Video: Kepala BGN Sebut Insiden Siswa di Sukoharjo Keracunan MBG Human Error
kab/kota: Sukoharjo
-

Video: Respons BPOM soal Siswa Keracunan Menu MBG di Sukoharjo
Video: Respons BPOM soal Siswa Keracunan Menu MBG di Sukoharjo
-

Politik sepekan, stafsus Rudi Valinka sampai wacana pertemuan Prabowo-Mega
Jakarta (ANTARA) – Beberapa peristiwa politik dalam sepekan terakhir menjadi sorotan, mulai dari pelantikan staf khusus menteri sampai dengan wacana pertemuan Presiden Prabowo Subianto dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Berikut lima berita pilihan ANTARA yang dapat kembali dibaca:
1. Meutya akui tak tahu “Rudi Valinka” yang dilantiknya sebagai stafsus
Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid mengaku tidak tahu soal pegiat sosial Rudi Valinka yang disebut-sebut merupakan Rudi Sutanto yang baru saja dilantik olehnya sebagai Staf Khusus Menteri Bidang Strategis Komunikasi di Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) RI.
Pada Senin pagi, Meutya diketahui melantik lima direktur jenderal serta sejumlah staf ahli dan staf khusus menteri di lingkungan Kementerian Komunikasi dan Digital. Salah satu staf khusus yang dilantik, yakni Rudi Sutanto bersama dua lainnya, yakni Aida Rezalina sebagai Staf Khusus Menteri Bidang Hubungan Antarlembaga dan Program Strategis, serta Raline Rahmat Shah sebagai Staf Khusus Menteri Bidang Kemitraan Global dan Edukasi Digital.
Selengkapnya baca di sini.
2. Sekjen Gerindra harap pertemuan Megawati-Prabowo terlaksana Januari
Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani berharap pertemuan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Presiden RI Prabowo Subianto yang juga Ketua Umum Partai Gerindra dapat terlaksana pada bulan Januari ini.
“Saya berdoa mudah-mudahan bisa bulan ini. Makin cepat, makin bagus,” kata Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu.
Selengkapnya baca di sini.
3. Menko Yusril sebut MK berpeluang batalkan parliamentary threshold
Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra menyebut Mahkamah Konstitusi (MK) berpeluang membatalkan parliamentary threshold atau ambang batas parlemen sebesar empat persen suara sah nasional.
“Setelah ada putusan presidential threshold, kemungkinan besar MK juga membatalkan parliamentary threshold yang selama ini selalu dipersoalkan oleh partai-partai politik,” kata Yusril Ihza Mahendra di Denpasar, Bali, Senin malam (13/1).
Selengkapnya baca di sini.
4. Istana pastikan insiden MBG di Sukoharjo ditangani sesuai SOP
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi memastikan insiden anak-anak diduga mengalami gejala keracunan saat menyantap makan bergizi gratis (MBG) di Sukoharjo, Jawa Tengah, ditangani cepat sesuai dengan standar prosedur operasional (SOP) yang berlaku.
Hasan di Jakarta, Kamis (16/1), menyebutkan 40 anak yang mual dan muntah-muntah langsung diobati di puskesmas terdekat. Kondisi mereka saat ini sudah membaik.
Selengkapnya baca di sini.
5. Gugum Ridho Putra terpilih jadi Ketua Umum PBB periode 2025–2030
Gugum Ridho Putra terpilih menjadi Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Bulan Bintang (PBB) periode 2025–2030 pada Muktamar VI PBB di Denpasar, Bali, Rabu.
“Saya telah menerima dan berkomitmen untuk memegang posisi jabatan sebagai Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat PBB,” kata Gugum Ridho Putra di Denpasar, Rabu.
Selengkapnya baca di sini.
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2025 -

Video: Respons Prabowo soal Insiden Keracunan Makan Gratis di Sukoharjo
Video: Respons Prabowo soal Insiden Keracunan Makan Gratis di Sukoharjo
-

