang seismik awal yang merambat lebih cepat daripada gelombang yang menyebabkan getaran kuat,” tulis BMKG.

    “Saat ini BMKG sedang mengembangkan system EEWS atau Earthquake Early Warning System, namun masih banyak hal yang perlu dibenahi sebelum dirilis ke masyarakat. Misalnya system jaringan komunikasi, keakuratan hasil peringatan dini, serta kerapatan sensor untuk menangkap sinyal gempa. Sejauh ini, Indonesia telah memiliki 504 seismometer atau sensor gempa untuk melakukan monitoring,” terang BMKG.

    Saat ditanya apa yang harus dilakukan jika megathrust terjadi, BMKG lalu mengimbau agar berkoordinasi dengan piihak pemerintah setempat terkait jalur evakuasi di wilayahnya.

    Dalam unggahan itu, BMKG menampilkan Peta Zona Gempa Megathrust di Indonesia.

    Pada bagian bawah peta ditampilkan potensi magnitudo gempa megathrust:

    1. megathrust Mentawai-Pagai dengan potensi gempa M8,9

    2. megathrust Enggano dengan potensi gempa M8,4

    3. megathrust Selat Sunda dengan potensi gempa M8,7

    4. megathrust Jawa Barat-Jawa Tengah dengan potensi gempa M8,7

    5. megathrust Jawa Timur dengan potensi gempa M8,7

    6. megathrust Sumba dengan potensi gempa M8,5

    7. megathrust Aceh-Andaman dengan potensi gempa M9,2

    8. megathrust Nias-Simelue denga potensi gempa M8,7

    9. megathrust Batu dengan potensi gempa M7,8

    10. megathrust Mentawai-Siberut dengan potensi gempa M8,9

    11. megathrust Sulawesi Utara dengan potensi gempa M8,5

    12. megathrust Filipina dengan potensi gempa M8,2

    13. megathrust Papua dengan potensi gempa M8,7.

    BMKG juga menjelaskan, megathrust adalah zona di mana dua lempeng tektonik bertemu dan salah satunya menyusup ke bawah yang lain.

    “Proses ini menimbulkan penumpukan energi yang suatu saat bisa dilepaskan dalam bentuk gempa besar, bahkan tsunami,” terang BMKG.

    BMKG mengingatkan perlu waspada karena Segmen Megathrust di Selat Sunda terakhir kali melepaskan gempa besar pada tahun 1757. Sementara itu, segmen Mentawai-Siberut belum aktif sejak gempa tahun 1797.

    “Kondisi ini dikenal sebagai seismice gap, yaitu wilayah yang secara geologis menyimpan potensi ebsar karena lama tidak melepaskan energi. Jadi, meskipun belum terjadi, potensi itu nyata dan harus kita waspadai,” tulis BMKG.

    Lalu, apakah gempa bumi dapat diprediksi?

    “Tidak bisa diprediksi,” tegas BMKG.

    “Hingga kini, tidak ada teknologi yang bisa memprediksi waktu, lokasi, dan kekuatan gempa secara pasti,” sambung BMKG.

    Terkait pernyataan “tinggal menunggu waktu”, BMKG menegaskan hal itu bukan sebagai ramalan.

    BMKG juga menegaskan, tidak bermaksud menakut-nakuti.

    “Dalam UU No 31 tahun 2009, BMKG bertanggung jawab atas pengamatan, pengelolaan data, pelayanan informasi, termasuk gempa bumi dan tsunami,” sebut BMKG.

    BMKG lalu merekomendasikan  5 langkah bersiap menghadapi potensi megathrust, yaitu:

    1. Kenali potensi gempa bumi di lingkungan sekitar
    2. Pahami langkah sebelum, saat, dan sesudah terjadi gempa bumi
    3. Pelajari jalur dan rambu evakuasi, titik kumpul, serta dokumen rencana operasi kedaruratan
    4. Bangun rumah sesuai standar/ tahan gempa
    5. Ikuti informasi dari kanal resmi BMKG.

