kab/kota: Sukabumi

  • Kombes Pol. Dr. Susatyo Purnomo Condro, S.H., S.I.K., M.Si. – Halaman all

    Kombes Pol. Dr. Susatyo Purnomo Condro, S.H., S.I.K., M.Si. – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Komisaris Besar Polisi Doktor atau Kombes Pol. Dr. Susatyo Purnomo Condro, S.H., S.I.K., M.Si. adalah seorang perwira menengah (Pamen) di dalam Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri).

    Di Polri, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro diamanahkan untuk bertugas di wilayah hukum Kepolisian Resort Metro Jakarta Pusat (Polrestro Jakpus).

    Di Polrestro Jakpus, Susatyo mendapat kepercayaan untuk mengemban jabatan sebagai Kapolres.

    Kombes Susatyo Purnomo sudah menduduki posisi jabatan sebagai Kapolres Metro Jakarta Pusat sejak Desember 2023.

    Saat itu, ia menggantikan posisi jabatan Kombes Komarudin.

    Sebelum itu, polisi kelahiran 24 November 1977 ini sempat terlebih dahulu menjabat sebagai Penyidik Tindak Pidana Madya TK II Bareskrim Polri.

    Rekam jejak karier

    Perjalanan karier Kombes Susatyo Purnomo Condro telah malang melintang di Polri.

    Kombes Susatyo adalah lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1998.

    Berbagai jabatan strategis di Polri pun sudah pernah ia emban.

    Ia mengawali kariernya sebagai Pamapta Poltabes Semarang pada tahun 1999.

    Setelah itu, kariernya terus meningkat seiring berjalannya waktu.

    Susatyo tercatat pernah menjabat sebagai Kapolsek Kartasura Polres Sukoharjo (2000), Wakasat Reskrim Polresta Surakarta (2002), dan Wakasat Reskrim Polrestro Jakarta Selatan (2006).

    Selain itu, Susatyo juga sempat menduduki posisi jabatan sebagai Kasat Reskrim Polrestro Jakarta Utara (2010) dan Kanit IV Ditreskrimsus Polda Metro Jaya (2011).

    Karier alumni Akpol 1998 ini makin moncer setelah ia didapuk sebagai Kapolsek Metro Pademangan pada 2012.

    Pada 2014, Susatyo ditunjuk menjadi Kapolsek Metro Gambir.

    Satu tahun kemudian, ia dipercaya menjadi Kabag Ops Polres Metro Jakarta Pusat.

    Lalu, Susatyo Purnomo Condro diutus untuk menduduki posisi jabatan sebagai Kapolres Madiun Kota pada 2016.

    Tak berselang lama, Susatyo dimutasi menjadi Kapolres Sukabumi Kota pada 2017.

    Pada 2019, ia kemudian ditugaskan untuk mengisi kursi jabatan sebagai Wakapolres Metro Jakarta Pusat.

    Karier Susatyo tak berhenti di situ.

    Pada 2020, ia diangkat menjadi Direktur Reserse Narkoba Polda Banten.

    Dua tahun kemudian, ia dimutasi menjadi Penyidik Tindak Pidana Madya Bareskrim Polri.

    Barulah pada tahun 2023 Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro diangkat menjadi Kapolrestro Jakpus.

    (Tribunnews.com/Rakli)

  • Pendapatan Pajak Air Permukaan Masih Loyo, 5.800 Perusahaan Tidak Punya Izin!

    Pendapatan Pajak Air Permukaan Masih Loyo, 5.800 Perusahaan Tidak Punya Izin!

    JABAR EKSPRES – Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jawa Barat ( Jabar ) sepertinya kurang optimal dalam mengelola pajak air permukaan yang jadi kewenangan provinsi.

    Hal ini terlihat dari perolehan pendapatan pajak air permukaan yang turun sebesar Rp 70 miliar pada tahun 2023 lalu. Sedangkan pada 2022 perolehannya mencapai Rp 90 miliar.

    Lakukan Pemetaan

    Kepala Dinas ESDM Jabar Ai Saadiyah Dwidaningsih mengatakan, untuk meningkatan pendapatan pajak air tanah pihaknya sudah melakukan pemetaan ulang sumber sumur-sumur air tanah di wilayah Jawa Barat.

    ‘’Ini juga dilakukan untuk kepentingan konservasi dan mendongkrak potensi pajak dari penggunaan air di wilayah Jawa Barat,’’ ujar Ai Saadiyah dalam keterangannya kepada Jabar Ekspres, Rabu, (29/01/2025).

    BACA JUGA: KPK Soroti Penagihan Pajak Air Permukaan di Jabar yang Belum Maksimal

    Menurutnya, untuk zona konservasi untuk ait tanah sudah ditetapkan dan banyak didominasi berada di wilaya Jawa Barat bagian selatan.

    Di wilayah itu terbagi menjadi 2 zona. Yaitu wilayah Cisadea-Cibareno meliputi Kabupaten dan Kota Sukabumi, Cianjur, dan sebagian Kabupaten Bandung.

    Berikutnya wilayah Ciwulan – Cilaki yang meliputi Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya, sebagian Kota Tasikmalaya, dan Kabupaten Pangandaran.

    Untuk kewenangan yang ada di provinsi Jawa Barat adalah pendekatannya air yang ada di atas permukaan wilayah sungai.

    Sedangkan untuk air tanah, Dinas ESDM mencatat ada sekitar 6 ribu titik sumur yang tersebar di Jawa Barat.

    BACA JUGA: Tarif Iuran BPJS Kesehatan Naik? Begini Kata Menkes!

    Akan tetapi baru sekitar 200 titik sumur yang memiliki izin pengambilan air tanah. Sehingga, Dinas ESDm akan melakukan revitalisasi dan memetakan kembali keberadaan sumur-sumur air tanah itu.

    Setelah itu, pihaknya akan melakukan singkronisasi data untuk penetapan Nilai Perolehan Air Tanah (NP) bersama pemerintah daerah atau Kota/Kabupaten di Jabar.

    ‘’Kami juga akan melakukan sosialisasi dan FGD terkait harga baku air di wilayah kerja masing-masing cabang dinas,’’ ujarnya.

    Perolehan Pajak Berdasarkan LHP

    Untuk diketahui, pajak air tanah merupakan salah satu pundi-pundi pendapatan daerah yang bisa memberikan kontribusi signifikan untuk kas daerah.

  • Optimalkan Pajak, Dinas ESDM Bakal Sisir Perusahan Pengelola Air Permukaan

    Optimalkan Pajak, Dinas ESDM Bakal Sisir Perusahan Pengelola Air Permukaan

    JABAR EKSPRES – Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jabar bakal merevitalisasi dan memeta ulang sumur-sumur air tanah di wilayah Jawa Barat. Selain untuk kepentingan konservasi, itu juga untuk mendongkrak potensi pajak dari penggunaan air di wilayah Jabar.

    Kepala Dinas ESDM Jabar Ai Saadiyah Dwidaningsih mengungkapkan, zona konservasi air tanah yang berada di wilayah provinsi juga telah ditetapkan.

    Wilayah itu cenderung ada di kawasan Jabar Selatan, yakni terbagi dalam dua kategori wilayah, yaitu Cisadea-Cibareno meliputi Kabupaten dan Kota Sukabumi, Cianjur, dan sebagian Kabupaten Bandung.

    Berikutnya wilayah Ciwulan – Cilaki yang meliputi Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya, sebagian Kota Tasikmalaya, dan Kabupaten Pangandaran. “Pendekatannya adalah wilayah sungai,” jelasnya.

    BACA JUGA: Wacana Kota Cimahi Perluas Wilayah, DPRD Soroti Kebutuhan Anggaran

    Ai melanjutkan, dalam catatannya setidaknya ada sekitar 6 ribu titik sumur yang tersebar. Tapi baru ada sekitar 200 titik sumur yang memiliki izin sumur. Karena itulah, pihaknya bakal mengoptimalkan upayak revitalisasi maupun pemetaan ulang atas sumur-sumur air tanah itu.

    Selain itu, Dinas ESDM juga bakal mensingkronkan data penetapan Nilai Perolehan Air Tanah (NP) bersama pemerintah daerah atau Kota Kabupaten di Jabar. Termasuk memperbanyak sosialisasi dan FGD terkait harga baku air di wilayah kerja masing-masing cabang dinas.

    Di ketahui, pajak air merupakan salah satu pundi-pundi pendapatan daerah. Berdasarkan data Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK, realisasi pendapatan Pajak Air Permukaan Pemprov Jabar di tahun 2023 tercatat di angka Rp 70,684 miliar. Angka itu turun jika dibanding realisasi di 2022 yang tembus Rp 90,579 miliar.

    BACA JUGA: Batalkan Sertipikat di Wilayah Pagar Laut Desa Kohod, Menteri Nusron: Dilakukan dengan Prosedur yang Benar

    Angka realisasi Pajak Air Permukaan itu memang masih sangat kecil dibanding berbagai komponen pajak lainnya. Misalnya pajak kendaraan bermotor yang menyentuh Rp 9,201 triliun. Ataupun bea balik nama kendaraan bermotor di angka Rp 6,012 triliun.

    Sementara itu, BPS sempat mencatat jumlah perusahaan pemakai air permukaan di 2014 yang mengantongi izin, pada wilayah Cisadea-Cibareno ada 107 perusahaan. Sedangkan untuk wilayah Ciwulan ada 43 perusahaan.(son)

  • Kang Dedi Mulyadi Rencanakan Ngantor di Gedung Bakorwil I Kota Bogor

    Kang Dedi Mulyadi Rencanakan Ngantor di Gedung Bakorwil I Kota Bogor

    JABAR EKSPRES – Gedung Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah I (Bakorwil) Kota Bogor menjadi salah satu pilihan Gubernur Jawa Barat (Jabar) Terpilih, Dedi Mulyadi untuk berkantor.

    Hal itu disampaikan pria yang akrab disapa Kang Dedi Mulyadi (KDM) itu melalui unggahan akun YouTube pribadinya belum lama ini.

    Diketahui KDM memang berencana untuk berkantor di 5 wilayah berbeda saat mulai memimpin Jabar.

    BACA JUGA: Libur Panjang Akhir Pekan, Bandung Barat Dilintasi Ratusan Ribu Kendaraan Mayoritas ke Lembang

    Pernyataan dipilihnya Gedung Barkowil I menjadi kantor Gubernur Jabar juga sempat disampaikan KDM saat dirinya menyambangi Kota Bogor beberapa waktu lalu.

    “Ini kantor Keresidenan wilayah Bogor (saat ini Bakorwil). Yang nanti akan jadi Kantor Gubernur Wilayah Bogor, Sukabumi, Cianjur, dan Depok,” ungkapnya dikutip Rabu, 29 Januari 2025.

    Bahkan, KDM menyampaikan langsung rencana tersebut kepada Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Eko Prasetyo yang saat itu mendampingi kunjungannya ke Kota Bogor.

    “Pak Kapolres ini saya setelah tanggal enam Februari ngantor disini juga. Saya lagi ngerumusin nama-nya,” ucap KDM di hadapan Kapolresta Bogor.

    BACA JUGA: Bandung Zoo Masih Jadi Primadona di Libur Imlek, Pertunjukan Barongsai Baru Digelar Akhir Pekan Nanti

    “Ada kantor gubernur wilayah Priangan itu cocok. Gubernur wilayah Kacirebonan cocok. Gubernur wilayah Purwasukasih cocok. Ini Bogor saya lagi ngerumusin namanya,” imbuh dia.

    Diketahui, Gedung Bakorwil I tersebut berlokasi di Jalan Ir. H. Juanda No 4, Kelurahan Pabaton, Kecamatan Bogor Tengah.

    Keberadaannya tak jauh dari Istana Kepresidenan dan hanya berjarak sekitar 500 meter dari komplek pemerintahan Balai Kota Bogor. (YUD)

  • Terpilih Jadi Kornas Share INH Nasional, Rama Komitmen Lanjutkan Program Kemanusiaan

    Terpilih Jadi Kornas Share INH Nasional, Rama Komitmen Lanjutkan Program Kemanusiaan

    loading…

    Muhammad Ramadhan Alatthasy terpilih sebagai Kornas Sahabat Relawan Share INH. Foto/istimewa

    JAKARTA – Pemilihan Koordinator Nasional (Kornas) Sahabat Relawan International Networking For Humanitarian (Share INH) berlangsung ketat. Muhammad Ramadhan Alatthasy Korwil Share INH Jabodetabek dan Zelza Alifvia Samudera Putri Sekretaris Share INH Nasional, adalah dua calon kuat untuk jabatan Kornas Share INH Nasional dengan masing – masing meraih 10 suara.

    Dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Share INH Nasional Presiden Direktur INH Luqmanul Hakim memilih Muhammad Ramadhan Alatthasy menjadi Kornas Share INH Nasional.

    Muhammad Ramadhan Alatthasy pun resmi ‘membawa’ panji – panji atau pataka Share INH selama 3 tahun ke depan atau menjadi Kornas Share INH Nasional periode 2025-2027. Pria yang berdomisili di Desa Semplak, Kemang, Kabupaten Bogor ini mengaku akan menjalankan amanah dengan sebaik-baiknya.

    Rama sapaan akrabnya menuturkan, akan melanjutkan program Share INH Nasional sebelumnya dan dapat mengkoordinir dengan lebih baik, 13 Korwil INH mulai dari Pulau Sumatera, Jabodetabek, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTT, Sulawesi Selatan hingga Sulawesi Tenggara.

    “Dalam jangka waktu dekat Share INH akan menyalurkan makan siang bergizi dan penyuluhan tentang bayi atau anak stunting kepada ibu-ibu warga Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat,” kata Rama, Rabu (29/1/2025).

    Rama menyebut di Bulan Ramadan mendatang, pihaknya akan membagi–bagikan takjil secara gratis untuk berbuka puasa ummat muslim di seluruh wilayah. “Program bagi–bagi takjil gratis di Bulan Ramadhan atau awal Bulan Maret ini program nasional yang berlangsung di 13 Korwil Share INH,” tambahnya.

    Kegiatan bagi–bagi takjil gratis ini dilanjutkan dengan safari dakwah skala nasional selama Bulan Ramadhan. Tak hanya itu, Share INH Nasional pun melakukan upaya mitigasi bencana alam tanah longsor, banjir maupun kekeringan di sejumlah wilayah.

    “Salah satu kegiatan mitigasi bencana alam, Share INH bersama organisasi lain akan melakukan penanaman rumput vertiver disepanjang Sungai Cikaso, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat,” jelas Rama.

    Luqmanul Hakim mengapresiasi terlaksananya Munaslub Share INH Nasional secara demokratis dan tertib walaupun persaingan untuk menjadi Kornas sangatlah ketat.

    Luqmanul Hakim pun mengamanatkan, agar Kornas Share INH terpilih mengembangkan jalinan kerja sama nasional, baik berkolaborasi antarnon-Governmental Organization (NGO) maupun bersinergi dengan pemerintahan.

    “Selain mengkoordinir 13 Korwil Share INH, hubungan dengan NGO dan pemerintahan juga harus lebih baik lagi kedepannya,” ucapnya.

    (cip)

  • Wali Kota Solo Ditagih Rp 800 Ribu Beli Telur Gulung, Teguh Prakoso Ikhlas : Kita ini Hanya Melarisi

    Wali Kota Solo Ditagih Rp 800 Ribu Beli Telur Gulung, Teguh Prakoso Ikhlas : Kita ini Hanya Melarisi

    TRIBUNJATIM.COM – Wali Kota Solo mendadak viral lantaran seorang penjual telur gulung menagihnya dengan harga sangat tinggi.

    Penjual telur gulung itu lantas langsung viral dan dibicarakan banyak orang di sosial media.

    Akibat mengetahui dagangannya dibeli oleh kepala daerah, si penjual menagih nominal yang tinggi.

    Viral di media sosial seorang penjual telur gulung “ngepruk” alias menetapkan harga lebih tinggi saat barang dagangannya hendak dibeli Wali Kota Solo Teguh Prakosa.

    Kejadian itu berlangsung saat acara karnaval Grebeg Sudiro pada Minggu (26/1/2025).

    Teguh seharusnya membayar dengan harga sesuai jumlah telur gulung yang dipesan, tapi penjual telur gulung itu malah menarik harga lebih tinggi atau “ngepruk”.

    Menanggapi hal tersebut, sebetulnya Teguh Prakosa tidak mempersoalkan aksi penjual telur gulung itu.

    Teguh mengatakan, tujuannya memborong telur gulung dalam karnaval budaya Grebeg Sudiro untuk melarisi dagangan mereka supaya cepat habis.

    “Nggak apa-apa dikasih aja. Habis mau bagaimana. Mau diapain. Benar apa tidak kembalikan pada mereka saja. Kita inginnya hanya melarisi,” kata Teguh saat ditemui, Selasa (28/1/2025).

    Aksi penjual telur gulung tersebut disaksikan banyak orang yang hadir dalam karnaval Grebeg Sudiro, bahkan menjadi viral di media sosial.

    Salah satu tokoh Tionghoa Solo Sumartono Hadinoto yang hadir di lokasi menceritakan peristiwa tersebut.

    Katanya, awalnya Teguh menyaksikan kirab gunungan kue keranjang dalam karnaval budaya Grebeg Sudiro.

    Di depan kerumuman orang itu ada penjual telur gulung.

    “Di depan kerumuman massa itu ada yang jual telur gulung di gelas-gelas (cup). Nampannya itu kelihatan. Ada 28 gelas. Kemudian di atasnya ditumpangi (nampan) mungkin juga 28 gelas (telur gulung). Kalau 28 tambah 28 kan 56 dan ada dua yang dikasih saos. Misal 28 itu dua pakai saos tinggal 26 yang (nampan) bawah. Yang (nampan) atas misal separuh yang dikasih saos 14 kan tinggal 40an (cup gelas). Dia minta 10.000 per gelas. Jadi kan Rp 400.000,” kata Sumartono, Selasa (28/1/2025).

    Tetapi, kata Sumartono penjual telur gulung itu minta kepada Wali Kota Solo Rp 800.000. Aksi penjual telur gulung yang menarik Rp 800.000 membuat pengunjung karnaval Grabag Sudiro bersorak-sorai.

    Awalnya penjual telur gulung itu marah-marah karena merasa malu disoraki sehingga penjual telur gulung menerima uang Rp 400.000 yang diberikan Wali Kota Solo dan langsung pergi meninggalkan lokasi.

    “Penjual telur gulung itu terima Rp 400.000 terus pergi,” katanya.

    Sumartono menyampaikan Wali Kota Solo membeli telur gulung untuk dibagikan kepada para pengunjung karnaval budaya Grebeg Sudiro.

    “Iya, niatnya mau beli semua terus dibagikan pengunjung karena menunggu kue keranjang belum waktunya dibagi ada yang jualan kasihan Pak Teguh. Maunya diborong sama Pak Teguh,” ujar Sumartono.

    Penjual telur gulung mengepruk harga mahal setelah dibeli wali kota Solo (Instagram)

    Kejadian sebaliknya dialami seorang penjual soto.

    Ada kepala daerah lain yang justru memberikan uang berlebih kepada penjual soto saat makan di tempatnya berjualan.

    Baru-baru ini, Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi menyambangi Kota Bogor.

    Dari vlog di kanal Youtube-nya, awalnya Dedi Mulyadi tiba di Gedung Karesidenan wilayah Bogor calon Kantor Gubernur wilayah Bogor, Sukabumi, Cianjur, dan Depok.

    Saat itu, Dedi Mulyadi tak sengaja menemui seorang bapak penjual soto mie Bogor yang tengah berjualan di dekat Pusat Pengelolaan Pendapatan Daerah di Jalan lr H Juanda.

    Ketika melihat sekitar, pandangan Dedi Mulyadi terhenti saat mengetahui ada penjual soto mie Bogor dari kejauhan.

    Langsung menghampirinya, Dedi Mulyadi pun mengajak sang tukang soto mie Bogor berbincang singkat namun hangat.

    Pria yang karib disapa Kang Dedi ini mengaku kelaparan setibanya di Bogor pada pagi hari.

    “Hayuk buru, lapar, ini namanya soto mie,” ujar Kang Dedi.

    “Soto mie Bogor,” kata tukang soto mie Bogor bernama Mursid tersebut.

    Didatangi sang Gubernur Jabar terpilih, Mursid tersenyum.

    Pria tua itu pun sigap mengelap mangkok seraya menyajikan soto mie Bogor lengkap dengan isiannya.

    Kang Dedi lantas mengajak Mursid berbincang santai.

    Kang Dedi rupanya penasaran dengan penghasilan tukang soto Mie Bogor tersebut.

    “Dapat (hasil jualan) Rp500 ribu?” tanya Kang Dedi.

    “Dapat mungkin, Pak,” jawab Mursid.

    Bantu redakan rasa lapar Gubernur Jawa Barat terpilih, tukang soto mie Bogor ini curi perhatian Dedi Mulyadi sampai diberi uang berlembar-lembar oleh Kang Dedi (YouTube/KANG DEDI MULYADI CHANNEL)

    Segera mengecek isi kotak uang hasil dagangan Mursid, Kang Dedi mengetes kejujuran sang tukang soto mie.

    Ternyata pengakuan Mursid benar bahwa ia belum mendapatkan penghasilan yang cukup setelah lama berjualan.

    Mursid baru mengantongi uang Rp70 ribu.

    “Usaha sama siapa ini? Sama nini-nini (istri)?” tanya Kang Dedi, melansir TribunnewsBogor.com.

    “Iya,” jawab Mursid.

    Penasaran, Kang Dedi lalu bertanya soal asal-usul sang penjual soto mie Bogor.

    Ternyata, tiap hari Mursid harus menempuh perjalanan delapan kilometer lebih untuk berjualan.

    “Rumah di mana?” tanya Kang Dedi.

    “Lebak Sari, Pak,” jawab Mursid.

    “Asli mana?” tanya Kang Dedi lagi.

    “Asli Gunung Bundar,” jawab Mursid.

    Tak cuma soal tempat tinggal, Dedi Mulyadi juga penasaran dengan keluarga Mursid.

    Diakui Mursid, ia sudah dua kali menikah setelah ditinggal mati istri pertama.

    Sang tukang soto cuek usai diberi uang berlembar-lembar oleh Kang Dedi (YouTube/KANG DEDI MULYADI CHANNEL)

    Usai berbincang, Dedi Mulyadi pun menyantap soto mie Bogor racikan Mursid dengan antusias.

    Terlebih sebelumnya Kang Dedi diberikan banyak daging oleh Mursid.

    Selesai makan, Dedi Mulyadi pun berpamitan kepada Mursid.

    Namun sebelum pergi, Kang Dedi memberikan berlembar-lembar uang pecahan Rp100 ribu kepada Mursid.

    Diberikan uang banyak oleh Dedi Mulyadi, Mursid tetap kalem namun sigap menyimpannya di kotak uang penghasilan.

    Rupanya tak cuma satu kali, Kang Dedi kembali memberikan uang berlembar-lembar kepada Mursid.

    Diberi banyak uang jutaan rupiah oleh Kang Dedi, Mursid tetap fokus dan langsung berucap syukur.

    Mursid lantas bersemangat melayani pembeli yang telah dibayarkan oleh Kang Dedi.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Awal Mula Sadikin Nabung Uang Koin Rp70 Juta di Drum Selama 8 Tahun, Kini Ingin Buka Bengkel

    Awal Mula Sadikin Nabung Uang Koin Rp70 Juta di Drum Selama 8 Tahun, Kini Ingin Buka Bengkel

    TRIBUNJATIM.COM – Seorang pria menabung uang koin di dalam drum viral di media sosial.

    Setelah 8 tahun ditabung, hasil celengan uang koin tersebut mencapai puluhan juta.

    Aksi menabung uang koin ini dilakukan oleh Sadikin (34), warga Kampung Simpang Sari RT 02 RW 09, Desa Cikangkung, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi.

    Sadikin menabung koin itu menggunakan drum yang dijadikan sebagai celengan pribadinya.

    Video saat membuka isi celengan drum inilah yang kemudian viral di media sosial.

    Sadikin mengungkap awal mula ia menabung uang koin di drum tersebut.

    Dikatakan Sadikin, setelah uang koin itu dihitung, dirinya tak menyangka uang celengannya itu mencapai puluhan juta rupiah.

    Walaupun ketika menghitung uang celengan itu membutuhkan waktu 10 jam dan membutuhkan bantuan beberapa orang.

    Saat dikonfirmasi, Sadikin mengatakan, ia menabung uang koin itu sekitar delapan tahun.

    Awalnya, usaha bengkelnya yang saat itu tengah sepi membuat Sadikin melamun hingga melihat keberadaan drum di bengkelnya yang tidak terpakai.

    Dari situ, Sadikin berinisiatif memakai drum menjadi celengan untuk uang koin.

    “Awalnya sih enggak ada niat, cuma iseng-iseng. Soalnya kan lagi sepi di bengkel saya,” ucap Sadikin, Senin (27/1/2025) dikutip dari Tribun Jabar.

    Sadikin (34) warga Kampung Simpang Sari RT 02 RW 09, Desa Cikangkung, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat menghitung tabungan koin. (Istimewa via Tribun Jabar)

    “Dibuatnya dulu awalnya pakai kater, kan enggak tembus, terus pakai pisau, pakai pisau juga enggak tembus, terus saya pakai gerinda buat bikin lubangnya itu,” sambung dia.

    Pertama kali saat mengisi drum yang ia sulap menjadi celengan, Sadikin memasukkan uang koin sebanyak Rp 10 ribu. 

    Ketekunannya selama delapan tahun itu pun membuat drum terisi penuh dengan uang koin.

    Sampai akhirnya, Sadikin dan istrinya membuka celengan drum itu.

    Dalam video viral itu terlihat, anak kecil sampai berenang di atas tumpukan uang koin yang dikeluarkan Sadikin dari dalam celengan drum.

    “Itu semua uang koin, soalnya kan kalau ditambahin sama uang kertas takut hancur, makanya koin 500 perak dan 1.000. Keseluruhan dihitung-hitung itu hampir Rp 70 jutaan,” ucap Sadikin.

    Sadikin menjelaskan, sekitar 10 jam waktu yang dihabiskan untuk menghitung uang koin dari celengan drumnya itu. 

    Sadikin pun memisahkan uang koin Rp 500 perak dan Rp 1.000 agar memudahkan penghitungan.

    “Proses perhitungan itu, saya buka pagi jam delapan pagi, selesai-selesai jam lima sore, itu dihitung sama delapan orang,” katan Sadikin.

    “Uang dikemas pakai plastik, cuma kita hitung dulu, per kantongnya itu 500 koin, jadi yang koin 1.000 itu 500 koin dan yang Rp 500 perak juga 500 koin sekantongnya,” jelasnya.

    Sadikin berencana akan menukarkan uang koin Rp 70 juta dari hasilnya menabung selama delapan tahun itu ke bank. 

    Ia pun akan memakai uang itu untuk tambahan modal usaha bengkel motornya.

    “Kemarin konfirmasi dulu ke pihak bank mau ditukar,” kata Sadikin.

    Sementara itu, penemuan harta karun membuat petani ini kaget.

    Ia mendadak temukan uang koin kuno 1 kuintal atau setara 100 kg di dalam guci saat menggarap sawah bersama istri.

    Adapun petani yang menemukan harta karun tersebut adalah Kariyo, asal Pasuruan, Jawa Timur.

    Ia menemukan harta karun saat menggali ladangnya pada Sabtu (25/1/2025).

    Kariyo menemukan harta karun berupa koin kuno dan guci yang diyakini merupakan artefak bersejarah.

    Dilansir dari Kompas TV via Kompas.com, Senin (27/1/2025), kronologi ditemukannya harta karun berupa guci berisi koin bertuliskan aksara China saat Kariyo dan istrinya sedang menggarap sawah yang hendak ditanami kubis.

    Ladang tempat ditemukannya harta karun tersebut merupakan tanah kosong yang ia sewa yang berjarak sekitar 100 meter dari rumahnya.

    Ditengah-tengah aktivitas mencangkul ladang, tiba-tiba saja cangkulnya mengenai benda keras.

    Kariyo, petani asal Pasuruan, Jawa Timur menemukan harta karun saat menggali ladangnya pada Sabtu (25/1/2025). Uang koin seberat 100 kg tersebut diduga peninggalan Dinasti Qing. (Dok. KompasTV)

    Lantas, Kariyo penasaran dan menggali lebih dalam lalu mendapati sebuah guci beraksara China lengkap dengan penutupnya.

    Ladang tempat ditemukannya harta karun oleh Kariyo ternyata bukan tanah milik pribadi.

    Dalam hal ini, dirinya menyewa tanah milik perhutani untuk dikelola sendiri.

    Setelah dibuka, Kariyo menemukan ribuan koin yang telah usang dan diyakini sebagai peninggalan bersejarah Dinasti Qing lantaran bentuk dan tulisannya menggunakan aksara China.

    “Barang kuno berupa uang koin beratnya sekitar satu kuintal,” kata Karyo kepada Kompas TV.

    Selain uang koin yang tampak usang, di dalam guci tersebut juga ditemukan lonceng dan sebuah benda mirip seperti cermin.

    “Ada lonceng juga, guci, sama kayak cermin. Itu ditemukan di lahan yang saya kontrak milik perhutani,” terang Kariyo.

    Selama tinggal dan menjadi petani di desanya, dirinya mengaku tidak pernah menemukan benda serupa.

    Kariyo juga tidak tahu-menahu asal usul lahan tempat penemuan koin itu sebelumnya.

    Hingga berita ini ditulis belum ada konfirmasi resmi mengenai asal usul maupun nilai sejarah dari benda-benda tersebut dari para ahli sejarah dan arkeolog.

    Kariyo sendiri pun belum bisa memutuskan apakah harta karun berupa koin dan guci yang ia temukan akan dijadikan koleksi pribadi atau hendak dijual.

    Yang jelas peristiwa ini menambah daftar penemuan barang kuno di wilayah Kabupaten Pasuruhan yang dikenal memiliki jejak sejarah yang panjang.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

  • Sopir Truk Tak Menyangka Air Minumnya Dibeli Dedi Mulyadi Rp1,8 Juta: Gaji Saya Sebulan Juga Ketutup

    Sopir Truk Tak Menyangka Air Minumnya Dibeli Dedi Mulyadi Rp1,8 Juta: Gaji Saya Sebulan Juga Ketutup

    TRIBUNJATIM.COM – Keputusan Dedi Mulyadi resmi menutup tambang ilegal di Subang, Jawa Barat, beberapa waktu lalu, menuai kontra.

    Hal itu terlihat dari momen sejumlah orang yang menggelar aksi unjuk rasa memprotes keputusan Dedi Mulyadi menutup tambang ilegal.

    Terkait dengan demo yang ditujukkan untuknya, Dedi Mulyadi sempat menyebut, pengunjuk rasa tersebut diduga bukanlah sopir truk yang asli, melainkan ormas.

    Oleh karena itu, pria yang akrab disapa Kang Dedi itu pun baru-baru ini membuktikan ucapannya.

    Ia berbincang langsung dengan sopir truk yang ditemuinya.

    Dalam vlog terbarunya, Kang Dedi pun merekam pertemuannya dengan seorang sopir truk di kawasan Subang.

    Sopir truk pasir asal Subang itu pun mengurai curhatan kepada sang Gubernur Jawa Barat terpilih.

    “Kamu ikut demo enggak kemarin?” tanya Dedi Mulyadi, dilansir dari tayangan di kanal YouTube KANG DEDI MULYADI CHANNEL pada Selasa (28/1/2025).

    “Oh, enggak pak,” jawab sang sopir truk.

    “Saya kira ikut demo,” timpal Kang Dedi.

    Berbincang soal demo soal tambang ilegal ditutup, Dedi Mulyadi pun melayangkan pernyataan.

    Ia mengaku tidak pernah berniat buruk saat menutup tambang ilegal.

    Diungkap sopir truk juga, pengunjuk rasa penutupan tambang ilegal tersebut diduga bukanlah sopir asli, melainkan ormas.

    Lebih lanjut, ia menceritakan nasibnya kini setelah tambang ilegal ditutup.

    Tangkapan layar momen seorang sopir truk pasir curhat ke Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi pada Senin (27/1/2025), ia menceritakan keluh kesahnya setelah tambang ilegal di Subang ditutup Kang Dedi (YouTube/KANG DEDI MULYADI CHANNEL)

    “Katanya kemarin ada demo sopir?” kata Kang Dedi, melansir TribunnewsBogor.com.

    “Alhamdulillah kalau saya di rumah Pak,” ucap sopir truk.

    “Entah sopir, entah ormas (yang berdemo),” lanjut Kang Dedi.

    “Iya tercampur kelirunya mah, karena itu enggak berangkat ah, (takut) tercampur ormas,” tutur sopir truk.

    “Ada yang bilang Dedi Mulyadi penjahat katanya. Saya perasaan selama ini baik sama sopir.”

    “Kalau di jalan tol ada kempes ban selalu ditolongi, mobil terguling dibantuin,” kata Kang Dedi.

    “Saya mah menutup tambang, menutup usaha manusia yang serakah.”

    “Bayar pajak enggak mau, menjual pasir sama dengan yang berizin, bener enggak,” timpal sopir truk.

    Alih-alih ikut demo, sang sopir truk memilih untuk beristirahat di rumah setelah tambang ilegal ditutup.

    Menurut sang sopir truk, ia pasrah akan keputusan Kang Dedi tersebut, meski terpaksa menganggur selama empat hari.

    “Kan ada demo kemarin, akang stuck (tidak bekerja) berapa hari?” tanya Kang Dedi.

    “Saya di rumah saya empat hari Pak, enggak bisa (narik),” ujar sopir truk.

    “Akang dicerai sama istri?” tanya Kang Dedi lagi.

    “Alhamdulillah enggak pak, terima aja. Makan, cuma bekal enggak ada. Dinikmati aja sama saya mah, yang penting jalurnya benar aja gitu,” kata sopir truk.

    Mendengar sang sopir truk ikhlas dengan nasibnya usai penutupan tambang ilegal, Kang Dedi tersenyum.

    Kang Dedi lantas memberikan kejutan untuk sang sopir truk.

    Yakni Kang Dedi membeli air mineral botolan yang dibawa sang sopir truk.

    Kang Dedi lantas memberikan bayaran dari air mineral tersebut dengan nominal fantastis yakni Rp1,8 juta.

    Alasan Kang Dedi memberikan uang jutaan kepada sopir truk tersebut lantaran kesabaran sang sopir.

    “Gaji saya sebulan juga ketutup ini Pak, alhamdulillah,” kata sopir truk.

    Sang sopir truk tak henti berucap syukur.

    Ia tak menyangka bakal diberi rezeki setelah menceritakan nasibnya usai tambang ilegal ditutup.

    Baru-baru ini, Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi juga menyambangi Kota Bogor.

    Dari vlog di kanal Youtube-nya, awalnya Dedi Mulyadi tiba di Gedung Karesidenan wilayah Bogor calon Kantor Gubernur wilayah Bogor, Sukabumi, Cianjur, dan Depok.

    Saat itu, Dedi Mulyadi tak sengaja menemui seorang bapak penjual soto mie Bogor yang tengah berjualan di dekat Pusat Pengelolaan Pendapatan Daerah di Jalan lr H Juanda.

    Ketika melihat sekitar, pandangan Dedi Mulyadi terhenti saat mengetahui ada penjual soto mie Bogor dari kejauhan.

    Langsung menghampirinya, Dedi Mulyadi pun mengajak sang tukang soto mie Bogor berbincang singkat namun hangat.

    Pria yang karib disapa Kang Dedi ini mengaku kelaparan setibanya di Bogor pada pagi hari.

    “Hayuk buru, lapar, ini namanya soto mie,” ujar Kang Dedi.

    “Soto mie Bogor,” kata tukang soto mie Bogor bernama Mursid tersebut.

    Didatangi sang Gubernur Jabar terpilih, Mursid tersenyum.

    Pria tua itu pun sigap mengelap mangkok seraya menyajikan soto mie Bogor lengkap dengan isiannya.

    Kang Dedi lantas mengajak Mursid berbincang santai.

    Kang Dedi rupanya penasaran dengan penghasilan tukang soto Mie Bogor tersebut.

    “Dapat (hasil jualan) Rp500 ribu?” tanya Kang Dedi.

    “Dapat mungkin, Pak,” jawab Mursid.

    Bantu redakan rasa lapar Gubernur Jawa Barat terpilih, tukang soto mie Bogor ini curi perhatian Dedi Mulyadi sampai diberi uang berlembar-lembar oleh Kang Dedi (YouTube/KANG DEDI MULYADI CHANNEL)

    Segera mengecek isi kotak uang hasil dagangan Mursid, Kang Dedi mengetes kejujuran sang tukang soto mie.

    Ternyata pengakuan Mursid benar bahwa ia belum mendapatkan penghasilan yang cukup setelah lama berjualan.

    Mursid baru mengantongi uang Rp70 ribu.

    “Usaha sama siapa ini? Sama nini-nini (istri)?” tanya Kang Dedi, melansir TribunnewsBogor.com.

    “Iya,” jawab Mursid.

    Penasaran, Kang Dedi lalu bertanya soal asal-usul sang penjual soto mie Bogor.

    Ternyata, tiap hari Mursid harus menempuh perjalanan delapan kilometer lebih untuk berjualan.

    “Rumah di mana?” tanya Kang Dedi.

    “Lebak Sari, Pak,” jawab Mursid.

    “Asli mana?” tanya Kang Dedi lagi.

    “Asli Gunung Bundar,” jawab Mursid.

    Tak cuma soal tempat tinggal, Dedi Mulyadi juga penasaran dengan keluarga Mursid.

    Diakui Mursid, ia sudah dua kali menikah setelah ditinggal mati istri pertama.

    Sang tukang soto cuek usai diberi uang berlembar-lembar oleh Kang Dedi (YouTube/KANG DEDI MULYADI CHANNEL)

    Usai berbincang, Dedi Mulyadi pun menyantap soto mie Bogor racikan Mursid dengan antusias.

    Terlebih sebelumnya Kang Dedi diberikan banyak daging oleh Mursid.

    Selesai makan, Dedi Mulyadi pun berpamitan kepada Mursid.

    Namun sebelum pergi, Kang Dedi memberikan berlembar-lembar uang pecahan Rp100 ribu kepada Mursid.

    Diberikan uang banyak oleh Dedi Mulyadi, Mursid tetap kalem namun sigap menyimpannya di kotak uang penghasilan.

    Rupanya tak cuma satu kali, Kang Dedi kembali memberikan uang berlembar-lembar kepada Mursid.

    Diberi banyak uang jutaan rupiah oleh Kang Dedi, Mursid tetap fokus dan langsung berucap syukur.

    Mursid lantas bersemangat melayani pembeli yang telah dibayarkan oleh Kang Dedi.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • 8 Tahun Nabung, Sosok Sadikin Warga Sukabumi Kumpulkan Koin sampai Rp 70 Juta, Buat Modal Usaha

    8 Tahun Nabung, Sosok Sadikin Warga Sukabumi Kumpulkan Koin sampai Rp 70 Juta, Buat Modal Usaha

    TRIBUNJATIM.COM – Berikut ini kisah unik tabungan koin Rp 70 juta milik warga Sukabumi.

    Proses penghitungan tabungan koin itu butuh waktu 10 jam.

    Sadikin (34) merupakan warga Kampung Simpang Sari RT 02 RW 09, Desa Cikangkung, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

    Sadikin berhasil mengumpulkan uang koin Rp 500 perak dan Rp 1.000 mencapai puluhan juta.

    Sadikin viral di media sosial karena berhasil menabung uang koin dan mendapatkan hasil luar biasa. 

    Saat dikonfirmasi, Sadikin mengatakan, ia menabung uang koin itu sekitar delapan tahun.

    Awalnya, usaha bengkelnya yang saat itu tengah sepi membuat Sadikin melamun hingga melihat keberadaan drum di bengkelnya yang tidak terpakai.

    Dari situ, Sadikin berinisiatif memakai drum menjadi celengan untuk uang koin.

    “Awalnya sih enggak ada niat, cuma iseng-iseng. Soalnya kan lagi sepi di bengkel saya. Dibuatnya dulu awalnya pakai kater, kan enggak tembus, terus pakai pisau, pakai pisau juga enggak tembus, terus saya pakai gerinda buat bikin lubangnya itu,” ucap Sadikin, saat dikonfirmasi, Senin (27/1/2025).

    Pertama kali saat mengisi drum yang ia sulap menjadi celengan, Sadikin memasukkan uang koin sebanyak Rp 10 ribu. Ketekunannya selama delapan tahun itu pun membuat drum terisi penuh dengan uang koin.

    Sampai akhirnya, Sadikin dan istrinya membuka celengan drum itu.

    Dalam video viral dilihat pada Senin (28/1/2025), anak kecil sampai berenang di atas tumpukan uang koin yang dikeluarkan Sadikin dari dalam celengan drum.

    “Itu semua uang koin, soalnya kan kalau ditambahin sama uang kertas takut hancur, makanya koin 500 perak dan 1.000. Keseluruhan dihitung-hitung itu hampir Rp 70 jutaan,” ucap Sadikin.

    Sadikin menjelaskan, sekitar 10 jam waktu yang dihabiskan untuk menghitung uang koin dari celengan drumnya itu. Sadikin pun memisahkan uang koin Rp 500 perak dan Rp 1.000 agar memudahkan penghitungan.

    “Proses perhitungan itu, saya buka pagi jam delapan pagi, selesai-selesai jam lima sore, itu dihitung sama delapan orang. Uang dikemas pakai plastik, cuma kita hitung dulu, per kantongnya itu 500 koin, jadi yang koin 1.000 itu 500 koin dan yang Rp 500 perak juga 500 koin sekantongnya,” jelasnya.

    Sadikin berencana akan menukarkan uang koin Rp 70 juta dari hasilnya menabung selama delapan tahun itu ke bank. Ia pun akan memakai uang itu untuk tambahan modal usaha bengkel motornya.

    “Kemarin konfirmasi dulu ke pihak bank mau ditukar,” kata Sadikin.

    Berita Viral dan Berita Jatim lainnya

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Montir di Sukabumi Bosan Berakhir Dapat Rp70 Juta, Rumah Kebanjiran Uang Koin, Nabung selama 8 Tahun

    Montir di Sukabumi Bosan Berakhir Dapat Rp70 Juta, Rumah Kebanjiran Uang Koin, Nabung selama 8 Tahun

    TRIBUNJATIM.COM – Montir di Sukabumi ini berhasil mendapat Rp70 juta.

    Awalnya, dia mengaku bosan.

    Kini rumahnya justru kebanjiran uang koin.

    Usut punya usut, dia sudah menabung uang koin selama 8 tahun.

    Kisahnya pun viral di media sosial.

    Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com

    Seorang warga di Sukabumi viral di media sosial setelah di rumahnya terekam video begitu banyak uang koin.

    Uang koin itu rupanya merupakan uang celengan yang baru dibuka pemiliknya setelah 8 tahun menabung.

    Koin itu ditabung oleh Sadikin (34), warga Kampung Simpang Sari RT 02 RW 09, Desa Cikangkung, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi.

    Dia menabung koin itu menggunakan drum yang dijadikan sebagai celengan pribadinya.

    Video saat membuka isi celengan drum inilah yang kemudian viral di media sosial.

    Setelah uang koin itu dihitung, Sadikin tak menyangka uang celengannya itu mencapai puluhan juta Rupiah.

    Walaupun ketika menghitung uang celengan itu membutuhkan waktu 10 jam dan membutuhkan bantuan beberapa orang.

    Saat dikonfirmasi, Sadikin mengatakan, ia menabung uang koin itu sekitar delapan tahun.

    Awalnya, usaha bengkelnya yang saat itu tengah sepi membuat Sadikin melamun hingga melihat keberadaan drum di bengkelnya yang tidak terpakai.

    Dari situ, Sadikin berinisiatif memakai drum menjadi celengan untuk uang koin.

    “Awalnya sih enggak ada niat, cuma iseng-iseng. Soalnya kan lagi sepi di bengkel saya,” ucap Sadikin, Senin (27/1/2025) dikutip dari Tribun Jabar.

    “Dibuatnya dulu awalnya pakai kater, kan enggak tembus, terus pakai pisau, pakai pisau juga enggak tembus, terus saya pakai gerinda buat bikin lubangnya itu,” sambung dia.

    Pertama kali saat mengisi drum yang ia sulap menjadi celengan, Sadikin memasukkan uang koin sebanyak Rp 10 ribu. 

    Ketekunannya selama delapan tahun itu pun membuat drum terisi penuh dengan uang koin.

    Sampai akhirnya, Sadikin dan istrinya membuka celengan drum itu.

    Dalam video viral itu terlihat, anak kecil sampai berenang di atas tumpukan uang koin yang dikeluarkan Sadikin dari dalam celengan drum.

    “Itu semua uang koin, soalnya kan kalau ditambahin sama uang kertas takut hancur, makanya koin 500 perak dan 1.000. Keseluruhan dihitung-hitung itu hampir Rp 70 jutaan,” ucap Sadikin.

    Sadikin menjelaskan, sekitar 10 jam waktu yang dihabiskan untuk menghitung uang koin dari celengan drumnya itu. 

    Sadikin pun memisahkan uang koin Rp 500 perak dan Rp 1.000 agar memudahkan penghitungan.

    “Proses perhitungan itu, saya buka pagi jam delapan pagi, selesai-selesai jam lima sore, itu dihitung sama delapan orang,” katan Sadikin.

    “Uang dikemas pakai plastik, cuma kita hitung dulu, per kantongnya itu 500 koin, jadi yang koin 1.000 itu 500 koin dan yang Rp 500 perak juga 500 koin sekantongnya,” jelasnya.

    Sadikin berencana akan menukarkan uang koin Rp 70 juta dari hasilnya menabung selama delapan tahun itu ke bank. 

    Ia pun akan memakai uang itu untuk tambahan modal usaha bengkel motornya.

    “Kemarin konfirmasi dulu ke pihak bank mau ditukar,” kata Sadikin.

    Berkebalikan, koin ini justru membuat pemerintah kabupaten/kota meradang karena membuat fasilitas umum rusak.

    Catatan Dinas Lingkungan Hidup di sejumlah taman Kota Surabaya, seperti Taman Bungkul, Lumumba, Prestasi, Teratai, Paliatif, dan Ekspresi rusak. 

    Tanaman terinjak, dahan pohon patah, dan paving pedestrian dibongkar. Pemkot Surabaya geram dan melaporkan kejadian ini ke polisi.

     AKP Rina Shanty Nainggolan dari Polrestabes Surabaya menyesalkan perilaku pemburu Koin Jagat.

    Ia mendesak pengembang aplikasi Jagat untuk lebih bertanggung jawab, menghindari penempatan koin di lokasi yang berpotensi merusak fasilitas umum dan membahayakan pemain. 

    Polisi juga telah mencatat adanya pola penempatan koin yang sengaja dilakukan di titik-titik tertentu, memicu kerumunan sehingga dapat menimbulkan kerusakan tempat-tempat umum.

    “Pihak aplikator tolong lah jangan sebar-sebar koin di tempat yang bisa merusak fasilitas umum. Apalagi, di tempat yang bisa membahayakan pemain maupun orang lain,” katanya.
     
    Rina menyebut, Polrestabes Surabaya memperkuat patroli malam melalui program Patroli 97 Jogoboyo.

    Diluncurkan sejak awal Januari, patroli yang melibatkan 49 personel ini beroperasi setiap malam pukul 24.00 hingga 05.00 WIB. 

    Mereka dibagi menjadi tiga tim dengan tugas spesifik pengawasan wilayah rawan konflik, pemantauan titik-titik strategis, dan patroli umum menggunakan kendaraan operasional.

    Kapolrestabes Surabaya, Kombespol Luthfie Sulistiawan, Patroli 97 Jogoboyo bertujuan mempersempit ruang gerak pelaku kejahatan malam hari.

    Di antaranya mencegah dan menanggulangi aksi kawanan remaja, konflik antar perguruan silat, serta gangguan Kamtibmas lainnya.

    Warga diimbau untuk aktif melaporkan tindakan mencurigakan melalui kanal resmi Polrestabes Surabaya atau pun langsung melapor ke polsek-polsek terdekat.

    “Patroli 97 Joyoboyo selalu ready setiap malam. Program ini adalah bentuk nyata kehadiran polisi di masyarakat, laporkan jika ada aktivitas yang meresahkan,” tandasnya.

    —– 

    Berita Jatim dan berita viral lainnya.