Bahas progres MBG, Kepala BGN dipanggil Presiden Prabowo
Sumber foto: Antara/elshinta.com.
Bahas progres MBG, Kepala BGN dipanggil Presiden Prabowo
Dalam Negeri
Editor: Sigit Kurniawan
Jumat, 17 Januari 2025 – 15:48 WIBElshinta.com – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyambangi Istana Kepresidenan, Jakarta, memenuhi panggilan Presiden RI Prabowo Subianto untuk membahas progres program Makan Bergizi Gratis (MBG).
“Ya kami dipanggil untuk membicarakan masalah program Makan Bergizi Gratis,” kata Dadan di Kawasan Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat.
Dadan mengatakan salah satu hal yang akan dibahas ialah tentang insiden gejala keracunan MBG di Sukoharjo, Jawa Tengah.
“Akan kami laporkan (soal insiden keracunan MBG di Sukoharjo),” kata Dadan.
Insiden MBG di Sukoharjo tersebut terjadi pada Kamis (16/1), diketahui sebanyak 40 siswa di SDN Dukuh 03 Sukoharjo mengalami keracunan usai memakan menu program makan bergizi gratis (MBG).
Pada hari yang sama, Kepala BGN Dadan mengatakan penyebab keracunan tersebut terjadi karena kesalahan pengolahan ayam yang pada saat itu menjadi menu makan bergizi gratis di SDN Dukuh 03 Sukoharjo.
Dadan juga menyatakan tak menunggu lama setelah anak-anak menunjukkan gejala mual dan muntah-muntah, petugas kesehatan langsung bergerak cepat. Selanjutnya menu yang diedarkan kepada siswa ditarik dan diganti.
Seluruh hidangan ayam tersebut, salah satunya ayam krispi diganti dengan telur rebus.
Saat ditanya, apakah kejadian itu diakibatkan adanya kesalahan teknis dalam penyajian menu MBG, Dadan mengakui hal itu.
“Teknis pengolahan. Detailnya menyusul, ya,” katanya.
Program MBG menjadi program prioritas dari Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming Raka.
Program ini secara resmi diluncurkan pada pekan lalu Senin (6/1) di 190 titik wilayah Indonesia.
Pada tahap awal Program MBG akan menyasar sekitar 3 juta penerima manfaat dalam tiga bulan pertama, dengan target meningkat menjadi 6 juta penerima pada tiga bulan berikutnya.
Penerima manfaat meliputi anak-anak usia PAUD hingga SMA, balita, ibu hamil, dan ibu menyusui. Untuk mendukung pelaksanaan, sebanyak 937 dapur umum telah disiapkan.
Sumber : Antara
-

Kepala BGN Ungkap Penyebab 40 Siswa Keracunan Makan Bergizi Gratis di Sukoharjo
Jakarta, Beritasatu.com – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengatakan insiden 40 siswa SD keracunan menu makan bergizi gratis di Sukoharjo, Jawa Tengah murni karena masalah teknis, tidak ada unsur kesengajaan.
Siswa tersebut keracunan setelah makan ayam marinasi atau crispy yang diduga ada kesalahan dalam pengolahannya.
“Ini adalah kesalahan murni teknis. Alhamdulillah, sudah teratasi. Ketika makanan ayam crispy dibagikan, petugas kami segera menyadari ada hal yang kurang beres. Sisa 2.400 porsi langsung ditarik dan diganti dengan menu telur,” ujar Dadan di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (17/1/2025).
Menurut Dadan, anak-anak yang terdampak langsung mendapatkan penanganan dari petugas Puskesmas setempat.
“Anak-anak yang terkena dampak sudah sembuh dan hari ini kembali bersekolah. Mereka juga kembali menerima layanan makan bergizi dengan pendampingan petugas Puskesmas,” jelasnya.
Dadan menambahkan, sejak awal pelaksanaan program makan bergizi gratis, BGN telah menetapkan standar ketat terkait pemenuhan kalori, komposisi gizi, higienitas, dan keamanan pangan (food safety).
Ia menekankan bahwa program ini hanya boleh dilaksanakan oleh petugas terlatih untuk mengantisipasi kejadian serupa.
“Kejadian di Sukoharjo berlangsung sebentar karena respons cepat dari tim di lapangan. Pak Presiden (Prabowo Subianto) mengapresiasi penanganan ini dan menilai bahwa insiden seperti ini bisa saja terjadi kapan saja, terutama dalam program sebesar ini,” tambah Dadan.
Ia juga menjelaskan bahwa selama proses uji coba, insiden serupa tidak pernah terjadi berkat protokol yang ketat.
Namun, kini dengan cakupan program yang lebih luas dan sorotan media, setiap kejadian akan lebih mudah terdeteksi dan disoroti.
“Kami bersyukur semuanya dapat teratasi dengan cepat. Ini menjadi evaluasi kami untuk memastikan kejadian seperti ini tidak terulang,” tutup Dadan.
-

