kab/kota: Sukabumi

  • Puncak Arus Mudik Pemotor di Jalan Raya Kalimalang Diprediksi Pada H-3 Lebaran

    Puncak Arus Mudik Pemotor di Jalan Raya Kalimalang Diprediksi Pada H-3 Lebaran

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM, DUREN SAWIT – Puncak arus mudik pengendara sepeda motor di Jalan Raya Kalimalang, Duren Sawit, Jakarta Timur diprediksi bakal terjadi pada H-3 Idulfitri atau 27 Maret 2025.

    Perwira Unit Posko Pengamanan Haji Naman, Iptu Herfik mengatakan prediksi tersebut didasari karena pada H-3 Idulfitri sudah memasuki waktu cuti bersama para pekerja kantor.

    “Diperkirakan H-3 menjelang Idulfitri dan bersamaan dengan waktu libur (pekerja) kantor,” kata Herfik di Jalan Raya Kalimalang, Duren Sawit, Jakarta Timur, Senin (24/3/2025).

    Berdasar pantauan pada Minggu (23/3) malam, sudah tampak pemudik melintas di Jalan Raya Kalimalang yang merupakan jalur arteri menuju Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

    Namun jumlahnya masih belum signifikan, karena arus lalu lintas di Jalan Raya Kalimalang dari arah Jakarta menuju Bekasi masih didominasi para pegawai kantor yang pulang kerja.

    “Untuk saat ini arus mudik (di Kalimalang) belum terlihat (signifikan), paling hanya satu, dua pemudik sepeda motor yang melintas. Masih lebih banyak masyarakat pulang kerja,” ujarnya.

    Herfik menuturkan untuk memastikan kelancaran arus lalu lintas saat mudik Idulfitri 1446 Hijriah, Satlantas Jakarta Timur sudah mendirikan posko pengamanan (Pospam).

    Polres Metro Bekasi Kota berhasil meringkus Suhada, preman sok jagoan yang berasal dari Cikiwul viral minta THR ke perusahaan di Bantargebang. Ia sempat kabur, namun polisi berhasil meringkusnya di Sukabumi.

    Satlantas Jakarta Timur juga mengimbau para pemudik agar menghindari perjalanan di malam hari, karena di sepanjang ruas Jalan Raya Kalimalang terdapat lubang yang berisiko tak terlihat saat malam.

    “Kalau bisa mudiknya lebih awal, pagi hari. Karena kalau malam banyak lubang di sepanjang jalan. Kemudian berkendara jangan lebih dari dua orang, dan harus mengenakan helm,” tuturnya.

    (Tribunjakarta)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.

    Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Desak Petugas Tertibkan Macet Pasar Cipanas, Dedi Mulyadi: Jangan Gunakan Jalan untuk Parkir
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        24 Maret 2025

    Desak Petugas Tertibkan Macet Pasar Cipanas, Dedi Mulyadi: Jangan Gunakan Jalan untuk Parkir Bandung 24 Maret 2025

    Desak Petugas Tertibkan Macet Pasar Cipanas, Dedi Mulyadi: Jangan Gunakan Jalan untuk Parkir
    Editor
    KOMPAS.com
    – Jalur mudik via
    Puncak
    , Kabupaten
    Cianjur
    , Jawa Barat, kembali menjadi sorotan.
    Gubernur Jawa Barat

    Dedi Mulyadi
    angkat bicara terkait kemacetan yang kerap terjadi di depan Pasar
    Cipanas
    , terutama menjelang arus mudik dan balik Lebaran 2025.
    Dalam sebuah video yang diunggah di akun Instagram pribadinya, Dedi Mulyadi mengkritik penataan lalu lintas di kawasan tersebut.
    Ia menilai bahwa kondisi macet di Pasar Cipanas salah satunya disebabkan oleh angkot yang parkir sembarangan sehingga mengganggu kelancaran arus kendaraan.
    “Ini di jalur Cipanas, Pasar Cipanas, ya. Ini seharusnya sudah dua jalur, yang sebelah itu sudah bisa dilewati, tetapi sekarang dipakai oleh parkir angkot,” ujar Dedi dalam video tersebut, dikutip Kompas.com, Senin (24/3/2025).
    Dedi menjelaskan, akibat badan jalan yang digunakan sebagai tempat parkir, kendaraan dari dua arah akhirnya berebut satu lajur yang semestinya hanya digunakan untuk satu jalur kendaraan.
    “Jadi, akhirnya masuk ke sini. Seharusnya bukan mobilnya
    dimasukin
    menjadi dua jalur, asalnya satu jalur,” katanya.
    Ia pun mendesak petugas di lapangan agar segera menertibkan kendaraan angkutan umum yang parkir sembarangan.
    Menurut dia, jalan umum tidak seharusnya digunakan sebagai tempat parkir karena dapat mengganggu hak pengguna jalan lainnya.
    “Semestinya petugas menertibkan angkotnya, jangan menggunakan jalan untuk parkir,” katanya.
    Dedi berharap kondisi tersebut segera dibenahi, mengingat ruas jalan di depan Pasar Cipanas merupakan jalur strategis yang dilintasi pemudik.
    Ia juga menyoroti kenyamanan pengguna jalan yang terganggu akibat penyempitan lajur.
    “Mohon Satlantas Polres Cianjur, segera ditertibkan ya. Ini kurang nyaman dilihatnya dan kita sebagai pengguna jalan merasa jalan kita diambil. Hatur nuhun,” tambahnya.
    Saat dikonfirmasi Kompas.com mengenai permintaan tersebut, Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Cianjur, AKP Hardian Ardianto, belum memberikan tanggapan.
    Sebelumnya, Polres Cianjur telah memetakan tiga titik rawan kemacetan di wilayahnya selama arus mudik dan balik Lebaran 2025. Ketiga jalur tersebut meliputi Jalur Puncak, Jalan Raya Bandung, dan Jalan Raya Sukabumi.
    Kemacetan di jalur-jalur tersebut umumnya disebabkan aktivitas pasar tumpah dan angkot yang mangkal sembarangan, terutama di sekitar Pasar Ciranjang, Pasar Gekbrong, dan Pasar Cipanas.
    Untuk mengantisipasi kepadatan kendaraan, petugas telah menyiapkan sejumlah skenario rekayasa lalu lintas. Di antaranya adalah penerapan sistem kanalisasi,
    contraflow
    , hingga pengalihan arus lalu lintas jika situasi mendesak.
     
