kab/kota: Sukabumi

  • Terus Bertambah, 568 Orang jadi Penyintas Longsor di Sukabumi

    Terus Bertambah, 568 Orang jadi Penyintas Longsor di Sukabumi

    Liputan6.com, Bandung – Sebanyak 568 orang menjadi penyitas tanah longsor dan banjir yang terjadi di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat (Jabar) pada Kamis (6/3/2025) pukul 19.00 WIB lalu.

    Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar menyebutkan sebanyak 264 orang dari 149 kepala keluarga (KK) terdampak bencana dan 304 orang dari 146 KK terpaksa mengungsi.

    “Tiga korban yang telah ditemukan terdiri dari satu warga Kecamatan Simpenan dan dua warga Kecamatan Palabuhanratu,” ujar Plt. Kepala Pelaksana BPBD Jabar, Anne Hermadiane Adnan, dalam keterangan resminya, ditulis Bandung, Sabtu (8/3/2025).

    Anne menjelaskan dua orang korban ditemukan oleh tim pencarian dan pertolongan dalam kondisi meninggal dunia. Sebelumnya seorang korban bencana di Kabupaten Sukabumi ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

    Dengan demikian ucap Anne, jumlah korban meninggal dunia menjadi tiga orang, sementara lima korban lainnya masih dalam pencarian.

    “Terdapat tiga kepala keluarga atau sebanyak 10 jiwa yang masih dalam kondisi terancam. Sementara itu, perhitungan kerugian material masih dalam proses,” kata Anne.

    Berdasarkan data yang dihimpun, bencana banjir da longsor yang dipicu oleh hujan deras ini juga menyebabkan kerusakan rumah sebanyak lima unit rusak ringan, enam unit rusak sedang, enam unit rusak berat, serta 145 unit rumah terendam. Selain itu, sebanyak 20 fasilitas umum dan fasilitas sosial terdampak.

    Sejumlah kecamatan yang terdampak cuaca ekstrem, tanah longsor, dan banjir di Kabupaten Sukabumi meliputi Kecamatan Kadudampit, Curugkembar, Simpenan, Palabuhanratu, Waluran, Bantargadung, Cisaat, Cikembar, Warungkiara, Sagaranten, Lengkong, Jampangtengah, Ciemas, Cimanggu, Pabuaran, Gunungguruh, Cikakak, Cicantayan, Cisolok, Sukaraja, Caringin, Cikidang, Jampang Kulon, dan Purabaya.

    BPBD Jawa Barat mengimbau masyarakat untuk segera melaporkan informasi terkait kebencanaan atau pantauan visual di wilayahnya kepada pihak berwenang guna percepatan penanganan.

     

    Simulasi Sebaran Virus Corona Melalui Droplet Saat Bermasker dan Tak Bermasker

  • Pemilik Modal Hibisc Fantasy di Puncak Bogor Berasal dari 3 Kota, Dedi Mulyadi Beberkan Ini – Halaman all

    Pemilik Modal Hibisc Fantasy di Puncak Bogor Berasal dari 3 Kota, Dedi Mulyadi Beberkan Ini – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BOGOR –  Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menuding tempat rekreasi Hibisc Fantasy menjadi biang kerok banjir Puncak, Kabupaten Bogor.

    Perusahaan tersebut ternyata masih satu gerbong dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui PT Jaswita Lestari Jaya (JLJ).

    Menurut Dedi Mulyadi, Hibisc yang berada di wilayah Cisarua, Kabupaten Bogor itu sudah melanggar izin.

    Hibisc Fantasy Puncak Bogor mengajukan 4.800 meter persegi lahan, namun pada pelaksanaannya justru mereka mengembangkan sampai 15 ribu meter persegi. Diketahui pembangunan wahana wisata tersebut menelan Rp40 miliar.

    Artinya ada sekitar 11 ribu meter persegi bangunan Hibisc Fantasy yang tidak memiliki izin.

    Hibisc Fantasy merupakan milik perusahaan PT Jaswita Lestari Jaya.

    Perusahaan tersebut merupakan bagian dari Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi Jawa Barat.

    Melansir dari webnya, PT Jaswita Lestari Jaya berlokasi Grha Jaswita Jl. Lengkong Besar No. 135 Bandung.