Presiden apresiasi penanganan insiden MBG di Sukoharjo
Sumber foto: Antara/elshinta.com.
Kepala BGN: Presiden apresiasi penanganan insiden MBG di Sukoharjo
Dalam Negeri
Editor: Sigit Kurniawan
Jumat, 17 Januari 2025 – 22:24 WIBElshinta.com – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Prof. Dadan Hindayana menyebut Presiden Prabowo Subianto mengapresiasi penanganan cepat terhadap insiden terkait makan bergizi gratis (MBG) di salah satu SD di Sukoharjo, Jawa Tengah.
Dalam rapat yang membahas percepatan dan evaluasi MBG di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat, Presiden kepada menteri-menteri dan kepala lembaga menyebut insiden semacam itu dapat terjadi.
Oleh karena itu, BGN pun menegaskan setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) bekerja sesuai standar prosedur operasional (SOP) yang ditetapkan, termasuk untuk menangani insiden keracunan makanan, yang diduga dialami anak-anak SD di Sukoharjo dalam minggu ini.
“Kejadian di Sukoharjo itu hanya berlangsung sebentar saja, dan (SPPG setempat) segera mengganti menu yang kurang baik, sehingga Pak Presiden apresiasi untuk hal itu, dan beliau menilai ini hal yang bisa saja terjadi,” kata Kepala BGN menjawab pertanyaan ANTARA saat jumpa pers selepas rapat di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.
Dalam kesempatan yang sama, Dadan kembali menekankan dalam pelaksanaan makan bergizi gratis, ada tiga faktor yang menjadi perhatian, yaitu pemenuhan kalori sesuai dengan tahap perkembangan penerima manfaat, komposisi gizi, dan aspek higienis/keamanan makanan (food safety).
“Ini dari awal sudah menjadi concern (perhatian, red.) kami sehingga program ini tidak bisa leluasa dikerjakan oleh siapa saja, dan harus ada pegawai yang cepat tanggap dan reaksinya cepat,” sambung Kepala BGN.
Di hadapan wartawan, Dadan kembali menekankan insiden di Sukoharjo itu murni kesalahan teknis, dan tidak ada kesengajaan. Dia menyebut tak lama setelah ada anak-anak yang menunjukkan gejala mual dan muntah-muntah, petugas SPPG setempat langsung menarik makanan yang mereka edarkan. Jumlahnya ada 2.400 porsi yang ditarik.
“Segera ditarik, digantikan dengan telur. Kemudian, anak yang 40 orang langsung ditangani oleh petugas puskesmas dan sudah sembuh, dan hari ini mereka sudah sekolah lagi, dan diberikan pelayanan makan, dan didampingi oleh petugas puskesmas, makan di sekolah dan normal. Jadi tidak ada masalah,” kata Dadan Hindayana.
Sebanyak 40 anak-anak SDN Dukuh 03 Sukoharjo mual dan muntah-muntah setelah menyantap menu makan bergizi, Kamis (16/1). Menu yang diduga bermasalah saat itu ialah ayam goreng yang diyakini kurang matang.
Tak lama setelah kejadian itu, menu-menu yang diedarkan langsung ditarik, dan anak-anak tersebut mendapatkan menu baru berupa telur.
Sumber : Antara
-

Prabowo Maklumi Kasus Keracunan Siswa karena Makan Bergizi Gratis
Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto mengapresiasi gerak cepat dari Badan Gizi Nasional (BGN) dalam mengatasi kasus keracunan dari 40 siswa SDN Dukuh 03 Sukoharjo, Jawa Tengah usai menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG)
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana memastikan bahwa Kepala Negara pun memaklumi adanya peluang terjadinya kesalahan teknis dalam penyelenggaraan program andalannya tersebut.
Hal ini disampaikan olehnya usai mengikuti rapat terbatas untuk membahas percepatan implementasi program Makan Bergizi Gratis (MBG)di Istana Merdeka, Jakarta, pada Jumat (17/1/2025).
“Kejadian Di Sukuharjo itu hanya berlangsung sebentar saja dan [kami] segera mengganti menu yang kurang baik. Sehingga Pak Presiden apresiasi [langkah itu] dan beliau menilai ini hal yang bisa saja terjadi ini kapan saja,” tuturnya kepada wartawan.
Lebih lanjut, Dadan menekankan bahwa kondisi keracunan di Sukoharjo adalah kesalahan murni teknis dan tidak ada kesengajaan yang sudah teratasi secara langsung oleh petugas di lapangan.
Dadan menyebut saat makanan dibagikan oleh petugas, pihaknya segera menyadari bahwa ada hal yang kurang elok terkait dengan kondusi menu ayam goreng tepung yang disajikan.
Oleh sebab itu, Dadan melanjutkan bahwa sisa 2400 buah makanan yang bakal disajikan segera ditarik dan digantikan dengan telur. Sementara, anak yang mengalami keracunan hingga 40 orang langsung ditangani oleh Petugas Puskesmas.
“Mereka sudah sembuh, dan hari ini mereka sudah sekolah lagi dan diberikan pelayanan makan dan didamping oleh petugas Puskesmas. Mereka makan di sekolah dan normal. Jadi tidak ada masalah,” imbuhnya.
Dadan melanjutkan bahwa tentunya kejadian tersebut turut menjadi perhatian dari Prabowo. Apalagi, sebelum berjalan terdapat sejumlah Standari Operasional Prosedur (SOP) yang terus diwanti-wanti oleh orang nomor satu di Indonesia itu.
“Pertama, pemenuhan kalori sesuai dengan tahap perkembangan. Kedua, komposisi gizi. Ketiga, higinis dan food safety. Jadi ini dari awal memang sudah menjadi concern kami sehingga program ini tidak bisa leluasa dikerjakan oleh siapa saja dan harus ada pegawai yang cepat tanggap dan reaksinya cepat,” pungkas Dadan.
-