    (Penulis Kontributor Bogor Kompas.com: Afdhalul Ikhsan)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jelang Idul Fitri, Zulhas Pastikan Stok dan Harga Pangan Terkendali

    Jelang Idul Fitri, Zulhas Pastikan Stok dan Harga Pangan Terkendali

    PIKIRAN RAKYAT – Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan memastikan stok pangan selama Ramadhan hingga Idul Fitri aman. Bahkan, pangan akan berlimpah hingga tidak akan ada yang kelaparan.

    Hal tersebut disampaikan Zulhas sapaannya, saat pembagian sembako gratis dan minyak goreng yang diadakan DPW Partai Amanat Nasional (PAN) Jawa Barat. Kali ini pembagian diadakan di sekitar Lapangan Gasibu, Kota Bandung pada Sabtu 22 Maret 2025.

    Zulhas yang juga menjabat sebagai Ketua Umum PAN ini menegaskan agar rakyat Indonesia harus gembira jelang Idul Fitri atau Lebaran ini. Hal ini tentunya rakyat atau masyarakat ini tidak perlu mengkhawatirkan kondisi pangan.

    “Saya juga sudah berkeliling Indonesia dalam berbagi pangan atau memantaunya. Kemarin saya di Jawa Tengah dan sekarang pembagian dilaksanakan di wilayah Jawa Barat,” katanya.

    Pada pembagian tersebut, terdapat pula produk MinyaKita, hanya saja untuk yang dibagikan pada masyarakat ini jumlahnya sesuai. “Harus pas satu liter tidak boleh dikurangi sedikit pun,” kata dia.

    Zulhas juga kembali memastikan rakyat Indonesia pada hari jelang Lebaran ini stok pangannya melimpah. “Jumlahnya cukup dan tidak usah khawatir harga terjangkau. Di pasar banyak daging, telur, beras, gula, tepung, minyak semua lengkap cukup dan tidak usah khawatir,” katanya.

    Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan saat membagikan Minyakita di Lapangan Gasibu pada Sabtu 22 Maret 2025, nampak Sekjen PAN Eddy Soeparno, Desy Ratnasari dan Bima Arya.

    Harga stabil

    Di sisi lain, harga komoditas pangan, dikatakannya, juga dalam kondisi stabil. Beberapa harga yang sempat mengalami kenaikan, kini mulai normal. “Harga stabil malah turun seperti bawang cabai yang pedas itu dulu Rp100-Rp120 ribu sekarang sudah Rp60 ribu,” kata dia.

    Ketua DPW PAN Jabar Desy Ratnasari pun ikut turun langsung ke masyarakat untuk membantu memenuhi kebutuhan pangan ini. Desy bahkan turut memberikan takjil dan dan juga 1.500 MinyaKita secara gratis.

    Menurut Desy pembagian ini merupakan tugas yang diberikan dari DPP PAN untuk masing-masing DPW PAN tingkat provinsi. Programnya adalah Berbagi PANgan berbagi kebahagiaan.

    “Karena Jawa Barat cukup luas maka kami berbagi di beberapa titik. Ada Kang Eddy Soeparno, ada Kang Bima Arya dan saya, nah saya kebagian salah satunya di Kota Bandung. Pembagian sembako ini memang kebiasaan PAN di bulan Ramadan. Saya juga nanti akan membagikan di dapil saya di Kabupaten dan Kota Sukabumi,” katanya.

    Sementara, Bima Arya mengatakan, pemberian bantuan kepada masyarakat ini dilakukan sejak awal Ramadhan di seluruh wilayah Jawa Barat. Dia memastikan sudah turun langsung dan memberikan kebutuhan pangan ini kepada masyarakat.

    “Teh Desy turun ke delapan titik membangun tenda biru dan memberikan bantuan. Saya juga sembilan, sisanya ada Pak Eddy,” ujar Bima.

    Menurut Bima yang juga merupakan Wakil Menteri Dalam Negeri ini pemberian bantuan kepada masyarakat ini dilakukan agar mereka tidak kesusahan dalam mendapatkan kebutuhan pangan seperti Minyakita.

    “PAN hadir membantu warga, kami ada di tengah warga, jangan sampai partai hanya turun pas Pilkada saja, partai harusnya turun di setiap hari bersama masyarakat,” katanya.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Video Viral Jagoan Cikiwul Minta THR Direkam Teman Sendiri, Awalnya Disebar di Grup Internal – Halaman all

    Video Viral Jagoan Cikiwul Minta THR Direkam Teman Sendiri, Awalnya Disebar di Grup Internal – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Jagoan Cikiwul, Bekasi, bernama Suhada ditangkap oleh pihak kepolisian di Sukabumi, Jawa Barat, pada Kamis malam (20/3/2025).

    Penangkapan ini terkait dengan video yang menunjukkan Suhada meminta tunjangan hari raya (THR) kepada sebuah pabrik, yang awalnya direkam oleh temannya sendiri dan kemudian viral di media sosial.

    Menurut keterangan Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Binsar Hatorangan Sianturi, Suhada datang ke pabrik bersama tiga rekannya, yakni M, A, dan D.

    Setelah tiba di lokasi, Suhada dan M mendatangi petugas keamanan pabrik.

    “Setelah sampai di PT tersebut, untuk tersangka S dan Saudari M mendatangi si security dan terjadilah seperti apa yang kita lihat bersama di video viral,” kata Binsar, Jumat (21/3/2025). 

    Binsar menjelaskan bahwa M, yang merupakan Ketua Ormas GMBI Kecamatan Bantargebang, adalah orang yang merekam kejadian tersebut.

    Setelah video selesai direkam, M membagikannya ke grup WhatsApp GMBI Kecamatan Bantar Gebang.

    Entah bagaimana video tersebut tersebar luas hingga viral, sehingga sempat muncul kecurigaan antaranggota ormas.

    “Tidak tahu bagaimana akhirnya video itu viral dari grup WhatsApp mereka sendiri. Sehingga pada saat viral di antara mereka saling curiga, ini ada pengkhianat,” terangnya. 