     PT Jaswita Lestari Jaya mulai didirikan pada tanggal 08 Februari 2018 Nomor 23 dihadapan Notaris Diana Dewi, S.H dengan Nomor AHU-0008901.AH.01.01. Tahun 2018 dengan Modal Dasar Rp60.000.000.000,- dan Modal ditempatkan sebesar Rp15.000.000.000,- 

    Dalam Akta Pendirian tersebut terdapat dalam Pasal 3 menjelaskan Maksud & Tujuan Perseroan ialah menyediakan akomodasi dan penyediaan makanan dan minuman.

    Saham PT Jaswita Lestari Jaya dimiliki PT Jasa dan Kepariwisataan Jabar sebesar 70 persen dan PT Bajo Tirba Juara 30 persen.

    Adapun struktu kepengursan tahun 2023 antara lain :

    Komisaris Utama : Hendra Guntara

    Komisaris : Himawan

    Direktur Utama : R. Ridha Wirahman P.

    Direktur Operasional : Angga Syafriel Prasetyo Latief.

    Direktur PT Jaswita Lestari Jaya, Angga Kusnan kini pasrah atas semua keputusan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi.

    “Pada prinsipnya, JLJ akan kooperatif melaksanakan perintah Pak Gubernur untuk mengevaluasi Hibisc Puncak. Selama ini, kami sangat kooperatif kepada pemerintah maupun masyarakat,” katanya.

    Sampai pada akhirnya Demul memerintahkan membongkar Hibisc Fantasy Puncak.

    Dedi Mulyadi menekankan pembongkaran dilakukan karena pengelola yang tidak koopratif.

    “Karena tidak dibongkar sendiri. Perintah saya bongkar mulai hari ini,” tegas Dedi Mulyadi.

    Dedi juga tak segan meski PT Jaswita bagian dari Pemprov Jabar.

    “Saya tidak segan meskipun ini BUMD milik Pemprov Jabar. Kita harus memberikan contoh bahwa yang melanggar harus ditindak,” katanya.

    Dedi Mulyadi juga meminta dukungan dari Wakil Bupati Sukabumi, pimpinan DPRD Bogor, dan Bupati Bogor untuk menindak tegas pelanggaran tersebut. 

    “Kita kasih contoh. Kita mulai bongkar hari ini,” kata Demul.

    Pinjam nama

    Dedi Mulyadi bertemu dengan perwakilan pemilik modal Hibisc Fantasy Puncak Bogor. Dalam pertemuan tersebut terungkap bahwa pemilik modal Hibisc Fantasy Puncak adalah pengusaha dari Semarang, Jakarta, dan Bogor.

    Kemudian, pengelolaannya dilakukan PT Jaswita Lestari Jaya (JLJ), anak perusahaan BUMD Jabar, PT Jasa dan Kepariwisataan (Jaswita).

    “Siapa yang punya modalnya sih?” tanya Dedi Mulyadi kepada perwakilan pemilik modal, dikutip dari Instagram @dedimulyadi71, Sabtu (8/3/2025).

    “Yang punya PT Laksmana, domisilinya Semarang. Ada juga yang dari Jakarta dan Bogor. Namanya saya tidak tahu (yang Jakarta dan Bogor),” ujar perwakilan tersebut.

    Menurut perwakilan tersebut, saham tersebut sebesar 70 persen dimiliki Jaswita dan sisanya swasta,

    Namun, menurut Dedi itu hanyalah akal-akalan pinjam bendera saja.

    “Pinjam benderanya doang,” kata Dedi. (TribunBogor/Kompas.com)

  • Sukabumi Dilanda Banjir dan Longsor: 3 Korban Jiwa dan 5 Lainnya Hilang – Halaman all

    Sukabumi Dilanda Banjir dan Longsor: 3 Korban Jiwa dan 5 Lainnya Hilang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Korban jiwa akibat bencana banjir dan longsor di Kabupaten Sukabumi bertambah menjadi tiga orang.

    Awalnya, hanya satu korban yang dilaporkan, namun tim gabungan berhasil menemukan dua korban tambahan yang merupakan ibu dan anak pada Jumat, 7 Maret 2025.

    Pranata Humas Ahli Muda Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat, Hadi Rahmat, mengonfirmasi penemuan tersebut. 

    “Iya, sudah ditemukan dua jiwa ibu dan anak,” ungkap Hadi pada Sabtu, 8 Maret 2025.

    Kedua korban yang ditemukan adalah warga Kecamatan Pelabuhanratu.

    Hadi juga menyatakan bahwa hingga saat ini, lima orang masih dinyatakan hilang dan dalam proses pencarian oleh tim gabungan.

