kab/kota: Sumba

  • BMKG: Waspada Potensi Gelombang Tinggi 2,5 Meter di Perairan NTT 12–15 Oktober 2025

    BMKG: Waspada Potensi Gelombang Tinggi 2,5 Meter di Perairan NTT 12–15 Oktober 2025

    Liputan6.com, Jakarta – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan tinggi gelombang di perairan Nusa Tenggara Timur (NTT) dapat mencapai hingga 2,5 meter pada periode Minggu hingga Selasa (12–15 Oktober).

    “Waspada potensi gelombang laut setinggi 1,25 hingga 2,5 meter di sejumlah wilayah perairan NTT pada 12-15 Oktober 2025,” kata Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau Kupang Yandri Anderudson Tungga di Kupang, dikutip dari Antara, Minggu (12/10/2025).

    Ia mengatakan tinggi gelombang 1,25-2,5 meter berpeluang terjadi di wilayah perairan Selat Sape bagian selatan, Selat Sumba bagian barat, Laut Sawu, perairan selatan Sumba, perairan utara Sabu-Raijua, perairan selatan Timor-Rote, perairan selatan Sabu-Raijua.

    “Sementara secara sinoptik, pola angin di wilayah NTT umumnya bergerak dari timur laut menuju tenggara dengan kecepatan angin berkisar antara 4 hingga 20 knot,” kata Yandri.

    Adapun kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan selatan Alor-Pantar, Selat Sumba, Selat Ombai, perairan selatan Sumba, perairan Sabu-Raijua, perairan utara Kupang-Rote, Selat Pukuafu, dan perairan selatan Timor-Rote yang berpotensi meningkatkan tinggi gelombang laut di wilayah perairan tersebut.

     

  • Pertamina pastikan distribusi BBM di Sumba Timur berjalan lancar

    Pertamina pastikan distribusi BBM di Sumba Timur berjalan lancar

    SPBU sementara tidak dapat beroperasi, namun Pertamina pastikan pelayanan dan distribusi tetap berjalan lancar

    Kupang (ANTARA) – PT Pertamina Patra Niaga Jawa Timur Bali Nusa Tenggara (Jatimbalinus) memastikan distribusi bahan bakar minyak (BBM) di wilayah Kabupaten Sumba Timur tepatnya di Kecamatan Kambera tetap berjalan lancar walaupun salah satu stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Desa Kambaniru terbakar pada Sabtu (4/10) sore.

    “SPBU sementara tidak dapat beroperasi, namun Pertamina pastikan pelayanan dan distribusi tetap berjalan lancar,” kata Area Manager Comm, Rel & CSR PT Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus Ahad Rahedi dalam keterangannya saat dihubungi di Kupang, NTT, Minggu.

    Ia menyampaikan hal itu berkaitan dengan akses penyaluran dan distribusi BBM kepada masyarakat di Kabupaten Sumba Timur khususnya di Desa Kambaniru Kecamatan Kambera yang terbakar saat sedang melakukan pengisian BBM.

    Ahad mengatakan pengisian BBM oleh masyarakat dapat dilakukan melalui SPBU alternatif di dua SPBU terdekat, yakni SPBU 54.87101 yang berjarak 2,7 kilometer dari lokasi dan SPBU 54.87102 dengan berjarak 5 kilometer dari lokasi.

    Ahad mengatakan SPBU yang terbakar di Desa Kambaniru tidak menimbulkan korban jiwa namun sempat membuat panik masyarakat serta petugas, walaupun akhirnya bisa dipadamkan.

    “Tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Api juga langsung dipadamkan saat itu,” ujar dia.

    Ahad menambahkan kebakaran yang terjadi di SPBU tersebut dari hasil penyidikan sementara disinyalir terjadi akibat korsleting kelistrikan pada kendaraan mobil konsumen yang memicu terbakarnya kendaraan konsumen.

    Saat ini, Pertamina Patra Niaga melaksanakan pengecekan sarana dan prasarana terdampak akibat kebakaran. SPBU itu sementara tidak dapat beroperasi.