    Lebih lanjut, Binsar menegaskan bahwa pihaknya tidak akan mentolerir aksi premanisme yang berkedok organisasi masyarakat (ormas) di wilayah Bekasi Kota.

    Ia juga meminta masyarakat untuk melapor jika menemukan aksi premanisme.

    “Kami tidak mentolerir adanya aksi premanisme berkedok ormas atau LSM di wilayah hukum Bekasi Kota,” tegasnya.

    “Silakan masyarakat jika menemui aksi premanisme bisa menghubungi kantor kepolisian terdekat atau melaporkan ke call center 110,” imbuh Binsar.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Video Jagoan Cikiwul Disebar Teman Sendiri, Awalnya di Grup Internal Lalu Viral.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • 3 Aksi Ormas di Bekasi Viral, Acak-acak Kantor Dinkes Hingga Halangi Posko Mudik, Ada Ketua Terseret

    3 Aksi Ormas di Bekasi Viral, Acak-acak Kantor Dinkes Hingga Halangi Posko Mudik, Ada Ketua Terseret

    TRIBUNJAKARTA.COM – Tiga aksi organisasi massa (ormas) di Bekasi jelang Lebaran 2025 viral di media sosial.

    Aksi ormas itu ada yang mengacak-acak kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi hingga menghalangi relawan kemanusiaaan mendirikan posko mudik 2025 di wilayah Citarik, Jatireja, Cikarang Timur.

    Terdapat pula, Ketua LSM GMBI Bantargebang berinisial M yang merekam dan menyebarkan aksi Suhada alias Jagoan Cikiwul saat meminta THR ke pabrik di Bantargebang, Bekasi.

    Nasib ketiga oknum ormas itu pun berbeda-beda setelah aksinya viral di media sosial.

    TribunJakarta.com merangkum tiga aksi oknum ormas di Bekasi yang viral di media sosial.

    1.Halangi Posko Mudik 2025

    Video seorang pria berbaju polo hitam lengan pendek dan berpeci diduga melarang relawan kemanusiaan mendirikan posko mudik 2025 di wilayah Citarik, Jatireja, Cikarang Timur, Rabu (19/3/2025) viral di media sosial.

     Cekcok antara pria yang mengaku berasal dari organisasi masyarakat (ormas) tersebut terekam dalam video yang kemudian diunggah oleh akun X @kabarnegri_. 

    Dalam video itu, relawan meminta penjelasan mengapa tidak diperbolehkan mendirikan posko. 

    “Kenapa enggak boleh di sini? Alasannya kenapa?” tanya relawan, dikutip dari unggahan akun X @kabarnegri_, Jumat (21/3/2025). 

    “Ini lahan pemerintah bukan?” sahut pria mengaku ormas tersebut. 

    Karena tidak puas dengan jawabannya, relawan kembali mencecar alasan tidak diperbolehkannya mendirikan posko mudik 2025. 

    KLIK SELENGKAPNYA: Sosok Jagoan Cikiwul Emosi Saat Meminta THR ke Pabrik di Kota Bekasi Akhirnya Terkuak. Ia Kabur Setelah Kedok Dibongkar Polisi.

    “Ya sudah, kalau jangan, ya jangan. Mau ngomong apa? Jangan, enggak boleh. Mau ngomong apa?” ujar pria mengaku ormas sambil merokok. 

    Sedangkan akun instagram @jabodetabek24info mengabarkan pria tersebut marah dan melarang pendirian posko mudik 2025.

    “Iya ga boleh, ga boleh diriin tenda di sini, harus ijin gua, mau apa lu”, ucapnya.

    Farhan yang menjelaskan dan tergabung dalam relawan sampai ngeri ketakutan. Ia berusaha lapor ke kepolisian Polsek Cikarang Timur.

    “Iya ada ormas yang datang larang kami dirikan tenda, saya ngeri lalu menelpon Polsek Cikarang Timur @polsekcikarang_timur Alhamdulillah mereka lari ketika Kanit Reskrim Cikarang Timur datang,” ucap Farhan. Ketika tim unit Kanit Reskrim Cikarang Timur datang semua berjalan kondusif dan aman.

    Menanggapi hal tersebut, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto, mengaku telah menerima laporan terkait pelarangan pendirian posko mudik oleh ormas, yang viral di media sosial. 

    Dia menegaskan, jajarannya telah menangkap pria yang dimaksud dalam video tersebut. 

    “Sudah kami tindak lanjuti, sudah kami tangkap, dan kami tahan,” tegas Karyoto di Silang Monas, Jakarta Pusat, Jumat (21/3/2025). 

    Mantan Deputi Penindakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu menjelaskan, mendirikan posko mudik di atas tanah milik perorangan atau bukan milik pemerintah, tetap diperbolehkan. 

    “Enggak ada urusan. Bahkan, nanti mau kami periksa itu, siapa yang menghalang-halangi. Ini untuk hajat orang banyak, bukan untuk sekelompok, segelintir orang,” tegas dia. 

    Terlebih, pendirian posko mudik 2025 oleh relawan seyogianya merupakan bentuk pelayanan kepada masyarakat sekaligus bagian dari ibadah. 

    “Untuk melayani saudara-saudara kita yang sudah capek, yang butuh istirahat, yang butuh duduk, dan lain-lain,” kata dia. 

    “Kita lawan yang seperti itu. Enggak ada negara kalah dengan sekelompok-sekelompok preman ini,” tambah dia. 

    “Kalau ada preman-preman yang melakukan aksi-aksi hanya untuk kepentingan kelompoknya sendiri, apalagi yang bernuansa pemerasan dan lain-lain, pasti akan kita tindak,” pungkas dia.

    2. Acak-acak Kantor Dinkes Bekasi

    Sementara itu, Polres Metro Bekasi menangkap lima orang anggota ormas yang melakukan aksi anarkis di Kantor Dinkes Kabupaten Bekasi.

    Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kompol Onkoseno Grandiarso Sukahar menyatakan bahwa lima anggota Ormas yang berbuat anarkis di Kantor Dinkes Kabupaten Bekasi sudah ditangkap dan saat ini tengah proses pemeriksaan di Polres Metro Bekasi.