    Dari lima orang tersebut, dua di antaranya berasal dari Kecamatan Simpenan dan tiga lainnya dari Kecamatan Lengkong.

    “Untuk yang 5 (orang hilang), hari ini masih lanjut pencarian,” ucapnya.

    Dampak Bencana

    Jumlah warga yang terdampak bencana juga mengalami peningkatan.

    Awalnya, 116 kepala keluarga (KK) yang terdiri dari 204 jiwa terdampak, kini menjadi 156 KK dengan total 287 jiwa.

    Selain itu, jumlah warga yang mengungsi meningkat dari 31 KK (159 jiwa) menjadi 157 KK (328 jiwa).

    “Lalu ada 3 KK yang terdiri dari 10 jiwa yang terancam. Kalau terancam itu biasanya ada longsoran dekat rumah,” ujar Hadi.

    Kerusakan akibat bencana ini mencakup 11 rumah rusak ringan, 8 rumah rusak sedang, 7 rumah rusak berat, serta 155 rumah terendam.

    Selain itu, 30 fasilitas umum dan sosial juga terdampak, serta 30 hektar lahan pertanian yang mengalami kerusakan.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Korban Banjir dan Longsor di Sukabumi Bertambah jadi Tiga Orang, 5 Orang Masih Dicari.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Patung Penyu Rusak Ternyata Berbahan Kardus, Diduga Telan Rp15 M, Rekanan Proyek Membantah – Halaman all

    Patung Penyu Rusak Ternyata Berbahan Kardus, Diduga Telan Rp15 M, Rekanan Proyek Membantah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sebuah video yang menunjukkan kondisi patung penyu di Alun-Alun Gadobangkong, Sukabumi, menjadi viral di media sosial.

    Video tersebut memperlihatkan patung yang diduga terbuat dari kardus dan kayu, dengan nilai anggaran yang diperkirakan mencapai Rp15 miliar.

    Dalam video yang diunggah oleh akun X @__PASMANTAP pada Senin, 3 Maret 2025, tampak kondisi patung penyu tersebut sudah robek dan penyok, terutama di bagian tempurung.

    Perekam video tersebut mengungkapkan bahwa lapisan luar patung terbuat dari kardus, sementara bagian dalamnya terlihat menggunakan rangka kayu untuk menopang bahan tersebut.

    Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, merespons viralnya video ini dengan menyatakan bahwa patung penyu akan diaudit oleh pihak Pemprov Jabar.

    Dedi menambahkan, setelah audit selesai, hasilnya akan diumumkan agar masyarakat mendapatkan penjelasan yang objektif.

    “Saya akan senantiasa berbuat objektif bagi kepentingan masyarakat dan akan senantiasa mengedepankan prinsip-prinsip akuntabilitas,” ujarnya.

    Imran Firdaus, pihak rekanan proyek, membantah tuduhan bahwa patung penyu tersebut terbuat dari kardus dan menelan anggaran hingga belasan miliar rupiah.

    Ia menegaskan bahwa biaya pembuatan ornamen tersebut hanya sekitar Rp30 juta.

    “Kami tegaskan bahwa biaya pembuatan ornamen penyu ini sekitar Rp30 juta sesuai spesifikasi yang telah ditetapkan dalam proyek,” ungkapnya pada Rabu, 5 Februari 2025.

    Imran menjelaskan bahwa material yang tampak seperti kardus dalam video sebenarnya adalah resin dan fiberglass, yang umum digunakan untuk patung luar ruangan karena ketahanannya terhadap cuaca ekstrem.

    “Kardus yang terlihat dalam video hanyalah media cetak sebelum bahan utama dikeringkan dan diperkuat,” jelasnya.

    Imran juga menyayangkan tindakan pengunjung yang sering menaiki patung untuk berfoto.

    Menurutnya, hal ini turut mempercepat kerusakan struktur ornamen.

    “Kami mengingatkan bahwa ornamen ini bukan untuk dinaiki oleh pengunjung. Sayangnya, banyak pengunjung yang memanjat dan berswafoto di atas ornamen ini sehingga menyebabkan tekanan berlebih yang mempercepat kerusakan,” tuturnya.

    Dengan adanya audit yang akan dilakukan, diharapkan masyarakat dapat memperoleh informasi yang akurat mengenai proyek patung penyu ini.

