kab/kota: Sumba

  • Pasola, Ritual Perang Kayu di Tanah Sumba

    Pasola, Ritual Perang Kayu di Tanah Sumba

    Pasola digelar di padang luas dengan ratusan peserta dari dua kelompok berbeda. Mereka menggunakan lembing kayu beringin yang ujungnya diruncingkan namun tetap tumpul untuk mengurangi risiko fatal.

    Meski begitu, cedera serius kerap terjadi. Para peserta menunggang kuda dengan lincah sambil melempar lembing ke arah lawan.

    Keahlian menghindar dan ketangkasan berkuda menjadi kunci utama. Suara derap kuda, teriakan penunggang, dan sorak penonton memenuhi udara saat pasola berlangsung.

    Para perempuan bersorak memberi semangat, sementara penonton lokal maupun wisatawan menyaksikan. Darah yang menetes dianggap sebagai bagian dari ritual, bukan sekadar luka biasa.

    Pasola digelar setahun sekali antara Februari hingga Maret, bergilir di beberapa kecamatan di Sumba Barat. Tradisi ini menjadi daya tarik wisatawan domestik maupun mancanegara yang ingin menyaksikan langsung kekayaan budaya Sumba.

    Penulis: Ade Yofi Faidzun

  • 8 Kasus Keracunan MBG, Ada Ulat hingga Bakteri dalam Menu Makanan Siswa

    8 Kasus Keracunan MBG, Ada Ulat hingga Bakteri dalam Menu Makanan Siswa

    PIKIRAN RAKYAT – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) oleh pemerintah Presiden Prabowo Subianto terus menuai kontroversi sejak diluncurkan. Sepanjang Oktober 2024 hingga April 2025, sejumlah kasus dugaan keracunan makanan dari program ini mencuat di berbagai daerah.

    Insiden-insiden ini tidak hanya memunculkan kekhawatiran di kalangan orang tua dan masyarakat, tetapi juga mendorong perlunya evaluasi menyeluruh terhadap standar keamanan pangan dalam pelaksanaan MBG.

    Berikut rangkuman kasus-kasus keracunan yang tercatat:

    Daftar Kasus Dugaan Keracunan Program MBG

    1. Nganjuk, Jawa Timur (2 Oktober 2024)

    Sebanyak tujuh siswa SDN Banaran 1, Kecamatan Bagor, dilarikan ke puskesmas setelah mengalami mual, muntah, dan pusing usai mengonsumsi menu MBG. Menu yang diberikan saat itu terdiri dari nasi, ayam goreng, dan sayur sop.

    Pihak sekolah mengakui ada makanan yang sebelumnya sudah tampak mencurigakan namun tetap sempat tersaji. Setelah kejadian, Dinas Kesehatan Nganjuk melakukan investigasi dan mengambil sampel makanan untuk diuji laboratorium.

    2. Sukoharjo, Jawa Tengah (16 Januari 2025)

    Sebanyak 40 siswa SDN Dukuh 03, Kecamatan Baki, mengalami gejala mual dan muntah usai makan ayam krispi dari paket MBG. Sejumlah siswa langsung mendapatkan penanganan medis di puskesmas terdekat.

    Pemerintah Kabupaten Sukoharjo menyebut dugaan awal adalah kesalahan dalam proses penyimpanan makanan, karena suhu penyimpanan tidak sesuai standar keamanan pangan. Dinas Kesehatan juga menemukan adanya kontaminasi bakteri dari sampel makanan yang diuji.

    3. Nunukan, Kalimantan Utara (13 Januari 2025)

    Lebih dari 30 siswa SMAN 2 Nunukan Selatan mengalami keracunan makanan dengan gejala mual, diare, dan sakit perut. Menu yang disajikan adalah ayam kecap dan nasi putih.

    Ironisnya, sehari setelah kejadian, pihak sekolah menemukan lauk ayam kecap yang disimpan di dapur sudah berulat. Pihak Dinas Kesehatan Nunukan segera melakukan sidak dan menemukan masalah pada higienitas pengolahan dan distribusi makanan.

    4. Pandeglang, Banten (19 Februari 2025)

    Sebanyak 28 siswa SDN Alaswangi 2, Kecamatan Menes, mengalami gejala mual, diare, dan muntah setelah menyantap makan siang dari program MBG. Seorang siswa sempat menjalani rawat inap di puskesmas.

    Investigasi awal menemukan bahwa makanan disimpan lebih dari 4 jam dalam suhu ruang sebelum dibagikan, sehingga memicu pertumbuhan bakteri. Dinas Kesehatan Pandeglang merekomendasikan evaluasi pada penyedia katering lokal.

    5. Waingapu, Sumba Timur (18 Februari 2025)

    Sebanyak 29 siswa SDK Andaluri dilaporkan mengalami mual, muntah, dan sakit perut. Menu yang diberikan adalah nasi, ikan goreng, dan sayur kangkung.

