kab/kota: Sumba

  • Genjot Produksi Susu & Daging, 21 Lokasi Bakal Dijadikan PSN

    Genjot Produksi Susu & Daging, 21 Lokasi Bakal Dijadikan PSN

    Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pertanian (Kementan) mengusulkan sebanyak 21 lokasi untuk dijadikan proyek strategis nasional (PSN). Usulan itu dalam rangka percepatan peningkatan produksi susu dan daging nasional.

    Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan Agung Suganda menyampaikan, lokasi-lokasi yang diusulkan tersebut telah dibahas di internal pemerintah.

    “21 lokasi calon investasi peternakan yang kita usulkan menjadi proyek strategis nasional,” kata Agung usai menghadiri diskusi di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Rabu (11/12/2024).

    Secara terperinci, 21 lokasi itu yakni kecamatan Gilireng dan Sajoanging di Sulawesi Selatan, Savana Seko di Sulawesi Selatan, serta kecamatan Parangloe dan Tinggimoncong di Sulawesi Selatan.

    Kemudian, Lembah Napu di Sulawesi Tengah, Sepaku di Kalimantan Timur, Awang Bangkal Timur di Kalimantan Selatan, dan Rantau Balai di Kalimantan Selatan.

    Di wilayah Jawa Barat, lokasi yang diusulkan yakni di kabupaten Sumedang, Cisaruni, Subang, Kertajati, dan Indramayu. Lalu, Cisereh di Banten, Brebes dan Blora di Jawa Tengah.

    Selanjutnya, kabupaten Blitar di Jawa Timur, kabupaten Deli Serdang di Sumatra Utara, Sumba di NTT, Sumbawa di NTB, dan kabupaten Merauke di Papua Selatan. 

    Sejauh ini, Agung mengungkap setidaknya sudah ada 141 calon investor yang berkomitmen untuk mendatangkan sapi perah sebanyak 1,2 juta ekor dalam lima tahun ke depan.

    Kemudian, sebanyak 70 calon investor berkomitmen untuk memasukkan 800.000 ekor sapi pedaging betina produktif pada periode 2025-2029.

    Para calon investor ini tidak hanya berasal dari dalam negeri tetapi juga dari luar negeri. Agung menuturkan, para calon investor ini melakukan investasi dengan berbagai cara, mulai dari mendatangkan sapi perah maupun sapi pedaging, membangun peternakan terintegrasi di 21 lokasi yang diusulkan sebagai PSN, hingga melakukan kemitraan.

    Agung menyebut, setidaknya ada 6 perusahaan asal luar negeri yang secara intens menjajaki investasi sapi hidup di Indonesia. Calon investor ini, kata dia, akan membangun peternakan terintegrasi di Indonesia.

    “Jadi kalau yang dari luar negeri itu mereka akan membangun peternakan terintegrasi di sini, jadi hulu hilir,” katanya. 

    Sementara, para investor dalam negeri umumnya melakukan kemitraan dan ada pula yang telah membangun peternakan di Indonesia.

    Dalam rangka percepatan pemanfaatan dari lahan-lahan yang akan digunakan untuk investasi, Agung mengharapkan adanya dukungan dari kementerian/lembaga terkait agar para calon investor mendapatkan kemudahan untuk penggunaan lahan tersebut.

  • Hujan Lebat Potensi Landa Sejumlah Daerah RI

    Hujan Lebat Potensi Landa Sejumlah Daerah RI

    Jakarta, CNN Indonesia

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi sejumlah daerah di Indonesia berpotensi diguyur hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang. Simak prediksinya.

    BMKG mengatakan sejumlah fenomena atmosfer diperkirakan akan mempengaruhi pola cuaca di Indonesia, meningkatkan potensi hujan lebat, terutama di wilayah-wilayah yang tengah memasuki puncak musim hujan.

    Menurut lembaga, ada sejumlah faktor yang menyebabkan kondisi cuaca tersebut, termasuk dua bibit siklon tropis yang terpantau di Samudera Hindia barat daya Lampung dan Samudera Hindia Selatan Pulau Sumba, sedangkan Suspect Area terdeteksi di Laut Timor sebelah barat daya Kepulauan Tanimbar.

    Selain itu, sirkulasi siklonik terdeteksi menguat dengan meningkatkan pengangkatan massa udara, yang mempermudah pembentukan awan hujan intensitas tinggi di wilayah sekitarnya.

    “Akibatnya, potensi curah hujan signifikan menjadi lebih tinggi di daerah-daerah terdampak, sehingga masyarakat di wilayah tersebut perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan cuaca,” demikian laporan BMKG dalam ‘Prospek Cuaca Mingguan Periode 10-17 Desember 2024’.

    Selain itu, BMKG mengungkap sejumlah fenomena atmosfer turut memicu potensi hujan di sejumlah wilayah Indonesia sepekan ke depan. Fenomena ini berkontribusi signifikan terhadap peningkatan pembentukan awan hujan di berbagai wilayah, terutama di bagian barat, tengah, dan timur Indonesia.

    Pertama, Madden-Julian Oscillation (MJO) saat ini berada di fase 5 dan aktif bergerak melintasi wilayah Indonesia. Fenomena ini mendukung pembentukan awan hujan secara intensif di beberapa wilayah utama, termasuk Sumatera bagian utara, Jawa, Kalimantan, Bali-Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.

    Aktivitas MJO berperan penting dalam meningkatkan pertumbuhan awan hujan di wilayah-wilayah tersebut.

    Kedua, Gelombang Rossby, Kelvin, dan Low Frequency turut meningkatkan peluang pembentukan awan hujan signifikan. Dampaknya meluas di wilayah barat, tengah, dan timur Indonesia, mencakup beberapa daerah strategis yang rawan hujan lebat dan bencana hidrometeorologi.