    (Tribunnews.com/Isti Prasetya)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Banjir dan Longsor di Kabupaten Sukabumi: Korban Bertambah Jadi 3 Orang, 5 Lainnya Masih Dicari – Halaman all

    Banjir dan Longsor di Kabupaten Sukabumi: Korban Bertambah Jadi 3 Orang, 5 Lainnya Masih Dicari – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Korban jiwa akibat banjir dan longsor di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, bertambah menjadi tiga orang.

    Pranata Humas Ahli Muda Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat (Jabar), Hadi Rahmat berujar, awalnya korban jiwa hanya satu orang. 

    Lalu tim gabungan menemukan dua korban jiwa yang merupakan ibu dan anak pada Jumat, 7 Maret 2025.

    Kedua korban adalah warga Kecamatan Pelabuhanratu, Kabupaten Sukabumi.

    “Iya sudah ditemukan dua jiwa (ibu dan anak),” ujar Hadi, Sabtu (8/3/2025), dilansir Tribun Jabar.

    Lebih lanjut, Hadi menyatakan bahwa ada lima orang yang dinyatakan hilang dan masih dalam tahap pencarian oleh tim gabungan.

    Dari lima orang yang hilang itu, dua di antaranya merupakan warga Kecamatan Simpenan dan tiga lainnya warga Kecamatan Lengkong.

    “Untuk yang 5 (orang hilang), hari ini masih lanjut pencarian,” ucapnya.

    Adapun jumlah warga yang terdampak bencana juga bertambah, dari 116 KK yang terdiri dari 204 jiwa menjadi 156 KK yang terdiri dari 287 jiwa.

    Begitu pula dengan warga yang mengungsi, bertambah dari yang semula 31 KK yang terdiri dari 159 jiwa menjadi 157 KK yang terdiri dari 328 jiwa.

    “Lalu ada 3 KK yang terdiri dari 10 jiwa yang terancam. Kalau terancam itu biasanya ada longsoran dekat rumah,” ujar Hadi.

    Selain itu, kerusakan yang disebabkan oleh bencana tanah longsor dan banjir Kabupaten Sukabumi juga bertambah.

    Berdasarkan data sementara, ada 11 rumah rusak ringan, 8 rumah rusak sedang, 7 rumah rusak berat, 155 rumah terendam, 30 fasilitas umum fasilitas sosial terdampak, serta 30 hektare sawah maupun lahan juga terdampak.

    Wapres Tinjau Lokasi Bencana di Sukabumi

    Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka meninjau lokasi bencana yang terjadi di Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi.

    Gibran datang dengan memakai kemeja warna putih, celana hitam, dan sepatu boot.

    Di sana, eks Wali Kota Solo itu menyapa masyarakat sekitar dan melihat langsung situasi di Jembatan Bojong Kopo yang amblas akibat diterjang banjir, Kamis (5/3/2025).

    Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU), Diana Kusumastuti mengatakan, Gibran secara langsung memerintahkan Kementerian PU untuk segera melakukan percepatan penanganan. 

    Berdasarkan hasil tinjauan dengan Gibran, melihat kondisi pasca-bencana banjir lebih berat situasinya dibandingkan November 2024.

    “Tadi juga ditunjukkan ada ibu dan anak yang meninggal berpelukan di sana, dan Bapak Wakil Presiden sangat prihatin terkait hal ini,” ucap Diana kepada wartawan, Sabtu.

    Gibran juga meminta permasalahan sungai harus segera dibenahi dan dilakukan pengerukan.

    “Permasalahan sungai itu juga harus dilakukan pengerukan sedimentasinya. Tadi kami sudah diskusi dengan Pak Bupati dan nanti provinsi yang akan melakukan pengerukan terhadap sungai tadi,” tutur Diana. 

    Diana juga meminta kepada pemerintah daerah untuk memastikan warganya tidak tinggal di daerah yang sempadan dengan sungai. 

    “Saya harapkan juga penduduk yang di sekitar sempadan sungai jangan kembali lagi di sempadan sungai tadi.”

    “Kalau bisa diperlebar. Dengan diperlebar maka jalannya air itu akan lebih leluasa, tidak mengganggu dan nantinya juga tidak berdampak kepada penduduk-penduduk yang diam di situ,” ucapnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Korban Banjir dan Longsor di Sukabumi Bertambah jadi Tiga Orang, 5 Orang Masih Dicari.