    “Betul sudah diamankan dan saat ini para pelaku sedang kami periksa di Polres Metro Bekasi,” kata Onkoseno saat dikonfirmasi mengenai lima anggorta Ormas yang berbuat anarkis di Kantor Dinkes Kabupaten Bekasi, pada Jumat (21/3/2025).

    Kejadian itu berawal saat sekelompok orang yang mengatasnamakan LSM Laskar Merah Putih datang ke kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi pada Selasa, 18 Maret 2025, sekitar pukul 09.00 WIB.

    Kedatangannya dengan maksud dan tujuan ingin bertemu dengan Kepala Dinas Kesehatan, dr Alamsyah.

    Namun kepala dinas tidak ada di tempat sedang ada rapat di luar. Tetapi sekelompok orang tersebut tidak terima dan marah-marah.

    “Mereka marah-marah, mengotori lantai dengan alas kakinya yang sudah kotor dengan tanah merah, lalu membuang sampah yang dikeluarkan dari tong sampah serta membuang air pembuangan AC yang di galon ke lantai depan pintu lobi kantor Dinas kesehatan,” imbuhnya.

    Akibat perbuatan lima anggota ormas itu, kata Onkoseno, pegawai Dinas kesehatan merasa takut dan tidak aman dalam bekerja, bahkan ada seorang pegawai Dinkes yang disabilitas terjatuh.

    “Para pelaku kami jerat Pasal 335 KUHPidana tentang perbuatan tidak menyenangkan,” katanya.

    Dalam video yang viral itu, terlihat sejumlah orang dari ormas mendatangi Kantor Dinas Kesehatan.

    Bahkan, seseorang berbicara dihadapan CCTV. “Assalamuaikum kami dari Laskar Merah Putih, yang melihat dari CCTV untuk Dinas Kesehatan kita ngopi bersama walaupun bulan puasa, terima kasih,” katanya dengan wajah meledek.

    Tak hanya itu, terdapat rekaman CCTV anggota LSM itu menghambur-hamburkan sampah di depan pintu Kantor Dinkes.

    3. Ketua LSM GMBI Bantargebang Dicopot

    Aksi ormas yang viral lainnya terkait aksi Suhada alias Jagoan Cikiwul saat meminta THR ke pabrik kawasan Bantargebang, Bekasi.

    Saat itu, Suhada mengenakan kaus merah marun serta rompi hitam dilengkapi logo LSM GMBI.

    Di bagian punggung rompi yang dikenakan Suhada terpasang logo LSM GMBI berwarna hitam.  Emblem bendera Merah Putih dan nama juga terpasang di bagian dada kanan rompi tersebut. 

    Polisi telah menangkap Suhada yang kabur ke daerah Sukabumi, Jawa Barat setelah aksinya viral di media sosial.

    Sekretaris LSM GMBI Distrik Kota Bekasi, Asep Sukarya mengaku Suhada alias Jagoan Cikiwul bukanlah anggotanya.

    Mengenai rompi berlogo yang dikenakan Suhada, Asep mengatakan pihaknya tidak pernah merilis atribut rompi tersebut untuk anggotanya.

    Asep merasa tindakan Suhada telah mencatut nama LSM GMBI untuk kepentingan pribadi. 

    Namun, ia mengakui wanita perekam aksi Suhada yakni M yang menjabat sebagai Ketua LSM GMBI Bantargebang. 

    Wanita itu bersama rekannya yakni Suhada alias Jagoan Cikiwul, A dan D mendatangi perusahan plastik di Jalan Tali Kolot, Cikiwul, Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat. 

    Wanita tersebut merekam melalui ponsel saat Suhada berdebat dengan sekuriti pabrik.

    Kini, M telah dicopot dari jabatannya tersebut. Pasalnya, ia turut meminta tunjangan hari raya (THR) ke salah satu perusahaan di Bantargebang, Bekasi, bersama tiga rekannya, Suhada alias jagoan Cikiwul, A, dan D. 

    Selain itu, M juga menandatangani proposal THR yang diduga dikirimkan ke puluhan perusahaan di Bantargebang. 

    “Betul, (posisi M) dibekukan, sekaligus dicopot sebagai ketua LSM GMBI Bantergebang,” kata Sekretaris LSM GMBI Distrik Kota Bekasi, Asep Sukarya, Jumat (21/3/2025). 

    Selain dicopot dari jabatannya, GMBI Distrik Kota Bekasi juga akan memanggil M untuk menjalani sidang etik. 

    “Nanti dia akan kita panggil untuk kita bina di dalam sidang Dewan Kode Etik. Nah, itu langkah-langkah secara secara kelembagaan seperti itu,” ungkap dia. 

    Asep mengatakan, GMBI Distrik Kota Bekasi melarang anggotanya meminta THR Lebaran, baik ke pemerintah, swasta, maupun pihak lainnya. 

    Oleh sebab itu, lanjut Asep, setiap anggota yang melanggar larangan tersebut akan menerima konsekuensi yang sama dengan M. 

    “Jadi berlaku bukan hanya untuk dia (M), tapi berlaku keseluruh GMBI di tingkat kecamatan,” imbuh dia. 

    Sedangkan Suhada telah ditetapkan sebagai tersangka pengancaman buntut aksinya meminta THR Lebaran ke perusahaan plastik. 

    “Untuk perkenaan pasal dari tersangka, kita kenakan Pasal 335 (pengancaman) atau 368 untuk Pasal 53 KUHP dengan ancaman hukuman paling lama sembilan tahun,” ujar Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota Kompol Binsar Hatorangan Sianturi dalam konferensi pers di Polres Metro Bekasi Kota, Jumat (21/3/2025). (TribunJakarta.com/Kompas.com/TribunBekasi) 

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Video Jagoan Cikiwul Minta THR Direkam Teman Sendiri, Awalnya Disebar di Grup Internal Lalu Viral – Halaman all

    Video Jagoan Cikiwul Minta THR Direkam Teman Sendiri, Awalnya Disebar di Grup Internal Lalu Viral – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Jagoan Cikiwul, Bekasi bernama Suhada berhasil ditangkap pihak kepolisian di Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (20/3/2025) malam.