    “Kombinasi dari fenomena-fenomena ini menciptakan kondisi atmosfer yang sangat mendukung peningkatan intensitas curah hujan di sejumlah wilayah,” jelas BMKG.

    “BMKG mengimbau masyarakat, khususnya di daerah rawan, untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem, seperti hujan lebat, banjir, dan tanah longsor,” lanjut BMKG.

    Daftar daerah potensi hujan lebat

    BMKG memprediksi hujan dengan intensitas sedang hingga sangat lebat, yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang akan terjadi selama periode 10-17 Desember 2024. Berikut wilayahnya:

    Hujan sedang-lebat

    Sumatera: Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung

    Jawa dan Bali: Banten, DK Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogykarta, Jawa Timur, Bali

    Nusa Tenggara: Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur

    Kalimantan: Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara

    Sulawesi: Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara

    Maluku dan Papua: Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua, dan Papua Selatan

    Hujan lebat-sangat lebat

    Jawa dan Bali: DI Yogyakarta, Jawa Timur, dan Bali

    Maluku: Maluku bagian selatan dan tenggara

    Nusa Tenggara: Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur

    Potensi angin kencang juga diperkirakan terjadi di wilayah Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, pesisir barat Sumatera Barat hingga Lampung, Banten, Jawa Barat, DK Jakarta, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, dan Maluku selama periode yang sama.

    “Kondisi ini meningkatkan risiko bencana hidrometeorologi, seperti banjir, genangan air, tanah longsor, dan angin kencang, terutama di wilayah rawan,” pungkas BMKG.

    (tim/dmi)

    [Gambas:Video CNN]

  • Peringatan Dini Cuaca Ekstrem Jakarta Diperpanjang hingga 15 Desember

    Peringatan Dini Cuaca Ekstrem Jakarta Diperpanjang hingga 15 Desember

    Jakarta, CNN Indonesia

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperpanjang status peringatan dini cuaca ekstrem di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) hingga 15 Desember 2024. Hal ini dilakukan seiring terus meningkatnya curah hujan di kawasan aglomerasi tersebut.

    “Peringatan dini berlanjut hingga 15 Desember. Menjelang tanggal 15 Desember itu curah hujan akan meningkat secara bertahap, kemudian puncaknya sekitar tanggal 15 Desember yang bisa mencapai 100 mm per hari, sehingga perlu diwaspadai,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati di Kemenko PMK, Jakarta, Selasa (10/12), mengutip Antara.

    Sebelumnya, BMKG mengeluarkan peringatan dini potensi cuaca ekstrem pada 7-8 Desember 2024. Kemudian berlanjut hingga 15 Desember mengingat curah hujan di Jabodetabek masih tinggi.

    Dwikorita menjelaskan salah satu pemicu cuaca ekstem ini adalah bibit siklon tropis 91S yang terdeteksi masih berada di Samudera Hindia barat daya Lampung, meski mulai menjauh dari wilayah Indonesia.

    Merujuk laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), per 8 Desember 2024 ada dua bibit siklon tropis yang terdeteksi berada di sekitar wilayah Indonesia.

    Pertama, bibit siklon tropis 91S terpantau berada di Samudera Hindia sebelah selatan Banten, tepatnya di sekitar 10,0 derajat Lintas Selatan dan 99,1 derajat Bujur Timur dengan kecepatan angin maksimum 25 knot (46 km/jam) dan tekanan udara minimum 1003 hPa.

    Kendati begitu, menurut BMKG secara umum potensi bibit siklon tropis 91S menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan cukup rendah. Begitu juga untuk periode 48 hingga 72 jam ke depan.

    Kedua, bibit siklon tropis 93S yang terpantau di sekitar Samudera Hindia selatan Pulau Sumba, tepatnya di sekitar 15,7 derajat Lintang Selatan dan 119,1 Bujur Timur dengan kecepatan angin maksimum 20 knot (37 km/jam) dan tekanan udara minimum 1002 hPa.

    “Secara umum, potensi bibit siklon tropis 93S menjadi siklon tropis dalam 24-72 jam ke depan adalah rendah,” ujar BMKG dalam sebuah unggahan di Instagram.

    BMKG mengatakan sejumlah fenomena atmosfer juga diperkirakan akan mempengaruhi pola cuaca di Indonesia, meningkatkan potensi hujan lebat, terutama di wilayah-wilayah yang tengah memasuki puncak musim hujan.

    Menurut lembaga, ada sejumlah faktor yang menyebabkan kondisi cuaca tersebut, termasuk dua bibit siklon tropis yang terpantau di Samudera Hindia barat daya Lampung dan Samudera Hindia Selatan Pulau Sumba, sedangkan Suspect Area terdeteksi di Laut Timor sebelah barat daya Kepulauan Tanimbar.

    Selain itu, sirkulasi siklonik terdeteksi menguat dengan meningkatkan pengangkatan massa udara, yang mempermudah pembentukan awan hujan intensitas tinggi di wilayah sekitarnya.

    “Akibatnya, potensi curah hujan signifikan menjadi lebih tinggi di daerah-daerah terdampak, sehingga masyarakat di wilayah tersebut perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan cuaca,” demikian laporan BMKG dalam ‘Prospek Cuaca Mingguan Periode 10-17 Desember 2024’.

    Selain itu, BMKG mengungkap sejumlah fenomena atmosfer turut memicu potensi hujan di sejumlah wilayah Indonesia sepekan ke depan. Fenomena ini berkontribusi signifikan terhadap peningkatan pembentukan awan hujan di berbagai wilayah, terutama di bagian barat, tengah, dan timur Indonesia.

    Pertama, Madden-Julian Oscillation (MJO) saat ini berada di fase 5 dan aktif bergerak melintasi wilayah Indonesia. Fenomena ini mendukung pembentukan awan hujan secara intensif di beberapa wilayah utama, termasuk Sumatera bagian utara, Jawa, Kalimantan, Bali-Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.

    Aktivitas MJO berperan penting dalam meningkatkan pertumbuhan awan hujan di wilayah-wilayah tersebut.

    Kedua, Gelombang Rossby, Kelvin, dan Low Frequency turut meningkatkan peluang pembentukan awan hujan signifikan. Dampaknya meluas di wilayah barat, tengah, dan timur Indonesia, mencakup beberapa daerah strategis yang rawan hujan lebat dan bencana hidrometeorologi.

    “Kombinasi dari fenomena-fenomena ini menciptakan kondisi atmosfer yang sangat mendukung peningkatan intensitas curah hujan di sejumlah wilayah,” jelas BMKG.

    “BMKG mengimbau masyarakat, khususnya di daerah rawan, untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem, seperti hujan lebat, banjir, dan tanah longsor,” lanjut BMKG.

    (tim/dmi)

    [Gambas:Video CNN]

  • Bibit Siklon Tropis 93S di Selatan Pulau Sumba Menguat, Cek Dampaknya

    Bibit Siklon Tropis 93S di Selatan Pulau Sumba Menguat, Cek Dampaknya

    Jakarta, CNN Indonesia

    Pakar klimatologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Erma Yulihastin mengungkap bibit siklon tropis 93S malah semakin membesar, alih-alih meluruh. Simak prediksi dampaknya.

    Bibit siklon tropis 93S terpantau di sekitar Samudera Hindia selatan Pulau Sumba, tepatnya di sekitar 15,7 derajat Lintang Selatan dan 119,1 Bujur Timur dengan kecepatan angin maksimum 20 knot (37 km/jam) dan tekanan udara minimum 1002 hPa.

    “Update Badai Siklon: alih-alih melemah atau meluruh, 93S makin menguat dan kini terbentuk bibit siklon 94S berlokasi di Laut Timor,” cuit Erma di X, Selasa (10/12).

    “Bibit-bibit siklon yang muncul di timur-selatan Indonesia ini terjadi karena pertemuan gelombang. MJO [Madden-Julian Oscillation] dan Rossby, didukung SST [Sea Surface Temperature] yang memanas,” lanjut dia.

    Menurut Erma menguatnya bibit siklon tropis ini berdampak ke daerah Nusa Tenggara Timur (NTT) yang mengalami hujan persisten hari ini. Daerah-daerah yang paling terdampak adalah Flores Timur, Adonara, Lembata, Alor, Kupang, dan sekitarnya.

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) secara terpisah mengatakan sejumlah fenomena atmosfer, termasuk bibit siklon tropis, diperkirakan bakal memengaruhi pola cuaca di sejumlah daerah di Tanah Air.

    Hal tersebut meningkatkan potensi hujan lebat, terutama di wilayah yang sedang memasuki puncak musim hujan. Menurut BMKG, saat ini terpantau dua bibit siklon tropis di Samudera Hindia barat daya Lampung dan Samudera Hindia Selatan Pulau Sumba.

    Sedangkan, Supsect Area di Laut Timor sebelah barat daya Kepulauan Tanimbar. Selain itu, sirkulasi siklonik terdeteksi di Laut Natuna Utara Kalimantan.

    “Baik bibit siklon tropis, Supsect Area, dan sirkulasi siklon memperkuat dengan meningkatkan pengangkatan massa udara, yang mempermudah pembentukan awan hujan berintensitas tinggi di wilayah sekitarnya.

    “Akibatnya, potensi curah hujan signifikan menjadi lebih tinggi di daerah-daerah terdampak, sehingga masyarakat di wilayah tersebut perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan cuaca,” ujar BMKG dalam keterangan resminya.

    BMKG mengungkap fenomena atmosfer ini juga diperkuat oleh aktivitas MJO, gelombang Rossby, Kelvin, dan Low Frequency di sebagian besar wilayah Indonesia. Kombinasi tersebut menciptakan dinamika atmosfer yang mendukung hujan dengan durasi lebih panjang dan intensitas lebih tinggi, khususnya wilayah Indonesia bagian tengah dan timur.

    “Seiring dengan memasuki pertengahan Desember, curah hujan masih tinggi yang berdampak bencana hidrometeorologi, banjir, genangan air, atau tanah longsor, menjadi ancaman bagi sebagian besar penduduk Indonesia di daerah-daerah rawan,” kata lembaga.

    “Perhatian juga harus diberikan pada daerah aliran sungai di sekitar gunung berapi yang sedang aktif, karena hujan sangat lebat dapat meningkatkan risiko banjir lahar di kawasan tersebut,” imbuhnya.

    [Gambas:Twitter]

    (tim/dmi)

    [Gambas:Video CNN]

  • 2 Bibit Siklon Tropis Terdeteksi di RI, Waspada Dampaknya

    2 Bibit Siklon Tropis Terdeteksi di RI, Waspada Dampaknya

    Daftar Isi

    Picu squall line

    Dampak bibit siklon tropis

    Jakarta, CNN Indonesia

    Dua bibit siklon tropis terdeteksi berada di dekat lautan Indonesia. Masyarakat diminta mewaspadai dampaknya.

    Merujuk laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), per 8 Desember 2024 ada dua bibit siklon tropis yang terdeteksi berada di sekitar wilayah Indonesia.

    Pertama, bibit siklon tropis 91S terpantau berada di Samudera Hindia sebelah selatan Banten, tepatnya di sekitar 10,0 derajat Lintas Selatan dan 99,1 derajat Bujur Timur dengan kecepatan angin maksimum 25 knot (46 km/jam) dan tekanan udara minimum 1003 hPa.

    Kendati begitu, menurut BMKG secara umum potensi bibit siklon tropis 91S menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan cukup rendah. Begitu juga untuk periode 48 hingga 72 jam ke depan.

    Kedua, bibit siklon tropis 93S yang terpantau di sekitar Samudera Hindia selatan Pulau Sumba, tepatnya di sekitar 15,7 derajat Lintang Selatan dan 119,1 Bujur Timur dengan kecepatan angin maksimum 20 knot (37 km/jam) dan tekanan udara minimum 1002 hPa.

    “Secara umum, potensi bibit siklon tropis 93S menjadi siklon tropis dalam 24-72 jam ke depan adalah rendah,” ujar BMKG dalam sebuah unggahan di Instagram.

    BMKG mengungkap suspect area yang mempunyai potensi untuk tumbuh menjadi bibit siklon tropis saat ini terpantau di Laut Arafura sebelah selatan Kepulauan Tanimbar dengan kecepatan angin maksimum 5-10 knot (9-19 km/ jam) dan tekanan minimum sekitar 1007 hPa.

    Menurut BMKG supsect area gangguan tropis menjadi siklon tropis dalam 24-72 jam ke depan adalah rendah.

    Kemunculan siklon tropis di dekat wilayah Indonesia ini berdampak tidak langsung terhadap cuaca di Tanah Air, misalnya hujan lebat, angin kecang, hingga gelombang tinggi.

    Picu squall line

    Pakar klimatologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Erma Yulihastin mengungkap dua bibit siklon tropis yang terdeteksi di selatan Indonesia itu kini bergabung dan memicu squall line.

    “Update: proses penggabungan dua bibit siklon yg memicu squall line tengah terjadi malam ini. Sejumlah wilayah alami hujan deras di Jateng dan Jatim, yg berpotensi awet. Semoga tak memicu banjir,” cuit Erma di X, Minggu (8/12).

    Erma mengatakan, sejumlah wilayah di Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan mengalami hujan dini hari tadi, efek pembentukan squall line yang dipicu oleh penggabungan dua bibit siklon di perairan selatan Jawa. Menurutnya hujan berpotensi awet dan terus meluas.

    Lantas, apa itu squall line?

    Menurut National Weather Service Amerika Serikat (NWS), fenomena squall line atau garis squall adalah salah satu tipe badai.

    Terkadang badai petir akan terbentuk dalam garis yang dapat memanjang ke samping hingga ratusan mil. ‘Garis badai’ ini dapat bertahan selama berjam-jam dan menghasilkan angin dan hujan es yang merusak.

    Aliran udara ke atas terus menerus terbentuk kembali di ujung depan sistem badai. Hujan mengikutinya. Aliran naik dan turun badai individu di sepanjang garis badai ini bisa menjadi sangat kuat.

    “Menghasilkan rangkaian hujan es besar dan angin aliran keluar yang kuat yang bergerak cepat di depan sistem,” lanjut NWS.

    [Gambas:Twitter]

    [Gambas:Twitter]

    Dampak bibit siklon tropis

    BMKG, dalam unggahannya di Instagram, mengungkap sejumlah daerah yang berpotensi terdampak dari kemunculan dua bibit siklon tropis tersebut. Berikut rinciannya:

    Dampak bibit siklon tropis 91S

    Hujan dengan intensitas sedang-lebat yang dapat disertai angin kencang berpotensi terjadi di wilayah: Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung, Banten, Jawa Barat

    Kemudian, angin kencang berpotensi terjadi di wilayah: Bengkulu dan Lampung

    Gelombang tinggi (1,25-2,5 meter) berpotensi terjadi di wilayah: Perairan barat Aceh hingga Bengkulu, Samudera Hindia barat Aceh hingga Bengkulu, Selat Karimata, Laut Jawa

    Gelombang tinggi (2,5-4 meter) berpotensi terjadi di wilayah: Perairan barat Bengkulu dan Lampung, Samudera Hindia barat Bengkulu – Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan, Perairan selatan Pulau Jawa, Samudera Hindia selatan Pulau Jawa

    Dampak bibit siklon tropis 93S

    Hujan dengan intensitas sedang-lebat yang dapat disertai angin kencang berpotensi terjadi di wilayah: Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, DI Yogyakarta, Nusa Tenggara Timur

    Gelombang tinggi (1,25-2,5 meter) berpotensi terjadi di wilayah: Selat Makassar bagian selatan, Selat Bali-Badung-Lombok-Alas bagian selatan, Laut Sawu, Laut Bali, Laut Flores

    Gelombang tinggi (2,5-4 meter) berpotensi terjadi di wilayah: Perairan selatan Bali, NTB, dan NTT; Samudera Hindia selatan Bali, NTB, dan NTT

    [Gambas:Instagram]

    (tim/dmi)

    [Gambas:Video CNN]

  • Sejumlah Derah Potensi Hujan Lebat

    Sejumlah Derah Potensi Hujan Lebat

    Jakarta, CNN Indonesia

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap potensi cuaca yang akan melanda wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi dalam periode sepekan ke depan. Simak prediksinya.

    Menurut BMKG beberapa fenomena atmosfer yang terjadi dapat memengaruhi pola cuaca di Indonesia serta meningkatkan peluang terjadinya hujan lebat. Terlebih, saat ini sejumlah wilayah sedang memasuki puncak musim hujan.

    Selain itu, sirkulasi siklonik yang terpantau di Laut Natuna, di Samudera Hindia di barat daya Banten, dan di Laut Timur, turut mendukung kondisi ini dengan meningkatkan proses pengangkatan massa udara yang memicu pembentukan awan hujan berintensitas tinggi di sekitarnya.

    “Dengan memasuki masa puncak musim hujan, beberapa wilayah di Indonesia, seperti Sumatera, Jawa, Kalimantan, Maluku Utara, sebagian Sulawesi, dan Papua Selatan, berpotensi tinggi mengalami curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat,” ungkap BMKG dalam keterangannya.

    Merujuk laporan BMKG, saat ini ada dua bibit siklon tropis yang terdeteksi berada di sekitar wilayah Indonesia.

    Pertama, bibit siklon tropis 91S terpantau berada di Samudera Hindia sebelah selatan Banten, tepatnya di sekitar 9,5 derajat Lintas Selatan dan 105,0 derajat Bujur Timur dengan kecepatan angin maksimum 15 knot (28 km/jam) dan tekanan udara minimum 1006 hPa.

    Kendati begitu, menurut BMKG secara umum potensi bibit siklon tropis 91S menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan cukup rendah. Begitu juga untuk periode 48 hingga 72 jam ke depan.

    Kedua, bibit siklon tropis 93S yang terpantau di sekitar Samudera Hindia selatan Pulau Sumba, tepatnya di sekitar 140 derajat Lintang Selatan dan 118,7 Bujur Timur dengan kecepatan angin maksimum 15 knot (28 km/jam) dan tekanan udara minimum 1003 hPa.

    “Secara umum, potensi bibit siklon tropis 93S menjadi siklon tropis dalam 24-72 jam ke depan adalah rendah,” ujar BMKG.

    Berikut adalah prediksi cuaca Jabodetabek sepekan ke depan:

    9 Desember pukul 07.00 WIB – 10 Desember pukul 07.00 WIB

    Hujan dengan intensitas ringan berpotensi terjadi di wilayah: Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Utara, Kepulauan Seribu, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan

    Hujan dengan intensitas sedang berpotensi terjadi di wilayah: Bekasi, Kota Bekasi, Kota Depok, Kabupaten Bogor, Kota Bogor

    10 Desember pukul 07.00 WIB – 11 Desember pukul 07.00 WIB

    Hujan dengan intensitas ringan berpotensi terjadi di wilayah: Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Utara, Kepualauan Seribu, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan

    Hujan dengan intensitas sedang berpotensi terjadi wilayah: Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Bekasi, Kota Bekasi, Kota Depok

    Hujan dengan intensitas lebat berpotensi terjadi di wilayah: Kabupaten Bogor, Kota Bogor

    11 Desember pukul 07.00 WIB – 12 Desember pukul 07.00 WIB

    Hujan dengan intensitas ringan berpotensi terjadi di wilayah: Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Utara, Kepulauan Seribu, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan

    Hujan dengan intensitas sedang berpotensi terjadi di wilayah: Jakarta Timur, Bekasi, Kota Bekasi, Kota Depok, Kabupaten Bogor, Kota Bogor

    12 Desember pukul 07.00 WIB – 13 Desember pukul 07.00 WIB

    Hujan dengan intensitas ringan berpotensi terjadi di wilayah: Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Utara, Kepulauan Seribu, Bekasi, Kota Bekasi, Kota Depok, Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan

    13 Desember pukul 07.00 WIB – 14 Desember pukul 07.00 WIB

    Hujan dengan intensitas ringan berpotensi terjadi di wilayah: Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Utara, Kepulauan Seribu, Bekasi, Kota Bekasi, Kota Depok, Kota Bogor, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan

    Hujan dengan intensitas sedang berpotensi terjadi di wilayah: Kabupaten Bogor

    14 Desember pukul 07.00 WIB – 15 Desember pukul 07.00 WIB

    Hujan dengan intensitas ringan berpotensi terjadi di wilayah: Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Utara, Kepulauan Seribu, Bekasi, Kota Bekasi, Kota Depok, Kota Tangerang, Kota Tangerang

    Hujan dengan intensitas sedang berpotensi terjadi di wilayah: Kabupaten Bogor, Kota Bogor

    (tim/dmi)

    [Gambas:Video CNN]

  • Misteri Masa Lalu Terungkap di RI, Peneliti Tunjuk Lokasinya

    Misteri Masa Lalu Terungkap di RI, Peneliti Tunjuk Lokasinya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Misteri dunia hilang akhirnya mulai menemukan titik terang. Lokasinya berada di Sumba, Indonesia.

    Temuan itu berasal dalam sebuah laporan berjudul Proceedings of the Royal Society B. Para peneliti dari Zoological Society of London melakukan ekspedisi untuk meneliti hewan punah yang dilakukan dari 2011 hingga 2014.

    Para ilmuwan mengatakan Sumba menjadi rumah untuk hewan yang sebagian besar telah punah. Misalnya gajah mini, spesies tikus, kadal raksasa, hingga komodo.

    Dalam laporan itu para peneliti merujuk pada temuan fosil hewan-hewan yang sudah punah itu. Para hewan hidup di Sumba sekitar 12 ribu tahun lalu, dikutip dari Mongabay, Minggu (8/12/2024).

    Bahkan menurut laporan yang sama, kemungkinan hewan langkah tersebut pernah hidup di Sumba. Mereka makin yakin saat ada fosil komodo yang berada hanya di Pulau Komodo,Flores.

    Para peneliti mengumumkan fosil dari Sumba dari wilayah yang dulunya bernama Wallacea. Nama itu berasal dari ahli biologi Alfred Russel Wallacea, yang memberikan batasan wilayah berdasarkan penyebaran spesies hewan.

    Sumba termasuk dalam wilayah Wallacea. Selain itu juga ada Sulawesi, Flores, Halmahera, Buru dan Seram.

    Wilayah itu sempat populer pada 2004. Kala itu kelompok arkeolog menemukan fosil makhluk punah bernama Homo Floresiensis yang dikenal sebagai Hobbit.

    Riset soal Sumba memang masih jarang, termasuk terkait fosil dan kehidupan di luar sana. Anggota peneliti ZSL,Samuel Turvey beralasan karena banyaknya pulau di Indonesia untuk dipelajari oleh para ilmuwan.

    “Masih jarang biologis atau paleontologis yang fokus pada wilayah beragam di Indonesia,” jelasnya.

    Dia berharap ada penelitian lanjutan di Sumba. Dengan begitu bisa membuka informasi lebih luas soal evolusi spesies dan dunia yang hilang.

    “Penemuan di area ini bisa membuka wawasan yang menakjubkan soal dunia yang hilang. Ada banyak hewan yang berevolusi di kepulauan Wallacea yang terisolasi namun kemudian punah seiring munculnya peradaban manusia modern,” kata Turvey.

    (mkh/mkh)

  • Pengguna Knalpot Brong Tak Bisa Ngelak, Polisi Punya Alat Ukur Kebisingan

    Pengguna Knalpot Brong Tak Bisa Ngelak, Polisi Punya Alat Ukur Kebisingan

    Jakarta

    Penggunaan knalpot bising masih banyak beredar di jalan raya. Polisi bisa menindak pelanggaran penggunaan knalpot bising. Kini, polisi sudah punya alat untuk mengukur kebisingan suara knalpot.

    Anggota Komisi III DPR RI Stevano Rizki Adranacus mengungkapkan polusi suara dan polusi udara yang berasal dari kendaraan bermotor kerap mengganggu masyarakat. Terlebih, menurutnya, penggunaan knalpot brong di daerah wisata mengganggu turis.

    “Terkait polusi suara, saya monitor bahwa memang sudah dibentuk satgas-satgas di Polda untuk penertiban hal tersebut. Tetapi saya minta khususnya untuk daerah-daerah pariwisata lebih diketatkan lagi karena ini sangat mengganggu turis-turis dari mancanegara yang datang ke destinasi di Indonesia. Contohnya di dapil saya di Pulau Sumba, itu sangat mengganggu kebisingan yang diakibatkan dari knalpot brong,” kata Stevano dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi III DPR RI dengan Korlantas Polri, Rabu (4/11/2024).

    Menanggapi hal itu, Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Aan Suhanan mengatakan, pihaknya sudah mengantisipasi penggunaan knalpot bising. Menurut Aan, polisi kini sudah memiliki alat untuk mengukur kebisingan knalpot.

    “Kita juga sudah melengkapi anggota dengan desimeter (decibel meter) untuk mengecek kebisingan, jadi tidak lagi menggunakan manual, tapi kita sudah menggunakan alat sehingga ada kepastian hukum untuk penindakan terhadap knalpot brong,” kata Aan dalam kesempatan yang sama.

    Secara aturan, pengguna knalpot brong dianggap melanggar lalu lintas lantaran komponen kendaraan tak sesuai dengan spesifikasi sebagaimana tercantum dalam pasal 285 Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

    “Setiap orang yang mengemudikan motor di jalan tidak memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan meliputi kaca spion, klakson, lampu utama, lampu rem, lampu penunjuk arah, alat pemantul cahaya, alat pengukur kecepatan, knalpot, dan kedalaman alur ban, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (3) juncto Pasal 48 ayat (2) dan ayat (3), dapat dipidana dengan pidana kurungan paling lama satu bulan atau denda paling banyak Rp 250 ribu,” begitu bunyi pasal 285.

    Lebih lanjut, suara knalpot juga diatur dalam Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup nomor 56 tahun 2019 tentang Baku Mutu Kebisingan Kendaraan Bermotor Tipe Baru dan kendaraan Bermotor yang sedang Diproduksi Kategori M, Kategori N, dan Kategori L.

    Dalam aturan itu disebutkan bahwa motor berkapasitas kurang dari 80 cc tingkat maksimal kebisingan 77 dB, motor berkubikasi 80-175 cc tingkat maksimal kebisingan 80 dB, dan untuk motor di atas 175 cc maksimal bising 83 dB.

    Sementara itu, Stevano juga berharap polusi udara yang berasal dari kendaraan bermotor ditangani. Menurutnya, emisi yang lebih bersih seharusnya menjadi syarat untuk perpanjang STNK.

    “Terkait polusi udara sudah menjadi isu yang sangat meresahkan kita semua yang sangat mengganggu hajat hidup orang banyak, terutama di kota-kota besar. Saya usul kita masukkan itu sebagai prasyarat perpanjangan STNK misalkan. Seperti di Amerika, kalau untuk memperpanjang STNK harus dilakukan smoke test. Ada ambang batas yang harus tidak boleh dilampaui sehingga baru bisa diterbitkan perpanjangan STNk tersebut,” ujarnya.

    Aan mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk menangani masalah emisi ini.

    “Kami juga sudah melangkah kita sudah koordinasi dengan KLHK () melakukan uji petik terkait emisi gas buang,” ucapnya.

    (rgr/dry)

  • Sosok Marion Jola, Dihujat Gegara ‘Tak Ada Teater Musikal di Indonesia’ di Hadapan Aktor Film Wicked

    Sosok Marion Jola, Dihujat Gegara ‘Tak Ada Teater Musikal di Indonesia’ di Hadapan Aktor Film Wicked

    TRIBUNJATIM.COM – Sosok Marion Jola menjadi sorotan belakangan ini gegara menyebutkan ‘tak ada teater musikal di Indonesia’.

    Terlebih-lebih pernyataan itu dilontarkan di hadapan dua aktor film musikal populer berjudul Wicked.

    Kala itu penyanyi jebolan Indonesian Idol ini tengah mewawancarai Jonathan Bailey dan Jeff Goldblum.

    Sontak saja aksi Marion Jola menuai kritik bahkan hujatan.

    Seperti apa isi percakapan tersebut dan sosok Marion Jola?

    Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com

    Penyanyi Marion Jola menjadi sorotan warganet usai melakukan wawancara dengan para pemain film Wicked.

    Penyanyi jebolan Idol itu didaulat menjadi perwakilan Indonesia dalam event gala premier film Wicekd yang dilaksanakan di Sydney Australia awal November 2024 lalu.

    Dalam wawancara tersebut, Marion berbincang dengan Jonathan Bailey dan Jeff Goldblum.

    Marion memuji Wicked sebagai karya musikal yang laur biasa, namun menyebut Indonesia tidak memiliki teater musikal.

    “Banyak orang di Indonesia tidak tahu tentang Wicked karena tidak ada teater musikal di Indonesia,” kata Marion, dikutip Selasa (3/12/2024).

    Pernyataan mantan kekasih Julian Jacob ini lantas mengejutkan Jonathan Bailey dan Jeff Goldblum.

    Mereka langsung bertanya apakah Indonesia tidak memiliki budaya musik yang indah.

    Marion kemudian menjelaskan bahwa meskipun musik di Indonesia sangat kaya, teater musikal seperti Wicked belum terlalu populer.

    “Sungguh? Tapi ada banyak musik?” tanya Jeff Goldblum.

    Marion Jola sebut Indonesia tidak punya teater musikal saat mewawancarai bintang film Wicked, Jonathan Bailey dan Jeff Goldblum. (TikTok @universalpicsid)

    “(Teater musikal) Tidak terlalu populer di Indonesia. Musik di mana-mana, tapi tidak seperti teater musikal seperti Wicked yang sangat terkenal,” jawab Marion.

    Ungkapan wanita yang akrab disapa Lala ini lantas menuai hujatan warganet, khususnya di platform X.

    Banyak netizen yang geram dengan ucapan Marion Jola padahal faktanya, Indonesia memiliki banyak teater musikal yang terkenal dan hebat seperti Petualangan Sherina, Polariasasi karya Andovi dan Jovial, serta berbagai karya lainnya.

    Menanggapi kontroversi tersebut, Marion akhirnya memberikan klarifikasi.

    Ia menjelaskan bahwa ucapannya hanya mengikuti skrip wawancara yang sudah disiapkan sebelumnya dan mengakui dirinya tidak terlalu paham dunia teater musikal Indonesia.

    “Truly sorry kalau kamu kecewa… semuanya sudah diatur dalam skrip, dan aku hanya menjalankan pesan yang dititipkan,” tulis Marion menjawab salah satu warganet akun X @salmonbellysoup.

    “Memang aku juga nggak terlalu paham dengan industri teater musik Indonesia. Jadi banyak kekurangan dari aku,” lanjutnya.

    Lantas, bagaimanakah latar belakang Marion Jola yang kini tengah disorot publik ini? Berikut profilnya.

    Sosok Marion Jola

    Marion Jola memiliki nama lengkap Marion Rambu Jola Pedi.

    Ia lahir di Kupang, Nusa Tenggara Timur dan merupakan anak sulung dari tiga bersaudara pasangan Ari Umbu dan Sherly N. Dauta Elim.

    Ayahnya berprofesi sebagai pegawai negeri sipil  dan bekerja di instansi pemerintah daerah Nusa Tenggara Timur serta memiliki usaha kos. 

    Ia pernah pindah ke Sumba, namun ia meminta untuk kembali pulang ke Kupang dan tinggal bersama neneknya karena di-bully di sekolah.

    Bakat bernyanyinya muncul saat usia 4 tahun dan ia mulai mengikuti perlombaan kidung rohani di gereja saat SD.

    Meski ia memiliki hobi menyanyi, Marion mengaku tidak pernah mengikuti les vokal dan hanya belajar secara otodidak sendiri.

    Penyanyi lagu ‘Aduh’ ini juga aktif sebagai akivis gereja serta menjadi guru sekolah minggu. Tidak hanya itu, ia juga mengajar pendidikan agaman kepada anak-anak kecil.

    Marion Jola. (@lalamarionmj)

    Karier

    Sebelum menjadi seorang penyanyi profesional dan mengikuti ajang pencarian bakat Indonesian idol, Marion sudah dikenal di Kupang sebagai selebgram dengan 20 ribu pengikut di Instagram.

    Ia bahkan bisa menghasilkan uang dari media sosial melalui endorse produk yang dilakukannya.

    Lala juga terjun dalam dunia modeling sejak kelas 3 SMP dan kerap menerima tawaran untuk pemotretan, tetapi ia jarang untuk ikut dlam pentas peraga (catwalk) karena tinggi badannya yang kurang.

    Kariernya di bidang musik berawal pada tahun 2017 disaat dirinya mengikuti kompetisi Indonesian idol musik kesembilan.

    Berawal dari audisi daerah di Kupang, NTT ia berhasil dipilih oleh Bambang Reguna Bukit setelah membawakan lagu “That’s What I Like” dari Bruno Mars dan mendapatkan tiket untuk audisi panggung di Jakarta.

    Sayangnya, Marion tereliminasi di babak keenam besar pada 12 Maret 2018.

    Setelah itu ia mendapat kesempatan untuk bergabung dalam label rekaman Universal Music Indonesia.

    Ia lantas memulai debut sebagai penyanyi solo melalui single perdana ‘Jangan’ yang dirilis 8 Juni 2018 bersama Rayi Putra.

    Saat musik video ‘Jangan’ dirilis, video tersebut sukses memasuki jajaran trending YouTube Indonesia dan mengumpulkan lebih dari 3 juta penonton dalam waktu 10 hari perilisan.

    “Jangan” berhasil membawa Marion meraih penghargaan dari ajang penghargaan tertinggi bagi industri musik Indonesia, Anugerah Musik Indonesia 2018 sebagai “Pendatang Baru Terbaik-Terbaik” serta penghargaan internasional dari Mnet Asian Music Awards 2018 sebagai “Best New Asian Artist Indonesia”.

    Kini, Marion sudah melebarkan kariernya di dunia akting pada 2021 lalu.

    Ia melakukan debut sebagai aktris dalam seri web persembahan Blibli bertajuk ‘Cerita Tentang Menyudahi’ yang dirilis 9 Maret 2021 di YouTube.

    Pada tahun 2018 lalu, Marion Jola pernah dikabarkan bekencan dengan aktor sekaligus penyani, Julian Jacob.

    Sayangnya, hubungan mereka harus kandas pada awal 2020 dengan diwarnai isu adanya orang ketiga.

    Kini, Marion Jola tengah menjalin hubungan dengan Dennis Talakua. Pria yang memiliki selisih umur 15 tahun lebih tua darinya.

    —– 

    Berita Jatim dan berita viral lainnya.

  • XL Axiata (EXCL) Pastikan Jaringan Internet Aman di Gunung Lewotobi

    XL Axiata (EXCL) Pastikan Jaringan Internet Aman di Gunung Lewotobi

    Bisnis.com, JAKARTA — PT XL Axiata Tbk. (EXCL) atau XL Axiata memastikan jaringan layanan telekomunikasi perusahaan aman dan tidak terdampak secara signifikan pasca terjadinya erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

    Regional Group Head East Region XL Axiata Dodik Ariyanto mengatakan jaringan XL Axiata dalam kondisi aman dan tidak terdampak secara signifikan pasca terjadinya erupsi.

    Emiten telekomunikasi bersandi saham EXCL itu memiliki sekitar 24 Base Transceiver Station (BTS) di radius 20 kilometer (km) dari Gunung Lewotobi Laki-Laki. Adapun, 2 BTS di antaranya sempat padam saat terjadi erupsi.

    Dodik menyampaikan, bersamaan dengan pengecekan infrastruktur di lokasi bencana, XL Axiata juga mengidentifikasi kebutuhan darurat yang bisa dikirimkan bagi para korban.

    “Bekerja sama dengan mitra sekitar dan aparat setempat, bantuan fokus disalurkan ke wilayah yang mengalami dampak terberat, di mana ribuan warga mengungsi serta membutuhkan bantuan logistik,” kata Dodik dalam keterangan tertulis, Sabtu (30/11/2024).

    Dodik menambahkan, tim XL Axiata juga memberikan Router GDK (Gerakan Donasi Kuota) di titik Posko pengungsian untuk memberikan kemudahan warga pengungsi yang masih sekolah agar tetap bisa melaksanakan proses belajar dengan dukungan internet.

    “Kartu perdana dengan kuota data internet gratis sebesar 10GB/bulan selama 2 bulan dan telepon umum gratis juga sudah diberikan kepada para pengungsi di pengungsian Posko Kobasoma dan Posko Bokang,” tuturnya.

    Lebih lanjut, Dodik juga menyampaikan bahwa XL Axiata terus berkomitmen memperkuat jaringan telekomunikasi di seluruh Indonesia, termasuk di Provinsi NTT.

    Di provinsi ini, XL Axiata telah mengaktifkan lebih dari 45 BTS 4G baru selama setahun terakhir. Kini, total ada BTS 4G yang mendukung layanan di NTT mencapai 880 BTS, yang menjangkau lebih dari 60% dari total kecamatan di NTT.

    Dia menjelaskan, kehadiran jaringan 4G di daerah terpencil ini merupakan langkah untuk menciptakan peluang yang lebih merata bagi masyarakat NTT.

    “Dengan adanya layanan internet cepat, masyarakat di pulau-pulau terpencil kini bisa menikmati berbagai layanan digital yang sebelumnya tidak terjangkau,” ujarnya.

    Dodik mengungkap, sebanyak 90% pelanggan XL Axiata di NTT aktif menggunakan data. Angka ini menandakan peningkatan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya akses informasi dan komunikasi dalam mendukung keseharian pelanggan.

    Di samping itu, EXCL juga telah membangun jaringan tulang punggung fiber optik sepanjang lebih dari 3.000 km di NTT. Jalur ini melewati beberapa kabupaten yang menaungi pulau-pulau kecil untuk meningkatkan kualitas jaringan di wilayah tersebut.

    Jaringan fiber ini juga memastikan jaringan 4G dapat berjalan stabil, sehingga akses layanan digital dan data semakin berkualitas dan andal.

    Sementara itu, Head Network Operations XL Axiata Region East Mochamad Irwan Harahap menyampaikan, dalam mendukung pemerataan akses telekomunikasi, XL Axiata juga berpartisipasi dalam program Universal Service Obligation (USO) bekerja sama dengan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi Indonesia (Bakti) dan Kementerian Komunikasi dan Informatika.

    Sejak 2018, terdapat 27 site BTS 4G USO yang XL Axiata operasikan di NTT, tersebar di berbagai kabupaten seperti Kupang, Alor, Sumba Tengah, dan Manggarai Timur.

    Perusahaan juga mengoperasikan jaringan Non-3T, yaitu jaringan tambahan yang disediakan untuk daerah-daerah yang meskipun tidak terisolir, masih sulit mendapatkan akses internet memadai. Sampai saat ini, XL Axiata telah membangun 40 BTS Non-3T di berbagai kabupaten termasuk Sikka, Flores Timur, dan Ngada.