    (Tribunnews.com/Deni)(TribunJabar.id/Nazmi Abdurrahman/M Rizal)

  • Dibuka Hari Ini, Ini Cara Daftar Mudik Gratis Pemprov Jabar 2025, Total Kuota 1.827 Kursi – Halaman all

    Dibuka Hari Ini, Ini Cara Daftar Mudik Gratis Pemprov Jabar 2025, Total Kuota 1.827 Kursi – Halaman all

    Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) melalui Dishub Jabar menyelenggarakan program mudik gratis Lebaran 2025.

    Tayang: Sabtu, 8 Maret 2025 15:46 WIB

    Instagram @dishubjabar

    MUDIK GRATIS – Foto ini diambil dari Instagram @dishubjabar pada Sabtu (8/3/2025) yang menunjukkan mudik gratis Pemprov Jabar 2025. Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) melalui Dinas Perhubungan Jawa Barat menyelenggarakan program mudik gratis Lebaran 2025 yang dibuka hari ini. 

    TRIBUNNEWS.COM – Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) melalui Dinas Perhubungan Jawa Barat menyelenggarakan program mudik gratis Lebaran 2025.

    Mengutip dari Instagram @dishubjabar, pendaftaran mudik gratis Pemprov Jabar 2025 ini dibuka hari ini, Sabtu 8 Maret 2025, pukul 21.00 WIB.

    Mudik gratis ini terbuka untuk semua warga Jawa Barat 2025 dan kuota yang tersedia sebanyak 1.872 kursi.

    Adapun pendaftaran mudik gratis Pemprov Jabar 2025 dilakukan secara online melalui aplikasi Sapawarga.

    Aplikasi Sapawarga dapat didownload melalui PlayStore atau AppStore.

    Cara Daftar Mudik Gratis Pemprov Jabar 2025

    Download aplikasi Sapawarga
    Login di Sapawarga
    Pada halaman utama, pilih menu ‘Mudik Gratis’
    Kemudian pilih menu ‘Pesan Tiket’
    Selanjutnya, klik ‘Rute Keberangkatan’
    Setelah itu, kamu dapat memesan tiket dan mengisi informasi penumpang (1 NIK untuk maksimal 4 penumpang)

    Nantinya, sistem akan melakukan proses validasi NIK
    Jika sudah, sistem akan menampilkan E-Ticket
    Terakhir, peserta harus melakukan pendaftaran ulang di Kantor Dishub

    Daftar Ulang Mudik Gratis Pemprov Jabar 2025

    Jika peserta telah mendapat E-Ticket, maka selanjutnya harus melakukan pendaftaran ulang.

    Daftar ulang dilakukan dengan datang langsung ke Kantor Dishub pada pukul 08.00 – 16.00 WIB

    Peserta harus membawa KTP asli yang didaftarkan.

    Adapun daftar ulang dilakukan maksimal H-3 keberangkatan.

    Selengkapnya, berikut lokasi daftar ulang mudik gratis Pemprov Jabar 2025:

    Bandung: Kantor Dishub Jabar
    Yogyakarta: Wisma Kujang
    Banten: BPTD Kelas II Banten

    Bandung – Yogyakarta via selatan
    Bandung – Solo via utara
    Bandung – Pangandaran
    Bandung – Semarang – Solo – Wonogiri
    Bandung – Surabaya
    Bandung – Malang
    Bandung – Lamongan
    Bandung – Yogyakarta – Klaten
    Bandung – Solo – Sragen
    Yogyakarta – Bandung
    Yogyakarta – Kuningan
    Merak – Bandung
    Bandung – Sukabumi
    Bandung – Cirebon

    (Tribunnews.com/Farrah)

    Artikel Lain Terkait Mudik Lebaran 2025

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’1′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Gibran Bagikan Sembako ke Korban Terdampak Banjir dan Longsor di Sukabumi

    Gibran Bagikan Sembako ke Korban Terdampak Banjir dan Longsor di Sukabumi

    Gibran Bagikan Sembako ke Korban Terdampak Banjir dan Longsor di Sukabumi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Wakil Presiden (Wapres)
    Gibran Rakabuming Raka
    mengunjungi lokasi
    bencana banjir
    dan tanah longsor di Pelabuhan Ratu,
    Sukabumi
    , pada Sabtu (8/3/2025) pagi.
    Dalam lawatannya, Gibran meninjau Jembatan Cidadap yang menjadi penghubung antara Desa Cidadap dan Desa Loji di Kecamatan Simpenan, Sukabumi, yang amblas diterjang banjir bandang pada Kamis malam.
    Diketahui di tempat ini, satu orang meninggal dunia akibat tersapu arus banjir.
    Selanjutnya, ia meninjau kawasan terdampak banjir lainnya di Terminal dan Pasar Semi Modern Palabuhan Ratu, yang luluh lantak akibat terjangan air bah.
    Gibran memeriksa langsung permukiman warga, termasuk rumah ibadah seperti masjid dan gereja yang rusak parah didampingi Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti.
    Selain menyapa warga, Gibran juga membagikan paket sembako di dua lokasi tersebut.
    Kemudian, alat kebersihan, selimut, serta paket buku dan mainan untuk anak-anak.
    Pada momen tersebut, Gibran menekankan perlunya langkah strategis dalam penanganan pasca-bencana banjir yang kali ini lebih berat dibandingkan kejadian sebelumnya pada November 2024 lalu.
    Salah satu fokus utamanya adalah normalisasi sungai melalui pengerukan dan pengurangan sedimentasi guna memperlancar aliran air.
    “Bapak Wakil Presiden sangat prihatin terkait dengan hal ini dan beliau menyampaikan pertama, masalah sungai itu juga harus dilakukan pengerukan, sedimentasinya. Tadi kami sudah diskusi dengan Pak Bupati (Sukabumi) dan juga nanti (pemerintah) provinsi yang akan melakukan pengerukan terhadap sungai tadi,” ungkap Diana dalam keterangan resmi Sekretariat Wakil Presiden, Rabu.
    Tak hanya itu, Gibran mengimbau agar warga yang terdampak tidak kembali bermukim di daerah sempadan sungai demi menghindari risiko bencana serupa di masa mendatang.
    “Biarkan sungai tadi, kalau bisa diperlebar. Dengan diperlebar maka jalannya air itu akan lebih leluasa, tidak mengganggu dan nantinya juga tidak berdampak kepada penduduk-penduduk yang diam di situ,” tegas Diana.
    Dari segi infrastruktur, Wapres menginstruksikan percepatan perbaikan Jembatan Cidadap yang rusak agar arus transportasi, baik bagi warga maupun distribusi barang, dapat kembali berjalan lancar.
    Menurut Diana, upaya relokasi warga yang bermukim di sempadan sungai juga turut menjadi perhatian, mengingat pentingnya mitigasi risiko untuk mencegah dampak bencana serupa di masa mendatang.
    Adapun pembangunan rumah untuk relokasi warga yang rumahnya rusak berat akan dilakukan oleh BNPB, sedangkan lahan relokasi disiapkan oleh Pemerintah Daerah.
    “Nah, daerah mencarikan lahannya, mungkin BNPB itu nanti akan membangunkan rumahnya. Nanti akan dihitung,” tandasnya.
    Sebagai informasi, bencana hidrometeorologi kembali menimpa Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
    Hujan deras yang mengguyur dalam beberapa hari terakhir mengakibatkan banjir dan tanah longsor di sejumlah wilayah.
    Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, banjir melanda 12 desa di 9 kecamatan dan sebaran titik longsor pada 30 desa di 22 kecamatan.
    Akibat bencana ini, 4 orang dilaporkan meninggal dunia dan lima lainnya masih dalam pencarian.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Wapres minta rehab prasarana dan relokasi warga pascabanjir Sukabumi

    Wapres minta rehab prasarana dan relokasi warga pascabanjir Sukabumi

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka meminta dalam penanganan pascabanjir di Sukabumi bisa diprioritaskan untuk rehabilitasi prasarana atau pemulihan infrastruktur serta melakukan relokasi warga terdampak.

    Dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Sabtu, Gibran melakukan peninjauan langsung ke lokasi yang terdampak oleh banjir bandang di Sukabumi.

    Banjir bandang yang terjadi di Sukabumi tersebut terjadi karena hujan deras sepanjang hari pada Kamis (6/3) yang mengguyur Sukabumi serta diperparah dengan banyaknya saluran air yang tersendat.

    Banjir ini menyebabkan longsor di Kampung Cikujang bahkan banjir terjadi di sejumlah wilayah lainnya dan menyebabkan kerusakan infrastruktur.

    Wapres secara khusus meninjau Jembatan Cidadap di Jalan Pelabuhan Ratu No.16, Kecamatan Simpenan yang amblas akibat banjir itu dan akibatnya memakan satu korban meninggal dunia akibat terseret arus banjir.

    Setibanya di lokasi, Wapres langsung mengecek area jembatan penghubung Desa Simpenan dan Bojong Kopi yang putus tersebut, serta menyapa warga terdampak.