    Ternyata, video Jagoan Cikiwul minta tunjangan hari raya (THR) ke pabrik direkam oleh temannya sendiri dan awalnya dikirim ke grup internal kemudian viral di media sosial.

    Menurut keterangan Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Binsar Hatorangan Sianturi, tersangka Suhada datang ke pabrik bersama tiga rekannya berinisial M, A, dan D. 

    “Setelah sampai di PT tersebut, untuk tersangka S dan Saudari M mendatangi si security dan terjadilah seperti apa yang kita lihat bersama di video viral,” kata Binsar, dilansir Tribun Jakarta, Jumat (21/3/2025). 

    Binsar mengatakan, saudari M adalah Ketua Ormas GMBI Kecamatan Bantargebang yang merekam kejadian tersebut.

    “Saudari M ini memvideokan dan setelah selesai, video tersebut di-share ke grup WhatsApp GMBI Kecamatan Bantar Gebang,” ucap Binsar. 

    Entah bagaimana, video tersebut tersebar luas hingga viral sehingga sempat muncul kecurigaan antar-anggota ormas. 

    “Tidak tahu bagaimana akhirnya video itu viral dari grup WhatsApp mereka sendiri. Sehingga pada saat viral di antara mereka saling curiga, ini ada pengkhianat,” terangnya. 

    Adapun Binsar mengatakan bahwa pihaknya tak mentoleransi aksi premanisme berkedok ormas.

    “Kami tidak mentolerir adanya aksi premanisme berkedok ormas atau LSM di wilkum Bekasi Kota,” ucapnya.

    Binsar lantas meminta kepada masyarakat untuk melapor apabila menemukan aksi premanisme berkedok ormas di wilayah Bekasi Kota.

    “Silakan masyarakat jika menemui aksi premanisme bisa menghubungi kantor kepolisian terdekat atau melaporkan ke call center 110,” ujarnya.

    Aksi Jagoan Cikiwul

    Sebelumnya, sebuah video viral di media sosial memperlihatkan seorang pria berbadan gempal berdebat dengan seorang sekuriti sebuah pabrik di kawasan Cikiwul, Kota Bekasi.

    Dari video yang diunggah salah satu Instagram itu, satu orang wanita yang merekam video itu, terlihat sedang cekcok dengan sekuriti karena memaksa untuk bertemu pimpinan pabrik.

    Adapun dalam keterangan video disebutkan jika mereka membawa surat yang meminta uang kepada pihak pabrik diduga dalam rangka THR.

    Bahkan, dengan lagak sok jago, pria tersebut mengaku merupakan jagoan di daerah Cikiwul untuk membuat sang sekuriti takut.

    Di sana, pria itu, mengaku menjadi penguasa di daerah tersebut. 

    “Elu makan berak di sini, lu nggak ngehargain gue. Elu kalo pengen tau, gue jagoan yang megang Cikiwul nih, gue nih. Massa gue banyak di sini, kalau gue tutup jalan di depan, nggak bisa gerak,” kata pria tersebut.

    “Ya gimana kita kan sesuai prosedur juga, Pak,” jawab sekuriti. 

    “Gue mau ketemu pimpinan lu di sini, siapa bos lu? Gue nggak ada hubungan sama lu, kita sama perusahaan. Bos lu siapa, nggak mau kenal gue. Gue selama ini nggak pernah turun, yang turun ke sini anak buah gue, gue nggak pernah turun, gue pengen buktiin ternyata kayak gini semuanya nggak menghargai lingkungan,” lanjut pria itu.

    Pihak kepolisian yang sudah melihat video viral tersebut, langsung menindaklanjuti. Adapun aksi itu terjadi pada Senin (17/3/2025).

    Kanit reskrim Polsek Bantargebang, Iptu Ahmad, mengatakan pria tersebut datang ke perusahaan meminta dana untuk berbagi takjil. 

    Namun, dana tersebut belum dicairkan pihak perusahaan.

    “Duduk perkaranya dia ke situ memang dia ngajuin proposal dengan dasar tanggal 23 itu hari Minggu besok dia mau berbagi takjil.” 

    “Dia di situ ngajuin proposal ke perusahaan itu. Tapi memang dari liatnya nggak ada,” kata Ahmad kepada wartawan, Kamis (20/3/2025). 

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Video Jagoan Cikiwul Disebar Teman Sendiri, Awalnya di Grup Internal Lalu Viral.

    (Tribunnews.com/Deni)(TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar)

  • Sosok Wanita Perekam Jagoan Cikiwul Minta THR ke Pabrik, Jabatannya Tertinggi di GMBI Bantargebang

    Sosok Wanita Perekam Jagoan Cikiwul Minta THR ke Pabrik, Jabatannya Tertinggi di GMBI Bantargebang

    TRIBUNJAKARTA.COM – Terkuak sosok wanita perekam aksi Suhada alias Jagoan Cikiwul saat mendatangi pabrik kawasan Bantargebang, Bekasi.

    Wanita itu bersama rekannya yakni Suhada alias Jagoan Cikiwul, A dan D mendatangi perusahan plastik di Jalan Tali Kolot, Cikiwul, Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat. 

    Wanita tersebut merekam melali ponsel saat Suhada berdebat dengan sekuriti pabrik.

    Saat itu, Suhada tidak terima hanya diberi Rp 20 ribu oleh sekuriti. Suhada malah meminta dipertemukan dengan pimpinan pabrik. 

    Wanita itu sambil merekam ikut mengomentari pernyataan sekuriti.

    Ternyata, wanita tersebut berinisial M yang menjabat sebagai Ketua LSM Gerakan Bawah Masyarakat Indonesia (GMBI) Bantargebang. 

    Kini, M telah dicopot dari jabatannya tersebut. Pasalnya, ia turut meminta tunjangan hari raya (THR) ke salah satu perusahaan di Bantargebang, Bekasi, bersama tiga rekannya, Suhada alias jagoan Cikiwul, A, dan D. 

    Selain itu, M juga menandatangani proposal THR yang diduga dikirimkan ke puluhan perusahaan di Bantargebang. 