    Pewarta: Kornelis Kaha
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • SPBU Kambaniru Sumba Timur Terbakar, Diduga Akibat Percikan Api dari Mobil
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        5 Oktober 2025

    SPBU Kambaniru Sumba Timur Terbakar, Diduga Akibat Percikan Api dari Mobil Regional 5 Oktober 2025

    SPBU Kambaniru Sumba Timur Terbakar, Diduga Akibat Percikan Api dari Mobil
    Tim Redaksi
    KUPANG, KOMPAS.com –
    Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Kambaniru, Kecamatan Kambera, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), terbakar.
    Kebakaran tersebut terjadi setelah satu unit mobil Kijang yang mengisi pertalite terbakar.
    “Kejadiannya Sabtu (4/10/2025) kemarin sore,” kata Kapolres Sumba Timur, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Gede Harimbawa, kepada Kompas.com, Minggu (5/10/2025) pagi.
    Gede menjelaskan, awalnya mobil Kijang masuk ke SPBU Kambaniru untuk mengisi bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite.
    Tak lama kemudian, muncul percikan api dari dashboard sebelah kiri mobil. Api cepat membesar dan membakar mobil.
    Tak hanya itu, api merambat ke nozel pengisian hingga atap SPBU. Sopir Kijang dan petugas SPBU berusaha untuk memadamkan api, tetapi tak berhasil.
    Api berhasil dipadamkan oleh mobil pemadam kebakaran yang dibantu water cannon dari Polres Sumba Timur.
    Seluruh area SPBU telah dipagari dengan garis polisi untuk keperluan penyelidikan. “Saat ini sedang dilakukan police line untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut,” ujar dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • RI Ajak Jepang Bangun Wisata Kesehatan Premium di Kawasan Transmigrasi

    RI Ajak Jepang Bangun Wisata Kesehatan Premium di Kawasan Transmigrasi

    Jakarta

    Menteri Transmigrasi, M. Iftitah Sulaiman Suryanagara mengundang investor Jepang untuk mengembangkan sektor wisata kesehatan bertaraf internasional dan premium di kawasan-kawasan transmigrasi Indonesia.

    Menurutnya, keterbukaan terhadap investasi asing dengan menawarkan gagasan pendirian rumah sakit internasional di kawasan transmigrasi, terinspirasi dari model sukses Mayo Clinic di Amerika Serikat.

    “Kami justru menawarkan sesuatu yang berbeda. Kami terbuka, jika ada investor dari Jepang yang ingin mendirikan rumah sakit bertaraf internasional di kawasan transmigrasi seperti model Mayo Clinic di Amerika Serikat. Kami belajar dari satu kota kecil di Minnesota, Amerika Serikat, yang memiliki rumah sakit khusus kanker dan pasiennya datang dari seluruh dunia. Karena keahliannya sangat spesifik, keberadaan Rumah Sakit Mayo Clinic mampu menarik lebih dari 120 ribu tenaga profesional di rumah sakit itu, padahal total penduduk kota itu hanya 150 ribu orang,” ujar Iftitah dalam keterangannya, Kamis (2/10/2025).

    Hal itu disampaikan dalam forum bisnis bertajuk “From Mobility to Prosperity” yang digelar di Pavilion Indonesia, Osaka Expo 2025, Jepang, Minggu (30/9).

    Menurutnya, konsep investasi sektor wisata-kesehatan ini dapat diwujudkan di pulau pulau eksotis Indonesia yang memiliki keindahan alam sekaligus potensi besar untuk pengembangan layanan spesialis, seperti rumah sakit kanker, jantung, atau pemulihan jangka panjang.

    Iftitah juga menjelaskan bahwa pemerintah telah menjalin kolaborasi erat dengan Kementerian Kesehatan untuk memastikan tersedianya layanan dasar kesehatan di seluruh kawasan transmigrasi. Namun, untuk level lanjut, pihaknya mengundang investor global untuk menciptakan fasilitas kelas premium yang dapat menampung kebutuhan ekspatriat dan wisatawan kesehatan.

    Selain sektor kesehatan, Menteri Iftitah juga mendorong investasi di bidang pariwisata mewah seperti resort, villa eksklusif, dan ekowisata berbasis budaya lokal. Beberapa wilayah transmigrasi seperti Lombok, Nihi Sumba, dan Kepulauan Anambas disebut memiliki potensi besar sebagai tujuan wisata kelas dunia.