    Selanjutnya, Wapres meninjau kawasan terdampak banjir lainnya di Terminal dan Pasar Semi Modern Palabuhanratu, yang juga luluh lantak akibat terjangan banjir bandang.

    Didampingi Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti, ia memeriksa langsung permukiman warga, termasuk rumah ibadah seperti masjid dan gereja yang rusak parah.

    Di kedua lokasi tersebut, selain menyapa warga, Wapres juga membagikan paket sembako, alat kebersihan, selimut, serta paket buku dan mainan untuk anak-anak.

    Menurut penuturan Wakil Menteri PU Diana Kusumastuti, Wapres menekankan perlunya langkah strategis dalam penanganan pascabencana banjir yang kali ini lebih berat dibandingkan kejadian sebelumnya pada November 2024 lalu.

    Salah satu fokus utamanya adalah normalisasi sungai melalui pengerukan dan pengurangan sedimentasi guna memperlancar aliran air.

    “Bapak Wakil Presiden sangat prihatin terkait dengan hal ini dan beliau menyampaikan pertama, masalah sungai itu juga harus dilakukan pengerukan, sedimentasinya. Tadi kami sudah diskusi dengan Pak Bupati [Sukabumi] dan juga nanti [pemerintah] provinsi yang akan melakukan pengerukan terhadap sungai tadi,” ungkapnya.

    Selain itu, lanjut Diana, Wapres juga telah mengimbau warga yang terdampak banjir ini agar tidak kembali bermukim di daerah sempadan sungai demi menghindari risiko bencana serupa di masa mendatang.

    Dengan demikian nantinya jalur air sungai bisa lebih optimal dan tidak lagi tersendat apabila terjadi hujan dengan intensitas deras.

    “Saya harapkan juga penduduk-penduduk yang di sekitar sempadan sungai, jangan kembali lagi di sempadan sungai tadi, biarkan sungai tadi, kalau bisa diperlebar. Dengan diperlebar maka jalannya air itu akan lebih leluasa, tidak mengganggu dan nantinya juga tidak berdampak kepada penduduk-penduduk yang diam di situ,” kata Diana.

    Dari segi infrastruktur lainnya, Diana menyampaikan bahwa Wapres menginstruksikan percepatan perbaikan Jembatan Cidadap yang rusak agar arus transportasi, baik bagi warga maupun distribusi barang, dapat kembali berjalan lancar.

    “Sementara ini supaya lebih bermanfaat, bisa difungsionalkan, nanti akan dipasang Jembatan Bailey dulu agar bisa difungsionalkan. Nanti secara permanen akan dilakukan setelah lebaran, akan ada penggantian jembatan tersebut,” ujarnya.

    Menurut Diana, upaya relokasi warga yang bermukim di sempadan sungai juga turut menjadi perhatian, mengingat pentingnya mitigasi risiko untuk mencegah dampak bencana serupa di masa mendatang.

    Diana menyebutkan Pemda kota akan bertugas mencari lahan untuk relokasi tersebut dan akan didukung oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sementara untuk pembangunan huniannya didukung oleh Pemprov Jawa Barat.

    Selain Wamen PU, Wapres juga didampingi Kepala Badan Nasional Penaggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto, Kepala Basarnas Marsekal Muda TNI Mohammad Syafii, dan Bupati Sukabumi Asep Japar.

    Pewarta: Livia Kristianti
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2025

  • Jembatan Cidadap Sukabumi Ambles, Akses Dua Desa Terputus Total – Page 3

    Jembatan Cidadap Sukabumi Ambles, Akses Dua Desa Terputus Total – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Jembatan Cidadap di Kampung Bojongkopo, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, ambruk setelah diguyur hujan deras pada Kamis malam (6/3/2025). Akibatnya, akses jalan yang menghubungkan dua desa terputus total.

    Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol. Jules Abraham Abast menjelaskan, curah hujan tinggi menyebabkan air sungai meluap dan menggerus pondasi jembatan Cidadap hingga ambles sekitar 4 meter.

    Berdasarkan pemantauan pada Jumat (7/3/2025), ujung jembatan tampak runtuh dengan lapisan aspal terbelah. Diperparah terjadi longsor di sekitar area.

    Kejadian itu membuat jembatan sepanjang 50 meter dengan lebar 8 meter tak bisa dilalui kendaraan, baik roda dua maupun roda empat.

    “Warga yang ingin menuju Loji dan Kiara Dua di sekitar Pajampangan kami imbau untuk mencari jalur alternatif karena jembatan ini tidak bisa dilintasi,” kata Jules Abraham dalam keterangannya, Jumat (7/3/2025).