    “Betul, (posisi M) dibekukan, sekaligus dicopot sebagai ketua LSM GMBI Bantergebang,” kata Sekretaris LSM GMBI Distrik Kota Bekasi, Asep Sukarya, Jumat (21/3/2025). 

    Selain dicopot dari jabatannya, GMBI Distrik Kota Bekasi juga akan memanggil M untuk menjalani sidang etik. 

    “Nanti dia akan kita panggil untuk kita bina di dalam sidang Dewan Kode Etik. Nah, itu langkah-langkah secara secara kelembagaan seperti itu,” ungkap dia. 

    Asep mengatakan, GMBI Distrik Kota Bekasi melarang anggotanya meminta THR Lebaran, baik ke pemerintah, swasta, maupun pihak lainnya. 

    Oleh sebab itu, lanjut Asep, setiap anggota yang melanggar larangan tersebut akan menerima konsekuensi yang sama dengan M. 

    “Jadi berlaku bukan hanya untuk dia (M), tapi berlaku keseluruh GMBI di tingkat kecamatan,” imbuh dia. 

    GMBI Bantan Jagoan Cikiwul Anggotanya

    Selain itu, Asep Sukarya mengaku Suhada alias Jagoan CIkiwul bukanlah anggotanya. Meskipun, Suhada  mengenakan kaus merah marun serta rompi hitam dilengkapi logo LSM GMBI.

    Di bagian punggung rompi yang dikenakan Suhada terpasang logo LSM GMBI berwarna hitam.  Emblem bendera Merah Putih dan nama juga terpasang di bagian dada kanan rompi tersebut. 

    Polisi telah menangkap Suhada yang kabur ke daerah Sukabumi, Jawa Barat setelah aksinya viral di media sosial.

    “Secara tegas kami nyatakan bahwa yang bersangkutan atau oknum tersebut bukanlah anggota LSM GMBI,” kata Asep, Jumat (21/3/2025).

    Mengenai rompi berlogo yang dikenakan Suhada, Asep mengatakan pihaknya tidak pernah merilis atribut rompi tersebut untuk anggotanya.

    Asep merasa tindakan Suhada telah mencatut nama LSM GMBI untuk kepentingan pribadi. 

    “Artinya, oknum tersebut diduga telah mencoreng nama lembaga untuk kepentingan pribadi dan kami akan mengusut tuntas oknum tersebut,” tegasnya. 

    Lebih lanjut, Asep mengungkapkan bahwa LSM GMBI Distrik Kota Bekasi telah menginstruksikan seluruh anggotanya untuk tidak meminta tunjangan hari raya (THR), baik kepada pemerintah maupun pihak swasta.

    Ia berjanji akan mengambil tindakan tegas sesuai peraturan organisasi jika ada anggota yang melanggar instruksi tersebut. 

    “Kami akan mengambil tindakan tegas sesuai peraturan organisasi,” imbuhnya.

    Sedangkan, Polres Metro Bekasi Kota telah menetapkan Suhada sebagai tersangka pengancaman buntut aksinya meminta THR Lebaran ke perusahaan plastik. 

    “Untuk perkenaan pasal dari tersangka, kita kenakan Pasal 335 (pengancaman) atau 368 untuk Pasal 53 KUHP dengan ancaman hukuman paling lama sembilan tahun,” ujar Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota Kompol Binsar Hatorangan Sianturi dalam konferensi pers di Polres Metro Bekasi Kota, Jumat (21/3/2025). 

    Binsar menyebutkan, proposal THR yang diajukan Suhada ditandatangani M pada 3 Maret 2025. 

    M merupakan ketua LSM GMBI Bantargebang. Proposal tersebut kemudian diserahkan ke perusahaan plastik di Jalan Tali Kolot, Cikiwul, Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat. 

    Dua pekan setelahnya, Suhada, M, dan dua rekannya mendatangi perusahaan tersebut untuk memastikan apakah proposal itu sudah ditindaklanjuti. 

    Sesampainya di lokasi, Suhada berdebat dengan sekuriti lantaran proposal yang diajukan tak direspons perusahaan.

    Binsar menegaskan, pihaknya tidak mentolerir aksi premanisme yang mengatasnamakan organisasi masyarakat (ormas) atau lembaga swadaya ( LSM) apapun. 

    Untuk itu, masyarakat diimbau untuk melaporkan segera ke Polisi jika menjadi korban premanisme dari oknum tersebut. 

    “Kita tidak mentolerir adanya aksi premanisme, silahkan masyarakat jika menemui aksi premanisme bisa menghubungi kantor kepolisian,” tegasnya. (TribunJakarta/Kompas.com)

  • 3
                    
                        Mati Langkah Sang Jagoan Cikiwul Usai Ancam Minta THR…
                        Megapolitan