    “Tanah masih sangat luas dan indah. Contohnya di Kepulauan Anambas, cukup dekat dari Singapura, ada resort bernama Pulau Bawah yang tarifnya mencapai 200 juta rupiah per malam dan fully booked hingga akhir tahun,” jelasnya.

    Lebih lanjut Iftitah menegaskan kawasan transmigrasi yang berada di sekitar lokasi tersebut sangat siap menjadi pendukung industri pariwisata dengan menyediakan lahan, infrastruktur, dan tenaga kerja lokal yang kompeten.

    “Kami tidak hanya membuka peluang investasi, tapi juga memastikan masyarakat lokal menjadi bagian dari pertumbuhan ekonomi itu sendiri. Kami siapkan pelatihan bagi transmigran agar memenuhi standar industri pariwisata Jepang maupun global,” pungkasnya.

    (akd/akd)

  • BGN Sebut Ada 6.517 Kasus Keracunan MBG Sejak Januari 2025, Ini Sebarannya

    BGN Sebut Ada 6.517 Kasus Keracunan MBG Sejak Januari 2025, Ini Sebarannya

    Jakarta

    Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana, mengungkap hingga September 2025 tercatat 6.517 kasus keracunan makan bergizi gratis (MBG) sejak program tersebut diluncurkan pada Januari 2025. Dadan menyebut keracunan terbanyak terjadi di wilayah II atau pulau Jawa.

    Hal tersebut disampaikan Dadan dalam Rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (1/10/2025). Dadan membagi tiga wilayah pemantauan MBG, yakni wilayah 1 di Pulau Sumatera, wilayah II Pulau Jawa dan wilayah III untuk Indonesia bagian timur.

    “Kami ingin menyampaikan kita bagi 3 wilayah, wilayah I di sumatera, wilayah II di Jawa, wilayah 3 di Indonesia timur. Kami perlu sampaikan pembentukan satuan pelayanan pemenuhan gizi ada dua periode yang terlihat jelas, periode Januari sampai Juli kita berhasil membentuk 2.391 SPPG sementara dari 1 Agustus sampai 30 September kita berhasil membentuk 7.621 SPPG,” kata Dadan.

    “Terlihat sebaran kasus terjadinya gangguan pencernaan atau kasus di SPPG terlihat dari 6 Januari sampai 31 Juli 2025 itu tercatat ada kurang lebih 24 kasus kejadian. Sementara 1 Agustus sampai malam tadi, ada 51 kasus kejadian. Jadi terakhir kejadian ada di Pasar Rebo, dan di Kadungora,” lanjutnya.

    Tak hanya itu, Dadan juga menyebut rincian data orang yang mengalami keracunan di wilayah I, II, dan III.

    “Kalau dari lihat sebaran kasus, kita lihat bahwa diwilayah I ada yang mengalami gangguan pencernaan sejumlah 1.307. Wilayah 2 ini semakin bertambah tidak lagi 4.147, karena ditambah lagi di Garut mungkin 60 orang. Kemudian wilayah 3 ini ada 1.003 orang,” sambungnya.

    Berikut Rincian Kejadian Berdasarkan Wilayah berdasarkan data BGN.

    Wilayah I18 Februari 2025: SPPG Empat Lawang Tebing Tinggi Tanjungagung Sumsel (8 Orang).14 April 2025: SPPG Yayasan Al Idrz, Kab. Batang (28 Orang).5 Mei 2025: SPPG PALI Talang Ubi Handayan Mulya, Sumsel (172 Orang).22 Agustus 2025: SPPG Indragiri Hilir Tembilahan Tembilahan Hilir, Riau (28 Orang).26 Agustus 2025: SPPG Tulung Pasik Mataram Baru, Lampung (27 Orang).27 Agustus 2025: SPPG Bengkulu Lebong Saka Lemeu Pb, Bengkulu (467 Orang).29 Agustus 2025: SPPG Sukabumi, Lampung (563 Orang).2 September 2025: SPPG Merang Raya Padamaran (76 Orang).17 September 2025: SPPG Garut, Kadunggora (30 Orang).25 September 2025: SPPG Kota Palembang Kalidoni Kalidoni (12 Orang).25 September 2025: SPPG Kairilmun Kairilmun Sungai Lakim Timur 1 (14 Orang).