    (dce)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Sejumlah Kapolres di NTT Dimutasi, Ada Kapolresta Kupang dan Belu
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        25 Juni 2025

    Sejumlah Kapolres di NTT Dimutasi, Ada Kapolresta Kupang dan Belu Regional 25 Juni 2025

    Sejumlah Kapolres di NTT Dimutasi, Ada Kapolresta Kupang dan Belu
    Tim Redaksi
    KUPANG, KOMPAS.com
    – Sejumlah kepala kepolisian resor (kapolres) di jajaran Kepolisian Daerah (Polda) Nusa Tenggara Timur (NTT) dimutasi.
    Mutasi ini berdasarkan Surat Telegram Kapolri Nomor: ST/1423/VI/KEP/2025 tanggal 24 Juni 2025, yang mengatur tentang pengangkatan dan perpindahan sejumlah pejabat utama (PJU) serta kapolres di lingkungan Polri.
    Salah satu pejabat yang dimutasi yakni sebagai berikut:
    – Kombes Aldinan RJ Hanter Manurung, dari Kapolresta Kupang Kota, diangkat sebagai Karo Log
    Polda NTT
    – Kombes Djoko Lestari, dari Pamen Baintelkam (penugasan di BIN), diangkat dalam jabatan baru sebagai Kapolresta Kupang Kota
    – AKBP Sigit Harimbawan, dari Kapolres TTS, menempati jabatan baru sebagai Kasubbagda Bagrenmin Korlantas Polri
    – AKBP Hendra Dorizen, dari Kapolres Sumba Barat, kini menjabat sebagai Kapolres TTS
    – AKBP Yahanis Misa Pewali, sebelumnya Kabag Analisis Ditintelkam Polda NTT, diangkat menjadi Kapolres Sumba Barat
    – AKBP Moh. Mukhson, dari Kapolres Sikka, diangkat dalam jabatan baru sebagai Kabagrenprograr Rorena Polda Jatim
    – AKBP Bambang Supeno, dari Kasubbagsismet Baharkam Polri, kini dipercaya sebagai Kapolres Sikka
    – AKBP Benny Miniani Arief, dari Kapolres Belu, diangkat sebagai Kabagbekum Biro Logistik Polda Aceh
    – AKBP I Gede Eka Putra Astawa, dari Kapolres Lembata, diangkat dalam jabatan sebagai Kapolres Belu
    – AKBP Nanang Wahyudi, dari Kabagpsi Polda NTB, kini diangkat menjadi Kapolres Lembata.
    – AKBP Suryanto, dari Kapolres Manggarai Timur, diangkat dalam jabatan sebagai Kasubbaglatops Baharkam Polri
    – AKBP Haryanto, sebelumnya Kasubdit Regident Ditlantas Polda NTT, kini dipercaya sebagai Kapolres Manggarai Timur.
    Sementara itu, mutasi Pejabat Utama Polda NTT, di antaranya Kombes  Benny Remus Hutajulu, sebelumnya menjabat sebagai Dirreskrimsus Polda NTT, kini dipercaya sebagai Pengawas Penyidikan Kepolisian Madya Tk II Bareskrim Polri.
    AKBP Hans Rachmatulloh Irawan, dari Wadirpamobvit Polda Lampung, diangkat sebagai Dirreskrimsus Polda NTT.
    Kombes Deonijiu De Fatimah, dari jabatan Karoops Polda NTT, kini menempati posisi baru sebagai Dansatlat Brimob Korbrimob Polri.
    Kombes Joni Afrizal Syarifuddin, yang sebelumnya Dansat Brimob Polda Sumbar, diangkat menjadi Karoops Polda NTT.
    Kombes Pol Drs Dharu Siswanto, sebelumnya Karo Log Polda NTT, kini dimutasikan sebagai Pamen Polda NTTdalam rangka pensiun.
    AKBP I Gusti Putu Suka Arsa, Wadirresnarkoba Polda NTT dimutasi sebagai Pamen Bareskrim Polri (Penugasan pada BNN).
    Kabidhumas Polda NTT Kombes Henry Novika Chandra, mengatakan, mutasi di lingkungan Polri merupakan bagian dari penyegaran organisasi dan pengembangan karier personel.
    “Mutasi adalah bagian dari dinamika dan kebutuhan organisasi Polri dalam menjawab tantangan tugas ke depan. Selain sebagai penyegaran, ini juga merupakan bentuk apresiasi atas kinerja personel dan untuk mendorong profesionalisme serta integritas dalam menjalankan tugas pelayanan kepada masyarakat,” ujar Kombes Henry Novika Chandra mewakili Kapolda NTT, Rabu (25/6/25).
    Ia juga menambahkan bahwa dengan kepercayaan yang diberikan kepada para pejabat baru, diharapkan dapat membawa semangat baru dan meningkatkan kinerja Polda NTT secara menyeluruh.
    “Kami mengucapkan terima kasih atas dedikasi dan pengabdian para pejabat lama selama bertugas di NTT. Kepada pejabat baru, kami ucapkan selamat datang dan selamat menjalankan amanah dengan penuh tanggung jawab,” katanya. 
    Rotasi ini menjadi bagian dari langkah strategis Polri dalam memperkuat institusi serta meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, khususnya di wilayah Nusa Tenggara Timur yang memiliki tantangan tersendiri dalam bidang keamanan dan ketertiban masyarakat.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gempa Megathrust Hantam RI, Cek Peringatan Terbaru BMKG

    Gempa Megathrust Hantam RI, Cek Peringatan Terbaru BMKG

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Ancaman gempa Megathrust di Indonesia sudah tinggal menunggu waktu. Peringatan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) tersebut sempat menghebohkan Tanah Air.

    Bukan tanpa alasan, letak geografis Indonesia berada di Cincin Api Pasifik (Ring of Fire) yang menjadi pertemuan lempeng-lempeng tektonik penyimpan energi besar. Ketika energi itu lepas, ancaman gempa dahsyat dan tsunami kemungkinan besar akan menimpa Indonesia.

    Ada 13 segmen Megathrust yang tersebar di Indonesia dan perlu diwaspadai. Sebelumnya, BMKG sudah memberikan peringatan soal 2 zona Megathrust yang tinggal menunggu waktu untuk melepas energi, sebab sudah lama tak mengalami gempa atau seismic gap.

    Masing-masing adalah Megathrust Selat Sunda dan Megathrust Mentawai-Siberut. Keduanya sudah ‘anteng’ selama berabad-abad. Biasanya, gempa besar memiliki siklus berbeda dengan rentang hingga ratusan tahun.

    Terbaru, BMKG kembali mengingatkan potensi insiden Megathrust di Indonesia, melalui laman Instagram resminya. Hal ini membuat netizen kembali ramai mendiskusikan potensi Megathrust.

    “Tiba2 keluar postingan gini lagiiii,” kata seorang netizen pada unggahan BMKG soal Megathrust.

    Banyak yang bertanya apakah ada cara yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi gempa Megathrust. Tak kala ramai, netizen juga bertanya kapan gempa Megathrust akan menimpa Tanah Air.

    BMKG menekankan bahwa hingga kini belum ada teknologi yang bisa memprediksi gempa Megathrust secara pasti.

    “Gempa belum bisa diprediksi waktunya secara pasti. Karena itu, yang paling penting adalah meningkatkan kesiapsiagaan, mengenali tanda-tanda awal, serta mengetahui langkah penyelamatan diri saat gempa terjadi. BMKG terus memantau dan akan memberi info secepat mungkin kalau terjadi gempa. Tetap waspada, tetap tenang, dan ikuti info resmi dari BMKG ya,” jawab BMKG, dikutip Rabu (25/6/2025).

    Terkait pernyataan gempa Megathrust tinggal menunggu waktu, BMKG menegaskan hal itu bukan ramalan. Lembaga tersebut juga menegaskan, tidak bermaksud menakut-nakuti masyarakat.

    “Dalam UU No 31 tahun 2009, BMKG bertanggung jawab atas pengamatan, pengelolaan data, pelayanan informasi, termasuk gempa bumi dan tsunami,” kata BMKG.

    Ada juga netizen yang membandingkan sistem peringatan bencana di RI dan Jepang. Disebutkan bahwa warga Jepang bisa menerima notifikasi bencana 1 menit sebelum kejadian.

    Hal ini kemudian direspons BMKG yang mengatakan sedang mengembangkan sistem EEWS atau Earthquake Early Warning System. Namun, masih banyak hal yang perlu dibenahi sebelum dirilis ke masyarakat.

    “Misalnya sistem jaringan komunikasi, keakuratan hasil peringatan dini, serta kerapatan sensor untuk menangkap sinyal gempa. Sejauh ini, Indonesia telah memiliki 504 seismometer atau sensor gempa untuk melakukan monitoring,” BMKG menjelaskan.

    Ketika Megathrust terjadi, BMKG mengimbau masyarakat untuk berkoordinasi dengan pemerintah setempat terkait jalur evakuasi di wilayah masing-masing.

    Lebih perinci, BMKG merokmendasikan 5 langkah bersiap menghadapi potensi Megathrust, yaitu:

    1. Kenali potensi gempa bumi di lingkungan sekitar
    2. Pahami langkah sebelum, saat, dan sesudah terjadi gempa bumi
    3. Pelajari jalur dan rambu evakuasi, titik kumpul, serta dokumen rencana operasi kedaruratan
    4. Bangun rumah sesuai standar/ tahan gempa
    5. Ikuti informasi dari kanal resmi BMKG.

    BMKG juga membagikan Peta Zona Gempa Megahtrust di Indonesia beserta potensi kekuatan gempa, sebagai berikut:

    1. Megathrust Mentawai-Pagai dengan potensi gempa M8,9

    2. Megathrust Enggano dengan potensi gempa M8,4

    3. Megathrust Selat Sunda dengan potensi gempa M8,7

    4. Megathrust Jawa Barat-Jawa Tengah dengan potensi gempa M8,7

    5. Megathrust Jawa Timur dengan potensi gempa M8,7

    6. Megathrust Sumba dengan potensi gempa M8,5

    7. Megathrust Aceh-Andaman dengan potensi gempa M9,2

    8. Megathrust Nias-Simelue denga potensi gempa M8,7

    9. Megathrust Batu dengan potensi gempa M7,8

    10. Megathrust Mentawai-Siberut dengan potensi gempa M8,9

    11. Megathrust Sulawesi Utara dengan potensi gempa M8,5

    12. Megathrust Filipina dengan potensi gempa M8,2

    13. Megathrust Papua dengan potensi gempa M8,7.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Pilu ART Asal Sumba di Batam, Dianiaya dan Dipaksa Majikan Makan Kotoran Anjing

    Pilu ART Asal Sumba di Batam, Dianiaya dan Dipaksa Majikan Makan Kotoran Anjing

     

    Liputan6.com, Batam – Video asisten rumah tangga (ART) dengan wajah lebam-lebam viral di media sosial. Usut punya usut, wanita dalam video tersebut berinisial I (23), perempuan asal Sumba NTT, yang bekerja sebagai ART di sebuah rumah di Perumahan Taman Golf Sukajadi, Kota Batam. Batam, Kepulauan Riau. Dirinya menjadi korban penganiayaan brutal yang diduga dilakukan oleh majikannya sendiri, berinisial R (42), bersama seorang rekan lainnya, M (22).

    Kasat Reserse dan Kriminal Polresta Barelang AKP Debby Tri Andreastian mengatakan, pengungkapan kasus bermula dari laporan masyarakat pada Minggu (22/6/2025), usai tersebar video menunjukkan wajah I lebam parah diduga akibat penganiayaan.

    Tim penyidik Satreskrim Polresta Barelang langsung bergerak cepat melakukan serangkaian penyelidikan hingga mengamankan dua terduga pelaku.

    “Kami telah menetapkan dua tersangka, yaitu R (42) selaku majikan korban, dan M (22) yang juga ikut memukul korban atas suruhan majikannya,” ujar Debby Kasat Reskrim di Mako Polresta barelang, Senin sore (23/6/2025).

    Debby menjelaskan, kekerasan dipicu hal sepele, yakni anjing majikan tidak dikandangkan yang mengakibatkan anjing tersebut berkelahi dengan anjing lainnya, yang menyebabkan salah satu anjing terluka.

    Hal tersebut membuat pelaku R marah besar kepada I. Ia melampiaskan kemarahan dengan memukul korban menggunakan berbagai benda, termasuk raket nyamuk, ember plastik, serokan sampah, kursi lipat, dan bahkan buku.

    Tak hanya R, pelaku M yang berada di rumah tersebut juga ikut melakukan pemukulan setelah diperintah oleh R. Dari hasil gelar perkara yang dilakukan polisi, aksi kekerasan terhadap I ini bukan yang pertama kali terjadi.

    “Korban mengaku telah bekerja sejak Juli 2024 dan kerap mendapat perlakuan kekerasan setiap kali melakukan kesalahan, bahkan yang sepele seperti telat bangun atau salah memotong daging,” ucap Debby.

    Fakta yang lebih memilukan ucapa Debby terungkap saat pemeriksaan lanjutan. Intan mengaku pernah dipaksa untuk memakan kotoran binatang (anjing) sebagai bentuk hukuman.

    Ia juga menyebut adanya sistem ‘denda’ atas setiap kesalahan kecil yang ia lakukan. Semua itu dicatat dalam ‘buku dosa’, yang kini telah disita sebagai barang bukti oleh penyidik.

    Lebih menyayat hati, meski telah bekerja hampir setahun penuh, I tidak pernah menerima gaji yang dijanjikan sebesar Rp1.800.000 per bulan.

    Dalam kasus ini, polisi menyita beberapa barang yang digunakan untuk menganiaya korban, antara lain, satu raket nyamuk listrik, ember plastik oranye, serokan sampah biru, kursi plastik lipat, tiga buku catatan (termasuk ‘buku dosa’).

    Para tersangka dijerat dengan Pasal 44 Ayat (2) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga, jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP, dengan ancaman pidana penjara hingga 10 tahun atau denda maksimal Rp30 juta.