    3 Mati Langkah Sang Jagoan Cikiwul Usai Ancam Minta THR… Megapolitan

    Mati Langkah Sang Jagoan Cikiwul Usai Ancam Minta THR…
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Polisi menangkap pria bernama Suhada alias
    Jagoan Cikiwul
    yang sempat meminta tunjangan hari raya (THR) Lebaran ke salah satu perusahaan plastik di Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat.
    Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Bantargebang Kompol Sukadi mengungkapkan, Suhada ditangkap di Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (20/3/2025).
    “Yang bersangkutan sudah ditangkap di Sukabumi kemarin (Kamis) maghrib,” kata Sukadi kepada
    Kompas.com
    , Jumat (21/3/2025).
    Penangkapan terhadap sang Jagoan Cikiwul dilakukan setelah ia mengancam akan menutup akses jalan menuju salah satu pabrik plastik di Jalan Tali Kolot, Cikiwul, Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat.
    Ancaman tersebut dilontarkan oleh Suhada karena sekuriti pabrik plastik di Bantargebang hanya memberinya Rp 20.000 saat ia meminta tunjangan hari raya (THR) Lebaran pada Senin (17/3/2025) pukul 11.00 WIB.
    Suhada yang tak puas dengan nominal pemberian sekuriti akhirnya memaksa ingin bertemu pemilik perusahaan.
    Sebelum penangkapannya, Suhada sempat merilis video permintaan maaf yang berdurasi satu menit 29 detik.
    Dalam video yang diterima
    Kompas.com
    , Suhada menyampaikan rasa penyesalan yang mendalam atas tindakan yang telah mengganggu warga Cikiwul, Bantargebang, Bekasi.
    “Saya minta maaf yang sebesar-besarnya. Saya mengaku salah karena saya mengaku seorang Jagoan Cikiwul,” ungkapnya, dikutip pada Jumat (21/3/2025).
    Suhada juga menyampaikan permohonan maaf kepada sekuriti perusahaan yang sempat menerima makian darinya.
    “Saya minta maaf yang sebesar-besarnya, mohon dimaafkan,” kata Suhada.
    Bantah permintaan THR Suhada menjelaskan, kedatangannya ke perusahaan plastik tersebut bertujuan untuk mengonfirmasi proposal yang telah dia ajukan sebelumnya.
    Ia bersikukuh, proposal tersebut bukanlah untuk meminta THR, melainkan permohonan bantuan guna membagikan takjil di jalan selama bulan Ramadhan.
    “Isinya itu meminta bantuan untuk bagi-bagi takjil kepada tanggal nanti yang akan kita bagiin itu pun kalau kita dapat ya, ternyata kejadiannya seperti ini,” jelasnya.
    Suhada mengakui, sikap arogansinya dalam insiden itu muncul akibat ketidakpuasannya terhadap respons perusahaan soal proposalnya.
    “Saya akui saya arogan, tapi kearoganan itu ada sebabnya. Sebabnya di situ ada empat proposal, yang tiga dinaikkan, yang proposal saya enggak dinaikkan sama sekuritinya,” imbuhnya.
    Sementara itu, polisi mengungkap, proposal THR Lebaran yang diajukan Suhada ke perusahaan di Kota Bekasi ditandatangani wanita berinisial M pada 3 Maret 2025.
    M merupakan Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) Bantargebang.
    “Proposal yang ditandatangani oleh saudari M, seorang Ketua Ormas GMBI Kecamatan Bantargebang,” ujar Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota Kompol Binsar Hatorangan Sianturi dalam konferensi pers di Polres Metro Bekasi Kota, Jumat (21/3/2025).
    Dua pekan setelahnya, Suhada dan ketiga rekannya mendatangi perusahaan tersebut untuk memastikan apakah proposal itu sudah ditindaklanjuti.
    Sesampainya di lokasi, Suhada berdebat dengan sekuriti lantaran proposal yang diajukan tak direspons perusahaan.
    Merasa kesal, Suhada sempat mengancam sekuriti dengan mengeklaim dirinya sebagai “Jagoan Cikiwul” dan memiliki banyak massa.
    Saat Suhada berdebat, M yang berada di lokasi diam-diam merekam kejadian tersebut.
    Sepulang dari lokasi, M kemudian menyebarkan rekaman video itu ke grup WhatsApp
    LSM GMBI
    Bantargebang.
    Tak lama setelah dibagikan, video tersebut menjadi viral di media sosial.
    Ketika video itu menuai kritik, Suhada dan tiga rekannya saling curiga serta menuding adanya pengkhianatan di antara mereka.
    “Ketika video itu viral, mereka saling curiga, menganggap ada pengkhianat. Setelah menyadari bahwa video tersebut telah tersebar luas dan tidak bisa dikendalikan, tersangka S akhirnya melarikan diri,” ujar Binsar.
    Namun, upaya pelarian Suhada berakhir sia-sia setelah polisi berhasil menangkapnya di Sukabumi.
    Atas perbuatannya, polisi menetapkan Suhada sebagai tersangka dan menjeratnya dengan Pasal 335 KUHP tentang pengancaman.
    Ia terancam hukuman maksimal sembilan tahun penjara.
    Berdasarkan hasil pemeriksaan juga terungkap, Suhada bersama tiga rekannya menyebarkan puluhan proposal ke perusahaan di wilayah Bantargebang.
    “Pengakuan mereka puluhan, tapi nanti kita pastikan jumlahnya,” kata Binsar.
    Binsar menyebutkan, Suhada dan ketiga rekannya memahami adanya larangan permintaan THR ke perusahaan.
    Oleh karena itu, mereka mengakali proposal tersebut dengan dalih permintaan dana untuk kegiatan bagi-bagi takjil dan buka bersama, bukan THR.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Harimau Jawa Belum Punah Masih Berkeliaran, Peneliti Ungkap Faktanya

    Harimau Jawa Belum Punah Masih Berkeliaran, Peneliti Ungkap Faktanya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pada 2008 lalu, Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN) memasukkan Harimau jawa (Panthera tigris sondaica) dalam daftar hewan punah.

    Kendati demikian, hewan tersebut dikatakan masih berkeliaran selama beberapa tahun. Ada banyak bukti yang mendukung argumen tersebut.

    Dalam sebuah penelitian, harimau jawa ditemukan di pedalaman Sukabumi. Tahun 2019, sejumlah warga desa Cipendeuy dilaporkan pernah menyebutkan melihat hewan itu dan menemukan beberapa bukti seperti jejak kaki, cakaran dan sehelai bulu.

    Para peneliti menggunakan material genetik maternal pada luar nukleus dari bulu yang ditemukan. DNA tersebut dibandingkan dengan sampel hewan yang disimpan sejak 1930.

    Mereka juga membandingkannya dengan sampel bulu dari harimau spesies lain serta macan tutul jawa. Hasilnya memang bulu itu berasal dari harimau jawa.

    “Dari analisis mtDNA secara komprehensif, kami menyimpulkan bahwa sampel bulu yang diambil di Sukabumi Selatan berasal dari harimau jawa dan masih dari kelompok yang sama dengan spesimen yang diambil pada 1930,” kata tim peneliti dalam laporan ilmuah di jurnal Oryx.

    Para aktivis pelindungan satwa liar Indonesia sangat bersemangat dengan prospek ini. Sementara Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Setyawan Pudyatmoko mengatakan pihaknya siap menindaklanjuti hasil penelitian bulu harimau jawa yang ditemukan beberapa tahun lalu.

    “Penelitian ini memacu spekulasi bahwa harimau jawa masih berkeliaran. Kami siap dan akan berupaya untuk menindaklanjutinya,” jelasnya kepada Reuters.