    Wilayah II14 Januari 2025: SPPG Indramayu Sindang (6 Orang).18 Januari 2025: SPPG Khusus Kab. Sukabumi (48 Orang).19 Februari 2025: SPPG Pandeglang Menes (480 Orang).21 April 2025: SPPG Lembangsari, Cianjur (254 Orang).21 April 2025: SPPG Khusus Karanganyar (9 Orang).23 April 2025: SPPG Sleman 1 (31 Orang).28 April 2025: SPPG Sleman Berbah (30 Orang).30 April 2025: SPPG Coblong, Kota Bandung (580 Orang).30 April 2025: SPPG Kuningan Cilimus (38 Orang).1 Mei 2025: SPPG Manggungjaya (35 Orang).6 Mei 2025: SPPG Tanah Sereal Sukadamai (220 Orang).29 Juli 2025: SPPG Cangkeng (38 Orang).31 Juli 2025: SPPG Kulon Progo Wales (365 Orang).8 Agustus 2025: SPPG Sukabumi Cikidang (15 Orang).12 Agustus 2025: SPPG Sragen, Gemolong (196 Orang).13 Agustus 2025: SPPG Sleman, Mlati (157 Orang).22 Agustus 2025: SPPG Indramayu, Gabuwetan (2 Orang).25 Agustus 2025: SPPG Karawang, Majalaya (82 Orang).26 Agustus 2025: SPPG Sleman, Berbah Joglo (137 Orang).29 Agustus 2025: SPPG Kalibata (3 Orang).2 September 2025: SPPG Serang (6 Orang).8 September 2025: SPPG Khusus Koja, Jakarta (14 Orang).9 September 2025: SPPG Pameksan, Tokan (8 Orang).11 September 2025: SPPG Wonogiri, Ngronggah (131 Orang).13 September 2025: SPPG Kota Tangsel Setu, Bakti Jaya 2 (12 Orang).17 September 2025: SPPG Jatis, Lamongan (14 Orang).19 September 2025: SPPG Segerawara, Sukoharjo (15 Orang).22 September 2025: SPPG Mekarmur, Jaya Coongkir (411 Orang).22 September 2025: SPPG Dauan Gemping Nggedirto (6 Orang).24 September 2025: SPPG Palang Gesikharjo Tuban (6 Orang).24 September 2025: SPPG Cipayung, Munjul (248 Orang).24 September 2025: SPPG Sukabumi Palabuhanratu Cilepus (32 Orang).24 September 2025: SPPG Kota Batu Batu Sisir (18 Orang).24 September 2025: SPPG Dojopoagaro, Ciampeujo (7 Orang).24 September 2025: SPPG Rembang, Rembang (188 Orang).25 September 2025: SPPG Duwaan Kaler, Subang (9 Orang).25 September 2025: SPPG Jatimekar, Situraja (1 Orang).25 September 2025: SPPG Manyway Catering Palabuan (45 Orang).25 September 2025: SPPG Kebumen, Petahanan (101 Orang).26 September 2025: SPPG Champelas, Bandung (195 Orang).30 September 2025: SPPG Champelas, Pasar Rebo (15 Orang).

    Wilayah III13 Januari 2025: SPPG Nunukan (90 Orang).24 Januari 2025: SPPG Kec. Ujung Bulu Calile 2 (4 Orang).27 Januari 2025: SPPG Pangkajene, Kap. Minasadene (7 Orang).23 April 2025: SPPG Bombana Rumbia (30 Orang).22 Juli 2025: SPPG Kota Kupang Kelapa Lima Cepaqa Barat (140 Orang).23 Juli 2025: SPPG Sumba Barat Daya Kota Tambolaka Rada (65 Orang).30 Juli 2025: SPPG Manokwari Manokwari Barat Padasari 1 (6 Orang).28 Agustus 2025: SPPG Kota Palu Palu Selatan Tatuna Utara (20 Orang).3 September 2025: SPPG Lombok Tengah, Pringgarata Murbaya (9 Orang).17 September 2025: SPPG Sumba Empang Banggaja 2 (109 Orang).17 September 2025: SPPG Banggai Kep. Tinggankung (338 Orang).18 September 2025: SPPG Sumba Empang Bunga Eja 2 (120 Orang).22 September 2025: SPPG Bulungan Tanjung Selor Tanjung Selor Hilir (2 Orang).24 September 2025: SPPG Pangi Moutong Paopa Nununrantai (2 Orang).24 September 2025: SPPG Lombok Barat (26 Orang).24 September 2025: SPPG Mamuju (27 Orang).24 September 2025: SPPG Kota Kupang Oebobo Liloa (11 Orang).

    Halaman 2 dari 4

    Simak Video “Video: Ombudsman Temukan Sederet Penyebab Kasus Keracunan MBG”
    [Gambas:Video 20detik]
    (suc/up)

  • Geger Dunia Hilang Ditemukan di Indonesia, Peneliti Sebut Lokasinya

    Geger Dunia Hilang Ditemukan di Indonesia, Peneliti Sebut Lokasinya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Peneliti mengungkap ‘dunia yang hilang’ ternyata ada di wilayah Indonesia, yakni Sumba.

    Menurut para ilmuwan, pulai di provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) tersebut adalah ‘dunia’ bagi beragam jenis hewan yang sekarang sudah banyak punah. 

    Dalam jurnal berjudul ‘Proceedings of the Royal Society B’, kalangan ilmuwan menyebut Sumba sempat menjadi ‘rumah’ bagi hewan-hewan seperti gajah mini, spesies tikus masa lalu, kadal raksasa, hingga spesies komodo.

    Dugaan itu didasari dari penemuan fosil-fosil hewan tersebut. Sejumlah hewan yang telah punah itu diperkirakan telah hidup di Sumba sekitar 12.000 tahun yang lalu, sebagaimana dilansir Mongabay, dikutip Selasa (30/9/2025).

    Laporan dalam jurnal itu juga mendapati temuan serius yang memungkinkan hewan-hewan langka awalnya hidup di wilayah Sumba. Hal ini semakin meyakinkan ketika ditemukannya fosil komodo yang saat ini hanya bermukim di Pulau Komodo, Flores.

    Hal ini memancing asumsi bahwa hewan yang kini termasuk langka itu sebenarnya berasal dari Sumba.

    Ekspedisi untuk meneliti hewan-hewan punah ini berlangsung dari 2011 hingga 2014. Tim peneliti berasal dari Zoological Society of London (ZSL).

    Mereka mengoleksi fosil dari Sumba, sebagai bagian dari kepulauan yang dulu dinamai ‘Wallacea’. Area ini berasal dari biologis Alfred Russel Wallacea yang pertama kali memberikan batasan wilayah berdasarkan penyebaran spesies hewan di Indonesia pada abad ke-19.

    Wilayah di dalam Wallacea termasuk Sumba, Sulawesi, Lombok, Flores, Halmahera, Buru, dan Seram. Wilayah Wallacea mendulang popularitas pada 2004, ketika kelompok arkeologi mengumbar fosil makhluk punah yang dinamai ‘hobbit’ atau Homo Floresiensis. Makhluk ini ditemukan di Flores, bagian utara dari Sumba.

    Hingga kini, riset tentang Sumba sendiri masih sangat jarang. Survei soal fosil dan kehidupan liar di sana belum terlalu banyak dilakukan.

    “Mungkin karena terlalu banyak pulau di Indonesia untuk dipelajari. Masih jarang biologis atau paleontologis yang fokus pada wilayah beragam di Indonesia,” kata Samuel Turvey, anggota peneliti di ZSL.

    Para ilmuwan berharap penelitian lebih lanjut di Sumba bisa dilakukan untuk mendapatkan pencerahan soal evolusi spesies di area tersebut.

    “Penemuan di area ini bisa membuka wawasan yang menakjubkan soal dunia yang hilang. Ada banyak hewan yang berevolusi di kepulauan Wallacea yang terisolasi namun kemudian punah seiring munculnya peradaban manusia modern,” ia menuturkan.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Mabuk Miras, Mahasiswa di NTT Diduga Dicabuli Sesama Pria di Rumahnya Sendiri

    Mabuk Miras, Mahasiswa di NTT Diduga Dicabuli Sesama Pria di Rumahnya Sendiri

    Mahasiswa asal Desa Tenggaba ini mengaku kaget karena saat tidur ia mengenakan celana dalam, namun saat tersadar celana dalamnya sudah raib.

    “Saya pakai celana dalam, tapi saat bangun saya lihat pelaku pakaikan saya celana panjang dan celana dalam tidak ada lagi,” jelas Yohan.

    Korban juga merasakan sakit di bagian kemaluannya dan mendapati tanda berwarna merah di leher dan dadanya, yang diduga merupakan bekas hisapan.

    Merasa telah menjadi korban perbuatan tak senonoh, Yohan segera mendatangi rumah saksi, YAP, untuk menceritakan semua yang dialaminya. Setelah itu, ia memutuskan untuk mengambil langkah hukum.

    “Sudah di laporkan ke Polres Sumba Barat Daya,” katanya.

     

  • Tips Memotret Sunset ala Fotografer Sandy Wijaya

    Tips Memotret Sunset ala Fotografer Sandy Wijaya

    Jakarta

    Sunset atau matahari terbenam selalu jadi momen yang memikat untuk diabadikan dengan kamera. Warna langit yang berubah-ubah, siluet yang dramatis, hingga bentuk matahari yang bulat sempurna, bisa jadi hasil foto yang menawan bila kita tahu cara mengaturnya.

    Fotografer Sandy Wijaya membagikan sejumlah tips sederhana agar hasil jepretan sunset terlihat maksimal, termasuk saat menggunakan kamera telefoto di Xiaomi 15T dan 15T Pro. Sandy membagikan tips ini saat berburu sunset di Bukit Wairinding, Sumba, Nusa Tenggara Timur untuk menjajal keandalan kamera di Xiaomi 15T dan 15T Pro.

    Perhatikan Pencahayaan

    Menurut Sandy, kunci utama dalam memotret sunset adalah mengatur exposure atau pencahayaan. Karena ada sumber cahaya langsung berupa matahari, fotografer perlu berhati-hati agar foto tidak tampak terlalu terang atau overexposure.

    “Kita perlu cek kompensasi biar nggak over. Intinya di exposurenya itu, biar mataharinya terlihat lebih bulat kita perlu atur kompensasinya. Kompensasi itu gunanya untuk mengimbangi cahaya,” ujar Sandy.

    Mengatur kompensasi pada kamera ponsel lazimnya dilakukan lewat slider yang muncul setelah kita menekan layar untuk mengatur titik fokus pada foto.

    Hasil Kamera Xiaomi 15T Foto: detikINET/Anggoro Suryo JatiHasil Kamera Xiaomi 15T Foto: detikINET/Anggoro Suryo JatiKomposisi Sesuai Selera

    Soal komposisi, Sandy menekankan bahwa itu sepenuhnya kembali ke preferensi fotografer. Sunset bisa dikombinasikan dengan siluet orang, garis cakrawala, atau objek lain sesuai kreativitas. Namun yang terpenting tetap pencahayaan, supaya warna dan bentuk matahari lebih solid.

    Manfaat Lensa Telefoto di Xiaomi 15T Series

    Sandy juga menambahkan bahwa lensa telefoto punya banyak keuntungan untuk memotret sunset. Di Xiaomi 15T Pro, misalnya, sudah tersedia kamera telefoto 50 MP dengan 5× optical zoom dan OIS (Optical Image Stabilization).

    Fitur ini memungkinkan fotografer mengambil subjek jauh dengan detail, menghasilkan distorsi menarik untuk portrait, dan menghadirkan bokeh yang lebih natural.

    “Bokehnya halus sekali, nggak terasa seperti artifisial. Salah satu yang paling saya rasakan itu telefotonya dan bokehnya. Nanti pasti lebih solid warnanya,” jelas Sandy.

    Dengan lensa telefoto di 15T Series, fotografer bisa lebih bebas bermain perspektif. Subjek jauh dapat diambil dengan tajam, sementara efek zoom membantu membuat matahari terlihat bulat dan kontras warna langit lebih dramatis.