Istana Buka Suara Usai 40 Siswa di Sukoharjo Keracunan Makan Bergizi Gratis
Bisnis.com, JAKARTA – Istana Kepresidenan angkat bicara terkait dengan kasus keracunan dari 40 siswa SDN Dukuh 03 Sukoharjo, Jawa Tengah usai menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kepala Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi mengaku bahwa kejadian tersebut menjadi evaluasi bagi pemerintah demi memperketat pelaksanaan Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam menyajikan menu MBG.
“Kejadian semacam ini akan menjadi evaluasi yang amat penting bagi BGN untuk memperketat pelaksanaan SOP dalam setiap rantai proses penyiapan MBG. Sehingga kualitas dan kehigienisan makanan bisa terjamin,” ujarnya melalui pesan teks, Jumat (17/1/2025).
Hasan menyebut bahwa setelah berkoordinasi dengan Badan Gizi Nasional (BGN), maka dirinya menemukan bahwa dari 40 anak yang memakan ayam yang dimarinasi mengalami mual dan muntah-muntah sudah ditangani dan diobati di puskesmas terdekat dan keadaannya sudah kembali membaik.
Selanjutnya, kata Hasan, sesuai SOP yang diterapkan dalam MBG adalah sekolah melaporkan kepada SPPG dan Puskesmas jika ada kejadian yang tidak diinginkan. Makanan langsung ditarik oleh SPPG dan kemudian diganti dengan menu lain.
Tak hanya itu, dia melanjutkan bahwa SOP lainnya yang diterapkan oleh BGN adalah bahwa di setiap SPPG harus menyimpan sampel makanan selama 2×24 jam.
“Sehingga kalau ada kejadian yang tidak diinginkan, seperti yang terjadi di Sukoharjo, penyebabnya bisa dilacak dengan cermat. Saat ini sampel makanan yang disiapkan di SPPG tersebut sedang diperiksa oleh Dinas Kesehatan,” pungkas Hasan.
-

Prabowo Panggil Kepala BGN Ke Istana, Bahas Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis
Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto memanggil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana ke Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (17/1/2025) sore.
Tiba sekitar pukul 14.06 WIB, Dadan terlihat terburu-buru untuk masuk ke dalam lingkungan Istana. Dia pun tak menampik ada beberapa kementerian/lembaga terkait yang dipanggil untuk melakukan evaluasi terkait program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Maklum, baru sepekan berjalan terdapat banyak pekerjaan rumah yang harus segera dikaji kembali oleh pemerintah. Tak hanya menu susu yang selalu dipertanyakan masyarakat, terbaru kasus keracunan yang terhadap 40 siswa di SDN Dukuh 03 Sukoharjo, Jawa Tengah usai menyantap menu ayam goreng tepung.
“Kami dipanggil untuk membicarakan masalah program Makan Bergizi Gratis. Keterangan lebih lanjut setelah rapat ya,” ujarnya kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Jumat (17/1/2025) sore.
Wartawan pun memperdalam pertanyaan terkait laporan yang ingin disampaikan oleh Dadan, apakah salah satunya termasuk kasus keracunan?
Namun, enggan menjawab lebih Dadan menjanjikan akan menjawab semua pertanyaan usai menghadap Kepala Negara.
“Nanti aja. Saya harus laporan. Akan kami laporkan Nanti aja nanti aja. Saya mau laporan,” imbuhnya.
Bahkan, saat ditanyakan terkait dengan pengawasan sehingga terjadinya kecolongan banyak siswa yang keracunan. Dadan masih dengan sikap yang sama bahwa jawaban akan diberikan usai dia memberikan laporan.
“Aman aman aman [kami selalu awasi],” pungkas Dadan.