    Pihak dapur MBG menyatakan bahwa kejadian tersebut merupakan reaksi alergi, bukan keracunan. Namun, hasil pemeriksaan Dinas Kesehatan tetap menemukan indikasi kerusakan makanan akibat pengolahan yang kurang higienis.

    6. Takalar, Sulawesi Selatan (26 Februari 2025)

    Sebanyak 12 siswa dari tiga sekolah dasar di Kabupaten Takalar mengalami sakit perut dan pusing setelah menyantap makanan MBG yang terdiri dari nasi, ikan, tahu, dan pisang.

    Dinas Kesehatan setempat telah menerjunkan tim surveilans dan mengambil sampel makanan untuk diperiksa di laboratorium.

    7. Batang, Jawa Tengah (14 April 2025)

    Sekitar 60 siswa dari jenjang TK hingga SMP di Batang mengalami mual dan muntah usai makan mi goreng dengan telur putih goreng dari menu MBG. Beberapa siswa bahkan harus mendapat observasi lanjutan di puskesmas.

    Dinas Pendidikan Kabupaten Batang menduga insiden disebabkan kualitas bahan makanan yang tidak segar. Investigasi juga mengungkapkan kurangnya pengawasan dari pihak sekolah terhadap penyedia makanan.

    8. Cianjur, Jawa Barat (22 April 2025)

    Puluhan siswa dari MAN 1 dan SMP PGRI 1 Cianjur mengalami gejala keracunan setelah menyantap menu MBG berupa ayam goreng dan sambal. Kasus ini viral di media sosial dan memicu kecaman dari berbagai pihak.

    Bupati Cianjur segera membentuk tim investigasi khusus dan menyatakan bahwa akan ada audit terhadap semua penyedia jasa katering yang terlibat dalam program MBG di wilayah tersebut. ***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Pakai AI dalam Desain? Ini Saran Bijak dari Didiet Maulana – Page 3

    Pakai AI dalam Desain? Ini Saran Bijak dari Didiet Maulana – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Di tengah gelombang kecerdasan buatan (AI) yang mulai masuk ke dalam berbagai sektor bisnis, Didiet Maulana, fashion desainer dan founder IKAT Indonesia mengajak para kreator untuk bijak memanfaatkan AI tanpa kehilangan jati diri.

    Baginya, AI bukanlah sebuah ancaman, tetapi alat bantu yang harus digunakan dengan kesadaran penuh. “Awalnya aku kekeh desain itu ngga boleh tersentuh oleh teknologi,” ungkkap Didiet.

    Namun, setelah memperlajari lebih lanjut berbagai aplikasi kecerdasan buatan dan teknik pengembangan prompt, pandangannya berubah. “”Aku melihat, ‘wah, ini sebenarnya memperbudah banget sih’,” tambahnya.

    Bagi lulusan S1 Arsitektur Universitas Katolik Parahyangan ini, teknologi AI sangat berguna dalam mempercepat struktur berpikir saat mengambangkan koleksi.

    Walau begitu, dia menegaskan pentingnya menjaga peran manusia sebagai pengendali utama. “The real driver itu kita. Jadi AI itu tools untuk memudahkan kita mendapatkan result yang kita mau,” tegasnya.

    Salah satu hal ditekankan Didiet adalah perlunya mengenali DNA kreatif sebelum menjelajahi dunia AI. “Kenali dulu DNA kita seperti apa. Jangan nanti akhirnya kita tergantung dengan AI, sehingga sejatinya kita sendiri malah kagak tahu,” katanya.

    Menurut dia, banyak kreator melakukan kesalahan karena terlalu cepat menyerahkan arah kreatif kepada AI tanpa dasar kuat. Didiet mencontohkan, bagaimana dia memanfaatkan AI dalam riset, bukan dalam pengambilan keputusan kreatif.

    “Saya ingin riset tentang Sumba Tumur. Kira-kira ada buku referensi apa sih yang harus dibaca,” katanya smemberi contoh praktis penggunaan AI untuk memperdalam pengetahuan.

    Lewat pendekatan ini, Didiet menekankan pentingnya AI seabgai pendukung, bukan sebagai pengganti kreativitas. Baginya, rasa, orisinalitas, dan identitas kreator tetaplah hal paling utama dalam membangun karya di era digital ini.

  • BMKG Ungkap Beda Gempa Myanmar Vs Megathrust Ancam RI, Ingatkan Ini

    BMKG Ungkap Beda Gempa Myanmar Vs Megathrust Ancam RI, Ingatkan Ini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Potensi gempa megathrust di Indonesia masih cukup besar, di mana hanya tinggal menunggu waktu gempa yang cukup dahsyat tersebut akan terjadi. Meski begitu, belum ada yang bisa memastikan kapan gempa megathrust melanda Indonesia.

    Kabar dari potensi gempa megathrust kembali mencuat di masyarakat Indonesia setelah terjadinya gempa yang cukup dahsyat berkekuatan M 7,7 melanda Myanmar, Thailand, hinga beberapa wilayah di China pada 28 Maret lalu. Namun, ada perbedaan karakteristik antara gempa Myanmar dengan potensi gempa megathrust di Indonesia.

    Plt. Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan karateristik gempa yang melanda Myanmar dan Thailand cenderung berbeda dengan gempa megathrust yang berpotensi mengancam Indonesia terutama pesisir pantai selatan Jawa dan pantai barat Sumatra.

    Menurutnya, sifat gempa Myanmar merupakan gempa dangkal, sehingga meski kategorinya tidak terlalu besar, tetapi sangat dirasakan oleh masyarakat Myanmar hingga juga merusak bangunan. Sedangkan potensi gempa megathrust di Indonesia diprediksi terjadi di dasar laut dan jaraknya cukup jauh dari daratan.

    “Apa bedanya gempa Myanmar dengan Indonesia yang megathrust? Bedanya Myanmar itu akibat patahan aktif, jadi pergeseran tanah yang terjadi di darat secara aktif, dan langsung di bawah ini, dan gempanya dangkal. Sedangkan Indonesia yang megathrust itu akibat pergeseran lempeng dan bakal terjadi di laut dengan radius 250 km dari tepi pantai selatan Jawa dan pantai barat Sumatra, gempanya berada di bawah laut,” kata Dwikorita, dikutip dari video yang diunggah di akun Instagram resmi BMKG, Sabtu (26/4/2025).

    Dwikorita menambahkan gempa akibat pergeseran patahan tidak ada hubungannya dengan megathrust, karena megathrust terjadi akibat dari tumbukan lempeng dasar Samudera Hindia. Dia menjelaskan, gempa akibat pergerakan patahan biasanya berada di daratan, sedangkan episentrum megathrust berada di dasar laut dan cukup jauh dari daratan.

    “Perbedaan lainnya, kalau di Myanmar terasa karena episentrumnya langsung di bawah permukaan. Tetapi kalau megathrust, episentrumnya berada di laut dan radiusnya bisa ratusan kilometer,” ungkap Dwikorita.

    “Walaupun gempa Myanmar skalanya M 7,7, kenapa bisa terasa sekali? Ya karena pusatnya berada di daratan, ditambah karakteristiknya yang dangkal. Sedangkan megathrust itu pusatnya jauh sekali dari daratan, berada di laut,” tambahnya.

    Namun, gempa megathrust bisa lebih berbahaya karena dapat membawa tsunami jika skala gempanya cukup besar.

    “Yang mengkhawatirkan jika terjadi gempa megathrust adalah tsunaminya, karena tinggi gelombangnya bisa mencapai sekitar 20 meter,” ujar Dwikorita.

    Sebagai informasi, gempa dahsyat dengan parameter update M7,7 menghantam Myanmar pada hari Jumat (29/3/2025) pukul 13:20:56 WIB lalu. Menurut analisis BMKG, gempa itu dipicu aktivitas Sesar Besar Sagaing.

    Megathrust Tunggu Waktu Hantam RI

    BMKG sebelumnya mengaku mewaspadai 2 segmen megathrust yang ada di Indonesia. Sebagai catatan, disebutkan ada 13 segmen megathrust di Indonesia.

    Dari 13 segmen itu, ada 2 segmen yang telah ratusan tahun belum mengeluarkan energi. Sehingga, masuk dalam fokus perhatian BMKG, yakni segmen Selat Sunda dengan potensi gempa mencapai M 8,7 dan segmen Mentawai-Siberut dengan potensi mencapai M 8,9.

    Menurutnya, seismic gap megathrust Selat Sunda sudah mencapai 267 tahun. Sedangkan seismic gap di Mentawai-Siberut sudah 227 tahun. Kemudian, megathrust Aceh-Andaman yang juga sudah rilis energi, dengan seismic gap 97 tahun.

    “Nah yang belum terjadi yang sedang ditunggu itu adalah di Selat Sunda dan di Mentawai-Siberut, sudah lebih dari 227 tahun. Sehingga, sudah seharusnya kami untuk bersiap untuk itu,” ujarnya.

    Mengacu pada Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia tahun 2017, berikut daftar 13 segmen megathrust yang mengancam Indonesia:

    1. Megathrust Mentawai-Pagai dengan potensi gempa M8,9
    2. Megathrust Enggano dengan potensi gempa M8,4
    3. Megathrust Selat Sunda dengan potensi gempa M8,7
    4. Megathrust Jawa Barat-Jawa Tengah dengan potensi gempa M8,7
    5. Megathrust Jawa Timur dengan potensi gempa M8,7
    6. Megathrust Sumba dengan potensi gempa M8,5
    7. Megathrust Aceh-Andaman dengan potensi gempa M9,2
    8. Megathrust Nias-Simelue dengan potensi gempa M8,7
    9. Megathrust Batu dengan potensi gempa M7,8
    10. Megathrust Mentawai-Siberut dengan potensi gempa M8,9
    11. Megathrust Sulawesi Utara dengan potensi gempa M8,5
    12. Megathrust Filipina dengan potensi gempa M8,2
    13. Megathrust Papua dengan potensi gempa M8,7.

    (dce)

  • Pelaku Industri Kreatif Pakai AI Bikin Karya, Emang Boleh?

    Pelaku Industri Kreatif Pakai AI Bikin Karya, Emang Boleh?

    Jakarta

    Belakangan, penggunaan kecerdasan buatan (AI) dalam menciptakan karya kreatif menjadi topik yang hangat diperbincangkan. Sebagian pelaku industri kreatif memanfaatkan AI untuk mempermudah proses kreatif, namun tak sedikit pula yang mempertanyakan etika dan orisinalitas karya yang dihasilkan.

    Lantas, bagaimana pandangan para pelaku industri kreatif, khususnya di Indonesia, terhadap fenomena ini? Salah satu figur yang berbagi pandangannya adalah Didiet Maulana, seorang desainer fesyen ternama yang dikenal dengan karya-karyanya yang mengangkat budaya Indonesia

    Sebagai Alat Bukan Pengganti Kreativitas

    Saat berbincang dengan sejumlah awak media, Didiet Maulana berbagi pengalamannya menggunakan AI dalam proses kreatifnya. Ia mengakui bahwa AI kini menjadi bagian dari kesehariannya, terutama untuk keperluan riset.

    “Menggunakan AI? Jujur, sekarang iya,” ungkap Didiet.

    Ia mencontohkan bagaimana dirinya memanfaatkan AI untuk mencari referensi, seperti saat ingin mendalami budaya Sumba Timur.

    “Aku akan mengetik, ‘Saya ingin riset tentang Sumba Timur. Kira-kira buku referensi apa yang harus dibaca?’” ujarnya mencontohkan.

    Namun, Didiet menegaskan bahwa AI hanya berfungsi sebagai alat bantu, bukan penentu utama karya. Baginya, kunci utama tetap pada pengalaman langsung dan pemahaman mendalam terhadap identitas kreatif seorang desainer.

    “Kalau kita nggak tahu apa yang mau kita kembangkan, nanti desainnya malah mirip dengan yang lain. Akhirnya cuma bertarung harga, bukan orisinalitas,” turut pria kelahiran Jakarta ini.

    AI membantu pengembangan ide

    Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Transisi dari Analog ke Digital

    Sebagai desainer dari generasi transisi, Didiet memiliki pendekatan yang unik dalam menggabungkan referensi analog dan digital. Ia terbiasa mengumpulkan inspirasi dari buku, kunjungan ke museum, dan pengalaman langsung, yang kemudian diperkaya dengan kemudahan teknologi digital.

    “Visual references yang aku experience secara langsung itu beda. Bukan copy-paste, tapi kita tahu cara memodifikasinya,” ujarnya.

    Menurut Didiet, AI membantu menyusun struktur berpikir dan mempermudah proses pengembangan ide.

    “AI mempermudah cara kita menemukan struktur berpikir untuk mengeluarkan satu koleksi,” kata alumni Arsitektur Universitas Katolik Parahyangan ini.

    Namun, ia menekankan pentingnya mengenal “DNA” atau identitas kreatif seorang desainer sebelum menggunakan AI.

    “Jangan sampai kita tergantung pada AI sehingga lupa sejatinya kita apa,” tambahnya.

    AI: Teman atau Ancaman?

    Awalnya, Didiet mengaku skeptis terhadap penggunaan teknologi dalam desain. “Aku kekeh bahwa desain nggak boleh tersentuh teknologi,” kenangnya.

    Namun, setelah mempelajari cara kerja AI dan bereksperimen dengan prompt-prompt, ia melihat potensi besar yang ditawarkan. AI, baginya, adalah alat yang memudahkan desainer mencapai hasil yang diinginkan, asalkan desainer tetap memegang kendali kreatif.

    “The real driver itu kita. AI adalah tools untuk memudahkan kita mendapatkan result yang kita mau,” tegas Didiet.

    Ia juga menyoroti pentingnya menjaga cita rasa personal dalam setiap karya. Baik sebagai penulis, desainer fesyen, arsitek, maupun profesi kreatif lainnya, seorang kreator harus memiliki gaya yang khas.

    “Kita harus tahu personal style kita seperti apa. AI bisa kasih referensi, tapi kadang cocok, kadang enggak,” ujarnya.

    Bagi para desainer atau pelaku industri kreatif yang ingin memanfaatkan AI, Didiet memberikan saran sederhana namun mendalam: kenali diri sendiri terlebih dahulu.

    “Sebelum menjelajahi AI, kenali dulu DNA kita seperti apa. Jangan sampai kita kehilangan identitas karena terlalu bergantung pada AI,” pesannya.

    “Jadi kenalin diri kita dulu, dan baru pakai AI untuk memudahkan pekerjaan,” tandas pria berkacamata ini.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video Proyek Film ‘AI on Screen’ Google: Eksplorasi Relasi Manusia dan AI”
    [Gambas:Video 20detik]
    (vmp/vmp)

  • Tren Malaria di RI Meningkat, Wilayah Ini Sumbang Kasus Terbanyak

    Tren Malaria di RI Meningkat, Wilayah Ini Sumbang Kasus Terbanyak

    Jakarta

    Plt Direktur Jenderal Penanggulangan Penyakit Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) Murti Utami menyebut tren kasus malaria hingga tahun 2025 ini terus mengalami peningkatan. Indonesia bagian Timur menjadi penyumbang kasus terbanyak.

    “Selama ini pencatatan dan pelaporan malaria itu secara online, jadi semakin baik, kasus-kasus ini semakin tercatat. Dari seluruh kasus malaria, 95 persen itu merupakan kontribusi dari provinsi-provinsi di wilayah Timur Indonesia,” kata Murti Utami dalam temu media daring Hari Malaria Sedunia, Jumat (25/4/2025).

    “Itu di regional Papua yang paling tinggi, lalu NTT (Nusa Tenggara Timur), salah satunya di Pulau Sumba. Lalu ada di satu Kabupaten di wilayah Kalimantan Timur, Penajam Paser Utara,” lanjutnya.

    Senada, Direktur Penyakit Menular Kemenkes RI Ina Agustina Isturini mengatakan ada sekitar 543 ribu kasus yang telah ditemukan di Indonesia pada tahun 2024.

    Angka ini membuat Indonesia menempati urutan kedua dari delapan negara anggota region Asia Tenggara WHO (SEARO), dengan kasus malaria terbanyak setelah India.

    “Meskipun kita sudah semakin tinggi, tapi masih di bawah perkiraan WHO. Jadi WHO memperkirakan 1,1 juta (kasus malaria) di Indonesia. Kita baru menemukan 54 persen,” kata Ina.

    “Dan yang terbaik kita menemukan ketika tahun 2024, kita sudah melakukan lebih dari empat juta tes, kita menemukan kasus sebanyak 543 ribu. Karena empat juta tes masih kurang, tahun ini (2025) kita menargetkan delapan juta tes malaria,” lanjutnya.

    Saat ini, sekitar 90 persen penduduk Indonesia hidup di daerah bebas malaria. Ada lima provinsi yang sudah mencapai bebas malaria tingkat provinsi, yakni Bali, Jakarta, Banten, Jawa Barat, dan Jawa Timur.

    Ina menambahkan, Kemenkes memperkirakan pada tahun ini bisa menemukan sekitar 947 ribu. Kemenkes berharap pada tahun 2030, Indonesia bisa bebas dari malaria.

    (dpy/naf)

  • 10
                    
                        Marak Kasus Keracunan MBG, ICW Desak Program Dihentikan
                        Nasional

    10 Marak Kasus Keracunan MBG, ICW Desak Program Dihentikan Nasional

    Marak Kasus Keracunan MBG, ICW Desak Program Dihentikan
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Indonesia Corruption Watch (ICW) mendesak agar program Makan Bergizi Gratis (MBG) dihentikan setelah rentetan kasus
    keracunan MBG
    yang menimpa siswa di berbagai daerah.
    Setidaknya, sudah terdapat lebih dari 200 siswa yang menjadi korban keracunan akibat menyantap menu MBG.
    “Kualitas makanan yang disediakan tidak memenuhi standar gizi minimal. Itu mencakup segi kandungan protein, vitamin, maupun keragaman menu. Terdapat temuan siswa di sekolah disajikan telur rebus yang tak layak dikonsumsi. Di beberapa sekolah, siswa bahkan membuang makanan karena rasa yang tak sedap,” tulis peneliti ICW lewat keterangan resminya, dikutip Jumat (25/4/2025).
    ICW juga melihat adanya ketimpangan layanan dan kualitas MBG antara satu sekolah dengan sekolah lainnya.
    Salah satunya adalah temuan wadah makanan yang berbahan plastik tipis. Hal itu tentu berbahaya karena bahan kimia dapat keluar jika wadah ditaruh makanan panas.
    “Hal ini menunjukan tidak adanya standarisasi layanan dalam pelaksanaan MBG,” tulis ICW.
    “Mengacu pada hal-hal di atas, Presiden Prabowo harus menunjukkan tanggung jawabnya dengan menghentikan proyek MBG,” sambung ICW menegaskan.
    Setidaknya sudah terjadi sederet kasus keracunan massal akibat menu MBG selama 2025. Mulai kasus keracunan yang menimpa 78 siswa dari MAN 1 dan SMP PGRI 1 Cianjur, Jawa Barat.
    Bahkan Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) karena kejadian tersebut.
    Kedua adalah 13 siswa yang mengalami gejala muntah dan sakit perut akibat menu MBG ayam tepung yang diduga basi SDN 33 Kasipute, Bombana, Sulawesi Tenggara.
    Kemudian, sebanyak 60 siswa mengalami mual dan sakit perut setelah mengonsumsi makanan program MBG di SDN Proyonanggan 5 Batang, Jawa Tengah.
    Selanjutnya terjadi di SD Katolik Andaluri, Waingapu, Sumba Timur, di mana 29 siswa mengalami keracunan.
    Kelima, sebanyak 40 siswa juga mengalami keracunan massal usai mengkonsumsi menu MBG di SDN Alaswangi 2, Pandeglang, Jawa Barat.
    Terakhir, keracunan makanan juga dialami oleh 40 siswa setelah mengkonsumsi MBG di SDN 3 Dukuh, Sukoharjo, Jawa Tengah.
    Jika mengacu pada kasus-kasus keracunan MBG di atas, setidaknya terdapat 260 siswa yang menjadi korban. Mayoritas korban MBG tersebut mengeluhkan gejala mual, diare, hingga sakit perut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Harga Emas Selangit, Ini 6 Tempat Penghasil Emas Terbesar di Indonesia

    Harga Emas Selangit, Ini 6 Tempat Penghasil Emas Terbesar di Indonesia

    Jakarta

    Harga emas sempat naik hingga Rp 2 jutaan per gramnya. Kondisi ini terjadi untuk logam mulia keluaran Antam, Galeri24, dan UBS di Pegadaian.

    Indonesia termasuk negara yang memiliki cadangan emas yang besar. Paling terkenal adalah Freeport yang berada di Papua. Setidaknya, ada enam daerah yang paling dikenal menjadi sumbernya emas di Indonesia. Ini dia di antaranya dilansir Agincourt Resources seperti dilihat Kamis (24/4/2025).

    1. Kabupaten Mimika

    Mimika terletak di Provinsi Papua Bagian Tengah. Kabupaten ini berada di Distrik Tembagapura yang merupakan lokasi Tambang Emas Grasberg yang merupakan salah satu tambang emas terbesar di dunia.

    Dengan perkiraan cadangan emas sebesar 106,2 juta ons, tambang emas ini dapat menghasilkan sekitar 240 kg emas murni setiap harinya. Dalam satu dekade terakhir, produksi emas Grasberg mencapai produksi tertingginya pada tahun 2018, yaitu sebesar 2,7 juta ons. Angka tersebut meningkat sebesar 68,75% dibandingkan tahun sebelumnya.

    Namun, pada tahun 2019 dan 2020, produksinya mengalami penurunan yang cukup signifikan. Hal ini disebabkan oleh adanya peralihan pengelolaan tambang dari tambang terbuka menjadi tambang bawah tanah.

    Saat tambang bawah tanah beroperasi dengan kapasitas penuh pada tahun 2021, produksi emas meningkat menjadi 1,3 juta ton dan terus mencatat peningkatan pada tahun 2022. Pada tahun 2023, produksi emas Grasberg ditargetkan mencapai 1,8 juta ons.

    2. Banyuwangi

    Berada di Jawa Timur, ada gunung emas di Banyuwangi. Tepatnya berada di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, dan dikenal dengan nama Tumpang Pitu atau biasa disebut dengan Tambang Emas Tujuh Bukit.

    Aktivitas penambangan emas di Tambang Emas Tujuh Bukit dimulai sejak Desember 2016 di atas lahan seluas 4.998 hektare. Cadangan emas di tambang terbuka Tujuh Bukit sebanyak 702.000 ons, sedangkan untuk tambang bawah tanah terdapat sekitar 28 juta ons emas dengan estimasi masa penambangan hingga 40 tahun. Pada tahun 2022, Tujuh Bukit diperkirakan memproduksi emas sebanyak 124.000 ons.

    3. Halmahera

    Ada harta karun emas di Gosowong yang berlokasi di Kabupaten Utara Halmahera, Maluku Utara. Gosowong ditemukan dari eksplorasi greenfield di Pulau Halmahera, dengan total estimasi cadangan menurut dokumen Studi Kelayakan 2021 yang telah diupdate sebesar 860 ribu ons atau setara dengan 26,9 ton emas.

    Tambang Emas Gosowong mulai memproduksi emas pertamanya pada bulan Juli 1999. Saat ini penambangan terbuka di Gosowong telah berakhir.

    4. Pujon

    Pujon merupakan nama sebuah desa yang terletak di Kecamatan Kapuas Tengah, Kabupaten Kapuas, Provinsi Kalimantan Tengah. Desa Pujon sangat terkenal sebagai tempat tinggal masyarakat penambang emas, sehingga Desa Pujon kerap dijuluki sebagai Desa Emas. Hampir 99% masyarakat Pujon menambang emas dan menjadi mata pencaharian utama mereka.

    Cadangan emas di wilayah Pujon diperkirakan mencapai 40 juta ton, namun aktivitas penambangan masih dilakukan dengan cara-cara sederhana oleh masyarakat setempat.

    Setelah menemukan lokasi yang diduga mengandung emas, para penambang emas akan menggali tanah hingga menembus pasir. Setelah itu, dilakukan penyedotan tanah menggunakan mesin penyedot khusus yang dihubungkan dengan mesin lain yang dirancang untuk menyaring pasir dengan air. Di bagian saringan inilah bijih emas akan dipisahkan. Jika beruntung, dalam sekali kerja, seorang penambang bisa mendapatkan 1-2 ons bijih emas.

    5. Sumbawa

    Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, dikenal memiliki tambang emas bernama Batu Hijau, tepatnya di Kecamatan Jereweh dan Sekongkang, Kabupaten Sumba. Tambang ini mulai beroperasi pada tahun 2000 dengan luas area mencapai 25.000 hektare.

    Batu Hijau terindikasi memiliki cadangan emas sebesar 9.190 juta ons. Sejak pertama kali beroperasi hingga saat ini, Batu Hijau telah memproduksi sekitar 8,7 juta ons emas. Pada tahun 2020, Batu Hijau mencapai level produksi tertingginya, yakni sebesar 4,12 juta ons emas.

    6. Sumatra

    Pulau Sumatra khususnya di Sumatra Utara terdapat tambang emas dengan luas total 130.252 hektar atau 1.303 km² dan luas wilayah operasinya 509 hektar per Januari 2022. Dikelola oleh PT Agincourt Resources (PTAR), hingga Juni 2022, sumber daya mineralnya sebesar 6,5 juta ons emas dan 64 juta ons perak.

    PTAR telah melaksanakan program eksplorasi lanjutan dan hingga Juni 2023, PTAR memiliki total sumber daya sebesar 7,5 juta ons emas dan 72 juta ons perak serta cadangan bijih sebesar 4,5 juta ons emas dan 39 juta ons perak.

    (ask/fay)

  • Gempa Megathrust di RI Hanya Tunggu Waktu, BMKG Ungkap Zona Merahnya

    Gempa Megathrust di RI Hanya Tunggu Waktu, BMKG Ungkap Zona Merahnya

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Indonesia dikepung tiga lempeng tektonik yang berada dalam cakupan Cincin Api Pasifik (Pacific Ring of Fire). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan hal ini menyebabkan Indonesia rawan gempa.

    Lempeng-lempeng tersebut berada di laut, sehingga gempa yang terjadi bisa memicu tsunami ketika berkekuatan dahsyat dengan kedalaman dangkal.

    BMKG pernah menyebut setidaknya ada 6.000 kali kejadian gempa yang mengguncang Indonesia setiap tahunnya. Tentu, dengan kekuatan, jenis, dan episenter bervariasi.

    Sepanjang April 2025, BMKG mencatat lebih dari 195 kejadian gempa di wilayah Indonesia. Bahkan, ada 30 gempa berkekuatan di atas M5,0 sejak 3 Maret 2025 hingga 14 April 2025.

    Foto: Peta Gempa M5,0+ Terbaru (per 14 April 2025). (Dok. BMKG)
    Peta Gempa M5,0+ Terbaru (per 14 April 2025). (Dok. BMKG)

    Gempa Makin Sering Terjadi

    Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam sebuah webinar beberapa waktu lalu mengungkapkan, kejadian gempa bumi di Indonesia menunjukkan tren peningkatan. Dia pun mengingatkan pentingnya pendekatan mitigasi bencana geohidrometeorologi.

    Tidak hanya gempa bumi dan tsunami, tetapi juga bencana hidrometeorologi yang semakin meningkat akibat perubahan iklim.

    Selain karena ada di jalur pertemuan 3 lempeng, jelas Dwikorita, di Indonesia terdapat 14 segmen sumber gempa subduksi/ megathrust, serta 402 segmen sumber gempa sesar aktif yang sudah teridentifikasi. Juga, masih banyak lagi yang belum teridentifikasi.

    “Aktivitas kegempaan yang termonitor BMKG mengalami lompatan. Berdasarkan data aktivitas data gempa jangka panjang, ada pola kejadian gempa di Indonesia terus meningkat setiap tahun,” katanya.

    “Rata-rata kejadian gempa di tahun 1990-2008 sekitar 2.254 gempa per tahun. Namun, tahun 2009-2017 meningkat jadi 5.389 kejadian gempa. Kemudian melompat mulai tahun 2018-2019, bahkan 2020 ya, melompat bahkan 2018 itu 12.062, 2019 itu masih 11.731,” ucap Dwikorita.

    Lalu, terjadi lonjakan kejadian gempa yang signifikan di tahun 2024. Tercatat ada 29.869 kali kejadian gempa, dengan jumlah alat kurang lebih sama dengan tahun 2023.

    “Poinnya di sini memang terjadi tren peningkatan aktivitas kegempaan. Terutama untuk gempa dangkal ini memang meningkat. Juga ada fenomena patahan-patahan aktif di darat semakin banyak yang jadi sumber gempa,” terangnya.

    Lebih lanjut, ia menjelaskan pada 2024 ada 20 gempa di Indonesia yang sifatnya merusak. Sementara dari 2018-2023, ada 119 kali gempa merusak.

    “Jadi tadi, ada sedikit penurunan dari tahun 2020-2023 meski masih 11.000-an, tapi gempa merusaknya semakin meningkat,” papar Dwikorita.

    Dalam kesempatan tersebut, Dwikorita juga mengaku, mewaspadai 2 segmen megathrust yang ada di Indonesia. Sebagai catatan, disebutkan ada 13 segmen megathrust di Indonesia.

    Dari 13 segmen itu, ada 2 segmen yang telah ratusan tahun belum mengeluarkan energi. Sehingga, masuk dalam fokus perhatian BMKG. Hal itu, ujar Dwikorita, sesuai dengan tugas BMKG yang diamanahkan Undang-Undang.

    Sebagai lembaga yang bertanggung jawab, jelasnya, sesuai Undang-Undang Nomor 31/2009 dan turunannya, tugas utama BMKG itu memberikan layanan berupa informasi, info dini gempa bumi, dan peringatan dini Tsunami. Juga informasi tentang cuaca dan iklim, serta informasi kualitas udara dan peringatan dininya.

    “Sehingga, kami harus terus mewaspadai zona seismic gap yang ada di Selatan Banten dan Selat Sunda, sudah ada sejak tahun 1757 dan di Wilayah Mentawai-Siberut itu sudah sejak 1797. Sudah lebih 227 tahun. Sudah seharusnya kami bersiap untuk itu,” ungkapnya.

    Seismic gap megathrust Selat Sunda, kata dia sudah mencapai 267 tahun dan seismic gap di Mentawai-Siberut sudah 227 tahun.

    Padahal, lanjutnya, megathrust Nankai di Jepang “hanya” 78 tahun dan sudah lepas. Begitu juga dengan megathrust Tohoku-Oki yang sudah lepas juga di tahun 2011, ada seismic gap 176 tahun.

    Kemudian, megathrust Aceh-Andaman yang juga sudah rilis energi, dengan seismic gap 97 tahun.

    “Nah yang belum terjadi yang sedang ditunggu itu adalah di Selat Sunda dan di Mentawai-Siberut, sudah lebih dari 227 tahun. Sehingga, sudah seharusnya kami untuk bersiap untuk itu. Teknologi kita tingkatkan, kita bangun terus sistemnya,”katanya.

    Dia pun memaparkan data yang menunjukkan aktivitas gempa terlihat jarang di zona seismic gap Selat Sunda.

    “Kenapa kita sebut seismic gap di situ karena memang ada kekosongan. Ada gap. Dan di situ kita khawatir akan terlepas sewaktu-waktu. Karena masanya sudah terlewati,” warning Dwikorita.

    Daftar 13 Segmen Megathrust Ancam Wilayah RI

    Mengacu pada Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia tahun 2017, berikut daftar 13 segmen megathrust yang mengancam Indonesia:

    1. Megathrust Mentawai-Pagai dengan potensi gempa M8,9

    2. Megathrust Enggano dengan potensi gempa M8,4

    3. Megathrust Selat Sunda dengan potensi gempa M8,7

    4. Megathrust Jawa Barat-Jawa Tengah dengan potensi gempa M8,7

    5. Megathrust Jawa Timur dengan potensi gempa M8,7

    6. Megathrust Sumba dengan potensi gempa M8,5

    7. Megathrust Aceh-Andaman dengan potensi gempa M9,2

    8. Megathrust Nias-Simelue dengan potensi gempa M8,7

    9. Megathrust Batu dengan potensi gempa M7,8

    10. Megathrust Mentawai-Siberut dengan potensi gempa M8,9

    11. Megathrust Sulawesi Utara dengan potensi gempa M8,5

    12. Megathrust Filipina dengan potensi gempa M8,2

    13. Megathrust Papua dengan potensi gempa M8,7.

    (fab/fab)

  • Pesona Teluk Gurita, Destinasi Wisata Religi Indah di Nusa Tenggara Timur

    Pesona Teluk Gurita, Destinasi Wisata Religi Indah di Nusa Tenggara Timur

    Liputan6.com, Bandung – Nusa Tenggara Timur atau NTT merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang dikenal dengan keindahan alamnya yang luar biasa. Terletak di bagian timur Indonesia, NTT memiliki banyak pulau eksotis yang menawarkan pesona alam bagaikan surga tersembunyi.

    Wilayah ini didominasi oleh perbukitan, savana, dan laut biru yang membentang luas. Kemudian kekayaan alam tersebut menjadikan NTT sebagai destinasi favorit bagi para pencinta wisata alam dan petualangan.

    Salah satu keunggulan NTT adalah pantai-pantainya yang mempesona karena pantai-pantai di sini memiliki pasir putih yang lembut, air laut yang jernih, dan terumbu karang yang masih terjaga keasriannya.

    Pantai-pantai seperti Pantai Nihiwatu di Sumba, Pantai Pink di Pulau Komodo, hingga Pantai Tablolong di Kupang menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.

    Selain pantai, NTT juga memiliki kawasan perairan laut yang spektakuler dengan beberapa di antaranya merupakan salah satu lokasi menyelam terbaik di dunia. Lautan di wilayah ini menjadi rumah bagi berbagai spesies laut yang langka termasuk ikan pari manta dan penyu.

    Tidak hanya alamnya yang memesona, masyarakat NTT juga terkenal ramah dan penuh dengan kebudayaan lokal yang kuat. Kemudian terdapat wisata alam sekaligus wisata religi mempesona yaitu Patung Bunda Maria di Teluk Gurita.