    “Hingga saat ini kondisi jembatan terputus dan tidak bisa dilewati roda 4 maupun roda 2,” dia menambahkan.

    Sementara itu, seorang warga, Kusnawan (45), mengaku mendengar suara dentuman beberapa kali sebelum jembatan ambles.

    “Sekitar pukul 21.15 WIB, terdengar suara dentuman keras, lalu tiba-tiba jembatan langsung runtuh. Beruntung saat kejadian tidak ada kendaraan yang melintas. Kami langsung menutup akses masuk setelah kejadian,” ujar Kusnawan.

    Tidak hanya jembatan, beberapa rumah warga di sekitar sungai juga terdampak. Bahkan, beberapa di antaranya hanyut terbawa arus deras.

    “Beberapa rumah di tepi sungai ada yang hanyut, tapi syukurnya penghuni berhasil menyelamatkan diri sehingga tidak ada korban jiwa,” ucap dia.

     

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengatakan, ada enam rukun tetangga (RT) yang masih terendam banjir pada Jumat (31/1/2025). Data itu tercatat per pukul 13.00 WIB.

  • BPBD Jabar dan Tim Gabungan Terus Cari Korban Longsor di Sukabumi

    BPBD Jabar dan Tim Gabungan Terus Cari Korban Longsor di Sukabumi

    JABAR EKSPRES – Tim gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat, BPBD Kabupaten Sukabumi, serta aparat setempat terus melakukan upaya penanganan dan pencarian korban pasca bencana tanah longsor dan banjir yang melanda Kabupaten Sukabumi pada Kamis (6/3/2025) pukul 19.00 WIB.

    Plt. Kepala Pelaksana BPBD Jabar, Anne Hermadiane Adnan, mengonfirmasi bahwa pada hari ini tim berhasil menemukan dua orang korban dalam kondisi meninggal dunia. Dengan demikian, jumlah korban meninggal dunia bertambah menjadi tiga orang, sementara lima korban lainnya masih dalam pencarian.

    “Tiga korban yang telah ditemukan terdiri dari satu warga Kecamatan Simpenan dan dua warga Kecamatan Palabuhanratu,” ujar Anne saat dikonfirmasi, Jumat (7/3/2025) malam.

    Berdasarkan data yang dihimpun hingga siang tadi, bencana yang dipicu oleh hujan deras ini juga menyebabkan kerusakan rumah sebanyak lima unit rusak ringan, enam unit rusak sedang, enam unit rusak berat, serta 145 unit rumah terendam. Selain itu, sebanyak 20 fasilitas umum dan fasilitas sosial terdampak.

    Dampak terhadap masyarakat mencatat sebanyak 149 kepala keluarga atau 264 jiwa terdampak, sedangkan yang mengungsi sebanyak 146 kepala keluarga atau 304 jiwa. Terdapat tiga kepala keluarga atau sebanyak 10 jiwa yang masih dalam kondisi terancam. Sementara itu, perhitungan kerugian material masih dalam proses.

    Sejumlah kecamatan yang terdampak cuaca ekstrem, tanah longsor, dan banjir di Kabupaten Sukabumi meliputi Kecamatan Kadudampit, Curugkembar, Simpenan, Palabuhanratu, Waluran, Bantargadung, Cisaat, Cikembar, Warungkiara, Sagaranten, Lengkong, Jampangtengah, Ciemas, Cimanggu, Pabuaran, Gunungguruh, Cikakak, Cicantayan, Cisolok, Sukaraja, Caringin, Cikidang, Jampang Kulon, dan Purabaya.

    BPBD Jawa Barat mengimbau masyarakat untuk segera melaporkan informasi terkait kebencanaan atau pantauan visual di wilayahnya kepada pihak berwenang guna percepatan penanganan.

    Layanan Pengaduan dan Informasi BPBD Jawa Barat:

    Alamat Kantor: Jl. Soekarno Hatta No. 629, Kota Bandung

    Telepon: (022) 73513621

    Email: [email protected]

    Media Sosial:

    Twitter: https://twitter.com/BPBDjabar/Facebook: Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa BaratInstagram: https://www.instagram.com/bpbd_jabar/TikTok: https://www.tiktok.com/@bpbdjabar/YouTube: https://www.youtube.com/user/bpbdprovjabar/Aplikasi Unit Data Informasi: https://barata.jabarprov.go.id/