    Sandy Wijaya adalah fotografer otodidak yang mulai berkarya sejak 2001. Pada 2010, ia bergabung dengan Perhimpunan Amatir Foto, klub fotografi tertua di Indonesia. Perjalanannya kerap membawanya ke destinasi eksotis di Himalaya, Silk Road, hingga Asia.

    Hingga kini, Sandy telah menjelajah ke 92 negara, termasuk kawasan Timur Tengah, Amerika Latin, dan Eropa, demi memburu cahaya yang memikat serta budaya yang unik.

    (asj/rns)

  • Kemenkop Kembali Buka Lowongan Kerja Asisten Bisnis KDKMP Khusus,Cek Ketentuannya di Sini – Page 3

    Kemenkop Kembali Buka Lowongan Kerja Asisten Bisnis KDKMP Khusus,Cek Ketentuannya di Sini – Page 3

    Rekrutmen ini berlaku untuk 88 kabupaten/kota di berbagai provinsi, antara lain:

    1. Bali: Kab. Bangli. 

    2. Maluku: Kab. Timor Tengah Utara; Kab. Seram Bagian Timur.

    3. Bengkulu: Kab. Kaur; Kab. Kepahiang Kab. Lebong; Kab. Muko Muko.

    4. Sumatera Selatan: Kab. Empat Lawang; Kab. Lahat.

    5. Sulawesi Tenggara: Kab. Kolaka Timur; Kab. Konawe Utara.

    6. Nusa Tenggara Timur: Kab. Rote Ndao; Kab. Sumba Barat Daya.

    7. Nusa Tenggara Barat: Kab. Sumbawa Barat.

    8. Maluku Utara: Kab. Halmahera Barat; Kab. Pulau Morotai.

    9. Sumatera Utara: Kab. Samosir; Kab. Toba. 

    10. Sulawesi Tengah: Kab. Banggai Kepulauan.

    11. Kalimantan Selatan: Kab. Balangan; Kab. Barito Kuala; Kab. Hulu Sungai Selatan; Kab. Hulu Sungai Tengah; Kab. Hulu Sungai Utara; Kab. Kotabaru; Kab. Tabalong; Kab. Tanah Bumbu; Kab. Tanah Laut; Kab. Tapin.

    12. Kalimantan Tengah: Kab. Barito Selatan; Kab. Barito Timur; Kab. Barito Utara; Kab. Gunung Mas; Kab. Kotawaringin Timur; Kab. Lamandau; Kab. Murung Raya; Kab. Seruyan; Kab. Sukamara.

    13. Kalimantan Barat: Kab. Kapuas Hulu; Kab. Ketapang; Kab. Sintang.

     

  • Analisis BMKG Terkait Gempa M 5,1 di Sumba Tengah NTT
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        24 September 2025

    Analisis BMKG Terkait Gempa M 5,1 di Sumba Tengah NTT Regional 24 September 2025

    Analisis BMKG Terkait Gempa M 5,1 di Sumba Tengah NTT
    Tim Redaksi
    LABUAN BAJO, KOMPAS.com
    – Gempa berkekuatan magnitudo 5,1 mengguncang wilayah Waibakul, Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Rabu (24/9/2025) pukul 02.54 WIB.
    Hasil analisis BMKG, episenter gempa bumi terletak pada koordinat 9,52 derajat Lintang Selatan – 119,61 derajat Bujur Timur, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 11 kilometer Timur Laut Waibakul, Nusa Tenggara Timur, pada kedalaman 34 kilometer.
    Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengungkapkan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif.
    “Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik geser (oblique thrust),” kata Daryono dalam keterangan tertulis yang diterima
    Kompas.com
    , Rabu pagi.
    Gempa bumi itu berdampak dan dirasakan di daerah Waibakul dan Waikabubak, Sumba Barat, dengan skala intensitas III – IV, daerah Waingapu, Sumba Timur, dan Tambolaka, Sumba Barat Daya, dengan skala intensitas III MMI.
    Kemudian, gempa juga terasa di daerah Kota Bima dan Sumbawa dengan skala intensitas II MMI.
    “Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,” katanya.
    Ia menerangkan, hingga pukul 03.40 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).
    Pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
    Selain itu, warga diminta menghindari bangunan yang retak atau rusak yang diakibatkan oleh gempa.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.