    Reuters juga menuliskan pihak Kementerian LHK melakukan beberapa hal untuk menelusuri informasi ini. Mulai memasang kamera, mencari bekas DNA dalam cakupan lebih luas, serta berkonsultasi dengan ahli genetika.

    Setyawan menjelaskan jika harimau jawa benar belum punah, maka pelindungan kuat harus dilakukan untuk menjaga keberadaan spesies itu.

    “Jika, misalnya, dibuktikan bahwa belum punah, tentu akan jadi spesies yang dilindungi. Adalah kewajiban semua pihak, termasuk masyarakat, untuk berpartisipasi melestarikan populasinya,” kata dia.

    Kita tunggu saja hingga penelitian dan analisa lebih lanjut bisa mengonfirmasi apakah harimau jawa sudah punah atau ternyata masih tersisa populasinya.

    (fab/fab)

  • Jagoan Cikiwul Suhada Pakai Rompi LSM Minta THR ke Pabrik, Apa Kata  Petinggi GMBI Bekasi?

    Jagoan Cikiwul Suhada Pakai Rompi LSM Minta THR ke Pabrik, Apa Kata Petinggi GMBI Bekasi?

    TRIBUNJAKARTA.COM – Aksi Suhada alias Jagoan Cikiwul yang viral meminta THR ke pabrik kawasan Bantargebang akhirnya menyeret LSM Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI).

    Pasalnya, Suhada mengenakan kaus merah marun serta rompi hitam dilengkapi logo LSM GMBI.

    Di bagian punggung rompi yang dikenakan Suhada terpasang logo LSM GMBI berwarna hitam. 

    Emblem bendera Merah Putih dan nama juga terpasang di bagian dada kanan rompi tersebut. 

    Polisi telah menangkap Suhada yang kabur ke daerah Sukabumi, Jawa Barat setelah aksinya viral di media sosial.

    Menanggapi rompi yang dikenakan Jagoan Cikiwul itu, LSM GMBI Distrik Kota Bekasi angkat suara.

    Sekretaris LSM GMBI Distrik Kota Bekasi, Asep Sukarya, mengaku Suhada bukanlah anggotanya.

    “Secara tegas kami nyatakan bahwa yang bersangkutan atau oknum tersebut bukanlah anggota LSM GMBI,” kata Asep, Jumat (21/3/2025).

    Mengenai rompi berlogo yang dikenakan Suhada, Asep mengatakan pihaknya tidak pernah merilis atribut rompi tersebut untuk anggotanya.

    Asep merasa tindakan Suhada telah mencatut nama LSM GMBI untuk kepentingan pribadi. 

    “Artinya, oknum tersebut diduga telah mencoreng nama lembaga untuk kepentingan pribadi dan kami akan mengusut tuntas oknum tersebut,” tegasnya. 

    Lebih lanjut, Asep mengungkapkan bahwa LSM GMBI Distrik Kota Bekasi telah menginstruksikan seluruh anggotanya untuk tidak meminta tunjangan hari raya (THR), baik kepada pemerintah maupun pihak swasta.

    Ia berjanji akan mengambil tindakan tegas sesuai peraturan organisasi jika ada anggota yang melanggar instruksi tersebut. 
    “Kami akan mengambil tindakan tegas sesuai peraturan organisasi,” imbuhnya.

    Sementara itu, Polres Metro Bekasi Kota telah menetapkan Suhada sebagai tersangka pengancaman buntut aksinya meminta THR Lebaran ke perusahaan plastik. 

    “Untuk perkenaan pasal dari tersangka, kita kenakan Pasal 335 (pengancaman) atau 368 untuk Pasal 53 KUHP dengan ancaman hukuman paling lama sembilan tahun,” ujar Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota Kompol Binsar Hatorangan Sianturi dalam konferensi pers di Polres Metro Bekasi Kota, Jumat (21/3/2025). 

    Binsar menyebutkan, proposal THR yang diajukan Suhada ditandatangani M pada 3 Maret 2025. 

    M merupakan ketua LSM GMBI Bantargebang. Proposal tersebut kemudian diserahkan ke perusahaan plastik di Jalan Tali Kolot, Cikiwul, Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat. 

    Dua pekan setelahnya, Suhada, M, dan dua rekannya mendatangi perusahaan tersebut untuk memastikan apakah proposal itu sudah ditindaklanjuti. 

    Sesampainya di lokasi, Suhada berdebat dengan sekuriti lantaran proposal yang diajukan tak direspons perusahaan.

    Binsar menegaskan, pihaknya tidak mentolerir aksi premanisme yang mengatasnamakan organisasi masyarakat (ormas) atau lembaga swadaya ( LSM) apapun. 

    Untuk itu, masyarakat diimbau untuk melaporkan segera ke Polisi jika menjadi korban premanisme dari oknum tersebut. 

    “Kita tidak mentolerir adanya aksi premanisme, silahkan masyarakat jika menemui aksi premanisme bisa menghubungi kantor kepolisian,” tegasnya. 

    Viral di Medsos

    Seorang pria mengaku jagoan Cikiwul diduga meminta uang ke pabrik, aksi tersebut viral di media sosial setelah diunggah sejumlah akun Instagram.

    Dalam video yang diunggah akun Instagram @peristiwa_bekasi, bang Jago berbadan gempal terlihat mendatangi pabrik dan berdebat dengan petugas keamanan setempat. 

    Di awal video petugas satpam pabrik berinisiatif memberikan uang ke Bang Jago tersebut, tetapi karena nilainya tak seberapa langsung ditolak mentah-mentah. 

    “Gua enggak mau itu duit lu, gua mau pimpinan lu sini,” kata Bang Jago diduga anggota organisasi masyarakat (ormas) dalam rekaman video.

    Satpam pabrik berusaha bersikap tenang, dia tetap meladeni preman yang mengaku Jagoan Cikiwul itu meski diancam akan membawa massa. 

    Dalam percakapan video, pelaku berusaha mengajukan surat diduga berisi proposal permintaan uang. 

    “Lu makan berak di sini enggak ngehargain gua, lu kalau pengen tahu gua jagoan yang megang Cikiwul, massa gua banyak, kalau gua tutup jalan di depan pada kaga bisa gerak,” jelas dia. (TribunJakarta/Kompas.com)

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya